Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Daftar kecelakaan kereta api di Indonesia

artikel daftar Wikimedia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Remove ads

Kecelakaan kereta api (KKA)[1] atau disebut juga peristiwa luar biasa hebat (PLH) adalah segala kejadian pada jalur kereta api yang merupakan gangguan atau membahayakan keamanan perjalanan kereta api atau membahayakan keselamatan orang yang disebabkan oleh karena gerak kereta api yang mengakibat kegagalan operasi kereta api.[2] Sedangkan definisi KKA menurut Komite Nasional kecelakaan transportasi (KNKT), adalah peristiwa atau kejadian pengoperasian sarana transportasi perkeretaapian yang mengakibatkan kerusakan sarana transportasi, korban jiwa, atau kerugian harta benda.

Berikut ini adalah daftar Kecelakaan Kereta api di Indonesia.

Harus diingat, apabila Anda menambahkan kecelakaan baru, Anda wajib mencantumkan referensinya. Jika tidak, bagian tersebut akan dihapus.

Remove ads

1944

1945

  • 23 Maret 1945, Sebuah kereta api kembali jatuh di Jembatan Lembah Anai, kemungkinan karena kehilangan rem dan kecepatan terlalu kencang. Korban diperkirakan mencapai ratusan Korban Jiwa korban jiwa belum diketahui yang pasti ratusan jiwa.[3]

1954

1955

  • 12 Mei 1955 sekitar pukul 13:00, kereta api Tjepat 35 relasi Yogyakarta-Bandung terguling di petak Ciamis-Manonjaya. Kejadian ini menyebabkan 1 lokomotif D52 080 terguling dan 3 kereta CL (kereta K3 atau Kelas tiga) anjlok dengan melintang di rel. Peristiwa ini menyebabkan 39 orang tewas dan 60 lainnya luka berat.

1959

  • 28 Mei 1959 pukul 07:30, Kereta api Tjepat 31 relasi Banjar-Bandung anjlok dan terguling di km 242+5/6 km petak Trowek (sekarang Cirahayu) - Cipeundeuy. Pada awalnya, lokomotif KA 31 mengalami gangguan, sehingga dipanggilkan lokomotif penolong dari Stasiun Cipeundeuy. Dikarenakan lokomotif penolong tidak kuat menarik KA 31, maka dilakukan dua kali penarikan. Ada 2 versi yang menyebutkan penyebab kecelakaan ini, Versi pertama menyebut karena miskomunikasi kondektur KA 31 dan masinis lokomotif penolong. Sedangkan versi kedua menyebut bahwa seseorang tiba tiba melepas sambungan rangkaian saat pemisahan. Rangkaian KA 31 pun meluncur hingga terguling. Peristiwa ini mengakibatkan 185 orang tewas dan 200 orang terluka.[5]
Remove ads

1962

  • 24 September 1962, sebuah Kereta api penumpang mengalami kegagalan atau malfungsi pada sistem pengereman, kemudian anjlok ke dasar jurang di petak antara Trowek (sekarang Cirahayu)-Cipeundeuy. Tidak banyak referensi yang menjelaskan kecelakaan ini, tetapi tercatat pada sebuah majalah di indonesia. Kecelakaan ini juga membuat pemerintah mengeluarkan UU tentang dana pertanggungan kecelakaan kereta api dan sarana transportasi lain.[6] Peristiwa ini mengakibatkan 130 orang tewas.[7]
Remove ads

1968

  • 11 April 1968, sekitar pukul 22.15 WIB, ketel lokomotif uap CC5002 meledak saat berhenti di Stasiun Sukatani yang saat itu masih bernama Stasiun Bendul. Akibatnya, bangunan utama stasiun rusak parah dan merenggut nyawa masinis, juru api, dan seorang calon asisten masinis serta 3 orang lainnya yang berada di lokasi kejadian. Sementara itu, kepala stasiun merangkap Petugas pengarur perjalanan kereta api (PPKA)juga turut menjadi korban. Pasca kejadian, stasiun ini harus direnovasi dan perusahaan nasional kereta api (PNKA memutuskan mengganti nama stasiun menjadi Sukatani.[8]
  • 20 September 1968 sekitar pukul 07.30 pagi terjadi peristiwa tabrakan kereta KA 406 dan KA 309 di daerah Ratu Jaya, Cipayung ,Depok,Jawa barat. Peristiwa ini mengakibatkan 116 orang tewas dan 84 orang terluka. Kecelakaan ini dikenal dengan Tabrakan kereta api Ratujaya 1968.[9]
Remove ads

1972

  • 6 Juni 1972, kereta api angkutan kayu pinus Perhutani terguling di dekat Halte Cukanghaur, di petak Jalur Ciwidey-Soreang. Kecelakaan ini menyebabkan juru rem kereta api dan pedagang yang menumpang tewas korban tewas dua.

1973

  • 17 Juni 1973, sekitar pukul 19:50, KA Pandanaran 75 dengan lokomotif BB200 35 bertabrakan dengan KA Barang 2620 dengan lokomotif CC200 01 yang mengalami mati mesin atau larat. Kejadian ini terjadi dijalur 1 emplasemen Stasiun Telawa, dan menyebabkan 11 orang tewas dan 2 lokomotif mengalami kerusakan berat.[10]

1974

  • 19 Januari 1974, KA B5 Mutiara Selatan menabrak bagian belakang KA S3 Bima I di stasiun Soka, Kebumen,Jawa tengah, diawali dengan KA S3 yang berhenti di stasiun Soka karena lokomotif penariknya digunakan untuk menolong KA 430 yang mogok di lintas raya. PPKA Stasiun soka saat itu membiarkan sinyal masuk dalam kedudukan aman setelah melayani KA S3, sehingga KA B5 tetap melaju hingga menabrak bagian belakang KA S3 yang berhenti di emplasemen stasiun. Kecelakaan ini menyebabkan seorang penumpang mengalami luka berat dan 33 lainnya serta 2 orang pegawai Perusahaan jawatan kereta api (PJKA) mengalami luka ringan.[11]
Remove ads

1976

1978

1979

1980

1981

1982

  • 7 November 1982, KA 105 Cepat relasi Semarang - Surabaya Pasar Turi bertabrakan dengan truk bermuatan kayu di perlintasan tanpa palang di Tandes, Surabaya. Akibatnya, lokomotif BB200 26 yang menghela KA 105 anjlok sekitar 100 meter dari lokasi tabrakan dan mengenai sumur serta 2 orang yang sedang mengantri untuk mengambil air di sumur tersebut, yang menyebabkan seorang warga tewas dan seorang lainnya mengalami luka ringan. Lalu lintas kereta api juga sempat terhambat selama 2 hari karena crane evakuasi yang memiliki daya angkut yang kecil sehingga proses evakuasi berjalan lama.[21]

