Lokomotif CC206 adalah lokomotif diesel elektrik produksi General Electric Transportation, Amerika Serikat untuk Indonesia yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero). Lokomotif ini dilengkapi dua bogie dengan konfigurasi C-C (Co'Co'), yaitu tiga buah roda penggerak di setiap bogienya. Terdapat perbedaan dengan lokomotif diesel elektrik buatan GE lain pada jenis yang sama, yaitu dilengkapi dua kabin masinis di ujung muka dan belakang, seperti lokomotif di Eropa pada umumnya. Lokomotif CC206 diperuntukkan untuk keperluan angkutan barang dan penumpang di Pulau Jawa. Sementara di Sumatera Selatan, lokomotif ini hanya diperuntukkan untuk keperluan angkutan barang.

Fakta Singkat Jenis dan asal, Sumber tenaga ...
Lokomotif CC206
Lokomotif CC 206 15 01 milik dipo induk Sidotopo (sebelumnya Cipinang) sedang melangsir Kereta api Sancaka di Stasiun Yogyakarta
Jenis dan asal
Sumber tenagaDiesel elektrik
ProdusenGeneral Electric Transportation
ModelGE CM20EMP
Tanggal produksi2012-2013, 2015-2016
Jumlah diproduksi150 buah
Data teknis
Konfigurasi:
  Whyte0-6-6-0
  AARC-C
  UICCo'Co'
Lebar sepur1.067 mm (3 ft 6 in)
BogieFabricated Bogie (PT Barata Indonesia Persero)
Panjang15.849 mm (17 yd 1 ft 0 in)
Lebar2.743 mm (3 yd 0 ft 0 in)
Tinggi3.695 mm (4 yd 0 ft 1,5 in)
Beban gandar15 ton (15 ton panjang; 17 ton pendek)
Jenis bahan bakarHigh-Speed Diesel (HSD)
MesinGE 7FDL-8
Jenis mesin4 langkah, Turbocharger
AlternatorGE 761
GeneratorGE GT601
Motor traksi6 unit
Silinder8 buah
Rem lokomotifWestinghouse 26L
(Terdiri dari: Rem udara tekan, Pengereman dinamis, Rem parkir)
Sistem keselamatanLOCOCOMM™, LOCOTROL® Distributed Power, Train Control/SCADA, Ultra Cab II Signaling, GE Integrated Function Display™, GE BrightStar™ Microprocessor and Computer System
Jenis lonceng: Graham White GW373 E-Bell

Jenis klakson:

  • Nathan P-2 horn
  • Nathan P-2 horn + Nathan KS-1L (CC 206 15 17)
Performansi
Kelajuan maksimum120 kmh (75 mph)
Daya mesin1.680 kW (2.250 hp)
Gaya traksi248 kN (56.000 lbf)
Karier
LokalPulau Jawa (penumpang dan barang)
Sumatera Selatan (barang)
Mulai dinas2013 (generasi I)
2015 (generasi IIA)
2016 (generasi IIB)
Keadaan149 unit beroperasi, 1 unit konservasi.
Tutup

Terdapat perbedaan antara lokomotif CC206 dan lokomotif sebelumnya, antara lain tenaga lebih besar dan tingkat emisi gas buang lebih rendah. Dengan berat lokomotif mencapai 90 ton (89 ton panjang; 99 ton pendek) dengan beban gandar sebesar 15 ton (15 ton panjang; 17 ton pendek) maka jalur rel di Jawa disesuaikan untuk mengakomodasi lokomotif ini

CC206 merupakan lokomotif terakhir produksi GE Transportation yang didesain, diproduksi, dan diekspor secara khusus untuk Indonesia, sebelum divisi tersebut dijual oleh General Electric ke Wabtec pada tahun 2018–2019.[1][2]

Latar belakang

Ringkasan
Perspektif

Keberadaan lokomotif berkabin ganda di Indonesia berawal dari lokomotif berusia tua yang pernah beroperasi, seperti lokomotif CC200, BB301, BB304, dan BB305 CFD. Namun, semua lokomotif tersebut telah berumur lebih dari 30–40 tahun dan banyak dilakukan pengafkiran/perucatan—lokomotif CC200 yang berusia di atas 60 tahun dan seluruh BB305 kini telah dirucat. Lokomotif berkabin ganda tersebut dirancang supaya tidak perlu diputar di pemutar rel sebelum beroperasi.

