Remove ads
ibu kota Inggris dan Britania Raya Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
London (bahasa Inggris: -/ˈlʌndən/ ⓘ) adalah ibu kota Inggris dan Britania Raya yang merupakan wilayah metropolitan terbesar di Britania Raya.[catatan 1] Berlokasi di sepanjang Sungai Thames, London telah menjadi permukiman utama selama dua milenium sejak didirikan oleh Romawi pada abad ke-1 dengan nama Londinium.[8] Pusat dari London kuno, yaitu City of London, sebagian besar masih tetap mempertahankan batas-batas abad pertengahannya. Sejak abad ke-19, nama London juga digunakan untuk menyebut kota metropolitan yang berkembang di sekitar pusat ini.[9] Konurbasi dari wilayah-wilayah urban ini pada akhirnya membentuk Region London dan wilayah administratif London Raya.[10][11] Wilayah ini diatur dan dibawahi oleh wali kota London dan Majelis London yang dipilih melalui pemilihan umum.[12]
London | |
---|---|
Koordinat: 51°30′26″N 0°7′39″W | |
Kedaulatan | Britania Raya |
Negara | Inggris |
Region | London |
County | London Raya City of London |
Dihuni oleh Romawi | AD 0047[1] sebagai Londinium |
Distrik | City of London dan 32 borough |
Pemerintahan | |
• Jenis | Wali kota eksekutif dan badan musyawarah dalam monarki konstitusional kesatuan |
• Badan | Otoritas London Raya • Wali Kota Sadiq Khan (B) • Majelis London |
• Majelis London | 14 konstituensi |
• Parlemen Britania Raya | 73 konstituensi |
Luas | |
• Total[A] | 1.572 km2 (607 sq mi) |
• Luas perkotaan | 1.737,9 km2 (6,710 sq mi) |
• Luas metropolitan | 8.382 km2 (3,236 sq mi) |
• City of London | 2,90 km2 (110 sq mi) |
• London Raya | 1.569 km2 (606 sq mi) |
Ketinggian | 11 m (36 ft) |
Populasi (2021)[3] | |
• Total[A] | 8.961.989[4] |
• Kepadatan | 5,666/km2 (14,67/sq mi) |
• Perkotaan | 9.950.000 |
• Metropolitan | 14.257.962[5] (ke−1) |
• City of London | 8.706 (ke−67) |
• London Raya | 9.425.622 |
Demonim | Londoner |
NTB (2019) | |
• Total | £503 miliar |
• Per kapita | £56,199 miliar |
Zona waktu | UTC (Waktu Greenwich) |
• Musim panas (DST) | UTC+1 (Waktu Musim Panas Britania) |
Kode pos | 22 wilayah
|
Kode area telepon |
|
Anggaran | £19.376 miliar[7] |
Bandar udara internasional | Heathrow (LHR) City (LCY) Gatwick (LGW) Stansted (STN) Luton (LTN) Southend (SEN) |
Sistem angkutan cepat | Underground |
Polisi | Metropolitan (kecuali City of London) |
Ambulans | London |
Pemadam kebakaran | London |
GeoTLD | .london |
Situs web | www |
London adalah kota global terkemuka yang unggul dalam bidang seni, bisnis, pendidikan, hiburan, mode, keuangan, kesehatan, media, layanan profesional, penelitian dan pengembangan, pariwisata, serta transportasi.[13] London, bersama dengan New York City, merupakan pusat keuangan terkemuka di dunia,[14][15][16] dan menjadi kota dengan PDB terbesar kelima di dunia, atau yang tertinggi di Eropa.[17] Kota ini dikatakan sebagai pusat kebudayaan dunia.[18][19][20][21] London juga menjadi kota yang paling sering dikunjungi,[22] dan tercatat sebagai kota dengan bandar udara tersibuk di dunia berdasarkan lalu lintas penumpang internasional.[23] 43 universitas di London membentuk konsentrasi pendidikan tinggi terbesar di Eropa.[24] Pada tahun 2012, London menjadi kota pertama yang telah menjadi tuan rumah penyelenggara Olimpiade Musim Panas modern sebanyak tiga kali.[25]
London terdiri dari beragam masyarakat dan budaya dengan lebih dari 300 bahasa dituturkan oleh berbagai etnis.[26] Pada bulan Maret 2011, London tercatat berpenduduk sebanyak 8.174.100 jiwa, atau sekitar 12,5% dari populasi Britania Raya secara keseluruhan.[27] Hal ini menjadikan London sebagai kota terbesar di Uni Eropa menurut jumlah populasi.[28][29] Kawasan perkotaan London Raya juga menjadi kawasan urban terbesar kedua (setelah Paris) di Uni Eropa dengan jumlah penduduk 8.278.251 jiwa,[30] sedangkan kawasan metropolitan London adalah yang terbesar di Uni Eropa dengan populasinya yang diperkirakan mencapai 12 hingga 14 juta jiwa.[31][32] Sebelumnya, London juga pernah menjadi kota dengan populasi terbesar di dunia pada periode 1831-1925.[33]
London memiliki empat Situs Warisan Dunia, yaitu: Menara London; Kebun Botani Kew; komplek situs bersejarah yang terdiri dari Istana Westminster, Westminster Abbey dan Gereja St. Margaret; serta permukiman bersejarah Greenwich (tempat Observatorium Kerajaan menandai meridian utama, yaitu 0° garis bujur, dan GMT).[34] Markah tanah terkenal London yang lainnya di antaranya Istana Buckingham, Mata London, Katedral Santo Paulus, Piccadilly Circus, Jembatan Menara, Stadion Wembley, Jembatan London, dan Trafalgar Square. London juga merupakan lokasi dari berbagai museum, galeri, perpustakaan, acara olahraga, dan institusi kebudayaan lainnya, termasuk British Museum, Museum Maritim Nasional, Perpustakaan Britania, Galeri Nasional, Tate Modern, Wimbledon, dan 40 Teater West End.[35] London Underground merupakan jaringan kereta api bawah tanah tertua di dunia,[36] serta yang terluas kedua setelah Shanghai Metro.[37]
Asal usul nama London belum bisa dipastikan.[38] Nama itu merupakan sebuah nama yang kuno sekali dan bisa ditemui dalam sumber-sumber yang berasal dari awal abad ke-2. Nama London tercatat sekitar tahun 121 M sebagai Londinium yang diberi oleh penguasa Britania Romawi.[38] Penjelasan paling awal tentang asal usul London, meskipun saat ini penjelasan ini diabaikan, dikemukakan oleh Geoffrey dari Monmouth dalam Historia Regum Britanniae.[38] Disana dijelaskan bahwa nama London dicetuskan oleh Raja Lud yang konon menaklukkan kota ini lalu menamainya Kaerlud.[39]
Sejak tahun 1899, secara umum dipercaya bahwa nama London berasal dari bahasa Kelt yang bermakna tempat milik orang bernama *Londinos. Namun, penjelasan ini pada akhirnya juga ditolak.[38] Pada tahun 1998, Richard Coates mengemukakan teorinya bahwa nama London berasal dari sebuah kata dalam bahasa Eropa Lama pra-Kelt yaitu *(p)lowonida yang berarti 'sungai yang terlalu luas untuk diarungi'. Coates berpendapat bahwa nama ini ditujukan untuk menyebut Sungai Thames yang mengalir melintasi London. Dari kata ini, permukiman ini mendapat nama dari bahasa Kelt, yaitu *Lowonidonjon.[40] Kesulitan utama terletak pada merekonsiliasikan bentuk Latin dari Londinium dengan bentuk modern Llundain dari bahasa Wales. Diperkirakan bahwa nama Wales ini dipinjam kembali dalam bahasa Inggris di kemudian hari, dan dengan demikian tidak dapat digunakan sebagai dasar untuk merekonstruksi nama asli.
Hingga tahun 1889, nama "London" hanya ditujukan untuk menyebut City of London, namun semenjak itu pula nama ini turut digunakan untuk menyebut County of London dan saat ini dipergunakan untuk menyebut London Raya secara keseluruhan.[9]
Meskipun terdapat bukti mengenai permukiman Suku Briton yang tersebar di kawasan London, namun permukiman utama yang paling awal sudah didirikan oleh bangsa Romawi pada tahun 43 M.[41] Permukiman ini hanya bertahan selama 17 tahun. Pada tahun 61, Suku Iceni yang dipimpin oleh Ratu Boudica menyerbu dan membumihanguskan kota itu.[42] Setelah itu, London dibangun kembali dari awal dengan perancangan yang matang dan pada akhirnya berkembang menggantikan Colchester sebagai ibu kota Provinsi Romawi untuk wilayah Britannia pada tahun 100. Puncaknya, pada abad ke-2, London Romawi ini didiami oleh sekitar 60.000 jiwa. Menjelang abad ke-7, kaum Anglo-Saxon mendirikan sebuah permukiman baru bernama Lundenwic yang terletak kira-kira satu mil (2 km) dari kota Romawi yang lama, di sekitar kawasan yang kini bernama Covent Garden.[43]
Ada kemungkinan bahwa pernah dibangun sebuah pelabuhan perikanan dan perdagangan di muara Sungai Fleet. Kegiatan perdagangan di tempat ini berkembang hingga kota ini diduduki oleh bangsa Viking dan para penduduk dipaksa untuk berpindah ke arah timur, kembali ke lokasi Londinium Romawi supaya bisa memanfaatkan tembok-temboknya sebagai perlindungan.[44] Ancaman Viking terus meningkat, sampai pada tahun 886 Alfred yang Agung merebut kembali London dan berdamai dengan pemimpin Denmark bernama Guthrum.[45] Selanjutnya, kota Saxon asli di Lundenwic berganti nama menjadi Ealdwic ("kota lama"); nama ini tetap digunakan hingga saat ini sebagai Aldwych, yang terletak di City of Westminster.[46]
Dua penemuan terbaru menunjukkan bahwa keberadaan London mungkin jauh lebih tua daripada yang diperkirakan sebelumnya. Pada tahun 1999, sisa-sisa jembatan dari Zaman Perunggu ditemukan di pesisir utara Jembatan Vauxhall.[47] Tidak diketahui apakah jembatan ini membentang melintasi Sungai Thames atau menuju ke sebuah pulau (yang hilang) di tengah sungai itu. Hasil dendrologi menunjukkan bahwa bahan-bahan yang digunakan untuk membuat jembatan tersebut berasal dari tahun 1500 SM.
Pada 2010, sebuah struktur kayu besar yang diperkirakan berasal dari tahun 4500 SM ditemukan di pesisir bawah Thames, di sebelah selatan Jembatan Vauxhall.[48] Fungsi dari struktur Zaman Mesolitikum ini tidak diketahui, tetapi ukurannya paling tidak sekitar 50m x 10m, dan terdapat tiang-tiang setinggi 30 cm yang akan kelihatan ketika air surut. Kedua struktur ini terletak di South Bank, di titik persimpangan tempat Sungai Effra bertemu dengan Sungai Thames, sekitar 4 km ke arah hulu sungai dari London Romawi. Upaya yang dibutuhkan untuk membangun struktur ini menyiratkan bahwa pada masa itu, London telah dihuni sekurang-kurangnya oleh beberapa ratus orang.
