Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

BTV (Indonesia)

Jaringan televisi digital di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

BTV (Indonesia)
Remove ads

BTV (dahulu bernama Q Channel, QTV dan BeritaSatu)[2] adalah sebuah jaringan televisi swasta digital di Indonesia yang dimiliki oleh B Universe. Jaringan ini bermula dari saluran yang berfokus pada penonton televisi berlangganan dan kalangan menengah ke atas. Sempat berganti nama, nama BTV mulai digunakan pada 11 Oktober 2022, dan siarannya mulai dapat disaksikan di berbagai daerah di Indonesia.

Fakta Singkat Jenis, Negara ...
Remove ads
Remove ads

Sejarah

Ringkasan
Perspektif

Q Channel/QTV

Mulanya BTV bersiaran dengan nama Q Channel (singkatan dari Quick Channel),[3] yang dirintis oleh salah satu petinggi RCTI dan SCTV, Peter F. Gontha.[4] Q Channel memulai siaran percobaannya pada tanggal 1 Mei 1998 dan diluncurkan pada tanggal 29 Mei 1998. Sebagian besar konten saluran ini ditargetkan untuk eksekutif, segmen masyarakat berpenghasilan tinggi yang berpengaruh dan para pembuat keputusan. Acara-acaranya sebagian besar terdiri dari bincang-bincang dan infotainment yang terkait dengan bisnis, ekonomi, politik, gaya hidup, dan hiburan, seperti dalam Impact dan TV Magazine.

Pada tanggal 15 September 2005, Q Channel berganti nama menjadi QTV.[3] Merupakan televisi sindikasi pertama di Indonesia, QTV bertindak menjadi penyedia konten (dalam hal ini direlai siarannya) bagi sejumlah stasiun televisi/radio lokal di daerah-daerah,[3] meskipun sebenarnya siarannya juga dapat dinikmati secara mandiri di beberapa televisi berlangganan, seperti Indovision.[5] Selain karena perluasan siarannya, pergantian nama menjadi QTV menurut Gontha juga dimaksudkan sebagai harapan agar saluran televisi ini dapat terus memenuhi keinginan penonton dan mencoba mengembangkan public sphere.[3] Program-programnya meliputi bisnis, informasi, pendidikan dan hiburan. Sama seperti Q Channel, QTV juga masih memfokuskan siarannya pada acara talk show (contohnya Sudut Bidik,[6] Soegeng Sarjadi Forum, Oposisi dan Leader of Indonesiasatu – Media Mencari Pemimpin),[7][8][9] dan menargetkan penonton kelas atas yang diperkirakan sebanyak 2 juta pemirsa.[10]

Baik Q Channel dan QTV berada di bawah badan hukum/pengelolaan PT Jaring Data Interaktif (JDI), yang juga mengelola saluran sejenis bernama Swara,[11] dan beberapa media lain seperti 88888.com,[12] menyediakan jasa internet satelit,[13][14] maupun proyek bernama Indonesian Multimedia Education Network.[15] Nasib PT JDI dan Q Channel sebenarnya hampir di ujung tanduk pada tahun 2004, ketika digugat pailit oleh PT Bursa Efek Jakarta. Namun, kemudian gugatan tersebut dimentahkan di pengadilan akibat kurang bukti.[16][17]

BeritaSatu

Pada tanggal 1 September 2011, QTV bertransformasi menjadi BeritaSatu yang selanjutnya diluncurkan pada tanggal 3 September 2011.[18][19] Perubahan ini terjadi seiring bergabungnya Gontha ke Grup Lippo dan keinginan dari grup milik keluarga Riady tersebut untuk terjun ke bisnis media massa.[20] Sebelum pergantian nama tersebut, Lippo (lewat PT First Media News dan PT First Media Production) dikabarkan sudah mengakuisisi 100% saham PT Jaring Data Interaktif, pengelola QTV pada 20 Januari 2011 dari Alanberg Pte. Ltd., Asian Future Ltd., dan PT Persada Giri Abadi dalam transaksi bernilai Rp 10 miliar.[21] Untuk menyukseskan televisi barunya, Lippo selain dibantu Gontha, juga merekrut sejumlah jurnalis senior seperti Don Bosco Selamun dan Nunung Setiyani dalam jajaran pimpinan redaksi BeritaSatu.[22] Pada saat kemunculannya, BeritaSatu memiliki target ambisius, yaitu menjadi televisi berita lokal sekelas internasional, seperti CNN dan BBC News.[23][24]

