Kabupaten Boyolali

kabupaten di Indonesia, di pulau Jawa Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Kabupaten Boyolali

Kabupaten Boyolali (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦧꦺꦴꦪꦭꦭꦶ, Pegon: بويالالي, translit. Boyalali) adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Boyolali. Kabupaten ini terletak sekitar 25 km sebelah barat Kota Surakarta. Pada pertengahan 2024, jumlah penduduk kabupaten Boyolali sebanyak 1.110.346 jiwa.[1][4][5]

Fakta Singkat Transkripsi bahasa daerah, • Hanacaraka ...
Kabupaten Boyolali
Transkripsi bahasa daerah
  Hanacarakaꦧꦺꦴꦪꦭꦭꦶ
  Pegonبويالالي
  Alfabet JawaBoyalali
Thumb
Waduk Cengklik
Thumb
Persawahan Boyolali
Thumb
Julukan: 
Motto: 
Boja-lali
(Jawa) Jangan lupa
Thumb
Peta
Thumb
Kabupaten Boyolali
Peta
Thumb
Kabupaten Boyolali
Kabupaten Boyolali (Indonesia)
Koordinat: 7.5322°S 110.6025°E / -7.5322; 110.6025
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Dasar hukumUU No. 13/1950
Hari jadi5 Juni 1847 (umur 177)
Ibu kotaBoyolali
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 22
  • Kelurahan: 6
  • Desa: 261
Pemerintahan
  BupatiSaid Hidayat
  Wakil BupatiWahyu Irawan
  Sekretaris DaerahWiwis Trisiwi Handayani
Luas
  Total1.015,10 km2 (391,93 sq mi)
Populasi
 (30 Juni 2024)[1]
  Total1.110.346
  Kepadatan1,100/km2 (2,800/sq mi)
Demografi
  Agama
  • 98,10% Islam
  • 0,18% Buddha
  • 0,16% Hindu
  • 0,01% Kepercayaan[1]
  BahasaIndonesia, Jawa
  IPM 75,96 (2024)
 tinggi [2]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
Kode BPS
3309
Kode area telepon0276
Pelat kendaraanAD
Kode Kemendagri33.09
DAURp 1.064.047.626.000,- (2020)[3]
Semboyan daerahBoyolali Tersenyum
(Tertib, Elok, Rapi, Sehat, Nyaman untuk Masyarakat)
Flora resmiMawar pager
Fauna resmiSapi lokal
Situs webwww.boyolali.go.id
Tutup

Kabupaten Boyolali berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Grobogan di utara; Kabupaten Sragen, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo, dan Kota Surakarta di timur; Kabupaten Klaten dan Kabupaten Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta) di selatan; serta Kabupaten Magelang dan Kabupaten Semarang di barat. Kabupaten ini termasuk kawasan Solo Raya.

Sejarah

Ringkasan
Perspektif
Thumb
Penyerbuan pasukan Pangeran Diponegoro oleh colonne Joseph le Bron de Vexela dekat Gawok (gambar oleh G. Kepper, 1900).

Asal mula Nama Boyolali

Menurut cerita serat Babad Pengging Serat Mataram, nama Boyolali tak disebutkan. Demikian juga pada masa Kerajaan Demak Bintoro maupun Kerajaan Pengging, nama Boyolali belum dikenal. Menurut legenda nama Boyolali berhubungan dengan ceritera Ki Ageng Pandan Arang (Bupati Semarang pada abad XVI). Alkisah, Ki Ageng Pandan Arang yang lebih dikenal dengan Tumenggung Notoprojo diramalkan oleh Sunan Kalijogo sebagai Wali penutup menggantikan Syeh Siti Jenar. Oleh Sunan Kalijogo, Ki Ageng Pandan Arang diutus untuk menuju ke Gunung Jabalakat di Tembayat (Klaten) untuk syiar agama Islam.