Pada dasawarsa 2000-an, PT KAI memiliki gagasan untuk memesan lokomotif yang kuat, berkabin ganda, dilengkapi teknologi komputer GE BrightStar™ Sirius yang sebelumnya juga dimiliki oleh lokomotif CC204, serta memiliki layar monitor komputer.

Dalam beberapa tahun terakhir, pengadaan CC204 dinilai kurang efisien. Hal ini disebabkan oleh sedikitnya produksi lokomotif per tahun, tetapi kebutuhan akan lokomotif cukup banyak. Gagasan dalam pemesanan lokomotif CC206 ke General Electric muncul pada 2010 untuk menambah armada PT KAI, digunakan untuk keperluan angkutan barang di Pulau Jawa. Selain itu, lokomotif ini dipesan dalam jumlah banyak. PT KAI mampu mendatangkan seratus unit hanya dalam setahun meskipun didatangkan dalam beberapa generasi—dibandingkan dengan pengadaan 37 unit lokomotif CC204 yang membutuhkan waktu lebih dari 5 tahun.

Pengadaan

Thumb
CC206 15 29 saat baru tiba di Pelabuhan Panjang.

Pada 2012, PT KAI memesan seratus unit lokomotif CC206 (CM20EMP) tanpa bogie buatan General Electric Transportation dengan nilai kontrak sebesar Rp4 triliun.[3] Bogie lokomotif dirakit oleh PT Barata Indonesia (Persero).[4]:44 Pada 2013, 100 unit lokomotif CC206 yang dipesan tiba secara bertahap di Pelabuhan Tanjung Priok. Lokomotif-lokomotif tersebut kemudian diangkut ke Balai Yasa Yogyakarta untuk dilakukan pemasangan bogie.[5]

Pada tahun 2015, PT KAI kembali memesan 50 unit lokomotif CC206 kepada General Electric. Sebanyak 39 unit lokomotif tiba pada 2015, sementara 11 unit sisanya tiba pada 2016.[6] Saat ini, seluruh lokomotif CC206 telah berada di Indonesia dan digunakan untuk keperluan kereta api penumpang dan barang.

Data teknis

Ringkasan
Perspektif

Desain bentuk lokomotif

Desain lokomotif CC206 memiliki kemiripan dengan salah satu lokomotif GE yang beroperasi di Australia, yaitu lokomotif Class 2800 (GE CM30-8) milik Queensland Rail. Sementara itu, desain kabin memiliki kemiripan dengan lokomotif milik China Railway, yaitu China Railways HXN5 (GE ES59ACi) dan lokomotif milik Indian Railways, yaitu Indian Locomotive Class WDG-4G (GE ES43ACmi). Lampu lokomotif seperti lampu kabut dan lampu semboyan masih mengikuti desain lokomotif GE sebelumnya yang beroperasi di Indonesia.

Mesin, spesifikasi lokomotif, dan perangkat elektronik

Lokomotif CC206 menggunakan mesin delapan silinder, GE 7FDL-8 mesin yang sama digunakan pada lokomotif GE untuk KAI sebelumnya namun daya yang dihasilkan sedikit lebih besar yakni 2250 hp serta emisi gas buang lebih rendah.

Lokomotif ini dilengkapi perangkat elektronik komputer GE BrightStar™ Sirius yang dipadukan dengan layar monitor GE Integrated Function Display™ (GE IFD) seperti lokomotif Dash-sehingga menjadikan CC206 sebagai lokomotif yang dilengkapi layar monitor komputer kendali kedua di Indonesia setelah CC205 dan lokomotif GE pertama di Indonesia dengan layar tampilan. Berbeda dengan lokomotif CC204 yang juga menggunakan perangkat elektronik komputer GE BrightStar™ Sirius, tetapi tidak memiliki layar monitor seperti di lokomotif CC206.

Lokomotif ini memiliki klakson yang "Berbeda dan terdengar lebih keras dari lokomotif sebelumnya" karena menggunakan jenis klakson "Nathan P-2 Horn" sehingga ia dijuluki sebagai "Si Puong" atau "Puongs" oleh penggemar kereta api. Selain itu lokomotif ini juga memiliki julukan "Muka Dua" karena memiliki dua kabin masinis dan juga "Badut".

Daya angkut lokomotif ini bisa mencapai 20 gerbong terbuka 50 ton (49 ton panjang; 55 ton pendek), 33-35 gerbong datar, gerbong ketel dan gerbong tertutup maupun 16 kereta penumpang untuk satu lokomotif penarik.[7]

Alokasi

Ringkasan
Perspektif
Thumb
Kereta api Jayakarta yang berdinas Lokomotif CC 206 15 10 SDT sebelum dimutasi Ke Depo Lokomotif Kertapati

Keseluruhan unit lokomotif CC206 generasi pertama yang berjumlah 100 unit, ditempatkan di seluruh depo induk lokomotif yang berada di Pulau Jawa, kecuali Depo Induk Madiun dan Depo Induk Jember. Lokomotif ini utamanya digunakan untuk keperluan angkutan kereta api penumpang unggulan, maupun barang.

Kemudian, sebanyak sebelas unit lokomotif CC206 generasi kedua pada awalnya dialokasikan untuk Depo Induk di Jawa, sementara sisanya sebanyak 28 unit generasi IIA dan 11 unit generasi IIB dialokasikan untuk Divisi Regional III Palembang dan ditempatkan di Depo Induk Kertapati, setelah sebelumnya dilakukan uji coba di Jawa.

Pada 26 Februari 2021, lokomotif CC206 15 09 dan CC 206 15 10 yang sebelumnya milik Depo Lokomotif Sidotopo Surabaya dimutasi menuju Depo Induk Kertapati. Menyusul setelahnya, pada 1 April 2024, lokomotif CC206 15 08 dan CC206 15 11 juga dimutasi ke Depo Induk Kertapati. Seluruh lokomotif CC206 yang berada di Pulau Sumatra digunakan untuk kebutuhan kereta api angkutan batu bara swasta dan berbagai kereta api angkutan barang di Divisi Regional III Palembang.

Depo Induk Lokomotif Sidotopo tercatat sebagai depo lokomotif dengan kepemilikan lokomotif CC206 terbanyak. Saat ini terdapat 1 unit lokomotif CC206 yang berstatus konservasi, yaitu CC206 13 97 yang mengalami tabrakan kereta api Cicalengka 2024.

Insiden

Thumb
Lokomotif CC206 13 23 saat menarik kereta api Argo Lawu, salah satu lokomotif CC206 yang mengalami kerusakan parah di kabin masinis setelah menabrak gerbong pengangkut pipa besar.
Thumb
Lokomotif CC206 13 99 PWT (sekarang BD) saat menarik KA Pangrango. Ini adalah lokomotif yang sama dimana lokomotif ini menabrak truk pakan ternak saat berdinas di KA Turangga.
Thumb
Lokomotif CC206 13 97 BD saat berdinas Kereta api Argo Wilis. Lokomotif yang sama dimana lokomotif tersebut mengalami tabrakan dengan Commuter Line Bandung Raya saat berdinas KA Turangga.

Galeri

Lihat pula

Referensi

Pranala luar

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.