Pandemi Covid-19 adalah peristiwa menyebarnya Penyakit koronavirus 2019 (bahasa Inggris: Corona virus disease 2019, disingkat Covid-19) di seluruh dunia untuk semua negara. Penyakit ini disebabkan oleh virus korona jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2.[3] Wabah Covid-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Hubei, Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020.[4] Hingga 14 November 2020, lebih dari 53.281.350 orang (kasus) telah dilaporkan lebih dari 195 negara dan wilayah seluruh dunia, mengakibatkan lebih dari 1.301.021 orang meninggal dunia dan lebih dari 34.394.214 orang sembuh.

Fakta Singkat Peta jumlah kasus terkonfirmasi, Peta kematian per kapita yang dikonfirmasi ...
Pandemi COVID-19
Peta kasus terkonfirmasi per kapita hingga 10 November 2024
  2,000+ kasus terkonfirmasi per juta penduduk
  500–2,000 kasus terkonfirmasi per juta penduduk
  200–500 kasus terkonfirmasi per juta penduduk
  50–200 kasus terkonfirmasi per juta penduduk
  >0–50 kasus terkonfirmasi per juta penduduk
  Tidak ada kasus terkonfirmasi atau tidak ada data
(searah jarum jam dari atas)
PenyakitPenyakit koronavirus 2019 (COVID-19)
Galur virusSARS-CoV-2
LokasiSeluruh dunia
Kasus pertamaWuhan, Hubei, Republik Rakyat Tiongkok
30°37′11″N 114°15′28″E
Tanggal kemunculan31 Desember 2019
(4 tahun, 10 bulan, 1 minggu dan 3 hari)
AsalWuhan, Hubei, Republik Rakyat Tiongkok
Kasus terkonfirmasi246.889.661[1]
Kematian
5.003.021[1] (yang dilaporkan)
9,5–21,6 juta (estimasi jumlah)[2]
Wilayah terdampak
192[1]
Tutup

Virus SARS-CoV-2 diduga menyebar di antara orang-orang terutama melalui percikan pernapasan (droplet) yang dihasilkan selama batuk.[5][6][7][8] Percikan ini juga dapat dihasilkan dari bersin dan pernapasan normal. Selain itu, virus dapat menyebar akibat menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh wajah seseorang.[7] Penyakit Covid-19 paling menular saat orang yang menderitanya memiliki gejala, meskipun penyebaran mungkin saja terjadi sebelum gejala muncul.[9] Periode waktu antara paparan virus dan munculnya gejala biasanya sekitar lima hari, tetapi dapat berkisar dari dua hingga empat belas hari.[8][10] Gejala umum di antaranya demam, batuk, dan sesak napas.[8][10] Komplikasi dapat berupa pneumonia dan penyakit pernapasan akut berat. Tidak ada vaksin atau pengobatan antivirus khusus untuk penyakit ini. Pengobatan primer yang diberikan berupa terapi simtomatik dan suportif. Langkah-langkah pencegahan yang direkomendasikan di antaranya mencuci tangan, menutup mulut saat batuk, menjaga jarak dari orang lain, serta pemantauan dan isolasi diri untuk orang yang mencurigai bahwa mereka terinfeksi.[7][8][11]

Upaya untuk mencegah penyebaran virus corona termasuk pembatasan perjalanan, karantina, pemberlakuan jam malam, penundaan dan pembatalan acara, serta penutupan fasilitas. Upaya ini termasuk karantina Hubei, karantina nasional di Italia dan di tempat lain di Eropa, serta pemberlakuan jam malam di Tiongkok dan Korea Selatan,[12][13] [14] berbagai penutupan perbatasan negara atau pembatasan penumpang yang masuk,[15][16] penapisan di bandara dan stasiun kereta,[17] serta informasi perjalanan mengenai daerah dengan transmisi lokal.[18][19][20] [21][22] Sekolah dan universitas telah ditutup baik secara nasional atau lokal di lebih dari 124 negara dan memengaruhi lebih dari 1,2 miliar siswa.[23]

Pandemi ini telah menyebabkan gangguan pada ekonomi dan sosial serta banyak negara yang berkurangnya pemasukan,[24] penundaan atau pembatalan acara olahraga dan budaya,[25] dan kekhawatiran luas tentang kekurangan persediaan barang yang mendorong pembelian panik.[26][27] Misinformasi dan teori konspirasi tentang virus telah menyebar secara daring,[28][29] dan telah terjadi insiden xenofobia dan rasisme terhadap orang Tiongkok dan orang-orang Asia Timur atau Asia Tenggara lainnya yang meningkat setelah menyebar.[30]

Setelah penantian 3 tahun, pada tanggal 5 Mei 2023, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa pandemi Covid-19 telah berakhir. Dengan demikian, saat ini Covid-19 kini tidak menjadi kondisi darurat kesehatan global. Walau begitu, Tedros Adhanom selaku Direktur Jenderal WHO menegaskan berakhirnya pandemi Covid-19 bukan berarti Covid-19 bukan lagi ancaman kesehatan global.[31]

