Loading AI tools
Pembalap mobil profesional asal Spanyol Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Fernando Alonso Díaz (pengucapan bahasa Spanyol: [feɾˈnando aˈlonso], akrab disapa Nando, lahir 29 Juli 1981 ) adalah seorang pembalap mobil profesional dari Spanyol. Ia sempat turun di dalam ajang Formula Satu pada rentang waktu musim 2001, 2003 sampai dengan 2018, dan 2021 sampai dengan saat ini. Ia pernah menjadi juara dunia termuda sepanjang sejarah F1 pada saat merebut gelar juara dunia tahun 2005 dalam usia 24 tahun dan 59 hari, sehingga memecahkan rekor berumur 33 tahun milik Emerson Fittipaldi yang berusia 25 tahun dan 273 hari ketika meraih gelar juara dunia di musim 1972. Rekor tersebut dipecahkan oleh Lewis Hamilton pada musim balap 2008, dan kemudian dipecahkan lagi oleh Sebastian Vettel di musim 2010. Alonso juga sempat menjadi pembalap termuda yang pernah menjuarai grand prix dan meraih pole position, masing-masing pada seri Grand Prix Hungaria 2003[2] dan Grand Prix Malaysia 2003,[3] sebelum dipecahkan oleh Sebastian Vettel pada Grand Prix Italia 2008.[4] Ia juga merupakan juara dunia F1 yang pertama dari negara Spanyol.[5]
Fernando Alonso | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Lahir | 29 Juli 1981 Oviedo, Asturias, Spanyol | ||||||
Pekerjaan | Pembalap mobil | ||||||
Tinggi | 171 cm (5 ft 7 in)[1] | ||||||
Berat | 68 kg (150 pon)[1] | ||||||
Suami/istri | |||||||
Karier Kejuaraan Dunia Formula Satu | |||||||
Kebangsaan | Spanyol | ||||||
Tahun aktif | 2001–2018, 2021–sekarang | ||||||
Tim 2023 | Aston Martin Aramco-Mercedes | ||||||
Nomor mobil | 14 | ||||||
Jumlah lomba | 401 (398 start[a]) | ||||||
Juara Dunia | 2 (2005, 2006) | ||||||
Menang | 32 | ||||||
Podium | 106 | ||||||
Total poin | 2329 | ||||||
Posisi pole | 22 | ||||||
Lap tercepat | 26 | ||||||
Lomba pertama | Grand Prix Australia 2001 | ||||||
Menang pertama | Grand Prix Hungaria 2003 | ||||||
Menang terakhir | Grand Prix Spanyol 2013 | ||||||
Lomba terakhir | Grand Prix São Paulo 2024 | ||||||
Klasemen 2023 | ke-4 (206 poin) | ||||||
Situs web | fernandoalonso | ||||||
Karier Kejuaraan Ketahanan Dunia FIA | |||||||
Musim debut | 2018–19 | ||||||
Tim saat ini | Toyota Gazoo Racing | ||||||
Nomor mobil | 8 | ||||||
Start | 8 | ||||||
Gelar juara | 1 (2018–19) | ||||||
Menang | 5 | ||||||
Pole | 4 | ||||||
Karier Seri IndyCar | |||||||
2 lomba dalam kurun waktu 3 tahun | |||||||
Tim | No. 66 (Arrow McLaren SP) | ||||||
Klasemen 2020 | ke-31 | ||||||
Hasil terbaik | ke-21 (2017) | ||||||
Lomba pertama | Indianapolis 500 2017 (Indianapolis) | ||||||
Lomba terakhir | Indianapolis 500 2020 (Indianapolis) | ||||||
| |||||||
Tanda tangan | |||||||
Terakhir diperbarui pada: 25 Juni 2022. | |||||||
Penghargaan
| |||||||
|
Alonso mulai membalap dengan gokart pada umur 3 tahun. Ia lalu berhasil menjuarai kejuaraan gokart Spanyol pada tahun 1994-1997, dan sempat menjadi juara dunia gokart pada tahun 1996. Ia kemudian memulai debutnya di ajang balap F1 pada musim 2001 bersama dengan tim Minardi, dan kemudian pindah ke tim Renault sebagai pembalap tes pada tahun berikutnya. Mulai dari musim 2003, Alonso kemudian "naik kelas" menjadi pembalap utama tim asal Prancis tersebut. Setelah sempat "singgah" di tim McLaren pada musim 2007, Alonso kemudian kembali lagi ke tim Renault selama dua musim pada musim 2008-2009, dan pada musim 2010, Alonso kemudian memperkuat tim asal Italia, yaitu Scuderia Ferrari.[6][7] Di tim Ferrari, Alonso bertahan sampai dengan akhir musim 2014, dengan prestasi tertinggi yaitu peringkat kedua di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap di musim 2010 dan 2012. Pada musim 2015, Alonso kembali membalap untuk tim McLaren, dan bertahan sampai dengan akhir musim 2018.[8] Usai keluar dari ajang F1, Alonso melanjutkan karier balapannya di beberapa ajang, di antaranya adalah Seri IndyCar, FIA WEC, dan IMSA. Alonso kembali lagi membalap di dalam ajang F1 sejak musim 2021 sampai dengan saat ini (2024).
Kepandaian Alonso dalam mengolah strategi balapan, kepiawaiannya menaklukan trek basah, dan kemampuannya dalam membangun serta menggeber mobil sampai batas maksimal sekalipun mobil tersebut secara spek kurang cepat dari para kompetitornya telah menempatkan Alonso sebagai salah satu pembalap terbaik yang pernah ada di dalam arena Formula Satu era modern.[9][10][11]
Fernando Alonso Díaz lahir pada tanggal 29 Juli 1981 dari keluarga kelas pekerja di Oviedo, Asturias, Spanyol Utara.[12][13] Ia adalah putra dari mekanik pabrik bahan peledak tambang dan pengemudi kart amatir, yaitu José Luis Alonso,[13][14] dan istrinya yang menjadi karyawati pusat perbelanjaan, yaitu vAna Díaz.[12][14][15] Alonso memiliki seorang kakak perempuan, yaitu Lorena, yang pada saat ini berprofesi sebagai seorang dokter.[15]
Ia bersekolah di Sekolah Dasar Malaikat Pelindung Suci (bahasa Spanyol: Santo Ángel de la Guarda) di Oviedo dari tahun 1985 hingga 1995 di bawah Sistem Pendidikan Dasar (bahasa Spanyol: Educación General Básica).[16] Alonso selanjutnya memasuki Institut Leopoldo Alas Clarín dari San Lazaro (bahasa Spanyol: Instituto Leopoldo Alas Clarín de San Lázaro) sampai kariernya di balap mobil menyebabkan ia mengundurkan diri pada saat memasuki Kursus Orientasi Universitas (bahasa Spanyol: Curso de Orientación Universitaria) pada tahun 2000.[16] Ia sempat diberikan izin untuk belajar jarak jauh dari sekolah, setelah ia tidak mematuhi perintah ibunya dan jarang mengikuti pelajaran.[17][18] Ia mencapai prestasi akademik yang baik dengan meminta catatan teman sekelasnya dan tidak bermasalah.[16][19]
Ayah Alonso ingin berbagi hobi dengan anak-anaknya dan membuat gokar untuk Lorena. Namun, Lorena tidak tertarik pada karting, dan Alonso yang berusia tiga tahun menerima kart tersebut.[12][14][20] Pedal kart dimodifikasi untuk kemampuan berkendara, dan federasi balap lokal memberinya izin membalap wajib pada usia lima tahun.[13][15][17] Ayahnya menolak tawaran untuk putranya untuk menjadi penjaga gawang klub sepak bola RC Celta de Vigo.[17][21] Keluarga Alonso kemudian mengalami permasalahan dana yang dibutuhkan untuk berkarier di gokar.[12] Mereka tidak bisa membeli ban hujan dan memaksa Alonso beradaptasi dengan trek basah dengan ban slick.[22] Di sela-sela waktu senggang sekolah, Alonso berupaya untuk menyusun tiga sektor pengaturan waktu di trek yang membuat dirinya bersemangat untuk bisa terus meningkatkan kemampuannya.[23] Ibunya menjahit pakaian balapnya dan menyesuaikannya sesuai dengan usia pertumbuhannya.[24] Ia juga memastikan Alonso 'kaya' secara akademis.[12] Ayahnya mengemudikan kart sejak awal, dan menjadi akuntan, konselor, manajer, dan mekanik untuk dirinya.[24][25]
Saat memasuki usia tujuh tahun, Alonso berhasil memenangkan balapan kart pertamanya di Pola de Laviana.[15][26] Ia berhasil memenangkan Kejuaraan junior anak-anak tahun 1988 dan 1989 Asturias dan Galicia, dan naik ke kelas Kadet pada tahun 1990.[27][28] Pengusaha importir gokar, yaitu Genís Marcó, terkesan oleh Alonso, dan membimbingnya setelah mengetahui sosok Alonso dari pemilik trek kart, yaitu José Luis Echevarria.[27] Marcó memakai uang pribadinya untuk menjadi sponsor bagi Alonso, dan membantunya memasuki balap gokar di benua Eropa.[15][18][29] Ia berbicara dengan Juara Dunia Karting enam kali, yaitu Mike Wilson, yang kemudian memberi Alonso sebuah sesi tes di trek di Parma.[27] Marcó mengajari Alonso untuk bersikap konservatif dan menjaga kondisi mobil gokarnya.[30]
Alonso berhasil memenangkan Kejuaraan Kadet Negara Basque dan Asturias tahun 1990 dan finis di posisi kedua di Kejuaraan Nasional Kadet Spanyol 1991.[15] Federasi karting lokal mengizinkannya masuk kelas 100cc karena dianggap masih di bawah umur untuk mengendarai mesin yang lebih bertenaga. Pada acara Kejuaraan Karting Catalan di Móra d'Ebre, Marcó bertanya kepada Alonso apakah ia ingin mengikuti Kejuaraan Karting Spanyol.[29] Wilson membimbing Alonso, ia bergabung bersama dengan tim Italian American Motor Engineering pada tahun 1993. Alonso berhasil memenangkan tiga Kejuaraan Nasional Junior Spanyol berturut-turut dari tahun 1993 hingga 1995.[28]
Hasilnya memungkinkan ia untuk maju ke kejuaraan dunia.[15] Alonso berada di urutan ketiga pada Piala Pelangi Kadet Commission Internationale de Karting (CIK-FIA) 1995.[27] Dalam periode ini, Alonso juga bekerja sebagai mekanik untuk pembalap karting yang lebih muda untuk mendapatkan uang tambahan.[17] Ia berhasil memenangkan Kejuaraan Karting Junior Spanyol keempatnya, Trofeo Estival, Marlboro Masters, dan CIK-FIA 5 Continents Juniors Cup di Karting Genk pada tahun 1996.[27][28] Pada tahun 1997, ia berhasil merebut kejuaraan Internasional A Italia dan Spanyol, dan berada di urutan kedua dalam Kejuaraan Eropa dengan sembilan kemenangan, Master Karting Paris Bercy, dan Kejuaraan Karting Spanyol.[15][28]
Memasuki usia 17 tahun, Alonso membuat debut balap mobilnya di ajang Euro Open by Nissan 1999 bersama dengan tim Campos Motorsport. Ia berhasil memenangkan gelar juara setelah berhasil mengalahkan Manuel Gião pada lomba terakhir musim ini. Ia mengumpulkan dengan enam kemenangan dan sembilan posisi pole.[b] Untuk tahun 2000, ia melaju ke Kejuaraan Formula 3000 Internasional bersama dengan Team Astromega yang didukung oleh Minardi,[12][20] setelah kesepakatan sponsor dengan pembalap Robert Lechner gagal.[32] Alonso berhasil finis di posisi kedua di Hungaroring, dan memenangkan putaran akhir musim di Circuit de Spa-Francorchamps, untuk posisi keempat secara keseluruhan dengan 17 poin.[20]
Cesare Fiorio, direktur olahraga, memberikan Alonso sebuah sesi tes di mobil Formula Satu (F1) di Circuito de Jerez pada bulan Desember 1999, sebagai bagian dari persetujuan perusahaan pengorganisasian Nissan RPM untuk memberikan kesempatan kepada juara Euro Open untuk mendapatkan kesempatan di tingkat yang lebih tinggi.[33] Alonso menjadi pembalap penguji dan cadangan tim Minardi pada musim 2000, sebelum bergabung bersama dengan tim balapnya pada musim 2001.[12] Dengan mobil non-kompetitif, hasil terbaik Alonso di musim ini adalah finis di urutan kesepuluh di Grand Prix Jerman, dan tidak mencetak poin untuk posisi ke-23 secara keseluruhan.[20][34]
Ia masuk sebagai pembalap penguji Renault untuk musim 2002 atas perintah dari manajer Flavio Briatore untuk membiasakan diri dengan tim, dan meningkatkan dirinya untuk masa depan.[35] Alonso bekerja dengan departemen teknik untuk meningkatkan kinerja Giancarlo Fisichella dan Jenson Button, dan turun dalam sesi pengujian di Spanyol dan Inggris.[36][37] Ia sempat mengendarai mobil Jaguar dalam sesi evaluasi melawan pembalap penguji André Lotterer dan James Courtney di Sirkuit Silverstone pada bulan Mei 2002.[38] Alonso dipromosikan ke tim balap Renault untuk tahun 2003. Ia kemudian memecahkan rekor pembalap termuda yang berhasil meraih posisi pole pada balapan kedua musim ini, yaitu Grand Prix Malaysia, dan memecahkan rekor Troy Ruttman sebagai pemenang balapan F1 termuda di Grand Prix Hungaria di akhir tahun.[c][39] Ia berhasil meraih empat podium pada tahun 2003, dan berada di urutan keenam di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 55 poin.[20]
Alonso bertahan bersama dengan tim Renault untuk musim 2004.[40] Ia menjalani musim yang lebih baik dengan menyelesaikan lomba pembukaan musim ini, yaitu Grand Prix Australia, di posisi ketiga, dan meraih tiga podium lagi pada musim tersebut. Ia berhasil meraih posisi pole untuk Grand Prix Prancis, dan tidak meraih kemenangan balapan dalam perjalanan ke posisi keempat di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 59 poin.[20] Alonso bertahan di tim Renault pada musim 2005.[12] Ia berduel dengan pembalap McLaren, yaitu Kimi Räikkönen, untuk memperebutkan gelar Kejuaraan Dunia Pembalap pada musim tersebut, karena perubahan peraturan yang mewajibkan tim untuk tidak mengganti ban selama balapan, dan mesin harus bertahan selama dua balapan sebelum dapat diganti. Mobil Alonso lebih andal daripada mobil Räikkönen, meskipun kurang kecepatan.[41] Alonso berhasil mematahkan rekor Emerson Fittipaldi sebagai Juara Dunia Pembalap yang termuda, setelah berhasil memenangkan tujuh kemenangan, enam posisi pole, dan empat belas podium untuk total keseluruhan 133 poin.[12][20][41]
