Loading AI tools
Lomba ke-2 dari 21 balapan dalam Formula Satu musim 2016 Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Grand Prix Bahrain 2016 (dengan nama resmi: 2016 Formula 1 Gulf Air Bahrain Grand Prix) adalah sebuah acara balapan mobil yang kedua di dalam ajang Formula Satu musim 2016 dari 21 balapan yang direncanakan. Balapan ini berlangsung di Sirkuit Internasional Bahrain, Sakhir, Bahrain, pada tanggal 3 April 2016, dan menandai kedua belas kalinya Grand Prix Bahrain diselenggarakan sebagai sebuah putaran Kejuaraan Dunia Formula Satu. Lewis Hamilton adalah pemenang balapan bertahan, sementara rekan setimnya di tim Mercedes, yaitu Nico Rosberg adalah pemimpin klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap pada saat memasuki babak tersebut. Fernando Alonso dari tim McLaren-Honda tidak dapat mengikuti balapan ini karena gagal dalam tes kesehatan pasca tabrakan di Grand Prix Australia, dua minggu sebelumnya. Posisinya digantikan oleh Stoffel Vandoorne, yang merupakan seorang pembalap mobil profesional asal Belgia yang pada tahun 2015 berhasil menjuarai Seri GP2.
Grand Prix Bahrain 2016 | |||||
---|---|---|---|---|---|
Lomba ke-2 dari 21 dalam Formula Satu musim 2016
| |||||
Detail perlombaan | |||||
Tanggal | 03 April 2016 | ||||
Nama resmi | 2016 Formula 1 Gulf Air Bahrain Grand Prix[1][2][3] | ||||
Lokasi |
Sirkuit Internasional Bahrain Sakhir, Bahrain | ||||
Sirkuit | Fasilitas Balapan Permanen | ||||
Panjang sirkuit | 5.412 km (3.363 mi) | ||||
Jarak tempuh | 57 putaran, 308.238 km (191.530 mi) | ||||
Cuaca |
Kering 21–22 °C (70–72 °F) temperatur udara 26–29 °C (79–84 °F) temperatur trek 2 m/s (6,6 ft/s) angin dari arah barat daya[4] | ||||
Penonton | 92,000 (Akhir Pekan) [5] | ||||
Posisi pole | |||||
Pembalap | Mercedes | ||||
Waktu | 1:29.493 | ||||
Putaran tercepat | |||||
Pembalap | Nico Rosberg | Mercedes | |||
Waktu | 1:34.482 putaran ke-41 | ||||
Podium | |||||
Pertama | Mercedes | ||||
Kedua | Ferrari | ||||
Ketiga | Mercedes | ||||
Pemimpin perlombaan
|
Selama berlangsungnya sesi kualifikasi, yang merupakan iterasi yang kedua dari "format eliminasi" yang telah banyak dikritik, Hamilton berhasil meraih posisi terdepan di depan Rosberg dan Sebastian Vettel yang membalap untuk tim Ferrari. Pembalap Mercedes, yaitu Nico Rosberg, berhasil menjuarai balapan ini, diikuti oleh pembalap Ferrari, yaitu Kimi Räikkönen, yang finis di posisi kedua, dan juga rekan setimnya, yaitu Lewis Hamilton, yang finis di posisi ketiga. Ini adalah kemenangan yang kedua bagi Rosberg di musim tersebut. Format eliminasi di sesi kualifikasi pada akhirnya dihentikan sepenuhnya setelah balapan ini, dan pada akhirnya diputuskan bahwa olahraga bermotor ini akan kembali lagi ke iterasi sebelumnya dari sesi kualifikasi tiga segmen, yang digunakan antara musim 2006 dan 2015, terhitung mulai dari Grand Prix Tiongkok dan seterusnya.