BeritaSatu merupakan saluran televisi berita, sehingga menjadi pesaing untuk media sejenis, namun dengan target pasar kelas atas.[25] Fokus dari program-program BeritaSatu ada di konten berita, terutama terkait keuangan, informasi politik, kemasyarakatan dan olahraga,[26] ditambah acara-acara current affairs.[27] Dibandingkan dengan saluran berita lain, BeritaSatu mengklaim mereka lebih unggul dengan mata acara yang dominan berita selama 24 jam nonstop dan pemberitaannya yang lebih imparsial dengan mengutamakan kebaikan bersama.[28] Mulanya, di bulan Januari 2012, BeritaSatu berniat akan bersiaran selama empat jam perhari, yang akan ditingkatkan menjadi 7-8 jam perhari. Belakangan, siarannya kemudian dapat dilakukan selama 24 jam nonstop. BeritaSatu juga merupakan salah satu saluran televisi pertama di Indonesia yang mengadopsi teknologi gambar beresolusi tinggi (HD). Selain bersiaran sebagai saluran yang berdiri sendiri, nama "BeritaSatu" kemudian juga sempat digunakan pada saluran-saluran lainnya (yang dibawah satu atap), seperti BeritaSatu World, BeritaSatu English, BeritaSatu Sports, BeritaSatu Lifestyle, BeritaDua,[29][30] ditambah sebuah portal berita (BeritaSatu.com).

Siaran BeritaSatu awalnya hanya dapat ditangkap di pelanggan televisi kabel First Media, tetapi kemudian seiring kerjasama dapat disaksikan di televisi berlangganan lain seperti Aora dan TelkomVision.[31][32] Dalam beberapa waktu, siaran BeritaSatu juga sempat direlai oleh beberapa stasiun televisi lokal di sejumlah daerah, seperti PKTV, TV-M, Riau Channel,[33][34] Duta TV, PALTV, Manado TV dan lainnya.[27] Namun, menjelang akhir 2010-an, upaya perluasan siaran tersebut dihentikan dan BeritaSatu hanya dapat disaksikan secara terestrial di Jabodetabek dan Banten lewat siaran digital.

Dalam kinerjanya, BeritaSatu pernah mengklaim sebagai saluran berita No. 1 di Indonesia pada 2014 yang memiliki penonton potensial sebanyak 26 juta,[35] dan telah mengalami peningkatan penonton ratusan kali lipat sejak diluncurkan.[28] Meskipun demikian, seperti media-media di bawah BeritaSatu Media Holdings lainnya,[24] pada akhirnya bisa dikatakan BeritaSatu kurang begitu berhasil dibanding pesaingnya yang bisa diterima secara free-to-air. Apalagi, setelah Don Bosco Selamun mengundurkan diri dari kepemimpinan BeritaSatu, saluran televisi ini nampak sulit berinovasi, seperti dalam kekritisan beritanya.[23] BeritaSatu pun kemudian di tahun 2019 sempat memproklamasikan dirinya sebagai "televisi berita finansial" yang menyuarakan hal-hal positif,[36] yang sayangnya kurang banyak membantu. Akhirnya, BeritaSatu terpaksa mem-PHK karyawannya pada Oktober 2021[37] dan Maret 2022, yang mencapai 70% dari keseluruhannya (250 orang). Tidak tanggung-tanggung, pekerja yang terkena PHK termasuk wakil pemimpin redaksi, manajer dan produser dari saluran berita ini.[38] Pasca-PHK massal tersebut, awalnya BeritaSatu direncanakan akan menghentikan siaran televisinya, dengan berganti konsep menjadi penyedia video berita di aplikasi dan situs video sharing.[23]

BTV

Belakangan, di bulan Oktober 2022, muncul kabar bahwa BeritaSatu akan mengalami perubahan ke "era baru" seperti logo yang disisipkan di pojok kanan bawah siarannya.[39] "Era baru" yang dimaksud adalah perubahan fokus dari media yang awalnya memfokuskan ke berita saja, juga kini ke hiburan.[40] Di tanggal 11 Oktober 2022 pukul 09.53 WIB, perubahan tersebut resmi diwujudkan lewat pergantian nama dari BeritaSatu menjadi BTV. Seremoni pergantian nama tersebut dilakukan dalam pembukaan BNI Investor Daily Summit 2022 oleh Presiden Joko Widodo,[41] yang juga dihadiri oleh beberapa pejabat.[42]