Ia menandatangani perpanjangan kontrak bersama dengan tim Renault untuk musim 2006 pada bulan April 2005.[42] Bursa taruhan memasang Alonso sebagai favorit untuk mempertahankan gelar Kejuaraan Dunia Pembalap.[43] Saingan utamanya adalah pembalap Ferrari, yaitu Michael Schumacher.[12][44] Alonso berhasil memenangkan enam dari sembilan balapan pertama, dan finis tidak lebih rendah dari posisi kedua untuk memimpin klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 84 dari kemungkinan 90 poin.[20][37] Larangan Fédération Internationale de l'Automobile pada perangkat peredam massal yang disetel oleh tim Renault untuk memperlambat laju Alonso dan peningkatan pengembangan mobil Ferrari yang dikendarai oleh Schumi untuk daya saing membuat keduanya terikat pada poin memasuki putaran kedua dari terakhir musim ini, yaitu Grand Prix Jepang.[12][44] Alonso berhasil memenangkan balapan setelah Schumi tersingkir karena mengalami kerusakan mesin pada saat sedang asyik memimpin jalannya lomba.[44] Ia perlu mencetak satu poin di balapan terakhir musim ini, yaitu Grand Prix Brasil, untuk meraih gelar juara dunia kedua.[45] Alonso berhasil memenangkan gelar Kejuaraan Dunia Pembalap dengan finis di posisi kedua, dan merupakan Juara Dunia ganda termuda di dalam ajang Formula Satu.[c][39]
Ia dan pemilik tim McLaren, yaitu Ron Dennis, bertemu secara diam-diam di negara Jepang setelah Dennis berbicara dengan Alonso tentang peluang untuk tim di masa depan, dan Alonso menyatakan ketertarikannya pada ide tersebut. Kedua pria tersebut menyetujui kontrak berdurasi selama tiga tahun untuk Alonso membalap untuk tim McLaren mulai musim 2007.[46][47] Kontrak Alonso dengan tim Renault berakhir pada tanggal 31 Desember 2006, dan ia tidak diberikan pembebasan lebih awal karena alasan sponsor. Tim Renault mengizinkan Alonso untuk tampil untuk yang pertama kalinya untuk tim McLaren dalam sebuah sesi tes di Circuito de Jerez pada bulan November 2006.[48][48][49] Pesaing utamanya pada musim 2007 adalah rekan setimnya, yaitu Lewis Hamilton, dan Räikkönen dari tim Ferrari. Alonso berhasil meraih empat kemenangan Grand Prix di Malaysia, Monako, Eropa, dan Italia, yang membuatnya memimpin klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap, hingga Hamilton berhasil menyusulnya.[50] Sebelum putaran terakhir musim ini, yaitu Grand Prix Brasil, ia memiliki 103 poin di klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap berbanding 100 yang dipegang oleh Räikkönen dan 107 yang dipegang oleh Hamilton, dan perlu memenangkan perlombaan dan agar rekan setimnya finis di posisi ketiga atau lebih rendah untuk bisa meraih gelar Kejuaraan Dunia Pembalap untuk yang ketiga kalinya.[51] Alonso menyelesaikan balapan ini di posisi ketiga untuk posisi ketiga secara keseluruhan dengan 109 poin. Ia memiliki jumlah poin yang sama dengan Hamilton, tetapi Hamilton dinyatakan finis di urutan kedua, karena selama musim ini berlangsung, ia berhasil meraih lebih banyak posisi finis kedua daripada Alonso.[20][52]
Sepanjang musim ini, Alonso dan Hamilton terlibat dalam sejumlah insiden, seperti skandal spionase dan gejolak selama sesi kualifikasi untuk Grand Prix Hungaria ketika Hamilton tidak mematuhi instruksi dari tim, sehingga merugikan Alonso, dan Alonso menanggapinya dengan menunda Hamilton pada saat masuk ke dalam jalur pit.[47][53] Ketegangan memuncak di Alonso dan tim McLaren mengakhiri kontrak mereka dengan persetujuan bersama pada bulan November.[53][54] Alonso dilarang bergabung bersama dengan tim yang dianggap oleh tim McLaren sebagai penantang utama mereka untuk musim 2008.[55] Setelah menolak tawaran dari beberapa tim, ia menandatangani kontrak berdurasi selama dua tahun untuk bergabung kembali bersama dengan tim Renault karena komitmen jangka panjang pabrikan terhadap F1 dan rekor on-track.[56][57][58] Mobil Alonso kekurangan tenaga sejak awal karena moratorium yang diberlakukan di dalam pengembangan, dan ia mencetak sembilan poin dalam tujuh balapan pertama.[37][59] Ia kemudian dapat meningkatkan penampilannya di paruh musim kedua karena perkembangan aerodinamis pada mobil, dan berhasil menang di Singapura dan Jepang;[37] balapan sebelumnya melihat tim Renault memerintahkan rekan setimnya, yaitu Nelson Piquet Jr., untuk sengaja menabrakkan mobilnya ke arah dinding pembatas, dan memicu pengerahan mobil keselamatan, yang kemudian dikenal sebagai "crashgate".[20] Alonso mencetak poin lebih banyak dari pembalap lain dalam lima balapan terakhir dengan 43 poin.[59][60] Ia mencetak 61 poin untuk finis di posisi kelima di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap.[20]
Alonso akan menjadi bebas transfer untuk tahun 2009 jika tim Renault finis lebih rendah dari posisi ketiga di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Konstruktor.[61] Setelah mendapat tawaran dari tim Red Bull Racing dan Honda,[61][62] ia kembali menandatangani kontrak dengan tim Renault dengan kontrak berdurasi selama dua tahun.[63] Mobilnya terbukti tidak kompetitif karena tidak memiliki sistem diffuser ganda.[37][64] Alonso menghindari sayap depan aerodinamis yang diamanatkan dalam upaya untuk menyalip lebih mungkin, karena ia tidak percaya bahwa itu akan membantunya.[20] Ia mencetak poin dalam delapan balapan dan meraih satu podium: tempat ketiga di Grand Prix Singapura.[65] Alonso berhasil meraih posisi terdepan untuk Grand Prix Hungaria, dan sempat memimpin jalannya lomba di 12 putaran pertama sebelum ia tersingkir setelah roda kanan depan mobilnya dipasang dengan tidak benar.[66] Alonso berada di urutan kesembilan di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 26 poin, posisi terendahnya sejak ia berada di urutan keenam pada tahun 2003.[65] Ia mempertahankan reputasinya sebagai salah satu pembalap terbaik di dalam sejarah ajang F1.[20]