Epidemiologi

Informasi lebih lanjut Negara dan teritori, Kasus ...
Negara dan teritori[a] Kasus[b] Kematian[c] Sembuh[d] Ref.
Seluruh dunia 234.339.711 4.793.164 [33]
Amerika Serikat 43.910.849 706.114 [34]
Brasil 21.427.073 596.749 20.425.139 [35]
Rusia 7.560.767 209.028 6.710.574 [36]
India [37]
Britania Raya 7.871.014 136.910 [38]
Peru 2.176.321 199.395 2.152.700 [39][40]
Spanyol[e] 4.961.128 86.463 [42]
Chili 1.654.264 37.468 1.609.512 [43]
Italia 4.675.758 130.973 4.451.133 [44]
Iran 5.611.700 120.880 5.075.482 [45]
Jerman 4.234.810 94.132 3.999.988 [46][47]
Turki 7.182.943 64.264 6.642.132 [48]
Meksiko 3.671.611 277.978 3.021.123 [49]
Pakistan 1.246.538 27.785 1.170.590 [50]
Prancis 7.008.228 116.657 [51]
Arab Saudi 547.221 8.722 536.281 [52]
Bangladesh 1.557.347 27.555 1.517.642 [53][54]
Kanada 1.629.145 27.921 1.556.543 [55]
Afrika Selatan 2.904.307 87.705 2.776.990 [56]
Qatar 236.834 606 235.014 [57]
Tiongkok Daratan 96.203 4.636 90.677 [58]
Kolombia 4.957.277 126.299 4.799.576 [59]
Belgia 1.244.954 25.602 [60][61]
Belarus 542.077 4.174 521.362 [62]
Swedia 1.152.027 14.856 [63]
Mesir 305.269 17.367 257.708 [64]
Ekuador 507.003 32.661 443.880 [65]
Belanda 2.003.050 18.170 [66][67]
Indonesia
Uni Emirat Arab 735.992 2.097 728.546 [68]
Argentina 5.258.399 115.225 5.119.886 [69]
Singapura 99.430 103 79.124 [70]
Kuwait 411.690 2.450 408.601 [71]
Portugal 1.070.665 17.986 1.022.422 [72]
Ukraina 2.435.413 56.446 2.258.455 [73]
Polandia 2.909.776 75.689 2.663.707 [74]
Swiss 840.359 10.709 317.600 [75]
Irak 2.003.303 22.260 1.910.908 [76]
Filipina 2.549.966 38.294 2.373.378 [77][78]
Oman 303.769 4.096 297.832 [79]
Afganistan 155.263 7.212 125.048 [80]
Republik Dominika 359.597 4.049 349.768 [81]
Korea Selatan 316.020 2.504 277.092 [82]
Austria 743.095 11.009 711.844 [83]
Norwegia 190.122 861 88.952 [84]
Denmark 358.369 2.654 350.776 [85][86]
Malaysia 2.257.584 26.456 2.070.715 [87]
Jepang 1.699.636 17.605 1.652.318 [88]
Australia 107.171 1.307 [89]
Republik Ceko 1.691.489 30.459 1.654.206 [90]
Israel 1.285.570 7.766 1.228.147 [91]
Irlandia 392.575 5.249 [92]
Yunani 651.378 14.751 [93]
Luksemburg 78.326 835 76.331 [94]
Finlandia 142.114 1.062 31.000 [95][96]
Islandia 11.839 33 11.447 [97]
Slovenia 292.333 4.556 [98]
Thailand 1.626.604 16.943 1.496.273 [99]
Rumania 1.233.668 37.041 1.118.816 [100]
Bahrain 275.025 1.389 272.905 [101]
Estonia 157.728 1.360 145.542 [102][103]
Hong Kong 12.227 213 11.936 [104]
Panama 467.338 7.230 456.894 [105]
Lebanon 622.983 8.306 592.145 [106][107]
San Marino 5.428 91 5.310 [108]
Slowakia 412.507 12.637 [109]
Armenia 261.697 5.319 241.841 [110]
Republik Tiongkok 16.244 843 No data [111][112]
Serbia 955.672 8.331 [113]
Kroasia 404.790 8.640 387.275 [114]
Bulgaria 497.970 20.725 434.474 [115]
Latvia 160.608 2.731 146.979 [116]
Uruguay 389.025 6.056 381.669 [117]
Vietnam 803.202 19.601 664.938 [118]
Aljazair 203.517 5.815 [119]
Bosnia dan Herzegovina 235.536 10.635 192.218 [120]
Kosta Rika 532.185 6.386 437.328 [121]
Hungaria 822.072 30.185 784.539 [122]
Yordania 825.245 10.736 801.945 [123][124]
Brunei Darussalam 7.568 55 5.192 [125][126]
Maroko 934.828 14.315 908.898 [127]
Makedonia Utara 191.408 6.668 172.653 [128]
Andorra 15.222 130 15.004 [129]
Siprus 118.608 555 [130]
Albania 170.778 2.705 158.574 [131]
Sri Lanka 519.630 13.019 458.646 [132][133]
Malta 37.187 459 36.019 [134]
Tunisia 706.314 24.842 673.990 [135]
Selandia Baru 3.962 27 3.696 [136]
Kazakhstan 889.040 11.253 826.090 [137][138]
Kamboja 113.057 2.360 103.918 [139][140]
Moldova 295.681 6.803 279.122 [141]
Lituania 335.801 5.041 306.670 [142][143]
Palestina 395.677 4.018 363.176 [144]
Azerbaijan 485.275 6.559 462.798 [145]
Venezuela 368.968 4.469 351.141 [146]
Burkina Faso 14.290 187 13.904 [147]
Senegal 73.793 1.858 71.818 [148]
Republik Turki Siprus Utara 19.613 79 18.672 [149]
Uzbekistan 173.895 1.239 168.875 [150]
Liechtenstein 3.449 60 3.368 [151][152]
Georgia 616.589 9.005 587.499 [153]
Honduras 366.702 9.824 110.484 [154][155]
Kosovo 160.072 2.953 154.191 [156]
Kamerun 92.303 1.459 80.433 [157][158]
Republik Demokratik Kongo 56.997 1.084 30.858 [159][160]
Makau 71 0 63 [161]
Bolivia 500.445 18.735 460.004 [162]
Kuba 877.428 7.436 841.128 [163][164]
Ghana 127.482 1.156 123.238 [165]
Jamaika 84.417 1.884 53.100 [166]
Maladewa 84.866 231 83.074 [167][168]
Montenegro 132.360 1.932 123.966 [169]
Paraguay 459.997 16.200 443.218 [170]
Guatemala 563.257 13.625 522.451 [171]
Jersey 10.054 78 9.720 [172]
Mauritius 15.695 84 1.854 [173][174]
Nigeria 205.940 2.724 193.812 [175]
Monako 3.314 33 3.254 [176]
Rwanda 97.695 1.276 91.490 [177][178]
Etiopia 345.674 5.582 312.806 [179]
Pantai Gading 47.760 306 47.239 [180][181]
Togo 25.487 230 23.225 [182]
Trinidad dan Tobago 50.903 1.489 45.182 [183]
Kenya 249.725 5.128 241.828 [184]
Guinea Khatulistiwa 12.362 147 11.008 [185]
Kirgizstan 178.608 2.607 173.305 [186]
Mongolia 247.212 982 241.501 [187]
Seychelles 21.347 115 20.903 [188][189]
Tanzania 25.846 719 183 [190][191]
Barbados 8.609 78 7.451 [192]
Guyana 31.638 783 26.762 [193]
Suriname 41.867 893 26.943 [194]
Bahama 21.114 533 18.533 [195]
Republik Kongo 14.359 197 8.208 [196][197]
Gabon 29.126 178 26.541 [198]
Madagaskar 43.597 960 41.283 [199][200]
Namibia 127.680 3.514 123.004 [201]
Benin 23.890 159 21.993 [202][203]
Bhutan 2.600 3 2.593 [204]
Afrika Tengah 11.371 100 5.112 [205][206]
Guernsey 1.603 19 1.505 [207]
Haiti 21.972 615 19.602 [208][209]
Liberia 5.794 283 5.488 [210][211]
Mauritania 36.079 776 34.715 [212][213]
Saint Lucia 11.573 207 9.775 [214]
Puerto Riko 149.560 3.149 [215][216]
Sudan 38.256 2.901 32.053 [217]
Zambia 209.142 3.649 205.172 [218]
Antigua dan Barbuda 3.188 76 2.134 [219]
Tanjung Verde 37.604 340 36.722 [220]
Chad 5.042 174 4.857 [221]
Jibuti 12.870 169 12.162 [222]
El Salvador 104.348 3.262 86.851 [223]
Eswatini 45.971 1.223 44.203 [224]
Fiji 51.168 632 37.168 [225]
Gambia 9.935 338 9.588 [226]
Guinea 30.392 378 28.822 [227]
Pulau Man 7.633 52 7.217 [228]
Nepal 796.618 11.157 767.819 [229]
Niger 6.025 203 5.769 [230]
Nikaragua 14.629 204 [231]
Papua Nugini 20.445 234 18.485 [232]
Saint Vincent dan Grenadine 98 0 81 [233][234]
Somalia 19.980 1.124 9.552 [235]
Mali 15.255 549 14.317 [236]
Yaman 9.139 1.734 5.659 [237]
Vatikan 29 0 27 [238][239]
Zimbabwe 131.028 4.624 123.398 [240]
Laos 24.916 21 8.687 [241]
Komoro 4.147 147 3.966 [242]
Pada 22 Oktober 2024 (UTC)
Catatan
  1. Negara dan teritori, serta kendaraan internasional tempat kasus didiagnosis. Kewarganegaraan dan lokasi infeksi asli mungkin bervariasi. Di beberapa negara, kasus meliputi beberapa teritori, dengan catatan yang sesuai.
  2. Kasus terkonfirmasi yang dilaporkan. Jumlah kasus aktual mungkin lebih tinggi, tetapi tidak mungkin untuk dipastikan.[32]
  3. Total kematian belum tentu bertambah karena frekuensi pembaruan nilai untuk setiap lokasi individu.
  4. tanda "–" menunjukkan bahwa tidak ada data yang dapat diandalkan yang tersedia untuk wilayah tersebut saat ini, bukan berarti nilainya nol.
  5. Spanyol
    1. Termasuk kota otonom dari Ceuta dan Melilla.
    2. Pengujian telah dibatasi untuk orang yang berisiko menunjukkan gejala.[41]
Tutup
Perkembangan kasus di Tiongkok
Jumlah kasus di Tiongkok Raya (Tiongkok Daratan, Hong Kong, Makau, dan Taiwan)
  Terkonfirmasi 1–9
  Terkonfirmasi 10–99
  Terkonfirmasi 100–499
  Terkonfirmasi 500–999
  Terkonfirmasi 1000–9999
  Terkonfirmasi ≥10000
Plot skala logaritma dari kasus dan kematian yang terkonfirmasi menunjukkan epidemi berada dalam fase eksponensial.

