Stasiun Bandung

stasiun kereta api di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Stasiun Bandungmap

Stasiun Bandung (BD), juga dikenal sebagai Stasiun Hall,[b] adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A di Kota Bandung yang terletak di perbatasan antara Kebonjeruk, Andir dan Pasirkaliki, Cicendo. Pintu selatan Stasiun Bandung terletak di Jalan Stasiun Timur, sedangkan pintu utara terletak di Jalan Kebon Kawung. Stasiun ini berada pada ketinggian +709 meter di atas permukaan laut, dan merupakan salah satu stasiun kereta api utama di wilayah Bandung Raya. Stasiun ini dikelola oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi II Bandung dan KAI Commuter.

Fakta Singkat B16C16KC03, Nama lain ...
Stasiun Bandung
B16C16KC03

Thumb

Thumb
Thumb
Pintu masuk selatan Stasiun Bandung yang hanya diperuntukkan kereta api lokal, 2025
Nama lainStasiun Hall
Lokasi
Koordinat6°54′51″S 107°36′09″E
Ketinggian+709 m
Operator
Letak
Jumlah peron4
Jumlah jalur10 (jalur 3 dan 4: sepur lurus)
LayananKereta api penumpang
Lintas utara Jawa
Kereta pengumpan/feeder
Lokal

Kereta api barang
Lintas selatan Jawa
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
ArsitekF.J.A. Cousin
Gaya arsitekturArt deco
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe A[2]
Sejarah
Dibuka17 Mei 1884; 140 tahun lalu (1884-05-17)
Dibangun kembali1930, 1990
Perusahaan awalStaatsspoorwegen
Penumpang
20248.396/hari[a] (KAI)
Peringkat6
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Thumb Stasiun berikutnya
Cimahi
menuju Padalarang
Feeder KCJB Terminus
Stasiun sebelumnya Thumb Stasiun berikutnya
Cikudapateuh
Perjalanan satu arah
Commuter Line Bandung Raya
Cicalengka–Purwakarta
Ciroyom
menuju Purwakarta
Ciroyom
menuju Padalarang
Commuter Line Bandung Raya
Padalarang–Cicalengka
Cikudapateuh
menuju Cicalengka
Ciroyom
menuju Purwakarta
Commuter Line Garut Cikudapateuh
menuju Garut
Layanan penghubung
Halte sebelumnya Metro Jabar Trans Halte berikutnya
RS Kebon Jati
Perjalanan satu arah
Koridor 2
transfer di SMA Pasundan
Perintis Kemerdekaan
SMAN 6 Bandung
menuju BEC
Koridor 3
transfer di Stasiun Bandung
Stasiun Timur
Perjalanan satu arah
Stasiun Bandung
menuju BEC
Koridor 3
transfer di Stasiun Timur
Banceuy
Perjalanan satu arah
Astana Anyar RSIA Kota Bandung
Perjalanan satu arah
Koridor 4
transfer di Stasiun Bandung Pintu Selatan
Balai Kota
menuju UNPAD Dipatiukur
Halte sebelumnya TMB Trans Metro Bandung Halte berikutnya
SMA Pasundan
Perjalanan satu arah
Koridor 2
transfer di Stasiun Bandung Pintu Selatan
Stasiun Timur
menuju Cicaheum
Stasiun Timur
menuju Antapani
Koridor 5
Terminus
transfer di Stasiun Bandung Pintu Selatan
SMA Pasundan
Perjalanan satu arah
Paskal Hypersquare
menuju Stasiun Bandung Pintu Selatan
Koridor Pengumpan 1
transfer di Stasiun Bandung
RS Mata Cicendo
Perjalanan satu arah
SMA Pasundan
Perjalanan satu arah
Koridor Pengumpan 1
Terminus
transfer di Stasiun Bandung Pintu Selatan
Stasiun Timur
menuju Gunung Batu
Fasilitas dan teknis
Fasilitas                       
Jenis persinyalan
Cagar budaya Indonesia
Stasiun Kereta Api Bandung
No. SKPeraturan Daerah Kota Bandung No. 7 Tahun 2018
Tanggal SK2018
PemilikPT Kereta Api Indonesia (Persero)
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Lokasi pada peta
Thumb
Sunting kotak info L B
Bantuan penggunaan templat ini
Tutup

Stasiun Bandung melayani seluruh kereta api yang melintasi maupun memiliki stasiun ujung di Kota Bandung yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia, kecuali kereta api Kahuripan, Serayu, dan Kutojaya Selatan. Ketiga kereta api tersebut hanya dilayani di Stasiun Kiaracondong, stasiun kereta api utama lainnya di Kota Bandung.

