Remove ads
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Kitab Habakuk (disingkat Habakuk; akronim Hab.) merupakan salah satu kitab yang termasuk dalam kelompok kitab-kitab kenabian dan khususnya dalam kelompok nabi-nabi kecil pada Perjanjian Lama di dalam Alkitab Kristen.[1][2] Dalam Tanakh atau Alkitab Ibrani, kitab ini menjadi bagian dari kitab kolektif yang bernama "Dua Belas Nabi", yang termasuk dalam kelompok Nevi'im, atau yang lebih tepatnya dalam kelompok nabi-nabi akhir.
|
|||||
Nama kitab ini merujuk pada tokoh utama kitab ini, yaitu Habakuk, seorang nabi yang diperkirakan hidup di Kerajaan Yehuda pada abad ke-7 SM. Nama "Habakuk" sendiri merupakan serapan dari bahasa Ibrani: חֲבַקּוּק (Khavaqquq). Asal kata tersebut tidak jelas, karena kemunculan nama ini yang hanya dua kali di kitab ini dan tidak adanya bentuk kata serupa dari nama ini di kitab lainnya.[3][4] Namun, kata ini diperkirakan berasal dari kata dalam bahasa Akkadia: 𒄩𒄠𒁀𒄣𒄣 (ḫambaqūqu, "sejenis tanaman herbal aromatik") atau dari akar kata bahasa Ibrani ח־ב־ק (kh-b-q, "berhubungan dengan rangkulan, genggaman, dekapan, dsb.").[4]
Struktur sastra kitab Habakuk didasarkan atas 2 kali tanya jawab antara nabi Habakuk dengan Allah. Pertanyaan nabi pertama berasal dari keluhan dari sang nabi atas tidak adanya keadilan dan kurangnya perhatian Allah akan hal itu. Pertanyaan kedua kepada Allah adalah mengenai keadilan dari Allah sendiri mengenai serangan yang dilakukan oleh Kasdim. Bentuk kitab Habakuk serta pesannya timbul dari penafsiran yang memperlihatkan adanya tiga tahap perkembangan, baik perkembangan sastra maupun teologi. Tahap pertama diperlihatkan oleh sebuah pidato mengenai penghukuman yang disampaikan kepada Yehuda yang terdapat dalam Habakuk 1:5–11. Tahap kedua merupakan suatu penggabungan dari nubuat sang nabi ke dalam suatu perdebatan dengan Allah yang terdapat dalam Habakuk 1:12–2:4. Tahap ketiga merupakan suatu tambahan berupa hymne (mazmur) kemenangan dari sang nabi yang terdapat dalam Habakuk 3:1–19. Nyanyian mazmur ini didasarkan pada kepercayaan sang nabi bahwa akan tiba waktu di mana Allah akan mengembalikan keadilan ke atas bumi.[5]
Kitab ini dibagi menjadi 3 pasal.[6][7]
Habakuk 1 terdiri dari 17 ayat yang dibagi menjadi 3 bagian dengan satu tema yaitu penuntutan atau pengaduan.[6]
Habakuk 2 terdiri dari 20 ayat yang dibagi menjadi 2 bagian,yaitu:
Habakuk 3, yang terdiri dari 19 ayat, merupakan doa yang dinaikkan oleh sang nabi kepada Allah karena Ia masih memberikan pengampunan di tengah kemarahan-Nya. Doa ini merupakan mazmur sang nabi bahwa Allah akan mendatangkan penghukuman bagi bangsa-bangsa terutama Kasdim dan keselamatan bagi Israel. Bagian ini juga menunjukkan ekspresi iman dari sang nabi.
Kalimat ini dikutip pada zaman gereja mula-mula yang berbunyi:
Kitab ini termasuk dalam kategori para nabi periode Neo-Babilonia.[8]
Kitab Habakuk diyakini ditulis oleh nabi Habakuk, sekitar 605 SM - 586 SM sebelum kerajaan Yehuda berada dalam pembuangan.[10] Penulis kitab ini kemungkinan hidup sezaman dengan nabi Yeremia.[10] Ia merupakan seorang nabi yang berasal dari Yehuda.
Kitab Habakuk tidak begitu banyak menyediakan informasi mengenai identitas serta latar belakang sejarah dari nabi Habakuk sendiri.[11] Tidak ada yang mengetahui mengenai kehidupannya, keluarganya, dan asal usulnya. Berdasarkan Habakuk 3, kuat dugaan bahwa ia merupakan seorang Lewi yang bertugas untuk menyelenggarakan ibadah dalam Bait Allah di Yerusalem. Selain itu, tugasnya juga menyusun dan mengatur doa dan mazmur untuk digunakan dalam Bait Allah.[12]
Mengenai waktu penulisan kitab ini masih belum bisa ditentukan dengan pasti. Namun, beberapa bukti menunjukkan bahwa kitab ini ditulis pada periode orang Kasdim.[13] Salah satu buktinya adalah pada Habakuk 1:6.[14] Hal ini menguatkan bahwa nubuatan nabi Habakuk mendekati abad ke-7 SM setelah "Perang Karkemis" yaitu pada masa pemerintahan Yoyakim.[12] Itu berarti bahwa waktu penulisan nabi Habakuk berada di antara masa Nahum dan Zefanya. Pada masa itu, Bait Allah masih berdiri dan pelayanan musik di Bait Allah masih dilaksanakan. Hal ini ditunjukkan dalam Habakuk 2:20 dan 3:19. Pada masa itu, orang Kasdim tengah bangkit dan mulai untuk membunuh bangsa-bangsa.[6][7]
Judul perikop dalam Kitab Habakuk menurut Alkitab Terjemahan Baru oleh LAI adalah sebagai berikut.
Terdapat beberapa tema teogis dalam kitab Habakuk. Tema teologis yang menjadi perhatian dari Habakuk adalah keadilan. Hal ini yang membuat Habakuk berada dalam tradisi nabi-nabi Israel. Beberapa nabi terdahulu yang juga ikut menggemakan mengenai keadilan yaitu Yesaya dan Yeremia. Dalam Kitab ini diperlihatkan bahwa sang Nabi tidak bisa memahami keadilan Allah. Ia tidak bisa memahami tindakan YHWH yang memakai perantara, yang begitu angkuh dan menentang Allah, untuk menghukum bangsa Israel. Keadilan Allah sangat sulit untuk dipahami karena apa yang Allah lakukan tidak selalui bisa diperkirakan hanya dengan perasaan dan penglihatan. Ada dunia keadilan yang hanya dapat dipahami oleh Allah sepenuhnya. Bangsa Israel juga nabi Habakuk harus dapat menerima keadilan Allah dengan iman bukan dengan apa yang mereka buktikan dengan akal.[5][8]
Kitab ini mempunyai ayat kunci yang terdapat dalam Habakuk 2:4, yaitu:[6][5]
הִנֵּה עֻפְּלָה, לֹא־יָשְׁרָה נַפְשׁוֹ בּוֹ; וְצַדִּיק, בֶּאֱמוּנָתוֹ יִחְיֶה. (Teks Ibrani)
hinneh uppelah, lo-yasyerah nafsyo no; wetsaddiq, be'emunato yikhyeh.Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya. (TB)
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.