Stasiun Pasar Senen

stasiun kereta api di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Stasiun Pasar Senenmap

Stasiun Pasar Senen (PSE) (juga disebut sebagai Stasiun Senen atau Jakarta Pasar Senen) adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di Senen, Senen, Jakarta Pusat, tepatnya di wilayah ramai dekat Gelanggang Remaja Jakarta Pusat dan pusat perbelanjaan Pasar Senen; termasuk dalam pengelolaan Daerah Operasi I Jakarta serta KAI Commuter pada ketinggian +4,7 m dan salah satu dari lima stasiun utama di Provinsi DKI Jakarta. Stasiun kereta api utama lainnya adalah Stasiun Gambir yang difokuskan pada kereta api antarkota kelas eksekutif dan sebagian kecil kelas campuran. Stasiun ini berdiri di atas lahan seluas 2 ha (4,9 ekar) dan berjarak 6 km arah selatan dari Jakarta Kota.[4]

Fakta Singkat C04, Lokasi ...
Stasiun Pasar Senen
C04

Thumb

Thumb
Thumb
Tampak depan Stasiun Pasar Senen, 2020
Lokasi
Koordinat 6°10′25.00″S 106°50′39.01″E
Ketinggian+4,7 m
Operator
Otoritas transitBadan Pengelola Transportasi Jabodetabek
Letak
km 6+145 lintas JakartaJatinegaraCikampek[1]
Jumlah peron3
Jumlah jalur6 (jalur 3 dan 4: sepur lurus)
Layanan
Lintas selatan Jawa
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Fasilitas sepedaYa
Akses difabelYa
ArsitekJ. van Gendt
Gaya arsitekturHindia Baru
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe A[2]
Sejarah
Dibuka31 Maret 1887 (generasi pertama)
Dibangun kembali19 Maret 1925 (generasi kedua)
Nama sebelumnyaStation Passar-Senen
Penumpang
202421.904/hari (KAI[a])
Peringkat1
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Thumb Stasiun berikutnya
Gang Sentiong
Perjalanan satu arah
Commuter Line Cikarang
Full-racket
Cikarang—Kampung Bandan—Cikarang via Pasar Senen—Manggarai
Kemayoran
berlawanan arah jarum jam
Layanan penghubung
Halte sebelumnya Transjakarta Halte berikutnya
Galur Koridor 2 Kwitang
Perjalanan satu arah
Galur
Perjalanan satu arah
Senen Raya
Galur Koridor 2 Kwitang
menuju Rawa Buaya
Galur Koridor 7 Kwitang
menuju Juanda
Senen Raya
Terminus
Koridor 14 Tanah Tinggi
Lapangan Banteng
menuju Ancol
Koridor 5
transfer di Senen Sentral
Pal Putih
Fasilitas dan teknis
Fasilitas                               
Jenis persinyalan
  • Elektrik tipe Solid State Interlocking[3]
Cagar budaya Indonesia
Stasiun Kereta Api Pasar Senen
KategoriBangunan
No. RegnasKB001783
No. SKNo. 475 Tahun 1993
Tanggal SK1993
PemilikPT Kereta Api Indonesia (Persero)
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Lokasi pada peta
Thumb
Sunting kotak info L B
Bantuan penggunaan templat ini
Tutup

Stasiun Pasar Senen melayani kereta api antarkota kelas campuran, ekonomi premium, dan ekonomi menghubungkan Jabodetabek dengan Bandung, Yogyakarta, Surabaya di lintas selatan, Semarang, Surabaya di lintas utara Jawa, dan kereta api komuter Commuter Line. Bangunan stasiun yang sekarang ini dibangun pada tahun 1916 dan diresmikan pada tanggal 19 Maret 1925.