Setelah jatuhnya kekuasaan Romawi pada awal abad ke-5, London menjadi terabaikan. Namun, mulai abad ke-6, sebuah permukiman Anglo-Saxon yang dikenal dengan nama Lundenwic berkembang di sebelah barat kota Romawi yang lama, di lokasi yang saat ini dikenal dengan Covent Garden dan Strand, dan didiami oleh sekitar 10.000–12.000 jiwa.[43] Pada abad ke-9, London berulang kali diserang oleh bangsa Viking sehingga kota itu terpaksa dipindahkan kembali ke kota Londinium Romawi.[44] Setelah penyatuan Inggris pada abad ke-10, London yang telah menjadi kota terbesar dan pusat perdagangan terpenting di Inggris juga bangkit menjadi pusat politik, meskipun masih harus bersaing dengan Winchester, yang pada saat itu merupakan ibu kota Inggris.[43]
Pada abad ke-11, Raja Edward sang Pengaku membangun Westminster Abbey dan Westminster, sebuah kawasan kediaman kerajaan yang terletak tidak jauh ke hulu sungai dari London. Semenjak itu, Westminster berangsur-angsur mengambil alih peranan London sebagai pusat bisnis dan pemerintahan nasional.[49]
Setelah kemenangannya dalam Pertempuran Hastings, Guillaume sang Penakluk, dimahkotakan sebagai Raja Inggris di Westminster Abbey yang baru saja selesai dibangun pada Hari Natal 1066.[50] William kemudian membangun Menara London. Pembangunan ini merupakan pembangunan pertama dari sejumlah besar kastel Norman di Inggris yang dibangun dengan menggunakan batu. Menara ini dibangun di sudut tenggara kota untuk mengintimidasi penduduk asli.[51] Pada 1097, William II memulai pembangunan Westminster Hall, berdekatan dengan lokasi Westminster Abbey. Bangunan ini selanjutnya menjadi dasar bagi terbentuknya Istana Westminster yang baru.[52][53]
Memasuki abad ke-12, institusi-insitusi pemerintah pusat yang sebelumnya senantiasa mengiringi keluarga kerajaan yang bepergian ke seluruh negeri menjadi semakin besar dan canggih dan juga terpusat di satu tempat, yaitu di Westminster, meskipun perbendaharaan kerajaan yang pindah dari Winchester memilih untuk menetap di Menara London. Dalam prosesnya, City of Westminster lambat laun berkembang menjadi ibu kota yang efektif dalam bidang pemerintahan. Namun kota tetangganya, City of London, tetap menjadi kota terbesar dan pusat perdagangan di Inggris yang berkembang di bawah pemerintahan tersendiri, yaitu Korporasi City of London. Pada tahun 1100, penduduk City of London berjumlah sekitar 18.000 jiwa, dan menjelang tahun 1300, jumlah tersebut membengkak menjadi 100.000 jiwa.[54]
Musibah Kematian Hitam yang melanda London pada pertengahan abad ke-14 menyebabkan London kehilangan hampir sepertiga dari total populasinya.[55] London juga menjadi sasaran dari Pemberontakan Petani yang meletus pada tahun 1381.[56]
Selama Periode Tudor, gelombang reformasi yang terjadi di Inggris menyebabkan negara beralih ke mazhab Protestan, dan sebagian besar usaha di London berganti pemilik dari yang sebelumnya merupakan milik gereja menjadi milik swasta dan perorangan.[57] Dibukanya jalur pelayaran dari Belanda ke Inggris pada 1565 menyebabkan terjadinya peningkatan aktivitas perdagangan di London.[58] Hal ini menyebabkan didirikannya Royal Exchange pada tahun yang sama.[59] Merkantilisme yang semakin berkembang dan diikuti dengan tumbuhnya kongsi-kongsi perdagangan monopoli seperti Perusahaan Hindia Timur (EIC) menyebabkan meluasnya kegiatan perdagangan ke Dunia Baru (benua Amerika). London akhirnya menjadi pelabuhan utama di Laut Utara dan dipenuhi oleh para imigran yang datang dari wilayah Inggris lainnya dan juga dari luar negara. Jumlah penduduk London meningkat pesat dari sekitar 50.000 jiwa pada tahun 1530 menjadi 225.000 jiwa pada 1605.[57]
Pada abad ke-16, William Shakespeare dan tokoh-tokoh yang seangkatan dengannya tinggal di London ketika perkembangan seni teater ditentang oleh pihak kerajaan. Menjelang akhir periode Tudor pada 1603, London masih sangat bergejolak. Ada upaya pembunuhan terhadap James I di Westminster selama berlangsungnya pemberontakan Plot Bubuk Mesiu pada tanggal 5 November 1605.[60] Pada awal abad ke-17, London dihadapkan pada bencana wabah penyakit yang menyebar di kota.[61] Bencana ini mencapai puncaknya dengan terjadinya Wabah Besar pada tahun 1665–1666 yang menewaskan sekitar 100.000 jiwa penduduk London, atau seperlima dari total populasi pada saat itu.[62]
Pada tahun 1666, Kebakaran Besar London pecah di Pudding Lane di tengah kota London dan dengan cepat menghanguskan bangunan-bangunan kayu yang memenuhi kota pada saat itu.[63] Upaya pembangunan kembali London setelah Kebakaran Besar memakan waktu hingga 10 tahun di bawah pengawasan Robert Hooke,[64][65] yang merupakan seorang arsitek London.[66] Pada tahun 1708, karya terbesar Christopher Wren, yaitu Katedral Santo Paulus selesai dibangun. Selama era George, kawasan-kawasan baru di sebelah barat London seperti Mayfair mulai dibangun. Sementara itu, pembukaan jembatan-jembatan baru yang menyeberangi Sungai Thames turut mendorong pembangunan di London Selatan. Sedangkan di sebelah timur, Pelabuhan London diperluas hingga ke hilir sungai.[67]
Pada tahun 1762, Istana Buckingham dibeli oleh George III dan kemudian istana ini diperbesar selama 75 tahun berikutnya. Pada abad ke-18, London dihantui oleh berbagai tindak kriminalitas. Oleh sebab itu, Bow Street Runners dibentuk pada tahun 1750 sebagai sebuah pasukan kepolisian yang profesional.[68] Kurang lebih 200 tindak kriminalitas dikenakan hukuman mati,[69] tidak terkecuali wanita dan anak-anak yang digantung cuma karena aksi pencurian kecil.[70] Lebih dari 74 persen anak-anak yang lahir di London meninggal sebelum menginjak usia lima tahun.[68] Warung kopi menjadi tempat yang paling ramai dan populer untuk mendiskusikan berbagai isu pada waktu itu. Selain itu, penduduk London juga menjadi semakin melek huruf dan perkembangan teknologi mesin cetak yang memperluas penyebaran berita juga berkembang pesat. Fleet Street di London pun kemudian menjadi pusat media di Inggris.[71]
Samuel Johnson mengatakan:
Anda tidak akan menemukan seorangpun, terutama kaum intelektual, yang akan bersedia meninggalkan London. Siapapun yang merasa bosan dengan London, maka ia bosan dengan kehidupannya; karena hanya di London terdapat segala kenikmatan hidup.
London merupakan kota terbesar di dunia pada tahun 1831 hingga 1925.[33] Kondisi London yang begitu sesak menyebabkan berjangkitnya epidemi kolera.[73] Epidemi ini telah merenggut lebih dari 14.000 jiwa pada tahun 1848 dan 6.000 jiwa pada 1866.[74] Kemacetan lalu lintas yang semakin meningkat mencetuskan ide mengenai pembentukan rangkaian rel kereta api perkotaan yang pertama di dunia. Dewan Kerja Metropolitan ditugaskan untuk mengawasi usaha perluasan infrastruktur di London dan di beberapa county di sekitarnya. Pada tahun 1889, lembaga tersebut digantikan oleh Majelis County London, yang diciptakan untuk mengelola pembangunan di county-county di sekitar London. Ketika Perang Dunia II meletus, serangan yang dilancarkan oleh Luftwaffe Jerman seperti The Blitz telah mengorbankan lebih dari 30.000 nyawa warga London serta memusnahkan banyak rumah dan bangunan di seantero kota tersebut. Tidak lama setelah perang usai, Olimpiade Musim Panas 1948 diselenggarakan di Stadion Wembley yang lama, meskipun pada saat itu London masih belum pulih sepenuhnya dari kerusakan akibat peperangan.
Pada tahun 1951, Festival Britania diadakan di South Bank. Peristiwa Kabut Besar yang terjadi pada 1952 menyebabkan disahkannya Undang-Undang Udara Bersih 1956 yang mengakhiri fenomena kabut "sup kacang pis" yang sempat menodai nama baik London. Sejak tahun 1940-an dan seterusnya, London menjadi tempat tinggal bagi sejumlah besar imigran yang datang dari berbagai negara bekas jajahan Inggris seperti Jamaika, India, Bangladesh dan Pakistan. Hal ini menjadikan London sebagai salah satu kota dengan kebudayaan yang paling beragam di Eropa.[68]
London telah menjadi pusat mode dunia jauh sebelum Paris menyandang status tersebut. Sejak pertengahan 1960-an, London menjadi pusat kebudayaan anak muda di seluruh dunia yang ditunjukkan dengan munculnya sub-budaya Swinging London yang bersumber dari King's Road, Chelsea dan Carnaby Street. Peranan London sebagai pusat mode dunia dibangkitkan kembali pada era kebudayaan skinhead dan punk. Pada tahun 1965, batas-batas politik London diperluas untuk memperhitungkan pertumbuhan daerah perkotaan. Oleh sebab itu, dibentuklah Majelis London yang baru. Saat terjadinya peristiwa The Troubles di Irlandia Utara, London menjadi sasaran dari serangan bom yang dilancarkan oleh Provisional IRA. Kesenjangan rasial yang merebak pada tahun 1980-an menyebabkan pecahnya Kerusuhan Brixton 1981. Jumlah populasi di London Raya terus menurun dalam dekade-dekade setelah Perang Dunia II, diperkirakan terjadi penyusutan jumlah penduduk London dari 8,6 juta pada tahun 1939 menjadi 6,8 juta pada 1980-an. Pelabuhan-pelabuhan utama di London berpindah ke arah hilir sungai di Felixstowe dan Tilbury, dengan kawasan London Docklands yang menjadi pusat regenerasi sebagai bagian dari proyek pembangunan Canary Wharf yang lahir akibat dampak dari kebangkitan London sebagai pusat keuangan dunia pada tahun 1980-an.