1986

1987

1988

1991

1993

2 November 1993, pada pukul 11.30 WIB terjadi peristiwa tabrakan antara Kereta rel listrik di daerah Ratu Jaya Kota Depok yang dikenal sebagai insiden Kecelakaan Kereta Api Ratu Jaya 1993 atau kecelakaan ratujaya 2. Insiden ini mengakibatkan 20 orang meninggal dunia dan lebih dari 100 orang terluka.[9]

1994

Pada tanggal 20 Mei 1994, pukul 02.23 WIB, KA Tegal Arum tujuan akhir Stasiun Tegal bertabrakan dengan kereta api Senja Ekonomi Solo–Jakarta yang sedang berhenti untuk menunggu persilangan di Stasiun Arjawinangun. Dua lokomotif yang terlibat, BB 203 25 dan CC 201 30 (CC 201 78 02) mengalami kerusakan yang sangat parah. Peristiwa ini juga menyebabkan 10 orang tewas, 50 luka parah, dan 60 luka ringan.[28]

1995

1996

  • 16 Februari 1996, kereta api Badrasurya dengan nomor perjalanan 118 bertabrakan dengan truk bermuatan beras di Gandrungmangu. Akibat tabrakan, lokomotif CC201 18 yang menghela KA 118 dan satu kereta kelas ekonomi terguling. Sangat sedikit refrensi mengenai kecelakaan ini, sehingga jumlah korban atau terluka belum diketahui.[32]
  • 25 Mei 1996, kereta api Badrasurya dengan nomor perjalanan 118 yang sedianya akan bersilang dengan kereta api Bima anjlok dan terguling akibat melaju terlalu cepat saat memasuki wesel jalur 1 stasiun Curahmalang. Kecelakaan ini menyebabkan asisten masinis dari KA 118 meninggal dunia.[33]

1998

2000

  • 18 April 2000, terjadi kecelakaan beruntun antara kereta api kontainer dengan nomor KA 2246, kereta api angkutan hewan dengan nomor KA 2002 dengan kereta api Argo Bromo dengan nomor KA 5 di dekat Stasiun Kosambi. 3 penumpang gelap di kereta api kontainer tewas.[37][38]
  • 1 Mei 2000, terjadi kecelakaan laga kambing antara dua kereta api lokal yang dihela BB304 dan BB306 di petak jalan antara Stasiun Sudimara dan Stasiun Rawa Buntu. 5 penumpang tewas.[39]
  • 28 Juni 2000, Kereta api Batu bara Terguling di Lembah anai, Sumatra Barat. Pada saat itu banyak penumpang gelap yang menaiki kereta batu bara tersebut, namun kereta api itu lepas kendali dan terguling hingga jatuh ke jurang. Peristiwa ini mengakibatkan 19 Orang tewas dan 20 lainnya luka luka.
  • 19 Agustus 2000, terjadi PLH antara KA 228 Batu bara yang ditarik CC201 76R dengan KRL 628 Hitachi di petak antara Stasiun Kampung Bandan dan Stasiun Angke. Peristiwa ini menewaskan 3 orang, dua di antaranya petugas PT KA.
  • 14 Desember 2000, 8 dari 20 gerbong kereta api batu bara anjlok dan terguling di dekat Danau Singkarak, Sumatera Barat, enam diantaranya terguling hingga masuk ke danau Singkarak. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini.[40]

2001

2002

  • 15 Mei 2002, 13 gerbong dari kereta api barang tujuan stasiun Lubuklinggau yang mengangkut minyak dan semen anjlok dan terguling di petak antara stasiun Bungamas - Sukaraja. Di saat yang bersamaan, warga mulai menjarah minyak yang tumpah dari gerbong, tetapi berhasil dicegat oleh aparat. Kecelakaan ini juga menyebabkan seorang pelayan rem meninggal dunia akibat terhimpit gerbong yang terguling.[43]
  • 10 Juni 2002, sekitar pukul 11.45 WIB, langsiran lokomotif BB 306 15 yang membawa 7 rangkaian gerbong semen (KKW) bertabrakan dengan rangkaian kereta api batu bara nomor KA-2807 yang ditarik oleh lokomotif BB 204 10, membawa 8 gerbong batu bara (KKBW) dan lokomotif pendorong BB 306 14. Tabrakan terjadi di perlintasan Koto Luar di kilometer 11+450 petak jalan Pauh Lima–Indarung.[44]
  • 9 Desember 2002, pukul 22:50 WIB, Kereta api Argo Dwipangga dengan rute Solo Balapan-Gambir anjlok di Desa Sarwagadung-Mirit, Prembun, Kebumen, Jawa Tengah. Dalam kecelakaan tersebut, lima penumpang kereta tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Penyebab kecelakaan adalah rel yang bergeser akibat tersundul truk boks yang melewati terowongan di bawah jalur kereta sesaat sebelum Argo Dwipangga lewat. ini merupakan kecelakaan kereta api pada saat arus balik lebaran terparah pada tahun 2002.[45]