Dugaan kasus pertama dilaporkan pada tanggal 31 Desember 2019.[243] Gejala awal mulai bermunculan tiga pekan sebelumnya pada tanggal 8 Desember 2019.[244] Pasar ditutup tanggal 1 Januari 2020 dan orang-orang yang mengalami gejala serupa dikarantina.[243] Kurang lebih 700 orang yang terlibat kontak dengan terduga pengidap, termasuk +400 pekerja rumah sakit, menjalani karantina.[245] Seiring berkembangnya pengujian PCR khusus untuk mendeteksi infeksi, 41 orang di Wuhan diketahui mengidap virus korona SARS-CoV-2,[246][247] dua orang di antaranya suami-istri, salah satunya belum pernah ke pasar, dan tiga orang merupakan anggota satu keluarga yang bekerja di toko ikan.[248][249] Korban jiwa mulai berjatuhan pada 9 Januari [250] dan 16 Januari 2020.[251][252][253]

Kasus yang dikonfirmasi di luar daratan Tiongkok termasuk 3 wanita dan 1 pria di Thailand, dua pria di Hong Kong, dua pria di Vietnam, satu pria di Jepang, satu wanita di Korea Selatan, satu pria di Singapura, satu wanita di Taiwan dan satu pria di Amerika Serikat.[254][255][256] Angka-angka ini didukung oleh para ahli seperti Michael Osterholm.[257]

Pada 17 Januari, sebuah kelompok Imperial College London di Inggris menerbitkan perkiraan bahwa terdapat 1.723 kasus (interval kepercayaan 95%, 427–4.471) dengan timbulnya gejala virus tersebut pada 12 Januari 2020. Perkiraan ini didapat berdasarkan pola penyebaran awal dari virus 2019-nCoV ke Thailand dan Jepang. Mereka juga menyimpulkan bahwa "penularan dari manusia ke manusia yang berkelanjutan tidak harus dikesampingkan"..[258][259] Ketika kasus-kasus selanjutnya terungkap, mereka kemudian menghitung ulang bahwa "terjadi 4.000 kasus 2019-nCoV di Kota Wuhan mulai timbul gejala pada 18 Januari 2020".[260][261]

Pada 20 Januari, Tiongkok melaporkan peningkatan tajam dalam kasus ini dengan hampir 140 pasien baru, termasuk dua orang di Beijing dan satu di Shenzhen.[262] Per 3 Maret, jumlah kasus yang dikonfirmasi laboratorium mencapai 93.000 kasus, yang terdiri dari lebih dari 80.000 kasus di daratan Tiongkok, dan sisanya di beberapa negara lainnya.[263][264][265][266][267][268]

Kematian

Per 1 November 2021, terjadi 5.003.021 kasus kematian yang dikaitkan dengan Covid-19. Menurut NHC Tiongkok, sebagian besar dari mereka yang meninggal adalah pasien yang lebih tua – sekitar 80% kematian yang tercatat berasal dari mereka yang berusia di atas 60 tahun, dan 75% memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada termasuk penyakit kardiovaskular dan diabetes.[269] Kasus kematian pertama yang dilaporkan adalah seorang pria berusia 61 tahun pada 9 Januari 2020 yang pertama kali dirawat di rumah sakit Wuhan pada 27 Desember 2019.[270] Kasus kematian pertama di luar Tiongkok terjadi di Filipina,[271] dimana seorang pria warga negara Tiongkok berusia 44 tahun menderita pneumonia parah dan meninggal pada 1 Februari.[272] Pada 8 Februari 2020, diumumkan bahwa seorang warga Jepang dan seorang warga Amerika Serikat meninggal akibat virus di Wuhan. Mereka adalah orang asing pertama yang meninggal akibat virus korona.[273] Kasus kematian pertama di luar Asia terjadi di Paris, Prancis pada 15 Februari 2020, ketika seorang turis Tiongkok berusia 80 tahun dari Hubei meninggal setelah dirawat di rumah sakit sejak 25 Januari.