Berdasarkan jumlah penumpang kereta api antarkota yang dirilis PT Kereta Api Indonesia (KAI) antara Januari—Oktober 2024, Stasiun Pasar Senen menjadi stasiun kereta api tersibuk di Indonesia dengan mencatatkan 6.680.734 penumpang berdasarkan total jumlah penumpang naik maupun turun.[a]

Sejarah

Ringkasan
Perspektif

Nama stasiun kereta api ini berasal dari sebuah pasar dengan nama yang sama. Dinamakan Pasar Senen karena pasar ini hanya buka pada hari Senin; didirikan oleh Pemerintah Kolonial pada tahun 1733 untuk menghidupkan perekonomian masyarakat Weltevreden yang kelak menjadi Gambir, Jakarta Pusat.[6][7]

Pada masa kepemimpinan Gubernur Jenderal Petrus Albertus van der Parra, Pasar Senen semakin ramai sehingga buka setiap hari. Banyak pedagang Tionghoa yang membuka usahanya di pasar ini. Semenjak kemerdekaan hingga 1975, Pasar Senen terus dikembangkan sebagai pusat perdagangan Senen dan telah menjadi tulang punggung perekonomian Jakarta pada masa itu.[7]

Generasi pertama (1887—1925)

Thumb
Bangunan pertama Stasiun Pasar Senen

Pengembangan Pasar Senen membutuhkan sebuah fasilitas transportasi yang memadai, terutama kereta api. Stasiun ini dibuka oleh Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij (BOS) pada 31 Maret 1887 sebagai sebuah perhentian kecil. Pembukaan stasiun ini bersamaan dengan pembukaan jalur kereta api Batavia—Bekasi. Jalur tersebut kemudian dibeli oleh Staatsspoorwegen (SS) pada tahun 1898 karena utang BOS yang membengkak.[8]

Pada 1904, majalah De Ingenieur menyebutkan bahwa stasiun ini sempat menjalani renovasi (kemungkinan mengubah bangunan menjadi permanen). Pembangunan ini juga sepaket dengan pembangunan Stasiun Kemayoran yang keduanya menggelontorkan dana sebesar ƒ350.000,00.[9] Bangunan stasiun generasi pertama ini bergaya Indische Empire, kecil, dan memiliki atap overcapping busur yang mirip dengan Stasiun Maos, Kutoarjo, dan Purworejo.[10]

Generasi kedua (1925—sekarang)

Thumb
Stasiun Pasar Senen generasi kedua

Seiring peningkatan arus penumpang, Stasiun Pasar Senen kemudian dibangun ulang dengan wajah yang cukup besar. Stasiun tersebut dibuka pada 19 Maret 1925 setelah menjalani pembangunan selama delapan tahun.[10] Memiliki tata letak stasiun pulau, stasiun ini dilengkapi dengan dua terowongan bawah tanah. Terowongan sengaja dibuat dua, yaitu satu untuk penumpang berangkat dan satu untuk penumpang keluar dari stasiun.[11]

Bangunan stasiun generasi pertama kemudian dialifungsikan menjadi gudang.[12] Kemudian fungsi bangunan lama ini tak berubah hingga akhirnya dibongkar imbas dari pembangunan Gelanggang Remaja Jakarta Pusat (Planet Senen). Gelanggang tersebut dibuka pada 20 Agustus 1974 oleh Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta kala itu.[13]

Pembangunan ulang ini dilakukan untuk menyambut operasional layanan baru SS, kereta rel listrik (KRL) serta memperingati ulang tahun SS yang ke-50 pada 6 April 1925. SS mempersembahkan sejumlah stasiun kereta api megah di Batavia yang diharapkan dapat memberikan kepuasan penumpang.[14]

Saat ini bangunan stasiun berstatus sebagai cagar budaya oleh Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Penetapan status cagar budaya ini didasarkan pada SK Menbudpar No: PM.13/PW.007/MKP/05 dan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No 475 Tahun 1993.[15] Dalam peningkatan pelayanan, di Stasiun Pasar Senen sedang dibangun eskalator pada akses terowongan penyebrangan orang mulai dari tanggal 6 Mei 2024 sampai dengan 30 November 2024. Tahap pertama dalam pembangunan eskalator adalah penyeberangan antarperon di jalur 1 dan 3 yang selesai pada September 2024, tahap kedua adalah di jalur 4 yang direncanakan akan selesai pada Oktober 2024, dan tahap ketiga di jalur 6 yang direncanakan akan selesai pada akhir November 2024.[16]