Dalam perjalananannya dari Semarang menuju Tembayat Ki Ageng banyak menemui rintangan dan batu sandungan sebagai ujian. Ki Ageng berjalan cukup jauh meninggalkan anak dan istri ketika berada di sebuah hutan belantara dia dirampok oleh tiga orang yang mengira dia membawa harta benda ternyata dugaan itu keliru maka tempat inilah sekarang dikenal dengan nama Salatiga. Perjalanan diteruskan hingga sampailah disuatu tempat yang banyak pohon bambu kuning atau bambu Ampel dan tempat inilah sekarang dikenal dengan nama Ampel yang merupakan salah satu kecamatan di Boyolali. Dalam menempuh perjalanan yang jauh ini, Ki Ageng Pandan Arang semakin meninggalkan anak dan istri. Sambil menunggu mereka, Ki Ageng beristirahat di sebuah Batu Besar yang berada di tengah sungai.

Dalam istirahatnya Ki Ageng berucap "Båyå wis lali wong iki" yang dalam bahasa indonesia artinya "Sudah lupakah orang ini". Dari kata "Båyå Wis Lali" maka jadilah nama Boyolali. Batu besar yang berada di Kali Pepe yang membelah kota Boyolali mungkinkah ini tempat beristirahat Ki Ageng Pandan Arang. Mungkin tak ada yang bisa menjawab dan sampai sekarang pun belum pernah ada meneliti tentang keberadaan batu ini. Demikian juga sebuah batu yang cukup besar yang berada di depan Pasar Sunggingan Boyolali, konon menurut masyarakat setempat batu ini dulu adalah tempat untuk beristirahat Nyi Ageng Pandan Arang. Dalam istirahatnya Nyi Ageng mengetuk-ngetukan tongkatnya di batu ini dan batu ini menjadi berlekuk-lekuk mirip sebuah dakon (mainan anak-anak tempo dulu). Karena batu ini mirip dakon, masyarakat disekitar Pasar Sunggingan menyebutnya mBah Dakon dan hingga sekarang batu ini dikeramatkan oleh penduduk dan merekapun tak ada yang berani mengusiknya.[butuh rujukan]

Pemerintahan

Bupati

Informasi lebih lanjut No., Bupati ...
No. Bupati Mulai menjabat Akhir menjabat Wakil Bupati
25 Thumb Muhammad Said Hidayat 2021 Petahana Thumb Wahyu Irawan
Tutup

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Boyolali dalam empat periode terakhir.

Informasi lebih lanjut Partai Politik, Jumlah Kursi dalam Periode ...
Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2009–2014 2014–2019[6] 2019–2024[7] 2024–2029[8]
PKB 3 Penurunan 2 Steady 2 Kenaikan 3
Gerindra (baru) 0 Kenaikan 4 Penurunan 1 Kenaikan 3
PDI-P 14 Kenaikan 25 Kenaikan 35 Kenaikan 36
Golkar 8 Penurunan 6 Penurunan 4 Steady 4
PKS 4 Steady 4 Penurunan 3 Kenaikan 4
Hanura (baru) 3 Penurunan 0 Steady 0 Steady 0
PAN 5 Penurunan 3 Penurunan 0 Steady 0
Demokrat 6 Penurunan 1 Penurunan 0 Steady 0
PPP 1 Penurunan 0 Steady 0 Steady 0
PKPB 1
Jumlah Anggota 45 Steady 45 Steady 45 Kenaikan 50
Jumlah Partai 9 Penurunan 7 Penurunan 5 Steady 5
Tutup

Kecamatan

Kabupaten Boyolali terdiri dari 22 kecamatan, 6 kelurahan, dan 261 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 989.776 jiwa dengan luas wilayah 1.008,45 km² dan sebaran penduduk 981 jiwa/km²[9][10]

Pusat pemerintahan berada di kecamatan Boyolali. Di samping Boyolali, kecamatan lainnya yang cukup signifikan adalah Sambi Ampel, Banyudono, Sawit, Mojosongo, Simo, Karanggede, Andong, Musuk, Cepogo, dan Selo. Kawasan Ngemplak yang berbatasan langsung dengan Kota Surakarta, kini telah dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan Solo Raya ke arah barat.