Penyebab

Filogenetik dan taksonomi

Virus korona baru awalnya disimbolkan 2019-nCoV oleh WHO, dengan huruf n yang berarti novel atau baru, dan CoV yang berarti coronavirus atau virus korona.[274] Virus ini tergolong dalam ordo Nidovirales, keluarga Coronaviridae, dan genus Betacoronavirus (Beta-CoV). Genus betacoronavirus terdiri atas empat garis keturunan (subgenus), di mana 2019-nCoV bersama dengan SARS-CoV digolongkan dalam garis keturunan B (subgenus Sarbecovirus).[246][275][276] Virus 2019-nCoV merupakan spesies ketujuh dalam keluarga Coronaviridae yang mampu menginfeksi manusia, selain 229E, NL63, OC43, HKU1, MERS-CoV, dan SARS-CoV. Pada 11 Februari 2020, Komite Internasional Taksonomi Virus (ICTV) memberi nama virus ini koronavirus sindrom pernapasan akut berat 2 (Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2, disingkat SARS-CoV-2) yang merupakan galur dalam spesies SARS-CoV.[3][277]

Genom SARS-CoV-2 telah berhasil diisolasi. Virus ini memiliki RNA dengan panjang sekitar 30 ribu pasangan basa. Urutan genom menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 memiliki tingkat kesamaan dengan SARS-CoV sebesar 79,5% dan dengan virus korona kelelawar sebesar 96%.[278] Sejumlah genom SARS-CoV-2 telah diisolasi dan dilaporkan termasuk BetaCoV/Wuhan/IVDC-HB-01/2019, BetaCoV/Wuhan/IVDC-HB-04/2020, BetaCoV/Wuhan/IVDC-HB-05/2019, BetaCoV/Wuhan/WIV04/2019, dan BetaCoV/Wuhan/IPBCAMS-WH-01/2019 dari Institut Nasional untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Virus, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CDC Tiongkok), Institut Biologi Patogen, dan Rumah Sakit Jinyintan Wuhan.[279][280]

Penyebaran

Angka reproduksi dasar untuk penularan virus dari manusia ke manusia diperkirakan antara 2 dan 4. Jumlah tersebut menggambarkan berapa banyak makhluk hidup yang baru terinfeksi yang kemungkinan menularkan virus dalam populasi manusia. Virus korona baru telah dilaporkan mampu mengirimkan rantai hingga empat orang sejauh ini.[281]

Pada 22 Januari 2020, para ilmuwan dari Universitas Peking, Universitas Kedokteran Tradisional Tiongkok Guangxi, Universitas Ningbo dan Sekolah Tinggi Teknik Biologi Wuhan menerbitkan sebuah artikel setelah melihat "manusia, kelelawar, ayam, landak, trenggiling, dan dua spesies ular",[282] yang menyimpulkan bahwa "2019-nCoV tampaknya merupakan virus rekombinan antara koronavirus kelelawar dan koronavirus yang asalnya tidak diketahui"... dan ..."ular adalah reservoir hewan satwa liar yang paling mungkin untuk virus 2019-nCoV" yang kemudian menyebar ke manusia.[282][283][284] Beberapa ilmuwan lain berpendapat bahwa 2019-nCoV dikembangkan sebagai hasil dari "virus gabungan antara kelelawar dan ular.[282][283][285]

Artikel pracetak yang dipublikasikan pada tanggal 23 Januari 2020 di jurnal bioRxiv yang ditulis oleh peneliti dari Institut Virologi Wuhan, Rumah Sakit Jinyintan Wuhan, Universitas Akademi Sains Tiongkok dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menyatakan bahwa virus korona ini kemungkinan berasal dari kelelawar, karena analisis mereka menunjukkan bahwa 2019-nCoV 96% identik di tingkat genom secara keseluruhan dengan koronavirus kelelawar.[286]

Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa virus 2019-nCoV masuk ke tubuh manusia melalui Reseptor ACE 2, sama seperti virus SARS.[287][288]

Karakteristik penyakit

Gejala pada presentasi klinis

Gejala yang dilaporkan termasuk demam pada 90% kasus,[246] kelelahan dan batuk kering pada 80% kasus,[246][289] dan sesak napas 20%, dengan gangguan pernapasan 15%.[289][290][291] Sinar-X pada dada menunjukkan tanda-tanda di kedua paru-paru.[290][291] Tanda-tanda vital umumnya stabil pada saat masuknya mereka yang dirawat di rumah sakit.[289] Tes darah biasanya menunjukkan jumlah sel darah putih yang rendah (leukopenia dan limfositopenia).[246]

Uji diagnostik

Pada 15 Januari 2020, WHO menerbitkan protokol pengujian diagnostik untuk 2019-nCoV, yang dikembangkan oleh tim virologi dari Rumah Sakit Charité di Jerman.[251]

Kekhawatiran akan kurangnya laporan

Karena kurangnya tenaga medis dan peralatan medis di daerah yang terkena wabah, banyak rumah sakit gagal mengidentifikasi kasus virus korona sementara banyak pasien dengan gejala mirip virus korona diberi label sebagai "pneumonia berat".[292][293] Kebetulan, banyak dari mereka yang mengalami gejala virus 2019-nCoV memutuskan untuk tinggal di rumah daripada pergi ke rumah sakit karena waktu tunggu yang lama dan kondisi yang sempit.[294] Oleh karena itu, peneliti dari Northeastern University dan Imperial College London memperkirakan bahwa jumlah kasus ini mungkin lima atau 10 kali lebih besar dari yang dilaporkan.[295][296]

Kekhawatiran tambahan terjadi karena penanganan Tiongkok pada peristiwa merebaknya SARS pada tahun 2003, di mana pemerintah Tiongkok menyembunyikan pasien yang terinfeksi dari inspektur WHO dan melaporkan jumlah kasus SARS yang tidak dilaporkan.[297]

Pencegahan dan pengendalian

Thumb
Pemeriksaan kesehatan di Bandara Internasional Pudong

2019-nCoV saat ini tidak memiliki pengobatan yang efektif atau vaksin, meskipun upaya untuk mengembangkan beberapa obat sedang dilakukan.[298][299] Gejala-gejalanya antara lain demam, kesulitan bernapas dan batuk,[300] yang digambarkan sebagai gejala "Influenza".[301] Untuk mencegah infeksi, WHO merekomendasikan "mencuci tangan secara teratur, menutupi mulut dan hidung ketika batuk dan bersin … [dan] hindari kontak dekat dengan siapa pun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan (seperti batuk dan bersin)."[302] Meskipun tidak ada perawatan khusus untuk virus korona manusia pada umumnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyarankan bahwa warga yang terinfeksi virus ini dapat meredakan gejalanya dengan minum obat flu biasa, minum cairan, dan istirahat.[303] Beberapa negara mengharuskan warganya untuk melaporkan gejala mirip flu ke dokter mereka, terutama jika mereka pernah mengunjungi daratan Tiongkok.[304]

