Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Filipina

negara di Asia Tenggara Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Filipinamap
Remove ads

Filipina,[c] dengan nama resmi Republik Filipina (bahasa Filipino: Republika ng Pilipinas; bahasa Inggris: Republic of the Philippines)[d] adalah sebuah negara kepulauan berbentuk republik konstitusional dengan sistem presidensial di Asia Tenggara. Negara ini memiliki sekitar 7.641 pulau, dengan luas total daratannya sekitar 300.000 kilometer persegi. Kepulauan tersebut dibagi dalam 3 kelompok pulau: Luzon, Visayas, dan Mindanao. Dengan populasi mencapai lebih dari 110 juta penduduk, negara ini menjadi salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia.

Fakta Singkat Republik Filipina Republika ng Pilipinascode: fil is deprecated (Filipino)Republic of the Philippinescode: en is deprecated (Inggris), Ibu kota ...

Filipina berbatasan dengan perairan Laut Tiongkok Selatan di sebelah barat dan utara, Laut Filipina (yang menyatu dengan Samudra Pasifik) di sebelah timur, dan Laut Sulawesi di sebelah selatan. Negara ini memiliki perbatasan laut dengan Taiwan di utara, Jepang di timur laut, Palau di sebelah tenggara dan timur, Indonesia (tepatnya Pulau Sulawesi) di selatan, Malaysia (tepatnya Sabah) di barat daya, Vietnam di barat, dan Tiongkok di barat laut. Ibukota negara ini adalah Manila dan kota terbesarnya ialah Quezon City, kedua kota tersebut merupakan bagian dari Metro Manila.

Penghuni pertama kepulauan Filipina adalah orang Negrito, yang kemudian diikuti oleh orang Austronesia. Penerapan dan pengaruh animisme, Hinduisme dan Buddhisme, serta Islam telah membentuk berbagai kerajaan di setiap pulaunya. Selain itu, kepulauan ini juga mendapat pengaruh dari kedatangan orang Tionghoa sejak Dinasti Tang akhir dan Dinasti Song yang menetap dan berbaur dengan penduduk setempat. Kedatangan bangsa Eropa ke kepulauan tersebut pertama kali dilakukan oleh Fernando de Magelhaens, menandai awal dari Kolonisasi Spanyol. Pada masa itulah kepulauan tersebut diberi nama "Kepulauan Filipina" (bahasa Spanyol: las Islas Filipinas) oleh penjelajah Ruy López de Villalobos sebagai bentuk penghormatan kepada Raja Felipe II dari Spanyol. Kekristenan, khususnya Gereja Katolik Roma, kemudian menjadi agama yang dominan di koloni tersebut dan Manila menjadi salah pusat perdagangan trans-Pasifik bagi Spanyol. Orang Spanyol dari Amerika Latin dan Iberia juga mulai menetap di kepulauan tersebut. Pada tahun 1896, terjadi revolusi di kepulauan tersebut pada waktu yang bersamaan dengan Perang Spanyol–Amerika Serikat, yang terjadi tiga tahun setelahnya. Spanyol kemudian menyerahkan koloni Filipina ke Amerika Serikat, sementara kaum revolusioner Filipina mendirikan Republik Pertama. Hal ini mengakibatkan Perang Filipina–Amerika Serikat, yang berakhir dengan kemenangan Amerika Serikat dan kontrol penuh atas wilayah tersebut hingga diinvasi Jepang selama Perang Dunia II. Setelah Filipina direbut kembali, Filipina memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1946. Sejak saat itu, negara tersebut telah mengalami periode darurat militer pada tahun 1972 hingga 1981 di bawah pemerintahan Ferdinand Marcos, yang kemudian berakibat pada kejatuhannya dalam Revolusi EDSA pada tahun 1986, mengembalikan demokrasi di Filipina.

Filipina merupakan negara pasar berkembang dan negara industri baru, yang perekonomiannya bertransisi dari sektor pertanian menjadi sektor jasa dan manufaktur. Negara ini juga memiliki sumber daya alam dan merupakan negara dengan keanekaragaman hayati yang tinggi. Negara ini juga merupakan anggota dari berbagai organisasi dan forum internasional, terutama Perbara. Meski pertumbuhan ekonomi negara ini relatif cepat, tetapi Filipina masih mengalami masalah yang berkaitan dengan kesenjangan ekonomi dan korupsi yang merajalela. Filipina adalah salah satu negara paling rawan bencana di dunia. Indeks Risiko Dunia (WRI) 2023 menempatkan Filipina pada peringkat pertama, dengan risiko negara paling rawan bencana alam tertinggi di dunia. Terletak di sepanjang Cincin Api Pasifik, negara ini sangat rentan terhadap gempa bumi dan letusan gunung berapi. Selain itu, negara ini sering kali dilanda 20 angin topan setiap tahunnya.

Remove ads

Etimologi

Ringkasan
Perspektif

Filipina pertama kali dinamai demikian pada tahun 1542 oleh penjelajah asal Spanyol Ruy López de Villalobos yang kala itu menamai kepulauan Leyte dan Samar "Felipinas" untuk menghormati Putra Mahkota Felipe, yang kemudian menjadi Raja Felipe II dari Spanyol. Setelah beberapa waktu, nama "Las Islas Filipinas" kemudian menjadi nama yang merujuk kepada kepulauan yang dikuasai oleh Spanyol.[13]:6 Nama lain juga diberikan kepada kepulauan ini seperti "Islas del Poniente" (Kepulauan Barat), "Islas del Oriente" (Kepulauan Timur), dan "San Lázaro" (Kepulauan Santo Lazarus).[14][15]

Selama Revolusi Filipina, Kongres Malolos mengumumkan nama negara yang mereka dirikan sebagai República Filipina (Republik Filipina).[16] Pada masa pendudukan Amerika Serikat, nama yang digunakan untuk kepulauan tersebut adalah the Philippine Islands (Kepulauan Filipina), yang merupakan terjemahan langsung dari nama resmi bahasa Spanyol.[17] Nama tersebut kemudian menjadi the Philippines (Filipina) melalui Undang-Undang Otonomi Filipina dan Hukum Jones.[18] Nama resmi Republic of the Philippines (Republik Filipina) kemudian diresmikan dalam konstitusi tahun 1935 sebagai nama negara merdeka Filipina di masa depan.[19] Nama tersebut masih digunakan hingga konstitusi saat ini.[20]

Remove ads

Sejarah

Ringkasan
Perspektif

Prasejarah (sebelum 900 M)

Terdapat berbagai bukti arkeologis yang menandakan keberadaan Hominin di Kepulauan Filipina sekitar 709.000 tahun lalu.[21] Sementara bukti fosil nenek moyang manusia, yaitu Homo luzonensis, ditemukan di Gua Callao, yang diperkirakan hidup sekitar 50.000 hingga 67.000 tahun lalu.[22] Sementara itu, bukti tertua keberadaan manusia modern ditemukan di Gua Tabon, Pulau Palawan, yang menurut penanggalan uranium–torium berasal dari 47.000 ± 11.000 atau 10.000 tahun lalu.[23] Fosil yang ditemukan dikenal sebagai Manusia Tabon, dan diduga merupakan manusia ras Negrito, salah satu penghuni paling awal kepulauan tersebut. Diketahui bahwa ia berasal dari keturunan migrasi manusia pertama keluar dari Afrika melalui jalur pesisir di sepanjang Asia Selatan ke dangkalan Sunda dan Sahul yang masih kering.[24]

Orang Austronesia pertama kali mencapai Kepulauan Filipina dari Taiwan sekitar tahun 2200 SM. Mereka pada awalnya menetap di Kepulauan Batanes (di mana mereka membangun benteng batu yang dikenal sebagai ijang)[25] dan Pulau Luzon bagian utara. Artefak berupa giok yang ditemukan di kawasan tersebut diketahui berasal dari tahun 2000 SM,[26] dengan giok lingling-o yang ditemukan di Luzon memanfaatkan bahan baku yang berasal dari Taiwan.[27] Pada tahun 1000 SM, penduduk kepulauan tersebut telah berkembang menjadi empat kelompok masyarakat: suku pemburu-pengumpul, masyarakat ksatria, plutokrasi di dataran tinggi, dan kerajaan maritim.[28]

Filipina prakolonial (900–1565)

Peninggalan catatan tertulis paling awal mengenai Filipina adalah Prasasti Keping Tembaga Laguna yang berasal dari abad ke-10 Masehi, ditulis dengan menggunakan aksara Kawi dalam bahasa Melayu Kuno.[29] Sejak abad ke-14, berbagai pemukiman pesisir mulai dibangun dan menjadi pusat perdagangan, menyebabkan perubahan struktur masyarakat di dalamnya.[30] Berbagai pemerintahan juga telah menjalin hubungan dagang dengan negara lain di Asia,[31]:3 termasuk Tiongkok pada masa dinasti Tang akhir dan dinasti Song.[32] Beberapa pemerintahan di Filipina juga diketahui memberikan upeti kepada Tiongkok.[13]:177–178[31]:3 Hubungan diplomasi dan perdagangan tersebut membawa serta pedagang dari Tiongkok dan migran dari Fujian Selatan untuk bermukim dan menjadi penduduk Filipina.[33][34] Selain Tiongkok, pengaruh budaya India juga berkembang di kepulauan tersebut, di mana ajaran agamanya mulai menyebar pada abad ke-14 oleh pengaruh Majapahit.[35] Pada abad ke-15, agama Islam mulai tersebar di Filipina melalui Kepulauan Sulu.[30]