Di saat yang sama, juga dilakukan penggantian nama pada induknya selama ini, dari BeritaSatu Media Holdings menjadi B Universe. Nama B Universe ("semesta B") dimaksudkan agar informasi yang ada bisa ditangkap dan bisa dirangkum dalam sebuah berita yang tersampaikan ke masyarakat, atau dapat juga diartikan B Seen - B Look ("dilihat – dipandang"), di mana media-media di bawah induk tersebut menjadi media yang dipertimbangkan, dipercaya dan menginspirasi. B Universe dan medianya (termasuk BTV) juga ditargetkan dapat memberi kontribusi dengan membuka ruang diskusi yang kritis dan konstruktif mengenai arah bangsa ke depan.[43] Meneruskan apa yang dirintis oleh BeritaSatu Media Holdings, B Universe dapat dinikmati secara multiplatform oleh media-media di bawahnya, seperti koran Investor Daily.[44]

Menurut suatu sumber, pergantian nama tersebut dilakukan pasca Lippo Group menjual 80% saham BeritaSatu kepada mantan Menteri Perdagangan dan pengusaha Enggartiasto Lukita pada Juli 2022. Pasca-penjualan tersebut, Lippo dikabarkan masih memegang 20% sisa sahamnya.[45][44] Namun, kurang jelas apakah semua media massa di bawah BeritaSatu Media Holdings ikut dijual atau tidak. Yang pasti, Enggartiasto tercatat sudah duduk sebagai Executive Chairman dari B Universe (dan sebelumnya BeritaSatu Media Holdings) pada bulan September 2022.[46] Pada laporan tahunan PT First Media Tbk (entitas milik Lippo) 2023, BTV (dan B Universe) justru disebutkan sebagai salah satu portofolio miliknya.[2] Hal ini membuat siapa pemilik pasti B Universe masih simpang siur hingga 2024, dengan kemungkinan adanya dua entitas yang saling bekerjasama, masing-masing milik Enggartiasto (PT Bersatu Universe Digital Indonesia)[47] dan Lippo (PT First Media News),[2] namun dengan bendera brand yang sama.[48] Baru pada 6 Desember 2024, PT First Media Tbk menjual keseluruhan sahamnya di pengelola BTV, PT First Media News dan PT First Media Production kepada PT Bersatu Universe Digital Indonesia,[2] sehingga kini B Universe benar-benar lepas dari Grup Lippo.[49]

Setelah pergantian nama, program-program BeritaSatu yang didominasi acara berita, dirombak total. Acara beritanya misalnya berganti dari Jurnal ke BeritaSatu, sementara kemudian program acaranya menjadi banyak didominasi acara majalah berita (sejenis On The Spot). Ditargetkan segmen acaranya akan diperluas ke siaran olahraga, hiburan dan musik,[50] yang diklaim akan berkualitas dan menargetkan segala segmen usia dan jenis kelamin.[51] Selain perubahan pemrograman, hal penting lain yang dilakukan BTV setelah pergantian nama adalah perluasan siaran. Dari awalnya hanya bersiaran secara terestrial di Jabodetabek dan ditambah di televisi berlangganan, ditargetkan BTV akan hadir di 90 kota di Indonesia lewat siaran digital yang akan segera diberlakukan lewat penghentian siaran analog.[43]

Pada pertengahan Agustus 2023, BTV menjalin kerjasama dengan Multivision Plus (MVP), dimana BTV akan menjadi mitra strategis MVP dalam memasok konten-konten produksinya.[52] Lewat kemitraan tersebut, beberapa sinetron produksi MVP seperti Titipan Ilahi, Suami-Suami Takut Istri, dan program lainnya pun muncul di BTV.[53] Di bulan berikutnya, MVP dan B Universe meneken kemitraan strategis lewat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Enggartiasto Lukita dan Raam Punjabi pada 20 September 2023 di Multivision Tower, Jakarta Selatan.[54] Setelah MoU tersebut, MVP akan mengakuisisi 30% saham B Universe, yang diharapkan mampu menyumbang 30% pendapatan MVP sekaligus menandai masuknya perusahaan produksi film itu ke industri penyiaran. Namun sayangnya, per tanggal 1 Februari 2024, program Multivision tiba-tiba menghilang dari layar BTV. Dengan alasan perbedaan strategi bisnis, kerjasama antara B Universe (termasuk BTV) dan MVP pun resmi berakhir sejak 13 September 2024.[55]

