Loading AI tools
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Kitab Amos (disingkat Amos; akronim Am.) merupakan salah satu kitab yang termasuk dalam kelompok kitab-kitab kenabian dan khususnya dalam kelompok nabi-nabi kecil pada Perjanjian Lama di dalam Alkitab Kristen. Dalam Tanakh atau Alkitab Ibrani, kitab ini menjadi bagian dari kitab kolektif yang bernama "Dua Belas Nabi", yang termasuk dalam kelompok Nevi'im, atau yang lebih tepatnya dalam kelompok nabi-nabi akhir.[1]
|
|||||
Nama kitab ini merujuk pada tokoh utama kitab ini, yaitu Amos, seorang peternak domba dari Tekoa yang menjadi nabi di Israel Samaria pada zaman pemerintahan Raja Yerobeam bin Yoas. Nama "Amos" sendiri merupakan serapan dari kata dalam bahasa bahasa Ibrani: עָמוּס (Amos), yang awalnya secara harfiah berarti "muatkan" dalam modus imperatif, lalu berkembang menjadi arti "muatan" atau "beban".[2]
Kitab Amos ini terdiri dari beberapa bagian. Pembagian isi tersebut adalah sebagai berikut:[1]
Kitab Amos diyakini ditulis oleh nabi Amos. Data diri mengenai Amos tidak diketahui dengan jelas di luar dari tulisan-tulisannya.[4] Amos adalah seorang peternak domba dan penduduk asli dari Tekoa (saat ini di dalam kota Palestina modern, Tuqu') Amos 1:1, suatu desa di pinggiran Kerajaan Yehuda, kira-kira 16 km di sebelah selatan Betlehem.[5][4] Pelayanan Amos dilakukan pada masa pemerintahan Uzia di Yehuda dan Yerobeam bin Yoas di Israel.[1]
Dalam penetapan tanggal penulisan, dugaan kuat bahwa kitab ini ditulis pada masa pemerintahan Uzia di Yehuda dan Yorebeam II di Yerusalem.[1][4] Salah satu ahli yang bernama R. Thiele menyebutkan tahun 782-753 sebagai tahun-tahun pemerintahan Yorebeam dan tahun 767-740 sebagai tahun di mana Uzia berkuasa.[1] Jika mengikuti asumsi ini maka kita dapat menyimpulkan bahwa masa pelayanan Amos adalah sekitar 16 tahun.[1] Namun, Hal ini masihlah sebuah asumsi karena belum dibuktikan dengan bukti yang cukup kuat.[1]
Judul perikop dalam Kitab Amos menurut Alkitab Terjemahan Baru oleh LAI adalah sebagai berikut.
Latar belakang Kitab Amos perlu dilihat dalam kondisi politik, kondisi sosial, dan kondisi keagamaan di Israel pada sekitar pertengahan abad ke-7 SM.[6] Hal ini dapat membantu kita untuk mengetahui bagaimana konteks pelayanan Amos.[6]
Kondisi politik pada saat itu berada di tengah masa perebutan kekuasaan antara Asyur dan Aram.[6] Peperangan ini membuat Israel bagian utara yang diperintah Yehu seorang raja dari Israel pada tahun 842 mengalami kesulitan.[6] Namun, ketika Asyur menghancurkan Damsyik yaitu ibu kota Aram maka terlepaslah Israel bagian utara.[6] Pada masa pemerintahan Yorebeam tahun 783 Sebelum Masehi, ia mengembalikan daerah Israel dari Hamat sampai Laut Araba.[6] Ia memerintah selama empat puluh satu tahun lamanya.[6] Sementara di Israel bagian selatan yang diperintah Uzia, rakyat mengalami kemakmuran.[6] Ia memerintah selama lima puluh dua tahun lamanya.[6]