Situasi di Wuhan sedang dipantau sehubungan dengan akan digelarnya putaran ketiga Turnamen Kualifikasi Olimpiade Wanita AFC 2020, beberapa di antaranya digelar di kota ini dari tanggal 3 hingga 9 Februari 2020.[305] Pada 22 Januari 2020, AFC mengumumkan bahwa mereka akan memindahkan pertandingan Grup A yang sebelumnya dijadwalkan untuk dimainkan di Wuhan—yang termasuk timnas masing-masing dari Australia, Tiongkok, Taiwan dan Thailand—ke Nanjing karena wabah virus korona.[306] beberapa hari kemudian, AFC mengumumkan bahwa bersama dengan Federasi Sepak Bola Australia mereka akan memindahkan pertandingan tersebut ke Sydney.[307] Kualifikasi tinju Olimpiade 2020 wilayah Asia-Pasifik, yang semula dijadwalkan akan diadakan di Wuhan pada tanggal 3-14 Februari, juga dibatalkan dan dipindahkan ke Amman, Yordania yang akan diselenggarakan antara tanggal 3-11 Maret 2020.[308][309]

Karantina

Tiongkok

Karantina yang efektif untuk perjalanan keluar-masuk Wuhan diberlakukan mulai 23 Januari 2020, pukul 10.00 waktu setempat dan seterusnya. Penerbangan dan kereta api dari dan menuju Wuhan, bus umum, sistem metro, dan lain-lain ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut. Langkah ini merupakan upaya untuk menghentikan penyebaran virus dari Wuhan dan untuk memastikan kesehatan dan keselamatan warganya, menurut Kantor Berita Xinhua. Pertemuan skala besar dan tur kelompok juga ditunda.[310] Berbagai masalah logistik telah terjadi setelah karantina, termasuk kenaikan harga pangan [311] dan kesulitan bagi staf medis yang pergi ke rumah sakit.[312]

Pemerintah Tiongkok mengumumkan pukul 23.00 (UTC+8) pada tanggal 23 Januari untuk menutup Kota Chibi efektif pukul 00.00 pada 24 Januari, didahului oleh kota-kota setingkat prefektur seperti Huanggang, Ezhou, dan Wuhan.[313]

Karena kota Wuhan telah diisolasi, warga berebut ke toko-toko terdekat untuk menimbun barang-barang penting. Ada banyak laporan tentang antrean panjang di supermarket, apotek, dan pompa bensin — warga berbondong-bondong ke pompa bensin karena desas-desus palsu tentang kehabisan bahan bakar. Setelah karantina, harga barang meningkat secara signifikan di Wuhan.[314][315]

Seorang ahli epidemiologi dan ahli virus SARS dengan tim yang terdiri dari spesialis medis yang baru saja terbang kembali ke Hong Kong setelah inspeksi satu hari mereka di Wuhan mengatakan bahwa Wabah Wuhan setidaknya 10 kali lebih besar daripada SARS dan meminta warga untuk menjauh dari Wuhan sesegera mungkin.[316][317][318][319]

Beberapa postingan di Weibo menunjukkan bahwa rumah sakit di Wuhan telah kelebihan beban dengan ribuan orang yang demam dan sangat kritis terhadap keandalan angka-angka statistik yang diumumkan oleh pemerintah Tiongkok meskipun postingan tersebut sekarang dihapus karena alasan yang tidak diketahui.[320]

Internasional

Di luar Daratan Tiongkok, beberapa kapal pesiar dikarantina setelah penumpang mengalami gejala atau dinyatakan positif SARS-nCoV-2. Costa Smeralda dikarantina pada 30 Januari di dekat Civitavecchia, Italia, setelah penumpang mengalami gejala mirip flu – karantina berakhir ketika tes untuk virus diputuskan negatif.[321] Dua kapal selanjutnya dikarantina pada 5 Februari yaitu Diamond Princess di Pelabuhan Yokohama, Jepang dan World Dream, yang kembali ke Hong Kong setelah ditolak masuk ke Kaohsiung, Taiwan. Dalam kedua kasus, penumpang dan kru dinyatakan positif.[322][323][324][325] Pada tanggal 10 Februari penumpang diizinkan untuk turun dari World Dream "tanpa perlu karantina sendiri setelah pergi."[326] Selain itu, meskipun tidak dikarantina kapal MS Westerdam ditolak masuk oleh beberapa pelabuhan setelah meninggalkan Hong Kong pada 1 Februari.

Evakuasi diplomat dan warga negara asing dari Wuhan

Pemerintah Belgia, Filipina, Thailand dan Amerika Serikat merencanakan penerbangan evakuasi untuk warga negaranya dari Tiongkok.[327][328][329][330] Brasil, Republik Ceko, Prancis, Pakistan, India, Jepang, Korea Selatan dan Rusia juga mempertimbangkan tindakan serupa.[331][332][333][334][335][336]

Sri Lanka dan Panama mulai memulangkan mahasiswa mereka dari Tiongkok.[337][338] Myanmar mulai memulangkan lima puluh mahasiswa mereka dari sekitar Wuhan.[339]

Vietnam mengizinkan empat penerbangan luar biasa untuk membawa pulang penumpang warganya dari Wuhan dari tanggal 24 hingga 27 Januari,[340] dan mengatur penerbangan untuk mengevakuasi warga dan diplomat negara mereka.[341]

Pada tanggal 29 Januari, Australia dan Selandia Baru mengumumkan bahwa mereka akan bekerja sama untuk mengevakuasi warganya dari Wuhan ke Pulau Natal. Ada antara 50-82 warga Selandia Baru di Wuhan dan 600 warga Australia di provinsi Hubei termasuk 140 anak-anak asal Australia di Wuhan.[342][343]

Pada tanggal 29 Januari, Korea Selatan membuat persiapan menit terakhir untuk mengangkut sekitar 700 warga Korea Selatan dari Wuhan, termasuk menyelesaikan rincian logistik dengan Pemerintah Tiongkok. Para pejabat Korea Selatan menyiapkan dua pesawat dengan dua set tim medis yang terdiri dari sekitar 20 dokter, perawat, dan pejabat.[344]

Pada 1 Februari, sebuah pesawat carteran berangkat dari Thailand ke Wuhan untuk mengevakuasi 64 warga negara Thailand yang dipimpin oleh Menteri Kesehatan Masyarakat Anutin Charnvirakul. Pesawat itu termasuk tim medis yang berspesialisasi dalam infeksi saluran pernapasan dan obat darurat.[345]

Pada tanggal 2 Februari 2020, tim perwira dari Kedutaan Besar Malaysia di Beijing bergegas ke Wuhan melalui jalur darat untuk menyelamatkan dan mengevakuasi 120 warganya dari Wuhan dan sekitarnya. Perintah evakuasi dilakukan setelah keputusan Kabinet pada tanggal 29 Januari 2020.[346]

Rumah Sakit khusus

Thumb
Tempat konstruksi Rumah Sakit Huoshenshan seperti yang terlihat pada 24 Januari.