Hak penamaan

Sebagai inovasi dalam mengoptimalkan asetnya, KAI menawarkan program hak penamaan (Exclusive Naming Rights). Program ini dijalankan kembali setelah terakhir dilaksanakan pada Stasiun BNI City pada 2018 dan Stasiun Metland Telagamurni pada 2019. Melalui program ini, jenama (brand) dari mitra yang menjalin kontrak dapat diterapkan pada berbagai aspek media KAI meliputi papan petunjuk (signage, wayfinding), peta jalur, hingga pengumuman (announcement) baik di stasiun maupun di dalam kereta.[17]

PT Kereta Api Indonesia (Persero) menargetkan program hak penamaan stasiun fase 1 dapat selesai tahun ini. Oleh karena itu pada 20 September 2022, KAI melaksanakan Exclusive Meeting Gathering bagi para calon mitra di Hotel Mulia, Jakarta. Untuk fase 1 ini, hak penamaan ditawarkan bagi stasiun kereta api antarkota seperti Stasiun Pasar Senen serta beberapa stasiun di Jakarta, antara lain Stasiun Jatinegara, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Tebet, Stasiun Cikini, Stasiun Sudirman, Stasiun Juanda, Stasiun Gondangdia, Stasiun Palmerah dan Stasiun Manggarai.[18]

Fasilitas

Pada 28 September 2022, PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah melakukan uji coba proses keberangkatan KA antarkota menggunakan sistem pengenalan wajah di stasiun ini, sebelumnya rencana ketersediaan fasilitas ini akan digunakan di semua stasiun keberangkatan penumpang di Indonesia. Setelah melakukan uji coba di Stasiun Bandung selama empat bulan, fasilitas tersebut sudah digunakan pada semua stasiun KA utama lainnya, yaitu Stasiun Gambir, Bekasi, Kiaracondong di lintas barat, Purwokerto, Kutoarjo, Yogyakarta, Lempuyangan, Solo Balapan, Madiun, Surabaya Gubeng, Malang di lintas selatan, Jember di lintas timur, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang Tawang, Surabaya Pasarturi di lintas utara Pulau Jawa, dan Medan di Lintas Sumatera Utara.[19]

Bangunan dan tata letak

Ringkasan
Perspektif

Stasiun ini memiliki enam jalur kereta api dengan jalur 3 dan 4 merupakan sepur lurus.

Thumb

C04 Thumb

G Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan keberangkatan KA dari arah timur
Jalur 6 (Kemayoran)      Commuter Line Cikarang tujuan Kampung Bandan
Kereta Api Indonesia Jalur kedatangan KA antarkota
Sepur belok
Jalur 5 Jalur parkir rangkaian KA antarkota
Jalur 4 Sepur lurus
Kereta Api Indonesia Jalur keberangkatan dan kedatangan KA antarkota
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kiri kedatangan KA dari arah timur
Bangunan tengah stasiun
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kiri keberangkatan KA ke arah timur
Jalur 3 Kereta Api Indonesia Jalur keberangkatan dan kedatangan KA antarkota
Sepur lurus
Jalur 2 Jalur parkir rangkaian KA antarkota
Jalur 1 Kereta Api Indonesia Jalur pemberhentian, keberangkatan, dan kedatangan KA antarkota
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan keberangkatan KA ke arah timur
G Bangunan utama stasiun

Bangunan utama

Bangunan ini diarsiteki oleh J. van Gendt, dengan gaya arsitektur Neo-Indische. Karakter vernakularnya sangat menonjol, dapat dilihat dari atap limasan yang mendominasi dengan ditambahkan atap teritisan di atas pintu masuk hall untuk melindungi bangunan dari rembesan air hujan, dan jika dilihat dari luar terlihat seperti bangunan dengan dua lantai. Pintu-pintunya bergaya Romantik dengan balutan konsol atap yang diekspos.[20]

Stasiun ini menjadi populer karena selalu didatangi oleh kaum pemudik yang hendak menggunakan jasa angkutan kereta api ke berbagai jurusan di Pulau Jawa.[21] Agar pengaturan penumpang lebih nyaman, pihak Daerah Operasi I Jakarta menyediakan pintu-pintu yang terpisah menurut jenis keretanya, yakni untuk kereta api jarak jauh dan untuk KRL Commuter Line. Selain itu, terdapat pula terowongan bawah tanah yang menghubungkan peron jalur 1 dengan 3 dan jalur 4 dengan 6.[22]