Kondisi sosial dalam kitab Amos ini sangat makmur.[6] Rakyat tidak mengalami kelaparan atau kekurangan bahan makanan.[6] Rakyat hidup dengan kemewahan, kesenangan, dan kepuasan jasmani.[6] Namun demikiian, kemewahan dan kepuasan jasmani itu adalah hal yang semu.[6] Hal ini dikarenakan banyak ketimpangan seperti adanya ketidakadilan kaum kaya terhadap yang miskin, tanah dikuasai oleh kelompok-kelompok tertentu, hakim-hakim tidak menjalankan fungsinya dengan baik, orang-orang kaya yang memeras orang-orang miskin.[6] Hal ini yang menjadi keluhan dari Amos.[6]
Agama pada masa itu sangat banyak.[6] Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya kuil-kuil dari para dewa seperti Baal di Betel, Gilgal, Bersyeba dan sebagainya.[6] Hal inilah yang menjadi masalah bagi Amos.[6] Imam-imam pada saat itu tidak melawan kesalahan yang telah terjadi di tengah masyarakat Israel, melainkan membiarkan hal itu terjadi bahkan mendukung kesalahan itu.[6] Ketidaksadaran akan kesalahan yang telah diperbuat oleh bangsa Israel merupakan salah satu contoh kebutaan rohani yang terjadi pada masa itu.[6]
Dalam kitab Amos, terdapat banyak tema teologis yang dapat diangkat.[1] Tema ini tentu saja tidak lepas dari apa yang dirasakan serta dikatakan Amos.[1]
Hal ini merupakan salah satu hal yang ditekankan oleh Amos.[1] Amos mengatakan hal ini di tempat di mana agama dan politik memegang kuasa penuh atas masyarakat.[1] Amos menekankan bahwa Allah jauh lebih berkuasa dibanding dengan agama maupun politik.[1] Hal ini dikarenakan Allah berdiri di atas mereka.[1] Berkaitan dengan hal ini, Amos juga ingin mengingatkan kesalahan Israel yang pada saat itu berpaling dari YHWH.[1] Amos melihat ini sebagai suatu kesalahan yang akan mendatangkan penghukuman Allah kepada Israel.[1] Penghukuman ini juga tidak lepas dari ketidaktaatan Israel atas perjanjian yang telah mengikat Allah dengan Israel.[1]
Dalam hal agama, Amos melihat adanya penyelewengan yang dilakukan oleh para pemimpin ibadah, salah satunya adalah Amazia.[1] Keagamaan di Kerajaan Utara pada saat itu memang sama sekali tidak mengalami kekurangan karena persembahan dan persepuluhan terus berjalan.[1] Namun, motivasinya tidak lagi untuk menunjukkan ketaatan tetapi untuk memenangkan Allah agar mendapat pemuasan terhadap diri sendiri.[1] Hal ini yang menyebabkan terjadi perdebatan antara Amazia dengan Amos.[1] Selain itu, dalam bidang kemasyarakatan terdapat suatu ketimpangan.[1] Adanya ketidakadilan dalam pengadilan dalam Amos 5:10 dan kekacauan di pasar dalam Amos 8:4.[1] Orang-orang yang miskin pada masa itu menjadi korban dari orang-orang kaya.[1] Hal ini menyebabkan akan datangnya kehancuran atau kutuk atas Israel.[1]
Harapan dan masa depan ini merupakan salah satu tema teologis dalam kitab Amos.[1] Harapan dan masa depan ini bersifat eskatologis.[1] Hal ini digambarkan dengan konsep Hari Tuhan dalam kitab Amos.[1] Hari Tuhan dalam kitab Amos dianggap sebagai hari pemulihan, suatu hari di mana bangsa Israel akan dikeluarkan dari pembuangan, keturunan Daud akan dipulihkan, kerajaan Allah yang akan diperluas, dan sebagainya.[1] Namun, dugaan kuat bahwa pembicaraan mengenai Hari Tuhan dalam kitab Amos ini bukanlah tulisan asli dari Amos sendiri.[1] Namun, kitab Amos tidak menyebutkan dengan spesifik dan detail mengenai kapan Hari Tuhan itu datang.[1]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.