Dari abad ke-10 hingga abad ke-16, berbagai pemerintahan telah berdiri di Filipina, seperti Manila,[36] Tondo, Namayan, Pangasinan, Caboloan, Cebu, Butuan, Maguindanao, Lanao, Sulu, dan Ma-i.[37] Pemerintah-pemerintahan tersebut pada dasarnya memiliki tiga kelas masyarakat, yakni bangsawan, orang merdeka, dan budak yang bekerja untuk debitur.[31]:3[38]:672 Di antara para bangsawan terdapat pemimpin yang dikenal sebagai "datu", yang bertanggung jawab akan pemerintahan otonom yang dikenal sebagai barangay atau dulohan.[39] Ketika barangay bergabung dengan barangay lain untuk membentuk pemukiman yang lebih besar atau untuk aliansi,[31]:3 maka anggota bangsawan yang paling terhormat akan memegang jabatan sebagai "datu tertinggi",[40]:58[28] "raja", atau "sultan",[41] yang akan pemimpin komunitas tersebut.[42] Kepadatan populasi di Filipina pada saat itu masih sangat rendah,[40]:18 yang diakibatkan oleh bencana berupa topan dan letusan gunung berapi, mengingat letaknya kepulauan tersebut di Cincin Api Pasifik.[43] Pada tahun 1521, bangsa Eropa pertama kali mencapai Kepulauan Filipina ketika Fernando de Magelhaens tiba di sana dan mengklaim kepulauan tersebut sebagai milik Kerajaan Spanyol. Ia sendiri terbunuh dalam Pertempuran Mactan oleh pasukan yang dipimpin oleh Lapulapu.[44]:21[45]:261

Pemerintah kolonial Spanyol (1565–1899)

Thumb
Benteng Santiago, Manila, dibangun oleh Gubernur Jenderal Filipina pertama, Miguel López de Legazpi

Kepulauan Filipina kemudian ditetapkan sebagai koloni Mahkota Kastilia oleh penjelajah Spanyol, Miguel López de Legazpi, yang datang dari Spanyol Baru pada tahun 1565.[46][47]:20–23 Banyak penduduk Filipina yang kemudian diangkut oleh Spanyol sebagai budak, sementara penduduk Spanyol Baru menetap di Filipina sebagai tentara atau pemukim baru.[48] Pada tahun 1571, pemerintah kolonial mendirikan ibu kota koloni di Manila, yang saat ini merupakan distrik Intramuros, yang sekaligus menjadi ibu kota Imperium Spanyol di Asia-Pasifik[49] yaitu Kekaptenjenderalan Filipina dan Hindia Timur Spanyol.[50] Dalam proses kolonisasi tersebut, Spanyol menguasai berbagai negara kecil menggunakan taktik politik pecah belah,[45]:374 yang pada akhirnya menyatukan sebagian besar wilayah kepulauan tersebut di bawah satu pemerintahan kolonial terpadu.[51][52]

Sistem barangay di kepulauan tersebut kemudian direduksi secara administratif menjadi kota-kota, di mana para misionaris Katolik dapat dengan mudah mengonversi penduduk Filipina,[53]:53,68 yang pada mulanya masih bersifat sinkretis.[54] Kristenisasi oleh biarawan Spanyol sebagian besar dilakukan di pemukiman dataran rendah dan berkembang seiring berjalannya waktu. Dari tahun 1565 hingga 1821, Filipina merupakan bagian dari Wizurai Spanyol Baru, yang beribukota di Kota Meksiko. Setelah Perang Kemerdekaan Meksiko, pengelolaan koloni ini dipusatkan di Madrid.[55]:81 Manila sendiri berkembang menjadi pusat perdagangan trans-Pasifik di bagian barat samudra tersebut,[56] di mana galiung Manila banyak dibangun di Bikol dan Cavite.[57][58]

Selama masa kolonial Spanyol, penduduk asli Filipina sering kali melakukan pemberontakan, yang menguras sebagian besar pendanaan kolonialnya.[55]:111–122 Selain itu, Spanyol juga berurusan dengan ancaman militer dari luar kepulauan,[59]:1077 seperti perompak Moro[60] dan berbagai kesultanan di Mindanao, Belanda, serta Britania Raya.[61]:4 Britania Raya sendiri sempat menduduki Manila selama 2 tahun pada waktu Perang Tujuh Tahun dan dikembalikan kepada Spanyol melalui Perjanjian Paris tahun 1763.[47]:81–83 Adapun urusan dengan masyarakat Muslim di Mindanao dan Sulu dianggap oleh Spanyol sebagai perpanjangan dari Reconquista.[62] Konflik tersebut, terutama konflik Spanyol dengan Bangsa Moro, berlangsung selama beberapa ratus tahun sampai akhirnya Spanyol menguasai sebagian besar wilayah mereka pada akhir abad ke-19[63] dan Kesultanan Sulu mengakui kekuasaan Spanyol atas Sulu.[64]

Akibatnya, Filipina dianggap telah menguras sebagian besar perekonomian Spanyol Baru,[59]:1077 dan Imperium Spanyol mempertimbangkan untuk meninggalkan koloni tersebut atau menukarkannya dengan wilayah koloni lain. Pertimbangan ini ditentang karena potensi ekonomi, keamanan, keinginan untuk melanjutkan proses konversi agama di wilayah tersebut.[40]:7–8[65] Pada akhirnya, koloni tersebut dibiayai dengan subsidi dari monarki Spanyol[59]:1077 dengan pembiayaan rata-rata sebesar 250.000 peso per tahun,[40]:8 yang dibayar dalam bentuk 75 ton perak batangan dari Amerika.[66]

Thumb
Ilustrado di Madrid, 1890.

Seiring berjalannya waktu, dan setelah seluruh pelabuhan di Filipina terbuka bagi perdagangan internasional, masyarakat Filipina mulai mengalami transformasi.[67] Identitas orang Filipina, yang sebelumnya hanya diperuntukkan untuk orang Spanyol yang lahir di Filipina, mulai digunakan untuk merujuk kepada masyarakat Filipina secara keseluruhan.[68] Sentimen revolusioner mulai tumbuh pada tahun 1872, ketika 200 buruh dan tentara kolonial lokal bersama dengan tiga pendeta Katolik dieksekusi oleh pemerintah kolonial dengan alasan yang dipertanyakan.[69] Hal ini memicu Gerakan Propaganda, yang dipimpin oleh Marcelo H. del Pilar, José Rizal, Graciano López Jaena, dan Mariano Ponce, yang mendorong pemerintah kolonial untuk melakukan reformasi.[70] Sementara itu, Andres Bonifacio mendirikan perkumpulan rahasia Katipunan pada tahun 1892 yang mendorong kemerdekaan Filipina dari Spanyol.[55]:137 Pada tanggal 30 Desember 1896, Rizal dieksekusi atas dakwaan pemberontakan, dan kematiannya mendorong banyak yang masih setia kepada Spanyol untuk menuntut kemerdekaan.[71]

Revolusi Filipina dimulai dengan Seruan Pugad Lawin oleh Katipunan pada tahun 1986.[72] Selama berjalannya revolusi, terjadi pertikaian internal kaum revolusioner dalam Konvensi Tejeros, di mana Bonifacio kehilangan posisinya sebagai pemimpin revolusi dan digantikan oleh Emilio Aguinaldo.[73]:145–147 Pada tahun 1897, pemerintah revolusioner menyetujui gencatan senjata melalui Pakta Biak-na-Bato, yang membuat pemerintahan tersebut mengasingkan diri ke Hong Kong. Setahun kemudian, Perang Spanyol–Amerika Serikat dimulai dan kabarnya tersiar Filipina. Mengetahui hal itu, Aguinaldo kembali dari pengasingan, memulai kembali revolusi, dan mendeklarasikan kemerdekaan dari Spanyol pada tanggal 12 Juni 1898.[74]:26 Spanyol yang mengalami kekalahan menyetujui Perjanjian Paris di tahun yang sama, dengan memberikan Filipina, Puerto Riko, dan Guam kepada Amerika Serikat.[75] Hal tersebut mengakhiri kekuasaan Spanyol di Filipina yang berlangsung selama 333 tahun.[76]

Pemerintah kolonial Amerika Serikat (1898–1946)

Thumb
Jenderal Gregorio del Pilar mengatur pasukannya di Pampanga, 1898.

Republik Filipina Pertama kemudian dideklarasikan pada tanggal 21 Januari 1899.[77] Amerika Serikat, yang memulai pendudukan kepulauan Filipina, tidak mengakui republik tersebut. Hal tersebut menimbulkan pecahnya perlawanan yang, setelah penolakan komandan militer AS atas proposal gencatan senjata di tempat dan deklarasi perang oleh Republik Filipina,[e] berkembang menjadi Perang Filipina–Amerika Serikat.[78][79][80]

Perang tersebut menimbulkan korban jiwa sebanyak 250.000 hingga 1 juta rakyat sipil, sebagian besar diakibatkan oleh bencana kelaparan dan wabah penyakit.[81] Orang Filipina yang tertangkap banyak yang diangkut ke kamp konsentrasi, di mana ribuan di antaranya meninggal di sana.[82] Republik Filipina Pertama kemudian jatuh pada tahun 1902 dan pemerintahan sipil Amerika Serikat didirikan dengan disahkannya Undang-Undang Organik Filipina.[83] Pasukan AS menetap di wilayah tersebut untuk menegakkan kendali atas kepulauan tersebut dan menumpas pemberontakan pascaperang, seperti pendirian Republik Tagalog oleh Macario Sakay.[73]:200–202[81] AS juga mengamankan perjanjian damai dengan Kesultanan Sulu,[84] membangun kendali di wilayah Orang Ifugao yang telah menghalau penaklukan Spanyol,[85] serta mendorong pemukiman penduduk Kristen berskala besar di Pulau Mindanao, yang dulunya ditempati oleh mayoritas Muslim.[86]

Selama masa kolonial AS, perkembangan budaya di Filipina memperkuat identitas nasional,[87] dan bahasa Tagalog kemudian berkembang menjadi bahasa yang umum digunakan di Filipina melebihi bahasa lokal lainnya.[53]:121 Pemerintahan Filipina secara bertahap diberikan kepada orang Filipina melalui Komisi Taft,[59]:1081,1117 dan pada tahun 1934, Undang-Undang Tydings–McDuffie menyetujui masa transisi sepuluh tahun menuju kemerdekaan penuh Filipina melalui pembentukan Persemakmuran Filipina setahun kemudian,[88] dengan Manuel L. Quezon dan Sergio Osmeña ditunjuk sebagai presiden dan wakil presiden.[89] Pemerintahan Quezon memfokuskan diri pada pertahanan, kesenjangan sosial, diversifikasi ekonomi, dan pembentukan identitas nasional.[59]:1081,1117 Bahasa Filipino, yang merupakan bahasa Tagalog yang terstandardisasi, diangkat menjadi bahasa nasional.[90]:27–29 Selain itu, hak suara perempuan diterapkan di Filipina pada tahun 1937[45]:416 dan reformasi pertanahan sempat dipertimbangkan untuk diterapkan.[91]

Thumb
Jenderal Douglas MacArthur dan Sergio Osmeña (kiri) mendarat di Pulau Leyte pada waktu pertempuran, 20 Oktober 1944.

