Pemilihan umum Malaysia 2022

pemilihan umum legislatif kelima belas di Malaysia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Pemilihan umum Malaysia 2022

Pemilihan umum legislatif Malaysia, secara resmi disebut sebagai pemilihan umum ke-15 atau dengan singkatan PRU-15 adalah pemilihan umum untuk menentukan lembaga legislatif dan eksekutif dalam membentuk suatu pemerintahan di Malaysia yang digelar setiap lima tahun sekali.[2] Para pemilih dapat memilih seorang calon legislatif di masing-masing daerah pemilihan, mengingat sistem pemilihan yang digunakan adalah pemenang undi terbanyak. Parlemen Malaysia menganut sistem dua kamar yang memungkinkan terdapat dua lembaga legislatif, yakni Dewan Negara dan Dewan Rakyat. Pada pemilihan umum, calon legislatif mencalonkan dirinya sebagai anggota Dewan Rakyat, sedangkan Dewan Negara dianggotai oleh senator.

Fakta Singkat 222 kursi di Dewan Rakyat 112 kursi untuk meraih status mayoritas, Pemilih terdaftar ...
Pemilihan Umum Malaysia 2022
Pilihan Raya Umum Malaysia 2022
19 November 2022
21 November 2022 (Baram)[ket. 1]
7 Desember 2022 (Padang Serai)
222 kursi di Dewan Rakyat
112 kursi untuk meraih status mayoritas
Pemilih terdaftar 21,173,638 (41.72%)
Kehadiran pemilih 15,517,490 (74.71%)
Kandidat
  Partai pertama Partai kedua Partai ketiga
  Thumb Thumb Thumb
Ketua Anwar Ibrahim Muhyiddin Yassin Ismail Sabri Yaakob
Partai PKR BERSATU UMNO
Aliansi PH

Partai Pengusul
PN

Partai Pengusul
BN

Partai Pengusul
Ketua sejak 15 Oktober 2018 23 Februari 2020 14 April 2022[1]
Kursi ketua Tambun Pagoh Bera
Pemilu sebelumnya 100 kursi, 41.29% 32 kursi, 24.07%[ket. 2] 58 kursi, 27.79%
Kursi yang dimenangkan 91 39 42
Perolehan akhir 82 74 30
Perubahan kursi 18 42 28
Suara Popular 5,896,142 4,666,529 3,455,762
Persentase 38.00% 30.07% 22.27%
  Partai keempat Partai kelima Partai keenam
  Thumb Thumb Thumb
Ketua Abang Johari Openg Hajiji Noor Shafie Apdal
Partai PBB BERSATU (Sabah) WARISAN
Aliansi GPS

Partai Pengusul
GRS

Ketua sejak 13 Januari 2017 11 Maret 2022 17 Oktober 2016
Kursi ketua Tidak dicalonkan Tidak dicalonkan Semporna
Pemilu sebelumnya 19 kursi, 3.82%[ket. 3] 2 kursi, 0.71%[ket. 4] 8 kursi, 2.32%
Kursi sebelumnya 19 6 7
Perolehan akhir 23 6 3
Perubahan kursi 3 4 5
Suara Popular 662,601 194,324 281,732
Persentase 4.27% 1.25% 1.82%
Peta persebaran suara
Thumb
Thumb
Perdana Menteri petahana
Ismail Sabri Yaakob

Barisan Nasional

Perdana Menteri terpilih

Anwar Ibrahim
Pakatan Harapan

Tutup

Krisis politik di Malaysia bermula ketika Perdana Menteri petahana Mahathir Mohamad mundur daru jabatannya dan menjadikan Pakatan Harapan (PH) jatuh. Setelahnya, Partai Pribumi Bersatu Malaysia (BERSATU) keluar dari koalisi PH dan diikuti mundurnya beberapa politisi dari Partai Keadilan Rakyat (PKR). Kemudian, terbentuklah koalisi Perikatan Nasional (PN) yang dipimpin oleh Muhyiddin Yassin. Namun, ketidakstabilan politik masih terus berlangsung, bahkan di tingkat negara bagian sekalipun. Anggota parlemen pun banyak yang berpindah partai, seperti Mustapa Mohamed dan Hamzah Zainudin yang sebelumnya merupakan anggota Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu (UMNO), lalu keluar dari partai dan menyertai Partai Pribumi Bersatu Malaysia yang notabenenya adalah partai pro-pemerintah saat itu.

Tumpuk kepemimpinan di Malaysia mencetak rekor baru, yaitu terdapat tiga perdana menteri menjabat dalam satu periode dan menyaksikan sejarah baru kembalinya Barisan Nasional (BN) sebagai koalisi pemerintah. Selain itu, terpecahnya koalisi dan pembentukan partai politik baru, seperti Gabungan Partai Sarawak (GPS), Perikatan Nasional (PN), hingga Gerakan Tanah Air (GTA) yang mulanya merupakan serpihan dari koalisi BN maupun PH.

