Loading AI tools
layanan bus raya terpadu di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Transjakarta (terkadang ditulis sebagai TransJakarta) adalah jaringan bus raya terpadu (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan, yang beroperasi sejak tahun 2004 di Jakarta, Indonesia. Sistem ini didesain berdasarkan sistem TransMilenio di Bogota, Kolombia. Transjakarta dirancang sebagai moda transportasi massal pendukung aktivitas ibu kota yang sangat padat. Transjakarta merupakan jaringan bus raya terpadu dengan jalur lintasan terpanjang di dunia (230,9 km), serta memiliki 252 halte yang tersebar dalam 14 koridor (rute utama), yang pada awalnya beroperasi dari pukul 05.00–22.00 WIB, dan kini beroperasi selama 24 jam di seluruh koridornya.[1]
Penyuntingan Artikel oleh pengguna baru atau anonim untuk saat ini tidak diizinkan. Lihat kebijakan pelindungan dan log pelindungan untuk informasi selengkapnya. Jika Anda tidak dapat menyunting Artikel ini dan Anda ingin melakukannya, Anda dapat memohon permintaan penyuntingan, diskusikan perubahan yang ingin dilakukan di halaman pembicaraan, memohon untuk melepaskan pelindungan, masuk, atau buatlah sebuah akun. |
Induk | Pemerintah Provinsi DKI Jakarta |
---|---|
Didirikan | 15 Januari 2004BLUD Unit Pengelola Transjakarta Busway) 27 Maret 2014 (korporatisasi menjadi PT Transportasi Jakarta; ulang tahun resmi) | (sebagai
Kantor pusat | Jalan Mayjen Sutoyo No. 1, RT.5/RW.5 Kebon Pala, Makasar Jakarta Timur 13650 Indonesia |
Lokal | Jadetabek |
Wilayah layanan | DKI Jakarta Jawa Barat (Kota Depok dan Bekasi) Banten (Kota Tangerang dan Tangerang Selatan) |
Jenis layanan | Bus raya terpadu |
Rute | 14 koridor; 6 direncanakan |
Jumlah perhentian | 252 halte |
Armada | Lihat di bawah. |
Jenis bahan bakar | BBG, diesel dan listrik |
Operator | Pengelola: PT Transportasi Jakarta Operator: Lihat di bawah |
CEO | Welfizon Yuza |
Situs web | transjakarta.co.id |
Transjakarta dioperasikan oleh PT. Transportasi Jakarta. Jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam operasional Transjakarta (Pramudi, petugas bus, petugas halte, dan petugas kebersihan) sekitar 6.000 orang.[2] Jumlah rata-rata harian pengguna Transjakarta diprediksikan sekitar 350.000 orang. Sedangkan pada tahun 2012, Jumlah pengguna Transjakarta mencapai 109.983.609 orang.[3]
Pada tahun 2011, sistem ini berhasil mencapai kinerja puncak tahunan dengan bus membawa 114,7 juta penumpang, dan kemudian, pada tahun-tahun berikutnya, jumlahnya menurun, dan pada tahun 2014, bus membawa 111,6 juta penumpang, sementara pada tahun 2015, bus melayani 102,95 juta penumpang. Pada tahun 2016, rekor baru 123,73 juta penumpang tercapai.[4][5] Biaya ongkosnya tetap Rp3.500 per penumpang sejak awal beroperasi.[6]
Perkembangan logo Transjakarta dari masa ke masa.
Ide pembangunan proyek Bus Rapid Transit di Jakarta muncul sekitar tahun 2001. Pada saat itu, Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mengusulkan empat moda transportasi massal di Jakarta, yakni:[7]
MRT memiliki daya angkut penumpang yang sangat besar dan memiliki waktu tempuh yang singkat dibanding tiga moda transportasi lainnya yang diusul, namun pembangunanya membutuhkan investasi asing yang besar. Saat itu, Indonesia kehilangan kepercayaan investor karena kekhawatiran para investor mengenai kondisi sosial Indonesia pada awal 2000-an yang dinilai belum stabil, sehingga pembangunan MRT belum bisa direalisasi. Dari keempat moda transportasi yang diusulkan tersebut, bus rapid transit dinilai paling memungkinkan untuk direalisasi dengan cepat karena pembagunannya tidak memerlukan investasi asing.[7]
Sebuah institut yang bernama Institute for Transportation & Development Policy (ITDP) menjadi pihak penting yang mengiringi proses perencanaan proyek ini. Konsep awal dibuat oleh PT Pamintori Cipta, sebuah konsultan transportasi yang sudah sering bekerjasama dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Selain pihak swasta, terdapat beberapa pihak lain yang juga mendukung keberhasilan dari proyek ini, di antaranya adalah Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dan The University of Indonesia’s Center for Transportation Studies (UI–CTS).[8]
Transjakarta memulai operasinya pada tanggal 15 Januari 2004, ditandai dengan peresmian Koridor 1, dengan tujuan memberikan jasa angkutan yang lebih cepat, nyaman, dan terjangkau bagi warga Jakarta. Sejak awal pengoperasian Transjakarta, harga tiket ditetapkan untuk disubsidi oleh pemerintah daerah. Dalam rangka sosialisasi dan pengenalan angkutan massal ini kepada masyarakat, pada 2 minggu pertama pengoperasiannya (15–30 Januari 2004) pengguna Transjakarta tidak dikenakan tarif. Mulai tanggal 1 Februari 2004, tarif Transjakarta mulai diberlakukan seharga Rp2000. Pada tahun 2012, Dinas Perhubungan DKI Jakarta memutuskan untuk menaikkan tarif Transjakarta seharga Rp3500.
Beberapa pengembangan pasca-peresmian Koridor 1 terus dilakukan, antara lain lowongan sopir bus yang terbuka bagi perempuan, perbaikan sarana-prasarana bus dan halte, pemberlakuan zona khusus perempuan,[9][10][11] penempatan petugas di dalam bus,[12] sterilisasi jalur Transjakarta baik dengan portal manual maupun secara otomatis,[13][14][15] uji coba sistem contra-flow (jalur bus Transjakarta yang berlawanan arah dengan jalur umum yang bersinggungan),[16][17] serta pelayanan bagi pengguna penyandang cacat dengan nama "Transjakarta Cares".[18][19]
Setelah Koridor 1 sukses dioperasikan, koridor-koridor selanjutnya mulai dibangun dan diresmikan secara bertahap:
Transportasi penunjang Transjakarta terus diupayakan. Jalur bus pengumpan (feeder busway) juga dioperasikan pada tahun 2011 di tiga wilayah, yaitu SCBD, Puri Kembangan, dan Tanah Abang,[34] namun ditutup pada bulan Desember 2012 karena operator menganggap rute-rute tersebut sepi pengguna dan menimbulkan kerugian.[35] Saat ini, angkutan penunjang Transjakarta terdiri atas bus pengumpan yang beroperasi di dalam kota maupun di daerah perbatasan.
Transjakarta—yang saat itu merupakan Badan Layanan Umum Daerah bernama Unit Pengelola Transjakarta Busway—dikorporatisasi pada tanggal 27 Maret 2014 menjadi PT Transportasi Jakarta.[butuh rujukan] Sesaat setelah itu, pada tanggal 10 November tahun yang sama, Transjakarta meluncurkan logo barunya dan diresmikan oleh Plt. Gubernur Provinsi DKI Jakarta pada saat itu, yaitu Basuki Tjahaja Purnama. Logo baru itu berupa sebuah lingkaran berwarna biru tua dengan dua garis diagonal berwarna putih. Di sebelah lingkaran terdapat tulisan "Transjakarta" yang dengan dua warna, kata "Trans" menggunakan biru muda, sedangkan kata "Jakarta" menggunakan biru tua.[36] Selain perubahan warna, huruf J pada kata tersebut memiliki kaki lebih panjang yang ditarik ke bagian bawah kata "Trans" dengan gradasi warna biru tua ke biru muda. Logo tersebut merupakan karya Fakhri Azmi, 20 tahun, pemenang lomba desain logo Transjakarta yang diikuti oleh 2.250 peserta.[37]
Pada tanggal 21 April 2016, bertepatan dengan Hari Kartini, PT Transportasi Jakarta meluncurkan bus khusus perempuan. Ada dua bus khusus perempuan yang diluncurkan. Bus tersebut berwarna putih-merah muda dan hanya beroperasi di Koridor 1 saja. Sesuai dengan namanya, bus tersebut hanya bisa dinaiki oleh pengguna perempuan saja, dan bus tersebut dikemudikan oleh pramudi perempuan.[38][39]
Pada bulan Mei 2019, Transjakarta akan melakukan uji coba bus listrik selama enam bulan,[40][41] dengan rute pertama Bundaran Senayan-Monas.[42]
TransJakarta mengontrak 1.056 bus pada tahun 2016, sebuah peningkatan dari 605 bus yang dikontrakkan pada tahun 2015.[43] Transjakarta memiliki lebih dari 1.500 bus dalam tiga bulan pertama tahun 2017, dan menargetkan memiliki 3.000 bus pada akhir tahun.[44]
Terhitung per bulan Juli 2020, Transjakarta mengoperasikan total 4.079 unit armada, yang terdiri dari bus gandeng, bus tunggal, bus maxi, bus tingkat, bus sedang, dan bus kecil.[45]
Berikut daftar armada yang saat ini sedang beroperasi.