Ketika Perang Dunia II pecah, Imperium Jepang yang berperang melawan Amerika Serikat menginvasi Filipina di bulan Desember 1941.[92] Jepang kemudian menduduki kepulauan tersebut dan mendirikan negara boneka Republik Filipina Kedua yang dipimpin oleh Jose P. Laurel.[93] Pendudukan tersebut ditentang oleh berbagai gerakan perlawanan gerilya bawah tanah.[94][95] Sejumlah kejahatan perang dilakukan selama pendudukan tersebut, termasuk Pawai Kematian Bataan dan Pembantaian Manila.[96] Pasukan sekutu dan perlawanan Filipina berhasil mengalahkan Jepang pada tahun 1944 dan 1945. Diperkirakan satu juta rakyat Filipina tewas selama perang dunia berlangsung.[97] Pada tanggal 11 Oktober 1945, Filipina menjadi anggota pendiri dari Perserikatan Bangsa-Bangsa,[98] dan pada tanggal 4 Juli 1946, kemerdekaan negara tersebut diakui oleh Amerika Serikat melalui Perjanjian Manila, di mana Manuel Roxas ditunjuk sebagai presidennya.[99]:38–41

Filipina merdeka (1946–saat ini)

Pemerintahan Manuel Roxas diteruskan oleh Ramon Magsaysay, di mana ia melanjutkan rekonstruksi pascaperang dan mengakhiri Pemberontakan Hukbalahap,[100] meski konflik bersenjata dengan komunis di Filipina masih berlangsung secara sporadis.[101] Carlos P. Garcia meneruskan pemerintahan Magsaysay dengan menginisasi kebijakan Pilipino Muna, yang memprioritaskan bisnis asli Filipina.[53]:182 Diosdado Macapagal, presiden selanjutnya, memindahkan perayaan Hari Kemerdekaan Filipina dari tanggal 4 Juli ke 12 Juni, sesuai dengan tanggal deklarasi kemerdekaan Aguinaldo.[102] Macapagal juga memulai klaim Filipina atas Sabah bagian timur.[103]

Pada tahun 1965, Ferdinand Marcos terpilih sebagai presiden Filipina setelah memenangkan pemilihan umum. Pada masa awal pemerintahannya, Marcos memulai proyek infrastruktur yang didanai oleh pinjaman dari luar negeri, yang meningkatkan perekonomian Filipina sekaligus membuat ia terpilih kembali dalam pemilu 1969.[104]:58 Pada akhir masa jabatannya, Marcos mendeklarasikan darurat militer pada tanggal 21 September 1972,[105] dengan alasan pemberontakan komunisme dan separatisme Moro di negara tersebut[106] dan memulai pemerintahan melalui dekret[107] dan ditandai dengan penindasan lawan politik, penyensoran, dan pelanggaran hak asasi manusia.[108] Kroni Marcos berperan dalam memonopoli berbagai industri negara,[109] termasuk industri penebangan kayu,[110] penyiaran,[45]:120 dan bahan pokok seperti gula, yang secara tidak langsung menyebabkan bencana kelaparan di Pulau Negros.[111] Marcos bersama istrinya, Imelda, dituduh melakukan korupsi dan menggelapkan dana negara hingga mencapai miliaran dolar.[112] Peminjaman besar-besaran Marcos pada masa awal pemerintahannya menyebabkan ekonomi Filipina jatuh, yang diperburuk oleh resesi awal 1980-an.[113]:212

Pada tanggal 21 Agustus 1983, pemimpin oposisi sekaligus rival politik Marcos, Benigno Aquino Jr., dibunuh di Bandara Internasional Manila.[114] Menanggapi protes akibat pembunuhan tersebut, Marcos kemudian mengadakan pemilu presiden awal pada tahun 1986,[115] yang menetapkan dirinya sebagai pemenang. Pemilu tersebut dianggap telah dicurangi[116] dan pada tanggal 22 Februari 1986, protes kecurangan pemilu berkembang menjadi Revolusi EDSA, yang memaksa Marcos dan sekutunya mengasingkan diri ke Hawaii. Corazon Aquino, yang merupakan istri mendiang Benigno, dilantik menjadi presiden[117] dan konstitusi baru kemudian disahkan.[118]

Thumb
Corazon Aquino dilantik menjadi Presiden Filipina pasca-Revolusi EDSA, 25 Februari 1986.

Upaya reformasi pemerintahan dan demokratisasi Filipina pada tahun 1986 sempat dihambat oleh besarnya utang negara, korupsi di pemerintahan, dan upaya kudeta.[104]:xii,xiii[119] Konflik bersenjata dengan komunis[120] dan separatisme Moro juga masih berlanjut.[121] Selain itu, masa pemerintahan Aquino Filipina juga menghadapi berbagai bencana alam, termasuk letusan Gunung Pinatubo di bulan Juni 1991.[122] Fidel Ramos kemudian meneruskan pemerintahan Aquino, yang meliberalisasi perekonomian nasional dengan privatisasi dan deregulasi.[123] Penerusnya, Joseph Estrada, memprioritaskan pembangunan perumahan umum,[124] tetapi ia menghadapi dakwaan korupsi,[125] yang membuatnya lengser melalui Revolusi EDSA II dan digantikan oleh wakil presidennya, Gloria Macapagal-Arroyo, pada tanggal 20 Januari 2001.[126]

Pemerintahan Arroyo ditandai dengan perkembangan perekonomian,[127] tetapi diwarnai oleh korupsi dan skandal politik,[128] termasuk dugaan kecurangan pemilu pada tahun 2004.[129] Ekonomi terus berkembang pada masa pemerintahan penerusnya, Benigno Aquino III, yang mendorong perbaikan tata kelola dan transparansi.[130]:1,3[131] Pemerintahannya juga menandatangani perjanjian damai dengan Front Pembebasan Islam Moro, yang menetapkan hukum organik untuk Region Otonom Bangsamoro. Meski demikian, baku tembak dengan pemberontak Moro di Mamasapano menunda penetapan hukum tersebut.[132][133]

Rodrigo Duterte meneruskan kepresidenan setelah memenangkan pemilu tahun 2016[134] yang pada masa pemerintahannya ditandai dengan menurunnya liberalisme di Filipina, meski negara tersebut masih mempertahankan kebijakan perekonomian liberal.[135] Pemerintahan Duterte juga ditandai dengan peningkatan pembiayaan infrastruktur untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara,[136] penerapan Hukum Organik Bangsamoro,[137] meningkatnya tindakan keras terhadap kejahatan dan komunis,[138] serta kampanye antinarkoba untuk mengurangi angka penggunaan narkoba,[139] tetapi juga meningkatkan jumlah pembunuhan di luar hukum.[140] Pemerintahannya juga mengalami Pandemi Covid-19 yang mencapai Filipina pada bulan Januari 2020,[141] yang menyebabkan perekonomian negara tersendat.[142] Putra Marcos, Bongbong Marcos, melanjutkan kepemimpinan Duterte setelah memenangkan pemilu 2022 bersama dengan wakilnya Sara Duterte, yang merupakan anak pendahulunya.[143]. Pada masa kepresidenannya, Marcos memutar haluan kebijakan luar negeri dari Tiongkok ke Amerika Serikat, menyebabkan peningkatan ketegangan sengketa di Laut Tiongkok Selatan.[144] Pada masa pemerintahannya, ia menangkap mantan presiden Duterte dan membawanya ke Mahkamah Pidana Internasional atas dugaan kejahatan kemanusiaan, yang menyebabkan aliansi Marcos dengan wakil presidennya menjadi pecah. Selain itu, berbagai tuduhan korupsi dan penyimpangan pengelolaan dalam proyek pengendalian banjir menyebabkan aksi unjuk rasa yang berlangsung di seluruh negara.

Remove ads

Geografi

Ringkasan
Perspektif
Thumb
Peta topografi Filipina. Sekitar 65 persen dari keseluruhan daratan Filipina merupakan dataran tinggi.[38]:38

Filipina merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 7.641 pulau[145] dengan luas total daratan (termasuk badan air daratan) diperkirakan 300.000 km2.[127][146]:15[f] Negara ini berbatasan dengan Laut Tiongkok Selatan di barat, Laut Sulawesi di selatan, Laut Filipina di timur, dan Laut Sulu di barat daya.[148] Sebelas pulau terbesar di negara ini adalah Luzon, Mindanao, Samar, Negros, Palawan, Panay, Mindoro, Leyte, Cebu, Bohol dan Masbate, yang mencakup sekitar 95 persen dari total luas daratan negara tersebut.[149] Garis pantai negara ini adalah 36.289 kilometer, menjadikan Filipina negara dengan garis pantai terpanjang kelima di dunia.[150] Filipina juga memiliki zona ekonomi eksklusif seluas 2.263.816 km2.[151]

Puncak tertinggi di Filipina ialah Gunung Apo, yang terletak di Pulau Mindanao, dengan ketinggian 2.954 mdpl.[127] Sementara itu, sungai terpanjang di Filipina ialah Sungai Cagayan di utara Pulau Luzon, yang panjangnya mencapai 520 kilometer.[152] Adapun danau terbesarnya ialah Laguna de Bay,[153] yang terhubung dengan Teluk Manila melalui Sungai Pasig[154] yang melintasi ibu kota negara tersebut, Manila.[155]

Thumb
Gunung Mayon merupakan gunung berapi paling aktif di Filipina.[156]

Filipina terletak di sepanjang Cincin Api Pasifik, sehingga sering dilanda gempa bumi dan letusan gunung berapi.[157]:4 Negara ini sangat aktif secara seismik, mengingat kepulauan tersebut dibentuk oleh lempeng-lempeng yang menyatu satu sama lain dari berbagai arah.[158] Sekitar lima gempa bumi tercatat setiap hari, meski sebagian besar terlalu lemah untuk dirasakan.[159] Gempa bumi besar terakhir terjadi pada tahun 1976 di Teluk Moro dan pada tahun 1990 di Luzon.[160] Filipina memiliki 23 gunung berapi aktif. Beberapa di antaranya, seperti Gunung Mayon, Taal, Kanlaon, dan Bulusan, mempunyai jumlah letusan terbesar yang pernah tercatat.[161][146]:26

Keanekaragaman hayati

Thumb
Thumb
Thumb
Thumb
Berbagai flora dan fauna endemik di Filipina. Searah jarum jam dari kiri atas: tamaraw (Bubalus mindorensis), elang filipina (Pithecophaga jefferyi), patogo (Cycas riuminiana), dan kura-kura hutan filipina (Siebenrockiella leytensis).