2003

2004

2005

2006

  • 14 April 2006:
    • pukul 02.15 dini hari di Grobogan. Kereta api Kertajaya dengan masinis Nurhadi bertabrakan dengan kereta api Sembrani dengan masinis Muhadi. Sebanyak 14 orang tewas. Bermula dari KA Kertajaya yang masuk ke Stasiun Gubug dari arah Jakarta. Saat itu, Kertajaya masuk di Jalur 1. KA Gumarang kemudian masuk ke Stasiun Gubug di jalur 2. Setelah Gumarang melintas, seperti tidak sabar, KA Kertajaya beranjak keluar stasiun dan masuk ke jalur 2. Padahal, saat itu KA Kertajaya belum diberi aba-aba untuk jalan. Ketika KA Kertajaya masuk ke jalur 2 tiba-tiba KA Sembrani dengan masinis Muhadi datang dari arah Jakarta dengan kecepatan tinggi, dan tabrakan hebat pun tak dapat dihindari. Kedua lokomotif yang bertabrakan, yakni CC 201 135R (KA Kertajaya) dan CC 203 39 (KA Sembrani) mengalami kerusakan parah dan nyaris tak berbentuk, namun masih dapat diperbaiki. Setelah diperbaiki, lokomotif CC 201 135R kemudian dimutasi ke Sumatera Selatan pada 2007.[57]
    • pukul 05.40, terjadi tabrakan antar kereta api ketel CPO di Stasiun Perbaungan, insiden ini menyebabkan jalur lintas Divre 1 lumpuh selama dua hari. Dua orang tewas dan tiga orang lainnya mengalami luka berat.[58][59]
  • 18 April 2006, KRL Pakuan Ekspres jurusan JakartaBogor menabrak Metromini S-64 jurusan Pasar Minggu-Cililitan. Lima orang meninggal di tempat, seorang meninggal di rumah sakit, sedangkan satu orang lainnya masih dalam kondisi kritis. Peristiwa itu terjadi saat Metromini hendak melewati perlintasan kereta api Duren Kalibata, Jakarta Selatan, di bawah jalan layang Kalibata sekitar pukul 3 sore. Menurut seorang saksi mata, kecelakaan itu terjadi sebab laju Metromini tertahan karena tepat di depannya ada angkutan lain yang sedang berhenti. Meski sopir sudah membunyikan klakson berkali-kali supaya angkutan lain maju, tapi tidak dihiraukan.[60]
  • 1 November 2006, kereta eksekutif Parahyangan, rute Bandung–Jakarta, anjlok di Kampung Babakan, Tanjungpura, Karawang. Tidak ada korban.[61]
  • 11 Desember 2006, kereta Mutiara Timur, rute Surabaya-Banyuwangi, anjlok di desa Randuagung, Lumajang. Tidak ada korban.
  • 13 Desember 2006, kereta eksekutif Sawunggalih, rute Kutoarjo-Jakarta, anjlok di Karangsari, Cilongok, Banyumas. Tidak ada korban.[62]

2007

2008

  • 4 Juli 2008, dua kereta api bertabrakan di jalur dua Stasiun Sengon, Purwosari, Pasuruan, Jawa Timur. Tabrakan terjadi akibat lokomotif BB301 21 tanpa gerbong yang turun dari arah Malang remnya tak berfungsi. Akibatnya, lokomotif yang dijalankan masinis Harianto, tidak dapat berhenti di jalur 2 Stasiun Sengon. Pada saat bersamaan datang rangkaian kereta api BBM yang ditarik lokomotif CC 203 27 dari arah Bangil yang dijalankan masinis Katnadi, masuk juga di jalur 2. Akibatnya, tabrakan tidak bisa terhindarkan. Akibat tabrakan adu depan itu, kedua lokomotif mengalami kerusakan cukup serius. Kedua muka lokomotif ringsek, termasuk rangkaian gerbong BBM. Karena posisi tabrakan tepat di atas persilangan jalur, mengakibatkan seluruh perjalanan kereta api Surabaya-Malang lewat Bangil, atau sebaliknya menjadi tertunda.[78]
  • 30 Oktober 2008, KA 421 Ekonomi AC yang dilayani KRL eks Toei 6000 rangkaian 6181F disundul oleh KA 1001 Antaboga di belakang WTC Mangga Dua, hanya beberapa ratus meter sebelum Stasiun Kampung Bandan. Peristiwa ini disebabkan oleh masinis KA 1001 yang melanggar sinyal masuk sehingga menabrak KA 421 yang tengah bergerak perlahan.[79]
  • 22 Desember 2008 pukul 16:30 wib. Kereta api Putri Deli anjlok menjelang masuk Stasiun Medan berakibat dari patahnya bantalan rel, hal ini mengakibatkan 2 rangkaian dan lokomotif terguling, dan dua orang terluka.[80]

2009

  • 23 Januari 2009, kereta api peti kemas Antaboga ditabrak oleh kereta api Rajawali dengan kecepatan tinggi di Stasiun Kapas, Bojonegoro. Hal ini diakibatkan karena PPKA tidak memindahkan wesel ke jalur dua yang masih kosong. Dari kejadian tercatat bahwa masinis kereta api peti kemas Antaboga dan asistennya tewas terjepit dalam kondisi lokomotif yang ringsek.[81]
  • 23 Februari 2009, pukul 15.02 WIB, KA 950 Rapih Dhoho mengalami insiden kecelakaan dengan bus PO Harapan Jaya di Jl. Brigjen Katamso, Kota Kediri yang berlokasi kurang lebih 2 km di selatan Stasiun Kediri. Insiden terjadi dikarenakan supir bus mengendarai bus secara ugal-ugalan, serta terlambatnya PJL yang sedang berjaga pada waktu itu untuk menutup palang pintu perlintasan yang disebabkan oleh hujan deras sehingga jarak pandang menjadi terbatas. Insiden ini mengakibatkan 9 orang tewas dan 25 lainnya luka-luka.
  • 18 April 2009, pukul 02:30 WIB, kereta api luar biasa (KLB) angkutan rel dan bantalan rel anjlok dan terguling di KM 184+23 petak antara stasiun Cicalengka - Nagreg. Akibat kecelakaan ini, masinis dan asisten masinis mengalami luka ringan. Lokomotif CC201 95 yang menarik KLB rel mengalami kerusakan parah dan kabinnya hancur, sehingga harus menjalani perbaikan di Balai Yasa Yogyakarta.[82][83]
  • 5 Juni 2009, KRL menabrak sesama KRL di dekat Stasiun Manggarai. Perjalanan terhambat karena arus listrik dipadamkan sementara hingga situasi kembali pulih.[84]
  • 4 Agustus 2009, pukul 10.28 WIB, KA 221 Pakuan Ekspres menabrak KA 549 Ekonomi yang mogok di Pondok Rumput, Tanah Sareal sekitar 2 km dari Stasiun Bogor. Akibat kejadian ini teknisi Pakuan Ekspres meninggal dunia dan puluhan penumpang luka-luka. Dua KRL yang terlibat masing-masing Kereta rel listrik Toei seri 6000 rangkaian 6151F dan Kereta rel listrik BN-Holec rangkaian KL3-97234 rusak berat.[85]
  • 4 September 2009, lokomotif CC201 44 yang menarik kereta api Penataran terguling setelah menabrak seekor kerbau milik penggembala Rasim, di Singosari, Malang. Masinis tewas, sedangkan 5 penumpang luka ringan dan 1 penumpang luka parah. Akibatnya PT KA Daop VIII Surabaya menuntut Rasim sebagai tersangka, serta rugi 10 miliar atas kejadian tersebut.[86]