Sebuah rumah sakit khusus bernama Rumah Sakit Huoshenshan telah dibangun sebagai upaya penanggulangan terhadap wabah virus korona dan untuk mengkarantina pasien dengan lebih baik. Dilaporkan, pemerintah Kota Wuhan telah meminta sebuah badan usaha milik negara (China Construction Third Bureau Group) untuk membangun kembali tempat akomodasi di Wuhan menjadi Pusat Terapi Virus dengan kecepatan tercepat dibandingkan dengan saat wabah SARS pada tahun 2003.[347] Pada 24 Januari, pihak otoritas Wuhan merinci perencanaannya, mengatakan mereka berencana membangun Rumah Sakit Huoshenshan dalam waktu enam hari sejak pengumuman dan mulai beroperasi pada 3 Februari 2020. Rumah sakit khusus tersebut akan memiliki 813 tempat tidur[348] dan itu akan memakan lahan sebesar 25.000 meter persegi. Rumah sakit itu dibuat berdasarkan pada Rumah Sakit Xiaotangshan, yang dibuat akibat wabah SARS tahun 2003, itu sendiri dibangun hanya dalam waktu seminggu.[349][350] Media pemerintah melaporkan bahwa terdapat 1.500 pekerja dan hampir 300 unit mesin konstruksi di lokasi pada puncaknya, dan tim cadangan lain dari 2.000 pekerja telah berkumpul.[351]

Otoritas setempat mengumumkan rencana untuk membangun rumah sakit khusus kedua pada 25 Januari yang akan dinamai Rumah Sakit Leishenshan, dengan kapasitas 1.600 tempat tidur; [352] Rumah sakit tersebut mulai beroperasi pada 6 Februari.[353][354] Beberapa orang menyuarakan keprihatinan mereka melalui media sosial, mengatakan keputusan pihak berwenang untuk membangun rumah sakit lain dalam waktu yang sangat singkat menunjukkan tingkat keparahan wabah ini bisa jauh lebih buruk dari yang diperkirakan.[355]

Pada 24 Januari 2020, pihak berwenang mengumumkan bahwa mereka akan mengubah bangunan kosong di Distrik Huangzhou, Huanggang menjadi rumah sakit berkapasitas 1.000 tempat tidur bernama Pusat Medis Regional Gunung Dabie. Konstruksi dimulai pada hari berikutnya oleh 500 personel dan gedung tersebut mulai menerima pasien pada 28 Januari 2020 pukul 22.30 waktu setempat[356]

Latar belakang

Wuhan adalah kota terbesar ketujuh di Tiongkok, dengan populasi lebih dari 11 juta orang. Kota ini merupakan pusat transportasi utama di Tiongkok bagian tengah, yang terletak sekitar 700 mil (1.100 km) di sebelah selatan Beijing,[357] 500 mil (800 km) di sebelah barat Shanghai, dan 600 mil (970 km) di sebelah utara Hong Kong.[358] Bandar udara Wuhan memiliki penerbangan langsung ke berbagai kota besar di Eropa: enam kali penerbangan mingguan ke Paris, tiga kali ke London, dan lima kali ke Roma.[359]

Pada bulan Desember 2019, terjadi sekelompok kasus "radang paru-paru (pneumonia) yang tidak diketahui penyebabnya" yang dihubungkan dengan pasar grosir makanan laut Huanan. Pasar ini memiliki ribuan kios yang menjual berbagai hewan, seperti ikan, ayam, burung pegar, kelelawar, marmut, ular berbisa, rusa bintik, dan binatang liar lainnya. Setelah virus korona diketahui sebagai penyebab penyakit ini, kecurigaan pun muncul bahwa virus korona baru ini bersumber dari hewan.[291][360][361]

Sebagian besar virus korona bersirkulasi di antara hewan, tetapi enam spesies di antaranya berevolusi dan mampu menginfeksi manusia, seperti yang terlihat pada sindrom pernapasan akut berat (SARS), sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS), dan empat virus korona lain yang menyebabkan gejala pernapasan ringan seperti pilek. Keenamnya dapat menular dari manusia ke manusia.[362][363]

Pada tahun 2002, dengan musang sebagai sumber virus, wabah SARS dimulai di daratan Tiongkok dan menjalar hingga ke Kanada dan Amerika Serikat dengan bantuan beberapa penular super dan adanya penerbangan internasional. Akibatnya, lebih dari 700 orang meninggal di seluruh dunia.[364] Kasus SARS terakhir dilaporkan pada tahun 2004.[362][365][366] Pada saat itu, pemerintah Tiongkok dikritik oleh WHO karena bersikap lamban dalam menangani virus tersebut.[367] Sepuluh tahun setelah SARS, penyakit virus korona terkait unta arab, yaitu MERS, mengakibatkan lebih dari 850 orang meninggal di 27 negara.[368] Wabah virus korona dari Wuhan dikaitkan dengan pasar yang menjual hewan untuk dikonsumsi, sehingga penyakit tersebut diduga berasal dari hewan.[363] Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa wabah virus korona baru akan mirip dengan wabah SARS.[365][369] Kekhawatiran tersebut diperburuk oleh adanya perkiraan bahwa sejumlah besar wisatawan akan berlibur pada Tahun Baru Imlek, yang dimulai pada 25 Januari 2020.[370]

Reaksi

Organisasi Kesehatan Dunia

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memuji upaya pihak berwenang Tiongkok dalam mengelola dan mengatasi virus korona tersebut dengan Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus yang menyatakan "kepercayaan terhadap pendekatan Tiongkok untuk mengendalikan epidemi" dan menyerukan agar masyarakat "tetap tenang".[371]