Pada awalnya, di stasiun ini hanya terdapat satu gedung stasiun; tetapi setelah dilakukan perbaikan oleh Pemerintah Kota Bandung, stasiun ini sekarang terbagi menjadi dua bagian yang tetap di dalam satu kawasan, yaitu sisi utara stasiun Bandung hanya melayani keberangkatan kereta api antarkota dan kereta api pengumpan Whoosh, sedangkan sisi selatan stasiun melayani keberangkatan kereta api lokal Commuter Line.

Sejak tahun 2014, Commuter Line Bandung Raya dan Commuter Line Garut tidak dilayani di pintu utara stasiun, tetapi hanya dilayani di pintu selatan. Hal ini guna untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang dan calon penumpang di stasiun ini.[5]

Berdasarkan jumlah penumpang kereta api antarkota yang dirilis PT Kereta Api Indonesia (KAI) antara Januari–Oktober 2024, Stasiun Bandung menjadi stasiun kereta api tersibuk keenam di Indonesia dengan mencatatkan 2.560.639 penumpang berdasarkan total jumlah penumpang naik maupun turun.[a]

Stasiun ini juga dikenal sebagai terminal angkutan kota (angkot) karena juga dijadikan tempat singgah banyak angkot menuju berbagai tujuan.[5]

Sejarah

Ringkasan
Perspektif

Generasi pertama (1884–1928)

Thumb
Bangunan Stasiun Bandung generasi pertama

Dalam buku Wajah Bandoeng Tempo Dulu (1984) karangan Haryoto Kunto, gagasan awal pembangunan Stasiun Bandung berkaitan dengan pembukaan perkebunan di Bandung sekitar tahun 1870. Stasiun ini diresmikan pada 17 Mei 1884 oleh Staatsspoorwegen (SS) pada masa pemerintahan Bupati Koesoemadilaga; pada waktu yang sama juga dibuka jalur kereta Batavia–Bandung melalui Bogor dan Cianjur. Pada saat itu, para tuan tanah perkebunan (Preangerplanters) menggunakan jalur kereta api untuk mengirimkan hasil perkebunannya ke Batavia dengan lebih cepat. Untuk menampung dan menyimpan hasil perkebunan yang akan diangkut dengan kereta, maka dibangunlah gudang-gudang penimbunan barang di beberapa tempat di dekat Stasiun Bandung, yaitu Jalan Cibangkong, Jalan Cikudapateuh, daerah Kosambi, Kiaracondong, Braga, Pasirkaliki, Ciroyom, dan Andir. Setelah peresmian jalur Bandung–Surabaya pada 1 November 1894, para pemilik pabrik dan perkebunan gula dari Jawa Tengah dan Timur (Suikerplanters) menyewa kereta api menuju Bandung untuk mengikuti Kongres Pengusaha Perkebunan Gula yang pertama. Kongres tersebut merupakan hasil pertemuan Pengurus Besar Perkumpulan Pengusaha Perkebunan Gula (Bestuur van de Vereniging van Suikerplanters) di Surabaya pada tahun 1896.[7]

Bangunan stasiun ini sempat mendapatkan renovasi berulang sebanyak tiga kali semenjak pertama kali peletakan batu pertama pada 1882; yakni pada 1900, 1906, dan 1909. Pada tahun 1920, SS mewacanakan untuk mengganti stasiun yang ada dengan stasiun pulau. Namun, upaya ini gagal karena masalah keuangan dan upaya penghematan biaya pembangunan.[8]

Pada tahun 1918, dilaksanakan proyek pembangunan jalur baru Bandung–RancaekekJatinangorTanjungsari–Citali, kemudian dibangun lintas Bandung–CiteureupMajalaya setahun kemudian, dan dibangun jalur Citeureup-Banjaran–Pengalengan pada tahun 1921. Untuk jalur yang menuju ke perkebunan teh, maka dibangun jalur Bandung ke Kopo (Soreang) dan kemudian ke Ciwidey. Jalur kereta api yang terwujud adalah Bandung–Ciwidey dan Dayeuhkolot–Majalaya.[7]

Bangunan stasiun generasi pertama ini terus bertahan hingga akhir tahun 1920-an. Mengingat pentingnya stasiun ini, diresmikanlah sebuah monumen (tugu) di depan pintu selatan stasiun pada tanggal 6 April 1925 yang dirancang E.H. de Roo, dibangun untuk memperingati 50 tahun Staatsspoorwegen (SS) berkarya di Jawa. Tugu itu diyakini sebagai hadiah dari Wali Kota Bandung kepada SS atas jasa-jasanya berhasil mempersatukan Jawa dengan kereta api. Tugu itu diterangi seribu lampu dan diresmikan dengan upacara yang dihadiri warga Bandung dan petinggi-petinggi SS.[9][10]

Generasi kedua (1928–sekarang)

Thumb
Bangunan sisi selatan Stasiun Bandung yang sudah menggunakan gaya art deco. Di depannya berdiri tugu peringatan 50 Tahun SS.

Dalam majalah Spoor- en Tramwegen 24 Juli 1928, beberapa tahun setelah peringatan lima puluh tahun SS, Kepala Jawatan Ir. Staargard mengumumkan renovasi stasiun. Ia mengatakan bahwa bangunan stasiun generasi pertama dianggap "stasiun tua dan kuno" pada 1925. Bagian kanopi sisi selatan stasiun, yang telah dibangun sejak pertama kali stasiun dibuka, dan ditambah dengan atap kanopi sisi utara pada tahun 1901, kemudian diperpanjang dengan kanopi bertiang T yang terbuat dari beton bertulang. Hal ini bertujuan agar penumpang tidak kepanasan atau kehujanan saat menunggu kereta api.[8] Bangunan stasiun baru ini rampung pada 1930. Pada proses renovasi ini, bangunan stasiun lama dibongkar dan digantikan dengan bangunan baru yang mengikuti gaya Art Deco, dan dirancang oleh F.J.A. Cousin yang merupakan arsitek in-house Staatsspoorwegen.[11]

Pada saat peresmian Stasiun Bandung baru, surat kabar Javabode menuliskan bahwa masyarakat sekitar merayakannya selama dua hari secara berturut-turut. Kereta api merupakan sarana transportasi hasil produksi perkebunan Bandung, seperti kina, teh, kopi, dan karet, sehingga pertumbuhan ekonomi di kota tersebut berkembang pesat.[7]

Generasi ketiga (1989–sekarang)

Thumb
Bangunan sisi utara

Di atas bekas Balai Yasa Bandung, dibuka bangunan stasiun generasi ketiga (sebagai pintu keberangkatan sisi utara) yang kemudian dibuka pada Kamis, 27 April 1989 oleh Menteri Perhubungan saat itu, Azwar Anas. Biaya pembangunan stasiun sisi utara ini mencapai Rp1,1 miliar, dengan lahan parkir yang dirasa cukup untuk menampung sekitar 100 unit mobil.[12]

Di sela-sela pembukaan tersebut, Anas sempat berpidato, bahwa PJKA harus bisa memperbaiki kualitas pelayanan serta meningkatkan pemasaran agar dapat bersaing dengan kendaraan jalan raya.[12]

Bangunan dan tata letak

Ringkasan
Perspektif

Arsitektur dan letak bangunan

Thumb
Bagian dalam stasiun, dengan papan nama versi 2017

Bangunan sisi selatan Stasiun Bandung bergaya Art Deco, ditandai dengan bentuk bangunan yang cenderung kubus pada hall depan. Fasad bangunan didesain mengikuti fasad lama stasiun (bangunan lama stasiun ini bergaya Indische Empire seperti stasiun-stasiun SS lainnya), tetapi didominasi oleh bidang-bidang transparan yang membuatnya berbeda dengan arsitektur lama.[13]

Pintu utara stasiun ini dahulunya merupakan bekas Balai Yasa Bandung yang kini sudah dinonaktifkan, sementara pintu selatan dijadikan sebagai pintu masuk kedua. Di hadapan stasiun berderet-deret kantor Daerah Operasi II Bandung yang halamannya juga dibuat untuk lahan parkir stasiun, mess, kantor Reska Multi Usaha Bandung, unit polisi khusus kereta api, dan unit kesehatan KAI. Di sebelah timur laut stasiun terdapat kantor pusat KAI. Ke arah barat stasiun ini terdapat bekas Stasiun Bandung Gudang yang sudah tidak aktif karena sudah tidak ada lagi aktivitas pengangkutan barang di sana serta digantikan oleh pusat perbelanjaan Paskal Hyper Square.

Bangunan stasiun sisi selatan telah ditetapkan sebagai cagar budaya Kelas A berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung No. 7 Tahun 2018, beserta sejumlah bangunan kolonial lainnya di Kota Bandung.[14]

Tata letak jalur

Thumb
Stasiun Bandung dari arah timur, terlihat jembatan penyeberangan khusus penumpang, pembangunannya hampir rampung

Stasiun ini memiliki sepuluh jalur kereta api; terdiri dari tujuh jalur utama dengan jalur 3 dan 4 merupakan sepur lurus ditambah empat jalur untuk aktivitas langsir kereta api. Semua jalur digunakan untuk pemberhentian kereta api dan juga sebagai titik langsiran kereta api. Semua kereta api penumpang yang melintas di jalur PadalarangKroya/lintas selatan Jawa pasti berhenti di stasiun ini.

Stasiun ini dilengkapi dengan depo lokomotif di barat laut kompleks stasiun dan depo kereta yang cukup besar dan batasnya sampai ke Stasiun Ciroyom serta memiliki pemutar rel.

Stasiun ini memiliki jembatan penyeberangan penumpang untuk menghubungkan penumpang, baik dari stasiun utara maupun dari stasiun selatan, menuju peron. Selain itu, dilakukan peninggian peron jalur 1 dan peron antara jalur 2 dan 3, serta pemanjangan peron antara jalur 4 dan 5 dan peron antara jalur 6 dan 7, untuk menunjang penumpang menuju jembatan tersebut. Oleh karena itu, penumpang yang dari/menuju peron tidak lagi menyeberangi jalur rel.[15]

Thumb

B16C16KC03 Thumb

Lantai 2 Penyeberangan antarperon dan antarbangunan melalui jembatan penyebrangan
Lantai 1 Bangunan utara stasiun (hanya untuk keberangkatan dan kedatangan KA antarkota serta pengumpan kereta cepat Whoosh)
Jalur 10 Jalur langsir sekaligus sepur simpan
Jalur 9
Peron pulau (dalam pembangunan)
Jalur 8 Jalur langsir sekaligus sepur simpan
Jalur 7 (Cimahi)      Feeder KCJB dari dan tujuan Padalarang
Peron pulau
Jalur 6 Kereta Api Indonesia Pemberhentian kereta api antarkota
(Cimahi)      Feeder KCJB dari dan tujuan Padalarang
Jalur 5 Kereta Api Indonesia Pemberhentian kereta api antarkota
Peron pulau
Jalur 4 Sepur lurus
Kereta Api Indonesia Pemberhentian kereta api antarkota
Jalur 3 Sepur lurus
Kereta Api Indonesia Pemberhentian kereta api antarkota
(Ciroyom/Cimindi)      Commuter Line Garut tujuan Purwakarta dan Padalarang (Cikudapateuh)
     Commuter Line Bandung Raya tujuan Purwakarta dan Padalarang
Peron pulau
Jalur 2 Kereta Api Indonesia Pemberhentian kereta api antarkota
Jalur 1 (Ciroyom/Cimindi)      Commuter Line Garut tujuan Purwakarta, Padalarang, Cibatu, dan Garut (Cikudapateuh)
     Commuter Line Bandung Raya tujuan Purwakarta, Padalarang, dan Cicalengka
Peron sisi
Bangunan selatan stasiun (hanya untuk keberangkatan dan kedatangan kereta api lokal)

Fasilitas

Stasiun ini sering dijadikan sebagai stasiun kereta api percontohan oleh KAI supaya mutu pelayanan dibuat setara dengan bandara. Oleh karena itu, KAI menjadikan stasiun ini sebagai stasiun kereta api pertama di Indonesia yang menerapkan sistem cetak tiket boarding pass sejak Februari 2016[16] serta sistem pemeriksaan bagasi dengan sinar-X pada Oktober 2018.[17]

Dalam rangka menjawab kebutuhan kerja penumpang kereta api, KAI bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia (BUMN) meresmikan ruang kerja bersama di sembilan stasiun kereta api besar di Jawa. Ruang kerja bersama itu diresmikan oleh Menteri BUMN saat itu, Rini Soemarno di Stasiun Bandung pada 6 April 2019. Ruang kerja bersama ini dilengkapi meja kursi dan tersambung dengan internet melalui Wi-Fi.[18]