Integrasi antarmoda dan Monumen Tekad Merdeka

Thumb
"Monumen Tekad Merdeka" atau "Perjuangan Senen" yang terletak pada selasar depan stasiun

Bagian depan Stasiun Pasar Senen telah mengalami perombakan total dan diresmikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, serta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 17 Juni 2020. Program renovasi ini merupakan proyek kerja sama KAI, Pemprov DKI, dan MRT Jakarta. Lahan seluas 1.427,5 m² di depan stasiun dijadikan sebuah plaza dengan akses pejalan kaki dan difabel serta terintegrasi dengan Halte Senen dan Central Senen serta titik jemput transportasi daring dan bajaj. Dalam rangka menciptakan kawasan sehat, plaza tersebut juga memiliki kanopi peneduh, ruang terbuka hijau, serta rak parkir sepeda.[23]

Thumb
Monumen Perjuangan Senen yang terletak di pojok antara Jalan Pasar Senen dengan Jl Letjen Suprapto (Taman HKSN) Pasar Senen, Jakarta.

Monumen di depan stasiun, yaitu "Monumen Tekad Merdeka" dan "Monumen Perjuangan Senen", juga ikut dimunculkan. Monumen untuk memperingati pertumpahan darah melawan tentara Sekutu di kawasan Senen 29 September 1945 ini diresmikan tanggal 2 Mei 1982 oleh Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat saat itu, A. Munir. Monumen ini dibuat dengan konstruksi beton cor bubut batu semen dan didatangkan dari Kabupaten Sleman, Yogyakarta.[24]

Ciri khas

Stasiun ini memiliki ciri khas berupa bel bersuara lagu instrumental "Kicir-Kicir" yang sering diputarkan setiap kali ada kedatangan KA penumpang antarkota di seluruh stasiun besar di DKI Jakarta.

Layanan kereta api

Ringkasan
Perspektif

Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2025 revisi per 21 Maret 2025.[25]

Antarkota

Informasi lebih lanjut Nama kereta api, Kelas ...
Lintas selatan Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Ekonomi
Cikuray Ekonomi Pasar Senen Garut Via CikampekKiaracondong
Serayu Purwokerto
Tutup
Informasi lebih lanjut Nama kereta api, Kelas ...
Lintas tengah Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Campuran
Sawunggalih Eksekutif Pasar Senen Kutoarjo Via CirebonPurwokerto
Ekonomi Premium
Fajar dan Senja Utama Yogyakarta Eksekutif Yogyakarta
Ekonomi Premium
Bogowonto Eksekutif Lempuyangan Via Cirebon PrujakanPurwokerto
Ekonomi
Gajahwong Eksekutif
Ekonomi Premium
Fajar dan Senja Utama Solo Eksekutif Solo Balapan Via CirebonPurwokerto

Perjalanan kereta api menuju Surakarta hanya pada pagi hari, sedangkan sebaliknya pada malam hari.

Ekonomi
Mataram Eksekutif Via CirebonPurwokerto

Perjalanan kereta api menuju Surakarta hanya pada malam hari, sedangkan sebaliknya pada pagi hari.

Ekonomi
Madiun Jaya Eksekutif Madiun Via CirebonYogyakarta
Ekonomi Premium
Bangunkarta Eksekutif Jombang
Ekonomi
Gaya Baru Malam Selatan Eksekutif Surabaya Gubeng Via Cirebon PrujakanLempuyangan
Ekonomi
Singasari Eksekutif Blitar Via CirebonLempuyangan
Ekonomi
Ekonomi
Kutojaya Utara Ekonomi Pasar Senen Kutoarjo Via Cirebon PrujakanPurwokerto

Dijalankan pada hari tertentu


Progo Lempuyangan Via Cirebon PrujakanPurwokerto
Bengawan Purwosari
Jaka Tingkir Solo Balapan
Jayakarta Ekonomi Premium Surabaya Gubeng Via CirebonLempuyangan
Tutup


Informasi lebih lanjut Nama kereta api, Kelas ...
Lintas utara Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Campuran
Tegal Bahari Eksekutif Pasar Senen Tegal
Bisnis
Tawang Jaya Premium Eksekutif Semarang Tawang Via CirebonTegal

