Loading AI tools
negara di Asia Tenggara Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Singapura, dengan nama resmi Republik Singapura, adalah sebuah negara pulau dan negara kota di lepas ujung selatan Semenanjung Malaya, 137 kilometer (85 mi) di utara khatulistiwa di Asia Tenggara. Negara ini terpisah dari Malaysia oleh Selat Johor di utara, dan dari Kepulauan Riau, Indonesia oleh Selat Singapura di selatan. Singapura adalah pusat keuangan terdepan ketiga di dunia[8] dan sebuah kota dunia kosmopolitan yang memainkan peran penting dalam perdagangan dan keuangan internasional. Pelabuhan Singapura adalah satu dari lima pelabuhan tersibuk di dunia.[9]
Republik Singapura | |
---|---|
Ibu kota | Kota Singapura 1°17′N 103°50′E |
PA Terbesar | Bedok[1] 1°25′N 103°38′E |
Bahasa resmi | |
Bahasa nasional yang diakui | Melayu |
Aksara resmi |
|
Kelompok etnik (2015)[2] | |
Agama | |
Demonim | Orang Singapura |
Pemerintahan | Kesatuan parlementer partai dominan republik konstitusional |
• Presiden | Tharman Shanmugaratnam |
Lawrence Wong | |
Legislatif | Parliament |
Pembentukan | |
1299 | |
1400 | |
1528 | |
• Didirikan oleh Britania Raya | 6 Februari 1819 |
1826 | |
1 April 1946 | |
16 September 1963 | |
• Dikeluarkan dari Federasi Malaysia | 9 Agustus 1965 |
8 Agustus 1967 | |
Luas | |
- Total | 734,3 km2[3] (176) |
dapat diabaikan | |
Penduduk | |
- Perkiraan 2022 | 5.980.352[a] (115) |
7.804/km2 (3) | |
PDB (KKB) | 2022 |
- Total | $701,804 miliar[5] (38) |
$131.580[5] (2) | |
PDB (nominal) | 2022 |
- Total | $424,431 miliar[5] (37) |
$79.576[5] (7) | |
Gini (2017) | 45,9[6] sedang |
IPM (2021) | 0,939[7] sangat tinggi · 12 |
Mata uang | Dolar Singapura (S$) ( SGD ) |
Zona waktu | Waktu Standar Singapura (UTC+8) |
Format tanggal | dd-mm-yyyy |
Lajur kemudi | kiri |
Kode telepon | +65 |
Kode ISO 3166 | SG |
Ranah Internet | .sg .新加坡 .சிங்கப்பூர் |
| |
Singapura memiliki sejarah imigrasi yang panjang. Penduduknya yang beragam berjumlah kira-kira 6 juta jiwa, terdiri dari Orang Tionghoa, Melayu, India, Arab, berbagai keturunan Asia, dan Kaukasoid.[10] Sebanyak 42% penduduk Singapura adalah orang asing yang bekerja dan menuntut ilmu di sana. Pekerja asing membentuk 50% dari sektor jasa.[11][12] Negara ini adalah yang terpadat kedua di dunia setelah Monako.[13] A.T. Kearney menyebut Singapura sebagai negara paling terglobalisasi di dunia dalam Indeks Globalisasi tahun 2006.[14]
Sebelum merdeka tahun 1965, Singapura adalah pelabuhan dagang yang beragam dengan PDB per kapita $511, tertinggi ketiga di Asia Timur pada saat itu.[15] Setelah merdeka, investasi asing langsung dan usaha pemerintah untuk industrialisasi berdasarkan rencana bekas Deputi Perdana Menteri Dr. Goh Keng Swee membentuk ekonomi Singapura saat ini.[16]
Economist Intelligence Unit dalam "Indeks Kualitas Hidup" menempatkan Singapura pada peringkat satu kualitas hidup terbaik di Asia dan kesebelas di dunia.[17] Singapura memiliki cadangan devisa terbesar kesembilan di dunia.[18][19] Negara ini juga memiliki angkatan bersenjata yang maju.[20][21]
Setelah PDB-nya berkurang -6.8% pada kuartal ke-4 tahun 2009,[22] Singapura mendapatkan gelar pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, dengan pertumbuhan PDB 17.9% pada pertengahan pertama 2010.[23]
Nama Singapura berasal dari bahasa Melayu (Sanskrit सिंहपुर "Kota Singa"). Dewasa ini, Singapura kadang dijuluki sebagai Kota Singa. Studi sejarah membuktikan bahwa singa kemungkinan tidak pernah ada di pulau itu; makhluk yang dilihat oleh Sang Nila Utama, pendiri dan pemberi nama Singapura, bisa jadi seekor harimau.[24][25]
Catatan pertama permukiman di Singapura berasal dari abad ke-2 Masehi.[26] Temasek dalam bahasa Jawa berarti 'kota laut'. Antara abad ke-16 dan awal abad ke-19, Singapura menjadi bagian dari Kesultanan Johor. Tahun 1613, perompak Portugis membakar permukiman di mulut Sungai Singapura dan pulau ini menjadi tidak terlalu diperhatikan sampai dua abad selanjutnya.
Pada 28 Januari 1819, Thomas Stamford Raffles mendarat di pulau utama di Singapura. Ia ditugaskan oleh Perusahaan Dagang Hindia Timur Britania (East Indian Company, EIC) untuk mencari lokasi strategis untuk membangun pelabuhan di mulut Selat Malaka, menandingi dominasi Belanda, yang saat itu sedang melemah seiring bertubi-tubinya pergantian kekuasaan sejak bangkrutnya VOC, pendudukan Prancis hingga berdirinya Kerajaan Belanda.
Di pulau tersebut, ia menjumpai sebuah kampung suku Melayu dipimpin Tumenggung Abdu'r Rahman, yang merupakan wilayah kekuasaan Kesultanan Johor, yang saat itu sedang ada konflik perebutan kekuasaan antara Sultan Johor Abdul Rahman dengan kakak tirinya, Tengku Hussein Shah (Tengku Long) yang hidup di pengasingan di Kepulauan Riau. Melihat peluang bagus, baik sebagai pos dagang strategis untuk kawasan Asia Tenggara, maupun kesempatan untuk memperoleh dukungan dari penguasa setempat, Raffles membujuk Tumenggung Abdu'r Rahman untuk menyelundupkan Tengku Hussein ke Singapura, dan membantunya merebut haknya atas tahta Kesultanan Johor. Setelah bertemu Tengku Hussein, Raffles pun membuat kesepakatan bahwa Inggris, dalam hal ini EIC, bersedia membantu Tengku Hussein merebut tahta dan memberikan tunjangan tahunan dengan imbalan diberikan hak khusus untuk membangun pos dagang dan pelabuhan di bagian selatan pulau Temasek di sisi timur Sungai Singapura sekarang. Kesepatan tersebut ditandatangani pada tanggal 6 Februari 1819. Setelah penadatanganan kesepakatan ini, Raffles pun memproklamirkan nama baru untuk bandar yang akan ia dirikan, yaitu Singapura.[27]
Raffles kembali ke Bengkulu segera setelah penandatanganan perjanjian dengan Sultan Johor tersebut dan menugaskan Mayor William Farquhar untuk memimpin permukiman baru tersebut dengan jabatan Residen, dengan beberapa meriam dan 1 resimen infantri tentara India. Membangun sebuah pelabuhan niaga dari nol adalah sebuah tantangan yang berat. Farquhar hanya menerima dana yang tidak banyak, sementara ia dilarang untuk memungut pajak pelabuhan untuk meningkatkan pendapatan lantara Raffles sudah memutuskan bahwa Singapura akan menjadi pelabuhan bebas.
Farquhar mengundang pendatang-pendatang untuk datang ke Singapura, dan ia menempatkan seorang petugas di Pulau Saint John (atau P. Sekijang Bendera), 6,5 mil selatan kampung Temasek, untuk mengundang kapal-kapal yang melintas untuk singgah di Singapura. Berita tentang pelabuhan bebas yang baru dengan cepat menyebar ke seluruh kepulauan seantero Asia Tenggara, pedagang-pedagang Bugis, China, dan Arab berdatangan ke pulau tersebut, berupaya menghindari pembatasan dagang Belanda. Dalam tahun pertama bandar ini beroperasi, perdagangan yang melalui Singapura telah mencapai nilai $400,000 (dollar Spanyol). Pada tahun 1821, populasi penduduknya telah meningkat hingga mencapai sekitar 5.000 orang, dan volume perdagangan terlah mencapai nilai $8 juta. Populasi menembus angka 10.000 orang pada tahun 1825, dan volume perdagangan senilai $22 juta, Singapura melampaui pelabuhan Penang yang lebih dulu berdiri.
Raffles baru kembali ke Singapura pada tahun 1822 dan ia mengkritik kebijakan-kebijakan yang dibuat Farquhar, terlepas dari kesuksesan Farquhar memimpin bandar baru itu di masa-masa awal yang sulit. Contohnya, dalam rangka menghasilkan pendapatan yang sangat mendesak, Farquhar telah melakukan penjualan lisensi perjudian dan perdagangan opium, yang dipandang Raffles sebagai penyakit sosial yang berbahaya. Kedua komoditas itu pula yang membuat munculnya kriminalisme, termasuk datangnya bajak-bajak laut dari China dan Filipina, selain Inggris dan negara-negara Eropa Barat lainnya. Selain itu di Singapura tumbuh pasar budak. Terkejut dengan kacaunya situasi di koloni tersebut, Raffles menyusun draft kebijakan baru untuk permukiman. Ia juga mengorganisir Singapura dalam pembagian berdasarkan fungsi dan kelompok etnis di bawah Raffles Plan of Singapore.[28] Hari, jejak-jejak pembagian tersebut masih bisa dijumpai di kota tua Singapura.
Awalnya Farquhar tidak menerima kebijakan baru Raffles tersebut. Raffles memecat dan meminta Farquhar pergi dari Singapura. Farquhar menolak pemecatan itu dan belakangan menuntut Raffles atas tindakannya yang tiran. Dan konflik ini berlanjut hingga kepergian Raffles pada Oktober 1823 dan tidak pernah kembali lagi hingga wafat di usia 44 tahun pada tahun 1826.[29] Sedangkan Farquhar baru pergi meninggalkan kota yang dia bangun sepenuhnya dari nol tersebut pada 28 Desember 1823, menetap di Inggris hingga pensiun dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal dan wafat di Perth, Skotlandia pada tahun 1839.
Jabatan Residen Inggris di Singapura diisi oleh John Crawfurd, seorang administrator yang efisien dan hemat, dengan jabatan baru Gubernur.[30] Pada 7 Juni 1823, John Crawfurd menandatangani perjanjian kedua dengan Sultan dan Temenggong, yang memperluas kekuasaan Inggris ke hampir seluruh pulau. Sultan dan Tumenggong menukar hak-hak administratif mereka di pulau tersebut, termasuk pemungutan pajak pelabuhan dengan tunjangan bulanan seumur hidup, masing-masing sebesar $1500 dan $800. Perjanjian ini menyebabkan pulau tersebut masuk jurisdiksi Hukum Inggris, dengan ketentuan yang akan tetap memperhitungkan budaya, tradisi dan agama orang Melayu.[28] Pada tahun 1824, Singapura diserahkan selama-lamanya kepada EIC oleh Sultan.
Selama Perang Dunia II, Angkatan Darat Kekaisaran Jepang menjajah Malaya, berakhir pada Pertempuran Singapura. Pihak Britania dikalahkan dalam enam hari dan menyerahkan benteng yang seharusnya tidak terkalahkan kepada Jenderal Tomoyuki Yamashita pada 15 Februari 1942. Penyerahan ini disebut oleh Perdana Menteri Britania Raya, Winston Churchill sebagai "bencana terburuk dan penyerahan terbesar dalam sejarah Britania Raya".[31] Pembantaian Sook Ching terhadap etnis Tionghoa setelah Singapura ditaklukkan memakan korban antara 5.000 dan 25.000 jiwa.[32] Jepang mengganti nama Singapura menjadi Shōnantō (昭南島 ), dari kata-kata Jepang "Shōwa no jidai ni eta minami no shima" ("昭和の時代に得た南の島" ), atau "pulau selatan yang diperoleh pada periode Shōwa", dan mendudukinya sampai Britania menguasai kembali pulau ini pada 12 September 1945, satu bulan setelah penyerahan Jepang.
Setelah perang, pemerintah Britania Raya mengizinkan Singapura mengadakan pemilihan umum pertamanya tahun 1955 yang dimenangkan oleh kandidat pro-kemerdekaan, David Saul Marshall, ketua partai Front Buruh yang kemudian menjadi Menteri Utama.
Demi menuntut pemerintahan sendiri secara penuh, Marshall memimpin delegasi ke London, tetapi ditolak oleh Britania. Ia mengundurkan diri setelah kembali ke Singapura dan digantikan oleh Lim Yew Hock, yang kebijakannya kemudian meyakinkan pihak Britania. Singapura diberi hak pemerintahan internal sendiri secara penuh dengan perdana menteri dan kabinetnya mengawasi segala urusan pemerintah kecuali pertahanan dan urusan luar negeri.
