Loading AI tools
negara di Eropa Timur dan Asia Tengah Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Kazakhstan, dengan nama resmi Republik Kazakhstan (bahasa Kazakh: Қазақстан Республикасы; Qazaqstan Respublikasy), adalah sebuah negara lintas benua yang sebagian besar wilayahnya berada di wilayah Asia Tengah dan sebagian kecil lainnya di Eropa Timur. Kazakhstan terbentang dari baris Pegunungan Altai di timur, hingga Laut Kaspia di barat, menjadikan negara ini sebagai negara terluas ke-9 di dunia dan ke-2 terbesar dari negara bekas Uni Soviet setelah Rusia. Kazakhstan sering disebut sebagai "Tanah Perawan", karena beberapa wilayah negara ini belum tersentuh sama sekali. Sebagian besar wilayah Kazakhstan berbatasan langsung dengan Rusia, terutama di sebelah utara dan barat. Di sebelah timur, berbatasan langsung dengan Tiongkok (dengan daerah otonom Xinjiang). Di sebelah selatan berbatasan dengan Uzbekistan, Turkmenistan, Kirgizstan dan Laut Kaspia. Banyak terdapat orang-orang Rusia yang tinggal di Kazakhstan. Tempat peluncuran roket luar angkasa Rusia yaitu Baikonur terletak di Kazakhstan.
Republik Kazakhstan | |
---|---|
Semboyan: — | |
Ibu kota | Astana 51°10′N 71°26′E |
Kota terbesar | Almaty 43°39′N 76°45′E |
Bahasa resmi | Kazakh |
Bahasa yang umum digunakan | Rusia |
Kelompok etnik (2022)[1] | |
Agama (2020)[2] |
|
Pemerintahan | Kesatuan partai dominan presidensial republik konstitusional |
• Presiden | Kassym-Jomart Tokayev |
Alihan Smaiylov | |
Legislatif | Parlemen |
Senat | |
Mazhilis | |
Pembentukan | |
1465 | |
13 Desember 1917 | |
5 Desember 1936 | |
• Kemerdekaan dari Uni Soviet | 16 Desember 1991 |
21 Desember 1991 | |
• Diakui | 26 Desember 1991 |
2 Maret 1992 | |
• Konstitusi saat ini | 30 Agustus 1995 |
Luas | |
- Total | 2.724.900 km2 (9) |
1,7 | |
Penduduk | |
- Perkiraan 2021 | 19.882.467[3] (64) |
7/km2 (236) | |
PDB (KKB) | 2020 |
- Total | $569,813 miliar[4] (41) |
$30.178[4] (53) | |
PDB (nominal) | 2020 |
- Total | $179,332 miliar[4] (55) |
$9.686[4] (69) | |
Gini (2017) | ▲ 27,5[5] rendah |
IPM (2019) | 0,825 sangat tinggi · 51 |
Mata uang | Tenge (₸) ( KZT ) |
Zona waktu | Waktu Standar Kazakhstan (UTC+5 / +6) |
Format tanggal | yyyy.dd.mm |
Lajur kemudi | kanan |
Kode telepon | +7-6xx, +7-7xx |
Ranah Internet |
|
Kazakhstan memproklamasikan kemerdekaannya pada 16 Desember 1991. Bangsa Kazakh adalah etnik terbesar yang menempati wilayah Kazakhstan dan merupakan keturunan dari kabilah Turki dan Mongol. Pada awal abad XVIII, Kazakhstan dikuasai Rusia. Pada abad XIX, bersama kawasan di Asia Tengah, toleransi agama Kazakhstan yaitu 70.2% dari keseluruhan Muslim, 26.6% Kekristenan, 0.1% Buddhisme, 0.2% kebanyakan Yahudi, dan 2.8% Atheis, sementara 0.5% memilih untuk tidak menjawab, kemungkinan Kristen dari campuran Rusia atau Eropa.