Parlemen Malaysia seharusnya dibubarkan pada 16 Juli 2023, tepat lima tahun setelah sidang paripurna pertama Parlemen ke-14 dilakukan.[2] Namun, Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengajukan permohononan pembubaran parlemen lebih awal kepada Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah pada 10 Oktober 2022.[3] Menurut hukum yang berlaku, pemilihan umum seharusnya digelar dalam 60 hari pasca pembubaran parlemen.

Latar belakang

Ringkasan
Perspektif

Pemilihan umum sebelumnya

Pemilihan umum 2018 telah mencatat sejarah baru dalam demokrasi, di mana oposisi berhasil merebut kursi pemerintahan sejak pemilihan umum pertama pada 1955. Pakatan Harapan yang dianggotai oleh Partai Tindakan Demokratik, Partai Keadilan Rakyat, Partai Pribumi Bersatu Malaysia, dan Partai Amanah Negara, serta dukungan dari Partai Warisan Sabah berhasil memimpin pemerintahan federal menggantikan posisi Barisan Nasional dengan meraih 113 kursi di Dewan Rakyat. Berbanding terbalik dengan Barisan Nasional yang hanya memperoleh 79 kursi. Di tingkat negara bagian juga menyaksikan kemenangan Pakatan Harapan di Johor, Melaka, dan Negeri Sembilan. Meski parlemen sempat digantung, akan tetapi Kedah, Perak, dan Sabah dapat membentuk pemerintahan yang memungkinkan Pakatan Harapan (Partai Warisan Sabah di Sabah) membentuk pemerintahan setelah perubahan keanggotaan partai oleh beberapa legislator di setiap Dewan Undangan Negeri (bahasa Indonesia: Majelis Legislatif Negara Bagian) masing-masing.

Rancangan Undang-Undang Pemilihan Umum

Pada bulan Juli 2019, Rancangan Undang-Undang Perserikatan 2019 yang berisi ketentuan batasan usia pemilih yang dimulai dari 18 tahun dan memungkinkan pemilih terdaftar secara otomatis, disahkan oleh parlemen.[4] Akan tetapi, keputusan tersebut belum berlaku dan sedang menunggu persetujuan resmi oleh Yang di-Pertuan Agong. Komisi Pemilihan Umum Malaysia mengumumkan pada Juni 2020 bahwa persiapan untuk perubahan ini akan rampung pada Juli 2021.[5]

Keabsahan penyesuaian ulang daerah-daerah pemilihan untuk seluruh negara bagian pada tahun 2018 dan 2019 dibahas kembali oleh Komisi Pemilihan Umum,[6] yang berada di bawah yurisdiksi Departemen Perdana Menteri. Revisi tersebut telah disetujui dua bulan sebelum pemilihan umum sebelumnya yang melihat ketidaksesuaian yang sangat besar antara daerah-daerah pemilihan dengan pemilih-pemilihnya. Misalnya di Sabak Bernam, Selangor yang memiliki sekitar 40.000 pemilih, sedangkan di Bangi mempunyai 180.000 pemilih. Namun, setiap redistribusi awal akan memerlukan perubahan undang-undang yang membutuhkan mayoritas dua pertiga di Dewan Rakyat.[7] Status peninjauan saat ini tidak diketahui karena perubahan pemerintahan selama krisis politik.

Jajak pendapat

Informasi lebih lanjut Lembaga survei, Tanggal ...

2022

Lembaga survei Tanggal Daerah Partisipan PH BN PN GPS W MUDA GTA Ind Tidak jawab Selisih Ref
Merdeka Centre 16 – 18 Nov 2022 Semenanjung 5,497 34% 15% 20% 22% PH +14% [8]
YouGov 8 – 14 Nov 2022 Malaysia 2,687 35% 18% 21% 3% 1% 1% 3% 20% PH +14% [9]
Merdeka Centre 5 – 8 Nov 2022 Semenanjung 1,067 35% 21% 22% 22% PH +13% [10]
Merdeka Centre 19 – 28 Okt 2022 Malaysia 1,209 26% 24% 13% 2% 35% PH +2% [11]
IDE-Toyo University 21 – 28 Okt 2022 2,423 31% 28% 13% 29% PH +3% [12]
Endeavour-MGC 8 – 20 Okt 2022 Semenanjung 1,068 23% 31% 15% 23% BN +8% [13]
O2 Malaysia 5 – 10 Okt 2022 Malaysia 1,105 39% 26% 17% 4% 3% 4% 1% 7% PH +13% [14]
ISEAS/YouGov 5 – 30 Sep 2022 805[catatan 1] 11% 19% 11% 9% 1% 43% BN +8% [15]
Merdeka Centre per 30 Sept 2022 27% 27% 9% 33% Seimbang [16]
Ilham Centre 1 Agu 30 Sep 2022 1,622 18% 35% 12% 15% 21% BN +17% [17]
Merdeka Centre per 30 Juli 2022 23% 28% 13% 37% BN +5% [16]
Vodus 21 Jul 21 Agu 2022 Semenanjung 74,582 20% 23% 16% 5% 37% BN +3% [18]
Sabah 14% 17% 13% 14% 5% 37% BN +3% [19]
Sarawak 17% 13% 14% 33% 4% 20% GPS +16%
Merdeka Centre per 31 Mei 2022 Malaysia 26% 29% 14% 31% BN +3% [16]