Pembatas Thames selesai dibangun pada tahun 1980, yang bertujuan untuk melindungi London dari ancaman air pasang dari Laut Utara. Majelis London Raya dibubarkan pada tahun 1986, hal ini menjadikan London sebagai satu-satunya kota metropolitan di dunia yang beroperasi tanpa pemerintahan pusat. Pada tahun 2000, pemerintahan di seluruh London dipulihkan dengan pembentukan Otoritas London Raya. Untuk menyambut kedatangan abad ke-21, dibangunlah Millennium Dome, Mata London dan Jembatan Millennium. Pada tanggal 7 Juli 2005, tiga buah kereta bawah tanah London Underground dan sebuah bus bertingkat dibom dalam serangkaian serangan teroris.[75]
Pemerintahan London terdiri dari dua tingkat, yaitu tingkat strategis seluruh kota dan tingkat lokal. Pemerintahan seluruh kota dikoordinasikan oleh Otoritas London Raya (GLA), sedangkan pemerintahan lokal dilaksanakan oleh 33 otoritas yang lebih kecil.[76] GLA terdiri dari dua komponen yang dipilih melalui pemilihan umum, yaitu Wali kota London yang memegang kekuasaan eksekutif, dan Majelis London yang bertugas untuk mengevaluasi keputusan-keputusan wali kota serta menerima atau menolak proposal anggaran kota setiap tahunnya. Markas besar GLA berada di City Hall yang terletak di Southwark. Wali kota London saat ini dijabat oleh Sadiq Khan. Strategi perencanaan wali kota diterbitkan dalam sebuah dokumen yang dikenal dengan nama Rencana London, dokumen ini terakhir kali direvisi pada tahun 2011.[77] Otoritas lokal terdiri atas majelis-majelis dari 32 borough London serta Korporasi City of London.[78] Lembaga-lembaga ini bertanggung jawab atas sebagian besar tata pemerintahan lokal, misalnya perencanaan lokal, sekolah, pelayanan sosial, jalan raya lokal dan pengumpulan sampah. Fungsi-fungsi tertentu seperti manajemen limbah, dikelola secara bersama-sama. Pada tahun 2009-2010, total anggaran yang dikeluarkan untuk belanja Majelis London dan GLA tercatat lebih dari 22 miliar ₤ (14,7 miliar ₤ untuk borough dan 7,4 miliar ₤ untuk GLA).[79]
Kepolisian di London Raya, dengan pengecualian City of London, berada di bawah naungan Layanan Kepolisian Metropolitan dan diawasi oleh Otoritas Kepolisian Metropolitan. City of London memiliki badan kepolisian tersendiri, yaitu Kepolisian City of London.[80] Kepolisian Transportasi Inggris bertanggung jawab atas keamanan pada layanan transportasi di National Rail dan London Underground.[81]
London Fire Brigade merupakan badan resmi yang bertanggung jawab atas pemadaman kebakaran di London Raya. Badan ini dikelola oleh Otoritas Perencanaan Darurat dan Pemadam Kebakaran London serta merupakan layanan pemadam kebakaran terbesar ketiga di dunia.[82] Layanan ambulans National Health Service (NHS) disediakan oleh London Ambulans Service (LAS) NHS Trust, yang mana ini juga menjadi layanan ambulans terbesar ketiga di dunia.[83] Sebuah badan amal bernama London Air Ambulance beroperasi bersama LAS saat peranannya diperlukan. "Her Majesty's Coastguard" dan "Royal National Lifeboat Institution" ditugaskan untuk beroperasi di Sungai Thames guna mengatur lalu lintas sungai.[84][85]
London merupakan pusat Pemerintahan Britania Raya yang berkediaman di sekitar Istana Westminster. Sebagian besar departemen pemerintahan terletak di dekat Gedung Parlemen, terutama di sepanjang Whitehall, termasuk kediaman resmi Perdana Menteri di Downing Street Nomor 10.[86] Parlemen Britania sering disebut sebagai "induk dari semua Parlemen" (walaupun julukan ini pada awalnya ditujukan hanya untuk Parlemen Inggris oleh John Bright) karena telah menjadi model umum bagi sebagian besar Sistem Parlemen negara-negara di dunia dan Undang-Undang Parlemen-nya juga telah menciptakan parlemen bagi negara lain.[87]
London Raya merupakan sub-bagian dari pemerintahan tingkat atas yang mencakup London. Dahulu, keseluruhan permukiman hanya terbatas dalam wilayah City of London lama yang kecil, yaitu pusat dari London saat ini, namun karena semakin tumbuhnya kawasan perkotaan, Korporasi City of London menolak upaya untuk menggabungkan City dengan kawasan-kawasan pinggiran. Oleh sebab itu, kawasan yang sebetulnya termasuk ke dalam kawasan "London" harus didefinisikan dalam sejumlah cara untuk tujuan yang berbeda.[88] Empat puluh persen dari wilayah London Raya menjadi bagian dari area pos London, dan pada semua alamat posnya tertulis 'LONDON'.[89][90]
Kode area telepon London (020) mencakup area yang lebih besar, cakupannya lebih kurang sama dengan luas London Raya, namun beberapa kawasan pinggiran ditiadakan dan beberapa kawasan di luar London disertakan. Kawasan dalam lingkungan jalan tol jalan motor M25 juga sering dianggap sebagai "London yang sesungguhnya",[91] karena batas London Raya sering kali diukur dengan patokan jalan tol tersebut di beberapa tempat.[92]
Perluasan kawasan perkotaan dibatasi oleh Metropolitan Green Belt,[93] meskipun terdapat beberapa kawasan yang melampaui batasnya. Alhasil, kawasan-kawasan ini juga digolongkan sebagai kawasan perkotaan London Raya. Dalam beberapa kasus, London Raya dibagi menjadi London Dalam dan London Luar.[94] Kawasan perkotaan dibelah oleh aliran Sungai Thames ke Utara dan Selatan, dengan kawasan London Tengah berada di dalamnya. Koordinat pusat London, secara tradisional dianggap berada di Palang Eleanor di Charing Cross, di dekat persimpangan Trafalgar Square dan Whitehall, kira-kira 51°30′26″N 00°07′39″W.[95]
Dalam kawasan London, City of London dan City of Westminster memiliki status sebagai kota, sedangkan City of London dan kawasan London Raya yang selebihnya merupakan dua county ceremonial yang terpisah.[96] Kawasan London Raya saat ini sebenarnya juga mencaplok wilayah-wilayah yang dulunya merupakan bagian dari county-county tua seperti Middlesex, Kent, Surrey, Essex dan Hertfordshire.[97] Status London sebagai ibu kota Inggris dan Britania Raya faktanya tidak pernah dikonfirmasi dan disahkan secara resmi oleh undang-undang atau dalam bentuk tertulis.[catatan 2]
Status London sebagai ibu kota de facto dibentuk melalui konvensi konstitusional yang termaktub dalam konstitusi tak bertulis Britania Raya. Ibu kota Inggris berpindah ke London dari Winchester saat Istana Westminster berkembang menjadi kediaman tetap keluarga kerajaan pada abad ke-12 dan ke-13. Oleh sebab itu, London juga turut serta menjadi pusat pemerintahan nasional.[101] Baru-baru ini, London Raya ditetapkan sebagai sebuah region di Inggris yang dikenal sebagai London pada konteks masa kini.[10]
London Raya meliputi kawasan seluas 1.583 kilometer persegi (611 sq mi), yang didiami oleh sekitar 7.172.036 jiwa penduduk pada tahun 2001 dengan kepadatan 4.542 penduduk per kilometer persegi (11.760/sq mi). Kawasan yang lebih luas yang dikenal dengan Kawasan Metropolitan London meliputi kawasan seluas 8.382 kilometer persegi (3.236 sq mi) dengan jumlah 12.653.500 jiwa penduduk dan kepadatan 1.510 penduduk per kilometer persegi (3.900/sq mi).[102] Topografi utama London Modern adalah Sungai Thames yang mengalir melintasi London dari barat daya ke timur. Lembah Thames adalah sebidang dataran banjir yang dikelilingi oleh bukit-bukit landai seperti Bukit Parlemen, Bukit Addington, dan Bukit Primrose. Sungai Thames dahulu lebih luas dan lebih dangkal dengan kawasan paya yang luas; ketika air pasang, lebar pesisirnya mencapai lima kali dari ukuran saat ini.[103]
Sejak era Victoria, Sungai Thames telah menjalani proses penambakan yang menyeluruh, sehingga kebanyakan anak-anak sungainya saat ini mengalir di bawah tanah London. Sungai Thames adalah sebuah sungai pasang surut, akibatnya London rentan terhadap banjir.[104] Ancaman banjir ini semakin meningkat dari waktu ke waktu karena meningginya air pasang yang disebabkan oleh dataran Inggris yang 'miring' secara perlahan (ke arah atas di utara dan ke arah bawah di selatan) akibat fenomena pasca-glasial.[105]
Pada tahun 1974, pembangunan Pembatas Thames dimulai di sepanjang Sungai Thames di Woolwich untuk mengatasi ancaman banjir. Meskipun proyek ini ditargetkan akan bisa difungsikan hingga tahun 2070, namun konsep untuk pembesaran dan desain ulang pembatas ini sudah dibahas.[106]
London memiliki iklim laut sedang yang serupa dengan sebagian besar kawasan selatan Britania. Meskipun dikenal dengan reputasinya sebagai kota hujan, London menerima curah hujan dalam setahun lebih sedikit dibandingkan dengan Roma (834 mm (32,8 in), atau Bordeaux (923 mm (36,3 in).[107] Musim dingin pada umumnya agak dingin sampai terbentuknya es di kawasan pinggir kota dengan rata-rata dua kali seminggu pada bulan November hingga Maret. Salju biasanya turun sekitar 4 atau 5 kali setahun pada bulan Desember hingga Februari. Jarang sekali salju turun pada bulan Mei dan April namun kadang-kadang terjadi setiap 2-3 tahun sekali. Suhu musim dingin jarang turun di bawah kisaran −4 °C (24,8 °F) ataupun mencapai 14 °C (57,2 °F). Selama musim dingin tahun 2010, London mengalami suhu terendah, yaitu −14 °C (6,8 °F) di Northolt dan salju terpadat turun untuk pertama kalinya sejak dua dekade terakhir, yang mana hal ini menjadi gangguan serius bagi infrastruktur transportasi London.
Musim panas di London pada umumnya hangat, dan terkadang panas, hawa panas ini turut disebabkan oleh fenomena pulau bahang perkotaan yang menyebabkan suhu di pusat kota London 5 °C (9 °F) lebih panas ketimbang kawasan pinggiran kota. Suhu musim panas rata-rata di London adalah 24 °C (75,2 °F). Secara umum, terdapat 7 hari dalam setahun dengan suhu di atas 30 °C (86,0 °F) dan 2 hari dalam setahun yang suhunya di atas 32 °C (89,6 °F). Suhu 26 °C (80 °F) biasanya terjadi sekali dalam seminggu mulai pertengahan Juni hingga akhir Agustus.