WHO mencatat perbedaan antara wabah SARS 2003, di mana pihak berwenang Tiongkok dituduh kerahasiaan yang menghalangi upaya pencegahan dan penahanan, dan kasus wabah virus saat ini di mana pemerintah pusat "telah memberikan pembaruan informasi secara rutin untuk menghindari kepanikan menjelang liburan Tahun Baru Imlek."[372] Sebagai reaksi terhadap keputusan pemerintah pusat untuk menerapkan larangan transportasi di Wuhan, perwakilan WHO Gauden Galea mengatakan bahwa sementara itu "tentu saja bukan rekomendasi yang telah dibuat WHO", itu juga "indikasi yang sangat penting dari komitmen untuk menahan virus epidemi di tempat yang paling terkonsentrasi "dan menyebutnya" belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kesehatan masyarakat ".[372]

Pada 30 Januari 2020, WHO mendeklarasikan status wabah 2019-nCoV sebagai Darurat Kesehatan Global untuk keenam kalinya sejak Wabah flu babi 2009. Ini diakibatkan karena risiko penyebaran global, terutama ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah tanpa sistem kesehatan yang kuat yang mampu melakukan pengawasan setelah kemungkinan penularan dari manusia ke manusia terkonfirmasi.[373]

Respons Pemerintah Indonesia

Thumb
Daftar 132 rumah sakit rujukan yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.[374]

Sebagai antisipasi atas merebaknya koronavirus yang bisa menjalar ke Indonesia, Pemerintah Indonesia melakukan berbagai cara untuk mencegah virus tersebut ke Indonesia. Salah satunya adalah dengan membentuk 132 rumah sakit rujukan[374] yang langsung berada di bawah Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) (sebelumnya hanya 100 rumah sakit).[375] Beberapa rumah sakit di berbagai daerah juga menjadi rujukan, seperti RSPI Sulianti Saroso,[376] RSUD Tarakan,[376] dan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.[377]

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengumumkan penghentian sementara kebijakan bebas visa bagi warga Tiongkok, menghentikan sementara penerbitan visa-on-arrival untuk Daratan Tiongkok, dan melarang pengunjung yang berada di Tiongkok selama 14 hari untuk memasuki atau transit di Indonesia. Selain itu, penerbangan dari dan ke Daratan Tiongkok ditunda per 5 Februari.[378][379]

Evakuasi WNI

Pada tanggal 29 Januari, TNI Angkatan Udara (TNI-AU) menyiapkan tiga pesawat termasuk dua Boeing 737 dan satu pesawat C-130 Hercules dengan batalion pakar kesehatan untuk membantu mengevakuasi warga negara Indonesia dan warga lain dari Wuhan. Sebelumnya, TNI-AU menunggu instruksi dari Kementerian Luar Negeri dan siap siaga selama 24 jam jika perintah diberikan.[380][381]

Pada tanggal 1 Februari, evakuasi terhadap 245 WNI dari Provinsi Hubei (termasuk Wuhan) dimulai. Mereka akan dikarantina di Kabupaten Natuna selama 14 hari.[382] Sebuah tim evakuasi yang beranggotakan 42 orang berangkat dari Bandara Internasional Soekarno–Hatta mulai pukul 13.00 WIB.[382] Proses evakuasi direncanakan memakan waktu sekitar 9 jam. Untuk keperluan ini, Pemerintah menyewa pesawat Batik Air jenis Airbus A330-300.[383] Mereka tiba di Bandara Hang Nadim Batam pada 2 Februari pukul 08.45 WIB yang kemudian langsung dibawa ke Pangkalan Udara Raden Sadjad, Kepulauan Natuna.[384][385] Dari 245 WNI yang akan dievakuasi, hanya 238 saja yang tiba di Indonesia.[384]

Respons internasional

Respon Tiongkok terhadap virus telah dipuji oleh beberapa pemimpin luar negeri.[386] Presiden AS Donald Trump mengucapkan terima kasih kepada Presiden Tiongkok Xi Jinping "atas nama Rakyat Amerika" pada 24 Januari 2020 di Twitter, menyatakan bahwa "Tiongkok telah bekerja sangat keras untuk mengendalikan virus korona. Amerika Serikat sangat menghargai upaya dan transparansi mereka" dan menyatakan bahwa "Semuanya akan bekerja dengan baik."[387] Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn, dalam sebuah wawancara di Bloomberg Television, mengatakan dengan perbandingan dengan respon Tiongkok terhadap SARS pada tahun 2003: "Ada perbedaan besar dengan SARS. Kami memiliki Tiongkok yang jauh lebih transparan. Tindakan Tiongkok jauh lebih efektif di hari-hari pertama." Dia juga memuji kerja sama dan komunikasi internasional dalam menangani virus ini.[388]

Pada misa hari Minggu di Lapangan Santo Petrus di Kota Vatikan pada tanggal 26 Januari 2020, Paus Fransiskus memuji "komitmen besar oleh komunitas Tionghoa yang telah diberlakukan untuk menanggulangi virus korona" dan memulai doa penutup untuk "orang-orang yang sakit karena virus yang telah menyebar ke Tiongkok".[389]

Dampak

Tiongkok

Pariwisata di Tiongkok telah dilanda oleh pembatasan perjalanan dan ketakutan akan penularan virus korona, termasuk larangan terhadap grup wisata domestik dan internasional.[390] Banyak maskapai membatalkan atau mengurangi banyak penerbangan ke Tiongkok dan beberapa penasihat perjalanan (travel advisories) memperingatkan warganya untuk tidak bepergian ke Tiongkok. Banyak negara, termasuk Prancis, Inggris, Amerika Serikat dan Jepang, telah mengevakuasi warga negara mereka dari Wuhan dan provinsi Hubei.[391]

Mayoritas sekolah dan universitas telah memperpanjang liburan tahunan mereka hingga pertengahan Februari.[392] Mahasiswa luar negeri yang terdaftar di universitas-universitas Tiongkok telah pulang ke negara asalnya karena takut terinfeksi kasus-kasus pertama yang dilaporkan oleh Nepal dan Kerala, keduanya adalah mahasiswa yang telah kembali ke negaranya.[393][394]

Kementerian Keuangan Tiongkok mengumumkan akan sepenuhnya mensubsidi biaya medis pribadi yang dikeluarkan oleh pasien.[395]

Taiwan

Thumb
Masker bedah yang digunakan oleh masyarakat di Taiwan
Thumb
Masker bedah dan peralatan medis lainnya terjual habis di Taiwan

Pada 6 Januari 2020, Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan menerapkan pemeriksaan suhu untuk setiap penerbangan langsung dari Wuhan ke Taiwan.[396] Setelah Taiwan melaporkan kasus pertama virus korona di Taiwan pada 21 Januari, Taiwan telah meningkatkan status peringatan perjalanan di Wuhan menjadi level 3, merekomendasikan untuk menghindari semua perjalanan yang tidak penting ke Wuhan.[397]