Menyusul kritik luas atas format sesi kualifikasi "eliminasi" yang digunakan di negara Australia, tim lebih memilih untuk meninggalkan format tersebut dan kembali ke sistem yang digunakan antara musim 2006 dan 2015.[6][7][8][9] Namun, seminggu setelah balapan, Kelompok Kerja Strategi olahraga bertemu untuk memberikan suara resmi mengenai masalah tersebut, dan lebih memilih untuk tetap mempertahankan format "eliminasi" untuk Grand Prix Bahrain dan harus menjalani tinjauan yang lebih menyeluruh menjelang putaran berikutnya di negara Tiongkok.[10] Kemudian, dilaporkan bahwa tim hanya diberi pilihan untuk mempertahankan format eliminasi, atau mengadopsi gabungan format eliminasi dan pra-musim 2016, dan pengembalian langsung ke format musim 2006-2015 tidak pernah dibahas.[11] Direktur olahraga bermotor Mercedes, yaitu Toto Wolff, tetap bersikukuh bahwa format tersebut perlu diubah, dengan mengatakan bahwa dia tidak mengharapkan sesi kualifikasi menjadi lebih menghibur daripada dua minggu sebelumnya.[12] Pembalap juga sama kritisnya terhadap retensi format yang diubah: Sebastian Vettel dari tim Ferrari mengatakan kepada pers bahwa dia "sama kecewanya dengan siapa pun yang saya kenal",[13] sementara Lewis Hamilton dari tim Mercedes menyebut bahwa keputusan itu "aneh [...], terutama karena yang paling penting adalah para penggemar [merasa] tidak senang".[14] Pertemuan yang lain dijadwalkan pada hari perlombaan untuk membahas formatnya, dengan Jean Todt, presiden FIA, dan Bernie Ecclestone, pemegang hak komersial Formula Satu, yang berada di dalam perhatian.[15]
Setelah terlibat tabrakan dengan Esteban Gutiérrez di Grand Prix Australia, Fernando Alonso terpaksa harus rela absen dari balapan tersebut karena patah tulang rusuk dan pneumotoraks, dan akibatnya, posisinya digantikan dengan pembalap cadangan tim McLaren, yaitu Stoffel Vandoorne.[16] Gutiérrez menerima sasis yang baru setelah timnya menemukan bahwa sasis aslinya sudah terlalu rusak untuk diperbaiki,[17][18] sebagian besar disebabkan oleh derek selama proses pemulihan, dan bukan pada kecelakaan itu sendiri.[19] Sementara itu, tim Ferrari dapat menggunakan mesin yang sama pada mobil Kimi Räikkönen seperti yang telah mereka lakukan di negara Australia, meskipun mobil tersebut terbakar karena turbo charger mobilnya mengalami kerusakan. Reaksi yang cepat dari tim di lokasi berhasil mencegah peluang untuk terjadinya kerusakan pada mesin pembakaran, dan hanya turbo saja yang perlu diganti untuk Bahrain.[20] Alfonso Celis Jr. membuat penampilan pertamanya di dalam sebuah sesi Formula Satu selama berlangsungnya sesi latihan bebas pertama untuk tim Force India.[21]
Pemasok ban Pirelli membawa tiga kompon ke negara Bahrain, di mana para pembalap diperbolehkan untuk memilih. Tiga pilihan banyak untuk balapan tersebut adalah kompon super lunak, lunak dan medium, sama seperti pada putaran sebelumnya di negara Australia. Dua tim penghuni barisan terdepan, yaitu tim Mercedes dan Ferrari, memilih strategi yang berbeda dalam alokasi ban, karena tim Mercedes hanya menggunakan satu set ban medium yang lebih keras untuk kedua pembalapnya, sementara tim Ferrari memilih tiga set dengan mengorbankan ban kompon lunak.[22][23]