Selama gelombang panas Eropa 2003, terdapat 14 hari berturut-turut dengan suhu di London berada di atas 30 °C (86,0 °F) dan 2 hari berturut-turut dengan suhu yang melonjak hingga mencapai 38 °C (100,4 °F), yang menyebabkan ratusan jiwa tewas akibat cuaca panas.[108][109] Hujan umumnya terjadi pada sekitar 2 dari 10 hari di musim panas. Musim semi dan gugur adalah musim campuran dan kebanyakan menyenangkan. Pada tanggal 1 Oktober 2011, suhu udara di London mencapai 30 °C (86,0 °F) dan pada bulan April 2011 mencapai 28 °C (82,4 °F). Namun dalam beberapa tahun terakhir pada bulan-bulan ini juga turun salju. Suhu ekstrem berkisar dari −10 °C (14,0 °F) hingga 37,9 °C (100,2 °F).
Data iklim London (Greenwich) | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rekor tertinggi °C (°F) | 14.0 (57.2) |
19.7 (67.5) |
21.0 (69.8) |
26.9 (80.4) |
31.0 (87.8) |
35.0 (95) |
35.5 (95.9) |
37.9 (100.2) |
30.0 (86) |
28.8 (83.8) |
19.0 (66.2) |
15.0 (59) |
37.9 (100.2) |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 8.1 (46.6) |
8.4 (47.1) |
11.4 (52.5) |
14.2 (57.6) |
17.9 (64.2) |
21.1 (70) |
23.5 (74.3) |
23.2 (73.8) |
19.9 (67.8) |
15.6 (60.1) |
11.2 (52.2) |
8.3 (46.9) |
15.2 (59.4) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 2.3 (36.1) |
2.1 (35.8) |
3.9 (39) |
5.5 (41.9) |
8.7 (47.7) |
11.7 (53.1) |
13.9 (57) |
13.7 (56.7) |
11.4 (52.5) |
8.4 (47.1) |
4.9 (40.8) |
2.7 (36.9) |
7.4 (45.3) |
Rekor terendah °C (°F) | −10.0 (14) |
−9.0 (15.8) |
−8.0 (17.6) |
−2.0 (28.4) |
−1.0 (30.2) |
5.0 (41) |
7.0 (44.6) |
6.0 (42.8) |
3.0 (37.4) |
−4.0 (24.8) |
−5.0 (23) |
−7.0 (19.4) |
−10.0 (14) |
Presipitasi mm (inci) | 55.2 (2.173) |
40.8 (1.606) |
41.6 (1.638) |
43.6 (1.717) |
49.3 (1.941) |
44.9 (1.768) |
44.5 (1.752) |
49.5 (1.949) |
49.1 (1.933) |
68.5 (2.697) |
59.0 (2.323) |
55.0 (2.165) |
601.5 (23.681) |
Curah salju cm (inci) | 24.4 (9.61) |
10.8 (4.25) |
2.7 (1.06) |
0.4 (0.16) |
0 (0) |
0 (0) |
0 (0) |
0 (0) |
0 (0) |
0 (0) |
0.2 (0.08) |
8.2 (3.23) |
46.7 (18.39) |
Rata-rata hari hujan (≥ 1 mm) | 10.9 | 8.1 | 9.8 | 9.3 | 8.5 | 8.4 | 7.0 | 7.2 | 8.7 | 9.3 | 9.3 | 10.1 | 106.6 |
Rata-rata hari bersalju | 4 | 4 | 3 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 1 | 3 | 16 |
% kelembapan | 91 | 89 | 91 | 90 | 92 | 92 | 93 | 95 | 96 | 95 | 93 | 91 | 92.3 |
Rata-rata sinar matahari bulanan | 45.9 | 66.1 | 103.2 | 147.0 | 185.4 | 180.6 | 190.3 | 194.4 | 139.2 | 109.7 | 60.6 | 37.8 | 1.460,2 |
Sumber #1: Catatan tertinggi dan terendah dari BBC Weather,[110] kecuali untuk bulan Agustus dan Februari maksimum dari Met Office[111] [112] | |||||||||||||
Sumber #2: Semua data lainnya berasal dari Met Office,[113] kecuali untuk kelembaban dan salju berasal dari NOAA[114] |
|
|
Sejak 1965, London Raya terbagi menjadi 32 borough, selain City of London.[115][116] City of London merupakan pusat keuangan utama,[117] sedangkan Canary Wharf baru-baru ini berkembang menjadi pusat keuangan dan bisnis baru, mulai dari kawasan Docklands hingga ke timur.
Selain 33 borough resmi ini, London juga terbagi menjadi kawasan-kawasan tidak resmi seperti Bloomsbury, Mayfair, Wembley dan Whitechapel. Nama-nama ini cuma sebutan informal saja, mencerminkan nama-nama desa yang diserap akibat dari perluasan kota, ataupun unit-unit pemerintahan yang sudah tergantikan seperti paroki dan bekas borough. Nama-nama tersebut masih digunakan secara turun-temurun untuk menyebut kawasan lokal yang mempunyai kekhasan tersendiri tetapi tanpa batas resmi seperti pada saat ini.
Kawasan West End merupakan pusat hiburan dan perbelanjaan utama yang menarik para wisatawan ke London.[118] Di kawasan London Barat terletak perumahan-perumahan mahal dengan harga tanah yang mencapai angka puluhan juta pound.[119] Rata-rata harga properti di Kensington dan Chelsea adalah £ 894.000, tidak jauh berbeda dengan harga rata-rata di sebagian besar pusat kota London.[120]
Kawasan East End merupakan kawasan yang paling dekat dengan lokasi Pelabuhan London yang asli. Kawasan ini ramai dengan penduduk imigran, dan juga menjadi salah satu kawasan termiskin di London.[121] Sebagian besar kegiatan perindustrian terdapat London Timur. Tempat-tempat telantar di seluruh kawasan ini dibangun kembali sebagai bagian dari proyek Thames Gateway, termasuk London Riverside dan Lower Lea Valley yang dibangun menjadi Taman Olimpiade dan Paralimpiade Musim Panas 2012.[121]
Bangunan-bangunan di London terlalu beraneka ragam untuk dikategorikan dan masing-masingnya ditandai oleh gaya arsitektur tertentu, sebagian besar karena usianya yang bervariasi. Kebanyakan rumah-rumah besar dan bangunan umum, misalnya Galeri Nasional, dibangun dengan menggunakan batu Portland. Di beberapa kawasan, khususnya di sebelah barat pusat kota, dicirikan dengan bangunan bersemen putih atau bercat kapur. Sangat sedikit bangunan di City of London yang tetap berdiri setelah peristiwa Kebakaran Besar pada tahun 1666, di antaranya adalah beberapa bangunan peninggalan Romawi, Menara London, dan bangunan-bangunan dari era Tudor yang bertebaran di kota. Bangunan-bangunan tersebut termasuk Istana Hampton Court, yang merupakan istana Tudor tertua di Inggris yang masih berdiri kokoh dan didirikan oleh Kardinal Thomas Wolsey pada tahun 1515.[122] Gereja-gereja yang dibangun oleh Christopher Wren setelah abad ke-17 serta lembaga-lembaga keuangan dari abad ke-18 dan 19 seperti Royal Exchange, Bank of England ataupun Old Bailey yang dibangun pada awal abad ke-20 dan Barbican Estate (1960-an), merupakan sebagian dari warisan arsitektur London.
Stasiun Battersea Power yang dibangun di sisi sungai di barat daya pada tahun 1939 merupakan salah satu markah tanah lokal. Beberapa stasiun pemberhentian kereta api di London merupakan salah satu contoh terbaik yang dihasilkan dari arsitektur Victoria, terutama St. Pancras dan Paddington.[123] Kepadatan bangunan di London bervariasi, dengan kepadatan perkantoran yang tinggi terdapat di pusat kota, sedangkan kepadatan perumahan yang tinggi berada di London Dalam dan kepadatan yang rendah terdapat di pinggiran kota.
Monumen Kebakaran Besar di City of London tidak hanya berfungsi sebagai peringatan atas Kebakaran Besar London yang berawal dari sana, namun juga menyediakan pemandangan kota yang terhampar luas bagi para pengunjung yang naik ke puncaknya. Gerbang-gerbang Marble dan Wellington yang masing-masing terletak di ujung utara dan selatan Park Lane, mempunyai relevansi dengan keluarga kerajaan, begitu juga dengan Albert Memorial dan Royal Albert Hall di Kensington. Kolom Nelson adalah sebuah monumen nasional di Trafalgar Square yang menjadi salah satu titik pusat dari pusat kota. Bangunan-bangunan tua sebagian besar terbuat dari bata, kebanyakan menggunakan bata London yang berwarna kuning atau merah-oranye, dan terkadang juga dilapisi dengan semen putih.[124]
Di kawasan-kawasan yang lebih padat, sebagian besar struktur terdiri dari bangunan bertingkat menengah dan tinggi. Pencakar-pencakar langit di London seperti 30 St Mary Axe, Tower 42, Broadgate Tower dan One Canada Square biasanya dijumpai di dua kawasan keuangan, yaitu City of London dan Canary Wharf. Pembangunan gedung-gedung tinggi dilarang di beberapa tempat dengan alasan akan menghalangi pemandangan yang terlindung dari Katedral Santo Paulus dan bangunan bersejarah lainnya. Namun, ada sejumlah gedung pencakar langit sangat tinggi yang dapat ditemukan di pusat kota London, di antaranya The Shard, yang merupakan salah satu gedung tertinggi di Eropa.
Bangunan-bangunan modern terkenal lainnya di London antara lain City Hall di Southwark yang menonjol dengan bentuk ovalnya yang khas,[125] dan Perpustakaan Britania di Somers Town/Kings Cross. Sedangkan tempat yang dulunya merupakan lokasi dari Millennium Dome yang terletak di tepi Sungai Thames di sebelah timur Canary Wharf saat ini digunakan sebagai tempat pertunjukan bernama O2 Arena.
Taman-taman terbesar di kawasan pusat kota London adalah Taman-Taman Kerajaan, yaitu Taman Hyde beserta tetangganya, Kebun Kensington di ujung barat pusat kota London dan Taman Regent di ujung baratnya lagi.[126] Di Taman Regent terdapat Kebun Binatang London, yang merupakan kebun binatang ilmiah tertua di dunia yang lokasinya berada di dekat Museum Lilin Madame Tussauds.[127][128]
Di dekat pusat London juga terdapat Taman-Taman Kerajaan yang lebih kecil, antara lain Taman Green dan Taman St. James.[129] Taman Hyde terkenal khususnya sebagai tempat menggelar acara olahraga dan konser terbuka. Di luar pusat kota terdapat sejumlah taman besar, termasuk bekas-bekas Taman Kerajaan seperti Taman Greenwich di kawasan tenggara,[130] Taman Bushy dan Taman Richmond di barat daya,[131][132] serta Taman Victoria di timur. Bukit Primrose yang terletak di utara Taman Regent merupakan tempat favorit untuk menyaksikan latar langit (skyline) kota London.
