Kereta api Harina

layanan kereta api di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Kereta api Harina

Kereta api Harina adalah layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi premium yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan relasi BandungSurabaya Pasarturi melalui lintas utara Jawa (via CikampekSemarang Tawang).

Fakta Singkat Informasi umum, Jenis layanan ...
Kereta api Harina
Thumb

Papan kereta api Harina pada jadwal malam.
Thumb

Papan kereta api Harina pada jadwal pagi.
Thumb
Kereta api Harina berangkat dari Stasiun Cikampek
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi II Bandung
PendahuluMahesa (1998–2000)
Mulai beroperasi20 Mei 2003
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian1.100 penumpang per hari[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalBandung
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirSurabaya Pasarturi
Jarak tempuh731 km
Waktu tempuh rerata10 jam 36 menit[1]
Frekuensi perjalananDua kali keberangkatan tiap hari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif dan Ekonomi Premium
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2-2 (kelas eksekutif)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
  • 80 tempat duduk disusun 2-2. Sebanyak 40 kursi ke arah depan dan 40 ke arah belakang (kelas ekonomi premium)
    kursi dapat direbahkan
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanAda
Fasilitas bagasiAda
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm (1,067 m)
Elektrifikasi-
Kecepatan operasional60–120 km/h (17–33 m/s)
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal95-102
Tutup

Nama Harina diambil dari bahasa Sanskerta, hāriṇa (aksara Dewanagari: हारिण), yang berarti "antelop india betina".[2]

Kereta api Harina juga membantu tugas kereta api Ciremai relasi BandungSemarang Tawang, karena kereta api ini melintasi jalur utara Jawa menghubungkan Jakarta/Bandung dengan Surabaya melalui Semarang.

Pengoperasian kereta api

Ringkasan
Perspektif
Thumb
Kereta api Harina saat melintas di Tembok Dukuh, Bubutan, Surabaya

Kereta api Harina pertama kali beroperasi pada 20 Mei 2003, merupakan penerus dari kereta api Mahesa rute BandungSemarang melalui lintas selatan Jawa.[3] Namun, pengoperasian kereta api Mahesa dihentikan karena jarak tempuh yang terlalu panjang—dalam hal ini, kereta api ini melintasi jalur yang terkesan memutar jauh—serta tanggapan dari penumpang yang tidak terlalu menggembirakan.[3] Selain itu, kereta api ini pernah memiliki frekuensi perjalanan sebanyak dua kali perjalanan pulang-pergi (pagi dan malam) sebelum pengoperasian kereta api Harina jadwal pagi dihentikan pada 1 November 2011 karena tidak memenuhi tingkat keterisian minimum.[4][5]

Pada awalnya, ia melayani rute Semarang–Bandung. Setelah PT KAI melakukan penyusunan ulang grafik perjalanan, rute kereta api ini akan diperpanjang hingga Stasiun Surabaya Pasarturi. Pada 1 Maret 2013, Kereta api Rajawali dihapus, sementara itu Kereta api ini diperpanjang rutenya hingga Surabaya Pasar Turi, sedangkan Kereta api ini telah dipindahtangani operasional dari Daerah Operasi IV Semarang ke Daerah Operasi II Bandung serta Rangkaian kereta api Harina dan Rajawali yang dipakai pun dimutasi Ke Bandung (BD).[6][7][8]

Mulai 1 Agustus 2018, kereta api Harina beroperasi menggunakan rangkaian kereta baja nirkarat buatan PT INKA dengan layanan kelas eksekutif dan ekonomi premium.

Per 24 Januari 2024, terjadi perubahan pola operasi kereta api Harina karena rangkaian kereta api ini saling bertukar pakai dengan rangkaian kereta api Malabar dengan keberangkatan pagi dari Bandung menuju Malang.

Mulai tanggal 1 Februari 2025, bertepatan dengan pemberlakuan grafik perjalanan kereta api (Gapeka) 2025 kereta api Harina jadwal pagi beroperasi kembali setelah hampir 14 tahun diberhentikan operasionalnya, dan saling bertukar rangkaian dengan kereta api Mutiara Selatan yang beroperasi dengan relasi Bandung–Surabaya Gubeng.

Walaupun rangkaian kereta api tersebut berpindah kedudukan, namun operasional kereta api Harina jadwal pagi tetap dikelola oleh Daerah Operasi II Bandung. Namun menggunakan rangkaian yang tidak berkedudukan di depo induk yang berada di Daerah Operasi II Bandung.

Stasiun pemberhentian

Insiden

Pada 21 Oktober 2010, kereta api Harina menerjang longsor di Jatiluhur, Purwakarta, pukul 05.00. Tidak ada korban jiwa, tetapi perjalanan kereta terhambat karena posisi lokomotif dan kereta yang melintang terhadap rel.[9]

Pada 1 September 2011, kereta api Harina menabrak angkot di Cibogohilir, Plered, Purwakarta yang menyebabkan satu orang tewas dalam kejadian tersebut.[10]

Pada 4 Maret 2013, kereta api Harina menabrak tiga orang saat mengendarai sepeda motor di perlintasan Banjaran, Baureno, Bojonegoro yang menyebabkan semua korban tertabrak tewas.[11]

Pada 6 April 2014, kereta api Harina menabrak mobil saat membawa rombongan pengantin di Jatigede, Sumberejo, Bojonegoro yang menyebabkan dua orang tewas saat kejadian tersebut.[12]

Pada 11 April 2015, kereta api Harina menabrak truk bermuatan kayu saat mogok di perlintasan. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, tetapi truk terlempar sejauh 100 meter.[13]

Referensi

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.