Ketika revolusi komunis menang di Rusia dan Uni Soviet berdiri, sejak tahun 1920, Kazakhstan dijadikan salah satu dari 15 negara yang tergabung dalam Uni Soviet. Seiring dengan bubarnya Uni Soviet, Kazakhstan pun memerdekakan diri dan menjadi negara berbentuk Republik. Negara ini memiliki keuntungan secara geografis karena terletak di antara Asia Tengah dan Eropa Timur, sehingga secara geopolitik layak diperhitungkan.
Karena membentang di kedua sisi Sungai Ural, dianggap sebagai garis pemisah yang memisahkan Eropa dan Asia, Kazakhstan adalah satu dari hanya dua negara terkurung daratan di dunia yang memiliki wilayah di dua benua (yang lainnya adalah Azerbaijan).
Dengan luas 2.700.000 kilometer persegi (1.000.000 sq mi) – ukurannya setara dengan Eropa Barat – Kazakhstan adalah negara terbesar kesembilan dan negara terkurung daratan terbesar di dunia, negara terbesar di Asia Tengah, dan kedua terbesar setelah Rusia di antara negara-negara pecahan Uni Soviet. Meskipun merupakan bagian dari Kekaisaran Rusia, Kazakhstan kehilangan sebagian wilayahnya karena provinsi Xinjiang di Tiongkok,[6] dan sebagian karena republik otonom Karakalpakstan Uzbekistan selama tahun-tahun Soviet.
Kazakhstan berbatasan dengan Rusia di sebelah Utara, Cina di timur, Kirgizstan, Uzbekistan, dan Turkmenistan di Selatan, dan di barat dengan Laut Kaspia dan Rusia. Sebagian besar wilayah Kazakhstan secara geografis terletak di bagian barat daya benua Asia, dan sebagian kecil wilayahnya berada di benua Eropa.
Dataran Kazakhstan didominasi oleh gurun pasir dan steppes atau padang rumput, meskipun yang menjadi batas wilayah Kazakhstan di wilayah Timur dan Selatan adalah pegunungan.
Negara ini memiliki perbatasan sepanjang 6.846 kilometer (4.254 mil) dengan Rusia, 2.203 kilometer (1.369 mil) dengan Uzbekistan, 1.533 kilometer (953 mil) dengan China, 1.051 kilometer (653 mil) dengan Kyrgyzstan, dan 379 kilometer (235 mil) dengan Turkmenistan kota kota terbesar di sana adalah Nur Sultan, Almaty, Karagandy, Shymkent, Atyrau dan Öskemen. Negara ini terletak antara garis lintang 40° dan 56°′N, dan bujur 46° dan 88°′E. di Kazakhstan terdapat ngarai Charyn, ngarai ini terletak di Almaty, tenggara Kazakhstan di utara pegununungan Tian Shan. Ngarai sepanjang 80 km ini terbentuk karena erosi sungai Charyn.
Ketika merdeka, Kazakhstan tidak mempunyai angkatan bersenjata sendiri. Hal ini dikarenakan tentara yang dulu bertugas di Kazakhstan adalah tentara Uni Soviet yang kemudian kembali ke Rusia. Pada tahun 1992, barulah mereka mendirikan pasukan pertahanan nasional. Perhitungan pada tahun 2003, menunjukkan statistik bahwa angkatan darat mereka berkekuatan 46.800 orang, sedangkan angkatan laut sekitar 100 orang, dan angkatan udara berkisar pada angka 19.000 orang. Kazakhstan juga mempunyai tiga unit paramiliter yaitu Garda Nasional, Pasukan Keamanan Kementrian Dalam Negeri, dan pasukan perbatasan. Ketika berumur 18 tahun, semua pria di Kazakhstan diharuskan mengikuti wajib militer dengan masa pengabdian selama 2 tahun.
Perekonomian Kazakhstan sebagian besar mengandalkan sumber daya alam mereka. Tekstur tanahnya yang sebagian besar rata dan terbuka serta didominasi dengan padang rumput, memberikan Kazakhstan kesempatan dalam memajukan serktor pertanian mereka terutama gandum. Selain itu, padang rumput tersebut juga menjadi keuntungan tersendiri bagi sektor peternakan di Kazakhstan.