Ada juga ruang-ruang terbuka tidak resmi dan terbentuk secara alami, misalnya Hampstead Heath yang memiliki luas 320-hektare (790-ekar) di London Utara.[133] Lokasi ini juga mencakup Kentwood House, yaitu bekas kediaman megah bangsawan yang saat ini populer sebagai atraksi wisata pada bulan-bulan musim panas tempat konser musik klasik rutin diadakan di pinggir danau yang menarik ribuan pengunjung setiap akhir pekan untuk menikmati musik, pemandangan dan pesta kembang api.[134]
Sensus Britania Raya 2011[135] | |
---|---|
Negara asal | Populasi |
Britania Raya | 5,175,677 |
India | 262,247 |
Polandia | 158,300 |
Irlandia | 129,807 |
Nigeria | 114,718 |
Pakistan | 112,457 |
Bangladesh | 109,948 |
Jamaika | 87,467 |
Sri Lanka | 84,542 |
Prancis | 66,654 |
Afrika Selatan | 66,654 |
Kenya | 66,311 |
Somalia | 65,333 |
Amerika Serikat | 63,920 |
Italia | 62,050 |
Ghana | 62,896 |
Turki | 59,596 |
Jerman | 55,476 |
Australia | 53,959 |
Romania | 44,848 |
Filipina | 44,199 |
Portugal | 41,041 |
Lithuania | 39,817 |
RRT | 39,452 |
Iran | 37,339 |
Spanyol | 35,880 |
Hong Kong | 26,435 |
Zimbabwe | 21,039 |
Seiring dengan industrialisasi yang semakin meningkat, jumlah penduduk London juga meningkat dengan pesat sepanjang abad ke-19 dan ke-20, dan pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, London merupakan kota yang paling padat penduduknya di dunia sebelum dikalahkan oleh New York pada tahun 1925. Populasi London mencapai puncaknya dengan total 8.615.245 jiwa pada tahun 1939, sesaat sebelum meletusnya Perang Dunia II. Diperkirakan terdapat sekitar 7.556.900 jiwa penduduk resmi di London Raya pada pertengahan 2007.[136]
Bagaimanapun juga, kawasan perkotaan London juga mencakup kawasan-kawasan yang berada di luar batas-batas London Raya dan merupakan tempat tinggal bagi 8.278.251 jiwa penduduk pada tahun 2001,[30] sedangkan kawasan metropolitan London yang lebih luas di tempati oleh sekitar 12 hingga 14 juta jiwa.[31][32] Menurut Eurostat, London merupakan kota dan kawasan metropolitan yang paling banyak penduduknya di kawasan Uni Eropa serta yang kedua terbanyak di benua Eropa (atau yang ketiga jika mengikutsertakan Istanbul). Selama periode 1991–2001, sekitar 726.000 imigran tiba di London.[137]
Menurut perkiraan data dari Kantor Statistik Nasional Britania Raya pada tahun 2009, sekitar 69,7 persen dari total 7.753.600 populasi London adalah kulit putih, 59,5 persen di antaranya adalah keturunan Britania, 2,2 persen keturunan Irlandia, dan 8,0 persen selebihnya diklasifikasikan sebagai "kulit putih lain-lain". Sedangkan sekitar 13,2 persen adalah keturunan Asia Selatan, yaitu 6,2 persen India, 2,8 persen Pakistan, 2,2 persen Bangladesh dan 2,0 persen lainnya "asia selatan lainnya". Sementara sekitar 10,1 persen penduduk London berkulit Hitam, yang terdiri dari 5,3 persen keturunan Afrika, 4,0 persen keturunan Karibia dan selebihnya "kulit hitam lain-lain". 3,5 persen warga London adalah keturunan campuran; 1,8 persen Cina; dan 1,7 persen lainnya dikategorikan dalam kelompok etnis yang lain.[138]
Di sekolah-sekolah negeri di London, jumlah anak-anak keturunan kulit hitam dan Asia lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah anak-anak kulit putih, dengan perbandingan 6: 4.[139] Namun, jumlah anak-anak kulit putih mewakili 62 persen dari total 1.498.700 jiwa penduduk London yang berusia antara 0 hingga 15 tahun berdasarkan perkiraan tahun 2009 oleh Kantor Statistik Nasional Britania Raya, dengan rincian 55,7 persen keturunan kulit putih Britania (termasuk Wales, Skotlandia dan Irlandia Utara), 0,7 persen kulit putih Irlandia dan 5,6 persen adalah kulit putih lainnya.[140] Pada bulan Januari 2005, sebuah survei mengenai keragaman etnis dan agama di London menemukan bahwa terdapat 300 bahasa yang dituturkan dan lebih dari 50 komunitas non-pribumi yang jumlahnya lebih dari 10.000 jiwa di London.[141] Data dari Kantor Statistik Nasional Britania Raya menunjukkan bahwa pada tahun 2010, jumlah penduduk kelahiran asing di London adalah 2.650.000 jiwa (33 persen), angka ini meningkat dari 1.630.000 jiwa pada tahun 1997.
Sensus pada tahun 2001 menunjukkan bahwa 27,1 persen penduduk London Raya lahir di luar Britania Raya.[142] Tabel di sebelah kanan menunjukkan 20 negara asing yang paling dominan dalam komposisi penduduk London pada tahun 2011, sesuai dengan data sensus terakhir Britania Raya yang dipublikasikan.[135] Sebagian besar keturunan Britania-Jerman yang menjadi warga negara Britania Raya berasal dari tentara Britania yang dulu pernah bertugas di Jerman.[143] Perkiraan Kantor Statistik Nasional menunjukkan bahwa lima besar kelahiran negara asing yang tinggal di London pada periode Juli 2009 hingga Juni 2010 berasal dari India, Polandia, Republik Irlandia, Bangladesh dan Nigeria.[144]
48,4 persen warga London mengaku sebagai umat Kristiani.[146] Kemudian diikuti oleh mereka yang tidak beragama (20,7 persen), umat Islam (12,4 persen), Hindu (5 persen), Yahudi (1,8 persen), Sikh (1,5 persen), Buddha (1 persen) dan penganut agama lainnya (0,6 persen), namun sekitar 8,5 persen warga London tidak menyatakan agama mereka dalam sensus tahun 2011.[146]
London secara tradisional merupakan sebuah kota Kristen yang memiliki sejumlah besar gereja-gereja, khususnya di City of London. Di antaranya yang paling terkenal adalah Katedral Santo Paulus di City serta Katedral Southwark di sebelah selatan Sungai Thames yang merupakan pusat pemerintahan Anglikan,[147] sedangkan Uskup Agung Canterbury, yaitu uskup utama Gereja Inggris dan Komuni Anglikan di seluruh dunia, berkediaman di Istana Lambeth di Borough Lambeth.[148]
Upacara-upacara kebesaran nasional dan kerajaan diadakan di Katedral Santo Paulus atau di Westminster Abbey.[149] Westminster Abbey ini tidak sama dengan Katedral Westminster yang terletak disebelahnya, yang mana katedral tersebut merupakan katedral Katolik Roma yang terbesar di Inggris.[150] Walaupun gereja Anglikan banyak tersebar di London, namun jumlah penganut Anglikan sangat sedikit. Berdasarkan data statistik dari Gereja Inggris, partisipasi kehadiran warga London di gereja-gereja semakin lama semakin menurun.[151]
London juga merupakan tempat tinggal bagi komunitas-komunitas Muslim, Hindu, Sikh, dan Yahudi yang cukup besar penganutnya. Sebagian besar umat Muslim tinggal di Tower Hamlets dan Newham; tempat ibadah Muslim yang paling utama adalah Masjid Pusat London yang terletak di samping Taman Regent.[152] Setelah naiknya harga minyak, semakin banyak warga Muslim kaya dari Timur Tengah yang membangun tempat tinggal di sekitar Mayfair dan Knightsbridge di London Barat.[153][154] London juga menjadi lokasi dari masjid terbesar di Eropa Barat, yakni Masjid Baitul Futuh milik Jemaat Ahmadiyah.[151]
Kebanyakan umat Hindu menetap di Borough Brent dan Harrow. Di Harrow terdapat salah satu Kuil Hindu terbesar di Eropa, yaitu Kuil Neasden.[155] Sedangkan komunitas Sikh tersebar di London Timur dan Barat; di kawasan ini juga terdapat kuil Sikh terbesar di luar India.[156]
Mayoritas penganut Yahudi Inggris tinggal di London, dan kebanyakan menetap di Stamford Hill, Stanmore, Golders Green, Hampstead, Hendon dan Edgware di London Utara. Jemaat Stanmore dan Canons Park mempunyai anggota terbesar di kalangan jemaat-jemaat Ortodoks di Eropa, menyaingi Jemaat Ilford (juga di London) pada tahun 1998.[157] Komunitas Yahudi mendirikan Forum Yahudi London pada tahun 2006 sebagai respon terhadap pertumbuhan penganut Yahudi di London.[158]
London menyumbangkan kira-kira 20 persen bagi total PDB Britania Raya,[159] (atau $446 miliar pada tahun 2005); sedangkan perekonomian di kawasan metropolitan London merupakan yang terkaya kedua di Eropa (setelah Paris), menyumbangkan kira-kira 30 persen bagi total PDB Britania Raya (atau sekitar $669 miliar pada tahun 2005).[160] London merupakan salah satu pusat keuangan unggulan di dunia, yang bersanding dengan New York City sebagai pusat keuangan internasional yang paling terkemuka.[161][162]
Industri terbesar di London berasal dari sektor keuangan, sektor keuangannya menjadikan kota ini sebagai kontributor utama bagi neraca pembayaran Britania Raya. Sekitar 325.000 orang bekerja dalam jasa keuangan di London hingga pertengahan 2007. Lebih dari 480 bank asing beroperasi di London, terbanyak jika dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya di dunia. Saat ini, lebih dari 85% (3,2 juta) tenaga kerja di London Raya bekerja di sektor jasa. Oleh karena begitu pentingnya peran global London, perekonomian kota ini turut terpuruk saat terjadinya krisis keuangan pada akhir 2000-an. Di City of London, diperkirakan sekitar 70.000 pekerjaan di sektor keuangan "dipangkas" dalam waktu satu tahun. City of London ini merupakan lokasi dari Bank of England, Bursa Efek London, dan bursa asuransi Lloyd's of London.