Pada 28 September 2022, PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah melakukan uji coba proses keberangkatan KA antarkota menggunakan sistem pengenalan wajah di stasiun ini, sebelumnya rencana ketersediaan fasilitas ini akan digunakan di semua stasiun keberangkatan penumpang di Indonesia. Setelah melakukan uji coba di Stasiun Bandung selama empat bulan, fasilitas tersebut sudah digunakan pada semua stasiun KA utama lainnya, yaitu Stasiun Jakarta Gambir, Jakarta Pasar Senen, Bekasi di lintas barat, Kiaracondong, Purwokerto, Kutoarjo, Yogyakarta, Lempuyangan, Madiun, Surabaya Gubeng, Malang di lintas selatan, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang Tawang, Surabaya Pasarturi di lintas utara, Jember di lintas timur Pulau Jawa, dan Medan di lintas Sumatera Utara.[19][20]

Persinyalan

Thumb
Sinyal keluar buatan Siemens di barat emplasemen Stasiun Bandung yang kini telah diganti dengan sinyal baru buatan LEN.

Stasiun ini merupakan stasiun kereta api di Indonesia yang pertama kali menggunakan sistem persinyalan elektrik. Pada 1970, stasiun ini mulai menggunakan yang diproduksi oleh Siemens dengan seri DrS60.[3][21] Pada Desember 2021, sebagai bagian dari upaya modernisasi persinyalan, sistem persinyalan elektrik lama produksi Siemens digantikan dengan sinyal baru produksi PT Len Industri pada. Upaya ini dilakukan karena sistem persinyalan elektrik lama tersebut sudah digunakan selama 50 tahun.[22] Bersamaan dengan itu, lintasan jalur rel antara stasiun ini dengan Stasiun Ciroyom dijadikan sebagai jalur tunggal ganda atau sepur kembar.

Ciri khas

Stasiun ini memiliki bel stasiun dengan instrumental dari lagu pop Sunda yang berjudul "Manuk Dadali", "Karatagan Pahlawan", dan "Sabilulungan" pada keberangkatan dan kedatangan kereta api penumpang.

Layanan kereta api

Ringkasan
Perspektif

Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2025 revisi per 21 Maret 2025.[23]

Penumpang

Antarkota

Informasi lebih lanjut Nama kereta api, Kelas ...
Lintas selatan Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Eksekutif
Parahyangan Luxury Bandung Gambir Via PurwakartaCikampek
Eksekutif
Argo Wilis Panoramic Surabaya Gubeng Via TasikmalayaYogyakarta
Eksekutif
Turangga Panoramic
Eksekutif
Campuran
Parahyangan Panoramic Bandung Gambir Via Purwakarta
Eksekutif
Ekonomi Premium
Baturraden Ekspres Eksekutif Purwokerto Via TasikmalayaKroya

Dihentikan sementara


Bisnis
Lodaya (reguler & tambahan) Eksekutif Solo Balapan Via TasikmalayaKroya
Ekonomi
Mutiara Selatan Eksekutif Surabaya Gubeng Via TasikmalayaYogyakarta
Ekonomi Premium
Malabar Eksekutif Malang
Ekonomi Premium
Papandayan Panoramic Gambir Garut Via Purwakarta–Bandung
Eksekutif
Ekonomi Premium
Pangandaran Panoramic Banjar
Eksekutif
Ekonomi Premium
Ekonomi
Cikuray Ekonomi Pasar Senen Garut Via CikampekKiaracondong
Tutup
Informasi lebih lanjut Nama kereta api, Kelas ...
Lintas utara Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Campuran
Ciremai Eksekutif Bandung Semarang Tawang Via CikampekTegal
Ekonomi
Harina Eksekutif Surabaya Pasarturi Via CikampekSemarang Tawang
Ekonomi Premium
Tutup

Kereta pengumpan/feeder

Informasi lebih lanjut Nama kereta api, Relasi perjalanan ...
Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
KC Feeder KCJB Bandung Padalarang
Tutup

Lokal (Commuter Line)