Tabel Informasi Armada Bus Transjakarta | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Operator | Tipe | No. Lambung | Warna Bus | Sumber Energi | Karoseri | Foto | Alokasi | Depo |
Swakelola Transjakarta | Scania K340IA | TJ 0187 | Putih–biru muda | Gas alam terkompresi | Gemilang Coachworks | Unit cadangan | Kayu Putih | |
Scania K320IA | TJ 0188–TJ 0207 (gelombang 1) | Laksana | ||||||
TJ 0208–TJ 0238 (gelombang 2) | ||||||||
BCI Bus | TJ 0239–TJ 0246 | Putih–biru tua | Diesel | CBU | Bus wisata | Cawang | ||
MAN R37 | TJ 0347–TJ 0354 | Nusantara Gemilang | ||||||
Mercedes Benz OC 500 RF | TJ 0381–TJ 0387 | New Armada | ||||||
Scania K310UB | TJ 0884 | Merah-putih | Adi Putro | |||||
Mercedes-Benz OH 1526 | TJ 0247–TJ 0319 | Putih–biru muda | Gas alam terkompresi | Rahayu Santosa | Cawang | |||
Laksana | ||||||||
Liveri khusus Jak Lingko | Tentrem | |||||||
Liveri khusus PPD Vintage Series | Tri Sakti | |||||||
TJ 0322–TJ 0346 | ||||||||
TJ 0320–TJ 0321 | ||||||||
Mercedes-Benz OC 500 RF 2542 | TJ 0355–TJ 0380 | Putih-biru tua | Diesel | Nusantara Gemilang | ||||
Liveri tematik Kepulauan Seribu (biru) | ||||||||
Liveri tematik Taman Margasatwa Ragunan (hijau) | ||||||||
Mercedes-Benz OH 1626 |
|
Putih-biru tua | Laksana | |||||
Transmisi manual: TJ 0872–TJ 0881 | ||||||||
Putih-biru tua | Tentrem | |||||||
Liveri khusus Jak Lingko | ||||||||
Liveri khusus PPD Vintage Series | Restu Ibu Pustaka | |||||||
Hino RK1 JSNL | TJ 0409–TJ 0468 | Putih-biru tua | Gas alam terkompresi | New Armada | Rawa Buaya | |||
Mercedes-Benz O 500U 1726 | TJ 0483–TJ 0531 | Putih-oranye | Diesel | Laksana | Bus kota Transjakarta |
Cawang | ||
Transjabodetabek: B, D11, T, dan S11* | ||||||||
TJ 0782- TJ 0871 | Nusantara Gemilang | Bus kota Transjakarta | ||||||
Mercedes-Benz OF 917 | TJ 0532–TJ 0631 | Putih-ungu | Tentrem | Royaltrans | ||||
New Armada | ||||||||
Scania K250UB | TJ 0632–TJ 0781 | Laksana | Bus kota Transjakarta | |||||
Transjabodetabek: B, D11, T, dan S11* | ||||||||
Mitsubishi Colt FE 84G | TSW 001 | Putih-biru tua | New Armada | Bus kota Transjakarta | Kayu Putih | |||
TSW 002–TSW 100 | Putih-oranye | Pesing | ||||||
Bianglala Metropolitan | Hino RK8-R260 | BMP 172–221 | Biru | Tri Sakti | Bus malam | Ciputat | ||
BMP 222–241 | New Armada | |||||||
Mercedes-Benz OH 1626 | BMP 242–BMP 251 | Putih–biru tua | Tri Sakti | BRT: | ||||
Liveri khusus Jak Lingko | Bus kota Transjakarta: 6A Dan 6B | |||||||
BMP 220253–BMP 220300 | Putih–biru tua | BRT: | ||||||
BMP 220252 | Liveri khusus BMP Vintage Series | Bus kota Transjakarta: 6A Dan 6B | ||||||
Golden Dragon XML6125JEVJ0C3 | BMP 230301-BMP 230322 | Putih-oranye | Listrik | CBU | Bus kota Transjakarta: 1P dan 4B | |||
Perum DAMRI | Hino RK8-R260 | DMR 0104–DMR 0153 | Biru | Diesel | Restu Ibu Pusaka | BRT: | ||
Bus kota Transjakarta: 8M dan 9E | ||||||||
Transjabodetabek: S* (kecuali S11) | ||||||||
DMR 0154–DMR 0353 | Rahayu Santosa | BRT: (akhir pekan dan hari libur nasional) | Cakung | |||||
Bus kota Transjakarta: 1A, 2B, 6M, 12B, 14A, dan 14B | ||||||||
BRT: | Pulo Gadung | |||||||
Bus kota Transjakarta: 1A, 2B, 6M, 12B, 14A, dan 14B | ||||||||
Bus kota Transjakarta: 8M dan 9E | Ciputat | |||||||
Transjabodetabek: S* (kecuali S11) | ||||||||
DMR 0354–DMR 0603 | Laksana | BRT: (akhir pekan dan hari libur nasional) | Pulo Gadung | |||||
Bus kota Transjakarta: 1A, 2B, 6M, 12B, 14A, dan 14B | ||||||||
BRT: (akhir pekan dan hari libur nasional) | Cakung | |||||||
Bus kota Transjakarta: 1A, 2B, 6M, 12B, 14A, dan 14B | ||||||||
BRT: | Cawang | |||||||
Bus kota Transjakarta: 7B dan 7C | ||||||||
Transjabodetabek: S22 | ||||||||
Bus kota Transjakarta: 6H, 8M, dan 9E | Ciputat | |||||||
Transjabodetabek: S* (kecuali S11) | ||||||||
DMR 0604–DMR 0703 | ||||||||
Zhongtong Bus LCK6180GC | DMR 0704–DMR 0763 | Putih-biru tua | Gas alam terkompresi | CBU | BRT:
|
Klender | ||
Bus kota Transjakarta: 7R, 7T, dan 7U | ||||||||
Skywell NJL6129BEV | DMR 230099 - DMR 230124 | Putih-oranye | Listrik | Bus kota Transjakarta: 4C dan 11Q | Cakung | |||
Mayasari Bakti | Scania K320IA | MB 1601–MB 1656 | Putih-biru muda | Gas alam terkompresi | Laksana | Klender | ||
Scania K310IB | MYS 17001–MYS-17110 |
Putih-biru tua | Diesel | BRT: | ||||
Bus kota Transjakarta: 4K | ||||||||
BRT: | Cijantung | |||||||
MYS 18111–MYS 18150 | ||||||||
Bus kota Transjakarta: 1B, 1F, 7C, dan 9D | ||||||||
Mercedes-Benz OH 1626 | MYS 18151–MYS 18197 | BRT: | ||||||
MYS 19203–MYS 19223 | ||||||||
MYS 18198–MYS 18199 | Liveri khusus MYS Vintage | |||||||
MYS 18201–MYS 18202 | ||||||||
Bus kota Transjakarta: 1B, 1F, 4K, 7C, dan 9D | ||||||||
MYS 21224–MYS 21333 | Putih-biru tua | BRT: | ||||||
Liveri khusus Jak Lingko | ||||||||
MYS 21296–21297 | Liveri khusus MYS Vintage | |||||||
Bus kota Transjakarta: 1B, 1F, 4K, 7C, dan 9D | ||||||||
BYD B12 | MYS 22334–MYS 22363 | Tosca | Listrik | CBU | Bus kota Transjakarta: 1E, 4B dan 7A | Cibubur | ||
MYS 23364 - MYS 23385 | Putih-oranye | |||||||
Transjabodetabek: D21 | ||||||||
Bayu Holong Persada | Hino RN8 JSKA | BHL 220508–BHL 220515 | Putih-biru tua |
Diesel | Laksana | Bus kota Transjakarta: 7D | Cipayung | |
Liveri khusus Jak Lingko | ||||||||
Hino GB 150L | MBT 240601–MBT 240675 | Putih-oranye | Bus kota Transjakarta: 5N, 6U, 7E dan 7V | |||||
Koantas Bima | Hino FB 130 | KBM 220001 - KBM 220022 | Putih-oranye | Trisakti | Bus kota Transjakarta: 1C, 8E, 8D, 8K | Petukangan Selatan | ||
Liveri khusus vintage Koantas Bima | ||||||||
Jewa Dian Mitra | Hino GB 150 | JDM 230001 - JDM 230073 | Putih-oranye | Laksana | Bus kota Transjakarta: 1Q, 1M, 5N, 6T, 6W, 8E, 8D, 8K Dan 8N | Pondok Cabe | ||
Pahala Kencana | Mercedes-Benz OH 1626 New Generation | PKT 101 - PKT 115 | Putih-biru tua | Pegangsaan Dua | ||||
Steady Safe | Volvo B11R | SAF 001–SAF 118 | Klender | |||||
|
Pegangsaan Dua |
Keterangan:*
(B): Jakarta ke Kota Bekasi
(D): Jakarta ke Kota Depok
(T): Jakarta ke Kota Tangerang
(S): Jakarta ke Kota Tangerang Selatan
Tabel Informasi Armada Bus Transjakarta | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Operator | Tipe | No. Lambung | Warna Bus | Bahan Bakar | Karoseri | Alokasi | Gambar | Keterangan | ||||
PT Bianglala Metropolitan | Golden Dragon SAG XMLS125JEVJ0C3 | BMP xxxxxx | Putih–Biru Tua | Listrik | CBU | TBA | Ditampilkan pada acara GIICOMVEC 2020 | |||||
Kopaja | Mitsubishi Fuso Canter FE84 | KAJ xxx | Oranye–Putih | Diesel | Laksana Nucleus 4 | Feeder | TBA | |||||
Kendaraan Listrik–Electric Vehicle | BYD K9 | EV 001 | TBA | Listrik | CBU | TBA | Unit Uji Coba (Prototype) milik ATPM | |||||
BYD C6 | EV 002 | TBA | Listrik | CBU | TBA | TBA | ||||||
Zhongtong Bus LCK6126EVGRA1 | EV 003 | TBA | Listrik | CBU | TBA | TBA | ||||||
EV 007 | TBA | TBA | TBA | |||||||||
Skywell NJL6126BEV | EV 004 | TBA | Listrik | CBU | TBA | TBA | ||||||
Higer Bus Azure KLQ6125GEV | EV 005 | TBA | Listrik | CBU | TBA | TBA | ||||||
E-Inobus | EV 006 | TBA | Listrik | Piala Mas | TBA | TBA | ||||||
Skywell NJL6129BEV | EV 008 | TBA | Listrik | CBU | TBA | |||||||
Golden Dragon XML6125JEVJ0C3 | EV 009 | TBA | Listrik | CBU | TBA | |||||||
MAB MD12E NF | EV 010 | TBA | Listrik | Karoseri Anak Bangsa | TBA | TBA | ||||||
Foxtron Model T | EV 011 | TBA | Listrik | CBU | TBA | TBA | ||||||
BYD D9 | EV 011 | TBA | Listrik | Laksana E-Cityline3 | 6B | TBA |
Secara keseluruhan, armada bus Transjakarta menggunakan bahan bakar diesel dengan beberapa armada menggunakan BBG dan energi listrik. Interior langit-langit bus menggunakan bahan yang tahan api sehingga jika terjadi percikan api tidak akan menjalar. Kerangkanya menggunakan galvanil, suatu jenis logam campuran seng dan besi yang kokoh dan tahan karat.[46]
Bus BRT Transjakarta memiliki pintu yang terletak lebih tinggi dibanding bus lain, sehingga hanya dapat dinaiki dari halte bus Transjakarta (juga dikenal sebagai shelter). Bus hibah Kemenhub (PPD dan BMP saja) memiliki satu pasang pintu yang terletak di bagian tengah kanan dan kiri, sedangkan bus tunggal lainnya memiliki 2 pasang. Bus gandeng memiliki tiga pasang pintu. Berbeda dengan unit BRT, unit pengumpan KAJ dan TSW dilengkapi dengan 2 pintu rendah di sebelah kiri untuk penaikkan penumpang dari halte pengumpan, serta 1 pintu BRT di sebelah kanan.[47] Bis kota pengumpan berlantai rendah yang dioperasikan dalam sistem Transjakarta pada umumnya tidak masuk dalam koridor BRT, sehingga pada umumnya hanya mengoperasikan 2 pintu rendah di sebelah kiri. Pintu depan difungsikan sebagai pintu masuk dan pintu tengah sebagai pintu keluar.