2010

  • 29 Juni 2010, kereta api Logawa anjlok dan terguling di dusun Petung, Pajaran, Saradan, Madiun, sekitar 1 kilometer dari perbatasan Madiun-Nganjuk. Enam penumpang tewas terjepit gerbong. Diduga kereta terguling karena kecepatannya tinggi saat melintas di jalur berbelok.[87]
  • 8 September 2010, pukul 13:00 WIB, terjadi tabrakan Kereta api Sribilah dengan kereta api angkutan CPO, hal ini terjadi karena Sribilah belum memasuki wesel sepenuhnya yang menyebabkan KA CPO menabrak rangkaian akhir dari KA Sribilah, tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini, tetapi menyebabkan hampir semua perjalanan pada hari itu dibatalkan dikarenakan Lokomotif yang terguling dan anjlok yang menutupi jalur kereta api.[88]
  • 2 Oktober 2010:
    • pukul 02:39, KA 34 Bima menyerempet kereta paling belakang KA 144 Gaya Baru Malam Selatan yang berhenti di Stasiun Purwosari. KA Gaya Baru Malam Selatan masuk di jalur 1 untuk disusul KA Bima, namun rangkaian paling belakang dari KA Gaya Baru Malam Selatan tidak sepenuhnya masuk ke jalur 1, yang membuat sepur lurus terhalang oleh rangkaian KA GBMS. Akibatnya Kereta api Bima menyerempet rangkaian belakang KA Gaya Baru Malam Selatan dan menyebabkan seorang penumpang tewas dan 4 orang terluka. Kesalahan PPKA Stasiun Purwosari menjadi penyebab kecelakaan ini.
    • pukul 02.45, terjadi kembali tabrakan antara KA 4 Argo Bromo Anggrek dengan KA 116 Senja Utama Semarang yang saat itu berada dijalur 3 menunggu silang susul di Stasiun Petarukan. Saat tengah menunggu disusul, tiba-tiba KA 116 ditabrak dari belakang oleh KA 4 yang melanggar sinyal masuk. Korban jiwa mencapai 36 orang dan puluhan lainnya luka-luka. Peristiwa ini diakibatkan kru KA 4 melanggar sinyal karena belakangan diketahui mengalami microsleep.[89]
  • 9 November 2010, KA 60 Cirebon Ekspres relasi Gambir-Cirebon, anjlok di Stasiun Telagasari Kab. Indramayu. Tidak ada korban tewas dalam peristiwa tersebut, tetapi jadwal perjalanan KA yang melewati Jalur Utara Jawa mengalami Keterlambatan.
  • 28 November 2010, KA 1 Argo Bromo Anggrek tujuan Surabaya Pasarturi - Gambir dengan nomor lokomotif CC203 21 menabrak truk bernomor polisi S 8584 C di Desa Kebonsari, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Tiga korban yang tewas adalah penumpang truk, Sunaji (35), Mulyadi (35) dan Sutrisno (32) sopir truk, semuanya warga Desa Cendoro, Palang, Tuban, Jawa Timur. Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 09.00. Saat itu truk bermuatan batu kumbung melaju dari arah timur (Surabaya). Sesampainya di TKP truk belok kiri menuju lintasan rel kereta api.[90]

2011

  • 4 Januari 2011 sekitar pukul 13.15 WIB, rangkaian kereta api Gajayana berjalan tanpa lokomotif dari Stasiun Malang. Rangkaian kereta tersebut kemudian merusak tembok pengaman dan menabrak tiga rumah warga. Kecelakaan ini mengakibatkan satu anak-anak tewas dan satu anak lainnya luka-luka.[91]
  • 28 Januari 2011, terjadi tabrakan antara kereta api Mutiara Selatan tujuan Bandung dengan kereta api Kutojaya Selatan tujuan Kutoarjo yang saat itu sedang menunggu bersilang dengan KA Mutiara Selatan di Stasiun Langen. Tetapi KA Mutiara Selatan melanggar sinyal dan langsung masuk ke jalur 3. Tabrakan pun tak terhindarkan, kedua lokomotif, CC201 62 dan CC203 11 rusak di bagian depan.[92]

2012

2013

  • 9 Desember 2013, kereta api rel listrik (KRL) Commuter Line dengan rangkaian TM 7021F menabrak sebuah truk tangki Pertamina yang membawa bahan bakar jenis premium sebanyak 24.000 liter di perlintasan kereta api Bintaro, Jakarta Selatan. Kecelakaan ini terjadi diduga karena palang pintu tidak berfungsi. KRL Commuter Line jurusan Serpong–Tanah Abang bernomor 1131 berangkat dari Serpong sekitar pukul 11.01, namun sedikit terlambat karena ada perbaikan AC. Setelah itu berangkat menuju Pondok Ranji. di situlah kesalahan mulai terjadi. Truk tangki melewati perlintasan, tak jauh KRL datang. Petugas langsung mengibarkan bendera merah. KRL tak bisa rem mendadak dan akhirnya pukul 11.25 terjadilah tabrakan. Sekitar pukul 11.30 barulah tiga kali terjadi ledakan.[96]