Filipina merupakan salah satu dari negara megadiversitas,[162][163] di mana sekitar 67% flora dan faunanya merupakan spesies endemik.[164] Hutan hujan negara ini merupakan rumah bagi lebih dari 13.500 spesies flora, di mana 3.500 spesies di antaranya merupakan spesies endemik.[165] Spesies yang telah teridentifikasi tersebut terdiri dari 8.000 spesies tumbuhan berbunga, , 33 spesies tumbuhan biji terbuka, dan 1.100 spesies tumbuhan paku.[166] Filipina juga merupakan rumah bagi berbagai macam spesies fauna, di mana 167 mamalia darat (102 spesies endemik), 235 reptil (160 spesies endemik), 99 amfibi (74 spesies endemik), 686 burung (224 spesies endemik),[167] dan lebih dari 20.000 spesies serangga tinggal di dalamnya.[166]

Filipina juga merupakan bagian dari ekoregion Segitiga Terumbu Karang,[168] yang menyimpan kehidupan laut dengan keanekaragaman hayati tinggi[169] dan merupakan kawasan dengan ikan pantai paling beragam di dunia.[170] Negara tersebut memiliki lebih dari 3.200 spesies ikan di mana 121 di antaranya merupakan spesies endemik.[171] Penduduk Filipina juga memanfaatkan perairan untuk melakukan budi daya perairan bagi berbagai jenis ikan, udang-udangan, tiram, dan rumput laut.[172]

Hutan di Filipina umumnya dikategorikan menjadi delapan jenis: hutan meranti, hutan pantai, hutan pinus, hutan molave, hutan montana rendah, hutan lumut, hutan mangrove, dan hutan ultrasa.[173] Menurut perhitungan resmi pemerintah, Filipina memiliki luas tutupan hutan sekitar 7.000.000 hektar pada tahun 2023.[174] Penebangan hutan umum dilakukan sejak masa kolonial Amerika Serikat[175] dan terus berlanjut setelah kemerdekaan, yang kemudian digalakkan pada masa kepresidenan Marcos, yang diakibatkan oleh konsesi hutan yang tidak diregulasi.[176] Akibatnya, tutupan hutan berkurang secara drastis dari 70 persen luas total daratan pada tahun 1900 menjadi 18,3 persen pada tahun 1999.[177] Meski demikian, berbagai upaya reboisasi telah dilakukan dan mencapai keberhasilan sedikit demi sedikit.[178]

Filipina juga merupakan salah satu titik panas keanekaragaman hayati,[162] yang memiliki lebih dari 200 kawasan lindung,[179] dengan luas total mencapai 7.790.000 hektar pada tahun 2023.[180] Tiga situs alam di Filipina telah dimasukkan dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO, yakni Karang Tubbataha di Laut Sulu,[181] Sungai Bawah Tanah Puerto Princesa,[182] dan Gunung Hamiguitan.[183]

Iklim

Thumb
Topan Haiyan pada tahun 2013 merupakan salah satu topan terkuat yang pernah melanda Filipina.[184]

Filipina memiliki iklim tropis maritim yang umumnya panas dan lembap. Musim di Filipina sendiri dapat dibagi menjadi tiga: musim kemarau panas pada bulan Maret hingga Mei, musim hujan pada bulan Juni hingga November, dan musim kemarau sejuk dari bulan Desember hingga Februari.[185] Angin monsun dari barat daya (yang dikenal sebagai habangat) berlangsung dari bulan Mei hingga Oktober, sementara monsun timur laut (dikenal sebagai amihan) bertiup pada bulan November hingga April.[186]:24–25

Bulan terdingin terjadi di bulan Januari, sementara bulan terpanas terjadi di bulan Mei. Suhu permukaan laut di penjuru Filipina umumnya sama, terlepas dari posisinya pada lintang. Suhu rata-rata tahunan terukur adalah sekitar 26,6 °C (79,9 °F). Suhu rata-rata tahunan terdingin adalah 18,3 °C (64,9 °F), yang diukur di Kota Baguio, 1.500 meter di atas permukaan laut.[187] Kelembapan rata-rata negara ini adalah 82 persen.[186]:24–25 Curah hujan tahunan negara ini beragam, di mana di pegunungan pesisir timur dilanda hujan sebanyak 5.000 milimeter per tahun, sementara lembah terlindungnya dilanda hujan sebanyak 1.000 milimeter per tahun.[185]

Filipina dikenal sebagai negara yang rentan terhadap topan dan siklon tropis. Wilayah perairan negara tersebut diketahui dilanda 19 topan setiap tahunnya,[188] umumnya terjadi di bulan Juli hingga Oktober.[185] Delapan atau sembilan di antaranya mendarat di daratan Filipina.[189] Rekor topan terbasah yang melanda Filipina terjadi pada tanggal 14 hingga 18 Juli 1911, di mana curah hujan di Kota Baguio tercatat mencapai 2.210 milimeter.[190] Negara tersebut merupakan salah satu dari sepuluh negara yang paling rentan terhadap perubahan iklim.[191]

Remove ads

Politik dan pemerintahan

Ringkasan
Perspektif
Thumb
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Filipina bersidang di Kompleks Batasang Pambansa.

Filipina merupakan negara republik konstitusional dengan pemerintahan demokratik yang menerapkan sistem presidensial.[192] Presiden berfungsi sebagai kepala negara, kepala pemerintahan,[193] dan panglima tertinggi angkatan bersenjata.[192] Presiden dipilih secara langsung oleh warga negara Filipina dalam pemilihan umum untuk masa jabatan 6 tahun,[194] yang berhak untuk memilih menteri dalam kabinetnya serta pejabat di berbagai badan dan institusi pemerintah.[195]:213–214 Sementara itu, wakil presidennya, dipilih secara terpisah dari presiden dan masa jabatannya dibatasi sampai dua masa jabatan enam tahun berturut-turut.[196] Hal ini berarti presiden dan wakil presiden dapat berasal dari partai politik yang berbeda.

Lembaga legislatif Filipina adalah Kongres, yang memiliki dua kamar: Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat. Senat merupakan majelis tinggi yang terdiri atas 24 senator, yang dipilih melalui pemilihan umum untuk masa jabatan enam tahun. Sementara itu, Dewan Perwakilan Rakyat merupakan majelis rendah yang saat ini terdiri dari 318 anggota yang dipilih untuk masa jabatan tiga tahun.[197] Senator dipilih secara umum,[197] sementara anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih dari lembaga legislatif tiap distrik dan daftar partai.[195]:162–163 Adapun lembaga yudikatif Filipina dikepalai oleh Mahkamah Agung, yang memiliki seorang Ketua Mahkamah Agung sebagai kepalanya, dan 14 hakim pembantu.[198] Semuanya ditunjuk oleh presiden melalui nominasi yang diberikan oleh Dewan Peradilan dan Pengacara.[192]

Sejak pemerintah Fidel Ramos, terdapat beberapa wacana pengubahan sistem pemerintahan menjadi pemerintahan federal, unikameral, atau parlementer.[199] Politik Filipina sendiri cenderung didominasi oleh keluarga politik terkenal seperti selebriti atau dinasti politik,[200][201] dan perpindahan partai umum dilakukan.[202] Korupsi di negara ini cukup signifikan,[203][204][205] yang oleh sejarawan dikaitkan dengan sistem padrino pada masa kolonial Spanyol.[206][207] Gereja Katolik Roma memiliki pengaruh besar di Filipina di bidang politik, tetapi memudar seiring berjalannya waktu.[208] Filipina sendiri memiliki ketentuan konstitusi yang memisahkan agama dengan negara.[209]

Hubungan luar negeri

Thumb
Presiden Filipina Bongbong Marcos dan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba bertemu di Istana Malacañang, Manila, 2025.

Filipina merupakan anggota pendiri dan anggota aktif Perserikatan Bangsa-Bangsa[99]:37–38 dan pernah menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.[210] Filipina berpartisipasi dalam misi penjaga perdamaian, terutama di Timor Leste.[211][212] Selain itu, Filipina juga merupakan negara pendiri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.[213][214] Negara ini juga merupakan anggota berbagai organisasi internasional seperti Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur,[215] Grup 24,[216] dan Gerakan Nonblok.[217] Negara ini juga telah berupaya untuk mendapatkan status pengamat di Organisasi Kerja Sama Islam.[218][219] Saat ini, lebih dari 10 juta warga Filipina tinggal dan bekerja di 200 negara,[220][221] yang memberikan negara tersebut kekuasaan lunak.[113]:207

Pada tahun 1990-an, Filipina memulai liberalisasi ekonomi dan menerapkan perdagangan bebas[222]:7–8 untuk meningkatkan investasi asing langsung.[223] Negara ini merupakan anggota Organisasi Perdagangan Dunia[222]:8 dan Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik.[224] Filipina juga merupakan bagian dari Kawasan Perdagangan Bebas Perbara pada tahun 2010[225] dan menyetujui perjanjian perdagangan bebas Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional pada tahun 2023.[226][227] Melalui Perbara, Filipina juga menyetujui perjanjian perdagangan bebas dengan Tiongkok, India, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.[222] Negara ini juga memiliki perjanjian perdagangan bebas bilateral dengan Jepang, Korea Selatan,[228] dan empat negara Eropa yakni Islandia, Liechtenstein, Norwegia, dan Swiss.[222]:9–10,15

Thumb
Marinir Amerika Serikat dan Filipina melakukan patroli bersama di General Santos, 2012

