Partai Amanat Nasional
partai politik di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Partai Amanat Nasional (PAN) adalah sebuah partai politik sentris berdasarkan agama di Indonesia. Asas partai ini adalah Akhlak Politik Berlandaskan Agama yang Membawa Rahmat bagi Sekalian Alam (AD Bab II, Pasal 3 [2]). PAN didirikan oleh Amien Rais pada tanggal 23 Agustus 1998. Ketua Umum saat ini adalah Zulkifli Hasan.[10] Ketua Majelis Pertimbangan Partai dijabat oleh Hatta Rajasa, sedangkan Ketua Dewan Kehormatan Partai dijabat oleh Soetrisno Bachir.
Partai Amanat Nasional | |
---|---|
![]() | |
Singkatan | PAN |
Ketua umum | Zulkifli Hasan |
Sekretaris Jenderal | Eko Hendro Purnomo |
Ketua Fraksi di DPR | Putri Zulkifli Hasan |
Dibentuk | 23 Agustus 1998 |
Kantor pusat | Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, DKI Jakarta |
Keanggotaan | 562.541 (2023) |
Ideologi | Pancasila[1][2] Demokrasi Islam[3][4][5] Nasionalisme religius[6] |
Posisi politik | Tengah[7] ke kanan-tengah[8][9] |
Afiliasi nasional | Koalisi Indonesia Maju |
Kursi di DPR | 48 / 580 |
Kursi di DPRD I | 160 / 2.372 |
Kursi di DPRD II | 1.236 / 17.510 |
Situs web | |
pan | |
Sejarah
Ringkasan
Perspektif
Kelahiran Partai Amanat Nasional (PAN) dibidani oleh Majelis Amanat Rakyat (MARA), salah satu organ gerakan reformasi pada era pemerintahan Soeharto dideklarasikan tanggal 14 Mei 1998.[1]
PAN mempunyai kepercayaan diri untuk menyenangkan hati rakyat melalui keterlibatan dalam pemilihan umum dan Pemilihan kepala daerah di Indonesia ini dideklarasasikan di Jakarta pada 23 Agustus 1998 oleh 50 tokoh nasional, di antaranya mantan Ketua umum Muhammadiyah Prof. Dr. H. Amien Rais, Goenawan Mohammad, Abdillah Toha, Dr. Rizal Ramli, Dr. Albert Hasibuan, Toeti Heraty, Prof. Dr. Emil Salim, Drs. Faisal Basri, M.A., A.M. Fatwa, Zoemrotin, Alvin Lie Ling Piao, dan lainnya.[1]
Sebelumnya pada pertemuan tanggal 5–6 Agustus 1998 di Bogor, mereka sepakat membentuk Partai Amanat Bangsa (PAB) yang kemudian berubah nama menjadi Partai Amanat Nasional (PAN).[1]
Kegiatan PAN berdasarkan pengesahan Depkeh HAM No. M-20.UM.06.08 tgl. 27 Agustus 2003.
Pada Pilpres 2004, PAN mencalonkan pasangan Amien Rais dan Siswono Yudo Husodo sebagai calon presiden dan wakil presiden untuk dipilih secara langsung. Pasangan ini meraih hampir 15% suara nasional.