Alonso mengambil tawaran dari presiden tim Scuderia Ferrari, yaitu Luca Cordero di Montezemolo, untuk mengemudikan mobil Ferrari mulai dari musim 2009, tetapi prinsipal tim, yaitu Jean Todt, lebih memilih untuk memperpanjang kontrak Felipe Massa dan Räikkönen hingga musim 2010.[67] Alonso mendapatkan persetujuan pada pertengahan musim 2009 untuk mengemudikan mobil Ferrari mulai dari musim 2011, tetapi dipindahkan lagi ke musim 2010 setelah tim Renault diselidiki atas pengaturan balapan di Singapura, dan Räikkönen dikeluarkan dari tim.[65][68] Hamilton dan Jenson Button dari tim McLaren serta Sebastian Vettel dan Mark Webber dari tim Red Bull adalah pesaing utama Kejuaraan Dunia di musim 2010.[69] Ia berhasil memenangkan lima balapan pada musim itu, dan memasuki lomba akhir musim di Grand Prix Abu Dhabi dengan memimpin delapan poin setelah sebelumnya sempat tertinggal 47 di pertengahan musim. Karena kesalahan strategi dalam lomba, Alonso menjadi runner-up musim di bawah Vettel setelah finis di posisi ketujuh, sehingga kehilangan 19 poin dari Vettel yang berhasil memenangkan balapan.[70]
Musim 2011-nya beragam: mobilnya dibuat secara konservatif dan tidak memiliki cengkeraman aerodinamis dan penanganan ban di sesi kualifikasi.[71] Ia menambah kecepatan dari mobilnya untuk mengklaim sepuluh podium dan memenangkan Grand Prix Inggris setelah kesalahan strategi dari tim Red Bull. Kualifikasi terbaiknya tahun ini adalah yang kedua di Grand Prix Kanada, dan ia mengungguli rekan setimnya, yaitu Massa, sebanyak lima belas kali selama musim itu. Alonso berada di urutan keempat secara keseluruhan dengan 257 poin; ia bersaing untuk finis di posisi kedua setelah juara dunia musim ini, yaitu Vettel, setelah serangkaian penyelesaian yang kuat sampai Webber berhasil memenangkan Grand Prix Brasil pada akhir musim.[20][72]
Menjelang musim 2012, Alonso memperpanjang kontraknya dengan tim Ferrari hingga musim 2016.[73] Saingan utamanya untuk memperebutkan gelar juara dunia di tahun 2012 adalah Vettel.[74] Kemenangan di Malaysia, Valencia, dan Jerman, serta penyelesaian balapan di zona poin yang konsisten, membuatnya unggul 40 poin di klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap. Tabrakan di garis start, kerusakan mekanis, dan peningkatan performa Vettel menghilangkan keunggulan poin Alonso.[75][76] Alonso memasuki balapan terakhir musim ini di Grand Prix Brasil dengan berada 13 poin di belakang Vettel, dan harus finis di posisi ketiga dan agar Vettel tidak mencetak poin untuk gelar Kejuaraan Dunia Pembalap ketiga. Ia hanya mampu finis di urutan kedua, dan Vettel finis di posisi keenam, meskipun sempat melintir di putaran pembuka. Alonso kembali harus puas menjadi runner-up di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 278 poin.[20][74][76]
Mengawali musim 2013, Alonso mengendarai mobil yang dirancang secara agresif, yang memungkinkannya untuk menang di Tiongkok dan Spanyol, dan secara konsisten mencetak poin.[77] Ia lebih lambat dari Vettel setelah pergantian kompon ban di Grand Prix Jerman dan komponen bodywork depan dan belakang yang dimaksudkan untuk meningkatkan performa mobilnya tidak efektif.[78] Dengan 242 poin, Alonso berada di urutan kedua untuk yang ketiga kalinya di dalam kariernya.[20] Hubungannya dengan tim Ferrari mendingin karena persepsinya bahwa tim tidak dapat membangun mobil pemenang gelar Kejuaraan Dunia.[79]
Musim 2014, Alonso membuatnya tidak meraih kemenangan balapan karena mobilnya kurang bertenaga dibandingkan dengan tim Mercedes yang berhasil memenangkan gelar Kejuaraan Dunia. Alonso hanya mampu meraih hasil terbaik posisi ketiga di Grand Prix Tiongkok dan kedua di Grand Prix Hungaria. Alonso turun ke urutan keenam di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 161 poin.[20][37] Ia memenuhi syarat lebih cepat dari rekan setimnya, yaitu Räikkönen, sebanyak 16 kali, dengan rata-rata lebih dari 1/2 detik per putaran pada tahun 2014.[79]
Alonso memiliki perbedaan pendapat yang parah dengan kepala tim, yaitu Marco Mattiacci, pada tahun 2014, dan ia lebih memilih untuk meninggalkan tim Ferrari setelah negosiasi kontrak untuk tetap berada di tim gagal. Ia bergabung kembali bersama dengan tim McLaren dengan kontrak tiga tahun mulai dari musim 2015 hingga 2017 tanpa klausul opt-out.[80] Sebuah kecelakaan pada saat sesi tes pra-musim di Circuit de Barcelona-Catalunya pada bulan Februari 2015 membuat Alonso mengalami gegar otak, dan ia digantikan oleh pembalap cadangan Kevin Magnussen untuk balapan pembukaan musim di Grand Prix Australia.[81] Ia mengalami musim yang sulit: mesin Honda di mobilnya kurang bertenaga dan kecepatan keseluruhan membuatnya menjadi rentan untuk dilewati oleh lawan.[82][83] Alonso mencetak poin dua kali pada musim 2015: posisi kesepuluh di Grand Prix Inggris dan kelima di Grand Prix Hungaria untuk urutan ke-17 di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 11 poin.[20] Ia tidak puas dengan kecepatan yang lambat, yang menjadi bukti setelah beberapa keluhan di radio pada tahun itu.[84][85]
Meskipun mobilnya tidak dapat diandalkan dan tidak kompetitif, Alonso tetap bertahan bersama dengan tim McLaren untuk musim 2016.[86][87] Cedera akibat kecelakaan berat dengan Esteban Gutiérrez di balapan pembukaan musim, yaitu Grand Prix Australia, menyebabkannya absen di Grand Prix Bahrain karena alasan medis, dan posisinya digantikan oleh pembalap cadangan Stoffel Vandoorne.[88] Ia berhasil lolos lebih baik dari rekan setimnya, yaitu Button, sebanyak lima belas kali, dan mencetak poin sebanyak sembilan kali, termasuk dua kali finis di posisi kelima di Grand Prix Monako dan Grand Prix Amerika Serikat. Ia berada di urutan kesepuluh di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 54 poin.[20]
Alonso bertahan di tim McLaren pada musim 2017, tetapi keandalan mobil yang buruk memengaruhi musimnya, terutama selama putaran awal, dan hasil terbaiknya adalah finis di tempat keenam di Grand Prix Hungaria.[89] Setelah tiga kali finis di posisi sepuluh besar secara berturut-turut, Alonso finis di posisi ke-15 di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 17 poin.[20]