Pintu bus menggunakan sistem geser dan sistem lipat otomatis yang dikendalikan dari konsol yang ada di panel pengemudi. Mekanisme pembukaan pintu pada bus hibah Kemenhub dan pengumpan (PPD, BMP, dan KAJ saja) menggunakan sistem geser yang dapat lebih mengakomodasi padatnya penumpang. Jalur pergerakan pintu sistem ini terdapat di belakang tempat duduk penumpang, serta dilindungi papan gelas akrilik untuk menghindari terjepitnya bagian tubuh penumpang oleh pintu.[47] Standard pintu untuk setiap bus baru sejak tahun 2016 adalah pintu sistem lipat.
Setiap bus dilengkapi dengan papan informasi elektronik dan pengeras suara yang memberitahukan halte yang akan dilalui dalam 2 bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Setiap bus dilengkapi dengan On Board Unit (OBU) yang memonitor keberadaan bus menggunakan GPS, serta menjadi sarana komunikasi pramudi dengan pusat kendali. Pada setiap unit, terdapat stiker identitas bus (nomor lambung), Call Center, dan bawaan serta kegiatan yang dilarang di dalam bus.[47] Pada sebagian bus BRT dan semua bus pengumpan, terdapat mesin Tap on Bus (TOB) untuk melakukan pembayaran tiket pada rute-rute pengumpan.[48]
Sebagai antisipasi keadaan darurat, setiap bus dilengkapi dengan alat pemecah kaca yang tersedia di beberapa bagian pada tiap bus, tuas darurat di dekat pintu bus, serta pintu darurat pada beberapa armada. Setiap bus juga dilengkapi dengan CCTV untuk mencegah pencopetan dan pelecehan seksual.[47]
Transjakarta memiliki sistem BRT terpanjang di dunia (230,9 km panjangnya) per tahun 2017,[49] dengan 14 koridor utama dan 10 rute lintas koridor.[50][51][52] Selain itu, ada 18 rute pengumpan yang terus melewati akhir busway eksklusif ke kota-kota di sekitar Jakarta, dan menggunakan bus khusus yang memungkinkan untuk naik di tingkat dasar atau platform stasiun Transjakarta. Transjakarta memiliki total 80 rute (koridor, Rute lintas, & rute pengumpan) pada akhir tahun 2016.[53]
Peta Jaringan Transjakarta |
---|
Nomor Koridor | Warna | Koridor | Jumlah halte | Panjang lin | Ketinggian jalur | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Koridor yang sudah dibangun | |||||||
Merah | Blok M – Kota*** | 23 | 15,48 km | Bukan jalur layang | |||
Biru Dongker | Pulo Gadung – Monumen Nasional*** | 23*** | 17,88 km | ||||
Kuning | Kalideres – Monumen Nasional*** | 14*** | 16.14 km | ||||
Plum | Pulo Gadung – Galunggung | 17 | 12,33 km | ||||
Oranye Tua | Ancol – Kampung Melayu | 18 | 13,58 km | ||||
Hijau | Ragunan – Galunggung | 19 | 15,90 km | ||||
Pink Tua | Kampung Rambutan – Kampung Melayu | 14 | 12,57 km | ||||
Magenta | Lebak Bulus – Pasar Baru*** | 26*** | 25,33 km | ||||
Tosca | Pinang Ranti – Pluit | 26 | 31,57 km | ||||
Cokelat Tua | Tanjung Priok – PGC | 22 | 19,11 km | ||||
Biru Malam | Pulo Gebang – Kampung Melayu | 16 | 13,86 km | ||||
Sage | Pluit – Tanjung Priok* | 26 | 23,30 km | ||||
Ungu | Ciledug – Tegal Mampang | 15 | 14,18 km | 18–23 m | |||
Jingga muda | JIS – Senen Raya | 10 | 9,7 km | Bukan jalur layang | |||
Selain 14 koridor utama, PT Transportasi Jakarta (sebelumnya bernama BLU Transjakarta) juga membuat rute lintas koridor dan rute ekspres pada beberapa koridor utama, untuk memudahkan pengguna yang ingin menghindari transit selama perjalanan dan mengurangi kepadatan pada jam sibuk. Operasional rute lintas koridor dan rute ekspres dimulai pada tanggal 1 November 2007.
Mulai tanggal 23 Oktober 2017, PT Transportasi Jakarta melakukan modifikasi beberapa rute bus yang melintasi area proyek pembangunan infrastruktur untuk menghindari kemacetan yang terjadi di sekitar proyek tersebut. Ada dua jenis layanan modifikasi rute, yaitu layanan lintas dan layanan ekspres. Rute dengan layanan ekspres akan melintasi jalur tol untuk menghindari area proyek infrasktruktur. Sementara rute dengan layanan lintas akan menggunakan jalur koridor lain yang masih steril untuk menghindari area macet di proyek infrastruktur.[55][56][57]
Koridor induk | Nomor Rute | Rute | Jumlah halte BRT | Koridor utama yang dilalui | Operator | Status |
---|---|---|---|---|---|---|
Pulo Gadung – Rawa Buaya | 33 | SAF, MYS, TJ | Setiap hari | |||
Kalideres – Perintis Kemerdekaan | 34 | TJ, DMR, MYS, MB, SAF | Tidak beroperasi | |||
[58] | Kalideres – Senayan Bank DKI | 17 | DMR, SAF, MB | Setiap hari | ||
Stasiun Pesing – Kota | 11 | TJ, SAF | Setiap hari | |||
Pulo Gadung – Patra Kuningan | 21 | SAF, TJ | Setiap hari | |||
Pulo Gadung – Ragunan | 30 | MYS | Setiap hari selama masa hari libur Idul Fitri dan hari libur Natal & Tahun Baru | |||
4M (*) | Pulo Gadung – Kota | 20 | TJ | Tidak beroperasi | ||
L4 (*) | PGC – Galunggung (****) (06.00-09.00) | 30 | TJ | Tidak beroperasi | ||
Cililitan – Juanda (********) | 22 | DMR, SAF | Setiap hari | |||
Cililitan – Ancol | 24 | DMR, SAF | Setiap hari | |||
Kampung Rambutan – Ancol | 29 | MYS, DMR | Tidak beroperasi | |||
Juanda – Ancol | 9 | DMR | Setiap hari selama masa hari libur Idul Fitri dan hari libur Natal & Tahun Baru | |||
5K (*) | Kampung Melayu – Kota | 17 | MYS, SAF | Tidak beroperasi | ||
Ragunan – Balai Kota via Kuningan (********) | 24 | MYS, SAF, BMP | Setiap hari | |||
Ragunan – Balai Kota via Semanggi (********) | 20 | MYS, SAF, BMP | Setiap hari | |||
Ragunan – Senayan Bank DKI | 15 | MYS | Setiap hari | |||
L6 (*) | Ragunan – Monumen Nasional via Koridor 13 (06.00-10.00 & 16.00-20.00) | 19 | MYS, SAF | Tidak beroperasi | ||
Kampung Rambutan – Juanda (via Tol TMII)(*******) | 35 | MYS | Setiap hari pada jam sibuk (05.00-09.00 & 15.00-21.00) | |||
7M (*) | Kampung Rambutan – Pulo Gadung (via Tol TMII) | 23 | MYS | Tidak beroperasi | ||
L7 (*) | Kampung Rambutan – Kampung Melayu (via Tol TMII) (****) (06.00-10.00) | 6 | DMR, SAF | Tidak beroperasi, digantikan rute alternatif Koridor 7 | ||
Jelambar – Juanda (via Tomang) | 8 | DMR, SAF | Minggu, selama kegiatan HBKB di kawasan Petojo (06.00-10.00) | |||
Cililitan – Grogol Reformasi | 20 | TJ, MYS/MB, DMR | Setiap hari | |||
(*) | Pinang Ranti – Kota | 28 | MYS, DMR, SAF | Tidak beroperasi | ||
Pinang Ranti – Bundaran Senayan | 18 | MYS/MB, DMR | Setiap hari | |||
9M | Pinang Ranti – Halimun | 20 | MYS | Tidak beroperasi | ||
9K (*) | Kampung Rambutan – Grogol Reformasi | 12 | SAF | Tidak beroperasi | ||
Pinang Ranti – Simpang Cawang | 4 | MYS | Setiap hari | |||
L10 (*) | PGC – Tanjung Priok (via Tol Pelabuhan) | 9 | PKT, DMR | Tidak beroperasi | ||
Kampung Rambutan – Tanjung Priok | 18 | SAF | Setiap hari | |||
Tanjung Priok – Bundaran Senayan (********) | 17 | SAF | Setiap hari | |||
(*) | 11V | Pulo Gebang – Pasar Baru | 24 | TJ | Tidak beroperasi | |
12M | Sunter Boulevard Barat – Harmoni | 10 | TJ | Tidak beroperasi | ||
Puri Beta 2 – Pancoran (via JLKB) | 15 | MYS, TJ | Setiap hari | |||
(******) | Puri Beta 2 – Dukuh Atas (via JLKB) | 24 | MYS/MB | Tidak beroperasi | ||
(*********) | Puri Beta 2 – Ragunan (via JLKB) | 21 | MYS | Setiap hari selama masa hari libur Idul Fitri dan hari libur Natal & Tahun Baru | ||
(*) (******) | Puri Beta 2 – Flyover Kuningan (via JLKB) | 21 | MYS | Setiap hari | ||
(*) (******) | Puri Beta 2 – Kampung Melayu (via JLKB) | 21 | TJ | Tidak beroperasi |
Keterangan:
(*) hanya beroperasi pada hari kerja (Senin-Jumat).
