BisKita Trans Pakuan
layanan bus raya terpadu di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
BisKita Trans Pakuan adalah layanan angkutan umum berbasis bus raya terpadu di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang menerapkan mekanisme subsidi BTS (Buy The Service) oleh BPTJ Kementerian Perhubungan dan diselenggarakan oleh operator PT Kodjari Tata Angkutan berdasarkan standar pelayanan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.[1] Bus ini mirip dengan Transjakarta, berhenti di setiap halte/bus stop; namun yang membedakan, bus ini tak menggunakan jalur khusus.[2]
![]() ![]() | |
![]() BisKita Trans Pakuan sedang berhenti di Halte Tugu Narkoba 2 | |
Induk | Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (2021–2024) Dinas Perhubungan Kota Bogor (mulai tahun 2025) |
---|---|
Didirikan | 2 Desember 2021 |
Wilayah layanan | |
Jenis layanan | bus raya terpadu |
Rute | 4 koridor |
Jumlah perhentian | ±120 halte/bus stop |
Jenis bahan bakar | Bahan bakar minyak diesel |
Operator | PT Kodjari Tata Angkutan |
Sejak 1 Januari 2025 Kementerian Perhubungan menarik subsidi program BTS dan melimpahkan pengelolaan ke Pemerintah Kota Bogor. Setelah sempat berhenti beroperasi, layanan ini kembali dijalankan di 2 koridor saja sejak 8 April 2025.[3][4]
Sejarah
Ringkasan
Perspektif

Layanan BisKita Trans Pakuan yang mulai resmi beroperasi pada tanggal 2 November 2021 yang ditandai dengan diadakannya soft launching uji coba layanan BisKita Trans Pakuan yang berlangsung di Kantor Wali Kota Bogor. Layanan ini merupakan salah satu program dengan mekanisme mekanisme subsidi BTS (Buy The Service) oleh pemerintah pusat dalam hal ini adalah Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek.
Berbeda dengan mekanisme subsidi konvensional, subsidi pada mekanisme BTS bersifat membeli keseluruhan pelayanan yang dilakukan oleh operator yang menyelenggarakan layanan berdasar standar pelayanan yang telah ditetapkan pemerintah.[5] Dengan berakhirnya subsidi dari Kementerian Perhubungan, pengelolaan BisKita Trans Pakuan direncanakan akan diserahterimakan ke Pemerintah Kota Bogor pada 2025.[6] 2 koridor yang belum dijalankan, yaitu Koridor 3 dan 4, tak lagi mendapatkan pendanaan dari mekanisme Buy The Service Kementerian Perhubungan.[7]
Kementerian Perhubungan menarik subsidi pada 1 Januari 2025 meskipun Pemerintah Kota Bogor belum selesai merampungkan skema pengganti. Selama masa transisi, bus abu-abu BisKita tidak dijalankan dan sebagian armada bus wisata digunakan sebagai bus sekolah di rute BisKita.[8] Pemerintah Kota Bogor berencana melakukan penjenamaan semula layanan ini sebagai Trans Metro Pakuan.[9]
Koridor dan rute
Ringkasan
Perspektif
Koridor | Asal | Tujuan | Jalan yang dilalui |
---|---|---|---|
1 | Terminal Bubulak | Botani Square | Terminal Bubulak → Jl. K.H. Raden Abdullah bin Nuh → Jl. K.H. Soleh Iskandar → Jl. Padjajaran → Jl. Otto Iskandardinata (arah utara) → Jl. Ir. H. Juanda (arah utara) → Jl. Jalak Harupat (arah utara) → Jl. Salak (arah utara) → Botani Square |
2 | Terminal Bubulak | Pasar Ciawi | Terminal Bubulak → Jl. K.H. Raden Abdullah bin Nuh → Jl. Letnan Jenderal Ibrahim Adjie → Jl. Perintis Kemerdekaan (arah selatan) → Jl. Merdeka (arah selatan) → Jl. Kapten Muslihat → Jl. Ir. H. Juanda → Jl. Jalak Harupat (arah selatan) → Jl. Otto Iskandardinata (arah utara) → Jl. Padjajaran → Rute Nasional 8 → Pasar Ciawi |
5 | Taman Villa Bogor Indah | Stasiun Bogor | Taman Villa Bogor Indah → Jl. Mandala → Rute Nasional 1 → Jl. Padjajaran → Jl. K.H. Soleh Iskandar (arah utara) → Jl. Ahmad Yani (arah selatan) → Jl. Pemuda (arah selatan) → Jl. Jenderal Sudirman → Jl. Kapten Muslihat → Jl. Ir. H. Juanda → Jl. Jalak Harupat (arah selatan) → Jl. Otto Iskandardinata (arah selatan) → Jl. Perintis Kemerdekaan (arah selatan) → Jl. Merdeka (arah selatan) → Stasiun Bogor |
6 | Katulampa | Taman Air Mancur | Katulampa → Jl. Parung Banteng → Jl. Kol. Ahmad Syam → Jl. Ahmad Adnawijaya → Jl. Pemuda (arah barat) → Jl. Ahmad Yani (arah timur) → Taman Air Mancur |
Sejak 8 April 2025, koridor yang dicetak miring tidak dioperasikan.
Armada
BisKita Trans Pakuan mengoperasikan 49 unit bus ukuran sedang berbodi Nucleus 5 yang diproduksi oleh karoseri Laksana. Masing-masing bus dapat mengangkut hingga 35 penumpang, terdiri dari 20 penumpang duduk dan 15 penumpang berdiri. Bus juga sudah dilengkapi pengondisi udara, kamera pengawas, alat pemadam api ringan, dan pintu darurat.[10] Unit bus BisKita Trans Pakuan juga dilengkapi dengan peralatan Internet of Things (IoT) seperti passanger counting, GPS tracking, dan camera surveillance. Hal ini akan memudahkan masyarakat dalam mengetahui headway kedatangan atau keberangkatan antar unit bus.[11]
Lihat pula
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.