Sebagai ganti MVP, B Universe kemudian menjalin kerjasama dengan Disway dan RANS Entertainment. Kerjasama dengan Disway diumumkan oleh Enggartiasto dan Dahlan Iskan ketika penyelenggaraan acara "Malam Apresiasi Satu Inspirasi 2024" di tanggal 25 Juli 2024. Kerjasama ini diharapkan mampu membuat Disway dan B Universe saling melengkapi dan memperkuat kedua belah pihak hingga membentuk raksasa media yang mencakup 400 media network, ditambah memperluas jangkauan pemberitaan kedua media.[56][57] Sebulan kemudian, pada 21 Agustus 2024, kerjasama dengan RANS disepakati, yang menghasilkan penayangan program Dunia RANS dan akses langsung ke video-video Raffi Ahmad oleh BTV.[58] Di tahun ini juga, tepatnya pada bulan Februari 2024, B Universe (termasuk BTV di dalamnya) mulai memindahkan kantor pusat dari Commodity Square (sekarang CFX Tower), Gatot Subroto, Jakarta Selatan, ke Kompleks Superblok Tokyo Hub PIK 2, Tangerang, Banten.[1]

Pada 1 Januari 2025, terjadi beberapa perubahan pada siaran BTV. Logonya yang sebelumnya disisipkan di pojok kanan bawah, kini berpindah ke pojok kanan atas dan desainnya sedikit diubah sebagai bentuk penyegaran. Di saat yang sama, BTV juga bertransformasi dari saluran yang (masih banyak) didominasi berita menjadi saluran bergenre umum (hiburan). Sedangkan program beritanya mayoritas berpindah ke saluran bernama BeritaSatu yang "lahir kembali" (dahulu IDTV). Hal ini menandai perubahan strategi BTV ketiga kalinya, setelah sebelumnya berusaha bertahan dengan porsi acara berita dan hiburan yang seimbang, lalu menjadi penyiar produksi Multivision Plus, dan saat ini mencoba menayangkan acara hiburan berupa serial animasi hingga majalah berita. Diduga, gonta-ganti strategi ini dilakukan karena kinerja BTV selama ini belum kunjung membaik (masih merugi).[48][59]

Remove ads

Identitas

Riwayat slogan

Sebagai Q Channel

  • Executive Television (29 Mei 1998—15 September 2005)

Sebagai QTV

  • Watch.Know.Decide. The Channel For Decision Makers (15 September 2005—3 September 2011)

Sebagai BeritaSatu

  • Warnai Hidupmu (3 September 2011—1 April 2016)
  • Nomor Satu (1 April 2016—11 Oktober 2022)

Sebagai BTV

  • Bersatu Menginspirasi[a] (11 Oktober 2022—30 September 2024)
  • Televisi Paling Menghibur (20 Juni 2024—sekarang)

Slogan spesial HUT

Sebagai BTV

  • Onederful and 1nspring Journey (1 Tahun BTV, bersama B Universe)

Slogan spesial lainnya

Sebagai BTV

Remove ads

Acara

Penyiar

Jaringan siaran

Ringkasan
Perspektif

Saat ini, jangkauan siaran BTV mencakup 14 provinsi di Indonesia (dan akan terus bertambah sewaktu-waktu), baik disiarkan secara relai nasional maupun melalui stasiun televisi lokal yang merupakan anggota jaringan Disway secara relai (hanya bersiaran selama 2 jam setiap hari).

Relai nasional

Informasi lebih lanjut Nama Jaringan, Nama Stasiun ...

Jaringan Disway

Informasi lebih lanjut Nama Jaringan, Nama Stasiun ...

Siaran di Jabodetabek dan Banten

BTV (dahulu BeritaSatu) tidak memiliki Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) sehingga mengandalkan perusahaan lain yang telah mendapat IPP untuk dapat mengudara secara terrestrial digital, bernama PT Banten Sinar Dunia Televisi. Awalnya perusahaan ini mengajukan IPP ke KPID Banten pada 2008 dan meraih IPP tetap pada April 2012 (No. 221/KEP/M.KOMINFO/04/2012 tanggal 13 April 2012),[63] dengan wilayah siar di Malingping di kanal 24 UHF menggunakan nama udara BSTV. Namun dalam perkembangannya BSTV tidak terdengar bersiaran di Malingping, hingga pada pertengahan 2012, dapat memenangkan seleksi penyelenggara mux televisi digital untuk wilayah Jabodetabek dan Banten yang diadakan pemerintah. Sebenarnya kemenangan stasiun televisi lokal ini sempat diperdebatkan karena statusnya yang tidak pernah mengudara tersebut.[64][65][66][67] Kemungkinan saja, BSTV berhasil memenangkan tender karena merupakan stasiun televisi yang paling banyak menjanjikan akan memberikan set-top box (STB), yaitu sebesar 3 juta unit.[68]