Filipina memiliki hubungan yang panjang dengan Amerika Serikat. Kedua negara telah menjalin kerja sama ekonomi, keamanan, dan interpersonal.[229] Lokasi Filipina yang strategis menjadikan negara tersebut memiliki peran penting dalam strategi untaian pulau AS di Samudra Pasifik Barat.[230][231] Kedua negara juga telah menandatangani Perjanjian Pertahanan Timbal Balik pada tahun 1951 dan didukung oleh Perjanjian Pasukan Kunjungan tahun 1999 dan Perjanjian Kerja Sama Pertahanan yang Ditingkatkan tahun 2016.[232] Hal ini membuat Filipina sangat bergantung pada Amerika Serikat untuk pertahanan eksternalnya.[130]:11 AS telah memberikan jaminan secara berkala untuk mempertahankan Filipina,[233] termasuk wilayah Laut Tiongkok Selatan.[234] Filipina sendiri telah mendukung kebijakan Amerika Serikat selama Perang Dingin dan berpartisipasi dalam Perang Korea dan Perang Vietnam.[235][236] Pada tahun 2003, Filipina ditetapkan menjadi sekutu utama non-NATO.[237] Pada masa pemerintahan Duterte, hubungan Filipina dan Amerika Serikat merenggang karena ia ingin meningkatkan hubungan negara tersebut dengan Tiongkok dan Rusia.[238][239][240]

Sejak tahun 1975, Filipina telah menjalin hubungan dengan Tiongkok,[241] yang merupakan mitra dagang terbesarnya,[242] dan telah mengusahakan kerja dengan dampak signifikan bagi negara tersebut.[238][243] Hubungan Filipina dengan Jepang juga terjalin dengan Jepang memberi bantuan pembangunan resmi bilateral terbesar bagi Filipina.[244][245] Kendati terdapat berbagai ketegangan akibat Perang Dunia II, permusuhan di antara kedua negara berangsur memudar.[61]:93 Filipina juga menjalin hubungan dengan Spanyol, termasuk dalam hal sejarah dan budaya.[246][247] Hubungan Filipina dengan Timur Tengah terbentuk dari tingginya jumlah orang Filipina yang bekerja di negara-negara tersebut[248] dan oleh isu-isu berkaitan dengan minoritas Muslim di Filipina.[249] Filipina sendiri memiliki kekhawatiran terkait kekerasan terhadap pekerjanya dan perang yang memengaruhi sekitar 2,5 juta pekerja Filipina perantauan di wilayah tersebut.[250][251]

Filipina bersengketa dengan Tiongkok, Taiwan, Vietnam, dan Malaysia atas kepemilikan Kepulauan Spratly.[252] Filipina sendiri memiliki Pulau Thitu, yang mencakup kota terkecil di Filipina, dan beberapa pulau lain di kepulauan tersebut.[253] Filipina juga bersengketa dengan Tiongkok terkait kepemilikan Gosong Scarborough dan terlibat dalam ketegangan pada tahun 2012, berujung pada kasus arbitrase internasional,[254] yang dimenangkan oleh Filipina.[255] Tiongkok menolak hasil tersebut,[256] dan menjadikan gosong pasir tersebut sebagai simbol sengketa yang lebih luas.[257] Filipina juga pernah terlibat dengan sengketa Sabah bagian timur dengan Malaysia.

Militer

Thumb
GKN Simba, salah satu kendaraan militer Angkatan Darat Filipina yang digunakan dalam Pertempuran Marawi (2017)

Angkatan Bersenjata Filipina terdiri dari tiga cabang, yakni Angkatan Darat Filipina, Angkatan Laut Filipina, dan Angkatan Udara Filipina.[258][259] Keamanan sipil dipegang oleh Kepolisian Nasional Filipina, yang berada di bawah Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.[260] Angkatan Bersenjata Filipina sendiri memiliki 280.000 personel pada tahun 2022, di mana 130.000 di antaranya merupakan personel militer aktif, 100.000 merupakan personel cadangan, dan sisanya adalah personel paramiliter.[261]

Sebanyak US$477 juta (atau 1,4 persen PDB) dianggarkan bagi Angkatan Bersenjata Filipina pada tahun 2023.[262][263] Anggaran tersebut sebagian besar dihabiskan oleh Angkatan Darat, yang diperuntukkan untuk mengatasi ancaman dalam negeri seperti pemberontakan separatis komunis dan Muslim. Akibat hal tersebut, kemampuan Angkatan Lautnya menjadi menurun, terutama pada tahun 1970-an.[264] Program modernisasi militer pada akhirnya dicanangkan pada tahun 1995[265] dan diperluas pada tahun 2012 untuk membangun sistem pertahanan yang mumpuni.[266]

Filipina sendiri telah lama menghadapi pemberontakan lokal, separatisme, dan terorisme.[267][268][269] Organisasi separatis terbesar Bangsamoro, yakni Front Pembebasan Nasional Moro dan Front Pembebasan Islam Moro, telah berturut-turut menandatangani perjanjian damai dengan pemerintah Filipina pada tahun 1996 dan 2004.[270][271] Sementara itu, kelompok yang lebih militan seperti Abu Sayyaf dan Pejuang Kemerdekaan Islam Bangsamoro[272] telah melakukan penculikan warga negara asing di Kepulauan Sulu[273][274] dan Maguindanao[272] dengan meminta tebusan. Seiring berjalannya waktu, keberadaan mereka kian menyusut.[275][276]

Adapun pemberontakan komunis di Filipina merupakan konflik bersenjata yang telah terjadi sejak tahun 1970-an. Konflik tersebut digencarkan oleh Partai Komunis Filipina dan sayap militernya, Tentara Rakyat Baru, yang melancarkan perang gerilya, penyergapan, pengeboman, dan pembunuhan berbagai pejabat pemerintah dan militer.[277] Pemberontakan komunis mulai berangsur menyusut setelah kembalinya demokrasi di Filipina pada tahun 1986,[268][278] meski Partai Komunis Filipina dan sayap militernya terus mendapat dukungan publik di perkotaan melalui Front Nasional Demokratik Filipina.[279] Menurut Indeks Perdamaian Global, Filipina sendiri berada di peringkat 104 dari 163 negara pada tahun 2024.[280]

Pembagian administratif

Secara geografis, Filipina dibagi menjadi 3 kelompok kepulauan utama, yakni Luzon, Bisaya, dan Mindanao. Secara administratif, Filipina dibagi menjadi 18 region, 82 provinsi, 149 kota, 1.493 munisipalitas, dan 42.011 barangay.[281] Selain Bangsamoro, pembagian region tersebut dilakukan untuk kemudahan administratif.[282] Region dengan penduduk terbanyak adalah Calabarzon, sementara region dengan penduduk terpadat adalah Metro Manila.[283] Adapun region yang berada di Filipina dapat dilihat pada tabel dan peta berikut.

Filipina merupakan negara kesatuan, dengan pengecualian di Region Otonomi Bangsamoro, yang memiliki hukum dasarnya sendiri.[284] Desentralisasi telah diterapkan oleh pemerintah Filipina secara bertahap, meski ada pula dorongan untuk melakukan desentralisasi lebih jauh.[285][286] Pada tahun 1991, pemerintah pusat telah mendevolusi beberapa kewenangan kepada pemerintah daerah.[287]

Remove ads

Ekonomi

Ringkasan
Perspektif

Filipina merupakan negara dengan perekonomian terbesar ke-34 di dunia, dengan perkiraan produk domestik brutonya mencapai US$507,7 miliar pada tahun 2025.[288] Sebagai negara industri baru,[289][290] Filipina telah mengalami transisi dari berbasis pada agrikultur menjadi berbasis jasa dan manufaktur.[289][291] Angkatan kerja negara ini mencapai 50 miliar pada tahun 2023, dengan tingkat pengangguran sebesar 3,1 persen.[292][butuh pemutakhiran] Cadangan devisa bruto negara ini berjumlah US$103,406 miliar pada bulan Januari 2024,[293][butuh pemutakhiran] sementara rasio hutang dengan PDBnya berkurang menjadi 60,2 persen pada akhir tahun 2024, dari level tertinggi dalam 17 tahun terakhir, yaitu 63,7 persen pada akhir kuartal ketiga tahun tersebut.[294][butuh pemutakhiran] Adapun mata uang negara tersebut adalah peso Filipina,[295] yang disimbolkan sebagai ₱[296] atau PHP.[297]

Filipina merupakan pengimpor neto[222]:55–56,61–65,77,83,111[298] dan negara debitur.[299] Hingga tahun 2020, mitra ekspor negara ini adalah Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang, Hong Kong, dan Singapura,[300][butuh pemutakhiran] di mana ekspor utamanya mencakup sirkuit terpadu, mesin kantor dan suku cadangnya, transformator listrik, kabel berisolasi, dan semikonduktor.[300][butuh pemutakhiran] Sementara itu, mitra impor negara ini di tahun yang sama adalah Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Indonesia.[300][butuh pemutakhiran] Filipina merupakan negara pengekspor hasil tani seperti kelapa, pisang, dan nanas. Filipina sendiri merupakan negara penghasil pisang abaka terbesar di dunia.[146]:226–242 Selain itu, negara ini merupakan pengekspor bijih nikel terbesar kedua pada tahun 2022,[301] juga eksportir logam berlapis emas dan kopra terbesar di dunia pada tahun 2020.[300]

Filipina merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, di mana pertumbuhan rata-rata ekonominya mencapai enam hingga tujuh persen sejak tahun 2010.[302] Hal ini didorong oleh peningkatan sektor jasa di negara tersebut.[303] Pertumbuhan ekonomi daerah di dalam negeri tidak begitu merata, sementara wilayah urban, khususnya Manila, memperoleh manfaat pertumbuhan ekonomi tersebut.[304][305] Remitansi dari orang Filipina di perantauan telah berpengaruh signifikan terhadap ekonomi negara,[303][306] di mana remitansi menyusun sekitar 8,5 persen dari PDB Filipina (sekitar US$37,20 miliar) pada tahun 2023.[307] Filipina juga merupakan pusat pengalihdayaan proses bisnis di dunia,[308][309] di mana sekitar 1,3 jutamasyarakatnya bekerja di sektor tersebut, termasuk yang bekerja di layanan pelanggan.[310]

Sains dan teknologi

Filipina merupakan negara yang memiliki sistem penelitian terkait dengan pertanian terbesar di Asia, meski anggaran untuk penelitian dan pengembangan pertanian relatif rendah.[311][312] Negara tersebut telah mengembangkan berbagai varietas hasil tani, seperti padi,[313][314] kelapa,[315] dan pisang.[316] Lembaga organisasi yang berperan dalam penelitian tersebut adalah Institut Penelitian Padi Filipina[317] dan Lembaga Penelitian Padi Internasional.[318]