(****) hanya berlaku satu arah.
(******) Pada hari Senin-Jumat, beberapa perjalanan koridor 13C diperpendek menjadi Rawa Barat-Dukuh Atas pada jam 10.00-16.00 WIB.
(********) Sehubungan dengan pembangunan MRT Jakarta Utara-Selatan Fase 2A, beberapa rute tidak berhenti di Halte Harmoni dan terjadi perubahan terminus rute di kawasan Harmoni dan sekitarnya. Rute lintas koridor yang terdampak adalah:
Amari dan Andini adalah layanan Transjakarta yang tersedia setiap malam (22.00-05.00 WIB), dan hanya berhenti pada halte tertentu yang dekat dengan pusat keramaian atau perumahan. Per tanggal 6 Mei 2015, ada 7 koridor yang melayani Amari dan Andini. Mulai tanggal 11 Januari 2016, Amari/Andini berhenti di setiap halte bus Transjakarta.[59][60][61][62]
Koridor | Rute | Mulai beroperasi |
---|---|---|
Blok M – Kota | 1 Juni 2014 | |
Pulo Gadung – Monumen Nasional | 6 Mei 2015 | |
Kalideres – Monumen Nasional | 1 Juni 2014 | |
Pulo Gadung – Galunggung | Agustus 2018 | |
Ancol – Kampung Melayu | 6 Mei 2015 | |
Ragunan – Galunggung | 12 Juli 2016 | |
Kampung Rambutan – Kampung Melayu | 12 Juli 2016 | |
Lebak Bulus – Pasar Baru via Tomang | 23 Juli 2016 | |
Pinang Ranti – Pluit | 1 Juni 2014 | |
Tanjung Priok – PGC | 6 Mei 2015 | |
Pulo Gebang – Kampung Melayu | Januari 2017 | |
Penjaringan – Sunter Boulevard Barat | 12 September 2022 | |
Puri Beta 2 – Tegal Mampang | 12 September 2022 | |
JIS – Senen Raya | 10 November 2023 |
Halte bus Transjakarta didesain berbeda dari halte angkutan umum lainnya. Ketinggian platform (lantai halte) yang diatur setinggi 110 cm dari permukaan jalan, menyesuaikan dengan tinggi pintu bus. Letak halte bus Transjakarta umumnya berada di tengah jalan, kecuali jalan satu arah dan jalan dengan area pembatas jalan yang minim. Akses masuk ke dalam halte yang berada di tengah jalan menggunakan jembatan penyeberangan yang dibuat landai dan terbuat dari alumunium dan baja (kecuali jembatan penyeberangan yang sudah ada sebelumnya), atau disediakan tempat penyebrangan yang biasanya terletak dekat lampu lalu lintas atau dibuat zebra cross. Halte yang berada di pinggir jalan dilengkapi dengan halte angkutan umum di samping halte bus Transjakarta.[63]
Kontruksi halte didominasi oleh bahan alumunium, baja, dan kaca. Untuk beberapa koridor, konstruksi lantai halte menggunakan beton (halte baru). Ventilasi udara diberikan dengan menyediakan kisi-kisi alumunium pada sisi halte. Lantai halte dibuat dari pelat baja. Pintu halte menggunakan sistem geser otomatis yang akan lansung terbuka pada saat bus telah merapat di halte, namun banyak yang tidak berfungsi. Di dalam halte, disediakan tempat duduk, tempat sampah (bus tertentu), Wi-Fi gratis (di halte tertentu), dan papan informasi mengenai rute Transjakarta, ataupun yang lainnya.[63]
Beberapa halte memiliki karakteristik tersendiri, terutama halte-halte transit. Halte Harmoni Central Busway, serta beberapa halte setelahnya hingga halte Glodok, berdiri di atas aliran Sungai Ciliwung, yang membuatnya ditompang dengan baja berukuran besar yang melintang di atas aliran air. Untuk titik transit yang tidak berada dalam 1 halte (2 halte yang berbeda koridor namun berdekatan), disediakan jembatan akses transit yang dikhususkan untuk pengguna Transjakarta.[63]
Pada akhir Desember 2023, PT. Transportasi Jakarta akan melakukan netralisasi pada nama-nama halte untuk mencari hak penamaan (naming rights) pada halte-halte tersebut yang merupakan salah satu sumber pendapatan non tiket/tarif. Netralisasi dilakukan dengan mengubah nama merek/perusahaan, gedung/instansi, atau tokoh/pahlawan menjadi nama daerah/jalan sekitar dari halte tersebut. Misalnya, nama Halte Indosiar (nama merek/perusahaan) diubah namanya menjadi Halte Damai, nama Halte RS Sumber Waras (nama instansi) diubah namanya menjadi Halte Roxy, nama Halte Benyamin Sueb (nama tokoh) diubah menjadi Halte Kemayoran, dan nama Halte Slamet Riyadi (nama pahlawan) diubah namanya menjadi Halte Kesatrian, namun beberapa halte lama juga ada yang memakai nama pahlawan sebagai nama barunya, seperti Halte Sarinah yang kini bernama Halte M.H. Thamrin, Halte Setiabudi yang dulunya bernama Setiabudi Utara AINI, Halte Rasuna Said yang dulunya GOR Sumantri, dan Halte Halim yang dulunya Penas Kalimalang.[64]
Terdapat beberapa halte yang melayani lebih dari 1 koridor utama. Berikut ini adalah daftar halte transit utama yang beroperasi. Dua halte yang ditulis dalam satu baris adalah halte transit pasangan, yang memiliki area berbayar tersambung antar kedua halte, sementara penumpang melakukan transit melalui JPO atau area penghubung tertentu.[65]
Sebelum direvitalisasi, Halte Pulogadung 1 dan 2 tidak saling terintegrasi langsung. Apabila ingin melakukan transit di sini dari koridor 2 menuju koridor 4 atau sebaliknya, maka penumpang harus kembali melakukan tap-in di gate dan melakukan pembayaran kembali. Kasus yang sama juga terjadi pada Halte Gambir 1 dan Gambir 2, di mana pengguna dari Gambir 1 tidak dapat transit ke arah Pulogadung secara langsung. Pun sama halnya dengan Halte Harapan Indah 1 dan 2, walaupun letaknya berseberangan, pengguna yang hendak berbalik arah diwajibkan membayar kembali.
Mulai 25 April 2016, PT Transportasi Jakarta mengoperasikan rute ke 5 kota penyangga. Pada awal pengoperasiannya Transjakarta mula-mula melayani Kota Bekasi dan Kota Depok, sedangkan rute ke Kota Tangerang dioperasikan pada tanggal 26 Mei 2016, dan rute ke Kota Tangerang Selatan dioperasikan pada tanggal 6 Juni 2016. Rute ke Kota Bogor masih dalam tahap kajian rute dan akan dioperasikan secara bertahap, namun belum bisa dilayani karena subsidinya terlalu besar.[69] Berbeda dengan TransJabodetabek, tarif bus Transjakarta ke kawasan penyangga ini sama seperti tarif Transjakarta pada umumnya, yakni Rp3.500,00, dan tidak dikenakan biaya tambahan pada saat berhenti di halte busway maupun pada saat memasuki kawasan penyangga.[70][71] Mulai tanggal 26 Mei 2016, Transjakarta mulai melayani rute ke Kota Tangerang dengan rute Poris Plawad–Pasar Baru dan Poris Plawad–Bundaran Senayan.[72][73] Mulai 6 Juni 2016, rute Transjakarta ke Kota Tangerang Selatan telah dioperasikan dengan rute Ciputat–Bundaran HI (Tosari) dan BSD City–Slipi.[74] Mulai 20 Juni 2016, Transjakarta mengoperasikan rute Terminal Depok–BNN sebagai pengganti Transjabodetabek Depok–Grogol yang sudah tidak beroperasi sejak beberapa bulan yang lalu.[75] Mulai 28 April 2023, Transjakarta melakukan modifikasi berupa perpendekan rute B11 menjadi Bekasi Timur–BNN dan rute T11 menjadi Poris Plawad–Slipi Petamburan.[76]
Penumpang yang akan naik dari kawasan penyangga tidak melalui halte, tetapi menunggu di pinggir jalan yang terdapat papan bergambar bus bertuliskan, "STOP, bus pengumpan Transjakarta". Penumpang hanya diizinkan untuk naik dan turun di titik angkut yang telah ditentukan dan rute tersebut akan diubah terkait operasional.
Rute | Operator | Halte ujung Jakarta | Halte ujung Bekasi | Jalan utama di Jakarta yang dilalui | Via | Jalan utama di Bekasi yang dilalui | Keterangan | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Swakelola Transjakarta | Cawang ) di stasiun LRT Cawang ( ) |
↔ | Summarecon Bekasi Summarecon Mal Bekasi |
Jalan Letjen M.T. Haryono, Jalan Komodor Halim Perdanakusuma | Jalan Tol Jakarta-Cikampek | Jalan Boulevard Ahmad Yani, Jalan Jenderal Ahmad Yani |
| |
Swakelola Transjakarta | ↔ | Bekasi Timur Terminal Bekasi |
Jalan Ir. H. Juanda, Jalan H. Moeljadi Djojomartono |
Rute | Operator | Halte ujung Jakarta | Halte ujung Depok | Jalan utama di Jakarta yang dilalui | Via | Jalan utama di Depok yang dilalui | Keterangan | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Swakelola Transjakarta | Cawang Sentral ( ) | ↔ | Depok di stasiun Depok Baru () |
Jalan Mayjen Soetoyo, Jalan Jambore | Jalan Tol Jagorawi dan Jalan Tol Lingkar Selatan | Jalan Ir. H. Juanda, Jalan Margonda | ||
Mayasari Bakti | Lebak Bulus () di halte BRT Lebak Bulus () |
↔ | Universitas Indonesia Halte eksternal () |
|
– |
|
Rute | Operator | Halte ujung Jakarta | Halte ujung Tangerang | Jalan utama di Jakarta yang dilalui | Via | Jalan utama di Tangerang yang dilalui | Keterangan | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Swakelola Transjakarta | Petamburan () | ↔ | Poris Plawad di stasiun Batuceper () |
Jalan Letjen S. Parman | Jalan Tol Jakarta-Tangerang | Jalan Imam Bonjol, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Benteng Betawi | ||
Swakelola Transjakarta | Juanda ( ) | ↔ |
|
Jalan M.H. Thamrin, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Benteng Betawi |
Rute | Operator | Halte ujung Jakarta | Halte ujung Tangerang Selatan | Jalan utama di Jakarta yang dilalui | Via | Jalan utama di Tangerang Selatan yang dilalui | Keterangan | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Swakelola Transjakarta | Jelambar ( ) | ↔ | Bumi Serpong Damai Sunburst CBD |
Jalan Daan Mogot, Jalan Letjen S. Parman | Jalan Tol Jakarta-Tangerang | Jalan Serpong Raya, Jalan Pahlawan Seribu | ||
Perum DAMRI | Kejaksaan Agung ( ) | ↔ | Ciputat Depo Bus DAMRI Ciputat |
|
– | Jalan Ir. H. Juanda, Jalan Dewi Sartika, Jalan L.L.R.E. Martadinata | ||
Perum DAMRI | Kampung Rambutan () di stasiun LRT Kampung Rambutan () |
↔ |
|
Jalan Tol Lingkar Utara |
Mulai 12 Maret 2018, Badan Pengelola Transportasi Jakarta (BPTJ) dan PT Transportasi Jakarta mengoperasikan layanan non-subsidi RoyalTrans sebagai bagian dari penerapan penjatahan ganjil-genap di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Pengoperasian layanan tersebut merupakan bagian dari program TransJabodetabek Premium yang dijalankan oleh BPTJ. Bus tersebut berjalan di lajur khusus angkutan umum (bahu jalan) jalan tol. RoyalTrans menggunakan armada Mercedes Benz OF 917 (TJ). Berbeda dengan bus Transjakarta lainnya, bus ini hanya menaikkan/menurunkan penumpang di pemberhentian bus pinggir jalan (bus stop) dan memiliki tarif Rp20.000,00 hingga Rp35.000,00, serta memiliki fasilitas Wi-Fi, pengisi daya USB, TV, tempat botol minum di setiap kursi penumpang, dan kursi yang bisa diatur sesuai dengan keinginan (reclining seat). Pada titik-titik keberangkatan terdapat kantong parkir bagi warga yang ingin menggunakan angkutan umum dengan tarif parkir flat Rp10.000,00 hanya dengan cukup menunjukkan karcis TransJabodetabek Premium/RoyalTrans.[77][78][79]
Berikut ini adalah rute-rute yang dilayani oleh RoyalTrans.
Rute | Halte ujung Jakarta | Halte ujung Bekasi | Jalan utama di Jakarta yang dilalui | Via | Jalan utama di Bekasi yang dilalui | Keterangan | |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Blok M () di stasiun MRT Blok M () |
← AM → PM |
Summarecon Bekasi Summarecon Mal Bekasi |
|
Jalan Tol Lingkar Dalam dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek | Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jalan Boulevard Ahmad Yani | Hanya beroperasi pada hari kerja (Senin-Jumat) mulai 05:00 WIB ke arah Jakarta, sedangkan sebaliknya mulai 16:00 WIB | |
Kuningan Stasiun LRT Setiabudi ( ) |
← AM → PM |
Jalan H.R. Rasuna Said, Jalan Jenderal Gatot Soebroto |
Rute | Halte ujung Jakarta | Halte ujung Depok | Jalan utama di Jakarta yang dilalui | Via | Jalan utama di Depok yang dilalui | Keterangan | |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Blok M () di stasiun MRT Blok M () |
← AM → PM |
Cibubur () Cibubur Junction |
|
Jalan Tol Lingkar Dalam dan Jalan Tol Jagorawi | Jalan Transyogi | Hanya beroperasi pada hari kerja (Senin-Jumat) mulai 05:00 WIB ke arah Jakarta, sedangkan sebaliknya mulai 17:00 WIB | |
Balai Kota () | ← AM → PM |
Jalan Medan Merdeka Selatan, Jalan M.H. Thamrin, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Jenderal Gatot Soebroto | |||||
Kuningan Stasiun LRT Setiabudi ( ) |
← AM → PM |
Jalan H.R. Rasuna Said, Jalan Jenderal Gatot Soebroto |
Rute | Halte ujung Jakarta | Halte ujung Tangerang | Jalan utama di Jakarta yang dilalui | Via | Jalan utama di Tangerang yang dilalui | Keterangan | |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Petamburan () | ← AM → PM |
Taman Banjar Wijaya Rukan Estrela Banjar Wijaya |
Jalan Letjen S. Parman | Jalan Tol Lingkar Selatan dan Jalan Tol Jakarta-Tangerang | Jalan H.R. Rasuna Said | Hanya beroperasi pada hari kerja (Senin-Jumat) mulai 06:00 WIB ke arah Jakarta, sedangkan sebaliknya mulai 16:00 WIB dan 17:30 WIB | |
Tomang Raya () | ← AM → PM |
Summarecon Serpong Scientia Square Park |
Jalan Tomang Raya | Jalan Tol Jakarta-Tangerang | Jalan Serpong Raya, Jalan Boulevard Gading Serpong | ||
Lebak Bulus () di halte BRT Lebak Bulus () |
← AM → PM |
|
Jalan Tol Lingkar Utara, Jalan Tol Ulujami-Serpong, dan Jalan Tol Serpong-Balaraja | Jalan BSD Raya Utama, Jalan Ir. Soekarno, Jalan Boulevard Gading Serpong |
Rute | Halte ujung Jakarta | Halte ujung Tangerang Selatan | Jalan utama di Jakarta yang dilalui | Via | Jalan utama di Tangerang Selatan yang dilalui | Keterangan | |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Kuningan Stasiun LRT Setiabudi ( ) |
← AM → PM |
Cinere Rukan South City |
Jalan H.R. Rasuna Said, Jalan Mampang Prapatan, Jalan Hj. Tutty Alawiyah, Jalan T.B. Simatupang | Jalan Tol Depok-Antasari | Jalan South City Boulevard, Jalan Cinere Raya (Kota Depok), Jalan Bukit Cinere (Kota Depok) | Hanya beroperasi pada hari kerja (Senin-Jumat) mulai 06:00 WIB ke arah Jakarta, sedangkan sebaliknya mulai 16:00 WIB dan 17:30 WIB | |
Bundaran Senayan () di stasiun MRT Senayan () |
← AM → PM |
| |||||
Fatmawati () | ← AM → PM |
Terminal BSD | Jalan R.A. Kartini | Jalan Tol Lingkar Utara dan Jalan Tol Ulujami-Serpong | Jalan Letnan Soetopo | ||
← AM → PM |
Bintaro () Bintaro Jaya Xchange |
Jalan Boulevard Bintaro Jaya |
Selain pengumpan lintas perbatasan, PT Transportasi Jakarta juga mengoperasikan pengumpan bus Transjakarta yang jangkauannya di dalam wilayah Jakarta. Secara umum, armada bus pengumpan Transjakarta yang digunakan adalah bus sedang yang dioperasikan oleh Kopaja dan Trans Swadaya sebagai MiniTrans, bus bantuan dari Kementerian Perhubungan yang dioperasikan DAMRI,[80][81] bus ukuran sedang yang dioperasikan oleh Mayasari Bakti maupun Bianglala Metropolitan, serta Scania K250UB Low Entry dan Mercedes-Benz O 500 U 1726 yang dioperasikan PT Transportasi Jakarta (swakelola), dan bus listrik meliputi SAG Golden Dragon yang dioperasikan oleh Bianglala Metropolitan, Skywell Bus NJL6 yang dioperasikan oleh Perum DAMRI, dan BYD B12 yang dioperasikan Mayasari Bakti sebagai MetroTrans. Transit dari rute non-BRT menuju rute BRT hanya bisa dilakukan di halte yang telah ditentukan. Khusus untuk armada Metrotrans, transit hanya dapat dilakukan di beberapa halte terminus atau halte akhir rute.