Separo lebih dari total 100 perusahaan terkemuka di Britania Raya (FTSE 100) dan 100 lebih dari total 500 perusahaan terbesar di Eropa memiliki kantor pusat di London. Lebih dari 70 persen perusahaan-perusahaan FTSE 100 terletak di dalam kawasan metropolitan London, dan 75 persen dari perusahaan-perusahaan Fortune 500 juga memiliki kantor cabang di London.[163]
Di samping pelayanan profesional, perusahaan-perusahaan media Britania Raya juga terkonsentrasi di London. Oleh sebab itu, industri distribusi media merupakan sektor kedua yang paling kompetitif di London.[164] Salah satu perusahaan media yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah perusahaan penyiaran publik BBC ataupun perusahaan penyiaran swasta yang banyak tersebar di London. Sebagian besar surat kabar yang beredar ke seluruh dunia disunting di London. Selain itu, London merupakan pusat ritel utama di dunia. Pada tahun 2010, kota ini tercatat sebagai kota dengan penjualan ritel non-pangan tertinggi di dunia, dengan total pendapatan sekitar £ 64,2 miliar.[165] Pelabuhan London merupakan pelabuhan terbesar kedua di Britania Raya, mengoperasikan kurang lebih 45 miliar ton kargo setiap tahunnya.[166]
London memiliki lima kawasan bisnis utama, yaitu City of London, Westminster, Canary Wharf, Camden & Islington, dan Lambeth & Southwark. London juga menjadi kota dengan harga properti yang termahal di dunia.[167][168]
London terkenal sebagai salah satu tujuan wisata favorit di dunia dengan berbagai atraksi baik yang berasal dari masa lampau maupun yang sangat modern. Pariwisata merupakan salah satu industri utama di London yang menyerap tenaga kerja sebanyak 350.000 pekerja tetap pada tahun 2003,[169] sedangkan pengeluaran wisatawan setiap tahunnya berjumlah sekitar £15 miliar.[170] London menarik lebih dari 14 juta wisatawan mancanegara setiap tahunnya. Hal ini menjadikan London sebagai kota yang paling banyak dikunjungi di Eropa.[171] Di samping itu, London juga telah menarik sekitar 27 juta wisatawan "semalam inap" setiap tahunnya.[172] Berikut ini adalah 10 atraksi wisata yang paling banyak dikunjungi di London pada tahun 2010:[173]
Peringkat | Atraksi wisata |
Lokasi | Foto |
---|---|---|---|
1 | British Museum | 51.519459°N 0.126931°W | |
2 | Tate Modern | 51.507778°N 0.099167°W | |
3 | Galeri Nasional | 51.5086°N 0.1283°W | |
4 | Museum Sejarah Alam | 51.495983°N 0.176372°W | |
5 | Mata London | 51.5033°N 0.1197°W | |
6 | Museum Sains | 51.4975°N 0.174722°W | |
7 | Museum Victoria dan Albert | 51.496667°N 0.171944°W | |
8 | Museum Maritim Nasional | 51.481111°N 0.005556°W | |
9 | Madame Tussauds | 51.522778°N 0.155278°W | |
10 | Menara London | 51.508056°N 0.076111°W | |
Transportasi merupakan salah satu dari empat kebijakan utama yang dikelola oleh Wali kota London,[174] namun kontrol wali kota tidak termasuk pada jaringan kereta api jarak panjang yang melintasi London. Pada tahun 2007, wali kota diserahi tanggung jawab atas beberapa jalur kereta api lokal yang selanjutnya membentuk jaringan London Overground, trem, dan bus. Jaringan transportasi umum ini dikelola oleh Transport for London (TfL), yang merupakan jaringan transportasi terluas di dunia. Bersepeda adalah cara yang semakin populer untuk berkeliling London. Kampanye bersepeda di London digalakkan untuk mewujudkan lingkungan yang lebih sehat.[175]
Jalur-jalur yang membentuk London Underground, termasuk trem dan bus, menjadi bagian dari sistem transportasi terpadu pada tahun 1933 setelah dibentuknya Badan Transportasi Penumpang London atau London Transport. Saat ini, Transport for London (TfL) merupakan badan wajib yang bertanggungjawab atas sebagian besar sistem transportasi di London Raya. Badan ini dijalankan oleh sebuah lembaga dan seorang komisaris yang ditunjuk oleh Wali kota London.[176]
London merupakan pusat transportasi udara internasional dengan kawasan udara kota yang terbesar di dunia. Delapan bandar udara menggunakan kata London dalam penamaannya, namun hanya enam dari bandara-bandara tersebut yang disinggahi oleh kebanyakan lalu lintas udara. Bandar Udara Internasional London Heathrow di Hillingdon, London Barat, merupakan bandar udara tersibuk di dunia menurut lalu lintas penumpang internasional, dan juga merupakan hab utama dari maskapai penerbangan nasional Britania Raya British Airways.[179] Pada bulan Maret 2008, terminal kelima dari bandar udara ini dibuka.[180] Ada rencana untuk membangun landasan pacu ketiga dan terminal keenam namun rencana ini dibatalkan oleh Pemerintah Koalisi pada tanggal 12 Mei 2010.[181] Pada bulan Mei 2011, sistem angkutan cepat dibuka di Heathrow untuk menghubungkan bandara dengan tempat parkir yang berada di dekatnya.[182]
Lalu lintas penerbangan internasional serta penerbangan lokal yang bertarif rendah juga dikelola oleh Bandar Udara London Gatwick, yang terletak di West Sussex, London Selatan.[183]
Bandar Udara London Stansted yang terletak di Essex, London Timur, merupakan pangkalan utama bagi maskapai Ryanair, sedangkan Bandar Udara London Luton di Bedfordshire, London Utara khusus untuk penerbangan jarak dekat.[184][185] Bandar Udara London City adalah bandar udara yang paling kecil dan letaknya paling di pusat, yang khusus melayani penumpang bisnis dan penerbangan jarak dekat berjadwal serta lalu lintas pesawat pribadi.[186]
Bandar Udara London Southend di Essex, London Timur adalah sebuah bandar udara regional kecil yang khusus melayani lalu lintas penerbangan murah jarak dekat. Baru-baru ini Bandar udara ini diperbarui secara besar-besaran; terminal penumpang baru dibangun, landasan pacu diperpanjang dan stasiun kereta baru yang menawarkan akses cepat ke kota juga dikembangkan. Bandar udara ini merupakan hab dari maskapai EasyJet.[187]
Jaringan bus London adalah salah satu jaringan yang terbesar di dunia, yang beroperasi selama 24 jam sehari, dengan lebih dari 8.000 armada bus, 700 rute, dan lebih dari 6 juta penumpang setiap hari kerja. Pada tahun 2003, jaringan bus ini mencatat sekitar 1,5 miliar penumpang dalam setahun, lebih banyak dari penumpang yang berhasil diangkut oleh London Underground.[188] Sekitar £850 juta pendapatan diperoleh dalam setahun. London juga memiliki jalur kursi roda yang terbesar di dunia,[189] yang sejak kuartal ke-3 pada tahun 2007 jadi jauh lebih mudah untuk diakses bagi penumpang tunarungu dan tunanetra dengan diperkenalkannya sistem pengumuman audio-visual. Bus tingkat berwarna merah khas London sangat populer di seluruh dunia dan merupakan ikon utama transportasi di London selain taksi hitam dan Tube.[190][191]
London mempunyai jaringan trem moden yang dikenal dengan nama Tramlink, yang berbasis di Croydon, London Selatan. Jaringan ini memiliki 39 halte, tiga rute, dan mengangkut sekitar 26,5 juta penumpang pada tahun 2008. Sejak Juni 2008, Tramlink dimiliki sepenuhnya oleh TfL, dan TfL kemudian menganggarkan dana sebesar £54 juta hingga tahun 2015 untuk pemeliharaan, pembaruan, dan penambahan kapasitas armada Tramlink. Pada tahun 2009, rencana ini sudah mulai diterapkan.[192]
London Underground, atau yang lebih dikenal dengan sebutan "Tube", merupakan sistem transportasi massal kereta listrik bawah tanah yang tertua,[36] dan yang kedua terpanjang di dunia.[37] Sejak mulai beroperasi pada tahun 1863, sistem ini telah melayani 270 stasiun[193] dan terbentuk dari beberapa perusahaan swasta, di antaranya perusahaan kereta listrik bawah tanah yang pertama di dunia, yaitu City and South London Railway.[194]
Lebih dari tiga juta perjalanan dilakukan setiap hari melintasi rangkaian rel bawah tanah London, dengan kata lain lebih dari 1 miliar pertahunnya.[195] Sebuah program investasi berusaha untuk mengatasi masalah kesesakan penumpang dan keutuhan sistem, di antaranya termasuk anggaran sebesar £7 miliar yang khusus diperuntukkan bagi penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas 2012.[196] London juga dipuji sebagai kota besar yang memiliki transportasi umum terbaik.[197] Docklands Light Railway yang dibuka pada tahun 1987 merupakan sistem angkutan kereta listrik bawah tanah kedua yang lingkupnya lebih lebih kecil dan menggunakan kendaraan ringan seperti trem yang melayani rute Docklands dan Greenwich.
Terdapat juga sebuah jaringan kereta listrik di pinggiran kota, khususnya di London Selatan, yang memiliki rel bawah tanah yang lebih pendek. Di London juga terletak stasiun yang paling sibuk di Inggris, yaitu Stasiun London Waterloo, dengan lebih dari 184 juta penduduk menggunakan jasa stasiun ini setiap tahunnya (termasuk Stasiun London Waterloo East). Stasiun-stasiun ini menyediakan layanan kereta api ke London Tenggara dan Barat Daya, dan juga ke sebagian Inggris Tenggara dan Barat Daya.[198][199] Sebagian besar jalur kereta berakhir di pusat kota London, tepatnya di 18 stasiun terminal dengan pengecualian kereta Thameslink yang menghubungkan Bedford di utara dengan Brighton di selatan melalui Bandar Udara London Luton dan Gatwick.[200]
Sejak tahun 2007, jaringan kereta-cepat Eurostar menghubungkan St. Pancras International dengan kota-kota seperti Lille, Paris, dan Brussels. Waktu tempuh perjalanan ke Paris dan Brussels menjadi lebih cepat selama 2 jam-an dan satu jam 50 menit. Hal ini menjadikan London lebih dekat dengan dataran Eropa dibandingkan dengan wilayah Inggris lainnya karena terhubungnya jalur kereta High Speed 1 dengan Terowongan Channel.[201] Sementara itu, kereta-kereta domestik berkecepatan tinggi dibuka pertama kalinya pada bulan Juni 2009 untuk menghubungkan Kent dengan London.[202]
Kegiatan bersepeda di London mengalami kebangkitan sejak awal 2000. Pengendara sepeda menikmati cara yang lebih murah, dan sering kali lebih cepat dalam bepergian ke sekitar kota jika dibandingkan dengan menggunakan angkutan umum atau mobil pribadi.[203] Peluncuran Barclays Cycle Hire pada bulan Juli 2010 turut mendorong pertumbuhan pengendara sepeda di London.[204]
Meskipun sebagian besar arus lalu lintas yang melintas di pusat kota London dilayani oleh angkutan umum, namun mobil travel lebih diutamakan di kawasan pinggiran kota. Jalan lingkar dalam (di sekeliling pusat kota), jalan lingkar Utara dan Selatan (di pinggiran kota), dan Jalan bebas hambatan terkendali M25 (di luar kawasan pembangunan) mengelilingi London dan bersimpangan dengan sejumlah rute-rute jalan raya radial yang selalu sibuk, namun di antara jalan-jalan ini cuma sedikit yang menembus pedalaman London. Jalan raya M25 merupakan jalan lingkar yang terpanjang di dunia, dengan panjang sekitar 1.955 km (1.215 mi).[205] Jalan A1 dan M1 menghubungkan London dengan Edinburgh, Leeds, dan Newcastle.