Meskipun awalnya misterius, namun akhirnya terungkap bahwa BSTV memiliki afiliasi dengan BeritaSatu (maupun perusahaan saudaranya di bawah Lippo Group) karena sepanjang bersiaran sejak 2013, BSTV tidak pernah bersiaran secara independen dan kanalnya hanya berisi saluran dari grup tersebut, yaitu BeritaSatu itu sendiri, ditambah dengan saluran lain seperti BeritaSatu World, BeritaSatu English/Jakarta Globe News Channel, dan dahulu MiX dan Hi! (kanal in-house First Media).[69] Selain itu, tanda-tanda lain yang menunjukkan keterkaitan BSTV dengan Lippo adalah kantor pusatnya yang ada di Lippo Karawaci, pernyataan Gontha yang mengiyakan komitmen 3 juta STB saat masih menjadi pimpinan First Media, dan laporan keuangan dari bank milik Lippo, Bank Nationalnobu yang menyatakan bahwa BSTV berada dalam "kesamaan pengendali".[70][71] Namun, sayangnya BSTV tercatat tidak pernah memenuhi janjinya dengan hanya tercatat sekali membagikan STB-nya tersebut di Malingping pada Agustus 2014.[72]

Untuk siaran dan mux-nya sendiri, BSTV memulai operasionalnya sejak 2013, namun tidak secara mandiri karena menyiarkan siaran BeritaSatu sebagai penyedia konten; hal ini menjadikan BSTV hanya menjadi pengelola multipleks/MUX untuk Jabodetabek dan Banten menggunakan kanal 36 UHF. Adapun siarannya dipancarkan dari di tiga lokasi khusus Jabodetabek, yaitu Jakarta Barat (St Moritz), Jakarta Pusat (Gajah Mada Plaza) dan Bekasi (Grand Mall Bekasi); ketiga pemancar tersebut membawa siaran dari BeritaSatu ditambah dua saluran afiliasinya, BeritaSatu English dan BeritaSatu World. Sedangkan pemancar BSTV yang membawa siaran BeritaSatu saja, berada di tiga lokasi di Banten (Serang-Cilegon, Pandeglang dan Lebak-Malingping).[73] Identitas BSTV (seperti logo/nama) pada umumnya tidak ditampilkan dalam siaran BeritaSatu (walaupun sempat dilakukan awalnya),[74] sehingga relatif kurang dikenal. Walaupun demikian, kadang-kadang nama "BSTV" juga digunakan sebagai singkatan BeritaSatu itu sendiri.[75]

Belakangan, ketika pemerintah menetapkan ulang penyelenggara multipleksing menjelang penghentian siaran analog 2022, nama BSTV tidak masuk dalam daftar penyelenggara mux. Ditambah dengan pergantian kepemilikan BeritaSatu/BTV, membuat BSTV kemudian mengembalikan hak penyelenggara mux-nya ke pemerintah, yang berarti menghentikan siarannya secara mandiri.[76] BTV sendiri sebagai saluran yang selama ini disiarkan BSTV kemudian berpindah ke mux lain, seperti di Jabodetabek pindah ke mux RTV, sedangkan saluran-saluran lainnya yang disiarkan mux BSTV selama ini (seperti BeritaSatu World dan BeritaSatu English) menghilang.[77]

Remove ads

Manajemen

Daftar direktur utama

Informasi lebih lanjut No, Nama ...

Direksi saat ini

Struktur dewan direksi BTV saat ini adalah sebagai berikut:

Informasi lebih lanjut Nama, Jabatan ...

Komisaris saat ini

Struktur dewan komisaris BTV saat ini adalah sebagai berikut:

Informasi lebih lanjut Nama, Jabatan ...
Remove ads

Lihat pula

Catatan

  1. Slogan tersebut digunakan kembali pada nama stasiun televisi BeritaSatu, juga digunakan pada saat nama program acara yang sama.
  2. Slogan tersebut hanya digunakan selama bulan Ramadan.

Referensi

Pranala luar

Loading content...
Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads