Kabupaten Sragen

kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Kabupaten Sragen

Kabupaten Sragen (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦯꦿꦒꦺꦤ꧀, Pegon: سراڬن, translit. Ṡragèn) adalah sebuah wilayah kabupaten di Solo Raya, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ibu kotanya adalah kecamatan Sragen, sekitar 30 km sebelah Timur Kota Surakarta. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Grobogan di Utara, Kabupaten Ngawi di Timur, Kabupaten Karanganyar di Selatan, serta Kabupaten Boyolali di Barat. Penduduk kabupaten Sragen berjumlah 1.021.435 jiwa pada tahun 2024.[1][7]

Fakta Singkat Transkripsi bahasa daerah, • Hanacaraka ...
Kabupaten Sragen
Transkripsi bahasa daerah
  Hanacarakaꦯꦿꦒꦺꦤ꧀
  Pegonسراڬن
  Alfabet JawaṠragèn
Thumb
Alun-alun Sragen
Thumb
Waduk Ketro
Thumb
Julukan: 
  • Bumi Sukowati
  • Fosil
Motto: 
THE ANCIANT OF JAVA
Thumb
Peta
Thumb
Kabupaten Sragen
Peta
Thumb
Kabupaten Sragen
Kabupaten Sragen (Indonesia)
Koordinat: 7.41278°S 110.935°E / -7.41278; 110.935
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Dasar hukumUU No. 13/1950
Hari jadi27 Mei 1746
Ibu kotaSragen
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 20
  • Kelurahan: 12
  • Desa: 196
Pemerintahan
  JenisPemerintah Daerah Kabupaten
  BupatiKusdinar Untung Yuni Sukowati
  Wakil BupatiSuroto
  Sekretaris DaerahHargiyanto
  Ketua DPRDSuparno
Luas
  Total941,55 km2 (363,53 sq mi)
Populasi
 (30 Juni 2024)[1]
  Total1.021.435
  Kepadatan1,100/km2 (2,800/sq mi)
Demografi
  Agama
  • 98,05% Islam
  • 0,02% Buddha
  • 0,07% Hindu
  • 0,03% Lainnya[1][2]
  BahasaIndonesia, Jawa (dominan)
  IPM 75,53 (2024)
 tinggi [3]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
Kode BPS
3314
Kode area telepon0271
Kode ISO 3166ID-JT
Pelat kendaraanAD xxxx **E/*N/*Y
Kode Kemendagri33.14
APBDRp 2.403.010.000.000,- (2024)[4]
PADRp 439.370.000.000,- (2024)[4]
DAURp 1.071.083.438.000,- (2024)[5]
DAKRp 407.339.048.000,- (2024)[6]
Semboyan daerahSragen ASRI
(Aman, Sehat, Rapi, Indah)
Flora resmiSalam
Fauna resmiBranjangan
Situs webwww.sragenkab.go.id
Tutup

Kabupaten ini dikenal dengan sebutan "Kabupaten Fosil" dan juga dikenal sebagai "Bumi Sukowati",[8] nama yang digunakan sejak masa kekuasaan Kerajaan (Kasunanan) Surakarta. Nama Sragen dipakai karena pusat pemerintahan berada di Sragen. Kawasan Sangiran merupakan tempat ditemukannya fosil manusia purba dan binatang purba, yang sebagian disimpan di Museum Fosil Sangiran.

Geografi

Secara geografis, Kabupaten Sragen terletak di 7°15' – 7°30' Lintang Selatan dan 110°45' – 111°10' Bujur Timur. Wilayahnya berada di lembah daerah aliran Sungai Bengawan Solo yang mengalir ke arah timur. Sebagian besar merupakan dataran rendah dengan ketinggian antara 70-480 meter di atas permukaan air laut. Sebelah utara berupa perbukitan, bagian dari rangkaian Pegunungan Kendeng. Sedangkan sebagian kecil wilayah selatan berupa perbukitan kaki Gunung Lawu.

Batas wilayah

Batas wilayah kabupaten Sragen adalah sebagai berikut:[9]

UtaraKabupaten Grobogan
TimurKabupaten Ngawi
SelatanKabupaten Karanganyar
BaratKabupaten Boyolali

Sejarah

Ringkasan
Perspektif

Hari Jadi Kabupaten Sragen[pranala nonaktif permanen] ditetapkan dengan Perda Nomor: 4 Tahun 1987, yaitu pada hari Selasa Pon, tanggal 27 Mei 1746. tanggal dan waktu tersebut adalah dari hasil penelitian serta kajian pada fakta sejarah, ketika Pangeran Mangkubumi yang kelak menjadi Sri Sultan Hamengku Buwono yang ke- I menancapkan tonggak pertama melakukan perlawanan terhadap Belanda menuju bangsa yang berdaulat dengan membentuk suatu Pemerintahan lokal di Desa Pandak, Karangnongko masuk tlatah Sukowati sebelah timur.

Kronologi

Pangeran Mangkubumi adik dari Sunan Pakubuwono II di Mataram sangat membenci Kolonialis Belanda. Apalagi setelah Belanda banyak mengintervensi Mataram sebagai Pemerintahan yang berdaulat. Oleh karena itu dengan tekad yang menyala bangsawan muda tersebut lolos dari istana dan menyatakan perang dengan Belanda. Dalam sejarah peperangan tersebut, disebut dengan Perang Mangkubumen ( 1746–1757 ). Dalam perjalanan perangnya Pangeran Muda dengan pasukannya dari Keraton bergerak melewati Desa-desa Cemara, Tingkir, Wonosari, Karangsari, Ngerang, Butuh, Guyang. Kemudian melanjutkan perjalanan ke Desa Pandak, Karangnongko masuk tlatah Sukowati.

Di Desa ini Pangeran Mangkubumi membentuk Pemerintahan Pemberontak. Desa Pandak, Karangnongko di jadikan pusat Pemerintahan Projo Sukowati, dan dia meresmikan namanya menjadi Pangeran Sukowati serta mengangkat pula beberapa pejabat pemerintahan.

Karena secara geografis terletak di tepi Jalan Lintas Tentara Kompeni SurakartaMadiun, pusat Pemerintahan tersebut dianggap kurang aman, maka kemudian sejak tahun 1746 dipindahkan ke Desa Gebang yang terletak disebelah tenggara Desa Pandak Karangnongko.

Sejak itu Pangeran Sukowati memperluas daerah kekuasaannya meliputi Desa Krikilan, Pakis, Jati, Prampalan, Mojoroto, Celep, Jurangjero, Grompol, Kaliwuluh, Jumbleng, Lajersari dan beberapa desa Lain.

Dengan daerah kekuasaan serta pasukan yang semakin besar Pangeran Sukowati terus menerus melakukan perlawanaan kepada Kompeni Belanda bahu membahu dengan saudaranya Raden Mas Said, yang berakhir dengan perjanjian Giyanti pada tahun 1755, yang terkenal dengan Perjanjian Palihan Negari, yaitu kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta, di mana Pangeran Sukowati menjadi Sultan Hamengku Buwono ke-1 dan perjanjian Salatiga tahun 1757, di mana Raden Mas Said ditetapkan menjadi Mangkunegara I dengan mendapatkan separuh wilayah Kasunanan Surakarta.

Selanjutnya sejak tanggal 12 Oktober 1840 dengan Surat Keputusan Sunan Paku Buwono VII yaitu serat Angger – angger Gunung, daerah yang lokasinya strategis ditunjuk menjadi Pos Tundan, yaitu tempat untuk menjaga ketertiban dan keamanan Lalu Lintas Barang dan surat serta perbaikan jalan dan jembatan, termasuk salah satunya adalah Pos Tundan Sragen.

Perkembangan selanjutnya sejak tanggal 5 juni 1847 oleh Sunan Paku Buwono VIII dengan persetujuan Residen Surakarta Baron de Geer ditambah kekuasaan yaitu melakukan tugas kepolisian dan karenanya disebut Kabupaten Gunung Pulisi Sragen. Kemudian berdasarkan Staatsblaad No 32 Tahun 1854, maka disetiap Kabupaten Gunung Pulisi dibentuk Pengadilan Kabupaten, di mana Bupati Pulisi menjadi Ketua dan dibantu oleh Kliwon, Panewu, Rangga dan Kaum.

Sejak tahun 1869, daerah Kabupaten Pulisi Sragen memiliki 4 ( empat ) Distrik, yaitu Distrik Sragen, Distrik Grompol, Distrik Sambungmacan dan Distrik Majenang.

Selanjutnya sejak Sunan Paku Buwono VIII dan seterusnya diadakan reformasi terus menerus dibidang Pemerintahan, di mana pada akhirnya Kabupaten Gunung Pulisi Sragen disempurnakan menjadi Kabupaten Pangreh Praja. Perubahan ini ditetapkan pada zaman Pemerintahan Paku Buwono X, Rijkblaad No. 23 Tahun 1918, di mana Kabupaten Pangreh Praja sebagai Daerah Otonom yang melaksanakan kekuasaan hukum dan Pemerintahan.