2014

  • 3 Januari 2014 pukul 14.05, KA 7118 Pangrango relasi Bogor Paledang - Sukabumi anjlok di Jembatan Pamoyanan di Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat dikarenakan adanya rel patah. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. 1 kereta makan yang berada di rangkaian terakhir KA nyaris terguling akibat menginjak rel yang patah. Akhirnya kereta makan tersebut dilepaskan dan ditinggalkan dari rangkaian lalu kereta kembali berjalan tanpa aliran listrik & fasilitas restorasi. Perbaikan rel telah selesai dilakukan pada pukul 21.25, dengan memperbaiki bantalan yang patah dan esoknya KA bisa kembali melintas dengan normal.[97]
  • 23 Januari 2014, kereta api Senja Utama Solo menabrak seorang pelajar SMA Negeri 1 Gamping di perlintasan sebidang Gamping, Sleman, tepatnya di Desa Banyuraden. Diceritakan bahwa ketika palang pintu menutup, kereta api Prambanan Ekspres lewat. Namun baru setelah palang terbuka, tiba-tiba KA Senja Utama meluncur dari arah barat.[98] Diketahui, terjadi kesalahan pada palangnya yang semiotomatis.[99] Akibatnya empat orang tewas yakni Gitri Yudha Widada (17), warga Balecatur Sleman, Latifah Sylfia Erpriliani (16) warga Godean, Sleman, keduanya siswa SMAN 1 Gamping, serta Sumardi (57) warga Kanoman Gamping dan Suparwanto (41).[100]
  • 10 Februari 2014 dua kereta KA Siliwangi yang menempuh perjalanan dari Cianjur menuju Sukabumi anjlok sekitar pukul 13.30 WIB di dekat terowongan Lampegan, Cianjur tepatnya di petak Stasiun Lampegan - Stasiun Cireungas. Badan salah satu gerbong sempat membentur terowongan Lampegan saat tergelincir, namun tidak sampai merusak konstruksi terowongan.[101]
  • 8 Maret 2014, bus pariwisata PO Haryanto nopol B 7036 PGA yang mengangkut rombongan anak-anak yang melakukan kegiatan pemberian santunan ditabrak kereta api Menoreh saat melewati perlintasan liar di antara Stasiun Cikarang dan Stasiun Tambun. Akibatnya, lokomotif rusak, lampu-lampunya pecah berantakan. Akan tetapi, sang sopir bus berhasil kabur dan kernetnya diamankan.[102]
  • 4 April 2014, KA Malabar terguling di sekitar daerah Tasikmalaya, Jawa Barat antara petak Stasiun Ciawi-Cirahayu di km 244. Hingga saat ini, empat korban dilaporkan tewas, dua korban lainnya masih terjepit di antara kereta yang terguling. KA Malabar ini terguling akibat adanya tanah longsor. Dikabarkan kereta api ini terguling ke jurang. Korban-korban kecelakaan tersebut dibawa ke Puskesmas Ciawi. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 18.30 WIB.[103]
  • 4 Mei 2014, Kereta api Bogowonto beserta kereta pembangkit (P 0 08 01) yang ditarik CC206 terguling setelah menabrak truk kontainer di Cirebon, Jawa Barat. Tidak ada korban jiwa, namun masinis dan beberapa penumpang terluka. Kejadian ini menyebabkan jadwal kereta terhambat dan evakuasi berjalan sulit karena bobot CC206 yang berat.[104]

2015

  • 23 Mei 2015, pukul 18.50 WIB, kereta api Bangunkarta tujuan Stasiun Surabaya Gubeng menyenggol KA 2502 pengangkut pipa besar di Stasiun Waruduwur, Daerah Operasi III Cirebon, hingga anjlok satu kereta pembangkit, dua kereta penumpang eksekutif, dan lokomotif dengan nomor CC206 13 23 milik Depo Lokomotif Purwokerto. Anjlokan terjadi di wesel, kemudian lokomotifnya memalang sehingga mengenai kereta api barang KA 2502 Pipa Gas yang sedang berhenti di jalur 4 lantaran gerbong paling belakang belum melewati batas ruas bebas. Pada saat yang sama, kereta api semen sedang singgah di jalur 1. Salah seorang petugas pengawal kereta api barang KA 2502 yang membawa pipa mengalami luka yang serius pada kakinya yang patah sehingga dirawat di Rumah Sakit Ciremai, Cirebon. Sementara itu, satu lagi sudah pulang.[105]
  • 15 Juni 2015, KA Babaranjang dengan nomor KA 3029 menabrak gerbong paling belakang KA 3027 yang sedang tertahan sinyal masuk Stasiun Metur. Akibat tabrakan tersebut, dua gerbong KA 3027 (nomor urut 46 dan 47) yang ditabrak oleh lokomotif KA 3029 hancur dan naik ke atas gerbong nomor urut 45, begitu pula dengan dua Lokomotif KA 3029 (CC 205 13 41 dan CC 205 13 10) yang mengalami kerusakan fisik ringan, akan tetapi mengalami kerusakan berat dalam sistem komputernya. Lokomotif yang terlibat dalam kecelakaan ini pun dikirim ke Balai Yasa Lahat untuk diperbaiki dan telah kembali beroperasi pada tahun 2019.[106][107][108]
  • 23 September 2015, pukul 15.25 WIB, terjadi kecelakaan yang melibatkan dua KRL JR 205 SF 10 (rangkaian 205-54F dan 205-123F) di Stasiun Juanda. Kondisi kedua kabin KRL JR 205 (KuHa 204 / 205) tersebut rusak berat. Kondisi kereta nomor 1-9 pada kedua rangkaian kereta tersebut juga mengalami kerusakan yang cukup berat, terutama di bagian persambungannya yang seluruhnya juga mengalami kerusakan berat dan remuk. 42 orang luka-luka akibat kecelakaan tersebut.[109][110] Kejadian ini mengakibatkan sang masinis KRL 1156, Gustian, terluka parah dan harus dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.[111]
  • 6 Oktober 2015, KA Babaranjang dengan nomor KA 3026 menabrak gerbong paling belakang KA 3024 yang sedang berhenti di Stasiun Negeri Agung. Tidak ada korban jiwa, tetapi akibat tabrakan tersebut, rangkaian KA 3024 yang ditabrak oleh Lokomotif KA 3026 mengalami kerusakan dan anjlok sebanyak 17 as, begitu pula dengan dua Lokomotif KA 3026 (CC 205 13 15 dan CC 205 13 26) dan 2 (dua) gerbong dibelakangnya anjlok sebanyak 20 as serta kerusakan komponen jalan rel di stasiun ini. Proses evakuasi terhadap kedua rangkaian KA yang anjlok tersebut selesai dilakukan pada pukul 19.22 WIB tanggal 7 Oktober 2015 dan menyebabkan seluruh perjalanan KA dibatalkan. Lokomotif yang terlibat dalam kecelakaan ini pun rusak berat sehingga harus dikirim ke Progress Rail pada tahun 2018, dan telah kembali ke Lampung pada tahun 2020.[52][112][113] Mulai tanggal 4 Mei 2021, lokomotif ini telah kembali beroperasi reguler.
  • 6 Desember 2015, terjadi kecelakaan yang melibatkan KRL 1528/JR 205 dengan MetroMini bernomor polisi B 7760 FD di kawasan Angke, Tambora, Jakarta Barat, dekat stasiun Angke, dikarenakan MetroMini menerobos perlintasan sebidang. Untuk sementara tiga belas orang penumpang MetroMini tewas dalam kejadian tersebut, namun tiada korban jiwa dari penumpang Commuter Line, begitu menurut Eva Chairunnisa, corporate communication PT KCJ. Lalu lintas yang melewati perlintasan sebidang kemudian dialihkan melalui fly over yang terletak di atas perlintasan sebidang ini.[114] Namun, korban tewas kecelakaan ini bertambah menjadi 18 orang.[115]
  • 15 Desember 2015, Kereta api Sri Lelawangsa menabrak sepur badug usai di ujicoba di stasiun Medan. Tidak ada korban jiwa pada insiden ini.[116]