Setelah negosiasi kontrak dengan CEO McLaren, yaitu Zak Brown, Alonso menandatangani perpanjangan kontrak beberapa tahun bersama dengan tim McLaren pada tanggal 19 Oktober 2017.[90][91] Ia berhasil finis di posisi kelima di balapan pembukaan musim, yaitu Grand Prix Australia 2018, dan meraih sembilan kali finis di posisi sepuluh besar. Alonso berhasil mengungguli rekan setimnya, yaitu Stoffel Vandoorne, di setiap balapan, dan melaju dengan cepat dan agresif. Ia menjadi semakin kesal dengan pembalap tertentu, dan komitmennya pada ajang F1 memudar setelah tim McLaren berhenti mengembangkan mobil mereka untuk fokus pada musim 2019.[92][93] Alonso berada di urutan ke-11 di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 50 poin, dan meninggalkan olahraga tersebut sebagai pembalap pada akhir musim 2018, dengan alasan kurangnya balapan di trek, hasil yang dapat diprediksi dan diskusi yang dirasakan jauh dari balapan tentang siaran transmisi radio dan polemik merusak serial tersebut.[20][94]
Alonso tetap tinggal di tim McLaren sebagai duta merek untuk membantu dan menasihati pembalap pada musim 2019. Ia juga sesekali turun dalam sesi tes tertentu untuk mengembangkan mobil mereka. Alonso mengendarai mobil MCL34 selama tes dua hari pasca-balapan di Bahrain pada bulan April 2019 untuk mengembangkan ban untuk Pirelli.[95] Tidak ada kemungkinan uji coba lebih lanjut yang direncanakan untuknya, dan tim McLaren fokus pada pembalap mereka pada saat ini.[96] Kontrak duta besar Alonso dengan tim McLaren berakhir pada akhir musim 2019, dan tidak diperpanjang untuk musim 2020.[97]
Alonso menerima tawaran dari Alpine F1 Team untuk musim 2021, bersama dengan Esteban Ocon, dengan Renault yang telah mengganti nama tim dengan nama barunya.[98] Dalam persiapan untuk kembali ke dalam ajang F1, Alonso melakukan empat hari pengujian dengan mengendarai mobil Renault R.S.18, dan berhasil menjadi yang tercepat dalam sesi tes pembalap muda pasca musim 2020 dengan mengendarai mobil Renault R.S.20 untuk tim Renault.[99][100] Dalam balapan pertamanya bersama dengan tim Alpine di Grand Prix Bahrain 2021, Alonso terpaksa mundur setelah serpihan plastik memasuki saluran rem mobilnya.[101] Pada Grand Prix Emilia Romagna 2021, ia finis di urutan ke-11 setelah meraih posisi kualifikasi ke-15, dengan rekan setimnya, yaitu Ocon, finis di depan di urutan kesepuluh, tetapi keduanya ditingkatkan satu posisi setelah Kimi Räikkönen dihukum, sehingga memberikan Alonso poin pertamanya di musim ini.[102][103]
Dalam lomba Grand Prix Hungaria, Alonso untuk sementara memimpin jalannya balapan sebelum ia melakukan pit stop dan turun ke urutan keempat, di depan Lewis Hamilton. Rekan setimnya, yaitu Ocon, memuji gaya membalap bertahan yang diperlihatkan oleh Alonso pada saat sedang melawan Hamilton, yang memungkinkannya untuk meraih kemenangan balapan pertamanya.[104] Pada bulan Agustus 2021, Alonso mengajukan opsi untuk memperpanjang kontraknya hingga musim 2022.[105] Alonso mencetak poin dalam beberapa balapan setelah liburan musim panas, di mana dia berhasil finis di posisi keenam di Belanda,[106] kedelapan di Italia,[107] keenam di Rusia, setelah sebelumnya sempat berada di urutan ketiga di Rusia sebelum dipaksa mengganti ban dalam kondisi basah,[108] dan ketiga di Qatar. Finis ketiganya di Qatar adalah podium pertamanya sejak Grand Prix Hungaria 2014.
Untuk musim 2022, Alonso tetap bersama dengan tim Alpine.[109] Alonso berhasil mencapai posisi start tertingginya pada saat membalap untuk tim Alpine selama sesi kualifikasi yang basah untuk Grand Prix Kanada, di mana dia memulai balapan ini dari posisi kedua, tetapi harus menghadapi strategi yang dipertanyakan dan masalah mesin yang berkembang selama balapan. Dia turun ke posisi ketujuh, dan lebih jauh lagi, menerima penalti waktu pasca-balapan yang menjatuhkannya ke posisi kesembilan.[110]
Alonso bergabung bersama dengan tim Aston Martin dalam kontrak multi-tahun pada musim 2023 bersama dengan Lance Stroll.[111] Ia bergabung bersama dengan tim karena menginginkan skema kontrak multi-tahun, dan tim Alpine hanya bersedia untuk memberinya satu tahun lagi di dalam ajang F1.[112]
Pada debutnya di Grand Prix Bahrain, Alonso berhasil finis di posisi ke-3, dan mengamankan podium.[113] Alonso mengawali Grand Prix Arab Saudi di posisi ketiga, dan mendapatkan penalti 5 detik karena tidak menempatkan mobil dengan benar di awal balapan. Alonso akhirnya finis di posisi ketiga. Pada akhir balapan, FIA menganggap bahwa tim Aston Martin tidak melayani penalti tersebut dengan benar, dan Alonso mendapatkan penalti 10 detik tambahan, akibatnya ia turun ke posisi ke-4. Penalti tersebut kemudian dicabut, dan Alonso berhasil mendapatkan podiumnya yang ke-100.[114][115] Alonso berhasil finis di posisi ketiga sekali lagi setelah kekacauan Grand Prix Australia; di mana start ulang yang ketiga dan terakhir sesi melihat mobilnya melakukan kontak dengan pembalap Ferrari, yaitu Carlos Sainz Jr., dan menyebabkan pembalap yang terakhir disebutkan menerima penalti lima detik; oleh karena itu, Sainz kemudian diklasifikasikan di posisi yang paling terakhir dari semua mobil yang berhasil finis. Mobil Alonso sama sekali tidak mengalami kerusakan.[116] Alonso setuju dengan kritik Sainz terhadap penalti tersebut, dengan menyatakan bahwa penalti itu "terlalu keras".[117] Tim Aston Martin mengalami masalah DRS selama berlangsungnya sesi kualifikasi untuk Grand Prix Azerbaijan, dan menyelesaikan sesi kualifikasi di posisi kedelapan di dalam sesi kualifikasi "sprint shootout" yang baru,[118] dan posisi keenam untuk sesi kualifikasi utama;[119] dia kemudian finis di urutan keenam di dalam perlombaan sprint,[120] dan keempat di balapan utama.[121] Pada titik inilah performa mobil mengalami penurunan, sehingga gagal mengamankan podium secara konsisten, meskipun ia berhasil meraih dua podium di Zandvoort,[122] di mana ia juga berhasil mencatatkan putaran tercepat pertamanya sejak Grand Prix Hungaria 2017,[123] dan São Paulo; balapan yang terakhir disebutkan melihat Alonso berhasil mengalahkan Sergio Pérez dengan selisih hanya 0,053 detik saja.[124] Setelah finis di peringkat ketujuh di Grand Prix Abu Dhabi, Alonso mengakhiri musim ini dengan berada di peringkat keempat di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap, dengan mencetak 206 poin melawan rekan setimnya, yaitu Stroll, yang mencetak 74 poin. Posisi keempat yang telah berhasil diraih oleh Alonso di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap adalah posisi yang tertinggi sejak musim 2013.
Alonso melakukan debut balap ketahanan mobil sportnya dalam lomba Barcelona 24 Jam 1999. Pada lomba tersebut, ia dipasangkan dengan Antonio García, Salvi Delmuns, dan jurnalis Pedro Fermín Flores, mereka finis di posisi ketiga dalam kelas M10, dan kesepuluh secara keseluruhan dalam Hyundai Accent.[125] Alonso sedianya akan mengikuti Le Mans 24 Jam 2015 bersama dengan tim Porsche untuk kelas LMP1, sebelum Honda memblokirnya.[126]
Alonso mengendarai mobil Ligier JS P217 yang diikutsertakan oleh United Autosports dalam lomba Daytona 24 Jam 2018 sebagai persiapan untuk mengikuti ajang Le Mans 24 Jam 2018.[127] Alonso, Philip Hanson, dan pembalap cadangan McLaren, yaitu Lando Norris, memulai lomba ini dari urutan ke-13, dan finis di posisi ke-38 setelah beberapa masalah mekanis memengaruhi mobil selama balapan.[128] Alonso kembali membalap di Daytona 24 Jam 2019 bersama dengan tim Wayne Taylor Racing. Ia berbagi Cadillac DPi-V.R bersama dengan Kamui Kobayashi, Renger van der Zande, dan Jordan Taylor. Kuartet tersebut menyelesaikan 593 putaran untuk memenangkan acara yang dipersingkat karena hujan.[129]
Brown membahas entri untuk Le Mans 24 Jam 2018 dengan Alonso, dan siap untuk menyetujui peralihan ke tim lain jika keadaan tertentu terpenuhi.[130] Alonso dan Toyota mengadakan pembicaraan dan setuju untuk berkompetisi dalam lomba ketahanan paling terkenal itu.[131] Ia mengunjungi pabrik Toyota di Cologne untuk pemasangan kursi mobil TS050 Hybrid pada bulan November 2017.[132] Toyota memasukkan Alonso ke tes rookie pasca musim di Sirkuit Internasional Bahrain pada akhir bulan itu.[133] Pada bulan Januari 2018, tim McLaren dan Toyota mencapai kesepakatan untuk mengizinkan Alonso mengikuti Kejuaraan Ketahanan Dunia FIA musim 2018–19 secara penuh.[d][135] Ia bergabung bersama dengan Sébastien Buemi dan Kazuki Nakajima di mobil Toyota nomor #8.[134]
Alonso mengendarai mobil TS050 Hybrid 2018 dalam sesi tes tiga hari di Ciudad del Motor de Aragón pada bulan Februari, dan melaju tanpa lampu buatan dalam balapan kart 24 jam sebagai persiapan.[136][137] Ia, bersama dengan Buemi dan Nakajima, berhasil memenangkan Kejuaraan Pembalap LMP1 dengan lima kemenangan, termasuk Le Mans 24 Jam 2018 dan Le Mans 24 Jam 2019 selama musim, yang berlangsung dalam delapan putaran, meskipun ini ditingkatkan oleh rekan satu tim mereka, yaitu Mike Conway, Kamui Kobayashi, dan José María López yang mengalami masalah sensor pada saat sedang memimpin jalannya Spa 6 Jam 2019, dan kemudian mengalami masalah ban pada saat sedang memimpin jalannya Le Mans 24 Jam 2019 dengan nyaman dengan satu jam tersisa.[138][139][140][141] Alonso meninggalkan seri ini di akhir musim.[142]
Sebelum Grand Prix Australia 2017, Zak Brown berkata kepada Alonso bahwa mereka harus mengikuti Indianapolis 500 2017, yang menurut Alonso ia bercanda. Ide tersebut kemudian muncul kembali di sebuah konservasi di Los Angeles, dan Alonso mengatakan kepada Brown bahwa ia senang dengan ide tersebut karena tim McLaren pernah memenangkannya sebelumnya. Ia dan manajernya, yaitu Garcia Abad, bertemu dengan Brown dan Éric Boullier di China untuk membicarakan lebih lanjut tentang rencana tersebut, dan mengatakan bahwa ia akan memutuskannya keesokan harinya. Alonso memberi tahu Brown bahwa ia ingin balapan di Indianapolis, dan mengatakan kepadanya bahwa itu adalah "keputusan yang bagus untuk semua orang: menang, menang untuk diri saya sendiri, untuk F1, para penggemar, dan semua orang."[143] Brown kemudian berbicara dengan kepala eksekutif Seri IndyCar, yaitu Mark Miles, dan menemukan bahwa tidak ada mobil bertenaga Honda.[144] Miles bertemu dengan tim Andretti Autosport yang dimiliki oleh Michael Andretti, yang membuat pembalap Stefan Wilson setuju untuk membatalkan rencana masuknya dalam kemitraan dengan tim Michael Shank Racing, dan mengizinkan Alonso untuk mengemudi sebagai gantinya.[145]
Dengan mengemudikan mobil McLaren-Honda-Andretti Dallara DW12 No. 29, Alonso menyelesaikan program orientasi rookie tiga tahap di Indianapolis Motor Speedway pada tanggal 3 Mei.[e][147][148] Alonso melaju ke segmen Fast Nine di sesi kualifikasi, dan menetapkan kecepatan rata-rata empat putaran tercepat kelima. Pada saat lomba ini berjalan, ia memimpin jalannya lomba ini sebanyak empat kali, dengan total 27 putaran, sebelum mesin mobilnya mengalami masalah di 21 putaran tersisa.[149] Alonso diklasifikasikan finis di urutan ke-24.[150]
Tim McLaren mulai merencanakan entri untuknya di Seri IndyCar musim 2019 pada bulan Agustus 2018, dan akan didukung oleh seri tersebut.[151] Alonso menguji mobil Dallara DW12-Honda spesifikasi musim 2018 milik tim Andretti Autosport di Barber Motorsports Park pada tanggal 5 September.[152] Tim McLaren memilih untuk hanya mengikuti Indianapolis 500 2019 saja karena fokusnya pada ajang Formula Satu dan berkolaborasi dengan tim Carlin Motorsport dalam kemitraan logistik dan teknis, serta menandatangani kesepakatan pasokan mesin dengan Chevrolet.[153] Alonso berkunjung ke Pusat Teknologi McLaren pada awal bulan Maret 2019 untuk pemasangan kursi agar nyaman di mobil Dallara IR18-Chevrolet No. 66, dan pedal remnya dipindahkan dari kakinya karena lebih jarang digunakan di dalam ajang IndyCar daripada di dalam ajang Formula Satu. Andy Brown adalah teknisi balap Alonso, dan kepala mekaniknya adalah Liam Dance.[154] Alonso tidak berhasil lolos setelah Kyle Kaiser dari tim Juncos Racing menurunkannya ke urutan ke-34.[f] Alasannya termasuk mobil cadangan yang perlu dirakit dan diterbangkan dari pabrik Carlin setelah Alonso mengalami kecelakaan di dalam sesi latihan. Kesalahan mengubah dari sistem metrik Amerika ke sistem metrik Inggris menyebabkan mobilnya tergores di sepanjang permukaan aspal, dan rasio roda gigi yang salah memperlambat laju mobilnya.[156]
Alonso memasuki Indianapolis 500 2020 bersama dengan tim Arrow McLaren SP setelah kesepakatan dengan tim Andretti Autosports gagal.[157] Alonso mengalami kecelakaan pada saat sesi latihan. Ia meraih posisi start ke-26.[158] Alonso berhasil menyelesaikan balapan ini, mampu bangkit sampai posisi ke-15 di tengah balapan, dan kemudian berakhir di posisi ke-21 dan satu putaran ke bawah karena mengalami masalah kopling yang menyebabkan tim harus menyalakan mobilnya secara manual di setiap pit stop.[159]
Sehari setelah berakhirnya musim 2018, Alonso menjajal mobil NASCAR Seri Piala dalam acara tukar mobil dengan juara Seri Piala sebanyak tujuh kali, yaitu Jimmie Johnson, di Sirkuit Internasional Bahrain. Sebelum acara ini digelar, Alonso juga sempat melakukan shakedown dengan mobil F1 McLaren edisi musim 2013.[160][161]
Alonso memasuki Reli Dakar bersama dengan tim Toyota pada tahun 2020 setelah mengikuti program pengujian selama lima bulan di benua Afrika, Eropa, dan Timur Tengah, serta mengendarai serangkaian balapan untuk menjadi lebih baik.[162][163] Ia membalap di dalam ajang Lichtenburg 400 di negara Afrika Selatan, Rally du Maroc di negara Maroko, dan Reli Al Ula–Neom di negara Arab Saudi,[164] dengan juara kelas sepeda Reli Dakar sebanyak lima kali, yaitu Marc Coma, sebagai co-drivernya. Alonso berada di urutan ketiga di Reli Al Ula-Neom, yang merupakan pencapaian tertingginya dalam tiga acara persiapan.[165] Dengan Coma sebagai co-driver, ia menyelesaikan Dakar di posisi ke-13 dengan finish tahap terbaik di posisi kedua.[166] Sebuah upaya penghentian untuk perbaikan di tahap kedua dan berguling di tahap kesepuluh membuatnya kehilangan beberapa jam di klasifikasi umum.[167]
Inti dari kualitasnya adalah ia sangat lengkap. Anda berjuang untuk menemukan titik lemah, pada dasarnya, dalam hal keterampilan tingkat tinggi. Persiapan teknis dalam hal berkendara. Kemampuan untuk mengatasi berbagai situasi. Kecerdasan - hanya kapasitas untuk memahami situasi saat ia berada di dalam atau di luar mobil. Komitmen... sangat sulit bagi Fernando untuk menerima bahwa ia lebih lambat dari orang lain. Ini sangat penting untuk sifatnya [,] yang berpotensi menimbulkan masalah ketika ia tidak cukup dewasa untuk mengelola aspek mendasar dari identitasnya ini... Saya telah melihat ini dengan Michael [Schumacher]... Aspek Fernando ini adalah tentu saja tidak kurang dari Michael, tetapi ia mengekspresikan dirinya dengan cara yang berbeda..