Sama seperti pada tahun-tahun sebelumnya, perlombaan ini dibarengi dengan kekhawatiran mengenai situasi hak asasi manusia di negara Bahrain. Institut Hak dan Demokrasi Bahrain menulis sebuah surat terbuka kepada Jean Todt seminggu sebelum perlombaan ini berlangsung, dengan menyatakan bahwa "pelanggaran hak asasi manusia yang parah telah dilakukan selama perlombaan yang diizinkan oleh FIA", dan mendesak badan pengelola olahraga tersebut untuk "bersiap untuk membatalkan balapan di tahun-tahun mendatang."[24]
Sesuai dengan peraturan musim 2016, tiga sesi latihan bebas diadakan, dua sesi latihan bebas berlangsung selama sembilan puluh menit pada hari Jumat, dan satu sesi latihan bebas lagi berlangsung selama satu jam, sebelum sesi kualifikasi pada hari Sabtu.[25] Selama sesi latihan bebas pertama pada hari Jumat, tim Mercedes unggul jauh dari rival terdekatnya. Nico Rosberg menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 1:32.292, lebih cepat setengah detik dari rekan setimnya, yaitu Lewis Hamilton, yang berada di posisi kedua. Kimi Räikkönen menjadi yang tercepat ketiga, meskipun hampir dua detik lebih lambat dari Rosberg. Pembalap pendatang baru, yaitu Stoffel Vandoorne dan Alfonso Celis Jr., masing-masing menjadi yang tercepat ke-18 dan ke-21, keduanya lebih lambat dari rekan satu tim mereka.[26] Celis keluar dari trek pada satu titik di tikungan ke-3, dan membuatnya mundur dari kecepatan agar tidak merusak mobil, karena tanggung jawabnya terutama terletak pada pengumpulan informasi untuk tim.[27] Sesi ini ditandai dengan cuaca dingin yang luar biasa, yang dikatakan mewakili kondisi balapan yang diharapkan untuk balapan hari Minggu, yang diadakan pada malam hari. Oleh karena itu, banyak tim yang memutuskan untuk mengirimkan mobilnya untuk sejumlah putaran yang banyak, dengan enam belas pembalap yang mencatatkan dua puluh putaran atau lebih.[26]
Rosberg kembali menjadi yang tercepat pada sesi latihan bebas kedua, yang digelar pada hari Jumat malam. Catatan waktunya, yaitu 1:31.001, lebih cepat satu setengah detik dibandingkan dengan waktu posisi terdepan di Grand Prix Bahrain pada tahun sebelumnya. Lewis Hamilton finis tercepat kedua, terpaut 0,241 detik dari Rosberg. Jenson Button menetapkan waktu tercepat ketiga untuk tim McLaren, meskipun dia terpaut lebih dari satu detik dari waktu tercepat.[28] Beberapa pembalap menyuarakan keterkejutannya atas kecepatan mobil McLaren selama sesi latihan bebas hari Jumat, yang digambarkan oleh Button sebagai yang terbaik bagi tim "selama beberapa tahun".[29] Max Verstappen mengikuti di urutan keempat, di depan dua mobil Ferrari yang dikendarai oleh Räikkönen dan Vettel. Pembalap yang terakhir disebutkan ini mencatatkan waktu tercepat ketiga pada kompon ban lunak, tetapi kesalahan pada saat melaju dengan menggunakan ban super lunak membuat dia tidak mampu menempati posisi yang lebih tinggi dari posisi keenam. Dia harus mengakhiri sesinya lima belas menit lebih awal ketika mur roda kiri belakang mobilnya terlepas. Vandoorne menjadi yang tercepat kesebelas di sesi keduanya, sementara Sergio Pérez, yang mengambil kembali mobil dari Celis, berada di urutan kelima belas, unggul dua tempat dari rekan setimnya, yaitu Nico Hülkenberg.[28] Getaran pada saat melewati tepi jalan menyebabkan sayap depan mobil Romain Grosjean copot, dan memaksanya keluar dari trek. Dia bisa kembali ke dalam jalur pit dan mengganti sayap.[30] Di akhir sesi, pembalap Renault, yaitu Kevin Magnussen, gagal berhenti untuk menimbang, malah kembali ke garasinya, tempat pekerjaan dilakukan pada mobilnya. Akibatnya, dia terpaksa memulai jalannya balapan ini dari dalam jalur pit.[31]