2016

  • 11 Januari 2016, kereta api Pasundan menabrak truk bermuatan pasir di perlintasan sebidang km 369+7/8, Kubangkangkung, Kawunganten, Cilacap. Kecelakaan ini tidak menimbulkan korban jiwa namun kereta api Pasundan sempat tertahan di lokasi kejadian sekitar 2,5 jam karena menunggu proses evakuasi truk yang tersangkut di pintu kereta serta proses langsir.[117]
  • 19 Mei 2016 pada pukul 04.23 terjadi kecelakaan Kereta api Senja Utama Solo menabrak mobil Toyota Avanza dan bus Transjakarta di JPL Gunung Sahari. Diduga kecelakaan ini terjadi karena petugas JPL Gunung Sahari terlambat menutup palang pintu perlintasan kereta api.[118]

2017

  • 23 April 2017 pukul 05.00 terjadi kecelakaan KA 90 menabrak mobil di Perlintasan Jemursari, 3 orang tewas dan dirawat di RSU Dr. Soetomo dan RS Bhayangkara Polda Jatim. Akibatnya, PJL 21 dekat Halte Margorejo ditutup.
  • 20 Mei 2017, pukul 10.30 WIB, kereta api Argo Bromo Anggrek (KA 1) tujuan Stasiun Gambir menabrak Minibus Toyota Avanza di perlintasan tak berpalang, 500 meter dari Stasiun Sedadi. Bagian luar depan lokomotif dengan nomor CC206 13 92 milik Depo Lokomotif Yogyakarta terbakar akibat kebakaran Minibus yang ditabraknya, dan Minibus terseret hingga Stasiun Sedadi. 4 orang di Minibus tewas, sementara perjalanan Argo Anggrek terhambat karena menunggu lokomotif penolong (CC 206 13 66 SMC) datang dari Depo Lokomotif Semarang Poncol.
  • 21 Mei 2017, pukul 21.52 WIB, KA 3 Argo Bromo Anggrek tujuan Stasiun Gambir menabrak mobil bak terbuka bernomor polisi K 1804 MN di perlintasan wilayah kecamatan Randublatung, Blora. Lokomotif CC 206 13 69 milik Depo Lokomotif Yogyakarta pun mengalami kerusakan di bagian depan, dan mobil bak terbuka tersebut ringsek ditempat. Tidak ada korban jiwa, namun pengemudi mobil tersebut kabur, serta kereta api melanjutkan perjalanan 2 menit kemudian hingga Stasiun Semarang Tawang guna penggantian lokomotif oleh CC 201 83 24 (CC 201 62) Depo Induk Purwokerto.
  • 20 Juni 2017, pukul 12 28 WIB, KA 3029B Babaranjang menabrak lori inspeksi dan lokomotif posko CC202 90 14 TNK di jalur I stasiun Ketapang, Lampung Utara. Penyebab kecelakaan diduga karena pengoperasian peralatan persinyalan yang dilakukan oleh PPKA stasiun Ketapang tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku, sehingga menyebabkan KA 3029B masuk ke jalur I. Kecelakaan ini menyebabkan 1 orang yang berada di dalam lori meninggal dunia.[119]
  • 31 Agustus 2017, Sebuah Mobil menabrak Kereta api Bogowonto di Stasiun Cakung, tetapi tidak ada nomor polisinya, kemungkinan besar ada korban.
  • 25 Oktober 2017, pukul 08:47 WIB, 5 dari 24 gerbong KLB V2/10212 Semen Padang relasi Indarung - Bukit Putus anjlok dan terguling di emplasemen stasiun Pauhlima, Padang. Salah satu gerbong dari kereta tersebut mulai anjlok pada lengkung no 15 KM 10+264/2 sebelum stasiun Pauhlima, tetapi awak KA tidak menyadari adanya anjlokan, sehingga kereta tetap berjalan hingga stasiun Pauhlima sebelum akhirnya gerbong yang sebelumnya telah anjlok mengenai wesel hingga terguling, diikuti 4 gerbong di belakangnya. Kecelakaan diduga akibat buruknya kualitas rel. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. [120]

2018

  • tanggal 27 Februari 2018, tangga kereta api Minangkabau Ekspres menyenggol ujung peron Stasiun Air Tawar. Kejadian ini menyebabkan perjalanan uji coba kereta api tersebut terganggu karena harus berhenti lama di stasiun ini.[121][122]
  • tanggal 6 April 2018, KA Sancaka dengan nomor KA 86 anjlok akibat menabrak truk trailer pembawa beton di km 215+8 lintas Sambirejo, Mantingan, Ngawi. Akibat kecelakaan ini masinis KA 86 meninggal dunia, asisten masinis koma. Kerusakan dalam kecelakaan ini membuat Lokomotif CC201 dengan seri CC201 83 49 milik Depo Induk Sidotopo berstatus konservasi, 3 Kereta kelas Eksekutif dan 1 Kereta Pembangkit anjlok dan rusak.[123]
  • tanggal 20 Agustus 2018, Kereta api Bangunkarta jurusan Surabaya menabrak sebuah mobil di daerah Bulak Kapal, Bekasi. Peristiwa bermula ketika sebuah mobil hendak melintas perlintasan sebidang tak berpalang, ketika hendak melintas pengemudi sempat diberhentikan oleh saksi yang sedang menjaga perlintasan, namun korban tetap menerobos lalu mobil mengalami mati mesin, tak lama kemudian kereta api Bangunkarta yang melaju dari arah Jakarta menabrak mobil tersebut. Kereta api sempat berhenti setelah menabrak mobil tersebut, lalu sebuah Kereta api Taksaka yang melaju dari arah timur ikut menabrak mobil tersebut. Dalam peristiwa ini, pengemudi mobil meninggal dunia.[124][125]