Penumpang yang akan naik dari kawasan yang tidak ada halte BRT-nya tidak melalui halte, tetapi menunggu di pinggir jalan yang terdapat papan bergambar bus bertuliskan, "STOP, bus pengumpan Transjakarta". Penumpang hanya diizinkan untuk naik dan turun di titik angkut yang telah ditentukan.
Berbeda dengan bus biru yang menerapkan area khusus wanita, bus Metrotrans dan Minitrans masih membolehkan penumpang pria duduk di area depan.
Dan berikut ini daftar rute-rute bus kota yang beroperasi.
Rute | Operator | Halte ujung | Jalan utama yang dilalui | Keterangan | ||
---|---|---|---|---|---|---|
Perum DAMRI | Pantai Maju By the Sea Shopping Centre |
↔ | Balai Kota () |
|
| |
Mayasari Bakti | Stasiun Palmerah () | ↔ | Simpang Temu Dukuh Atas ( ) di stasiun Sudirman, Sudirman Baru, dan stasiun LRT Dukuh Atas |
Jalan Jenderal Gatot Soebroto, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan M.H. Thamrin |
| |
Swakelola Transjakarta | Blok M () di stasiun MRT Blok M () |
↔ | Pesanggrahan Jalan Bintaro Permai dan Jalan Bintaro Kodam |
| ||
Swakelola Transjakarta | ↔ | Pondok Labu Jalan Pinang I dan Jalan Margasatwa |
| |||
Mayasari Bakti | Stasiun Palmerah () | ↔ | Bundaran Senayan () di stasiun MRT Senayan () |
Jalan Jenderal Gatot Soebroto, Jalan Jenderal Sudirman |
| |
Swakelola Transjakarta | Stasiun Tanah Abang () | ↔ | Stasiun Gondangdia () | Jalan Kebon Sirih (arah timur) |
| |
Swakelola Transjakarta | Blok M () di stasiun MRT Blok M () |
↔ | Meruya Jalan Taman Aries dan Jalan Aries Utama III |
| ||
Swakelola Transjakarta | ↔ | Tanah Abang () |
|
| ||
Bianglala Metropolitan | ↔ | Senen di halte BRT Pasar Senen ( ) dan stasiun Pasar Senen () |
|
| ||
Swakelola Transjakarta | ↔ | Rempoa Jalan R.C. Veteran dan Jalan Rempoa Permai |
|
|||
Swakelola Transjakarta | Tanah Abang () | ↔ | Senen di halte BRT Pasar Senen ( ) dan stasiun Pasar Senen () |
|
| |
Perum DAMRI | Pulo Gadung ( ) | ↔ | Harapan Indah Transera Waterpark Kota Harapan Indah |
Jalan Bekasi Raya | ||
Swakelola Transjakarta | Senen di halte BRT Pasar Senen ( ) dan stasiun Pasar Senen () |
↔ | Simpang Temu Dukuh Atas ( ) di stasiun Sudirman, Sudirman Baru, dan stasiun LRT Dukuh Atas |
|
| |
Swakelola Transjakarta | Taman Kota () di stasiun Taman Kota () |
↔ | Penjaringan ( ) | Jalan Daan Mogot | ||
Swakelola Transjakarta | Sentraland Cengkareng Menara Bunaken |
↔ | Puri Kembangan Jalan Puri Molek B1 dan Jalan Puri Lingkar Dalam |
Jalan Daan Mogot | ||
Bianglala Metropolitan | Stasiun Manggarai ( ) di halte BRT Manggarai () |
↔ | Universitas Indonesia () | Jalan Dr. Sahardjo, Jalan Prof. Dr. Soepomo, Jalan K.H. Guru Amin, Jalan Pasar Minggu Raya, Jalan Lenteng Agung Raya | ||
Perum DAMRI | Pemuda Merdeka () | ↔ | Bundaran Senayan () di stasiun MRT Senayan () |
Jalan Jenderal Sudirman, Jalan M.H. Thamrin, Jalan Proklamasi, Jalan Pramuka, Jalan Pemuda |
| |
Swakelola Transjakarta | Pulo Gadung ( ) | ↔ | Pinang Ranti () |
| ||
Mayasari Bakti | ↔ | Kejaksaan Agung ( ) | Jalan Haji Darip, Jalan Pemuda, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jalan Letjen D.I. Panjaitan |
| ||
Swakelola Transjakarta | Stasiun Tebet () Pintu Timur |
↔ | Bidara Cina () |
| ||
Swakelola Transjakarta | ↔ | Tanah Abang Pasar Tanah Abang |
Jalan Abdullah Syafi'i, Jalan Kasablanka, Jalan Prof. Dr. Satrio, Jalan K.H. Mas Mansyur | |||
Mayasari Bakti | Kampung Melayu ( ) | ↔ | Tanah Abang () |
| ||
Swakelola Transjakarta | ↔ | Ragunan () |
| |||
Swakelola Transjakarta | Stasiun Tebet () Pintu Barat |
↔ | Kuningan () di stasiun LRT Kuningan ( ) |
Jalan Abdullah Syafi'i, Jalan Kasablanka, Jalan H.R. Rasuna Said | ||
Mayasari Bakti | ↔ | Bundaran Senayan () di stasiun MRT Senayan () |
| |||
Bianglala Metropolitan | Senen di halte BRT Pasar Senen ( ) dan stasiun Pasar Senen () |
↔ | Lebak Bulus () di stasiun MRT Lebak Bulus () |
| ||
Swakelola Transjakarta | Karet CityWalk Sudirman |
↔ | Kuningan () di stasiun LRT Kuningan ( ) |
Jalan K.H. Mas Mansyur, Jalan Prof. Dr. Satrio, Jalan H.R. Rasuna Said | ||
Bianglala Metropolitan | Stasiun Manggarai ( ) di halte BRT Manggarai () |
↔ | Blok M () di stasiun MRT Blok M () |
|
| |
Swakelola Transjakarta | Ragunan () | ↔ |
| |||
Mayasari Bakti | Dukuh Atas ( ) di stasiun Sudirman, Sudirman Baru, dan stasiun LRT Dukuh Atas |
↔ | Casablanca | Jalan Kasablanka | ||
Swakelola Transjakarta | Pasar Minggu di stasiun Pasar Minggu () |
↔ | Velbak di halte BRT Seskoal () |
| ||
Swakelola Transjakarta | ↔ | Blok M () di stasiun MRT Blok M () |
| |||
Swakelola Transjakarta | Blok M () di stasiun MRT Blok M () |
↔ | Duren Tiga () |
| ||
Mayasari Bakti | Kampung Rambutan () di stasiun LRT Kampung Rambutan () |
↔ | Lebak Bulus () di halte BRT Lebak Bulus () |
| ||
Perum DAMRI | ↔ | Blok M () di stasiun MRT Blok M () |
| |||
Mayasari Bakti | Cibubur () Cibubur Junction |
↔ | Cawang Sentral ( ) | Jalan Jambore, Jalan Tol Jagorawi, Jalan Mayjen Soetoyo | ||
Bayu Holong Persada | TMII () Pintu I |
↔ | Pancoran Tugu () | Jalan Letjen M.T. Haryono, Jalan Mayjen Soetoyo, Jalan Tol Jagorawi, Jalan H. Bokir bin Dji'un, Jalan TMII Pintu II | ||
Swakelola Transjakarta | Kampung Rambutan () di stasiun LRT Kampung Rambutan () |
↔ | Ragunan () | Jalan T.B. Simatupang, Jalan Harsono RM | ||
Swakelola Transjakarta | Pondok Kelapa Klapa Village Pondok Kelapa |
↔ | Cawang Sentral ( ) | Jalan Mayjen Soetoyo, Jalan Letjen D.I. Panjaitan, Jalan Laksamana Malahayati, Jalan K.H. Noer Ali | ||
Swakelola Transjakarta | Blok M () di stasiun MRT Blok M () |
↔ | Cililitan Cililitan Kecil 2 ( ) |
| ||
Perum DAMRI | Cibubur () Cibubur Junction |
→ | Pluit ( ) | Jalan Jambore, Jalan Tol Jagorawi, Jalan Mayjen Soetoyo, Jalan Letjen M.T. Haryono, Jalan Jenderal Gatot Soebroto, Jalan Letjen S. Parman |
| |
Perum DAMRI | → | Tanjung Priok ( ) di stasiun Tanjung Priok () |
Jalan Jambore, Jalan Tol Jagorawi, Jalan Mayjen Soetoyo, Jalan Letjen D.I. Panjaitan, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jalan Laksda Yos Sudarso | |||
Perum DAMRI | → | Ancol () |
| |||
Swakelola Transjakarta | ↔ | Kampung Rambutan di halte BRT Tanah Merdeka () |
Jalan Jambore, Jalan Tol Jagorawi, Jalan Supriyadi | |||
Swakelola Transjakarta | Stasiun Halim ( ) | ↔ | Cawang Sentral ( ) | Jalan Mayjen Soetoyo, Jalan Letjen D.I. Panjaitan | ||
Swakelola Transjakarta | Tanah Abang () | ↔ | Kebayoran Lama ( ) | Jalan K.H. Mas Mansyur, Jalan Tentara Pelajar, Jalan Supeno | ||
Swakelola Transjakarta | Blok M () di stasiun MRT Blok M () |
↔ | Joglo Jalan Joglo Raya dan Jalan Masjid Baabul Minan |
| ||
Swakelola Transjakarta | ↔ | Bintaro Masjid Jami Bintaro Jaya |
| |||
Swakelola Transjakarta | Grogol Reformasi ( ) | ↔ | Batusari Lapangan Bola Meruya Ilir |
Jalan Panjang, Jalan Letjen S. Parman, Jalan Kyai Tapa | ||
Perum DAMRI | Tanjung Duren ( ) | ↔ | Tanah Abang () |
| ||
Swakelola Transjakarta | Kebayoran ( ) | ↔ | Petamburan () |
| ||
Mayasari Bakti | Pasar Minggu di stasiun Pasar Minggu () |
↔ | Tanah Abang () | Jalan K.H. Guru Amin, Jalan Jenderal Gatot Soebroto, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan M.H. Thamrin |
| |
Perum DAMRI | Kebayoran ( ) | ↔ | Jelambar ( ) | Jalan Daan Mogot, Jalan Letjen S. Parman, Jalan Jenderal Gatot Soebroto, Jalan Teuku Nyak Arief | ||
Swakelola Transjakarta | Pasar Minggu di stasiun Pasar Minggu () |