Sebuah rencana mengenai jaringan lalu lintas jalan raya yang komprehensif di seluruh kota (Rencana Ringways) disusun pada tahun 1960, namun sebagian besar rencana itu dibatalkan pada awal tahun 1970. Pada tahun 2003, London Congestion Charge (Biaya Kemacetan London) diperkenalkan untuk mengurangi volume lalu lintas di pusat kota. Para pengendara diharuskan untuk membayar sebesar £ 10 per hari agar bisa berkendara di dalam zona yang digolongkan sebagai pusat kota London yang padat.[206][207] London juga terkenal karena kemacetan lalu lintasnya. Jalan bebas hambatan M25 menjadi jalan raya tersibuk di negara itu.[208] Kecepatan rata-rata mobil di jam-jam sibuk adalah 106 mph (171 km/h).[209] Kebijakan London Congestion Charge ini telah terbukti efektif dalam meningkatkan pemanfaatan kereta dan bus oleh kurang lebih 20.000 orang. Selain itu, kebijakan ini juga berhasil mengurangi arus lalu lintas (terutama mobil pribadi) sebanyak 10 sampai 15 persen, dengan begitu turut meningkatkan kecepatan lalu lintas sebesar 10 sampai 15 persen, dan juga mengurangi angka kemacetan sebesar 20 sampai 30 persen.[210] Dalam beberapa tahun terakhir, rata-rata jumlah mobil yang memasuki pusat kota London pada hari kerja berkurang dari 195.000 menjadi 125.000 mobil.[211]
Pelabuhan London dahulu pernah menjadi pelabuhan terbesar di dunia, namun saat ini pelabuhan tersebut hanya menjadi pelabuhan terbesar kedua di Britania Raya, yang mengelola sekitar 45 juta ton kargo setiap tahunnya.[166] Sebagian besar lalu lintas kapal yang menuju London berlabuh di Pelabuhan Tilbury yang lokasinya berada di luar kawasan London Raya.
London merupakan salah satu kota yang menjadi pusat utama pendidikan tinggi dan penelitian di dunia. Sebanyak 43 universitas di London membentuk konsentrasi pendidikan tinggi terbesar di Eropa.[24] Pada tahun 2008/2009, populasi mahasiswa di London berjumlah 412.000 orang (kira-kira 17 persen dari total mahasiswa di Britania Raya), 287.000 orang di antaranya merupakan mahasiswa sarjana dan 118.000 selebihnya menuntut ilmu di tingkat pascasarjana.[212] Pada tahun 2008/2009 juga terdapat sekitar 97.150 mahasiswa asing di London, jumlah ini setara dengan kira-kira 25 persen dari keseluruhan mahasiswa asing di Britania Raya.[212]
Sejumlah lembaga pendidikan tinggi terkemuka di dunia terletak di London. Berdasarkan Peringkat Universitas Dunia THE-QS pada 2011, Imperial College London menduduki peringkat ke-6, sedangkan University College London (UCL) berada di peringkat ke-7, dan King's College London di peringkat ke-27 di dunia.[213] London School of Economics dikatakan sebagai lembaga ilmu pengetahuan sosial terkemuka di dunia dalam bidang pendidikan dan penelitian.[214] Selain itu, London Business School juga dianggap sebagai salah satu sekolah bisnis terunggul di dunia, apalagi pada tahun 2010, program MBA-nya mendapatkan penilaian tertinggi di dunia oleh Financial Times.[215]
Dengan jumlah 125.000 orang mahasiswa, Himpunan Universitas London merupakan universitas pendidikan jarak dekat yang terbesar di Eropa.[216] Ini mencakup empat universitas besar multi-fakultas, yaitu King's College London, Queen Mary, Royal Holloway, dan UCL, termasuk beberapa lembaga-lembaga pendidikan tinggi yang lebih kecil seperti Birkbeck, Institut Seni Courtauld, Goldsmiths, Guildhall School of Music and Drama, Institute of Education, Royal Academy of Music, dan sebagainya.[217] Masing-masing anggota Himpunan Universitas London ini menerapkan prosedur penerimaan mahasiswa baru tersendiri dan menawarkan ijazah yang juga tersendiri.
Selain perguruan-perguruan tinggi di atas, terdapat juga sejumlah universitas di London yang berada di luar Himpunan Universitas London, misalnya Imperial College London, Universitas Brunel, City University London, Universitas Metropolitan London (universitas terbesar di London dengan jumlah mahasiswanya 34.000 orang),[218] Universitas Kingston, University of the Arts London (universitas seni terbesar di Eropa dengan konsentrasi pada disain, mode, komunikasi dan seni pertunjukan),[219] Universitas London Barat, Universitas London Timur, Universitas Westminster, Universitas South Bank London, dan Universitas Middlesex. Di samping itu, juga terdapat tiga universitas internasional di London, yakni Regent's College, Universitas Richmond, dan Universitas Schiller Internasional.
London adalah lokasi dari lima sekolah kedokteran utama di Eropa, yaitu Barts and The London School of Medicine and Dentistry (anggota Queen Mary), King's College London School of Medicine (sekolah kedokteran terbesar di Eropa), Imperial College School of Medicine, UCL Medical School, dan St. George. Kampus-kampus ini memiliki banyak rumah sakit afiliasi. London juga merupakan salah satu pusat utama bagi penelitian biomedis, tiga dari lima pusat ilmiah kesehatan akademi di Britania Raya berada di London, yaitu Imperial College Healthcare, King's Health Partners dan UCL Partners (yang merupakan pusat kesehatan terbesar di Eropa).[220] Terdapat juga sejumlah sekolah bisnis di London, di antaranya Cass Business School (anggota City University London), ESCP Europe, European Business School London, Imperial College Business School dan London Business School. Di London juga berlokasi banyak lembaga pendidikan khusus seni, seperti Academy of Live and Recorded Arts, London Contemporary Dance School, Royal Academy of Dramatic Art (RADA), Royal College of Art, Royal College of Music dan Trinity Laban.
Sebagian besar lembaga pendidikan dasar dan menengah di London adalah sekolah negeri yang dikelola oleh masing masing borough, namun juga terdapat beberapa sekolah swasta di London, termasuk sekolah-sekolah tua dan terkenal seperti City of London School, Harrow School, St Paul's School, Westminster School, dan Highgate School.
Aksen London lama atau yang sering disebut dengan aksen "Cockney" serupa dengan aksen kebanyakan penduduk di Inggris Tenggara. Aksen para 'Londoner' pada abad ke-21 sangat bervariasi, yang paling umum di antaranya adalah yang dituturkan oleh warga yang berusia di bawah 30-an. Namun beberapa fusi Cockney, Pengucapan yang Diterima (Received Pronunciation), dan seluruh aksen kelompok 'etnis', terutama dari etnis Karibia, juga dilabeli sebagai aksen Multicultural London English (MLE).[221]
Di kawasan City of Westminster, terletak distrik hiburan West End yang berpusat di sekitar Leicester Square, tempat diadakannya pemutaran perdana film-film dunia, dan bersama Broadway di New York City menjadi salah satu distrik teater terkemuka di dunia. Disini terdapat juga Piccadilly Circus yang terkenal dengan papan-papan iklan elektronik raksasanya,[222] dan kawasan teater London, serta berbagai bioskop, bar, klub dan restoran-restoran, termasuk kawasan Chinatown di Soho, dan di sebelah timurnya terletak Covent Garden, yakni sebuah kawasan yang penuh dengan deretan toko-toko. Royal Ballet, English National Ballet, Royal Opera dan English National Opera juga berbasis di London dan secara rutin mengadakan pertunjukan di Royal Opera House, Coliseum Theatre, Sadler's Wells Theatre dan Royal Albert Hall di samping juga melakukan tur ke seluruh negara.[223]
Upper Street di Islington yang panjangnya kurang lebih 1 mil (1.6 km) membentang ke utara dari Angel. Kawasan ini merupakan jalan raya yang mempunyai bar dan restoran yang paling banyak dibandingkan dengan jalan lainnya di Britania Raya.[224] Kawasan perbelanjaan yang paling sibuk di Eropa juga terletak di London, yakni jalan Oxford Street, yang panjangnya sekitar 1 mil (1.6 km), yang juga menjadi jalan perbelanjaan terpanjang di Britania Raya. Oxford Street adalah lokasi dari sejumlah besar pengecer dan department store kelas atas, termasuk Selfridges yang terkenal.[225] Di barat daya terdapat Knightsbridge, yang merupakan lokasi dari Harrods Department Store yang juga terkenal.