Pada 11 Desember 2011 Partai Amanat Nasional (PAN) dalam Rapat Kerja Nasional PAN 2011 di Jakarta secara resmi mendukung Ketua Umum PAN Hatta Rajasa sebagai bakal calon presiden dalam Pilpres 2014.[11]
Ideologi
Saat pendirian pada tahun 1998, PAN bertujuan menjunjung tinggi dan menegakkan kedaulatan rakyat, keadilan, kemajuan material, dan spiritual. Cita-cita partai berakar pada moral agama, kemanusiaan, dan kemajemukan. Selebihnya PAN menganut prinsip non-sektarian dan non-diskriminatif. Untuk terwujudnya Indonesia Baru, PAN pernah melontarkan gagasan wacana dialog bentuk negara federasi sebagai jawaban atas ancaman disintegrasi. Titik sentral dialog adalah keadilan dalam mengelola sumber daya sehingga rakyat seluruh Indonesia dapat benar-benar merasakan sebagai warga bangsa.[1] Dan masa itu, partai menobatkan Pancasila sebagai asas ideologinya.[2]
Namun demikian, kemudian, sebagaimana dicatat oleh peneliti luar, karena kerja sama erat partai tersebut dengan ormas Muhammadiyah, dukungan pemilih yang mayoritas beragama Islam, dan alasan lainnya, ideologi partai menjadi lebih keagamaan[6] dan lebih Islam demokrat, namun jauh dari islamisme.[3][4] Kini, PAN merupakan partai moderat dan paling progresiv di antara partai religius Indonesia lainnya.[5]
Kegiatan
Tanggal 5–7 Juli 1998, dilaksanakan Tanwir Muhammadiyah di Semarang yang dihadiri oleh seluruh jajaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah serta utusan dari tingkat Wilayah (provinsi). Dalam sidang komisi, mayoritas peserta menginginkan agar warga Muhammadiyah membangun partai yang baru. Namun dalam keputusan resmi dinyatakan, bahwa Muhammadiyah tidak akan pernah berubah menjadi parpol, juga tidak akan membidani lahirnya sebuah parpol. Tetapi warga Muhammadiyah diberi keleluasaan untuk terlibat dalam parpol sesuai dengan minat dan potensinya.
Tanggal 22 Juli 1998, Amien Rais menghadiri pertemuan MARA di hotel Borobudur. Hadir dalam acara membahas situasi politik terahir ini, antara lain: Goenawan Mohammad, Fikri Jufri, Dawam Raharjo, Ratna Sarumpaet, Zumrotin dan Ismet Hadad. Dari hasil diskusi dan evaluasi kinerja MARA, Goenawan kemudian menyimpulkan bahwa disepakati perlunya MARA memersiapkan pembentukan partai, disamping fungsinya semula sebagai gerakan moral. Tim kecil yang diharapkan akan membidani lahirnya sebuah parpol kemudian dibentuk.
Pencapaian pada Pemilu Anggota DPR
Partai Amanat Nasional mulai menjadi peserta dalam pemilihan umum di Indonesia pada Pemilihan umum legislatif Indonesia 1999. Jumlah suara yang diperoleh Partai Amanat Nasional relatif mengalami fluktuasi di setiap pemilihan umum.[12] Berikut jumlah suara, jumlah kursi dan peringkat yang dicapai oleh PAN dalam beberapa pemilu:
Ketua Umum
Berikut adalah daftar Ketua Umum Partai Amanat Nasional.