Dan Akhirnya memasuki Zaman Kemerdekaan Pemerintah Republik Indonesia, Kabupaten Pangreh Praja Sragen menjadi Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen.

Pemerintahan

Ringkasan
Perspektif

Daftar Bupati

Informasi lebih lanjut No, Foto ...
No Foto Bupati Mulai Jabatan Akhir Jabatan Wakil Bupati
18 Thumb dr. Hj. Kusdinar Untung Yuni Sukowati 26 Februari 2021 Petahana Suroto
Tutup

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Sragen dalam empat periode terakhir.

Informasi lebih lanjut Partai Politik, Jumlah Kursi dalam Periode ...
Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2009–2014[10] 2014–2019[11] 2019–2024[12] 2024–2029[13]
PKB 5 Kenaikan 7 Steady 7 Penurunan 6
Gerindra (baru) 1 Kenaikan 5 Steady 5 Kenaikan 6
PDI-P 17 Penurunan 11 Kenaikan 13 Kenaikan 15
Golkar 6 Kenaikan 8 Penurunan 6 Kenaikan 7
NasDem (baru) 0 Kenaikan 1 Kenaikan 2
PKS 4 Kenaikan 6 Steady 6 Penurunan 5
Hanura (baru) 0 Kenaikan 1 Penurunan 0 Steady 0
PAN 3 Steady 3 Penurunan 2 Kenaikan 4
Demokrat 7 Penurunan 3 Kenaikan 5 Steady 5
PPP 1 Steady 1 Penurunan 0 Steady 0
PPRN (baru) 1
Jumlah Anggota 45 Steady 45 Steady 45 Kenaikan 50
Jumlah Partai 9 Steady 9 Penurunan 8 Steady 8
Tutup

Kecamatan

Kabupaten Sragen terdiri dari 20 kecamatan, 12 kelurahan, dan 196 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 981.416 jiwa dengan luas wilayah 941,54 km² dan sebaran penduduk 1.042 jiwa/km².[14][15]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Sragen, adalah sebagai berikut:

Informasi lebih lanjut Kode Kemendagri, Kecamatan ...
Kode
Kemendagri
KecamatanJumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Kodepos[16]StatusDaftar
Desa/Kelurahan
33.14.13 Gemolongꦒꦺꦩꦺꦴꦭꦺꦴꦁ

(gĕmoloŋ)

41057274Desa
Kelurahan
33.14.18 Gesiꦒꦼꦱꦶ

(gĕsi)

757262Desa
33.14.06 Gondangꦒꦺꦴꦟ꧀ꦝꦁ

(goṇḍaŋ)

957254Desa
33.14.20 Jenarꦗꦼꦤꦂ

(jĕnar)

757256Desa
33.14.01 Kalijambeꦏꦭꦶꦗꦩ꧀ꦧꦺ

(kalijambé)

1457275Desa
33.14.09 Karangmalangꦏꦫꦁꦩꦭꦁ

(karaŋmalaŋ)

2857291Desa
Kelurahan
33.14.04 Kedawungꦏꦼꦝꦮꦸꦁ

(keḍawuŋ)

1057292Desa
33.14.03 Masaranꦩꦱꦫꦤ꧀

(masaran)

1357282Desa
33.14.14 Miriꦩꦶꦫꦶ

(miri)

1057276Desa
33.14.16 Mondokanꦩꦺꦴꦟ꧀ꦝꦺꦴꦏ꧀

(Moṇḍokan)

957271Desa
33.14.08 Ngrampalꦔꦿꦩ꧀ꦥꦭ꧀

rampal)

857252Desa
33.14.02 Plupuhꦥ꧀ꦭꦸꦥꦸꦃ

(plupuh)

1657283Desa
33.14.05 Sambirejoꦱꦩ꧀ꦧꦶꦉꦗ

(sambirĕjå)

957293Desa
33.14.07 Sambungmacanꦱꦩ꧀ꦧꦸꦁꦩꦕꦤ꧀

(sambuŋmacan)

957253Desa
33.14.11 Sidoharjoꦱꦶꦢꦲꦂꦗ

(sidåhårjå)

1257281Desa
33.14.10 Sragenꦯꦿꦒꦺꦤ꧀

(ṡragèn)