London adalah tempat tinggal bagi para perancang busana terkenal seperti Vivienne Westwood, John Galliano, Stella McCartney, Manolo Blahnik, Jimmy Choo, dan almarhum Alexander McQueen. Populernya seni dan mode di London menjadikan kota ini sebagai salah satu pusat mode internasional bersama dengan Paris, Milan, dan New York. Dalam hal kuliner, London menawarkan berbagai macam masakan sebagai hasil dari penduduknya yang terdiri dari beragam etnis. Pusat kuliner utama di London di antaranya terdapat di restoran-restoran Bangladesh di Brick Lane dan restoran masakan Cina di Chinatown.[226]
London juga memiliki berbagai perayaan tahunan, dimulai dengan Parade Tahun Baru di awal tahun, pertunjukan kembang api di Mata London, perayaan ini merupakan pesta jalanan terbesar kedua di dunia. Juga ada Karnaval Notting Hill yang diadakan selama "Bank Holiday" pada akhir Agustus setiap tahunnya. Sementara pesta-pesta tradisional di London di antaranya adalah perayaan Lord Mayor's Show pada bulan November, yaitu sebuah acara yang sudah diselenggarakan selama berabad-abad untuk merayakan penobatan tahunan Lord Mayor City of London dengan prosesi perayaan yang berlangsung di sepanjang jalan kota, serta Trooping the Colour pada bulan Juni, yaitu sebuah kontes militer resmi yang diadakan oleh rejimen-rejimen Persemakmuran dan Britania Raya untuk merayakan hari ulang tahun resmi Ratu.[227]
London telah menjadi latar tempat bagi berbagai karya sastra. Pusat-pusat sastra tradisional London adalah Hampstead (sejak awal abad ke-20) dan Bloomsbury. Di antara sastrawan yang menulis tentang London adalah Samuel Pepys, yang terkenal dengan buku hariannya yang mencatat mengenai peristiwa Kebakaran Besar pada tahun 1666. Selain itu juga ada Charles Dickens, yang merepresentasikan istilah London yang berkabut, dingin dan kotor pada era Victoria, dan Virginia Woolf yang dianggap sebagai salah satu sastrawan modern terkemuka pada abad ke-20.[228]
Dalam kisah Canterbury Tales yang dikarang oleh Geoffrey Chaucer pada akhir abad ke-14, diceritakan bahwa para peziarah berangkat ke Canterbury dari penginapan Tabard di Southwark, London. William Shakespeare menghabiskan sebagian besar hidupnya dengan tinggal dan bekerja di London. Ben Jonson yang hidup sezaman dengan Shakespeare juga menetap di London, oleh sebab itu separo dari karya-karyanya—khususnya drama The Alchemist—berlatarkan kota ini.[228] A Journal of the Plague Year (1722) yang dikarang oleh Daniel Defoe adalah karya fiksi yang mengisahkan mengenai peristiwa Wabah Besar London tahun 1665.[228] Karya-karya terkenal lainnya yang berlatarkan London pada abad ke-19 datang dalam bentuk novel-novel karangan Dickens, serta seri Sherlock Holmes karangan Sir Arthur Conan Doyle.[228] Penulis modern yang sangat dipengaruhi oleh London antara lain Peter Ackroyd, penulis "biografi" London, dan Iain Sinclair yang berkecimpung dalam genre psikogeografi.
London juga menjadi latar bagi film-film seperti Oliver Twist (1948), Peter Pan (1953), The Ladykillers (1955), The 101 Dalmatians (1961), Mary Poppins (1964), Blowup (1966), The Long Good Friday (1980), Secrets & Lies (1996), Notting Hill (1999), Match Point (2005), V For Vendetta (2005), Sweeney Todd: The Demon Barber Of Fleet Street (2008) dan seri-seri Harry Potter yang terkenal dengan peron 9 ¾ nya. Opera sabun EastEnders yang pertama kali ditayangkan pada tahun 1995 juga berlatarkan kota ini. London telah memainkan peran penting dalam industri perfilman dunia dan memiliki studio besar di Ealing serta komunitas efek khusus dan pasca-produksi yang berpusat di Soho. Perusahaan film Working Title Films juga berkantor pusat di London.[229]
London merupakan tempat terletaknya banyak museum, galeri, dan institusi sejenis lainnya. Sebagian dari museum-museum di London tidak mengenakan biaya masuk dan merupakan atraksi wisata andalan serta juga menjadi pusat penelitian. Museum yang pertama didirikan adalah British Museum di Bloomsbury pada tahun 1753. Awalnya museum ini mengoleksi barang-barang antik, spesimen sejarah alam serta juga berfungsi sebagai perpustakaan nasional. Saat ini museum ini menyimpan sekitar 7 juta artifak dari seluruh dunia. Pada tahun 1824, Galeri Nasional didirikan untuk menyimpan hasil seni lukis Barat dalam koleksi nasional Britania. Saat ini, Galeri Nasional berlokasi di Trafalgar Square. Pada paruh kedua abad ke-19, kawasan South Kensington dikembangkan menjadi kawasan kebudayaan dan sains "Albertopolis", di kawasan ini terletak tiga museum nasional utama, yaitu Museum Victoria dan Albert (untuk seni terapan), Museum Sejarah Alam dan Museum Sains. Galeri seni nasional Britania terdapat di Tate Britain, yang awalnya didirikan sebagai paviliun dari Galeri Nasional pada tahun 1897. Tate Gallery juga menjadi sebuah pusat kesenian modern utama. Pada tahun 2000, koleksi Tate Gallery ini dipindahkan ke Tate Modern, sebuah galeri baru yang berlokasi di bekas Stasiun Bankside Power.
London merupakan salah satu kota yang menjadi pusat bagi musik klasik dan musik pop yang utama di dunia dan merupakan lokasi bagi label-label musik besar seperti EMI, serta asal dari banyak grup-grup musik, musisi dan profesional di bidang industri musik yang tak terhitung jumlahnya. Di London juga banyak terdapat gedung-gedung orkestra dan konser, di antaranya Barbican Arts Centre (basis utama London Symphony Orchestra), Cadogan Hall (Royal Philharmonic Orchestra) dan Royal Albert Hall (The Proms).[223] Dua gedung opera yang utama di London adalah Royal Opera House dan Coliseum Theatre.[223] Alat musik organ pipa yang terbesar di Britania Raya dapat dijumpai di Royal Albert Hall. Alat-alat musik terpenting lainnya juga terdapat di katedral-katedral. Selain itu, di London juga terdapat beberapa buah "konservatoir" (sekolah musik), di antaranya Royal Academy of Music, Royal College of Music, Guildhall School of Music and Drama dan Trinity College of Music.
London mempunyai berbagai arena untuk menggelar konser rock dan pop, termasuk arena-arena besar seperti Earls Court, Wembley Arena dan O2 Arena, serta beberapa tempat untuk menggelar acara-acara dalam skala menengah seperti Brixton Academy, Hammersmith Apollo dan Shepherd's Bush Empire.[223] Beberapa festival musik, termasuk Festival Wireless, juga digelar di London. London juga merupakan lokasi dari Hard Rock Cafe yang pertama di dunia serta Abbey Road Studios, yang merupakan studio tempat The Beatles merekam sebagian besar hits mereka. Pada periode 1970-an dan 1980-an, musisi-musisi dan grup-grup musik seperti Elton John, David Bowie, Queen, Elvis Costello, Cat Stevens, Ian Dury and the Blockheads, The Kinks, The Rolling Stones, The Who, Electric Light Orchestra, Madness, The Jam, The Small Faces, Led Zeppelin, Iron Maiden, Fleetwood Mac, The Police, The Cure, Squeeze dan Sade sukses mencuri perhatian dunia, menghantarkan suara dan irama musik mereka bergema ke seluruh London dan ke seluruh dunia.[230]
London memainkan peranan penting dalam perkembangan musik punk,[231] dengan tokoh-tokoh seperti Sex Pistols, The Clash,[230] dan Vivienne Westwood, yang kesemuanya berasal atau berbasis di London. Musisi-musisi baru yang muncul dari dunia musik London di antaranya Bananarama, Wham!, The Escape Club Bush, East 17, Siouxsie and the Banshees, the Spice Girls, Jamiroquai, Blur, The Libertines, Babyshambles, Bloc Party, Amy Winehouse, Adele, Coldplay, George Michael, dan yang terbaru; One Direction.[232] London juga merupakan pusat dari musik urban, terutama yang berasal dari genre UK garage, drum and bass, dubstep dan grime, yang kesemuanya berevolusi di London, sedangkan musik impor seperti hip-hop dan reggae juga diminati. Stasiun radio khusus musik, BBC 1Xtra, didirikan untuk mendukung pertumbuhan musik urban, baik di London maupun di wilayah Britania lainnya.
London telah menjadi tuan rumah bagi tiga penyelenggaraan ajang Olimpiade Musim Panas, yaitu pada tahun 1908, 1948, dan terakhir pada tahun 2012.[233][234] London terpilih pada bulan Juli 2005 sebagai tuan rumah penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Musim Panas 2012, sehingga menjadikan London sebagai kota pertama yang telah menjadi tuan rumah Olimpiade modern sebanyak tiga kali.[25] London juga menjadi tuan rumah bagi penyelenggaraan Pesta Olahraga Persemakmuran pada tahun 1934.[235] Berikutnya, London akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Atletik pada tahun 2017 nanti.[236]
Olahraga yang paling populer di London adalah sepak bola. Terdapat 14 klub sepak bola di kota ini, enam di antaranya berlaga di Liga Utama Inggris, yakni: Chelsea, Fulham, Queens Park Rangers, Tottenham Hotspur, Arsenal dan West Ham United.[237]
London juga memiliki empat tim uni rugbi di Liga Utama Aviva (London Irish, Saracens, Wasps dan Harlequins), meskipun hanya Harlequins yang masih bermain di London (tiga tim lainnya saat ini bermain di luar London Raya).[238] Dua tim lainnya bermain di divisi dua, yaitu London Welsh dan London Scottish. London juga memiliki tim rugbi tradisional, di antaranya yang terkenal adalah Richmond F.C., Rosslyn Park F.C., Westcombe Park R.F.C. dan Blackheath F.C..
Saat ini ada tiga tim uni rugbi profesional di London, yakni London Broncos; yang bermain di Liga Super Eropa di stadion The Stoop; London Skolars (yang bermarkas di Wood Green, Haringey); dan Hemel Stags yang bermarkas di Hemel Hempstead di London Utara.
Sejak tahun 1924, Stadion Wembley yang asli adalah kandang dari tim nasional sepak bola Inggris dan menjadi tempat penyelenggaraan final Piala FA serta final Challenge Cup liga rugbi.[239] Stadion Wembley yang baru berfungsi sama persis dengan stadion pendahulunya dan memiliki kapasitas 90.000 penonton.[240] Stadion Twickenham di barat daya London adalah markas dari tim uni rugbi nasional dan saat ini memiliki kapasitas sebesar 84.000 penonton setelah tribun barunya selesai dibangun.[241]
London juga memiliki dua lapangan tes kriket, yaitu Lord's (markas dari klub Middlesex C.C.C.) di St John's Wood[242] dan The Oval (markas dari klub Surrey C.C.C.) di Kennington.[243] Lord's telah menyelenggarakan empat kali final Piala Dunia Kriket. Salah satu kompetisi olahraga tahunan yang paling terkenal di London adalah Kejuaraan Tenis Wimbledon yang rutin diselenggarakan di All England Club di pinggiran sebelah barat daya Wimbledon.[244] Ajang penting lainnya yang digelar di London adalah Maraton London, yaitu kompetisi maraton tahunan yang diikuti oleh sekitar 35.000 pelari dengan jarak 262 mil (422 km) melintasi kota,[245] dan Balap Perahu antara Universitas Oxford dan Universitas Cambridge di Sungai Thames dengan rute dari kawasan Putney sampai ke Mortlake.[246]
Akibat pengaruh Imperium Britania, terdapat sekitar 46 tempat lainnya di enam benua yang memiliki nama sama dengan London.[247] London borough juga menjalin hubungan kota kembar dengan kota-kota lain di seluruh dunia. Berikut ini adalah beberapa kota yang menjalin hubungan kota kembar dengan London:
Kota-kota berikut ini menjalin perjanjian persahabatan dengan London:
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.