2018–2021

Lembaga survei Tanggal Daerah Partisipan PH BN PN GPS W MUDA GTA Ind Tidak jawab Selisih Ref
Emir Research Agustus 2020 Malaysia 2,096 10% 47% 27% 2% 2% 6% 6% BN +20% [20]
Emir Research[catatan 2] 15 Jan 25 Feb 2020 2,002 30% 53% BN +23% [21]
Emir Research[catatan 2] 5 Sep 10 Okt 2019 1,992 43% 39% 17% PH +3% [22]

Hasil Pemilihan umum Malaysia ke-14, 9 Mei 2018

Tanggal Daerah Jumlah suara PH BN GS GBS W Ind Tidak jawab Selisih Ref
Pemilihan umum 9 Mei 2018 12,299,514 46% 34% 17% 0.5% 2% 0.5% PH +12%
Tutup

Pencalonan

Ringkasan
Perspektif

Pada pemilihan umum kali ini, terdapat perubahan kursi bagi penyandang anggota parlemen, seperti pada calon legislatif petahana yang bertanding di daerah pemilihan yang berbeda dengan sebelumnya. Bahkan, beberapa anggota parlemen tidak dicalonkan kembali pada pemilihan umum ini. Beberapa dari mereka yang tidak dicalonkan bersikukuh untuk bersaing sebagai calon independen atau bahkan menggunakan kendaraan politik lain untuk mempertahankan kursi mereka masing-masing, sehingga keanggotannya di partai secara otomatis dihentikan. Anggota parlemen yang dicalonkan oleh kubu lain adalah Shahidan Kassim dan Ismail Abd Muttalib yang telah mengajukan pencalonan kepada Perikatan Nasional yang membuat mereka dikeluarkan dari UMNOBarisan Nasional.

Beberapa perubahan terkait kursi parlemen, salah satunya adalah Rembau. Anggota parlemen Rembau petahana, Khairy Jamaluddin menyerahkan kursinya kepada Wakil Presiden UMNO, Mohamad Hasan.[23] Kemudian, Khairy pula dicalonkan sebagai calon legislatif untuk Sungai Buloh, di mana pada kawasan ini merupakan kubu kuat bagi Pakatan Harapan (PH).[24] Selain itu, PH sendiri juga melakukan perubahan kursi, misalnya Anwar Ibrahim yang sebelumnya merupakan penyandang kursi parlemen Port Dickson, lalu memutuskan untuk bertanding di Tambun.[25] Kemudian, mantan Wakil Perdana Menteri, Wan Azizah Wan Ismail memperebutkan kursi Bandar Tun Razak dan Menteri Besar Selongor, Amirudin Shari yang bertanding di Gombak melawan mantan Wakil Presiden Partai Keadilan Rakyat, Mohamed Azmin Ali. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mempertahankan kursi bagi koalisi PH yang sebelumnya diduduki oleh anggota parlemen PH yang telah keluar dan berpindah partai.[26]

Petahana yang tidak mencalonkan diri

Dua kursi parlemen, yakni Gerik dan Batu Sapi telah kosong sejak kematian anggota parlemen petahana masing-masing diantaranya Hasbullah Osman (BN-UMNO) dan Liew Vui Keong (WARISAN) pada tahun 2020.[27][28] Pemilihan umum sela direncakan akan digelar, namun tidak terwujud setelah Proklamasi Darurat akibat Pandemi COVID-19 diumumkan oleh Perdana Menteri saat itu, Muhyiddin Yassin pada 2021.[29] Proklamasi Darurat dihentikan atas perintah Yang di-Pertuan Agong diikuti oleh pembubaran parlemen.[30]

Informasi lebih lanjut No., Daerah pemilihan ...
No.Daerah pemilihanNamaPartaiTanggal diputuskanPemilu pertamaAlasanRef.
P139JasinAhmad HamzahBarisan Nasional (UMNO)20 Desember 20202008Tidak mengajukan pencalonan legislatif[31]
P061Padang RengasMohamed Nazri Abdul Aziz28 Agustus 20211995[32]
P085PekanNajib Razak23 Agustus 20221976Dipenjarakan[33]
P033BesutIdris Jusoh24 Oktober 20221995Tidak mengajukan pencalonan legislatif[34]
P081JerantutAhmad Nazlan Idris31 Oktober 20221995[35]
P026KeterehAnnuar Musa1 November 20221990Tidak dicalonkan oleh partai[36]
P067Kuala KangsarMastura Mohd Yazid2016
P073Pasir SalakTajuddin Abdul Rahman2008Keanggotaan digantung oleh partai[37]
P155TenggaraAdham Baba2004Tidak dicalonkan oleh partai
P156Kota TinggiHalimah Sadique2008
P127JempolMohd Salim Shariff3 November 20222018[38]
P095Tanjong KarangNoh Omar1995[39]
P162Iskandar PuteriLim Kit Siang Pakatan Harapan (DAP)20 Maret 20221969Pensiun dari dunia politik[40]
P102BangiOng Kian Ming Pakatan Harapan (DAP)9 Mei 20222013Tidak mengajukan pencalonan legislatif
P096Kuala SelangorDzulkefly Ahmad Pakatan Harapan (AMANAH)31 Mei 20222008
P042Tasek GelugorShabudin Yahaya Perikatan Nasional (BERSATU)18 Juni 20222013
P093Sungai BesarMuslimin Yahaya Perikatan Nasional (BERSATU)12 Agustus 20222018
P167KudatAbdul Rahim Bakri Perikatan Nasional (BERSATU)12 Agustus 20222004
P092Sabak BernamMohd Fasiah Fakeh Perikatan Nasional (BERSATU)12 Agustus 20222013
P177BeaufortAzizah Mohd Dun Perikatan Nasional (BERSATU)12 Agustus 20222004
P059Bukit GantangSyed Abu Hussin Hafiz Perikatan Nasional (BERSATU)12 Agustus 20222018
P112Kuala LangatXavier Jayakumar PBM20 Oktober 2022[41]2018
Tutup

Perhitungan suara

Informasi lebih lanjut Partai politik, Suara ...
Thumb
Partai politik Suara Kandidat
Jumlah suara % Jumlah caleg Caleg terpilih % +/
Pakatan Harapan PH 5,896,142 38.00 220 82 37.10 Penurunan 18
Partai Tindakan Demokratis[a] DAP 2,422,577 15.61 55 40 18.10 Penurunan 2
Partai Keadilan Rakyat PKR 2,442,038 15.74 100 31 14.03 Penurunan 16
Partai Amanah Negara AMANAH 884,384 5.70 54 8 3.62 Penurunan 3
Organisasi Kinabalu Progresif Bersatu UPKO 72,751 0.47 5 2 0.90 Kenaikan 1
Ikatan Demokrat Malaysia[b] MUDA 74,392 0.48 6 1 0.45 Baru
Perikatan Nasional PN 4,666,529 30.07 171 74 33.03 Kenaikan 42
Partai Islam Se-Malaysia[c] PAS 2,259,353 14.56 61 43 18.10 Kenaikan 25
Partai Pribumi Bersatu Malaysia[d] BERSATU 2,102,151 13.55 87 31 14.93 Kenaikan 17
Partai Gerakan Rakyat Malaysia GERAKAN 305,025 1.97 23 0 n/a Steady
Barisan Nasional[e] BN 3,455,762 22.27 179 30 13.57 Penurunan 28
Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu UMNO 2,549,341 16.43 119 26 11.76 Penurunan 28
Persatuan Tionghoa Malaysia MCA 665,436 4.29 44 2 0.90 Kenaikan 1
Kongres India Malaysia MIC 172,176 1.11 10 1 0.45 Penurunan 1
Partai Bersatu Rakyat Sabah[f] PBRS 23,877 0.15 2 1 0.45 Steady
Partai Cinta Malaysia PCM 5,417 0.03 1 0 n/a Steady
Partai Makkal Sakti Malaysia MMSP 10,660 0.07 1 0 n/a Steady
Barisan Kemajuan India Se-Malaysia AMIPF 7,387 0.05 1 0 n/a Steady
Kongres Muslim India Malaysia KIMMA 21,468 0.14 1 0 n/a Steady
Gabungan Partai Sarawak GPS 662,601 4.27 31 23 10.41 Kenaikan 4
Partai Pesaka Bumiputera Bersatu PBB 343,954 2.22 14 14 6.33 Kenaikan 1
Partai Rakyat Sarawak PRS 67,539 0.44 6 5 2.26 Kenaikan 2
Partai Demokrat Progresif PDP 84,045 0.54 4 2 0.90 Steady
Partai Persatuan Rakyat Sarawak SUPP 167,063 1.08 7 2 0.90 Kenaikan 1
Partai Warisan WARISAN 281,732 1.82 52 3 1.36 Penurunan 4
Gabungan Rakyat Sabah[g] GRS 194,324 1.25 13 6 2.71 Kenaikan 4
Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Sabah) BERSATU Sabah 94,085 0.61 6 4 1.81 Kenaikan 4
Partai Bersatu Sabah PBS 65,311 0.42 4 1 0.45 Steady
Partai Solidaritas Tanah Air STAR 29,874 0.19 2 1 0.45 Steady
Partai Progresif Sabah SAPP 5,054 0.03 1 0 n/a Steady
Gerakan Tanah Air[h] GTA 109,175 0.70 125 0 n/a Penurunan 4
Partai Pejuang Tanah Air PEJUANG 88,726 0.57 94 0 n/a Penurunan 4
Barisan Jemaah Islamiah Se-Malaysia BERJASA 4,252 0.03 3 0 n/a Steady
Partai Bumiputra Perkasa Malaysia[i] PUTRA 12,061 0.08 24 0 n/a Steady
Partai Persatuan Muslim Kebangsaan India IMAN 4,136 0.03 4 0 n/a Steady
Koalisi Persatuan Rakyat Sarawak PERKASA 62,943 0.41 14 0 n/a Penurunan 1
Partai Sarawak Bersatu[j] PSB 57,579 0.37 10 0 n/a Penurunan 1
Partai Bansa Dayak Sarawak Baru[k] PBDS 3,053 0.02 3 0 n/a Steady
Partai Bumi Kenyalang[l] PBK 2,311 0.01 1 0 n/a Steady
Partai Kesejahteraan Masyarakat Demokratis KDM 52,054 0.34 7 1 0.45 Baru
Partai Bangsa Malaysia PBM 16,437 0.11 5 1 0.45 Penurunan 5
Koalisi PSM-PRM PSM-PRM 6,644 0.04 16 0 n/a Steady
Partai Sosialis Malaysia PSM 779 0.01 1 0 n/a Steady
Partai Rakyat Malaysia PRM 5,865 0.04 15 0 n/a Steady
Partai Peduli Rakyat Sarawak SEDAR 1,036 0.01 1 0 n/a Steady
Partai Persatuan Rakyat Sabah PPRS 541 >0.01 1 0 n/a Steady
Partai Utama Rakyat PUR 264 >0.01 1 0 n/a Steady
Calon Independen BEBAS 111,043 0.72 108 2 0.90 Penurunan 1
Jumlah surat suara sah 15,517,227
Jumlah surat suara tidak sah Tidak diketahui
Jumlah suara Tidak diketahui 100.00
Golongan putih Tidak diketahui
Pemilih terdaftar 21,173,638 ≥73.29
Pemilih pemula 20,905,366
Pemilih pemula 265,531
Pemilih pos 365,686
Usia pemilih (usia 18 tahun ke atas) 21,173,638
Populasi penduduk Malaysian (per 29 Juli 2022)[42] 32,700,000
Sumber: Komisi Pemilihan Umum Malaysia (SPR),[43] The Star[44]
Tutup

Catatan

  1. DAP berkampanye dan menggunakan simbol "roket" di kertas suara di Sarawak (P192–P222).
  2. MUDA berkoalisi dengan PH pada akhir Oktober 2022 dan menyepakati penggunaan logo MUDA pada kertas suara pemilihan.
  3. PAS berkampanye dan menggunakan simbol "bulan hijau" di kertas suara di Kelantan (P019–P032) dan Terengganu (P033–P040). Di Sabah (P167–P191), PAS memakai logo GRS.
  4. BERSATU berkampanye dan menggunakan simbol "bulan hijau" di kertas suara di Kelantan (P019–P032) dan Terengganu (P033–P040).
  5. BN berkampanye dan menggunakan simbol "dacing" di kertas suara pemilihan.
  6. PBRS berkampanye dan menggunakan logo GRS di kertas suara, kecuali di Ranau (P179).
  7. GRS berkoalisi dengan BN pada pertengahan Oktober 2022 dan menyepakati penggunaan logo GRS pada kertas suara di Sabah (P167–P191).
  8. GTA berkampanye dan menggunakan logo PEJUANG di kertas suara pemilihan.
  9. PUTRA berkampanye dan menggunakan simbol "tengkolok" di kertas suara, kecuali di Kelantan (P019–P032).
  10. PSB berkampanye dan menggunakan logonya sendiri di kertas suara pemilihan.
  11. PBDS berkampanye dan menggunakan logonya sendiri di kertas suara pemilihan.
  12. PBK berkampanye dan menggunakan logonya sendiri di kertas suara di Mas Gading (P192).

Hasil pemungutan suara di setiap negara bagian

Informasi lebih lanjut Negara bagian atau wilayah federal, PH + MUDA ...
Negara bagian atau wilayah federal PH + MUDA PN BN + GRS GPS Lainnya Jumlah
Suara % Suara % Suara % Suara % Suara %
Perlis 29,317 19.77 80,287 54.15 35,365 23.85 n/a 3,308 2.23 148,277
Kedah 281,523 23.28 664,720 54.96 235,353 19.46 n/a 27,943 2.31 1,209,539
Kelantan 87,293 8.80 631,201 63.66 265,666 26.79 n/a 7,411 0.75 991,571
Terengganu 40,645 5.50 460,789 62.34 234,392 31.71 n/a 3,270 0.44 739,096
Pulau Pinang 566,245 59.99 226,173 23.96 143,398 15.19 n/a 8,155 0.86 943,971
Perak 641,205 43.29 456,751 30.84 369,848 24.97 n/a 13,414 0.91 1,481,218
Pahang 199,918 22.90 330,912 37.91 335,048 38.38 n/a 7,010 0.80 872,888
Selangor 1,547,385 52.85 806,717 27.55 509,852 17.41 n/a 63,815 2.18 2,927,769
Kuala Lumpur Kuala Lumpur 535,527 62.62 166,056 19.42 136,720 15.99 n/a 16,891 1.98 855,194
Putrajaya Putrajaya 5,988 16.34 16,002 43.67 13,692 37.37 n/a 961 2.62 36,643
Negeri Sembilan 295,449 44.80 144,835 21.96 212,167 32.17 n/a 6,969 1.06 659,420
Melaka 199,267 38.69 159,238 30.92 152,613 29.63 n/a 3,923 0.76 515,041
Johor 825,182 42.26 519,661 26.62 598,244 30.64 n/a 9,371 0.48 1,952,458
Labuan Labuan 5,307 18.67 8,124 28.59 7,416 26.10 n/a 7,572 26.64 28,419
Sabah 294,676 27.58 11,303 1.06 403,295 37.74 n/a 359,259 33.62 1,068,533
Sarawak Sarawak 376,592 31.95 35,397 3.00 n/a 662,601 56.21 104,278 8.85 1,178,868
Total 5,931,519 38.00 4,701,906 30.12 3,653,069 23.40 662,601 4.24 643,551 4.12 15,608,906
Sumber: Komisi Pemilihan Umum Malaysia (SPR)[45]
Tutup

Hasil pemungutan suara setiap kursi parlemen

Informasi lebih lanjut Negara bagian atau wilayah federal, PH + MUDA ...
Thumb
Negara bagian atau wilayah federal PH + MUDA PN BN + GRS GPS Lainnya Jumlah
Kursi % +/ Kursi % +/ Kursi % +/ Kursi % +/ Kursi % +/
Perlis 0 n/a Penurunan 1 3 100 Kenaikan 3 0 n/a Penurunan 2 n/a 0 0 n/a 0 3
Kedah 1 6.67 Penurunan 9 14 93.33 Kenaikan 11 0 n/a Penurunan 2 n/a 0 0 n/a Penurunan 3 15
Kelantan 0 0 0 14 100 Kenaikan 3 0 n/a Penurunan 3 n/a 0 0 n/a 0 14
Terengganu 0 0 0 8 100 Kenaikan 2 0 n/a Penurunan 2 n/a 0 0 n/a 0 8
Pulau Pinang 10 76.92 Steady 3 23.08 Kenaikan 1 0 n/a Penurunan 1 n/a 0 0 n/a 0 13
Perak 11 45.83 Penurunan 1 10 41.67 Kenaikan 6 3 12.50 Penurunan 5 n/a 0 0 n/a 0 24
Pahang 2 14.29 Penurunan 2 7 50.00 Kenaikan 6 5 35.71 Penurunan 4 n/a 0 0 n/a 0 14
Selangor 16 72.72 Steady 6 27.28 Kenaikan 3 0 n/a Penurunan 1 n/a 0 0 n/a Penurunan 2 22
Kuala Lumpur Kuala Lumpur 10 90.90 Kenaikan 1 0 n/a Penurunan 2 1 9.10 Kenaikan 1 n/a 0 0 n/a 0 11
Putrajaya Putrajaya 0 n/a 0 1 100 Kenaikan 1 0 n/a 0 1 n/a 0 0 n/a 0 1
Negeri Sembilan 3 37.50 Penurunan 1 0 n/a Penurunan 1 5 62.50 Kenaikan 2 n/a 0 0 n/a 0 8
Melaka 3 50.00 0 3 50.00 Kenaikan 1 0 n/a Penurunan 1 n/a 0 0 n/a 0 6
Johor 15 57.69 Kenaikan 3 2 7.69 Penurunan 1 9 34.62 Kenaikan 1 n/a 0 0 n/a Penurunan 3 26
Labuan Labuan 0 n/a 0 1 100 Kenaikan 1 0 n/a Penurunan 1 n/a 0 0 n/a 0 1
Sabah 5 20.00 Penurunan 1 1 4.00 Kenaikan 1 13 52.00 Kenaikan 8 n/a 0 6 24.00 Penurunan 8 25
Sarawak Sarawak 6 19.35 Penurunan 1 1 3.23 Steady 0 n/a Steady 23 74.19 Kenaikan 4 1 3.23 Penurunan 3 31
Total 82 36.94 Penurunan 9 73 32.88 Kenaikan 36 30 13.51 Penurunan 11 23 10.36 Kenaikan 4 7 3.15 Penurunan 17 222
Sumber: Komisi Pemilihan Umum Malaysia (SPR)[45]
Tutup

Dampak

Ringkasan
Perspektif

Pembentukan pemerintahan federal

Hasil pemilihan umum menunjukkan walaupun Pakatan Harapan memenangkan kursi terbanyak, tidak ada koalisi yang menyentuh suara mayoritas sebanyak 112 kursi di Dewan Rakyat Malaysia.[46]

Pada 19 November, pemimpin koalisi Gabungan Partai Sarawak Abang Johari Openg menyatakan ketersediaannya untuk bekerja sama dengan Perikatan Nasional, Barisan Nasional, dan Gabungan Rakyat Sabah.[47] Ketua PN Muhyiddin Yassin mengklaim bahwa ia memiliki suara mayoritas untuk membentuk pemerintah federal, memberi bukti bahwa ia didukung oleh BN, GRS, dan GPS selain koalisinya sendiri.[48] Namun, hal ini dibantah oleh ketua umum BN Ahmad Zahid Hamidi yang menyatakan bahwa BN belum berunding dengan PN dan GPS untuk membentuk pemerintahan dan juga memberi keterangan bahwa seluruh anggota BN sudah memberikan mandat kepadanya untuk memutuskan siapa yang akan dirangkul BN untuk membentuk pemerintahan.

Keesokan harinya, Anwar Ibrahim mengklaim bahwa ia memiliki dukungan mayoritas sebanyak 111 kursi parlemen untuk membentuk pemerintahan baru, namun ia menolak memberi keterangan siapa yang akan bekerja dengannya. Pernyataan ini dibuat tidak lama setelah Muhyiddin mengumumkan bahwa PN akan membentuk pemerintahan siapapun kecuali Pakatan Harapan.[49][50]

Pada 21 November, pemimpin PH dan BN melakukan perundingan di Hotel Seri Pacific.[51] Saat yang sama, batas waktu yang diberikan untuk membentuk pemerintahan diperpanjang oleh Yang Dipertuan Agung selama 24 jam, memundurkan batas waktu itu menjadi keesokan harinya.[52] Saat bersamaan, Hamzah Zainudin mengklaim bahwa PN sudah mendapatkan 112 kursi parlemen untuk membentuk pemerintahan dengan Muhyiddin sebagai perdana menteri.[53]

Pada 22 November, Ismail Sabri Yaakob menyatakan bahwa BN tidak akan bekerja sama dengan PN dan PH untuk membentuk pemerintahan baru dan mempersiapkan diri untuk menjadi oposisi.[54] Setelah ada penolakan di GPS, GPS menyatakan bahwa mereka menyerahkan keputusan pemerintahan baru tersebut kepada Yang Dipertuan Agung; sementara Partai Warisan mengutarakan dukungan terhadap pemerintah baru yang berisikan PH dan BN.[55][56] Pihak Yang Dipertuan Agung menyatakan bahwa setelah menerima dan mengkaji nominasi perdana menteri, Yang Dipertuan Agung menyatakan bahwa "tidak ada seseorang yang menerima suara mayoritas untuk menjadi perdana menteri" dan memberi titah untuk Anwar dan Muhydidin untuk menghadap Yang Dipertuan Agung.[57][58] Setelah pertemuan tersebut, Muhyiddin menyatakan bahwa Yang Dipertuan Agung merekomendasikan kepada PH dan PN untuk membentuk pemerintahan persatuan dan Muhyiddin memutuskan untuk menolak karena ia tidak sudi untuk bekerja sama dengan PH; sementara Anwar menanggapi pertemuannya dengan santai, mengakui bahwa tidak ada suara mayoritas dalam pembentukan pemerintah baru tapi "jika diberikan waktu, mungkin kita akan mendapatkan mayoritas itu".[59][60]

Pada 23 November, Yang Dipertuan Agung memanggil anggota BN dan GPS menuju istana kerajaan.[61] Namun, sebagian anggota PN dan BN bertemu di Hotel St. Regis.[62]

Pada 24 November, Ahmad Maslan dari UMNO mengumumkan bahwa majelis agung partainya telah menyetujui untuk mengikuti permintaan Yang Dipertuan Agung untuk membentuk pemerintahan persatuan tanpa PN.[63] Sementara itu, sekretaris jendral Hamzah Zainudin menyatakan bahwa PN berniat untuk membentuk pemerintahan persatuan; sementara Hajiji Noor dari GRS menyatakan bahwa koalisinya akan patuh kepada permintaan Yang Dipertuan Agung untuk membentuk pemerintahan persatuan, termasuk kemungkinan bahwa seluruh partai akan bergabung.[64][65] Sekretaris jenderal DAP Anthony Loke Siew Fook menyampaikan permintaan maaf kepada Sarawak atas komentar buruk yang dilontarkan oleh seorang pemimpin DAP. Ketua umum DAP Lim Guan Eng ikut berminta maaf atas "pernyataan buruk yang melukai perasaan Menteri Besar Sarawak dan pemerintahan negeri GPS Sarawak", meminta GPS untuk "memulai kerja sama dengan awal yang baru".[66]

Kemudian, pihak istana mengumumkan bahwa Anwar Ibrahim akan dilantik sebagai perdana menteri oleh Yang Dipertuan Agung, Sultan Abdullah dari Pahang setelah ia berkonsultasi dengan raja raja lainnya di Majelis Raja-Raja.[67][68] Anwar melaksanakan sumpah jabatannya pada jam 5 sore dan menjadi Perdana Menteri Malaysia ke-10.[69] Namun, Muhyiddin dengan keberatan tetap mengklaim bahwa ia memiliki 115 suara dukungan dan meminta Anwar untuk memberikan bukti; ini menyebabkan mantan perdana menteri Najib Razak untuk mengkritik Muhyiddin dan memintanya untuk menunjukkan bukti 115 suara mayoritas tersebut.[70] Anwar menerima dukungan dari PH, BN, GPS, Warisan, Ikatan Demokrat Malaysia dan Partai Bangsa Malaysia beserta anggota independen.[71] Anwar berjanji untuk melaksanakan pemunggutan mosi kepercayaan pada 19 Desember 2022 setelah anggota parlemen baru dilantik.[72]

Pada 25 November, Anwar Ibrahim dan Hajiji Noor dari GRS mengumumkan bahwa GRS akan bergabung kedalam pemerintahan persatuan; membuatnya menjadi perdana menteri pertama sejak Abdullah Ahmad Badawi pada 2008 yang menerima dukungan 2/3 dari parlemen.[73][74] Sementara itu, Muhyiddin mengakui kekalahan dan memberi ucapan selamat kepada Anwar, berterima kasih kepadanya atas undangan bergabung kepada PN, namun menolak undangan tersebut untuk bermain sebagai oposisi yang kredibel untuk memastikan "pemerintahan bebas korupsi".[75][76]

Reaksi internasional

Berbagai kepala pemerintahan di ASEAN memberikan ucapan selamat kepada Anwar Ibrahim:

  •  Brunei: Sultan Brunei Hassanal Bolkiah memberi selamat kepada Anwar pada 25 November 2022. Di pesannya, Sultan Brunei mengungkapkan keyakinannya bahwa kepemimpinan dan integritas Anwar Ibrahim mampu membawa Malaysia untuk menikmati "pembangunan berlanjut" untuk kemakmuran rakyatnya dan menyampaikan permintaannya untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara.[77]
  •  Filipina: Presiden Filipina Bongbong Marcos menyampaikan ucapan selamatnya kepada Anwar Ibrahim melalui tweet, menggambarkan Anwar sebagai teman baiknya dan menantikan stabilitas yang diberikan kepemimpinan Anwar untuk Malaysia serta seluruh kawasan ASEAN.[78]
  •  Indonesia: Presiden Indonesia Joko Widodo menelepon Anwar Ibrahim secara pribadi pada 24 November 2022 dan memberi selamat atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia. Jokowi mengungkapkan bahwa Anwar juga dikenal luas dan dihormati di Indonesia dan berharap dapat bertemu segera untuk membahas upaya memperkokoh hubungan bilateral.[79] Anwar memberi terima kasih pada Jokowi sebagai kepala negara yang paling pertama menghubunginya, menganggapi sebagai sebuah kehormatan sebagai sahabat bangsa Indonesia.[79] Ia kembali mengutarakan bahwa Indonesia adalah sahabat sejati Malaysia dan menandas bahwa hubungan kedua negara seharusnya diperkokoh apalagi secara ekonomi dan budaya.[80]
  •  Singapura: Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong memberi surat ucapan selamat kepada Anwar Ibrahim pada 24 November 2024 tidak lama setelah Yang Dipertuan Agung mengonfirmasi penunjukkan Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri. Dalam surat tersebut, Lee memberi selamat kepada Pakatan Harapan untuk "perfoma kuat' dalam pemilu tersebut dan mencatat "hubungan substantif yang sudah berlangsung lama" antara kedua negara, menambahkan bahwa kedua negara dapat "berbuat lebih banyak bersama-sama untuk meningkatkan keterbukaan, stabilitas dan konektivitas" dalam hubungan bilateral mereka.[81] Pada 25 November, Lee menelepon Anwar untuk mengulangi ucapan selamatnya, dan mengundangnya untuk mengunjungi Singapura segera; sebagai balasannya, Anwar membalas Lee di Twitter bahwa dia akan menantikan pertemuan dengannya "pada kesempatan paling awal".[82]

Catatan

  1. Pelaksanaan pemilu di 11 tempat pemungutan suara di Baram, Sarawak, disusul pada 21 November 2022.
  2. Koalisi baru yang dibentuk pada tahun 2022. Komponen partainya adalah BERSATU, PAS, dan GERAKAN yang sebelummya merupakan bagian dari Pakatan Harapan, Gagasan Sejahtera, dan Barisan Nasional.
  3. Koalisi baru yang dibentuk pada tahun 2018. Komponen partainya adalah PBB, PRS, SUPP, dan PDP yang sebelummya merupakan bagian dari Barisan Nasional (Sarawak).
  4. Koalisi baru yang dibentuk pada tahun 2022. Komponen partainya adalah BERSATU, PBS, STAR, SAPP, dan USNO Baru yang sebelummya merupakan bagian dari Barisan Nasional dan Gabungan Bersatu Sabah.
  1. Partisipan berusia 1824 tahun.
  2. Barisan Nasional dihitung sebagai Muafakat Nasional.

Referensi

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.