Informasi lebih lanjut Nama kereta api, Relasi perjalanan ...
Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
B Commuter Line Bandung Raya Cicalengka Purwakarta Perjalanan searah hanya pada malam hari.
Padalarang
Padalarang Kiaracondong Perjalanan searah hanya pada malam hari.
C Commuter Line Garut Garut Purwakarta Perjalanan menuju Purwakarta hanya pada siang hari, sedangkan sebaliknya pada pagi dan malam hari.
Padalarang Perjalanan searah hanya pada pagi hari.
Cibatu Perjalanan menuju Padalarang hanya pada pagi hari, sedangkan sebaliknya pada malam hari.
Tutup

Barang

Informasi lebih lanjut Nama kereta api, Relasi perjalanan ...
Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
Lintas selatan Jawa
Angkutan ONS Parcel Selatan Bandung Surabaya Kota Via TasikmalayaLempuyangan
Tutup

Antarmoda pendukung

Ringkasan
Perspektif
Informasi lebih lanjut Peta transit antarmoda di Stasiun Bandung ...
Tutup

Angkutan pendukung yang tersedia di Stasiun Bandung antara lain:[24]

Stasiun Utara

Transportasi umum lain yang melewati Jalan Kebon Kawung, meliputi bus Trans Metro Bandung dan Trans Metro Pasundan:

Informasi lebih lanjut Jenis Angkutan Umum, No. Trayek ...
Jenis Angkutan UmumNo. Trayek TrayekTujuan Akhir
Trans Metro Bandung F1 Stasiun Bandung–Cimahi Utara Sisi selatan Stasiun Bandung
Metro Jabar Trans 3 Baleendah–Bandung Electronic Center (BEC) Bandung Electronic Center (BEC)
Shuttle KCIC (DAMRI) Stasiun Tegalluar–Stasiun Bandung Stasiun Tegalluar
Shuttle Bandros Braga Beken

(hanya pada akhir pekan)

Braga City Walk–Pasteur Holiday Inn Pasteur
Tutup

Stasiun Selatan

Bangunan selatan Stasiun Bandung terintegrasi dengan Terminal Stasiun Bandung. Terminal tersebut melayani bus Trans Metro Bandung dan Trans Metro Pasundan, sebagai berikut:

Informasi lebih lanjut Jenis Angkutan Umum, No. Trayek ...
Jenis Angkutan UmumNo. Trayek TrayekTujuan Akhir
Trans Metro BandungK2 Terminal Cicaheum–Terminal CibeureumTerminal Cicaheum
K5 Terminal Antapani–Stasiun BandungTerminal Antapani
F1 Stasiun BandungCimahi Utara Pertigaan antara Jalan Gunung Batu dan Gunung Rahayu
Metro Jabar Trans 2 Kota Baru Parahyangan (Padalarang)–Alun-alun Kota Bandung Alun-alun Kota Bandung
4 Terminal Leuwipanjang–Universitas Padjadjaran Kampus Bandung Universitas Padjadjaran Kampus Bandung
Tutup

Stasiun Timur

Bangunan selatan Stasiun Bandung juga memiliki pintu keluar menuju Jalan Stasiun Timur yang melayani pemberhentian beberapa moda transportasi:

Informasi lebih lanjut Jenis Angkutan Umum, No. Trayek ...
Jenis Angkutan UmumNo. Trayek TrayekTujuan Akhir
Trans Metro BandungK2 Terminal Cicaheum–AndirTerminal Cicaheum
K5 Terminal Antapani–Stasiun BandungTerminal Antapani
F1 Stasiun BandungCimahi Utara Pertigaan antara Jalan Gunung Batu dan Gunung Rahayu
Trans Bandung Raya (DAMRI) KBP Alun-alun Kota Bandung–Kota Baru Parahyangan via Jalan Tol Purbaleunyi Halte Jingganagara (Dekat Pertigaan Jalan Gelap Nyawang–Guru Gantangan)
Metro Jabar Trans 3 Baleendah–Bandung Electronic Center (BEC) Bandung Electronic Center (BEC)
Tutup

Galeri

Catatan

  1. Data penumpang harian diperoleh dari menjumlahkan angka penumpang naik dan turun, kemudian dibagi 305.[6]
  2. Mengacu pada penamaan tempat, istilah "Stasiun Hall" saat ini hanya digunakan oleh subterminal yang berada di selatan stasiun.[4] Oleh karena itu, istilah tersebut umumnya hanya ditujukan pada area bangunan stasiun selatan beserta terminal itu sendiri.

Referensi

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.