Pada 24 Januari, pemerintah Taiwan mengumumkan untuk sementara waktu melarang ekspor masker wajah selama sebulan untuk memasok masker bagi warganya.[398][399] Pada 2 Februari 2020, Pusat Komando Epidemi memutuskan untuk menunda pembukaan sekolah dasar dan menengah hingga 25 Februari dan berakhirnya sekolah dasar dan menengah hingga 14 Juli.[400][401]

Jepang

Thumb
Rak-rak pada apotek di Jepang terjual habis pada 3 Februari 2020

Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan bahwa "virus korona baru memiliki dampak besar pada pariwisata, ekonomi dan masyarakat kita secara keseluruhan".[402][403] Ada laporan bahwa masker wajah telah terjual habis di seluruh negara dan ada tekanan pada sistem perawatan kesehatan karena permintaan untuk pemeriksaan kesehatan meningkat.[404] Toko-toko mengatakan bahwa stok masker wajah mereka habis dalam satu hari.[405] Orang Tionghoa, atau orang yang dianggap etnis Tionghoa, melaporkan terjadinya diskriminasi di Jepang karena orang Jepang takut akan kemungkinan penularan virus.[406] Menteri Kesehatan telah menunjukkan bahwa situasi belum mencapai titik di mana perkumpulan massa harus dibatalkan.[407]

Virus ini diperkirakan memiliki dampak negatif terhadap perekonomian Jepang. analis dari Mitsubishi UFJ Morgan Stanley meramalkan bahwa dampak ekonomi dari wabah tersebut akan lebih buruk daripada SARS karena pariwisata memainkan peran yang lebih besar dalam ekonomi Jepang saat ini.[408] Menteri ekonomi Yasutoshi Nishimura juga memperingatkan bahwa wabah virus dapat berdampak kuat pada ekonomi Jepang karena gangguan logistik dan operasi pabrik.[409] Maskapai penerbangan Jepang sudah mulai menangguhkan penerbangan ke Tiongkok[410] dan JTB, agen perjalanan terbesar di negara itu, telah membatalkan semua tur ke Tiongkok.[411] Banyak perusahaan, termasuk Toyota, telah menghentikan semua lini produksi mereka di Daratan Tiongkok[412] dan Honda telah mengevakuasi semua stafnya dari Wuhan.[413]

S&P Global mencatat bahwa perusahaan yang paling terpukul adalah perusahaan yang mencakup sektor perjalanan, kosmetik dan ritel yang paling terekspos oleh pariwisata Tiongkok.[414] Tercatat bahwa peningkatan penjualan masker wajah dan alat pelindung tidak mungkin untuk mengimbangi penurunan ekonomi.[415]

Wabah itu sendiri telah menjadi perhatian bagi Olimpiade Musim Panas 2020 yang dijadwalkan berlangsung di Tokyo mulai akhir Juli. Pemerintah Jepang telah mengambil tindakan pencegahan ekstra untuk membantu meminimalisir dampak dari wabah virus tersebut.[416][417] Panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo dan Komite Olimpiade Internasional telah memantau dampak wabah tersebut di Jepang.[416]

Asia Tenggara

Di antara negara anggota ASEAN, Singapura diperkirakan menjadi salah satu negara yang paling terdampak menurut Maybank.[418] Para ekonom memperingatkan bahwa wabah virus akan berdampak pada ekonomi negara tersebut, tetapi terlalu dini untuk memberikan jawaban tertentu. Sektor pariwisata dianggap sebagai "perhatian langsung" selain dampak pada jalur produksi karena gangguan pada pabrik dan logistik di daratan Tiongkok.[419] Singapura mengalami kepanikan membeli bahan kebutuhan pokok,[420] dan masker, termometer, serta berbagai produk sanitasi meskipun diminta agar tidak dilakukan oleh pemerintah.[421][422]

Ekonom Maybank menilai Thailand sebagai negara yang paling berisiko, dimana ancaman dampak penyebaran virus korona terhadap pariwisata menyebabkan nilai tukar Baht jatuh ke level terendah dalam tujuh bulan.[423]

Di Malaysia, para ekonom memperkirakan bahwa wabah itu akan mempengaruhi PDB negara tersebut, arus perdagangan dan investasi, harga komoditas, dan kedatangan wisatawan.[424] Awalnya, perlombaan balap sepeda Le Tour de Langkawi dikabarkan dibatalkan, tetapi penyelenggara menyatakan bahwa perlombaan itu akan terus diadakan seperti biasa. Meskipun demikian, dua tim bersepeda, Tim Bersepeda Hengxiang dan Tim Bersepeda Giant, keduanya dari Tiongkok, ditarik dari keikutsertaan dalam perlombaan ini karena takut akan wabah virus korona.[425] Karena situasi wabah yang semakin memburuk, beberapa konser yang akan diadakan di Kuala Lumpur, seperti Kenny G, Jay Chou, The Wynners, Super Junior, Rockaway Festival dan Miriam Yeung ditunda, dan konser boyband asal Korsel Seventeen dibatalkan.[426]

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen melakukan kunjungan khusus ke Tiongkok dengan tujuan untuk menunjukkan dukungan Kamboja kepada Tiongkok dalam memerangi wabah virus korona..[427]

Asia Selatan

Di India, para ekonom memperkirakan dampak jangka pendek dari wabah virus korona akan terbatas pada rantai pasokan konglomerat utama, terutama obat-obatan, pupuk, mobil, tekstil dan elektronik. Dampak terparah pada logistik perdagangan global juga diperkirakan karena gangguan logistik di Tiongkok Daratan, akan tetapi karena risiko gabungan dengan ketegangan geopolitik regional, perang perdagangan yang lebih luas, dan Brexit.[428]

Di Sri Lanka, pengamat memperkirakan dampak ekonomi yang terbatas dalam jangka pendek pada sektor pariwisata dan transportasi.[429]

"Pasien Nol"

Pasien nol yang diduga merupakan dalang pandemi ini adalah seorang wanita penjual udang di Pasar Grosir Makanan Laut Huanan, Wuhan berumur 57 tahun bernama Wei Guixian. Awalnya, pada 10 Desember 2019, dia merasa demam dan tidak enak badan. Dia memeriksakan diri ke klinik terdekat. Namun, setelah memeriksakan diri, dia kembali berjualan. Saat itulah, SARS-CoV-2 menyebar. Setelah itu, beberapa orang mengalami gejala yang sama dan pada tanggal 31 Desember 2019, ada pemberitahuan mendesak di Wuhan tentang pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya telah menyebar ke 25 orang.[430]

Catatan

    • Daging kelelawar dilarang di Covid-19 pada 23 Januari 2020.

    Lihat pula

    Referensi

    Bacaan lebih lanjut

    Pranala luar

    Wikiwand in your browser!

    Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

    Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.

    Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.