6257211-57218Desa
Kelurahan
33.14.17 Sukodonoꦱꦸꦏꦢꦤ

(sukådånå)

957263Desa
33.14.15 Sumberlawangꦱꦸꦩ꧀ꦧꦼꦂꦭꦮꦁ

(sumbĕrlawaŋ)

1157272Desa
33.14.19 Tangenꦠꦔꦺꦤ꧀

(tangèn)

757261Desa
33.14.12 Tanonꦠꦤꦺꦴꦤ꧀

(tanon)

1657277Desa
TOTAL12196
Tutup

Transportasi

Ringkasan
Perspektif

Darat

Sragen terletak di poros Jalan Nasional Nasional 17 di {{Rute/Kode daerah . Kabupaten ini merupakan gerbang utama jalur tengah Provinsi Jawa Tengah, berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur.

Selain itu, Sragen juga dilintasi Jalan Tol Trans Jawa Ruas Solo–Ngawi dan memiliki 2 Gerbang Tol, yakni Gerbang Tol Sragen Barat yang berada di Pungkruk dan Gerbang Tol Sragen Timur yang berada di Sambungmacan. Gerbang Tol Sragen Timur juga melayani arus kendaraan dari dan menuju Ngawi bagian barat.

Bus

Sragen memiliki terminal tipe B, yakni Terminal Pilangsari. Terminal ini melayani bus antarkota menuju seluruh wilayah Pulau Jawa hingga Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Barat. Selain itu juga terdapat Terminal Tipe C Gemolong yang melayani Trans Jateng koridor S1 Tirtonadi–Sangiran–Sumberlawang dan bus antarkota, letaknya tidak begitu jauh dari Stasiun Salem.

Selain itu Sragen juga memiliki transportasi antar desa yang berupa bus kecil/minibus dan angkot, yang menghubungkan desa-desa di pelosok Sragen.

Kereta api

Thumb
Stasiun Sragen

Sragen dilintasi Jalur kereta api Solo Balapan–Kertosono dan Jalur kereta api Gundih–Solo Balapan dan memiliki 6 stasiun aktif, yakni Masaran, Sragen, Kebonromo, Kedungbanteng, Sumberlawang dan Salem. Namun hanya 2 stasiun yang melayani naik turun penumpang. Yakni Stasiun Sragen yang menjadi stasiun utama dan melayani Kereta Api Antarkota dan Kereta api Bandara Adi Soemarmo, lalu Stasiun Salem di Kecamatan Gemolong yang hanya melayani Kereta Api Aglomerasi Jawa Tengah.

Pariwisata

Tempat Wisata

  • Wisata Gunung Kemukus, merupakan makam Pangeran Samudro dan Ibu Ontrowulan. Setiap hari Wisata Gunung Kemukus selalu rame didatangi peziarah, terutama malam Jumat Pahing. Saat ini Wisata Gunung Kemukus direvitalisasi menjadi New Kemukus, sebagai wisata religi keluarga yang diresmikan oleh ketua DPR RI Puan Maharani
  • Alun-alun Kabupaten Sragen.
  • Museum Fosil Sangiran, adalah salah satu tempat situs purbakala yang sudah diakui UNESCO, berisi fosil-fosil dan tulang manusia purba pada masa lampau. Terletak di Kecamatan Kalijambe, Kecamatan plupuh dan Kecamatan Gemolong, dan juga berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar. Contoh dari fosil purbakala di Museum Sangiran adalah rahang dari Homo erectus, salah satu manusia jawa purba yang berada di Pulau Jawa.
  • Pemandian Air Panas Bayanan.
  • Dayu Park.
  • Waduk Botok.
  • Waduk Brambang
  • sendang Kun gerit
  • Waduk Kedungombo, sebuah Bendungan yang berada di 3 kabupaten yakni Sragen, Grobogan, dan Boyolali. Salah satu wilayah dari bagian Waduk Kedungombo di Sragen adalah di Sumberlawang.
  • Museum Manyar Rejo.
  • Ganesha Techno Park.
  • Kolam Renang Kartika.
  • Edupark Gemolong.
  • Waduk ketro
  • Alaska
  • Kedung grujug
  • Taman doa ngrawoh
  • Taman krido Anggo
  • Kolam renang doung cuo
  • Dan lain lain

Kuliner Daerah

Sragen memiliki beberapa makanan khas, yaitu:

Seni Budaya

Referensi

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.