↔ | Cipedak Universitas Pancasila |
Jalan Pasar Minggu Raya, Jalan Lenteng Agung Raya | ||
Swakelola Transjakarta | Pulo Gadung ( ) | ↔ | Walikota Jakarta Utara ( ) | Jalan Bekasi Raya, Jalan Tipar Cakung, Jalan Semper Barat, Jalan Laksda Yos Sudarso | ||
Swakelola Transjakarta | ↔ | Pulo Gebang () | Jalan Bekasi Raya | |||
Perum DAMRI | Kampung Melayu ( ) | ↔ |
| |||
Swakelola Transjakarta | Pulo Gadung ( ) | ↔ | Stasiun Klender ( ) Jalan I Gusti Ngurah Rai dan Jalan Pahlawan Revolusi |
Jalan Bekasi Raya, Jalan Haji Darip | ||
Swakelola Transjakarta | Kaliadem | ↔ | Kota ( ) |
| ||
Perum DAMRI | Senen di halte BRT Pasar Senen ( ) dan stasiun Pasar Senen () |
↔ | Pluit ( ) |
| ||
Swakelola Transjakarta | Stasiun LRT Pegangsaan Dua () | ↔ | Jakarta International Stadium () | Jalan Laksda Yos Sudarso | ||
Perum DAMRI | Monumen Nasional ( ) | ↔ |
|
Segmen BRT hanya dilayani di halte Monumen Nasional s.d. Danau Sunter via koridor 1-2-3-5 dan 12 | ||
Swakelola Transjakarta | Senen di halte BRT Pasar Senen ( ) dan stasiun Pasar Senen () |
↔ | Tanjung Priok ( ) di stasiun Tanjung Priok () |
Jalan Letjen Soeprapto | ||
Swakelola Transjakarta | Kalideres di halte BRT Kalideres () |
↔ | Perkantoran Bandara Soekarno-Hatta di stasiun Bandara Soekarno-Hatta () |
Jalan Daan Mogot |
Mulai 22 Mei 2018, PT Transportasi Jakarta membuka rute pengumpan Kompleks JIEXPO yang hanya beroperasi ketika ada acara di Jakarta International Expo. Adapun rute-rutenya adalah sebagai berikut:[82][83][84]
Nomor | Nomor Rute | Rute | Koridor utama yang terintegrasi | Operator |
---|---|---|---|---|
1 | Balai Kota – JIEXPO Kemayoran | TJ | ||
2 | PRJ1 | Cililitan – JIEXPO Kemayoran | TJ | |
3 | PRJ2 | Kampung Melayu – JIEXPO Kemayoran | TJ | |
4 | PRJ3 | Pulo Gadung – JIEXPO Kemayoran | TJ |
Catatan:
Selain itu, PT Transportasi Jakarta juga menyediakan angkutan bus pengumpan gratis menuju rusunawa bagi pemegang KTP rusunawa.[85][86] Bagi yang tidak memiliki KTP rusun dikenakan tarif Rp3.500,00.
Pada tanggal 9 Desember 2021, Transjakarta meluncurkan rute pengumpan dan rute utama non-BRT menuju JIS (Stadion Internasional Jakarta), untuk memudahkan masyarakat yang ingin berkunjung ke stadion tersebut.[87][88] Berikut daftar rute layanan bus menuju Jakarta International Stadium.
Pada 24 Desember 2022, PT Transportasi Jakarta memberikan layanan rute pengumpan yang beroperasi khusus pada hari raya untuk melayani penumpang yang akan beribadah pada hari Natal dan tahun baru. Layanan gratis tersebut beroperasi pada pukul 16:00 - 24:00 WIB untuk 24 Desember 2022, pukul 06:00 - 12:00 untuk 25 Desember 2022, dan 16:00 - 24:00 WIB untuk 31 Desember 2022. Adapun rute-rutenya adalah sebagai berikut:[89]
No | Nomor Rute | Rute | Halte yang terintegrasi |
---|---|---|---|
1 | XM1 | Monas – Gereja Katedral Jakarta | |
2 | XM2 | Monas – GPIB Immanuel | |
3 | XM3 | Tosari – GKI Menteng – Gereja St. Ignatius Loyola – GPIB Paulus | |
4 | XM4 | Grogol – GKPI Satria |
Sebelum program OK Otrip berjalan, pada tanggal 3 April 2017, PT Transportasi Jakarta bekerjasama dengan Koperasi Wahana Kalpika (KWK) untuk menyediakan angkutan lingkungan yang terintegrasi dengan halte Transjakarta. Pengguna yang ingin menaiki bus Transjakarta dapat menaiki angkutan KWK secara gratis pada jam tertentu. Di luar jam tersebut, pengguna tidak dapat menggunakan kartu untuk menaiki angkutan KWK secara gratis.[90][91][92]
Layanan integrasi dengan KWK resmi berakhir pada 31 Desember 2017. Untuk selanjutnya layanan integrasi dengan bus kecil akan terintegrasi dengan program OK Otrip.[93][94]
Pada 8 Oktober 2018, OK Otrip resmi berganti nama menjadi Jak Lingko.[95]
Selain bus Transjakarta, PT Transportasi Jakarta juga mengelola 26 bus tingkat gratis yang beroperasi dari Kota menuju Senayan dan juga sebaliknya. Bus tingkat ini diproduksi oleh BCI (5 bus, berwarna putih-biru dongker-hijau muda dengan liveri Jak Lingko), MAN (2 bus, berwarna biru dongker), Mercedes-Benz (6 bus, 1 bus berwarna putih-biru dongker khas Transjakarta dengan karoseri Nusantara Gemilang dan 5 bus berwarna New Armada), dan Scania (1 bus berwarna merah-putih dengan karoseri Adi Putro).[96][97][98] Ini adalah rute bus tingkat yang melayani berikut ini.
Keterangan
Sejak 22 Januari 2014, sistem tiket pada halte Transjakarta menggunakan kartu elektronik (e-ticketing) sebagai pengganti uang tunai.[99] Kartu prabayar yang digunakan pada awalnya diterbitkan oleh 6 bank, yakni Flazz oleh BCA; Tapcash oleh BNI; E-Money oleh Mandiri; Brizzi oleh BRI; Jakcard oleh Bank DKI; dan Megacash dari bank Mega. Kartu tersebut dapat dibeli di bank penyedia kartu prabayar maupun di halte Transjakarta dengan harga di halte pada waktu itu 20 ribu untuk kartu bersaldo 20 ribu dan 50 ribu untuk kartu bersaldo 50 ribu. Mulai 18 Agustus 2014, kartu tersebut dijual dengan harga 40 ribu, dengan saldo 20 ribu.
Mulai 5 Mei 2014. Penerapan wajib e-ticketing dimulai per halte, dimulai dengan halte Kota di Koridor 1. Disusul pemberlakukan wajib e-ticketing per koridor. Timelinenya adalah sebagai berikut
Seminggu setelahnya, pada tanggal 22 Februari 2015, full e-ticketing diberlakukan di seluruh koridor Transjakarta.[100] Dengan seluruh koridor utama sudah penuh melaksanakan e-ticketing. Transjakarta hanya menerima pembayaran secara tunai bila naik dari rute pinggir jalan atau NBRT.
Pengguna e-ticket tidak perlu mengantri di loket halte, cukup dengan tap-in di pintu masuk halte (barrier), lalu masuk ke dalam stasiun. Apabila saldo habis, maka pada saat tap-in, pintu barrier tidak dapat diputar, dan pengguna kartu dapat mengisi ulang di loket halte. Semua pengguna Transjakarta yang akan keluar halte tidak melakukan tap lagi, cukup dengan melewati barrier keluar halte.
Mulai tanggal 17 Agustus 2016, semua pengguna Transjakarta diwajibkan melakukan tap-out pada saat keluar dari halte bus Transjakarta. Untuk pengguna Transjakarta yang naik dari layanan pengumpan, pengguna dapat menunjukkan bukti transaksi kepada petugas di halte. Sistem tap-out ini dimulai dari Koridor 1, kemudian diberlakukan secara bertahap untuk koridor lainnya. [101]
Pada tanggal 11 Januari 2017, Transjakarta berencana untuk memberlakukan sistem "One Man One Ticket", di mana setiap pengguna diharuskan memiliki e-ticketnya masing-masing. Hal ini bertujuan agar pihak Transjakarta mendapatkan data akurat terkait asal dan tujuan tiap penumpang, sehingga dapat membuka rute sesuai dengan kebutuhan.[102] Rencana ini kemudian ditunda hingga waktu yang belum ditentukan, sebab Transjakarta menunggu kesiapan para pengguna untuk penerapan sistem ini.[103] Rencana ini akhirnya diberlakukan pada tanggal 4 Oktober 2022, dengan mengubah lokasi pemotongan tarif menjadi saat pengguna melakukan tap-out, dan memberlakukan saldo minimal Rp5000,00.[104]
TJ Card, sekarang bernama Kartu Layanan Gratis (KLG) Transjakarta, diperkenalkan pada bulan Januari 2018, menyediakan tarif gratis untuk pemegangnya, dan tersedia untuk manula di atas 60 tahun, penduduk Kabupaten Kepulauan Seribu, warga dengan disabilitas, rumah tangga berpendapatan rendah, guru, kader jumantik, dan pengurus masjid, selain anggota TNI dan Polri.[105]
Mulai tanggal 1 Januari 2020, kartu Megacash sudah tidak dapat digunakan di Transjakarta.