Sebastian Vettel memimpin tim Ferrari di posisi 1–2 pada latihan ketiga di depan Räikkönen, dengan mencatatkan waktu 1:31.683. Dua pembalap Mercedes, yaitu Rosberg dan Hamilton, mengikuti, di depan Valtteri Bottas dan Romain Grosjean. Pada penggunaan ban kompon lunak, kedua pembalap Mercedes mencatatkan waktu yang sama, sebelum Rosberg mengungguli Hamilton pada penggunaan ban super-lunak. Suhu yang lebih tinggi di bawah sinar matahari sore berarti waktu turun dari sesi latihan bebas kedua. Felipe Massa melaju dengan waktu yang lebih pendek untuk tim Williams, namun hanya berhasil mencatatkan waktu tercepat kesembilan, lebih dari setengah detik lebih lambat dari rekan setimnya, yaitu Bottas. Tidak menggunakan ban super lunak, tim Toro Rosso menempatkan kedua pembalapnya masing-masing di posisi ke-15 dan ke-16. Jolyon Palmer menjadi yang tercepat ke-20 sebelum ban mobilnya mengalami kebocoran di akhir sesi.[32]
Sesi kualifikasi yang digelar pada hari Sabtu diperebutkan berdasarkan peraturan "format eliminasi" musim 2016 yang tetap dipertahankan. Sama seperti pada tahun-tahun sebelumnya, prosedur sesi kualifikasi dibagi menjadi tiga bagian, dengan bagian yang pertama (Q1) berlangsung selama 16 menit dan bagian yang kedua dan ketiga (Q2 dan Q3) masing-masing berdurasi selama 15 dan 14 menit. Kedua puluh dua mobil tersebut mengikuti bagian yang pertama, dengan tujuh pembalap yang tersingkir dari pertarungan lebih lanjut di masing-masing dua bagian pertama sesi kualifikasi, dan menyisakan delapan pembalap untuk bersaing memperebutkan posisi terdepan di sesi Q3. Namun, karena perubahan peraturan, pembalap kini tersingkir selama sesi tersebut, dengan pelari paling lambat pada titik tertentu dikeluarkan dari arena setiap sembilan puluh detik, dimulai tujuh menit memasuki sesi Q1, enam menit memasuki sesi Q2, dan lima menit memasuki sesi Q3.[25] Pada awal sesi Q1, semua mobil melakukan putaran cepat, sebelum pembalap teratas kembali lagi ke dalam jalur pit, meninggalkan trek menuju eliminasi yang berjuang. Felipe Nasr dan Rio Haryanto tidak mampu mencatatkan waktu putaran kedua dan karena sang pembalap melakukan kesalahan pada satu-satunya putarannya, dan dia start dari posisi terakhir. Sementara itu, Jolyon Palmer meningkatkan waktu putarannya pada putaran kedua, dan dia dengan cepat kembali tersingkir dengan putaran yang lebih cepat dari Stoffel Vandoorne. Pascal Wehrlein lolos di posisi ke-16, di depan Sergio Pérez dari tim Force India. Kevin Magnussen lolos ke posisi ke-19, tetapi penalti yang dia terima pada saat sesi latihan bebas membuat dia masih harus start dari dalam jalur pit.[33]
Babak kedua dari sesi kualifikasi dimulai dengan bermasalah, karena lampu merah di ujung jalur pit, yang menandakan bahwa mobil harus berhenti, masih menyala ketika jam mulai berjalan. Seorang marshal dengan bendera hijau kemudian memberi isyarat kepada para pembalap untuk turun ke lintasan.[34] Pada sesi tersebut, Lewis Hamilton mencatatkan waktu tercepat, namun kesalahan Nico Rosberg membuat Vettel mampu menempati posisi kedua. Daniil Kvyat adalah pembalap yang pertama yang tersingkir, berbaris di belakang dua pembalap McLaren, dengan pembalap debutan, yaitu Vandoorne, yang berhasil mengungguli rekan setimnya, yaitu Button. Nico Hülkenberg adalah satu-satunya pembalap yang berusaha untuk memperbaiki waktunya, berhasil melaju ke sesi Q3 dengan berada di posisi kedelapan, meninggalkan Grosjean, Max Verstappen, dan Carlos Sainz Jr. di belakang.[33]
Pada saat para pembalap terdepan mencatatkan waktu putaran untuk gmyang pertama kalinya bagi mereka di sesi Q3, Hamilton melakukan kesalahan dan melebar di tikungan terakhir, dan meninggalkannya di belakang Rosberg dan kedua pembalap Ferrari. Hülkenberg, kedua pembalap Williams, maupun Ricciardo tersingkir tanpa bisa menetapkan catatan waktu yang lain, sementara empat mobil tercepat kembali keluar. Hamilton berhasil mencatatkan putaran tercepat yang pernah ada di Sirkuit Internasional Bahrain, pada catatan waktu 1:29.493, untuk mencapai posisi terdepan di depan Rosberg, yang hanya lebih lambat 0,077 detik saja. Dengan tertinggal setengah detik, Vettel meraih tempat ketiga di grid di depan rekan setimnya, yaitu Räikkönen. Usai kualifikasi, posisi terdepan Hamilton sempat terancam setelah FIA memulai penyelidikan setelah Hamilton mundur di dalam jalur pit untuk parkir. Hamilton diberi teguran, dan posisi terdepannya tetap dipertahankan.[33][35]
Reaksi terhadap sesi kualifikasi serupa dengan reaksi dua minggu sebelumnya, dengan banyak komentator yang mengulangi kritik mereka terhadap format yang baru.[34][36] Namun, pada pertemuan antara FIA, Manajemen Formula Satu (FOM), dan tim pada balapan hari Minggu, tidak ada kesepakatan yang dicapai untuk kembali ke format sesi kualifikasi yang lama, yang langsung dikesampingkan untuk sisa musim ini oleh perwakilan FIA dan FOM. Sebuah proposal yang baru telah diajukan ke hadapan tim, yang akan mengharuskan setiap pembalap menetapkan dua putaran waktu di setiap bagian sesi kualifikasi. Kedua waktu tersebut akan ditambahkan, dan waktu agregat akan menentukan posisi grid.[37][38] Reaksi terhadap proposal tersebut beragam. Meskipun Sebastian Vettel menggambarkannya sebagai sebuah "ide yang buruk" dan Daniel Ricciardo mengatakan bahwa dia "tidak akan terlalu tertarik dengan hal itu", namun Jenson Button menganggapnya sebagai sebuah rencana yang lebih baik daripada format eliminasi yang sudah ada.[38] Pada tanggal 7 April, tim dengan suara bulat menolak skema tersebut, dan, sebaliknya, malah menuntut kembalinya format yang digunakan antara musim 2006 dan 2015.[39][40] Keputusan itu telah berhasil diselesaikan empat hari kemudian.[41]
