Loading AI tools
Perdana Menteri Malaysia keenam dari 2009 sampai 2018 Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Dato' Sri Haji Mohammad Najib bin Tun Haji Abdul Razak, BSc (Jawi: محمد نجيب بن عبد الرزاق, IPA: [muˈhämmäd˺ ˈnäd͡ʒɪb˺ -d͡ʒeb˺]; lahir 23 Juli 1953 ) adalah seorang politikus asal Malaysia yang merupakan mantan Perdana Menteri sejak 2009 sampai 2018. Pada 2018, ia dituduh atas kasus penyalahgunaan kekuasaan hingga terlibat dalam Skandal 1MDB.[1] Setelah empat tahun berselang, Najib ditetapkan bersalah atas kasus tersebut, sekaligus tuduhan penyalahgunaan dana SRC Internasional Sdn Bhd.[2]
Najib Razak | |
---|---|
نجيب رزاق | |
Perdana Menteri Malaysia ke-6 | |
Masa jabatan 3 April 2009 – 9 Mei 2018 | |
Penguasa monarki | |
Wakil | |
Wakil Perdana Menteri Malaysia ke-9 | |
Masa jabatan 7 Januari 2004 – 3 April 2009 | |
Penguasa monarki | |
Perdana Menteri | Abdullah Ahmad Badawi |
Menteri Besar Pahang ke-12 | |
Masa jabatan 4 Mei 1982 – 26 Oktober 1990 | |
Penguasa monarki | Ahmad Shah |
Pendahulu Abdul Rashid Abdul Rahman | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 23 Juli 1953 Kuala Lipis, Pahang, Federasi Malaya |
Partai politik | UMNO (sejak 1976) |
Afiliasi politik lainnya | |
Suami/istri |
|
Hubungan | Hishammuddin Hussein (sepupu) |
Anak | Dari Puteri Zainah Eskandar
Dari Rosmah Mansor
|
Orang tua |
|
Tempat tinggal | Penjara Kajang, Kajang, Hulu Langat, Selangor, Malaysia |
Almamater | Universitas Nottingham |
Pekerjaan | Politikus |
Tanda tangan | |
Situs web | www |
Sunting kotak info • L • B |
Najib terpilih menjadi anggota Parlemen Malaysia pada tahun 1976, ketika berumur 23 tahun, menggantikan ayahnya yang telah meninggal dunia untuk kursi daerah pemilihan Pekan yang berbasis di Pahang. Pada tahun yang sama, ia diangkat menjadi Ketua Pemuda UMNO Cabang Pekan dan menjadi anggota Dewan Eksekutif Pemuda. Pada tahun-tahun awal karier politiknya, Najib mengambil peran sebagai wakil menteri pada tahun 1976, dan antara tahun 1982 dan 1986, ia menjadi Menteri Besar Pahang. Setelah itu, hingga tahun 2009, ia dirotasi dalam Kabinet Malaysia dengan mengambil berbagai jabatan menteri di bidang pertahanan, pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olahraga, dan terakhir keuangan. Antara 1993 dan 2009, Najib adalah wakil presiden UMNO.
Pada Juli 2015, tuduhan dimuat di beberapa surat kabar, termasuk Wall Street Journal, bahwa 1Malaysia Development Berhad atau 1MDB telah digunakan untuk menyedot dana negara ke rekening milik Najib, dan orang-orang yang terkait dengannya.[3]
Pada 3 Juli 2018, Najib ditangkap di rumahnya oleh petugas anti-korupsi. Pengacara Najib menyatakan dia akan didakwa besok.[4]
Pada 28 Juli 2020, Hakim pada Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur menjatuhkan vonis 12 tahun penjara kepada Najib, setelah dinyatakan terbukti bersalah atas semua dakwaan skandal korupsi lembaga investasi negara 1MDB (1Malaysia Development Berhad), pencucian uang dan penyalahgunaan wewenang.[5][6][7]
Najib merupakan keturunan bangsawan Kerajaan Gowa yang beretnis Suku Makassar di Sulawesi Selatan, Indonesia. Bahkan di negara bagian Pahang, ada sebuah perkampungan yang bernama Kampung Mengkasar yang dibuka oleh leluhur Najib yang bernama Karaeng Aji pada tahun 1721 yang merantau dari Gowa menuju Pahang akibat situasi politik kala itu.
Masyarakat memberi gelar kepadanya, yaitu Orang Besar Berempat Syahbandar. Tak lain dan tak bukan alasan diberi gelar tersebut karena Najib memiliki garis keturunan dari Raja Gowa kesembilan belas, I Mappadulung Daeng Mattimung Karaeng Sanrobone Sultan Abdul Djalil Tumenanga ri Lakiung. Salah satu cucunya bernama Muhammad Nazaruddin Karaeng Agang Jene' atau lebih dikenal dengan nama Karaeng Aji. Ibunda Karaeng Aji, yaitu Siti Aminah adalah anak perempuan dari Sultan Bima.
Najib menerima kekalahan dalam Pemilu Malaysia 2018 dan bersedia tidak akan mengganggu kelancaran transisi kekuasaan kepada Mahathir Mohamad sebagai perdana menteri. Bahkan, dirinya telah enggan untuk kembali menjadi perdana menteri sejak kekalahan itu. Pada 12 Mei 2018, tiga hari setelah kekalahannya dalam pemilihan umum, sebuah manifes penerbangan menyatakan bahwa Najib dan istrinya, Rosmah Mansor berangkat menuju Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta dengan menggunakan jet pribadi.[8][9] Atas perintah Mahathir, Departemen Imigrasi melarang Najib melakukan perjalalanan ke luar negeri.[10] Di tengah ketegangan pemerintah dengan dirinya membuat Najib mengundurkan diri dari jabatan Presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) sekaligus sebagai Ketua Umum Barisan Nasional di hari yang sama.[11][12]
Pemerintahan Pakatan Harapan dengan sigap membuka kembali kasus penyelidikan skandal 1MDB. Per 16 Mei 2018, Polisi Diraja Malaysia telah menggeledah enam properti yang memiliki keterkaitan dengan Najib dan Rosmah sebagai tersangka dan bagian dari kasus penyelidikan skandal 1MDB. Mereka menyita 284 kotak berisi tas desainer, 72 tas koper besar berisi uang tunai dalam berbagai jenis mata uang, dan barang berharga lainnya. Komisaris Kepolisian Malaysia membenarkan bahwa polisi telah menyita barang dengan nilai perkiraan antara 223-273 juta USD.[13][14] Pihak kepolisian menyebutnya sebagai penyitaan terbesar dalam sejarah Malaysia.[15]
Tahun | Daerah pemilihan | Suara | % | Lawan | Suara | % | Jumlah surat suara | Mayoritas | Hasil akhir | |||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1976 | P71 Pekan, Pahang | Najib Razak (UMNO) | Kosong | Kosong | Tanpa lawan | |||||||
1978 | Najib Razak (UMNO) | 13,876 | 76.16% | Mohamed Rusdi Arif (PAS) | 4,343 | 23.84% | 9,533 | |||||
1986 | P76 Pekan, Pahang | Najib Razak (UMNO) | 16,431 | 74.50% | Ali Abdullah Lee (PAS) | 5,623 | 25.50% | 22,748 | 10,808 | 66.87% | ||
1990 | Najib Razak (UMNO) | 21,262 | 66.33% | Othman Hitam (S46) | 10,795 | 33.67% | 33,414 | 10,467 | 71.36% | |||
1995 | P80 Pekan, Pahang | Najib Razak (UMNO) | 17,004 | 73.25% | M. Samuel Mohamed Kamil (S46) | 6,211 | 26.75% | 24,565 | 10,793 | 71.60% | ||
1999 | Najib Razak (UMNO) | 13,148 | 50.46% | Ramli Mohamed (PAS) | 12,907 | 49.54% | 26,797 | 241 | 74.78% | |||
2004 | Najib Razak (UMNO) | 31,956 | 77.96% | Zakaria Dahlan (PAS) | 9,034 | 22.04% | 41,046 | 22,922 | 77.91% | |||
2008 | P85 Pekan, Pahang | Najib Razak (UMNO) | 36,262 | 78.73% | Khairul Anuar Ahmad Zainudin (PKR) | 9,798 | 21.27% | 47,870 | 26,464 | 82.23% | ||
2013 | Najib Razak (UMNO) | 51,278 | 76.60% | Fariz Musa (PKR) | 15,665 | 23.40% | 68,464 | 35,613 | 85.30% | |||
2018 | Najib Razak (UMNO) | 43,854 | 62.10% | Ahiatudin Daud (PAS) | 18,995 | 26.90% | 70,614 | 24,859 | 79.43% | |||
Zahid Mat Arip (BERSATU) | 7,662 | 8.16% |
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.