Hanya jadwal pagi dan malam

Ekonomi
Menoreh Eksekutif Via Cirebon PrujakanTegal

Hanya jadwal siang

Ekonomi
Gumarang Eksekutif Surabaya Pasarturi Via CirebonSemarang Tawang
Bisnis
Dharmawangsa Eksekutif Via Cirebon PrujakanSemarang Poncol
Ekonomi
Kertajaya Tambahan Eksekutif
Ekonomi
Brantas (reguler & tambahan) Eksekutif Blitar Via Semarang TawangSolo Jebres
Ekonomi
Jayabaya Eksekutif Malang Via Semarang PoncolSurabaya Pasarturi
Ekonomi
Blambangan Ekspres Eksekutif Ketapang Via Semarang TawangSurabaya Pasarturi
Ekonomi
Ekonomi
Tawang Jaya Ekonomi Pasar Senen Semarang Poncol Via Cirebon PrujakanTegal
Kertajaya Ekonomi Premium Surabaya Pasarturi Via Cirebon PrujakanSemarang Poncol
Airlangga Ekonomi
Majapahit Malang Via Semarang TawangSolo Jebres
Matarmaja Via Semarang PoncolSolo Jebres
Tutup

Komuter

Informasi lebih lanjut Nama kereta api, Relasi perjalanan ...
Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
Commuter Line Cikarang (half racket) Cikarang
Bekasi (sebagian jadwal)
Tambun (sebagian jadwal)
Jakarta Kota (hanya jadwal malam dan dini hari) Hanya mengarah Kampung Bandan/Jakarta Kota
Commuter Line Cikarang (full racket) Cikarang
Bekasi (sebagian jadwal)
Tambun (sebagian jadwal)
Kampung Bandan
Tutup

Antarmoda pendukung

Ringkasan
Perspektif
Informasi lebih lanjut Jenis angkutan umum, Trayek ...
Jenis angkutan umum Trayek Tujuan
BRT Transjakarta Monumen NasionalPulo Gadung (di Halte Pasar Senen)
AncolKampung Melayu (di Halte Senen Sentral)
Senen RayaJakarta International Stadium (di Halte Pasar Senen)
Bus kota Transjakarta Terminal Pasar Senen—Terminal Blok M
Terminal Pasar Senen—Stasiun Tanah Abang
Terminal Pasar Senen—Simpang Temu Dukuh Atas
Terminal Pasar Senen—Lebak Bulus via Menteng Raya—Cikini Raya (juga dilayani di Halte BRT Senen Sentral)
Terminal Pasar Senen—Pluit via Mangga Dua
Terminal Pasar Senen—Tanjung Priok via Jakarta International Stadium (juga dilayani di Halte BRT Pasar Senen)
Mikrotrans Transjakarta Terminal Pasar Senen—Rusun Jati Rawasari
JAK 17 Terminal Pasar Senen—Terminal Pulo Gadung via Pemuda
JAK 23 Terminal Pasar Senen—Pisangan Baru
JAK 24 Terminal Pasar Senen—Terminal Pulo Gadung via Yos Sudarso
Transjabodetabek Reguler P9A (Mayasari Bakti) Terminal Pasar Senen—Terminal Bekasi via H. Moeljadi Djojomartono
AC100A (BHP) Terminal Pasar Senen—Terminal Cileungsi via Jalan Tol Cimanggis—Cibitung
Tutup

Menurut kajian JICA, Stasiun MRT Senen yang berada di lin MRT Timur-Barat () akan dibangun di selatan stasiun ini, dengan salah satu akses masuknya tersambung ke pintu selatan via terowongan.[26]

Insiden

Pada tanggal 8 April 1996, tembok pembatas emplasemen Stasiun Pasar Senen dan Jalan Bungur Besar runtuh. Kejadian ini menewaskan tiga orang dan menyebabkan enam lainnya terluka. Pada saat itu, Perumka Daop I Jakarta sedang menjalani perbaikan rel di area emplasemen stasiun, tetapi membantah bahwa insiden runtuhnya tembok pemisah terjadi imbas dari proyek tersebut.[27]

Galeri

Catatan kaki

  1. Data penumpang harian diperoleh dari menjumlahkan angka penumpang naik dan turun, kemudian dibagi 305.[5]

Referensi

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.