Perlombaan ini menyaksikan dua pembalap yang keluar dari balapan ini bahkan sebelum lampu start padam, karena Sebastian Vettel tiba-tiba berhenti di trek selama putaran pemanasan karena mobilnya mengalami kerusakan mesin,[42] sebelum Jolyon Palmer berhenti di jalur pit alih-alih berbaris di grid, karena mobilnya mengalami kegagalan hidrolik. Ini adalah untuk yang pertama kalinya di dalam karier Vettel di dalam ajang Formula Satu, di mana dia sama sekali tidak bisa memulai jalannya sebuah balapan.[43] Pada saat balapan ini dimulai, Rosberg memimpin jalannya balapan ini di depan Hamilton, yang melakukan kontak dengan Valtteri Bottas dan turun kembali ke posisi kesembilan. Baik Bottas maupun Ricciardo mengalami kerusakan sayap depan dalam situasi tersebut. Felipe Massa mengambil keuntungan dan naik ke posisi kedua di belakang Rosberg. Lebih jauh ke belakang, Sergio Pérez dan Carlos Sainz juga melakukan kontak, dan meninggalkan Sainz dengan kebocoran ban, dan Pérez dengan sayap depan yang mengalami kerusakan, dan keduanya harus masuk ke dalam pit untuk melakukan perbaikan.[42][44] Daniil Kvyat dan Nico Hülkenberg menjadi dua korban dari kontak yang lain lagi pada putaran pertama.[43] Urutan setelah lima putaran adalah Rosberg, Massa, Bottas, Ricciardo, dan Räikkönen, yang berhasil menempati posisi keempat satu putaran kemudian.[42] Pada putaran yang sama, Jenson Button mundur karena mobilnya mengalami kegagalan sistem pemulihan energi miliknya.[43] Setelah putaran berikutnya, Räikkönen juga berhasil mendahului Bottas untuk menempati posisi ketiga. Hamilton berhasil pulih dari kecelakaan yang telah menimpa dirinya di tikungan pertama, dan segera mengungguli Bottas, dan berada di posisi keempat pada putaran kedelapan. Pada putaran kesepuluh, Bottas mendapatkan penalti drive-through atas tabrakannya dengan Hamilton di awal lomba. Pada putaran kesebelas, Esteban Gutiérrez terpaksa harus rela mundur dari balapan ini karena rem mobilnya blong,[43] sementara rekan setimnya, yaitu Grosjean, berada di posisi keempat.[42]
Kimi Räikkönen menjadi pembalap terdepan yang pertama yang melakukan pit stop, di mana dia melakukannya pada putaran kedua belas, dengan Rosberg dan Hamilton yang mengikutinya pada putaran berikutnya. Hamilton muncul di urutan keenam di belakang Kvyat dan Massa, dan berhasil unggul dari keduanya untuk naik ke posisi keempat, sebelum melewati Ricciardo untuk menempati tempat ketiga pada putaran ke-17. Satu putaran kemudian, Grosjean berhasil mendahului Massa untuk naik ke posisi kelima. Sementara itu, Rosberg memimpin jalannya balapan ini, di mana dia memimpin atas Räikkönen dengan selisih dua belas detik pada putaran ke-22. Jauh di urutan belakang, Kevin Magnussen membuntuti mobil Manor milik Pascal Wehrlein, namun dia tidak mampu untuk menyalipnya karena keunggulan kecepatan mobil Manor di trek lurus. Grosjean kembali melakukan aksi menyalip pada putaran ke-25, di mana dia kali ini berhasil melewati Ricciardo untuk naik ke posisi keempat, sementara Ricciardo melakukan pit stop untuk mengganti ban yang baru di akhir putaran tersebut. Tiga putaran kemudian, dia menggunakan ban barunya untuk menyalip rekan setimnya, yaitu Kvyat, untuk naik ke posisi kelima. Pada saat Carlos Sainz terpaksa harus rela mundur dari balapan ini, pit stop yang lebih banyak dimulai pada putaran ke-29, dengan Hamilton, Räikkönen, dan Grosjean yang masuk untuk mengganti ban, diikuti oleh Massa satu putaran kemudian. Rosberg melakukan pit stop satu putaran kemudian, dan kembali memimpin jalannya balapan ini dengan aman, sementara Hamilton mendekati Räikkönen, sekarang tertinggal 3,7 detik. Urutan pada saat itu adalah: Rosberg, Räikkönen, Hamilton, Ricciardo, Kvyat, Grosjean, Verstappen, Bottas, Vandoorne, dan Massa.[42][44]