Pada tanggal 12 Oktober 2021, KAI Commuter mulai mengujicobakan Kartu Multi Trip sebagai alat pembayaran Transjakarta, MRT Jakarta, serta LRT Jakarta. Uji coba ini hanya dilakukan untuk pembayaran di halte BRT koridor 1, meskipun kartu juga bisa dibaca di halte BRT koridor lain.[106]
Berikut ini adalah daftar kartu uang elektronik yang saat ini diterima oleh PT Transportasi Jakarta:
PT JakLingko Indonesia juga mengeluarkan kartu co-Branding Jaklingko dengan 5 KUE bank di atas. Tidak ada perbedaan antara kartu tersebut selain tampilan depan dan akses akan tarif OKOTRIP.
Kartu tersebut dapat langsung dibeli di bank penyedia kartu tersebut, dan vending machine pada halte bus Transjakarta khusus untuk KUE dengan co-brand Jaklingko dengan harga Rp 40.000 dan mendapatkan saldo 10 ribu. Pengisian saldo dapat dilakukan di ATM, bank-bank terkait, minimarket, lokapasar, dan mesin pembayaran halte.[107] Kartu tersebut, (kecuali untuk Bank DKI (JakCard) dan kartu Jak Lingko), dapat juga digunakan sebagai tiket Commuter Line.[108][109]
Pada bulan Oktober 2020, Transjakarta mulai menerima pembayaran tiket melalui QR code dari penyedia dompet elektronik. Dengan saldo dompet elektronik, pelanggan membeli dahulu tiket elektronik di aplikasi milik Transjakarta, yaitu Tijeku, atau aplikasi JakLingko. Tiket elektronik yang diberikan berupa QR code yang dapat dipindai di gerbang halte BRT. Saat ini, pembayaran metode ini hanya bisa dilakukan di halte BRT, dan belum mencakup layanan non BRT.
Tarif Transjakarta pada pukul 05.00–07.00 WIB sebesar Rp2.000, sedangkan pada pukul 07.00–22.00 WIB sebesar Rp3.500.[6] Transjakarta disubsidi oleh Pemprov DKI Jakarta dengan menggunakan dana dari APBD. Pada hari-hari tertentu (misalnya HUT Jakarta 22 Juni, Tahun Baru 1 Januari, dll.), pengguna Transjakarta dapat dibebaskan dari tarif (gratis) atau hanya membayar Rp.1,00 saja. Pada operasional malam hari (Amari) pukul 22.00–05.00 WIB, tarif Transjakarta tetap Rp3.500. Pengguna dengan Kartu Layanan Gratis atau KLG dapat naik Transjakarta secara gratis.
Selain dari tarif di atas, terdapat juga dua tarif integrasi. Yakni:
Pada jam sibuk, orang-orang dari kelas atas atau menengah (salah satu target utama Transjakarta) biasanya lebih suka menggunakan mobil pribadi atau taksi untuk menghindari ketidaknyamanan bus Transjakarta yang padat, meskipun harus menanggung kemacetan. Banyak penumpang dengan demikian adalah orang-orang kelas menengah ke bawah yang merupakan pengguna bus komersial lainnya yang kurang nyaman dan/atau lebih mahal.[110]
Keadaan ini bertentangan dengan salah satu tujuan Transjakarta, yaitu mengurangi kemacetan saat jam sibuk dengan meyakinkan pemilik mobil pribadi untuk menggunakan transportasi umum yang nyaman.[111][112]
Ada program khusus untuk siswa sekolah, yang bernama Transjakarta goes to school. Peserta dalam program ada yang ditugaskan bus khusus. Tujuannya adalah untuk melatih siswa agar mengantri, bersikap layak, dan lebih menyukai transportasi umum daripada kendaraan pribadi.[113][114]
PT Transportasi Jakarta adalah pengelola Transjakarta yang awalnya bernama Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta dan Unit Pengelola Transjakarta Busway (UPTB). Badan Penegelola Transjakarta (BP Transjakarta) dibentuk pada tahun 2003 berdasarkan SK Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 110/2003 tentang Pembentukan BP Transjakarta. Pada tahun 2006, namanya kemudian diganti menjadi BLU Transjakarta berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 48 Tahun 2006, kemudian menjadi Unit Pengelola. UPTB bernaung di bawah Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.[115] Lembaga ini dibubarkan pada akhir tahun 2013, dan digantikan oleh PT Transportasi Jakarta, yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yang resmi didirikan pada tanggal 27 Maret 2014.[116]
PT Transportasi Jakarta memiliki kewenangan atas operasional seluruh koridor dan area kerja Transjakarta serta melakukan pengawasan dan koordinasi dengan berbagai pihak yang terlibat dalam operasional Transjakarta. Direktur Utama PT Transjakarta diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur DKI Jakarta, dengan memerhatikan saran dan masukan dari Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Pada awal pembentukannya, PT Transjakarta dipimpin oleh Antonius NS Kosasih. Pada bulan Januari 2016, Gubernur DKI Jakarta mengganti posisinya dengan Budi Kaliwono, Wakil Presiden Direktur Cipaganti karena ia dianggap mengerti bidang transportasi bus.[117]
Saat ini, seluruh staf halte dan staf keamanan berada di bawah naungan PT Transportasi Jakarta. Selain itu, prasarana untuk mendukung pengoperasian Transjakarta, seperti halte dan pusat kendali, juga dioperasikan dan dipelihara oleh PT Transportasi Jakarta.
Dalam pengoperasiannya, Transjakarta didukung oleh beberapa perusahaan operator yang mengelola armada yang melayani tiap koridor. Operator tersebut, yaitu:[118]
Sedangkan operator yang sudah tidak beroperasi lagi karena berakhirnya masa kontrak atau diberhentikan oleh PT Transportasi Jakarta yaitu:
Selain bus besar (reguler/MetroTrans) dan bus sedang (MiniTrans), Transjakarta juga mengoperasikan layanan bus kecil Mikrotrans yang didukung oleh beberapa perusahaan angkutan kota, antara lain:[120]
Kecelakaan dan insiden
Dari bulan Januari hingga bulan Juli 2010, terjadi 237 kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta, mengakibatkan 57 korban luka-luka dan delapan tewas. Kecelakaan terjadi karena pejalan kaki menyeberangi jalur busway dan mobil memutar-balik. Pada tahun 2011, dalam upaya menghentikan kendaraan non-TransJakarta dengan menggunakan jalur bus, Kapolda Metro Jaya menyarankan agar bus Transjakarta berjalan sesuai dengan arah arus lalu lintas.[121] Biasanya, kendaraan non-Transjakarta menggunakan jalur busway pada jam sibuk, antara pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 09.00 WIB, dan pukul 16.00 WIB sampai dengan pukul 19.00 WIB.[122]
Pada tanggal 12 Januari 2012, seorang polisi dari Mabes Polri, yang dipekerjakan oleh Securicor, menembakkan pistolnya di dekat telinga petugas Transjakarta, setelah mengancam untuk membunuhnya. Polisi tersebut marah setelah petugas Transjakarta menghentikan mobil Securicor untuk memasuki jalur busway yang hanya memungkinkan untuk dimasuki oleh bus Transjakarta, ambulans, dan pemadam kebakaran. Juru bicara kepolisian mengatakan bahwa polisi tersebut akan dikenai sanksi pidana atau sanksi disipliner.[123][124][125]
Pembajakan
Pada tanggal 12 Maret 2012, empat bus Transjakarta dibajak oleh yang diduga sebagai mahasiswa di jalan Medan Merdeka Selatan. Bus kemudian digerakkan ke depan kampus Universitas Kristen Indonesia. Tiga pengemudi bisa melarikan diri dari bus mereka, tetapi satu pengemudinya dicegah untuk pergi, dan terpaksa mendorong para pembajak tersebut ke arah tempat tujuan mereka. Alat pemadam kebakaran, palu pemecah kaca, dan jaket pengemudi juga dicuri dari bus.[126]
Pengeboman di halte
Pada tanggal 24 Mei 2017, sebuah serangan bom kembar melanda terminal bus Transjakarta di Halte Kampung Melayu. Ledakan pertama terjadi pada pukul 21.00 WIB, di dekat toilet terminal, dan ledakan kedua terjadi 5 menit setelah di halte bus. Secara total, 5 terbunuh, termasuk 2 tersangka.[127]
Pada kurun waktu 2006-2016, banyak kekurangan yang terjadi di dalam sistem Transjakarta, misalnya kerusakan pada jembatan penyeberangan, kurangnya armada yang menampung penumpang, kurangnya ventilasi udara pada halte, di beberapa koridor di jalur buswaynya tidak steril masih ada yang dimasuki oleh kendaraan pribadi, dan masih banyak lagi. Namun, sejak di bawah kepemimpinan Budi Kaliwono, beberapa kekurangan tersebut sudah diatasi, seperti menambah jumlah armada, menambah rute pengumpan dan lintas koridor, memberhentikan operasional bus Transjakarta yang kurang layak, dan masih banyak lagi, walaupun masih ada kekurangan yang belum diatasi, seperti jembatan penyeberangan yang masih rusak, masih tidak sterilnya jalur bus Transjakarta, dan kurangnya petugas di dalam halte. Pada tahun 2023, Trans Jakarta berbenah melakukan transformasi penambahan produk dan layanan.[128][129][130][131][132][133]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.