Dibawah hamparan padang rumput Kazakhstan, terdapat timbunan mineral, termasuk minyak, yang sangat berlimpah. Industri-industri baru dalam bidang pertambangan dan penyulingan minyak terus berkembang, sesuatu hal yang membuat perekonomian Kazakhstan menjadi lebih bervariasi.
Pada tahun 2003, gross domestic products (GDP) mereka telah menyentuh angka 29,7 miliar dolar Amerika. Bidang jasa memberikan kontribusi terbesar dengan menyumbangkan 53,9% dari total GDP Kazakhstan. Disusul kemudian oleh sektor industri 38%, dan agrikultur sebesar 8%.
Sejarah perekonomian Kazakhstan baik sebagai bagian dari Uni Soviet dan sebagai negara merdeka, tidaklah menggembirakan. Pada awal abad ke 20, rakyat Kazakhstan adalah bangsa nomaden yang hanya mengandalakan pertanian yang berpindah-pindah pula sebagai ciri bangsa nomaden. Pada masa Soviet negara ini mengalami perubahan yang sangat besar dan cepat. Sebagian besar padang rumput di bagian utara Kazakhstan dikonversi menjadi peternakan milik negara. Namun, sebagai bagian dari Uni Soviet, perkembangan Kazakhstan jelas terikat dengan Rusia. Sebagian besar jalur komunikasi dan transportasi harus melalui Rusia. Hal ini ternyata mendatangkan polemik tersendiri pada masa transisi kemandirian ekonomi ketika mereka merdeka.
Ketika merdeka, perekonomian Kazakhstan mengalami penurunan yang sangat besar. GDP mereka jatuh sekitar 50%, identik dengan yang dialami oleh sebagian besar negara pecahan Uni Soviet. Keadaan ini terus berlangsung hingga sepanjang tahun 90-an. Memasuki tahun 2000, perekonomian Kazakhstan berangsur pulih. Imbasnya, Kazakhstan mulai dilirik oleh investor asing yang menanamkan investasinya terutama pada sektor penyulingan minyak. Sekarang Kazakhstan telah fokus dalam menghadapi era perdagangan bebas.
Negara ini memiliki cadangan besi yang sangat besar dan beragam seperti tungsten, timah, tembaga, mangan, biji besi. Emas merupakan salah satu komoditas pertambangan yang mulai mengalami perkembangan di Kazakhstan. Negara ini juga memiliki cadangan minyak dan gas alam yang cukup besar.
Terdapat dua ladang minyak yang termasuk terbesar di dunia yang dimiliki oleh Kazakhstan. Yang pertama adalah Tengiz yang pertama kali ditemukan pada 1979 tetapi belum terjamah hingga tahun 1993. Kedua, adalah Kashagan. Ladang minyak kedua ini baru ditemukan pada tahun 2000, dan dipercaya memiliki cadangan yang jauh lebih besar dari Tengiz.
Pada sektor gas bumi, cadangan terbesar mereka berlokasi di daerah sekitar Laut Kaspia, tepatnya di Karachaganak.
Investasi asing, menjadi senjata bagi Kazakhstan untuk memajukan sektor ini sekaligus dengan distribusinya. The Caspian Pipeline Consortium, yang dibentuk pada tahun 1993 untuk mengatasi masalah pipa minyak dan gas yang sangat terbatas, sebagai akibat dari letak geografis mereka yang tidak mempunyai akses ke laut, atau land locked state. Konsorsium ini terdiri atas perusahaan minyak internasional, pemerintah Kazakshtan, Rusia dan Oman.
Sebagai warisan dari sejarah negara ini yang telah lama menjadi bagian Uni Soviet, inefisiensi, menjadi sifat pemerintahan mereka yang seakan-akan telah menjadi penyakit yang akut.
Sistem distribusi listrik mereka terbagi dalam dua jaringan, jaringan Rusia di utara, dan jaringan Asia Tengah di selatan. Hal ini menyebabkan beberapa daerah di Kazakhstan mengalami kekurangan pasokan listrik. Hal ini diperparah dengan ditutupnya pembangkit listrik tenaga nuklir mereka di Aktau pada tahun 1999 dengan alasan keamanan.