2019

  • 10 Maret 2019, Tokyu 8512F yang bertugas sebagai KRL 1721/1722 rute Jatinegara-Kampung Bandan-Bogor anjlok di petak Cilebut-Bogor di wilayah Kebon Pedes, Bogor. Kecelakaan ini menyebabkan kereta MC2 (8612) anjlok dan menabrak tiang LAA hingga penyok di bagian depan kanan. Empat unit kereta yang mengalami kecelakaan dinyatakan pensiun (afkir), sementara empat unit kereta lainnya selamat dan dihibahkan ke KRL Tokyu 8510F. Selama proses evakuasi, listrik aliran atas di jalur kereta api harus dimatikan.[126]
  • 4 Juni 2019, Kereta api Serayu dengan nomor perjalanan 215 anjlok di km. 193 petak Lebakjero-Nagreg. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, tetapi sejumlah perjalanan kereta api lain terlambat hingga beberapa jam. Beberapa kereta api bahkan harus memutar lewat Cirebon.[127]
  • 12 Desember 2019, pukul 11:18 WIB, 11 dari 20 gerbong KA 2704 Ketapang Service yang mengangkut 800 ton semen anjlok dan terguling di emplasemen stasiun Doplang, Kabupaten Blora. Kecelakaan diduga diakibatkan oleh masalah pada komponen bogie dan pengereman pada gerbong GD 42 13 55. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini.[128]
  • 16 Desember 2019, tepatnya pada km 6 petak Tebing Tinggi–Naga Kasiangan diterjang banjir dan longsor, yang menyebabkan Lokomotif CC 201 89 14R terperosok keluar rel. Peristiwa ini menyebabkan perjalanan kereta api dari dan menuju Siantar terpaksa harus dibatalkan.[129]

2020

  • 21 Januari 2020 Kereta api Tawang Jaya dengan nomor perjalanan 329 anjlok di perlintasan sebidang di wilayah Pondok Jati, Matraman, Jakarta Timur. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun sejumlah perjalanan kereta listrik Commuter Line mengalami gangguan.[130]
  • 25 Februari 2020 pukul 14.28 WIB, kereta api komuter dengan nomor perjalanan 1118 Jakarta kota-Bogor anjlok di Stasiun Jayakarta. Tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut.[131]
  • 2 Oktober 2020, lokomotif kereta api Serayu Pagi dengan nomor perjalanan 322 rute Purwokerto–Pasar Senen anjlok di Ciamis. Anjlokan terjadi di kilometer 285+01 petak antara Stasiun Manonjaya dan Stasiun Ciamis pada pukul 17:30 WIB. Insiden ini mengakibatkan kereta tidak dapat melanjutkan perjalanan. Kereta penolong dan crane Kirow dari Bandung diturunkan untuk mengevakuasi lokomotif yang anjlok. penumpang Kereta api Serayu Pagi kemudian diantar menuju Stasiun Banjar menggunakan bus untuk melanjutkan perjalanan menggunakan kereta api pengganti. Akibat anjlokan ini, perjalanan kereta api Turangga dengan nomor perjalanan 78 tujuan Surabaya Gubeng terpaksa dialihkan lewat Cirebon.[132]
  • Pada 30 Oktober 2020, kereta komuter dengan nomor perjalanan 1481 rute Bekasi-Jakarta Kota via Pasar Senen anjlok di Stasiun Kampung Bandan. Kejadian tersebut mengakibatkan perjalanan kereta api dari Bogor hingga Jatinegara hanya sampai Stasiun Angke. Untuk perjalanan KA Bekasi-Jakarta Kota via Pasar Senen hanya sampai Stasiun Kemayoran. Sedangkan untuk perjalanan KA dari Jatinegara hingga Bogor dialihkan menjadi relasi Jatinegara-Manggarai-Bogor.[133]
  • 30 Oktober 2020, rangkaian KRL JR East 205 yang sedang dikirimkan menuju Klaten rusak setelah atapnya menyerempet bagian atas Jembatan Kalioso yang ketinggiannya lebih rendah dari atap KRL. Akibatnya pantograf kereta hancur dan AC kereta mengalami kerusakan parah. Terdapat panel AC yang tersangkut di Jembatan Kalioso setelah insiden tersebut. Meskipun demikian, rangkaian menjalani perbaikan setibanya Klaten sebelum bertugas sebagai sarana kereta rel listrik lintas Yogyakarta–Solo.[134]
  • Pada 18 November 2020 sekitar pukul 14.30, rangkaian kereta api Gajayana beserta tujuh unit kereta cadangan meluncur tanpa lokomotif dari Stasiun Malang menuju Stasiun Malang Kotalama. Rangkaian tersebut anjlok setelah menabrak eskavator karena Stasiun Malang Kotalama dilakukan perbaikan rel. Kejadian ini mengakibatkan empat kereta mengalami kerusakan. Tidak ada korban jiwa pada kejadian ini.
  • Pada 13 Desember 2020 pukul 22.45 WIB Kereta Api Brantas menabrak sebuah mobil patroli polisi milik Polsek Kalijambe yang berisi 2 Anggota Polisi dan 1 TNI Koramil Kalijambe di perlintasan tanpa palang pintu Dukuh Siboto RT 11/02, Desa Kalimacan, Kalijambe, Sragen, menjelang Stasiun Kalioso. Kejadian ini mengakibatkan 3 aparat tewas.

2021

  • 12 November 2021, Kereta api barang pengangkut bubur kertas PT TEL anjlok saat melintas di jalur 2 Stasiun Peninjawan. Tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini, tetapi perjalanan kereta api di jalur ini terganggu selama 14 jam dan mengakibatkan kerusakan pada wesel jalur 3 stasiun ini. Adapun gerbong yang anjlok yakni gerbong 13 (GT501811), gerbong 14 (GT500022), gerbong 15 (GT500081), gerbong 16 (GT500048), 1 mesin perawatan jalur rel (CSM 09-16-3528) serta satu gerbong kabus atau tempat istirahat nomor (SN 001-01) yang sedang parkir di jalur 1.
  • 4 Desember 2021, kereta api Sri Lelawangsa menabrak sebuah angkot di perlintasan Jalan Sekip, Medan. Kejadian ini mengakibatkan 5 orang tewas dan 4 orang mengalami luka-luka.[135]
  • 11 Desember 2021, dua kereta api batu bara rangkaian panjang yaitu KA 3061 yang ditarik lokomotif CC 205 14 04 dan CC 205 21 04 menabrak gerbong paling belakang KA 3055 yang sedang berhenti di emplasemen Stasiun Penanggiran. Akibatnya, 8 gerbong terbuka dari KA 3055 serta lokomotif dan 2 gerbong terbuka dari KA 3061 anjlok 40 as dan terguling.[136][137] Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi kecelakaan ini membuat perjalanan dua kereta api penumpang, yakni kereta api Serelo dan Sindang Marga turut dibatalkan.[138]