Andrea Stella, kepala mekanik mobil Alonso di tim Ferrari yang membandingkannya dengan Michael Schumacher.[168]
Alonso sering dianggap sebagai salah satu pembalap F1 terhebat dalam sejarah olahraga tersebut.[169] Wartawan dan sesama pembalap menganggap Alonso sebagai seorang pembalap yang cepat dan konsisten yang dapat menambah kecepatan dari sebuah mobil di segala cuaca dan di semua trek.[168][170] Fisichella mengatakan bahwa Alonso mengerti kapan dia harus melaju lebih cepat, dan kapan dia harus menjaga ban mobilnya dalam balapan.[170] Mantan pembalap dan pundit Sky Sports, yaitu Martin Brundle, menggambarkan Alonso sebagai "seperti Senna dalam perasaan intimnya di mana cengkeramannya", dan mengutip pengetahuan pembalap tentang seberapa banyak cengkeraman yang digunakan untuk memasuki tikungan.[170] Ia mengemudi dengan agresif dan menggunakan area pengereman untuk memojokkan mobil tanpa kehilangan kecepatan pada saat keluar. Hal ini memungkinkan Alonso untuk tetap "di tepi adhesi", dan telah diamati selama sesi kualifikasi dan putaran pertama balapan.[23] Juara dunia musim 1979, yaitu Jody Scheckter, mengkritik Alonso yang sering menyebabkan konflik internal dalam tim.[171] Pendapat ini diamini oleh Christian Horner, yang mengesampingkan peluang mengontrak Alonso untuk tim Red Bull, karena ia telah menyebabkan kekacauan di tim sebelumnya.[172]
Pengalaman Alonso meningkatkan kesadarannya akan peristiwa di sekelilingnya dan pesaing dalam balapan dan menyesuaikan situasinya untuk fokus pada Kejuaraan Dunia Pembalap.[173] Alonso adalah pembalap serba bisa yang dapat menaiki apex dan memperbaiki mobil yang meluncur agar bisa melaju lebih cepat.[174] Ia berhati-hati dalam menemukan perasaan ideal dengan remnya, dan dapat menerapkan tenaga maksimum dengan waktu respons yang cepat. Kekuatan fisik Alonso kontras dengan keterampilan pengeremannya, dan secara teratur melampaui batas itu tanpa berlebihan dalam berbagai kondisi.[175] Menurut Jonathan Noble dari Motorsport.com, ini memungkinkan Alonso untuk "menciptakan semacam ABS alami - sepenuhnya memanfaatkan cengkeraman ban untuk mencapai kecepatan yang lebih tinggi saat berbelok tanpa mengunci roda."[175]
Helm Alonso diproduksi oleh Bieffe (2001), Arai (2003–2009, 2016), Schuberth (2010–2015),[176][177] dan Bell (2017–),[178] menampilkan warna kuning dan merah bendera negara Spanyol dengan nuansa biru dari bendera Asturias, ditambah dengan dua panah petir perak yang berasal dari mobil remote control yang dia terima sebagai hadiah di masa kecilnya di atas.[179] Ia mengubah desain warna basis utamanya saat berpindah tim selama karir F1-nya; pada tahun 2008, Alonso melampirkan dua gambar simbol sekop, kartu as, dan hati untuk menunjukkan bahwa ia adalah seorang juara dunia sebanyak dua kali.[180]
Selama tiga Grand Prix Monako berturut-turut dari musim 2011 hingga 2013 dan di Grand Prix Singapura 2011, ia mengenakan helm berwarna emas putih untuk menggantikan warna biru dan kuning.[181][182] Pada Grand Prix India 2013 berikutnya, Alonso mengenakan helm putih untuk merayakan jumlah total poin karirnya yang dicetak hingga Grand Prix Jepang, yaitu 1571 poin, dan dengan kata-kata "Rekor Dunia poin F1", disertai dengan pesan terima kasih dalam bahasa Inggris, Prancis, dan Italia.[183]
Pada lomba terakhirnya untuk tim Ferrari di Grand Prix Abu Dhabi 2014 melihatnya memakai helm dengan gambar yang menggambarkan pit stop pada tahun itu dengan warna merah, tanda tangan dari berbagai anggota tim, dan bendera negara Italia di tengahnya.[184] Pada Indianapolis 500 2017 dan Grand Prix Amerika Serikat 2017, Alonso memakai helm hitam dengan garis-garis merah, kuning, dan biru di sekelilingnya dan nomor balapannya.[185][186] Ia merevisi corak Daytona 24 Jam 2018 menjadi putih, bukan hitam, dan tidak memiliki garis di bagian depan. Bagian belakang memiliki tata letak Daytona International Speedway dan tetap memiliki warna biru, merah, dan kuning seperti biasanya.[185]
Pada tahun 2018, Alonso mengubah livery depannya menjadi dominan biru dengan bagian belakang atas biru muda dan bagian belakang merah dan kuning.[187] Helmnya untuk Grand Prix Abu Dhabi 2018 terbagi rata antara bendera negara Spanyol di sebelah kanan dengan pola kotak-kotak biru di sekeliling sisinya. Warna kuning di area itu diganti dengan emas di antara dua garis horizontal dengan warna merah dan garis vertikal tebal, ditambahkan dengan daftar 32 kemenangan balapan F1 Alonso.[188]
Untuk musim 2014, FIA membuat peraturan baru yang memungkinkan para pembalap untuk memilih nomor mobil tertentu untuk digunakan di sepanjang karir F1 mereka. Alonso memakai nomor #14 karena itu adalah nomor keberuntungannya sejak kemenangan kejuaraan gokart dunianya di kart dengan nomor #14, pada usia 14 tahun, pada tanggal 14 Juli 1996.[189]
Alonso mengoperasikan sebuah perusahaan manajemen pembalap, yang bernama A14 Management. A14 Management mengelola portofolio pembalap muda di dalam beberapa ajang disiplin ilmu olahraga bermotor. Untuk musim 2023, ini termasuk Maximilian Günther, Clément Novalak, Nikola Tsolov, Gabriel Bortoleto, Pepe Martí, Han Cenyu, Andrés Cárdenas, dan Carl Bennett.[190]
Nate Saunders dari ESPN menulis bahwa Alonso "adalah salah satu pembicara paling fasih di F1 dan salah satu yang terbaik dalam berinteraksi dengan media".[191] Ia kadang-kadang menggunakan konferensi pers dengan pers untuk menumbuhkan narasi tertentu dari sebuah cerita, menyampaikan dirinya sebagai pengendali pasar pembalap F1, atau sebagai orang yang mengetahui fakta dari suatu situasi.[191] Alonso tidak menyukai ketenaran dan lebih menyukai kehidupan pribadi,[192] dengan Chris Jenkins dari USA Today yang mendeskripsikannya sebagai seseorang yang pemalu.[13] Ia terkenal karena menahan diri dari kebiasaan mahal dan harta benda.[193]