Pada putaran ke-38, Nico Rosberg memimpin atas Räikkönen dengan selisih sembilan detik, dan Hamilton tertinggal lima detik. Räikkönen melakukan pit stop pada putaran yang sama, dan kedua pembalap Mercedes melakukan hal yang sama pada dua putaran berikutnya. Grosjean melakukan pit stop pada putaran ke-41, diam selama 25 detik, dan kalah dari kompetitornya. Dia muncul di urutan kedelapan, dan berhasil mengungguli Kvyat untuk naik ke posisi ketujuh pada saat Kvyat melakukan pit stop pada putaran ke-45, sebelum dia kemudian berhasil menyalip Massa satu putaran kemudian. Dengan sepuluh putaran yang masih tersisa, Rosberg memperbesar keunggulannya atas Räikkönen, yang semakin mendekat setelah pemberhentian putaran terakhir. Pada putaran ke-51, Kvyat berhasil melewati Bottas untuk naik ke posisi kedelapan, sementara Wehrlein berhasil mengungguli Hülkenberg untuk naik ke posisi ke-13 satu putaran kemudian. Wehrlein kemudian gagal mengejar pembalap Sauber, yaitu Marcus Ericsson, di mana tidak mampu melewatinya untuk naik posisi kedua belas. Pada saat Rosberg memperbesar keunggulannya atas Räikkönen menjadi delapan detik, Kvyat berhasil menyalip Massa untuk naik ke posisi ketujuh pada putaran ke-56. Nico Rosberg mampu mempertahankan keunggulannya untuk memenangkan balapan ini di depan Räikkönen dan Hamilton.[45] Di belakang Ricciardo, yang finis di urutan keempat, Grosjean meningkatkan hasil akhir balapannya dari negara Australia menjadi finis di posisi kelima. Pada balapan debutnya, Stoffel Vandoorne berhasil mencetak satu poin dengan finis di posisi kesepuluh.[42][44] Haas F1 menempati posisi keenam dan kelima dari dua balapan pertama mereka di dalam ajang Formula Satu, dan menandai awal musim yang terbaik dari sebuah tim yang benar-benar baru sejak tim Shadow di musim 1973.[43]
Pada sebuah sesi wawancara di atas podium pasca balapan, yang dilakukan oleh mantan pembalap Formula 1, yaitu David Coulthard, Nico Rosberg memuji "akhir pekan yang luar biasa" dan mengatakan bahwa start menjadi faktor kunci atas kemenangannya.[46] Kimi Räikkönen dan tim Ferrari kemudian menyesali start buruk mereka di awal balapan, dengan mengatakan bahwa hal itu mungkin membuat dia kehilangan peluang untuk bisa meraih kemenangan.[47] Kepala tim Ferrari, yaitu Maurizio Arrivabene, memuji upaya Räikkönen sebagai sebuah upaya yang "benar-benar spektakuler", dan menambahkan bahwa: "Jika Anda melihat aksi menyalip di bagian luar [Daniel] Ricciardo, dia mengingatkan saya pada pembalap di masa lalu. Itu sangat, sangat baik untuk saya."[48] Lewis Hamilton menyesali insiden start yang malang untuk yang kedua kalinya secara berturut-turut, yang sia gambarkan sebagai "mungkin [...] lebih menyakitkan" dibandingkan [dengan] insiden di balapan sebelumnya. Dia menekankan fakta bahwa dengan kerusakan pada mobilnya akibat kontak belokan pertama, dia tidak mampu mengimbangi kecepatan Räikkönen di depannya.[46]
Romain Grosjean menerima pujian khusus atas perjalanannya ke posisi kelima, di mana dia berhasil mengumpulkan penghargaan Driver of the Day untuk yang kedua kalinya secara berturut-turut.[49] Balapannya diselamatkan oleh seorang mekanik yang penuh perhatian, yang mengganti mur roda yang longgar pada roda kiri-belakang mobilnya, yang mana jika hal tersebut tidak terjadi, maka Grosjean akan mundur dari balapan ini.[50] Valtteri Bottas selanjutnya mendapatkan penalti atas tabrakannya dengan Hamilton di awal balapan, dengan menambah dua poin penalti pada lisensinya.[51] Jenson Button mengungkapkan rasa frustrasinya atas pengunduran dirinya, di mana dia merasa bahwa hal itu membuatnya kehilangan posisi untuk mencetak poin. Sebaliknya, rekan setim penggantinya, yaitu Vandoorne, berhasil mencetak poin pertamanya pada balapan debutnya, dan menggambarkannya sebagai sebuah "bonus" untuk akhir pekan yang sukses.[52]
Sebagai hasil akhir dari balapan tersebut, Nico Rosberg menunjukkan keunggulannya di posisi puncak di dalam klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap dengan mengumpulkan maksimal 50 poin dari dua balapan pertama. Rekan setimnya, yaitu Hamilton, berada di posisi kedua, dengan tertinggal sebanyak 17 poin dari Rosberg, dengan Ricciardo yang berada di posisi ketiga dengan terpaut sebanyak sembilan poin lagi.[53] Di dalam klasemen sementara Kejuaraan Dunia Konstruktor, tim Mercedes mempertahankan keunggulan dengan 83 poin, unggul sebanyak 50 poin dari tim Ferrari, sementara tim Red Bull tetap duduk di posisi ketiga dengan tertinggal sebanyak tiga poin lagi.[54]
Pos. | Mobil no. |
Pembalap | Konstruktor | Waktu kualifikasi | Grid akhir | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Q1 | Q2 | Q3 | |||||
1 | 44 | Lewis Hamilton | Mercedes | 1:31.391 | 1:30.039 | 1:29.493 | 1 |
2 | 6 | Nico Rosberg | Mercedes | 1:31.325 | 1:30.535 | 1:29.570 | 2 |
3 | 5 | Sebastian Vettel | Ferrari | 1:31.636 | 1:30.409 | 1:30.012 | 3 |
4 | 7 | Kimi Räikkönen | Ferrari | 1:31.685 | 1:30.559 | 1:30.244 | 4 |
5 | 3 | Daniel Ricciardo | Red Bull Racing-TAG Heuer | 1:31.403 | 1:31.122 | 1:30.854 | 5 |
6 | 77 | Valtteri Bottas | Williams-Mercedes | 1:31.672 | 1:30.931 | 1:31.153 | 6 |
7 | 19 | Felipe Massa | Williams-Mercedes | 1:32.045 | 1:31.374 | 1:31.155 | 7 |
8 | 27 | Nico Hülkenberg | Force India-Mercedes | 1:31.987 | 1:31.604 | 1:31.620 | 8 |
9 | 8 | Romain Grosjean | Haas-Ferrari | 1:32.005 | 1:31.756 | 9 | |
10 | 33 | Max Verstappen | Toro Rosso-Ferrari | 1:31.888 | 1:31.772 | 10 | |
11 | 55 | Carlos Sainz Jr. | Toro Rosso-Ferrari | 1:31.716 | 1:31.816 | 11 | |
12 | 47 | Stoffel Vandoorne | McLaren-Honda | 1:32.472 | 1:31.934 | 12 | |
13 | 21 | Esteban Gutiérrez | Haas-Ferrari | 1:32.118 | 1:31.945 | 13 | |
14 | 22 | Jenson Button | McLaren-Honda | 1:31.976 | 1:31.998 | 14 | |
15 | 26 | Daniil Kvyat | Red Bull Racing-TAG Heuer | 1:32.559 | 1:32.241 | 15 | |
16 | 94 | Pascal Wehrlein | MRT-Mercedes | 1:32.806 | 16 | ||
17 | 9 | Marcus Ericsson | Sauber-Ferrari | 1:32.840 | 17 | ||
18 | 11 | Sergio Pérez | Force India-Mercedes | 1:32.911 | 18 | ||
19 | 20 | Kevin Magnussen | Renault | 1:33.181 | PL1 | ||
20 | 30 | Jolyon Palmer | Renault | 1:33.438 | 19 | ||
21 | 88 | Rio Haryanto | MRT-Mercedes | 1:34.190 | 20 | ||
22 | 12 | Felipe Nasr | Sauber-Ferrari | 1:34.388 | 21 | ||
Waktu 107%: 1:37.717 | |||||||
Sumber:[55] |
|
|
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.