Pada tahun 1993, Kazakhstan mengeluarkan uang mereka yang bernama Tenge dengan simbol ₸ (1 dolar Amerika setara dengan 416 tenge per Agustus 2020). Uang mereka sebelumnya yang bernama "Kazakh Rubel" adalah peninggalan Uni Soviet yang sama dengan uang Rusia dan juga dicetak di Rusia.
Pada tahun 2003, ekspor Kazakshtan mencapai angka 12,9 miliar dollar Amerika, sedangkan impor mereka sebesar 8.4 miliar dollar. Meskipun Kazakhstan melakukan perdagangan dengan negara lainnya, Rusia sejauh ini telah menjadi mitra utama mereka.
Sejak merdeka, Kazakhstan semakin terintegrasi kedalam perekonomian dunia berbarengan dengan kerjasama ekonomi dengan sesama negara pecahan Uni Soviet. Pada tahun 1994, mereka menandatangani perjanjian ekonomi dengan Uni Eropa. Pada tahun yang sama mereka membentuk kerjasama ekonomi dan pertahanan trilateral dengan Uzbekistan dan Kirgizstan, yang kemudian ditambah Tajikistan pada tahun 1998, dengan nama Central Asian Economic Forum. Untuk mengurangi hambatan tarif, mereka membentuk pasar bersama dengan Belarusia, Kirgizstan, dan Rusia pada tahun 1996, yang lagi-lagi keanggotaannya bertambah dengan masuknya Tajikistan pada tahun 1998. Pada tahun 2000, kelima negara ini membentuk Eurasian Economic Community (EAEC). Selain itu Kazakhstan adalah anggota dari Economic Cooperation Organization ECO), sebuah organisasi kerjasama ekonomi antar negara Islam.
Dalam bidang teknologi, Kazakhstan telah mengalami perkembangan pesat. Muncul beragam industri mulai dari industri pertambangan dan penyulingan minyak. Selain itu Kazakhstan memiliki Baikonur Cosmodrome, pusat penelitian ruang angkasa yang disewakan pada Rusia. Kazakhstan pun sempat mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir, namum ditutup karena alasan keamanan.
Populasi Kazakhstan tercatat sebanyak 15.185.844. Dengan distribusi masyarakat perkotaan sebesar 60 persen, maka Kazakhstan menjadi negara dengan jumlah urbanisasi terbesar di Asia Tengah.
Etnis Kazakh menjadi etnis terbesar di Kazakhstan dengan persentase sebesar 53%, diikuti dengan Rusia 30%. Etnis Kazakh lebih terkonsentrasi didaerah pedesaan, sedangkan orang Rusia sebaliknya, di perkotaan. Etnis lainnya adalah etnis Ukraina, Uzbek, Jerman, Uygur, Chechen, Tatar, dan Korea.
Sebelum menjadi sebuah Negara merdeka, Kazakhstan didominasi oleh orang Rusia dan Ukraina. Selama Perang Dunia II, Soviet mengirimkan orang Jerman, Tartar dari Crimea, dan orang Korea ke Kazakhstan demi kepentingan Pertanian.
Khazakstan adalah satu-satunya republik anggota Soviet yang etnis utamanya kurang dari 50% jumlah penduduknya. Orang Rusia dan Ukraina berdatangan dan menetap dalam jumlah besar antara akhir abad 19 sampai awal abad 20, setelah Asia Tengah dikuasai Kekaisaran Rusia. Selama Perang Dunia II Pengiriman ini terus berlangsung sampai tahun 1954, yang kemudian membuat etnis Kazakh menjadi minoritas dinegaranya sendiri.
Pada tahun 1980, trend ini berubah, angka kelahiran etnis Kazakh meningkat, dan imigrasi etnis lainnya pun mulai terhenti. Pada sensus pada tahun 1989, etnis Kazakh menjadi mayoritas dengan presentase sebesar 39,7% sedangkan etnis Rusia sebanyak 37,8%. Setelah menjadi Negara merdeka pada tahun 1991, banyak etnis Jerman, Rusia dan etnis lainnya yang meninggalkan Kazakhstan.