2022

2023

  • 30 Maret 2023, KA Turangga (KA 80) relasi BandungSurabaya Gubeng dengan lokomotif CC 206 13 99 BD menabrak truk pakan ternak di petak antara Stasiun Jombang-Stasiun Sembung di Diwek, Jombang, Jawa Timur. Penyebab kecelakaan ini disebabkan oleh truk yang mogok di perlintasan. Akibatnya, lokomotif CC 206 13 99 BD ringsek, dan tidak ada korban jiwa. Sehingga lalu lintas kereta api di lintas Madiun–Surabaya dari jalur selatan dan tengah Jawa mengalami tersendat imbas dari kejadian tersebut.[148]
  • 18 April 2023, kereta api Jayabaya relasi Pasar SenenSurabaya PasarturiMalang menabrak sebuah sedan bernomor polisi S 1649 PK di petak antara SurabayanLamongan di Lamongan Kota, Lamongan, Jawa Timur. Manager Humas Daerah Operasi VIII Surabaya, Luqman Arif mengatakan bahwa mobil tersebut ditabrak oleh Kereta api Jayabaya pada KM 185+2⅔ dan rusak parah dan nyaris tidak berbentuk, kejadian tersebut menewaskan 2 orang. Akibat kejadian tersebut, Lokomotif CC206 seri CC206 13 12 rusak dan diganti lokomotif depo Surabaya Pasarturi, hingga mengalami keterlambatan lebih dari 1 jam di lintas utara Pulau Jawa koridor Semarang–Surabaya.[149]
  • 29 April 2023, ditemukan jasad Kasat Narkoba Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Buddy Alfrits Towoliu. Kemungkinan jasad tersebut ditemukan di petak antara Klender BaruCakung, Cakung, Kota Jakarta Timur, sebelum kejadian. Korban pergi dari gedung Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya dan terekam CCTV sedang pergi dan berganti baju, lalu juga terekam CCTV Stasiun Jatinegara dan beberapa titik lokasi. Hingga ditabrak kereta api Tegal Bahari relasi TegalPasar Senen. Korban diduga bunuh diri dan dibawa pulang ke kampung halamannya di Kotamobagu.
  • 28 Juni 2023, KA Sri Tanjung (KA 244/241) relasi Ketapang–Lempuyangan menabrak sebuah mobil di perlintasan tanpa sebidang di Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur; pada jalur rel di petak Stasiun Argopuro-Banyuwangi Kota. Kecelakaan bermula saat sebuah mobil Honda Mobilio dengan nomor polisi P 1448 WR, yang berisi sepasang suami istri tiba-tiba masuk perlintasan jalur rel tanpa palang pintu dan berhenti. Saat itu ujung depan mobil sudah berada di tengah rel. Mobil yang tak bisa menghindar, langsung tertabrak. Akibat kejadian ini, lokomotif CC 201 83 31 yang membawa KA Sri Tanjung beberapa bagian mengalami kerusakan, salah satunya tangga dan alat perangkai.[150]
  • 18 Juli 2023, KA Sribilah relasi Rantau PrapatMedan menabrak sebuah mobil di jalan Marah Rusli, Kisaran, Asahan, Sumatera Utara, petak antara Hengelo-Kisaran. Kecelakaan bermula saat mobil Nissan dengan plat nomor BK 1747 RK yang berisikan 2 orang dokter hewan berjalan ragu ragu saat hendak melintasi perlintasan tanpa palang pintu, jarak yang sangat dekat mengakibatkan mobil tidak dapat menghindar dan tertabrak oleh KA Sribilah. 1 orang meninggal dalam kejadian ini dan 1 korban lainnya kritis dan langsung dilarikan ke faskes terdekat.[151]
  • 18 Juli 2023, KA S8 Kuala Stabas relasi Tanjung Karang - Baturaja menabrak ruk bermuatan tebu dipetak antara stasiun Blambangan Pagar-Kalibalangan, Blambangan Pagar, Lampung Utara. Kecelakaan diakibatkan oleh kurang hati hatinya sopir truk tebu saat menyebrangi rel tanpa palang pintu. Jarak yang sudah dekat mengakibatkan truk tidak dapat menghindar dan terseret sejauh 100 meter. Lokomotif dinas CC 201 83 42r atau CC 201 120r mengalami kerusakan cukup parah dibagian ujung pendek dan seluruh as roda anjlok serta lokomotif miring ke kiri dari arah jalannya kereta. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
  • 18 Juli 2023, KA Brantas (KA 112) relasi Pasar SenenBlitar menabrak truk low bed dolly yang tersangkut di perlintasan Jalan Madukoro yang terletak di petak Stasiun JerakahSemarang Poncol, Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah. Kecelakaan disebabkan oleh sopir truk yang kurang memahami medan jalan yang dilewati yang menyebabkan trailer yang dibawa tersangkut di rel. Kecelakaan ini menyebabkan ledakan yang cukup besar akibat dari tangki bahan bakar truk yang tumpah. Lalu lintas di jalur utara Pulau Jawa koridor Cirebon–Semarang sempat tersendat akibat kejadian ini. Lokomotif CC 201 77 11 SDT atau CC 201 15 mengalami kerusakan terbakar pada bagian ujung pendek dan K1 0 80 01 BL sebagai eksekutif 1 mengalami kerusakan ringan pada bagian bogienya dan dilepas dari rangkaian. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, hanya 1 penumpang mengalami patah kaki kanan akibat panik saat akan menyelamatkan diri keluar dari kereta.[152]
  • 29 September 2023, kereta api Jayakarta (KA 218) relasi Pasar Senen–Surabaya Gubeng menabrak sebuah forklift di petak antara Stasiun Lemahabang dan Kedunggedeh, Cikarang Timur, Bekasi, Jawa Barat; yang mengakibatkan lokomotif CC 206 anjlok. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun perjalanan kereta api Jayakarta tertahan hingga 156 menit dan lalu lintas kereta api jalur selatan serta utara Jawa koridor Jakarta–Cirebon dan Bandung terganggu.[153]
  • 17 Oktober 2023 pukul 13:05 WIB, KA Argo Semeru (KA 17) relasi Surabaya Gubeng–Gambir anjlok di KM 520+4 petak antara WatesSentolo di tikungan bekas Halte Kalimenur, Sentolo, Kulon Progo. Semenit setelahnya, KA Argo Wilis (KA 6) relasi Bandung–Surabaya Gubeng menyerempet rangkaian kereta anjlokan KA 17 Argo Semeru tersebut. Peristiwa ini menyebabkan kedua KA tersebut mengalami anjlok yang menyebabkan keterlambatan dan lalu lintas kereta api di jalur selatan Pulau Jawa koridor Purwokerto–Yogyakarta serta Bandung–Yogyakarta ditutup imbas dari kejadian tersebut.Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi 31 orang mengalami luka-luka dan perjalanan kereta api terganggu.[154]

2024

2025

Lihat pula

Referensi

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads