Remove ads
lembaga internal Pemerintah Indonesia era Orde Baru Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban atau umumnya disingkat menjadi Kopkamtib adalah lembaga keamanan internal Pemerintah Indonesia selama era Orde Baru. Kopkamtib didirikan oleh Soeharto pada tanggal 10 Oktober 1965. Lembaga ini berada langsung di bawah komando Soeharto yang kemudian menjadi Presiden Indonesia. Kopkamtib membawahi beberapa lembaga militer atau non-militer yang melaksanakan tugas dan program mereka.
Operational Command for the Restoration of Security and Order | |
Informasi lembaga | |
---|---|
Dibentuk | 10 Oktober 1965 |
Dibubarkan | 5 September 1988 |
Lembaga pengganti |
|
Wilayah hukum | Indonesia |
Status | Dibubarkan |
Pangkopkamtib |
|
Awalnya dibentuk untuk memulihkan keamanan dan ketertiban pascaperistiwa Gerakan 30 September (G30S) dan menghadapi ideologi komunisme selama masa darurat militer usai peristiwa tersebut, peran Kopkamtib diperluas untuk mengamankan kewenangan pemerintah dan organnya dari tingkat pusat sampai tingkat terendah "guna menjamin kelestarian Pancasila dan UUD 1945".[1] Kopkamtib memiliki wewenang untuk melarang unjuk rasa, melakukan penangkapan terhadap figur politik yang "bermasalah", melarang diskusi publik terkait topik sensitif, dan penyensoran media massa.[2] Media dan para pengamat menyebut Kopkamtib sebagai "lembaga super" dan "jantung kekuasaan Orde Baru", merujuk pada kewenangannya yang begitu besar.[3]
Kopkamtib dibubarkan pada tanggal 5 September 1988, dan tugasnya digantikan oleh Badan Koordinasi Bantuan Pemantapan Stabilitas Nasional (Bakorstanas). Bakorstanas bertujuan memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan stabilitas nasional, juga bertindak sebagai penasehat dan dikepalai oleh Panglima ABRI yang langsung melapor kepada presiden.
Kopkamtib dibentuk oleh Presiden Soekarno pada tanggal 10 Oktober 1965 untuk meredakan kemarahan Soeharto karena bukan dia yang ditunjuk sebagai Care taker Men Pangad menggantikan almarhum Ahmad Yani, melainkan yang diangkat sebagai Care taker Men. Pangad Pranoto Reksosamodra sebagai sarana pemerintah Indonesia yang bertujuan memelihara dan meningkatkan stabilitas keamanan dan ketertiban akibat adanya konflik horizontal antara golongan agama dan nasionalis di satu pihak, melawan golongan komunis yang dituduh melakukan pemberontakan pasca G30S. Dalam perkembangan sejarahnya, Kopkamtib dijadiksn lembaga dibawah Menhankam Pangab dalam rangka mewujudkan stabilitas nasional sebagai syarat mutlak bagi berhasilnya pelaksanaan Repelita pada khususnya dan pembangunan jangka panjang pada umumnya.
Didirikan segera setelah terjadi peristiwa Gerakan 30 September. Bisa dikatakan lembaga ini merupakan alat kekuasaan Suharto Orde Baru yang mengkoordinasi sejumlah badan intelejen, mulai dari Bakin sampai dengan intelejen dalam setiap bagian ABRI. Malahan pada kasus-kasus yang dianggap dapat mengganggu stabilitas politik dan ekonomi, Kopkamtib dapat menerobos wewenang departemen sipil, bahkan wewenang ABRI sekalipun. Dengan memperkerjakan personel militer tepercaya untuk melaksanakan tugas-tugas yang bertujuan politik dalam artian luas dan luar biasa, maka Kopkamtib merupakan inti pemerintah Indonesia pada masa hukum darurat perang yang permanen.
Pada tahun 1974 presiden mengambil alih Kopkamtib sebagai organisasi yang berada di bawah pemerintah dengan mengeluarkan Keppres No 9/1974. Bahkan pada tahun 1982, Kopkamtib telah menjadi lembaga militer yang benar-benar tidak bisa dikontrol masyarakat dengan tidak disebutnya lembaga tersebut dalam UU Hankam yang digodok DPR.
Tahun 1988, Presiden Soeharto membubarkan lembaga ini dan menggantikannya dengan Badan Koordinasi Bantuan Pemantapan Stabilitas Nasional (Bakorstanas). Bakorstanas bertujuan memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan stabilitas nasional, juga bertindak sebagai penasehat dan dikepalai oleh Panglima ABRI yang langsung melapor kepada presiden sedangkan di daerah didirikan Badan Koordinasi Bantuan Pemantapan Stabilitas Nasional Daerah (Bakorstanasda) yang diketuai oleh Pangdam. [4]
Selama 23 tahun dari pemerintahan Orde Baru, Kopkamtib telah menjadi gugus tugas pemerintah militer untuk melaksanakan kegiatan keamanan dan intelijen. Lewat serangkaian kegiatan tersebut, Kopkamtib dapat menggunakan seluruh aset dan personalia pemerintahan sipil di Indonesia demi kepentingan apa yang disebut pemerintah Orde Baru sebagai mempertahankan pelaksanaan pembangunan yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Berdasarkan hukum, Kopkamtib tercatat memiliki dasar hukum pertama kali lewat Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) berupa perintah presiden Soekarno untuk mengambil langkah yang dianggap perlu untuk menjamin stabilitas kemananan nasional kepada Mayjend Soeharto yang hingga kini Supersemar tersebut juga masih menjadi misteri.
Pada Maret 1973, MPR mengeluarkan TAP MPR No.X/MPR/1973 tentang Peraturan dan Fungsi Kopkamtib dalam Sistem Keamanan Nasional yang memberikan kekuasaan kepada presiden sebagai mandataris MPR untuk mengambil langkah yang diperlukan untuk suksesnya mengawal pembangunan nasional yang berdasarkan demokrasi Pancasila dan konstitusi UUD 1945 dengan:
Sebelum dibubarkan, Kopkamtib sesuai Keppres No.47/1978 mempunyai 4 fungsi utama:
Dalam wacana hukum dan organisasi, Kopkamtib diarahkan menjadi badan keamanan militer secara darurat yang dimulai dengan dideklarasikannya undang-undang subversi tahun 1957. Struktur yang ada dalam undang-undang inilah yang kemudiaan memberi inspirasi untuk melahirkan Keppress No.47/1978 tentang organisasi Kopkamtib yang memiliki Laksusda di tingkat Kodam dan Laksuswil ditingkat Kowilhan hingga September 1988 diganti dengan Bakorstanas.
Sebagai koordinator kebijakan keamanan pemerintah, Kopkamtib telah menjadi bagian dari peraturan yang ada dalam negara. Fakta ini ditunjukan dengan adanya penggunaan seluruh instrumen negara dan elemen aparat negara sama halnya dengan membuat seluruh ukuran dengan merujuk pada keputusan hukum yang tercermin dalam undang-undang keamanan berdasarkan Pancasila dan Undang-undang dasar 1945. Kopkamtib seperti yang pernah diakui mantan Kapolri Hoegeng Imam Santoso, memiliki kekuasaan untuk memberi perintah kepada polisi dalam melakukan proses interogasi, penangkapan, penahanan yang tidak diatur dalam peraturan nasional yang ada.
Dalam sejarah pendiriannya, Kopkamtib hanya dipimpin oleh 6 orang jenderal yang disebut Panglima Kopkamtib dengan dinamika staf dan personalia yang hampir berubah setiap periode pimpinan,
Panglima Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
No | Foto | Nama | Dari | Sampai | Angkatan | Keterangan | |
Jenderal TNI Soeharto |
TNI Angkatan Darat |
||||||
Jenderal TNI Maraden Panggabean |
TNI Angkatan Darat |
||||||
Jenderal TNI Soemitro |
TNI Angkatan Darat |
||||||
Jenderal TNI (Purn.) Soeharto |
TNI Angkatan Darat |
||||||
Laksamana TNI Sudomo |
TNI Angkatan Laut |
||||||
Jenderal TNI L.B. Moerdani |
TNI Angkatan Darat |
Pangkopkamtib dalam pelaksanaan tugas bertanggungjawab kepada presiden. Tapi selain itu dalam pelaksanaan tugas sehari-hari Pangkopkamtib bertanggungjawab pada Menhankam/Pangab. Antara tahun 1974 –1983, Struktur Pangkopkamtib didampingi oleh Kepala Staf (Kaskopkamtib) dan sekretaris pribadinya (Spri Kaskopkamtib) yang garis staff nya berada pada eselon pembantu pimpinan.
Secara Hirarkis ada 6 kerangka besar pelaksana kebijakan Kopkamtib, mereka adalah:
Dalam susunan organisasi Kopkamtib, Presiden bersama dengan Pangkopkamtib, 5 Eselon pelaksana pusat (Dansatgas Intel, Kadispen Humas, Dan sathub, Kateperpu dan Katodsapu Kopkamtib) Laksuswil dan Laksusda dirajut dengan garis Komando. Sedangkan Menhankam bersama Pangkopkamtib, Laksuswil dan Laksusda disatukan dengan garis pengendalian dan pengawasan.
Adapun selain itu, tetapi termasuk 5 eselon pelaksana di koordinasi oleh Pangkopkamtib langsung. Kopkamtib menurut Keppres No.47/1978 memiliki susunan organisasi yang terdiri dari:
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.