Bahasa resmi yang ditetapkan pemerintah adalah bahasa Kazak, yang merupakan cabang dari bahasa Turkik. Meskipun demikian bahasa yang dipergunakan sehari-hari adalah bahasa Rusia. Selain karena sebagai salah satu pecahan Soviet, etnis lain di Kazakhstan lebih menguasai bahasa Rusia demikian juga dengan etnis Kazakh sendiri. Bahasa Rusia sendiri diperkenankan sebagai bahasa pengantar yang dipergunakan di sekolah-sekolah.
Mayoritas rakyat Kazakhs menganut agama Islam yang diperkenalkan oleh para penganut Sufi dari Arab. Selama periode Soviet, kebebasan beragama dikekang, banyak Masjid yang ditutup. Namun setelah merdeka, hal ini berubah, kebebasan beragama diberikan kembali pada rakyat. Etnis Kazakh dan Uzbek adalah mayoritas Islam, sedangkan bangsa Slavik adalah penganut Kristen Ortodoks.
Menurut sensus 2009, 70% dari populasi adalah Muslim, 26% Kekristenan, 0.1% Buddhisme, 0.2% lain-lain (umumnya Yahudi), dan 3% tidak beragama, sementara 0.5% memilih untuk tidak menjawab.[8] Menurut konstitusi, Kazakhstan adalah negara sekuler.
Kebebasan beragama dijamin menurut Artikel 39 Konstitusi Kazakhstan. Artikel 39 secara jelas menyebutkan: "Hak asasi manusia dan kebebasan tidak akan dibatasi dengan cara apa pun." Artikel 14 melarang "diskriminasi pada agama tertentu" dan Artikel 19 menegaskan bahwa setiap orang memiliki "hak untuk menentukan dan menyatkan ataupun tidak tentang etniknya, partainya, dan afiliasi agamanya."
Islam adalah agama terbesar di Kazakhstan, disusul oleh Kristen Orthodoks Rusia. Setelah beberapa dekade pembatasan kehidupan beragama oleh Uni Soviet, mendorong masyarakat untuk menunjukkan identitas keagamaannya. Kebebasan penuh untuk beribadah dan beragama menjadi penyebab meningkatkan aktivitas keagamaan di Kazakhstan. Ratusan masjid, gereja, dan tempat ibadah agama lainnya telah dibangun dalam beberapa tahun terakhir, disertai dengan peningkatan jumlah organisasi keagamaan dari 670 pada tahun 1990 hingga 4,170 sekarang.[9]
Sebagian masyarakat Islam menyatakan dirinya Islam tanpa mengafiliasikan diri ke dalam mazhab tertentu,[10] sementara yang lainnya menyatakan sebagai Sunni dengan mazhab Hanafi, di antaranya etnik Kazakh, yang menyusun 60% dari populasi, kemudian etnik Uzbek, Uighur, dan Tatar.[11] Kurang dari 1% menyatakan bermazhab Syafi'i (umumnya etnik Chechen). Ada juga beberapa Muslim Ahmadiyyah.[12] Ada total 2,300 masjid,[9] semuanya terafiliasi dengan "Asosiasi Muslim Kazakhstan", yang dipimpin langsung oleh mufti.[13][14] Idul Adha diakui pula sebagai hari libur nasional.[9]
Seperempat populasi beragama Orthodoks Rusia, di antaranya etnik Rusia, Ukraina, dan Belarusia.[15] Kelompok Kristen lain di antaranya Katolik dan Protestan.[11] Ada total 258 gereja Othodox, 93 gereja Katolik, dan lebih 500 gereja Protentan. Hari Natal Orthodoks Rusia diakui sebagai hari libur nasional di Kazakhstan.[9] Kelompok agama lainnya seperti Yahudi, Bahá'í, Hindu, Buddhisme, dan Gereja Advent.[11]
Menurut data sensus 2009, ada sangat sedikit penganut agama Kristen di luar kelompok etnik Slavik dan Jermanik.[16]
Rakyat Kazakhstan diwajibkan untuk mengikuti pendidikan sampai berumur 17 tahun, yang dimulai pada umur tujuh tahun pada pendidikan dasar, dan pada umur sebelas tahun, yang berlangsung selama tujuh tahun, mengikuti pendidikan menengah. Dengan gratisnya biaya pendidikan pada sekolah dasar dan menengah ini, tidak heran tingkat melek huruf di Kazakhstan hampir 100 persen.