Pemilihan diadakan pada 30 Mei 1959 dengan Partai Aksi Rakyat memenangkan pemilu. Singapura langsung menjadi negara dengan pemerintahan sendiri di dalam Persemakmuran pada 3 Juni 1959, dan Lee Kuan Yew disumpah sebagai perdana menteri pertama Singapura.[33] Kemudian Gubernur Singapura, Sir William Almond Codrington Goode, menjabat sebagai Yang di-Pertuan Negara pertama hingga 3 Desember 1959. Ia digantikan oleh Yusof bin Ishak, kemudian Presiden Singapura pertama.
Singapura mengumumkan kemerdekaannya dari Britania secara unilateral pada Agustus 1963,[34] sebelum bergabung dengan Federasi Malaysia pada September bersama dengan Malaya, Sabah dan Sarawak sebagai hasil dari Referendum Penggabungan Singapura 1962. Singapura dikeluarkan dari Federasi dua tahun setelah konflik ideologi yang memanas antara pemerintah PAP Singapura dan pemerintah federal di Kuala Lumpur.
Singapura secara resmi memperoleh kedaulatan pada 9 Agustus 1965.[35] Yusof bin Ishak disumpah sebagai presiden, dan Lee Kuan Yew menjadi perdana menteri pertama Republik Singapura.
Tahun 1990, Goh Chok Tong menggantikan Lee sebagai perdana menteri. Selama masa pemerintahannya, negara ini menghadapi Krisis Keuangan Asia 1997, wabah SARS, dan ancaman teroris oleh Jemaah Islamiyah. Tahun 2004, Lee Hsien Loong, putra sulung Lee Kuan Yew, menjadi perdana menteri Singapura.[36] Di antara keputusannya yang terkenal adalah rencana membuka kasino untuk mendorong pariwisata.[37]
Singapura terdiri dari 63 pulau, termasuk daratan Singapura. Pulau utama sering disebut Pulau Singapura tetapi secara resmi disebut Pulau Ujong (Melayu: berarti pulau di ujung daratan (semenanjung)). Terdapat dua jembatan buatan menuju Johor, Malaysia: Jalan Layang Johor–Singapura di utara dan Penghubung Kedua Malaysia–Singapura di barat. Pulau Jurong, Pulau Tekong, Pulau Ubin dan Pulau Sentosa adalah pulau-pulau yang terbesar dari beberapa pulau kecil di Singapura. Titik alami tertinggi adalah Bukit Timah Hill dengan tinggi 166 m (545 ft).[38]
Singapura memiliki banyak proyek reklamasi tanah dengan tanah diperoleh dari bukit, dasar laut, dan negara tetangga. Hasilnya, daratan Singapura meluas dari 581,5 km2 (224,5 sq mi) pada 1960-an menjadi 704 km2 (271,8 sq mi) pada hari ini, dan akan meluas lagi hingga 100 km2 (38,6 sq mi) pada 2030.[39] Proyek ini kadang mengharuskan beberapa pulau kecil digabungkan melalui reklamasi tanah untuk membentuk pulau-pulau besar dan berguna, contohnya Pulau Jurong.[40]
Dalam sistem klasifikasi iklim Köppen, Singapura memiliki iklim tropik khatulistiwa tanpa musim yang nyata berbeda, kesamaan suhu, kelembapan tinggi, dan curah hujan yang melimpah. Suhu berkisar antara 22 hingga 34 °C (71,6 hingga 93,2 °F). Rata-rata kelembapan relatif berkisar antara 90% di pagi hari dan 60% di sore hari. Pada cuaca hujan yang berkepanjangan, kelembapan relatif dapat mencapai 100%.[41] Suhu terendah dan tertinggi yang tercatat dalam sejarah maritim Singapura adalah 19,4 °C (66,9 °F)* dan 35,8 °C (96,4 °F).
Bulan Mei dan Juni merupakan bulan terpanas, sedangkan November dan Desember merupakan musim muson basah.[42] Dari bulan Agustus hingga Oktober, sering kali terdapat kabut, terkadang cukup mengganggu hingga pemerintah mengeluarkan peringatan kesehatan kepada publik, hal ini disebabkan oleh kebakaran semak-belukar di negara tetangganya, Indonesia. Singapura tidak menggunakan waktu musim panas atau perubahan zona waktu musim panas. Jarak waktu hari hampir sama sepanjang tahun dikarenakan letak Singapura yang berdekatan dengan garis khatulistiwa.
Sekitar 23% daratan Singapura terdiri dari hutan dan cagar alam.[43] Urbanisasi telah menghapus banyak daerah yang dulunya merupakan hutan hujan utama, tinggal menyisakan wilayah utama di daerah Cagar Alam Bukit Timah. Berbagai taman telah dijaga, seperti Kebun Botani Singapura.
Data iklim Singapura | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rekor tertinggi °C (°F) | 35.2 (95.4) |
35.2 (95.4) |
36.0 (96.8) |
35.8 (96.4) |
35.4 (95.7) |
35.0 (95) |
34.0 (93.2) |
34.2 (93.6) |
34.4 (93.9) |
34.6 (94.3) |
34.2 (93.6) |
33.8 (92.8) |
36.0 (96.8) |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 30.4 (86.7) |
31.7 (89.1) |
32.0 (89.6) |
32.3 (90.1) |
32.2 (90) |
32.0 (89.6) |
31.3 (88.3) |
31.4 (88.5) |
31.4 (88.5) |
31.7 (89.1) |
31.1 (88) |
30.2 (86.4) |
31.5 (88.7) |
Rata-rata harian °C (°F) | 26.5 (79.7) |
27.1 (80.8) |
27.5 (81.5) |
28.0 (82.4) |
28.3 (82.9) |
28.3 (82.9) |
27.9 (82.2) |
27.9 (82.2) |
27.6 (81.7) |
27.6 (81.7) |
27.0 (80.6) |
26.4 (79.5) |
27.51 (81.51) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 23.9 (75) |
24.3 (75.7) |
24.6 (76.3) |
25.0 (77) |
25.4 (77.7) |
25.4 (77.7) |
25.0 (77) |
25.0 (77) |
24.8 (76.6) |
24.7 (76.5) |
24.3 (75.7) |
24.0 (75.2) |
24.7 (76.5) |
Rekor terendah °C (°F) | 19.4 (66.9) |
19.7 (67.5) |
20.2 (68.4) |
20.7 (69.3) |
21.2 (70.2) |
20.8 (69.4) |
19.7 (67.5) |
20.2 (68.4) |
20.7 (69.3) |
20.6 (69.1) |
21.1 (70) |
20.6 (69.1) |
19.4 (66.9) |
Curah hujan mm (inci) | 234.6 (9.236) |
112.8 (4.441) |
170.3 (6.705) |
154.8 (6.094) |
171.2 (6.74) |
130.7 (5.146) |
154.4 (6.079) |
148.9 (5.862) |
156.5 (6.161) |
154.6 (6.087) |
258.5 (10.177) |
318.6 (12.543) |
2.165,9 (85,271) |
Rata-rata hari hujan | 13 | 8 | 13 | 14 | 14 | 12 | 14 | 14 | 13 | 15 | 18 | 18 | 166 |
% kelembapan | 84.4 | 82.0 | 83.4 | 84.1 | 83.5 | 81.9 | 82.3 | 82.2 | 82.7 | 83.1 | 85.7 | 86.5 | 83.5 |
Rata-rata sinar matahari bulanan | 172.4 | 183.2 | 192.7 | 173.6 | 179.8 | 177.7 | 187.9 | 180.6 | 156.2 | 155.2 | 129.6 | 133.5 | 2.022,4 |
Sumber #1: Agensi Lingkungan Nasional[44] | |||||||||||||
Sumber #2: NOAA[45] |
Singapura adalah sebuah republik parlementer dengan sistem pemerintahan parlementer unikameral Westminster yang mewakili berbagai konstituensi. Konstitusi Singapura menetapkan demokrasi perwakilan sebagai sistem politik negara ini.[46] Partai Aksi Rakyat (PAP) mendominasi proses politik dan telah memenangkan kekuasaan atas Parlemen di setiap pemilihan sejak menjadi pemerintahan sendiri tahun 1959.[47] Freedom House menyebut Singapura sebagai "sebagian bebas" dalam "laporan Freedom in the World" dan The Economist menempatkan Singapura pada tingkat "rezim hibrida", ketiga dari empat peringkat dalam "Indeks Demokrasi".
Tampuk kekuasaan eksekutif dipegang oleh kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri. Presiden Singapura, secara historis merupakan jabatan seremonial, diberikan hak veto tahun 1991 untuk beberapa keputusan kunci seperti pemakaian cadangan nasional dan penunjukan jabatan yudisial. Meski jabatan ini dipilih melalui pemilu rakyat, hanya pemilu 1993 yang pernah diselenggarakan sampai saat ini. Cabang legislatif pemerintah dipegang oleh parlemen.[48]
Pemilihan parlemen di Singapura memiliki dasar pluralitas untuk konstituensi perwakilan kelompok sejak Undang-Undang Pemilihan Parlemen diubah tahun 1991.[49]
Anggota parlemen (MP) terdiri dari anggota terpilih, non-konstituensi dan dicalonkan. Mayoritas MP terpilih melalui pemilihan umum dengan sistem pertama-melewati-pos dan mewakili Anggota Tunggal atau Konsituensi Perwakilan Kelompok (GRC).[50]
Singapura beberapa kali masuk sebagai salah satu negara dengan tingkat korupsi terendah di dunia oleh Transparency International.[51][52]
Meski hukum di Singapura diwariskan dari hukum Inggris dan India Britania, dan meliputi banyak elemen hukum umum Inggris, dalam beberapa kasus hukum ini keluar dari warisan tersebut sejak kemerdekaan. Contohnya adalah pengadilan oleh juri dihapuskan.
Singapura memiliki hukum dan penalti yang meliputi hukuman korporal yudisial dalam bentuk pencambukan untuk pelanggaran seperti pemerkosaan, kekerasan, kerusuhan, penggunaan obat-obatan terlarang, vandalisme properti, dan sejumlah pelanggaran imigrasi.[53][54] Singapura juga memiliki hukuman mati wajib untuk pembunuhan tingkat pertama, penyelundupan obat-obatan terlarang, dan pelanggaran senjata api.[55] Amnesty International mengatakan bahwa "serangkaian klausa dalam Undang-Undang Penyalahgunaan Obat-Obatan Terlarang dan Undang-Undang Pelanggaran Senjata Api berisi dugaan bersalah yang bertentangan dengan hak dianggap tidak bersalah hingga terbukti bersalah dan mengikis hak pengadilan yang adil", dan memperkirakan bahwa Singapura memiliki "kemungkinan tingkat eksekusi tertinggi di dunia bila dibandingkan dengan jumlah penduduknya".[56] Pemerintah menyatakan bahwa Singapura memiliki hak berdaulat untuk menentukan sistem yudisialnya dan memaksakan sesuatu yang dianggap sebagai hukuman yang pantas.[57] Pemerintah memiliki sengketa dalam beberapa poin laporan Amnesty. Mereka berkata bahwa dalam lima tahun sampai 2004, 101 warga Singapura dan 37 warga asing telah dieksekusi, semuanya kecuali 28 orang disebabkan oleh pelanggaran obat-obatan terlarang.[57] Amnesty menyebutkan 408 eksekusi antara 1991 dan 2003 dari pemerintah dan sumber lain dari jumlah penduduk sebanyak empat juta jiwa.[56]
Sebuah survei oleh Political and Economic Risk Consultancy (PERC) mengenai eksekutif bisnis ekspatriat bulan September 2008 menemukan bahwa orang-orang yang disurvei menganggap Hong Kong dan Singapura memiliki sistem yudisial terbaik di Asia, dengan Indonesia dan Vietnam yang terburuk: sistem yudisial Hong Kong diberi skor 1.45 dalam skala (0 untuk terbaik dan 10 untuk terburuk); Singapura dengan skor 1.92, diikuti Jepang (3.50), Korea Selatan (4.62), Taiwan (4.93), Filipina (6.10), Malaysia (6.47), India (6.50), Thailand (7.00), China (7.25), Vietnam (8.10) dan Indonesia (8.26).[58][59]
PERC memberi komentar bahwa karena survei ini melibatkan eksekutif bisnis ekspatriat daripada aktivis politik, kriteria seperti kontrak dan perlindungan IPR lebih ditekankan: "persepsi umum ekspatriat adalah bahwa politik setempat tidak memenuhi cara hukum perdagangan dan kriminal dilaksanakan". PERC mencatat bahwa nilai teratas Singapura dalam survei tersebut tidak termasuk aktivis politik yang mengkritik Partai Aksi Rakyat (PAP) karena menggunakan pengadilan untuk membungkam kritikus.
Pada November 2010, sebuah pengadilan Singapura memberi hukuman penjara enam minggu kepada penulis Britania, Alan Sheldrake atas penghinaan terhadap pengadilan dalam bukunya, "Once A Jolly Hangman: Singapore Justice In The Dock", berdasarkan wawancara dengan bekas eksekutor pengadilan dan kritik terhadap hukuman mati di negara ini.[60]
Singapura memiliki hubungan diplomatik dengan 175 negara,[61] meski tidak menempatkan seorang komisi tinggi atau kedutaan di beberapa negara. Singapura adalah anggota dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, Persemakmuran, ASEAN dan Gerakan Non-Blok. Atas alasan geografis yang jelas, hubungan dengan Malaysia dan Indonesia adalah yang terpenting tetapi politik domestik tiga negara sering mengancam hubungan mereka.
Singapura juga memiliki hubungan yang baik dengan beberapa negara Eropa, termasuk Prancis, Jerman, dan Britania Raya, negara yang disebutkan terakhir memiliki hubungan melalui Five Power Defence Arrangements (FPDA) bersama Malaysia, Australia dan Selandia Baru. Singapura juga berhubungan baik dengan Amerika Serikat, negara yang memiliki kekuatan penyeimbang di Asia Tenggara untuk menyeimbangkan kekuatan regional.
Singapura mendukung konsep regionalisme Asia Tenggara dan menjalankan peran secara aktif di Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), yang juga didirikan Singapura. Negara ini juga merupakan anggota dari forum Asia Pacific Economic Cooperation (APEC), yang memiliki sekretariat di Singapura. Negara ini juga memiliki hubungan dekat dengan sesama negara ASEAN, Brunei, dan memiliki fasilitas pelatihan angkatan darat di sana.
Singapura adalah salah satu negara pertama yang memiliki hubungan normal dengan Republik Rakyat Tiongkok setelah membuka diri tahun 1978.[62][63] Negara ini mengakui kebijakan Satu Tiongkok RRT dan memiliki hubungan dagang yang luas dengan negara itu, meski juga mempertahankan hubungan diplomatik dengan Republik Tiongkok di Taiwan.
Meski ukurannya kecil, Singapura memiliki salah satu pasukan militer paling maju di Asia Tenggara. Kementerian Pertahanan (MINDEF) yang saat ini dipimpin oleh Menteri Teo Chee Hean, mengawasi Angkatan Darat Singapura, Angkatan Laut Republik Singapura, dan Angkatan Udara Republik Singapura yang seluruhnya disebut sebagai Angkatan Bersenjata Singapura, bersama perusahaan relawan swasta sebagai pembantu. Kepala Pasukan Pertahanan Singapura adalah Letnan Jenderal Neo Kian Hong.
Angkatan bersenjata bertugas untuk mencegah kemungkinan serangan dan juga menyediakan bantuan kemanusiaan ke negara lain. Singapura memiliki pakta pertahanan bersama dengan beberapa negara, terutama Five Power Defence Arrangements. Ada jaringan pelatihan luas di Amerika Serikat, Australia, Republik Tiongkok (Taiwan), Selandia Baru, Prancis, Thailand, Brunei, India dan Afrika Selatan. Sejak 1980, konsep dan strategi "Pertahanan Total" telah diterapkan di semua aspek keamanan yang bertujuan untuk memperkuat Singapura dari segala jenis ancaman.
Undang-undang Singapura mensyaratkan setiap warga negara dan penduduk tetap pria Singapura yang mampu untuk menjalani National Service selama sedikitnya dua tahun sebelum mencapai usia 18 tahun atau lulus sekolah, dengan pengecualian kesehatan atau lainnya. Setelah dua tahun bertugas, setiap pria dianggap siap beroperasi dan wajib menjadi serdadu cadangan sampai usia 40 tahun (50 untuk perwira bertugas). Mereka yang memenuhi persyaratan kesehatan juga harus menjalani Individual Physical Proficiency Test (IPPT) setiap tahun sebagai bagian dari program pelatihan. Lebih dari 350.000 pria bertugas sebagai serdadu cadangan yang siap beroperasi, dan 72.500 pria lainnya membentuk pasukan nasional dan korps reguler.
Peningkatan jumlah peperangan non-konvensional dan terorisme telah mendorong peningkatan fokus terhadap aspek pertahanan non-militer. Kontingen Gurkha, bagian dari Kepolisian Singapura, juga merupakan sebuah pasukan kontra-terorisme. Tahun 1991, pembajakan Singapore Airlines Penerbangan 117 berakhir dengan penyerangan ke pesawat oleh Pasukan Khusus Singapura dan kematian keempat pembajak tanpa membahayakan penumpang atau personel SOF.
Sumber daya pertahanan Singapura telah dimanfaatkan pada misi-misi bantuan kemanusiaan internasional, termasuk tugas penjagaan perdamaian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa yang melibatkan 11 negara.[64] Bulan September 2005, Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF) mengirimkan tiga helikopter CH-47 Chinook ke Louisiana untuk membantu operasi kemanusiaan Badai Katrina. Setelah Tsunami Asia 2004, SAF mengirimkan tank dan helikopter untuk membantu operasi kemanusiaan di negara yang terkena dampaknya.
Singapura memiliki ekonomi pasar yang sangat maju, yang secara historis berputar di sekitar perdagangan entrepôt. Bersama Hong Kong, Korea Selatan dan Taiwan, Singapura adalah satu dari Empat Macan Asia. Ekonominya sangat bergantung pada ekspor dan pengolahan barang impor, khususnya di bidang manufaktur yang mewakili 26% PDB Singapura tahun 2005[65] dan meliputi sektor elektronik, pengolahan minyak Bumi, bahan kimia, teknik mekanik dan ilmu biomedis. Tahun 2006, Singapura memproduksi sekitar 10% keluaran wafer dunia.[66] Singapura memiliki salah satu pelabuhan tersibuk di dunia dan merupakan pusat pertukaran mata uang asing terbesar keempat di dunia setelah London, New York dan Tokyo.[67] Bank Dunia menempatkan Singapura pada peringkat hub logistik teratas dunia.[68]
Ekonomi Singapura termasuk di antara sepuluh negara paling terbuka,[69] kompetitif[70] dan inovatif di dunia.[71][72] Dianggap sebagai negara paling ramah bisnis di dunia,[73][74] Ratusan ribu ekspatriat asing bekerja di Singapura di berbagai perusahaan multinasional. Terdapat juga ratusan ribu pekerja manual asing.
Sebagai akibat dari resesi global dan kemerosotan pada sektor teknologi, PDB negara ini berkurang hingga 2.2% pada 2001. Economic Review Committee (ERC) didirikan bulan Desember 2001 dan menyarankan beberapa perubahan kebijakan dengan tujuan merevitalisasi perusahaan. Sejak itu, Singapura pulih dari resesi, terutama karena banyaknya perbaikan dalam ekonomi dunia; ekonomi negara ini tumbuh 8,3% pada 2004 dan 6,4% pada 2005[75] and 7.9% in 2006.[76]
Singapura memperkenalkan Pajak Barang dan Jasa (GST) dengan nilai awal 3% pada 1 April 1994 yang menambah pendapatan pemerintah hingga S$1,6 miliar (US$1 miliar, €800 juta) dan menyeimbangkan keuangan pemerintah.[77] Nilai GST ditingkatkan menjadi 4% pada 2003, 5% pada 2004, dan 7% pada 1 Juli 2007.[78]
Banyak perusahaan di Singapura terdaftar sebagai perusahaan berkewajiban terbatas swasta (umumnya disebut perseroan terbatas swasta). Sebuah perseroan terbatas swasta di Singapura adalah entitas hukum terpisah dan pemegang saham tidak berkewajiban atas utan perusahaan yang melebihi jumlah modal saham yang ditanamkan.
Singapura adalah kota tujuan perjalanan yang terkenal, mendorong kepentingannya dalam industri pariwisata negara itu. Jumlah kedatangan total mencapai 10,2 juta orang tahun 2007.[79] Untuk menarik lebih banyak wisatawan, pemerintah memutuskan untuk mengizinkan perjudian dan dua resor kasino (disebut Integrated Resorts) dibangun di Marina South dan Pulau Sentosa tahun 2005.[80] Untuk bersaing dengan kota-kota regional seperti Bangkok, Hong Kong, Tokyo dan Shanghai, pemerintah mengumumkan bahwa wilayah kota akan diubah menjadi kawasan yang lebih menarik dengan menerangkan bangunan-bangunan sipil dan komersial.[81] Makanan juga dimanfaatkan sebagai atraksi pengunjung pada Singapore Food Festival yang diadakan setiap Juli untuk merayakan masakan Singapura. Acara tahunan lainnya di Singapura meliputi Singapore Sun Festival, Christmas Light Up, dan Singapore Jewel Festival.[82]
Singapura mempromosikan dirinya sebagai hub pariwisata kesehatan: sekitar 200.000 warga asing mencari perawatan kesehatan di negara ini setiap tahun, dan layanan kesehatan Singapura menargetkan satu juta pasien asing setiap tahun mulai 2012 dan memperoleh pendapatan sebesar USD 3 miliar.[83] Pemerintah menyatakan bahwa program ini dapat menciptakan sekitar 13.000 lowongan pekerjaan baru dalam industri kesehatan.
Mata uang Singapura adalah dolar Singapura yang ditandai dengan simbol S$ atau singkatan ISO SGD. Bank sentralnya adalah Otoritas Moneter Singapura yang bertugas mengeluarkan mata uang. Singapura mendirikan Board of Commissioners of Currency pada tahun 1967[84] dan mengeluarkan uang logam dan uang kertas pertamanya.[85] Nilai tukar dolar Singapura setara dengan ringgit Malaysia sampai tahun 1973.[85] Kesetaraan nilai tukar dengan dolar Brunei masih dipertahankan.[85][86] Tanggal 27 Juni 2007, untuk memperingati 40 tahun perjanjian mata uang dengan Brunei, uang kertas S$20 diluncurkan; bagian belakangnya identik dengan uang kertas $20 Brunei yang diluncurkan secara bersamaan.[86]
Singapura merupakan sebuah hub transportasi internasional di Asia karena letaknya di berbagai rute perdagangan laut dan udara.
Pelabuhan Singapura, dikelola oleh operator pelabuhan PSA International dan Jurong Port, adalah pelabuhan tersibuk kedua di dunia pada 2005 menurut tonase pengapalan yang ditangani, yaitu sebesar 1,15 miliar ton kasar, dan menurut lalu lintas kontainer, yaitu sebanyak 23,2 juta satuan dua puluh kaki (TEU). Pelabuhan Singapura juga merupakan yang tersibuk kedua di dunia menurut tonase kargo, setelah Shanghai dengan 423 juta ton. Selain itu, Singapura merupakan pelabuhan tersibuk pertama di dunia menurut lalu lintas lintas pengapalan dan pusat pengisian bahan bakar kapal terbesar di dunia.[87]
Singapura adalah hub penerbangan untuk kawasan Asia Tenggara dan perhentian untuk rute Kangguru antara Australasia dan Eropa. Bandar Udara Changi Singapura memiliki jaringan seluas 80 maskapai penerbangan yang menghubungkan Singapura ke 200 kota di 68 negara. Bandara ini telah dimasukkan sebagai salah satu bandara internasional terbaik oleh berbagai majalah perjalanan internasional, termasuk sebagai bandara terbaik di dunia untuk pertama kalinya oleh Skytrax pada tahun 2006.[88]
Bandar Udara Changi saat ini memiliki empat (4) terminal penumpang. Terdapat juga sebuah terminal bertarif rendah, yang melayani maskapai bertarif rendah Tiger Airways dan Cebu Pacific. Maskapai penerbangan nasionalnya ialah Singapore Airlines (SIA), maskapai yang paling banyak mendapatkan penghargaan di dunia. Bandar Udara Changi Singapura diswastanisasikan pada tahun 2009 dan saat ini dimiliki sepenuhnya oleh Changi Airport Group.
Infrastruktur transportasi lokal meliputi sebuah sistem transportasi darat di seluruh pulau yang terdiri dari serangkaian jalan ekspres. Sistem jalan umum dilayani oleh angkutan bus resmi dan berbagai perusahaan taksi berizin. Angkutan bus umum telah menjadi topik kritik oleh sejumlah warga Singapura, kebanyakan di antaranya memanfaatkan sistem ini untuk perjalanan komuter sehari-hari.
Sejak 1987, sistem metro kereta penumpang Mass Rapid Transit (MRT) telah dioperasikan. Sistem MRT semakin dilengkapi oleh sistem kereta ringan Light Rail Transit (LRT), dan meningkatkan keteraksesan ke kawasan permukiman. Didirikan tahun 2001, sistem EZ-Link memungkinkan kartu pintar digunakan sebagai tiket alternatif yang digunakan pada sistem angkutan umum di Singapura.
Banyaknya penduduk Singapura memiliki persentase warga asing tertinggi keenam di dunia. Sekitar 42% penduduk Singapura adalah warga asing dan mereka membentuk 50% sektor jasa di negara itu.[11][12] Kebanyakan berasal dari Tiongkok, Malaysia, Filipina, Amerika Utara, Timur Tengah, Eropa, Australia, Bangladesh dan India. Negara ini merupakan yang terpadat kedua di dunia setelah Monako.[13] Menurut statistik pemerintah, jumlah penduduk Singapura pada 2009 sebanyak 4,99 juta jiwa, 3,73 juta jiwa di antaranya merupakan warga negara dan penduduk tetap Singapura (disebut "Singapore Residents"). Jumlah warga negara pada tahun 2009 adalah 3,2 juta jiwa.[89] Berbagai kelompok bahasa Tionghoa membentuk 74,2% dari penduduk Singapura, Melayu 13,4%, India 9,2%, sementara Eurasia, Arab dan kelompok lain membentuk 3,2% dari populasi Singapura.
Pada 2008, tingkat kelahiran total hanya 1,28 anak setiap wanita, terendah ketiga di dunia dan di bawah batas 2,1 yang dibutuhkan untuk mengganti populasi pada masa depan.[89][90] Tahun 2008, 39.826 bayi lahir, dibandingkan dengan 37.600 bayi pada 2005. Jumlah ini belum cukup untuk mempertahankan pertumbuhan penduduk. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah mendorong warga asing untuk pindah ke Singapura. Jumlah besar imigran ini telah mencegah populasi Singapura berkurang.[91]
Menurut statistik terbaru tahun 2010, tingkat kelahiran total penduduk Singapura mencapai tingkat 1,22 pada 2009. Tingkat kelahiran total penduduk Tionghoa Singapura adalah 1,08, diikuti India 1,14 dan Melayu 1,82. Ringkat kelahiran Melayu Singapura ~70% lebih tinggi dari Tionghoa dan India Singapura.[92]
Agama Buddha adalah agama yang mendominasi Singapura, dengan 31,10%[93][94] dari penduduk negara ini menyatakan diri sebagai penganut agama tersebut pada sensus tahun 2020. Vihara dan pusat Dharma dari tiga tradisi besar Buddha (Theravada, Mahayana dan Vajrayana) dapat ditemukan di Singapura. Kebanyakan penganut Buddha di Singapura beretnis Tionghoa dan menganut tradisi Mahayana.[95]
Mahayana Tiongkok merupakan bentuk Buddha yang paling dominan di Singapura dengan misionaris dari Taiwan dan Tiongkok selama beberapa dasawarsa. Tetapi, Buddha Theravada Thailand mulai populer di antara masyarakat (tidak termasuk Tionghoa) dalam dasawarsa terakhir. Soka Gakkai International, sebuah organisasi Buddha Jepang, dipraktikkan oleh banyak orang di Singapura, kebanyakan di antaranya keturunan Tionghoa. Buddha Tibet juga perlahan-lahan masuk ke negara ini dalam beberapa tahun terakhir.[96]
Bahasa Inggris adalah bahasa pengajar di seluruh sekolah di Singapura.[97]
Siswa masuk sekolah dasar pada usia 7 tahun dan melanjutkan pendidikan selama enam tahun, pada akhir masa pendidikan mereka menjalani Primary School Leaving Examination (PSLE). Ada empat pelajaran di sekolah dasar, yaitu bahasa Inggris, matematika, sains, dan bahasa ibu. Semua pelajaran diajarkan dan diujikan dalam bahasa Inggris kecuali "bahasa ibu" yang diajarkan dan diujikan dalam bahasa Melayu, Mandarin (Tionghoa) atau Tamil. Sementara "bahasa ibu" merujuk pada bahasa utama secara internasional, dalam sistem pendidikan Singapura sebutan ini digunakan untuk merujuk pada bahasa kedua atau tambahan karena bahasa Inggris adalah bahasa utama. Sekolah dasar negeri tidak membebankan biaya sekolah, tetapi bisa saja muncul biaya tak terduga.[98]
Setelah sekolah dasar, siswa masuk ke sekolah menengah selama empat hingga lima tahun. Ada banyak pelajaran yang ditawarkan di sekolah menengah, termasuk bahasa Inggris, bahasa ibu, geografi, sejarah, matematika dasar, matematika tingkat atas, kimia, fisika, biologi, bahasa Prancis dan bahasa Jepang.
Siswa rata-rata mempelajari tujuh sampai delapan pelajaran, tetapi sudah umum bagi siswa untuk mengambil lebih dari delapan pelajaran. Pada akhir sekolah menengah, siswa menjalani ujian Singapore-Cambridge GCE 'O' Level dan hasilnya menentukan jenis jalur pendidikan pasca-menengah yang akan mereka teruskan.[99] Biaya sekolah di kebanyakan sekolah menengah negeri dibulatkan sampai 5 SGD setelah disubsidi pemerintah.[100] Tetapi, ada sekolah-sekolah menengah swasta yang membebankan ratusan dolar untuk biaya sekolah setiap bulannya.
Tidak semua siswa masuk ke sekolah menengah. Banyak di antaranya yang meneruskan pendidikan ke institut pendidikan vokasi seperti Institute of Technical Education (ITE), tempat mereka lulus dengan sertifikat vokasi. Siswa lainnya meneruskan pendidikan ke Singapore Sports School atau sekolah dengan program terintegrasi sehingga mereka dapat melompati ujian Singapore-Cambridge GCE 'O' Level secara bersamaan.
Setelah ujian tingkat O pada usia sekitar 16 tahun, siswa secara normal masuk ke sebuah Junior College, Centralised Institute atau Polytechnic. Program di Junior College dan Centralised Institute mengarah pada ujian tingkat GCE A setelah dua atau tiga tahun.
Ada lima politeknik di Singapura, yaitu Singapore Polytechnic, Ngee Ann Polytechnic, Temasek Polytechnic, Nanyang Polytechnic dan Republic Polytechnic. Tidak seperti institusi di negara lain, politeknik di Singapura tidak memberi gelar. Mahasiswa politeknik lulus dengan diploma pada akhir tiga tahun kuliah.
Ada lima universitas negeri di Singapura - Universitas Nasional Singapura, Universitas Teknologi Nanyang, Universitas Manajemen Singapura, Singapore University of Technology and Design dan Institut Teknologi Singapura. Pemerintah telah membangun lebih banyak universitas negeri dalam beberapa dasawarsa terakhir dengan harapan dapat menyediakan pendidikan tinggi untuk 30% dari setiap kelompok.[101][102] Mata kuliah di politeknik dan universitas diajarkan dalam bahasa Inggris.
Banyak universitas asing yang memiliki kampus di Singapura, yaitu INSEAD, Chicago Business School, New York University, University of Las Vegas, Technische Universität München, ESSEC dan lainnya.[102]
Pemerintah Singapura mengakui empat bahasa resmi: Inggris, Melayu, Mandarin, dan Tamil.[103]
Bahasa Inggris adalah bahasa paling dominan di Singapura, tidak seperti negara tetangganya, Malaysia dan Indonesia, tempat bahasa Melayu menjadi bahasa dominan.[104] Bentuk bahasa Inggris yang dipertuturkan di Singapura beragam mulai dari Inggris Standar hingga bahasa kreol yang dikenal sebagai Singlish. Di antara warga Singapura, bahasa Inggris memiliki jumlah penutur terbanyak. Jumlah ini diikuti oleh bahasa Mandarin, Melayu dan Tamil.[105] Pengejaan dan kosakata yang digunakan berasal dari bahasa Inggris Britania,[106] dengan beberapa pengecualian, misalnya penggunaan "pants" (Amerika Serikat) menggantikan "trousers" (Britania Raya).[107] Penggunaan bahasa Inggris meluas di Singapura setelah 1965 ketika diberlakukan sebagai bahasa utama dalam sistem pendidikan negara ini.[108] Di sekolah, anak-anak diharuskan mempelajari bahasa Inggris dan satu dari tiga bahasa resmi lain sebagai bahasa ibu.[109] Pada 1987, bahasa Inggris diumumkan sebagai bahasa utama resmi dalam sistem pendidikan Singapura.[110]
Bahasa Melayu adalah bahasa nasional karena alasan simbolis dan historis, dan secara umum dipertuturkan oleh masyarakat Melayu Singapura. Bahasa Melayu digunakan pada lagu kebangsaan "Majulah Singapura"[111] dan cetakan koin. Tetapi, sekitar 85% warga Singapura tidak mempertuturkan bahasa Melayu.[105]
Bahasa Mandarin juga dipertuturkan secara luas di Singapura. Bahasa Mandarin telah meluas akibat kampanye dan usaha masyarakat dukungan pemerintah untuk mendukung penggunaannya di antara bahasa-bahasa Tionghoa lainnya.[112]
Bahasa Tamil dipertuturkan oleh sekitar 60% masyarakat India Singapura atau 5% dari seluruh penduduk Singapura. Bahasa India seperti Malayalam, Telugu dan Hindi juga dipertuturkan oleh sekelompok kecil masyarakat India di Singapura.
Karena keragaman penduduk dan latar imigrannya, budaya Singapura sering disebut sebagai campuran dari budaya Britania, Melayu, Tionghoa, India, Arab, dan Peranakan. Warga asing juga membentuk 42% penduduk Singapura[11][12] dan memainkan peran penting dalam memengaruhi budaya Singapura.
Makan-makan dan belanja sudah menjadi hiburan nasional warga Singapura.[113] Masakan Singapura adalah contoh dari keberagaman dan difusi budaya negara ini; dengan pengaruh dari Britania, Tionghoa, India, Melayu, Tamil, dan Indonesia. Masakan umum Singapura yaitu sate, nasi lemak, kepiting pedas dan nasi ayam Hainan.[114]
MediaCorp, perusahaan media milik negara, mengoperasikan ketujuh saluran televisi terestrial lokal yang gratis dan 14 saluran radio. Semua stasiun radio dan televisi adalah badan usaha milik negara. Stasiun radio dioperasikan oleh MediaCorp, kecuali empat stasiun yang dioperasikan SAFRA Radio dan SPH UnionWorks. Layanan televisi IPTV dan kabel berbayar dimiliki oleh StarHub dan SingTel. Kepemilikan pribadi terhadap parabola satelit yang mampu menyalurkan konten televisi tanpa sensor dari luar negeri dianggap ilegal.
Media cetak Singapura meliputi 16 surat kabar dengan sirkulasi aktif dan sejumlah majalah. Harian diterbitkan dalam bahasa Inggris, Tionghoa, Melayu dan Tamil, dengan media cetak didominasi oleh Singapore Press Holdings (SPH), penerbit harian utama berbahasa Inggris milik pemerintah, The Straits Times. SPH menerbitkan hampir semua surat kabar harian, termasuk sebuah harian dwibahasa gratis, My Paper – yang mengklaim sebagai harian pertama di dunia dengan cakupan bahasa Inggris dan Tionghoa yang setara. Kebanyakan dari surat kabar ini memiliki versi daring paralel, termasuk The Straits Times, The New Paper, dan Business Times. Begitu juga dengan Today - sebuah tabloid gratis berbahasa Inggris yang diterbitkan oleh MediaCorp, satu-satunya surat kabar yang tidak diterbitkan SPH.
Satu pemancar radio berbasis di Singapura yang berada di luar pengawasan pemerintah adalah Stasiun Pemancar Timur Jauh milik BBC World Service.
Sejak 1990-an, pemerintah telah berusaha mempromosikan Singapura sebagai pusat seni dan budaya, khususnya seni drama, dan mengubah negara ini menjadi 'gerbang antara Timur dan Barat' yang kosmopolitan.[115] Puncak dari usaha pemerintah ini adalah pembangunan Esplanade, sebuah pusat seni drama kelas atas yang dibuka pada 12 Oktober 2002.[116] Selain itu, Singapore Arts Festival merupakan kegiatan tahunan yang diadakan National Arts Council. Drama komedi jalanan juga meningkat jumlahnya, termasuk acara mikrofon terbuka yang diadakan setiap minggu.[117] Singapura mengadakan Genee International Ballet Competition 2009, sebuah kompetisi balet klasik bergengsi yang diadakan oleh Royal Academy of Dance, sebuah dewan juri tari internasional yang berpusat di London, Britania Raya.[118]
Olahraga kegemaran warga Singapura meliputi olahraga terbuka seperti sepak bola, basket, kriket, renang, berlayar dan beberapa olahraga tertutup seperti tenis meja dan bulu tangkis.
Sebagian besar warga Singapura tinggal di wilayah permukiman umum dengan fasilitas seperti kolam renang umum, lapangan basket terbuka dan komplek olahraga tertutup di dekatnya. Sebagaimana halnya sebuah pulau, olahraga air sangat terkenal, termasuk berlayar, kayak dan ski air. Selam skuba adalah rekreasi lain yang bisa dilakukan di sekitar Pulau Hantu yang dikenal kaya akan terumbu karang.
Olahragawan Singapura telah mengikuti berbagai kompetisi regional dan internasional seperti tenis meja, bulu tangkis, boling, berlayar, silat, renang dan polo air. Atlet seperti Fandi Ahmad, Ang Peng Siong, Li Jiawei dan Ronald Susilo telah menjadi olahragawan terkenal di Singapura.
Singapura memiliki liga sepak bolanya sendiri, yaitu S-League, dibentuk tahun 1996 dan saat ini terdiri dari 12 klub dengan 3 tim asing.
Singapore Slingers bergabung dengan Australian National Basketball League pada 2006, yang kemudian mereka tinggalkan pada 2008. Mereka adalah salah satu tim pertama dalam ASEAN Basketball League yang didirikan bulan Oktober 2009.
Dimulai tahun 2008, Singapura menyelenggarakan satu putaran Formula One World Championship. Balap mobil ini diadakan di Marina Bay Street Circuit di daerah Marina Bay dan menjadi balap malam pertama yang dilakukan di sirkuit F1[119] dan merupakan sirkuit jalanan pertama di Asia.[120]
Pada 21 Februari 2008, Komite Olimpiade Internasional mengumumkan[121] bahwa Singapura memenangkan undian penyelenggaraan Olimpiade Remaja Musim Panas 2010. Singapura mengalahkan Moskow pada undian final dengan memenangkan 53 suara, sementara Moskow memperoleh 44 suara.[122]
Pada 15 September 2010, Sekretaris Parlemen Senior untuk Kementerian Pengembangan Masyarakat, Remaja dan Olahraga, Teo Ser Luck mengumumkan bahwa Singapura akan memulai Singapore Biennale Games untuk melanjutkan jejak-jejak Olimpiade Remaja Singapura 2010 yang akan diadakan setiap 2 tahun mulai 2011.[123]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.