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Boyolali, adalah sebagai berikut:

Informasi lebih lanjut Kemendagri, Kecamatan ...
KemendagriKecamatanJumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Kodepos[11]StatusDaftar
Desa/Kelurahan
33.09.02 Ampel 1057352Desa
33.09.16 Andong 1657384Desa
33.09.09 Banyudono 1557373Desa
33.09.05 Boyolali 3657311-57319Desa
Kelurahan
33.09.03 Cepogo 1557362Desa
33.09.20 Gladagsari 1057352Desa
33.09.19 Juwangi 1957391Desa
Kelurahan
33.09.14 Karanggede 1657381Desa
33.09.17 Kemusu 1057383Desa
33.09.15 Klego 1357385Desa
33.09.06 Mojosongo 21157371Desa
Kelurahan
33.09.04 Musuk 1057361Desa
33.09.11 Ngemplak 1257375Desa
33.09.12 Nogosari 1357378Desa
33.09.10 Sambi 1657376Desa
33.09.08 Sawit 1257374Desa
33.09.01 Selo 1057363Desa
33.09.13 Simo 1357377Desa
33.09.21 Tamansari 1057361Desa
33.09.07 Teras 1357372Desa
33.09.22 Wonosamodro 1057382Desa
33.09.18 Wonosegoro 1157382Desa
TOTAL6261
Tutup

Bahasa

Bahasa yang digunakan oleh penduduk di kabupaten Boyolali adalah Bahasa Jawa Surakarta yang dituturkan oleh seluruh masyarakat Boyalali. Selain itu, karena Kabupaten Boyolali masih termasuk wilayah inti dari kerajaan Kasunanan Surakarta maka berpengaruh juga dengan percakapan sehari-hari, yaitu dengan memperhatikan etika bahasa atau sering disebut unggah-ungguh, yaitu tingkat tingkat tutur krama madya dan krama inggil untuk menghormati lawan bicara, ciri khas aksen orang Boyolali terdengar medhok namun lembut seperti wayang Janoko dapat dikatakan pula sebagai dialek mataram yang halus. Meskipun tergolong sebagai pengguna bahasa jawa standar, sebenarnya banyak dialek yang digunakan masyarakat dalam komunikasi sehari-hari, sayangnya sampai saat ini belum ada gagasan untuk mengembangkannya ke dalam kamus bahasa Jawa.[butuh rujukan]

Transportasi

Wilayah Kabupaten Boyolali dilewati jalan nasional dan jalan tol yang menghubungkan Semarang-Surakarta. Jalur ini merupakan jalur yang berbukit-bukit, khususnya di utara kota kabupaten sampai kota kecamatan Ampel.

Kabupaten Boyolali Juga terhubung Jalur Kereta Api Semarang - Solo (termasuk percabangan menuju Bandara Adi Soemarmo yang merupakan jalur kereta api yang melewati pinggir jalan tol Solo - Semarang ) dan Solo - Boyolali Kota. Untuk Stasiun yang masih aktif ialah Stasiun Telawa dan Stasiun Bandara Adi Soemarmo, untuk koridor Solo - Boyolali Kota ( Jalur Kereta Api Purwosari - Boyolali ) diperkirakan nonaktif pada masa kependudukan Jepang.

Jalan nasional yang menghubungkan kota Boyolali dengan kota Klaten merupakan jalan yang menghubungkan Boyolali langsung ke Yogyakarta. Selain itu, terdapat jalan kabupaten yang menghubungkan Boyolali dengan kota Sragen lewat Kecamatan Karanggede dan yang menghubungkan Boyolali dengan Mungkid, Muntilan, dan Magelang melalui "Selo Pass" yang melintasi celah di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.

Bandara Internasional Adi Soemarmo secara administratif masuk wilayah Kabupaten Boyolali dan dikelola oleh pemkot Surakarta.

Pendidikan

Informasi lebih lanjut Pendidikan formal, TK atau RA ...
Pendidikan formal TK atau RA SD atau MI SMP atau MTs SMA atau MA SMK Perguruan tinggi Lainnya
Negeri 4 603 67 21 9 0 0
Swasta 509 215 70 28 28 2 9
Total 513 818 137 49 37 2 9
Data sekolah di Kabupaten Boyolali (2010/2011)
Sumber: Data Pokok Pendidikan (DAPODIK)[12]
Tutup


Referensi

Pranala luar

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.