Bangsa Kazakh dulunya adalah bangsa Nomaden. Namun pada tahun 1920 an, mereka dipaksa menetap oleh pemerintah Uni Soviet. Kehidupan sehari-hari di Kazakhstan penuh dengan akulturasi antara adat Kazakhs, Rusia, dan pengaruh barat. Meskipun pendidikan gratis, namun sebagian besar rakyat Kazakhstan masih hidup di bawah garis kemiskinan, akibat dari inflasi yang terjadi selama beberapa tahun ketika awal kemerdekaan mereka.
Sebelum penjajahan Rusia, orang Kazakh memiliki budaya yang sangat berkembang berdasarkan ekonomi pastoral nomaden mereka. Islam diperkenalkan ke wilayah tersebut dengan kedatangan orang Arab pada abad ke-8. Awalnya terjadi di bagian selatan Turkestan dan menyebar ke utara.[17] Samanid membantu menyebarkan agama. Gerombolan Emas selanjutnya menyebarkan Islam di antara suku-suku di wilayah tersebut selama abad ke-14.[18]
Sastra Kazakh didefinisikan sebagai "tubuh sastra, baik lisan maupun tulisan, diproduksi dalam bahasa Kazak oleh orang-orang Kazakh di Asia Tengah".[19] Sastra Kazakh berkembang dari wilayah Kazakhstan saat ini, juga termasuk era Republik Sosialis Soviet Kazakh, wilayah yang diakui Kazakh di bawah Kekaisaran Rusia dan Kekhanan Kazakh. Ada beberapa tumpang tindih dengan beberapa tema pelengkap, termasuk literatur suku Turki yang mendiami Kazakhstan selama sejarahnya dan literatur yang ditulis oleh etnis Kazakh.
Dalam masakan nasional, daging ternak seperti daging kuda[20] dan daging sapi dapat dimasak dengan berbagai cara dan biasanya disajikan dengan berbagai macam produk roti tradisional. Penyegar termasuk teh hitam, sering disajikan dengan susu dan buah-buahan kering (seperti aprikot kering) dan kacang-kacangan. Di provinsi selatan, orang lebih suka teh hijau. Minuman turunan susu tradisional seperti ayran, shubat dan kymyz. Makan malam Kazakh tradisional melibatkan banyak hidangan pembuka di atas meja, diikuti dengan sup dan satu atau dua hidangan utama seperti pilaf dan beshbarmak. Mereka juga meminum minuman nasional mereka, yang terdiri dari susu kuda yang difermentasi.[21]
Kazakhstan secara konsisten tampil di kompetisi Olimpiade. Negara ini sangat sukses dalam tinju. Hal ini telah menarik perhatian negara Asia Tengah dan meningkatkan kesadaran dunia akan para atletnya. Dmitry Karpov dan Olga Rypakova adalah beberapa atlet Kazakhstan yang paling terkenal. Dmitry Karpov adalah decathlete terkemuka, meraih perunggu di Olimpiade Musim Panas 2004, dan Kejuaraan Atletik Dunia 2003 dan 2007. Olga Rypakova adalah seorang atlet, yang berspesialisasi dalam lompat ganda (putri), meraih perak di Kejuaraan Dunia Atletik 2011 dan Emas di Olimpiade Musim Panas 2012.
Kota Almaty di Kazakhstan mengajukan penawaran dua kali untuk Olimpiade Musim Dingin: pada tahun 2014 dan sekali lagi untuk Olimpiade Musim Dingin 2022. Astana dan Almaty menjadi tuan rumah Pesta Olahraga Musim Dingin Asia 2011.[22]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.