No. | Potret | Ketua Umum | Mulai menjabat | Selesai menjabat | Kongres | Ket. |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | ![]() |
Muhammad Amien Rais (l. 1944) |
23 Juni 1998 | 13 Februari 2000 | aklamasi | |
13 Februari 2000 | 9 April 2005 | 1 (2000) |
||||
2 | ![]() |
Soetrisno Bachir (l. 1957) |
9 April 2005 | 9 Januari 2010 | 2 (2005) |
[13][14][15] |
3 | ![]() |
Hatta Rajasa (l. 1953) |
9 Januari 2010 | 1 Maret 2015 | 3 (2010) |
|
4 | ![]() |
Zulkifli Hasan (l. 1962) |
1 Maret 2015 | 11 Februari 2020 | 4 (2015) |
[16] |
11 Februari 2020 | Petahana | 5 (2020) |
[17] |
Kepengurusan DPP PAN
Ringkasan
Perspektif
Pada 20 April 2025, Ketua Umum PAN periode 2024-2029 Zulkifli Hasan mengumumkan kepengurusan DPP PAN periode 2024-2029.[18]
- Ketua Umum : Zulkifli Hasan
- Wakil Ketua Umum : Viva Yoga Mauladi
- Wakil Ketua Umum : Yandri Susanto
- Wakil Ketua Umum : Zita Anjani
- Wakil Ketua Umum : Eddy Soeparno
- Wakil Ketua Umum : Saleh Partaonan Daulay
- Wakil Ketua Umum : Nazaruddin Dek Gam
- Wakil Ketua Umum : Sakti Wahyu Trenggono
- Wakil Ketua Umum : Priyo Budi Santoso
- Sekretaris Jenderal : Eko Hendro Purnomo
- Bendahara Umum : Pangeran Khairul Saleh
- Badan Pemenangan Pemilu
- Wilayah Banten, Papua, Maluku : Yandri Susanto
- Wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, NTT, NTB, Bali : Bima Arya Sugiarto
- Wilayah Jawa Tengah : Sakti Wahyu Trenggono
- Wilayah Kalimantan : Dudy Purwagandhi
- Wilayah Sulawesi : Ashabul Kahfi
- Wilayah DKI Jakarta, Sumatra, Yogyakarta : Budi Santoso
- Badan Pengawas dan Disiplin Partai
- Ketua : Putri Zulkifli Hasan
- Wakil Ketua : Irvan
- Badan Strategis dan Komunikasi Partai
- Ketua : Zita Anjani
- Pembinaan Organisasi dan Keanggotaan
- Ketua : Viva Yoga Mauladi
- Wakil Ketua : Teddy Kurniawan
- Badan Pencalegan
- Ketua : Desy Ratnasari
- Badan Advokasi
- Ketua : Sarifuddin Sudding
- Wakil Ketua : Endang Agustina
- Badan Pemberdayaan Perempuan dan Anak
- Ketua : Lula Kamal
- Wakil Ketua : Nisya Ahmad
- Badan Saksi Nasional (BSN)
- Ketua : Erwin Izharuddin
- Badan Pengkaderan dan Amanat Academy
- Ketua : Saleh Partaonan Daulay
- Wakil Ketua : Arizal Tom Liwafa
- Badan Sosial
- Ketua : A. Bakri HM
- Wakil Ketua : Farah Puteri Nahlia
- Badan Pendidikan Nasional
- Ketua : Dewi Coryati
- Badan Pemberdayaan Bantu Desa
- Ketua : Intan Fauzi
- Wakil Ketua : Herry Dermawan
- Badan Luar Negeri
- Ketua : Eddy Soeparno
- Wakil Ketua : Surya Utama
- Badan Sayap Partai
- Ketua : Slamet Aryadi
- Badan Pengembangan Seni dan Budaya
- Ketua : Sigit Purnomo Said
- Badan Kepemudaan dan Olahraga
- Ketua : Verrel Bramasta
- Wakil Ketua : Rasyid Rajasa
- Wakil Ketua : Abdul Hakim Bafagih
- Badan Instruktur Nasional
- Ketua : Didik Junaidi Rachbini
- Badan Tenaga Kerja
- Ketua : Muazzim Akbar
- Badan Hubungan Antar Lembaga
- Ketua : Priyo Budi Santoso
- Wakil Ketua : Mayjen TNI (Purn.) Sudibyo
- Wakil Ketua : Brigjen TNI (Purn.) Simon Petrus Kamlasi
Sayap-Sayap
- Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN)
Mantan Wakil Walikota Palu yaitu Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu terpilih menjadi Ketua Umum Barisan Penegak Amanat Nasional (BM PAN) Periode 2022-2026 pada Kongres BM PAN Ke VI.[19]
- PAN Muda Untuk Indonesia (Pandu Indonesia)
- Perempuan Amanat Nasional (PUAN)
- Penegak Amanat Reformasi Rakyat Indonesia (PARRA Indonesia)
- Garda Muda Nasional (GMN)
Referensi
Lihat pula
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.