Persona publik Alonso tercatat berbeda dari kepribadian pribadinya.[194] Rekan sesama pembalap asal Spanyol, yaitu Carlos Sainz Jr., mengklaim bahwa "ada dua Fernando", mengacu pada sifat defensif Alonso pada saat dikritik karena rasa malunya, dibandingkan dengan selera humor, kemurahan hati, dan sifat baiknya pada saat tidak sedang balapan. Menurut jurnalis Autosport, yaitu Ben Anderson, kesuksesan Alonso di dalam ajang F1 mengharuskannya untuk bersikap egois dan egois, serta memiliki rasa percaya diri, untuk mengatasi konsekuensi dari "meledakkan gelembung egois" untuk memperbaiki dirinya sendiri.[194] Alonso mengakui fasad tersebut, dan memberi tahu Anderson bahwa: "Saya tahu siapa saya di luar F1, tetapi itu tetap menjadi tanda tanya bagi semua orang karena saya suka memisahkan kehidupan pribadi saya dari kehidupan profesional saya" dan ciri kepribadiannya yang berbeda di depan umum dan pribadi.[194] Alonso membuat penampilan kameo sebagai pengisi suara versi bahasa Spanyol sebagai versi antropomorfik dirinya dalam film Cars 2 (2011), dan asisten perintah suara di Cars 3 (2017).[195][196]
Wartawan Nigel Roebuck menyebut Alonso sebagai "pembalap kelas dunia pertama yang keluar dari Spanyol",[192] dan dianggap membantu mempopulerkan ajang F1 di negara itu, di mana ia pernah dianggap sebagai olahraga pinggiran dan bentuk olahraga balap yang kurang dikenal daripada sepeda motor dan reli.[197] Ia adalah atlet pria favorit Personality Media, dengan peringkat pengakuan 99 persen di antara publik Spanyol pada tahun 2015.[198] Pada akhir tahun 2018, Alonso masuk dalam dua besar pembalap terpopuler dalam survei penggemar Grand Prix Drivers' Association pada tahun 2010, 2015, dan 2017.[199]
Kompleks Olahraga Fernando Alonso di Oviedo dibuka pada bulan Juni 2015, dan menampilkan trek karting yang sesuai dengan CIK-FIA, yang menampilkan 29 tata letak. Sebuah museum yang didedikasikan untuk karir balapnya, yang bernama 'Museo y Circuito Fernando Alonso', dibuka pada tahun yang sama, menampilkan mobil balap, helm, pakaian balap, dan memorabilia Alonso.[200]
Alonso telah berbisnis dengan Banco Santander, Cajastur, TAG Heuer, Europcar, Silestone,[201] Liberbank,[202] ING,[203] Chandon,[204] Adidas,[205] dan Bang & Olufsen.[206] Ia adalah pendiri dan duta merek dari peritel mode Kimoa,[207] dan bermaksud untuk membentuk Fernando Alonso Cycling Team untuk berkompetisi di acara UCI pada tahun 2015, sebelum proyek tersebut gagal terwujud.[g][208] Sebagai hasil dari uang dukungan Alonso dan gaji F1, ia telah terdaftar sebagai salah satu atlet dengan bayaran tertinggi di dunia oleh Forbes setiap tahun dari tahun 2012 hingga 2018.[209] Majalah itu menamainya sebagai pembalap berpenghasilan tertinggi dari bulan Juni 2012 hingga bulan Juni 2013,[210] dari bintang internasional berpenghasilan tertinggi pada tahun 2016,[211] dan salah satu selebritas internasional dan Eropa dengan bayaran tertinggi pada tahun 2017.[212][213] Alonso juga masuk dalam daftar Forbes Celebrity 100 pada tahun 2008 dan 2017.[214] Pada tahun 2020, Alonso disponsori oleh Ruoff Mortgage untuk usahanya di dalam ajang Indianapolis 500.[215]
Pada bulan November 2017, Alonso mendirikan sebuah tim balap, yang diberi nama FA Racing G2 Logitech G eSports, di mana dia menjadi ketua tim dan berkompetisi dalam kejuaraan balap online virtual di berbagai platform.[216] Tim ini dibubarkan pada tahun 2018, dan diluncurkan lagi dalam kemitraan dengan FA Racing dan Veloce Esports pada bulan Maret 2019.[217] Tim Alonso juga berkompetisi di Kejuaraan F4 Spanyol Formula Renault Eurocup, dan karting.[218] Ia adalah seorang investor dan anggota dewan dari platform eSports multi-racing Motorsport Games.[219]
Komite Spanyol UNICEF menunjuk Alonso sebagai Duta Niat Baik UNICEF pada bulan Februari 2005 untuk mempromosikan dan membela hak-hak anak dan kesadaran akan UNICEF.[220] Alonso mempromosikan upaya India untuk memberantas polio pada tahun 2011 dan cuci tangan pakai sabun kepada anak-anak sekolah pada tahun 2012,[221][222] sementara ia juga mendukung kampanye anti-cyberbullying UNICEF pada bulan November 2017.[223] Alonso mendirikan Fundación Fernando Alonso pada tahun 2007 untuk mempromosikan olahraga balap dan pendidikan keselamatan jalan.[181]
Alonso menerima Autosport Gregor Grant Award 2003 untuk kesuksesannya memenangkan Grand Prix Hungaria 2003.[224] Ia juga berhasil memenangkan Penghargaan Olahraga Nasional Putri Cristina untuk atlet pendatang baru di tahun itu.[225] Alonso dinobatkan sebagai penerima Trofi Lorenzo Bandini pada bulan April 2005.[226] Dari bulan Oktober 2005 hingga bulan Mei 2006, ia menerima Penghargaan Pangeran Asturias untuk Olahraga, Penghargaan Premios Nacionales del Deporte Sportsman of the Year, dan Medali Emas Royal Order of Sports Merit untuk memenangkan Kejuaraan Dunia F1 musim 2005.[227]
Ia dinobatkan sebagai Pengemudi Balap Internasional Autosport pada tahun 2006.[228] Alonso terpilih sebagai Rookie of the Year Indianapolis 500 atas penampilannya di Indianapolis 500 2017.[150] Ia dilantik menjadi FIA Hall of Fame pada tahun 2017 karena menjadi Juara Dunia F1, dan sekali lagi sebagai Juara Ketahanan Dunia FIA pada tahun 2019.[229][230] Hal ini membuat Alonso menjadi pembalap mobil profesional yang pertama yang dilantik ke dalam FIA Hall of Fame sebanyak dua kali.[230]
Dari bulan November 2006 hingga bulan Desember 2011, Alonso menikah dengan Raquel del Rosario, seorang penyanyi utama band pop asal Spanyol, yaitu El Sueño de Morfeo.[231] Sejak tahun 2022, Alonso menjalin hubungan dengan seorang presenter televisi asal Austria, yaitu Andrea Schlager.[232] Alonso mendukung tim sepak bola Real Madrid dan Real Oviedo,[17] dan merupakan penggemar bersepeda.[233] Tingginya 174 cm (5'9"),[234] dan fasih berbicara dalam bahasa Inggris, Prancis, Italia, dan Spanyol.[235] Garasi pribadinya berisikan mobil-mobil seperti McLaren P1, Ferrari 458 Italia, Nissan GT-R, dan Honda NSX.[236][237][238]
Sejak kecil sampai beranjak dewasa, Alonso dibesarkan dalam pendidikan agama Katolik Roma. Saat ini ia mendeskripsikan dirinya sebagai seorang ateis.[239]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.