Filipina memiliki program antariksa yang dikelola oleh Badan Antariksa Filipina.[319][320] Program tersebut berhasil meluncurkan satelit pertama milik negara tersebut, yakni Agila-2, pada tahun 1996.[321] Mikrosatelit pertamanya, Diwata-1, diluncurkan bersamaan dengan wahana antariksa Cygnus pada tahun 2016.[322]

Filipina memiliki jumlah pengguna telepon genggam yang tinggi,[323] dengan tingkat perdagangan seluler yang tinggi pula.[324] Masyarakat Filipina umumnya melakukan komunikasi melalui pesan teks, di mana negara tersebut tercatat mengirim rata-rata satu miliar pesan SMS per hari pada tahun 2007.[325] Industri telekomunikasi di Filipina sendiri didominasi oleh dua perusahaan PLDT dan Globe Telecom hingga tahun 2021,[326] ketika Dito Telecommunity berdiri dan meningkatkan layanan telekomunikasi di negara tersebut.[327]

Pariwisata

Thumb
Wisatawan di Perbukitan Coklat, objek wisata di Provinsi Bohol

Filipina merupakan negara destinasi wisata populer, terutama bagi wisatawan asing pensiunan yang menikmati iklim dan biaya hidup yang relatif rendah.[328] Negara ini memiliki beragam jenis pantai,[44]:109[329] yang menjadikannya destinasi utama bagi penyelam.[330][331] Objek wisata negara ini dapat ditemukan di Pulau Boracay (yang menurut majalah Travel + Leisure merupakan pulau terbaik di dunia pada tahun 2012),[332] Coron dan El Nido di Pulau Palawan, Pulau Cebu, Pulau Siargao, dan Pulau Bohol.[333]

Pariwisata menyumbang 5,2 persen PDB Filipina pada tahun 2021, meski angka ini lebih rendah dari tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19,[334][butuh pemutakhiran] dan menyediakan 5,7 juta lapangan pekerjaan pada tahun 2019.[335][butuh pemutakhiran] Filipina sendiri telah menarik kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 5,45 juta pada tahun 2023, meski angka ini lebih rendah dari pada tahun 2019, yang mencapai 8,26 juta. Kebanyakan wisatawan mancanegara ini berasal dari Kore Selatan (26,4 persen), Amerika Serikat (16,5 persen), Jepang (5,6 persen), Australia (4,89 persen), dan Tiongkok (4,84 persen).[336][butuh pemutakhiran]

Remove ads

Infrastruktur

Ringkasan
Perspektif

Transportasi

Thumb
Jeepney tradisional (kiri) dan modern di Kota Quezon. Kendaraan umum yang berusia lebih dari 15 tahun akan secara bertahap digantikan oleh kendaraan yang memenuhi standar Euro 4 yang ramah lingkungan.[337]

Moda transportasi darat, terutama jalan raya, merupakan moda transportasi yang dominan di Filipina, yang mengangkut 98 persen orang dan 58 persen kargo.[338] Pada bulan Desember 2018, terdapat lebih dari 210.528 kilometer jalan di negara ini.[339][butuh pemutakhiran] Tulang punggung transportasi darat di Filipina adalah Pan-Philippine Highway, yang menghubungkan pulau Luzon, Samar, Leyte, dan Mindanao.[340] Transportasi antar pulau dihubungkan melalui Philippine Nautical Highway System, yang merupakan sistem jalan raya dan rute feri terintegrasi sepanjang 919 kilometer yang menghubungkan 17 kota.[341][342] Filipina sendiri memiliki masalah kemacetan yang signifikan, khususnya di Manila dan di jalan-jalan arteri menuju ibu kota.[343][344] Transportasi umum di Filipina tersedia sebagai alternatif dari kendaraan pribadi, seperti jeepney (yang merupakan kendaraan umum terpopuler dan ikonik di negara tersebut),[146]:496–497 bus, UV Express, TNVS, Filcab, taksi, dan traysikel.[345][346]

Transportasi rel di Filipina masih terbatas,[146]:491 meski moda transportasi tersebut umum digunakan di masa kolonial.[347] Rute kereta api yang ada di Filipina hanya melayani penumpang di Metro Manila serta provinsi Laguna[348] dan Quezon,[349] ditambah dengan jalur rel pendek di Region Bikol.[146]:491 Total jalur rel di Filipina sejak tahun 2019 adalah 79 kilometer.[350][butuh pemutakhiran] Pemerintah telah merencanakan penambahan jalur menjadi 214 kilometer,[350][butuh pemutakhiran] terutama jalur kereta api barang, yang diharapkan mampu mengurangi kemacetan jalan raya.[351][352]

Filipina memiliki 90 bandar udara nasional yang dimiliki pemerintah pada tahun 2022, di mana delapan di antaranya berstatus bandar udara internasional.[353] Bandar udara tersibuk di negara ini adalah Bandar Udara Internasional Ninoy Aquino.[353] Pada tahun 2017, maskapai penerbangan domestik yang mendominasi Filipina adalah Philippine Airlines, yang merupakan maskapai penerbangan nasional sekaligus maskapai penerbangan komersial tertua di Asia,[354][355] dan Cebu Pacific (yang merupakan maskapai penerbangan bertarif rendah).[356][357]

Transportasi laut yang ada di Filipina umumnya dapat berupa perahu tradisional seperti perahu cadik (yang dikenal sebagai banca[358] atau bangka)[359] atau kapal modern yang menggunakan mesin motor dan kayu lapis.[358][360] Keduanya umum digunakan untuk penangkapan ikan dan perjalanan antar pulau.[359] Filipina sendiri memiliki lebih dari 1.800 pelabuhan laut,[361] di mana pelabuhan utama seperti pelabuhan Manila (yang merupakan pelabuhan tersibuk di negara tersebut),[362] Batangas, Teluk Subic, Cebu, Iloilo, Davao, Cagayan de Oro, General Santos, dan Zamboanga, merupakan bagian dari Jaringan Transportasi Perbara.[363][364]

Energi

Thumb
Unit Pembangkitan Sual merupakan pembangkit listrik terbesar di Filipina berdasarkan kapasitas daya yang dihasilkan.[butuh rujukan]

Pada tahun 2021, Filipina memiliki total kapasitas daya terpasang sebesar 26.882 MW. Dari total kapasitas dayanya, 43 persen dihasilkan dari batu bara, 14 persen dari minyak bumi, 14 persen dari tenaga air, 12 persen dari gas alam, dan tujuh persen dari sumber panas bumi.[365] Negara ini merupakan produsen energi panas bumi terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Indonesia.[366] Bendungan terbesar di negara ini adalah Bendungan San Roque, yang membentang sepanjang 1,2 kilometer membendung Sungai Agno di Pangasinan.[367] Sumber utama minyak dan gas negara tersebut berada di ladang gas Malampaya, yang ditemukan pada tahun 1990-an di lepas pantai Palawan. Penemuan ladang gas ini mengurangi impor minyak Filipina sekaligus menyediakan keperluan energi negara sebanyak 30 persen.[146]:347[368]

Filipina memiliki tiga jaringan listrik untuk setiap kelompok pulaunya.[369] Perusahaan yang mengelola jaringan listrik ini sejak tahun 2009 adalah Perusahaan Jaringan Listrik Nasional Filipina,[370] yang juga menyediakan saluran listrik udara di seluruh negara. Distribusi listrik kepada konsumen disediakan oleh perusahaan distribusi swasta dan perusahaan koperasi listrik milik negara.[369] Pada akhir tahun 2021, 95,41 persen rumah tangga telah menerima aliran listrik.[371]

Filipina pernah merencanakan penerapan energi nuklir pada tahun 1970-an pada masa pemerintahan Ferdinand Marcos sebagai tanggapan terhadap krisis minyak 1973.[372] Pada waktu itu, Filipina berhasil membangun pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di Asia Tenggara di Provinsi Bataan pada tahun 1984.[373] Namun, masalah politik yang terjadi pasca-Revolusi EDSA dan masalah keamanan nuklir setelah bencana Chernobyl pada tahun 1986 telah menghalangi pembangkit listrik untuk beroperasi.[372][374] Saat ini, upaya untuk menerapkan tenaga nuklir masih menjadi bahasan kontroversial.[373][375]

Penyediaan air dan sanitasi

Thumb
Kantor distrik air di Banate, Iloilo

Penyediaan air dan sanitasi di luar Metro Manila disediakan oleh pemerintah melalui kantor distrik air lokal di berbagai kota.[376][377][378] Adapun penyediaan air dan sanitasi di Metro Manila disediakan oleh Manila Water dan Maynilad Water Services. Penggunaan air tanah di kawasan tersebut membutuhkan izin tertulis dari Dewan Sumber Daya Air Nasional, kecuali untuk sumur dangkal yang digunakan untuk penggunaan domestik.[377] Pada tahun 2022, jumlah air yang diambil meningkat menjadi 91 miliar meter kubik dari jumlah di tahun sebelumnya, yakni 89 miliar meter kubik. Total pengeluaran untuk air pada tahun tersebut adalah ₱144,81 miliar.[379]

Sebagian besar limbah di Filipina dialirkan melalui tangki septik.[377] Pada tahun 2015, Program Pemantauan Bersama untuk Penyediaan Air dan Sanitasi mencatat bahwa 74 persen penduduk Filipina memiliki akses ke sanitasi yang lebih baik dan telah mendapat peningkatan kualitas sanitasi dari tahun 1990 hingga 2015.[380] Sekitar 96 persen rumah tangga di Filipina memiliki sumber air minum yang baik dan 92 persen rumah tangga memiliki fasilitas toilet sanitasi yang baik pada tahun 2016. Meski demikian, sambungan fasilitas toilet ke sistem pembuangan limbah yang layak sebagian besar masih belum memadai, terutama bagi masyarakat pedesaan dan masyarakat miskin di perkotaan.[381]:46

Remove ads

Demografi

Ringkasan
Perspektif

Berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan di bulan Juli 2024, Filipina memiliki populasi sebanyak 112.729.484 penduduk.[8] Lebih dari 60 persen penduduknya berada di kawasan pesisir.[382] Sensus penduduk yang dilakukan pada tahun 2020 menunjukkan bahwa 54 persen penduduk hidup di kawasan perkotaan,[383] terutama Metro Manila. Region tersebut memiliki penduduk sebanyak 13,48 juta (sekitar 12 persen dari jumlah seluruh penduduk Filipina), di mana sebagian besar tinggal di Kota Quezon dan Manila.[383] Hal ini menjadikan Metro Manila sebagai kawasan metropolitan terbesar di Filipina[384] sekaligus kelima terbesar di dunia.[385] Pertumbuhan penduduk di negara ini meningkat pesat dari 19 juta penduduk pada tahun 1948 hingga mencapai 92 juta pada tahun 2010.[386]

Median umur penduduk negara ini adalah 25,3 tahun, dan 63,9 persen populasinya berada dalam rentang usia 15 hingga 64 tahun.[387] Tingkat pertumbuhan penduduk tahunan rata-rata di Filipina mulai menunjukkan tren penurunan,[388] meskipun upaya pemerintah untuk terus mengurangi pertumbuhan penduduk masih kontroversial.[389] Tingkat kemiskinan di negara ini menurun dari 49,2 persen di tahun 1985[390] menjadi 18,1 persen pada tahun 2021.[391] Kesenjangan pendapatan di Filipina juga mulai menunjukkan penurunan sejak tahun 2012.[390]

Informasi lebih lanjut Kota-kota besar di Filipina, Kota ...

Kelompok etnik

Thumb
Peta kelompok etnik mayoritas di setiap provinsi Filipina.

Filipina merupakan negara yang memiliki beragam etnis, baik karena faktor topografi dan lautan maupun karena pengaruh asing.[193] Dalam sensus penduduk tahun 2020, kelompok etnik terbesar di Filipina adalah Orang Tagalog, yaitu 26 persen. Jumlah ini diikuti oleh Orang Bisayak (tidak termasuk Orang Cebu, Orang Hiligaynon, dan Orang Waray; 14,3 persen), Orang Ilokan (8 persen), Orang Cebu (8 persen), Orang Hiligaynon (7,9 persen), Orang Bikolano (6,5 persen), dan Orang Waray (3,8 persen).[4] Masyarakat adat di negara tersebut terbagi dalam 110 kelompok etnolinguistik,[392] dengan populasi gabungan mencapai 15,56 juta pada tahun 2020.[4] Kelompok masyarakat adat ini termasuk suku Igorot, Lumad, Mangyan, dan masyarakat adat Palawan.[393]

Penghuni awal Kepulauan Filipina diketahui merupakan orang Negrito.[61]:35 Mereka merupakan bagian dari kelompok ras Australoid, yakni sisa migrasi manusia awal dari Afrika ke Australia yang mungkin tergusur oleh gelombang migrasi manusia berikutnya.[394] Beberapa orang Negrito di Filipina diketahui memiliki campuran Denisova dalam genom mereka.[395][396] Sementara itu, orang Filipina saat ini umumnya termasuk dalam salah satu kelompok etnik Asia Tenggara, yang secara linguistik diklasifikasikan sebagai suku Austronesia yang berbicara rumpun bahasa Melayu-Polinesia.[397]

Asal usul suku-suku Austronesia di Filipina tidak dapat ditentukan secara pasti, tetapi kerabat penduduk asli Taiwan kemungkinan membawa bahasa mereka dan bercampur dengan penduduk di kepulauan tersebut.[398][399] Beberapa kelompok etnik seperti Lumad dan Bajau memiliki hubungan leluhur dengan orang Htin yang berbahasa Mlabri dan Austroasia, yang berasal dari daratan Asia Tenggara. Ekspansi orang berbahasa Papua ke arah barat dari Papua Nugini ke Indonesia timur dan Mindanao kemungkinan menurunkan orang Blaan. Sementara itu, beberapa penduduk India yang bermigrasi ke kerajaan-kerajaan pra-kolonial di kepulauan tersebut menurunkan penduduk Filipina keturunan India.[400]

Ketika Spanyol berkuasa atas Kepulauan Filipina, imigran yang datang dari daerah lain, terutama dari Amerika Spanyol, datang ke kepulauan tersebut.[401][402]:Chpt. 6[403] Sebuah proyek yang dicanangkan oleh National Geographic mengungkapkan bahwa orang Filipina umumnya membawa penanda genetik dengan persentase berikut: 53 persen berasal dari Asia Tenggara dan Oseania, 36 persen dari Asia Timur, 5 persen dari Eropa Selatan, 3 persen dari Asia Selatan, dan 2 persen dari penduduk asli Amerika, yang terutama dari Amerika Latin.[402]:Chpt. 6[404]

Di Filipina, keturunan dari pasangan ras campuran dikenal sebagai Mestizo, yang juga dikenal sebagai tisoy.[405] Pada masa penjajahan Spanyol, sebagian besar mestizo terdiri dari mestizo Tionghoa (Mestizos de Sangley), mestizo Spanyol (Mestizos de Español) dan campuran keduanya (tornatrás).[406][407][408] Sensus upeti pada akhir abad ke-18 menunjukkan bahwa orang Spanyol Filipina hanya sekitar 5 persen dari semua penduduk di Filipina.[409]:539[410]:31,54,113 Sementara itu, proporsi yang lebih kecil (2,33 persen) dari populasi tersebut merupakan orang Filipina keturunan orang Meksiko.[403]:100 Tionghoa Filipina merupakan masyarakat imigran yang terintegrasi dengan baik ke dalam masyarakat Filipina modern.[193][411] Pada masa kolonial Amerika Serikat, Tionghoa di Filipina, terutama keturunan imigran dari Fujian konon, berjumlah sekitar 1,35 juta penduduk.[412] Saat ini, sekitar 22,8 juta (sekitar 20 persen) orang Filipina memiliki setengah atau sebagian keturunan Tionghoa dari imigran Tionghoa, baik yang datang sebelum masa kolonial, pada masa kolonial, maupun pada abad ke-20.[413][414]

Pada tahun 2023, sekitar 300.000 warga negara Amerika Serikat tinggal Filipina,[415] jumlah ini meningkat menjadi 750.000 pada tahun 2025[416] (membentuk 0,75% dari demografi),[416] ditambah dengan sekitar 250.000 orang Amerasia (0,25% dari demografi).[417] Sebagian besar dari demografi tersebut berada di kota Clark, Angeles, Manila, dan Olongapo.[417][418] Minoritas non-pribumi signifikan lainnya termasuk orang India[419] dan Arab.[420] Orang Jepang juga banyak yang bermigrasi ke Filipina, terutama bagi pemeluk agama Kristen (Kirishitan) yang melarikan diri dari penganiayaan oleh Shogun Tokugawa Ieyasu.[421]

Bahasa

Basis data Ethnologue mencatat terdapat 186 bahasa di Filipina. Dari jumlah tersebut 182 di antaranya masih dituturkan hingga saat ini, sementara empat lainnya tidak memiliki penutur yang masih hidup. Kebanyakan bahasa asli di Filipina merupakan bagian rumpun bahasa Filipina, cabang dari rumpun bahasa Melayu-Polinesia, yang juga merupakan cabang dari rumpun bahasa Austronesia.[397] Selain itu, terdapat variasi bahasa kreol yang diturunkan dari bahasa Spanyol, yang dikenal sebagai bahasa Chavacano.[422] Filipina juga memiliki bahasa-bahasa Negrito, yang memiliki kosa kota unik dan asli yang masih lestari hingga saat ini.[423]

Bahasa resmi di Filipina adalah bahasa Filipino dan bahasa Inggris.[424] Bahasa Filipino merupakan bahasa Tagalog yang telah dibakukan, dan umumnya dipakai di Region Metro Manila.[425] Bahasa Filipino dan bahasa Inggris, bersama dengan bahasa lokal sebagai bahasa ketiga, digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pemerintahan, pendidikan, media, dan bisnis.[426] Orang Filipina umum melakukan alih kode bahasa Inggris dengan bahasa lokal yang mereka kuasai, khususnya bahasa Tagalog.[427] Selain bahasa Filipino dan Inggris, Konstitusi Filipina juga mencatat bahasa Spanyol dan bahasa Arab sebagai bahasa opsional di negara tersebut.[424] Bahasa Spanyol sendiri merupakan basantara selama masa penjajahan Spanyol yang saat ini telah mengalami penurunan penggunaan yang signifikan.[428][429] Meski demikian, kata serapan dari bahasa Spanyol masih banyak terdapat dalam bahasa-bahasa di Filipina.[430][431][432] Sementara itu, bahasa Arab umum digunakan sebagai bahasa pengantar dalam sekolah Islam, khususnya di Mindanao.[433]

Menurut sensus pada tahun 2020, bahasa yang paling sering dituturkan di rumah adalah bahasa Tagalog, bahasa-bahasa Bisayak, Hiligaynon, Iloko, Cebu, dan bahasa-bahasa Bikol.[434] Sementara itu, terdapat sembilan belas bahasa daerah yang diterapkan sebagai bahasa resmi tambahan untuk media pengajaran:[3]

Bahasa daerah lainnya, seperti bahasa Cuyonon, Ifugao, Itbayat, Kalinga, Kamayo, Kankanaey, Masbatenyo, Romblomanon, bahasa-bahasa Manobo, dan bahasa-bahasa Bisayak, umum digunakan di provinsinya dan munisipalitasnya masing-masing.[397] Sementara itu, bahasa Isyarat Filipina merupakan bahasa isyarat nasional yang digunakan sebagai bahasa pengantar bagi penderita tuli.[435]

Agama

Thumb
Umat Katolik menghadiri Misa di Basilika del Santo Niño pada perayaan Sinulog di Cebu.

Meskipun Filipina merupakan negara sekuler dengan jaminan kebebasan beragama, mayoritas penduduk Filipina menganggap agama sebagai satu hal yang penting,[436] dengan sedikit jumlah penduduk yang menganggap dirinya ateis.[437][438][439] Sekitar 89 persen[440] penduduk Filipina menganut Kekristenan.[441][442] Pada tahun 2013, Filipina merupakan negara ketiga dengan populasi umat Katolik terbesar di dunia dan merupakan negara dengan penganut agama Kristen terbanyak di Asia.[443]

Sensus penduduk pada tahun 2020 menunjukkan bahwa 78.8 persen penduduk Filipina merupakan umat Gereja Katolik Roma.[b][444] Denominasi Kristen lainnya yang berada di Filipina termasuk Gereja Kristus Filipina, Gereja Independen Filipina, dan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.[445] Umat Protestan di Filipina mencakup sekitar 5% hingga 7% dari keseluruhan populasi pada tahun 2010.[446][447] Filipina sendiri merupakan negara penghasil misionaris Kristen yang membantu penyebaran Kekristenan di seluruh dunia dan merupakan pusat pelatihan bagi imam dan biarawati mancanegara.[448][449]

Thumb
Masjid Agung Bataraza merupakan salah satu masjid di Filipina dan merupakan masjid terbesar di Palawan.

Islam merupakan agama kedua terbesar di Filipina. Menurut sensus penduduk 2020, Islam dianut oleh sekitar 6,4 persen penduduk,[445] khususnya di daerah Mindanao dan pulau-pulau sekitarnya.[442] Kebanyakan penganut Islam di negara tersebut merupakan bagian dari denominasi Sunni dan mengikuti mazhab Syafi'i.[450]

Sekitar 0,2 persen penduduk Filipina mengikuti agama asli Filipina,[445] yang praktiknya terkadang menyinkretiskan ajaran agama Kekristenan atau Islam.[157]:29–30[451] Selain itu, orang Filipina, khususnya keturunan Tionghoa,[452] menganut Buddhisme, dengan jumlah penganut sekitar 0,04 persen dari populasi.[445]

Kesehatan

Layanan kesehatan di Filipina disediakan oleh pemerintah pusat dan daerah, meskipun sebagian besar pengeluaran layanan kesehatan disumbangkan oleh pembayaran swasta.[381]:25–27[453] Pada tahun 2024, setiap kepala keluarga membiayai sekitar 12.751 untuk pengeluaran berkaitan dengan kesehatan, sementara negara tersebut menyisihkan 5,9 persen PDB-nya untuk pengeluaran kesehatan.[454] Pada tahun 2023, alokasi anggaran pemerintah Filipina untuk layanan kesehatan adalah 334,9 miliar.[455] Pemberlakuan Undang-Undang Cakupan Kesehatan Semesta tahun 2019 oleh Presiden Duterte memfasilitasi pendaftaran otomatis semua warga Filipina dalam program asuransi kesehatan nasional.[456][457] Sejak tahun 2018, pusat layanan kesehatan terpadu di negara tersebut telah didirikan di berbagai rumah sakit yang dikelola pemerintah untuk menyediakan bantuan medis kepada pasien kurang mampu.[458]

Angka harapan hidup di Filipina pada tahun 2023 adalah 70,48 tahun (66,97 tahun untuk pria dan 74,15 tahun untuk wanita).[127] Akses terhadap obat-obatan telah meningkat, seiring dengan diterimanya obat generik oleh masyarakat Filipina.[381]:58 Pada tahun 2021, penyebab kematian utama di negara ini mencakup penyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskular, Covid-19, neoplasma, dan diabetes.[459] Penyakit menular berkolerasi terhadap bencana alam, terutama pada waktu banjir.[460] Filipina sendiri merupakan negara dengan tingkat prevalensi tuberkulosis keempat terbesar di dunia, di mana sekitar satu juta orang Filipina merupakan pengidap aktif.[461]

Filipina memiliki 1.387 rumah sakit (33 persen di antaranya miliki negara), 23.381 pusat kesehatan di tiap barangay, 2.592 unit kesehatan pedesaan, 2.411 rumah bersalin, dan 659 klinik yang aktif memberikan layanan kesehatan di penjuru negara.[462] Sejak tahun 1967, Filipina merupakan negara dengan penyuplai perawat terbanyak di dunia,[463] di mana 70 persen lulusan keperawatan bekerja di luar negeri, sehingga menimbulkan masalah dalam mempertahankan praktisi terampil di dalam negeri.[464]

Pendidikan

Thumb
Universitas Santo Tomas, yang didirikan pada tahun 1611, merupakan perguruan tinggi tertua di Asia yang masih berdiri hingga saat ini.[465]

Di Filipina, pendidikan dasar dan menengah terdiri dari enam tahun periode sekolah dasar, empat tahun sekolah menengah pertama, dan dua tahun sekolah menengah atas.[466] Sekolah negeri, yang disediakan oleh pemerintah, tidak memungut biaya pendidikan di semua tingkat dasar dan menegah dan di sebagian besar lembaga pendidikan tinggi negeri.[467][468] Siswa yang berbakat dapat memasuki sekolah menengah sains, yang pertama kali didirikan pada tahun 1963.[469] Pemerintah juga menyediakan lembaga pelatihan dan pengembangan teknis atau kejuruan melalui Otoritas Pendidikan Teknis dan Pengembangan Keterampilan.[470] Pada tahun 2004, pemerintah mulai menawarkan pendidikan alternatif kepada masyarakat Filipina yang mengalami putus sekolah untuk meningkatkan literasi.[471][472] Pada tahun yang sama, pemerintah juga mulai mendirikan berbagai madrasah, terutama di Bangsamoro, yang dikelola oleh Departemen Pendidikan.[473] Sekolah Katolik, yang jumlahnya lebih dari 1.500,[474] dan lembaga pendidikan tinggi juga merupakan bagian integral dari sistem pendidikan di negara tersebut.[475]

Pada tahun 2019, Filipina memiliki 1.975 lembaga perguruan tinggi, di mana 246 merupakan perguruan tinggi negeri dan 1.729 lainnya merupakan perguruan tinggi swasta.[476] Universitas negeri pada umumnya dikelola oleh negara atau didanai oleh pemerintah, dan bersifat nonsektarian.[477][478] Universitas nasional negara ini merupakan sistem Universitas Filipina, yang terdiri dari delapan sekolah.[479] Adapun universitas dengan peringkat tertinggi di negara tersebut adalah Universitas Filipina Diliman, Universitas Ateneo de Manila, Universitas De La Salle, dan Universitas Santo Tomas.[480][481][482]

Pada tahun 2019, sekitar 93,8 persen masyarakat Filipina berusia lima tahun ke atas melek aksara dengan kemampuan literasi dasar,[483] sementara angka literasi fungsionalnya adalah 91,6 persen untuk masyarakat berusia 10 sampai 64 tahun.[484] Alokasi anggaran pemerintah untuk pendidikan adalah ₱900,9 miliar pada tahun 2023.[455] Pada tahun 2023, negara tersebut memiliki 1.640 perpustakaan umum, yang terafiliasi dengan Perpustakaan Nasional Filipina.[485]

Remove ads

Budaya

Ringkasan
Perspektif
Thumb
Teras Sawah Banaue, yang dibangun oleh nenek moyang orang Ifugao, merupakan salah satu Situs Warisan Dunia di Filipina.

Filipina merupakan negara dengan keanekaragaman budaya yang tinggi, diperkuat oleh fragmentasi geografinya.[31]:61[486] Budaya warisan kolonial Spanyol dan Amerika Serikat sangat mempengaruhi budaya Filipina.[487][193] Beberapa kebudayaan, seperti kebudayaan Suku Lumad di Mindanao dan Kepulauan Sulu berkembang secara berbeda karena memiliki pengaruh kolonial Spanyol yang terbatas dan lebih dipengaruhi oleh wilayah Muslim di dekatnya.[38]:503 Sementara itu, kelompok pribumi lainnya seperti Suku Igorot tetap melestarikan adat dan tradisi prakolonial dengan terus-menerus melawan Spanyol.[488][489] Namun demikian, perbedaan pengaruh budaya tersebut tidak menghalangi identitas nasional untuk terbentuk pada abad ke-19, dengan simbol-simbol nasional serta adanya kesamaan nilai-nilai budaya dan sejarah di kepulauan tersebut.[486]

Warisan budaya kolonial Spanyol di Filipina meliputi agama mayoritasnya,[45]:5[487] sebuah bahasa kreol,[490] berbagai kata serapan,[431] bahasa Spanyol Filipina,[491] kesenian,[492] arsitektur,[493] kesusastraan,[494] drama,[495] hidangan,[496] musik,[497] tarian,[498] mode,[499] keberadaan nama dan nama keluarga yang mengikuti tradisi penamaan dari Spanyol,[146]:75[44]:237 dan nama-nama tempat yang berasal dari bahasa Spanyol.[500] Sementara itu, warisan budaya kolonial Amerika Serikat[193] meliputi penggunaan bahasa Inggris[501]:12 dan lumrahnya rumah makan siap saji serta film dan musik dari Amerika di Filipina.[487]

Hari libur di Filipina dapat diklasifikasikan sebagai hari libur biasa dan hari libur khusus.[502] Festival-festival umum dilakukan di berbagai kota dan desa dan umumnya bersifat keagamaan (biasanya untuk menghormati santo pelindung).[503][504] Festival-festival yang terkenal di Filipina meliputi Ati-Atihan,[505] Dinagyang,[506] Moriones,[507] Sinulog,[508] dan Flores de Mayo.[509] Negara ini juga dikenal memulai musim Natal paling awal, yakni pada tanggal 1 September.[510]:149 Selain Natal, Pekan Suci juga merupakan perayaan yang paling diantisipasi oleh masyarakat, khususnya umat Kristen, Filipina, dan diikuti secara khidmat.[511][510]:149

Remove ads

Lihat pula

  • Garis besar Filipina

Catatan

  1. Meskipun Manila telah ditunjuk sebagai ibu kota negara, pusat pemerintahannya ditetapkan berada di Region Ibu Kota Nasional, yang mana Manila merupakan salah satu bagiannya.[2] Berbagai kantor lembaga pemerintah nasional berlokasi di berbagai bagian di Metro Manila, sementara Istana Malacañang berlokasi di Manila.
  2. Tidak termasuk umat Katolik Karismatik yang berjumlah 74.096 orang (0,07% dari populasi Filipina pada tahun 2020)[5]
  3. bahasa Inggris: Philippines /ˈfilɪpnz/ simak; bahasa Filipino: Pilipinas, pelafalan dalam bahasa Tagalog: [pɪ.lɪˈpiː.nɐs]
  4. Di berbagai bahasa daerah yang diakui di Filipina:
    Di berbagai bahasa opsional di Filipina:
  5. Untuk detail lebih lanjut, lihat Komisi Schurman.
  6. Menurut beberapa sumber, luas daratan Filipina sebenarnya adalah 343.448 km2.[147]
Remove ads

Referensi

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads