Kota Medan

ibu kota Provinsi Sumatera Utara, Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Kota Medan

Medan (Jawi: ميدن; Surat Batak: ᯔᯩᯑᯉ᯳; Hanzi: 棉蘭; Tamil: மேடான்) adalah ibu kota Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota terbesar keempat di Indonesia setelah DKI Jakarta, Surabaya, dan Bandung serta kota terbesar di luar Pulau Jawa, sekaligus kota terbesar di Pulau Sumatra.[13][14][15]

Fakta Singkat Medan, Transkripsi bahasa daerah ...
Medan
Kota Medan
Transkripsi bahasa daerah
  Abjad Jawiميدن
  Surat Batakᯔᯩᯑᯉ᯲
  Hanzi棉蘭
  Aksara Tamilமேடான்
Thumb
Dari kiri atas searah jarum jam: Istana Maimun, Monumen Guru Patimpus Sembiring Pelawi, Balai Kota Lama, kawasan Masjid Raya Al Mashun, dan Tugu SIB.
Thumb
Etimologi:
  • Maidhan/Maidhanam
    (tanah lapang; tempat yang luas)
  • Madan
    (sembuh)
  • Maiden
    (tanah datar)
Julukan: 
Motto: 
Kolaborasi Medan Berkah[3]
Thumb
Peta
Thumb
Medan
Peta
Thumb
Medan
Medan (Indonesia)
Koordinat: 3.5894°N 98.6739°E / 3.5894; 98.6739
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Utara
Tanggal berdiri24 November 1956[4]
Dasar hukumUU No. 16 Tahun 2024[4]
Hari jadi1 Juli 1590; 434 tahun lalu (1590-07-01)
PendiriGuru Patimpus Sembiring Pelawi
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 21
  • Kelurahan: 151
Pemerintahan
  Wali KotaRico Waas
  Wakil Wali KotaZakiyuddin Harahap
  Sekretaris DaerahWiriya Alrahman
  Ketua DPRDWong Chun Sen Tarigan
Luas
  Total265,10 km2 (102,36 sq mi)
Populasi
 (30 Juni 2024)[5]
  Total2.539.829
  Kepadatan9,600/km2 (25,000/sq mi)
  Laki-laki
1.242.313
  Perempuan
1.252.199
Demografi
  Agama
  • 65,78% Islam
  • 8,65% Buddha
  • 0,79% Hindu[6]
  BahasaIndonesia, Melayu, Batak (Toba, Karo, Angkola, Mandailing, Dairi), Jawa, Hokkien, Mandarin, Minangkabau, Aceh, Tamil
  IPM 83,23 (2024)
 sangat tinggi [7]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
20028 - 22525
Kode BPS
1275
Kode area telepon+62 61
Pelat kendaraanBK
Kode Kemendagri12.71
Kode SNI 7657:2023MDN
APBDRp 7.576.220.000.000,- (2024)[8]
PADRp 3.770.970.000.000,- (2024)[8]
DAURp 1.931.432.611.000,- (2024)[9]
DAKRp 577.154.825.000,- (2024)[10]
Semboyan daerahBekerja sama dan sama-sama bekerja untuk kemajuan dan kemakmuran Kota Medan metropolitan[11]
Flora resmiTrembesi[12]
Fauna resmiLele santun[12]
Situs webpemkomedan.go.id
Tutup

Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dengan keberadaan Pelabuhan Belawan dan Bandar Udara Internasional Kualanamu yang merupakan bandara terbesar kedua di Indonesia. Akses dari pusat kota menuju pelabuhan dan bandara dilengkapi oleh jalan tol dan kereta api. Medan adalah kota pertama di Indonesia yang memiliki layanan khusus kereta api bandara. Berbatasan dengan Selat Malaka, Medan menjadi kota perdagangan, industri, dan bisnis yang sangat penting di Indonesia. Pada tahun 2022, Kota Medan memiliki penduduk sebanyak 2.494.512 jiwa, dengan kepadatan penduduk 9.413 jiwa/km2.[5][13]

Sejarah Medan berawal dari sebuah kampung yang didirikan oleh Guru Patimpus di pertemuan Sungai Deli dan Sungai Babura. Hari jadi Kota Medan ditetapkan pada 1 Juli 1590. Selanjutnya pada tahun 1632, Medan dijadikan pusat pemerintahan Kesultanan Deli, sebuah kerajaan Melayu. Bangsa Eropa mulai menemukan Medan sejak kedatangan John Anderson dari Inggris pada tahun 1823. Peradaban di Medan terus berkembang hingga Pemerintah Hindia Belanda memberikan status kotapraja (gemeente) pada 1 April 1909 dan menjadikannya pusat pemerintahan Karesidenan Sumatra Timur. Memasuki abad ke-20, Medan menjadi kota yang penting di luar Pulau Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran.

Menurut Bappenas, Medan adalah salah satu dari empat pusat pertumbuhan utama di Indonesia, bersama dengan Jakarta, Surabaya, dan Makassar.[16][17] Medan adalah kota multietnis yang penduduknya terdiri dari orang-orang dengan latar belakang budaya dan agama yang berbeda-beda. Selain Melayu dan Batak Karo sebagai penghuni awal, Medan didominasi oleh etnis Jawa, Batak, Tionghoa, dan Minangkabau. Mayoritas penduduk Medan bekerja di sektor perdagangan, sehingga banyak ditemukan ruko di berbagai sudut kota. Di samping kantor-kantor pemerintah provinsi, di Medan juga terdapat kantor-kantor konsulat dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, India, Jepang, Malaysia, dan Jerman.

Sejarah

Ringkasan
Perspektif
Thumb
Pemandangan udara Kota Medan pada tahun 1920-an.

Medan berasal dari kata bahasa Tamil Maidhan (மனிதன்) atau Maidhanam (மைதானம்), yang berarti tanah lapang atau tempat yang luas, yang kemudian teradopsi ke Bahasa Melayu. Dalam Kamus Indonesia-Karo (2002) yang ditulis Darwin Prinst, kata 'medan' berarti 'menjadi sehat' atau 'lebih baik.'[18]

Hari jadi Kota Medan diperingati tiap tahun sejak tahun 1970 yang pada mulanya ditetapkan pada 1 April 1909. Tanggal ini kemudian mendapat bantahan yang cukup keras dari kalangan pers dan beberapa ahli sejarah. Karena itu, Wali kota membentuk panitia sejarah hari jadi Kota Medan untuk melakukan penelitian dan penyelidikan. Surat Keputusan Wali kotamadya Kepala Daerah Kotamadya Medan No. 342 tanggal 25 Mei 1971 yang waktu itu dijabat oleh Drs. Sjoerkani membentuk Panitia Peneliti Hari Jadi Kota Medan. Duduk sebagai Ketua adalah Prof. Mahadi, SH, Sekretaris Syahruddin Siwan, MA, Anggotanya antara lain Ny. Mariam Darus, SH dan T.Luckman, SH. Untuk lebih mengintensifkan kegiatan kepanitiaan ini dikeluarkan lagi Surat Keputusan Wali kotamadya Kepala Daerah Kotamadya Medan No.618 tanggal 28 Oktober 1971 tentang Pembentukan Panitia Penyusun Sejarah Kota Medan dengan Ketuanya Prof. Mahadi, SH, Sekretaris Syahruddin Siwan, MA dan Anggotanya H. Mohammad Said, Dada Meuraxa, Letkol. Nas Sebayang, Nasir Tim Sutannaga, M.Solly Lubis, SH, Drs. Payung Bangun, MA dan R. Muslim Akbar. DPRD Medan sepenuhnya mendukung kegiatan kepanitiaan ini sehingga merekapun membentuk Pansus dengan ketua M.A. Harahap, beranggotakan antara lain Drs. M.Hasan Ginting, Djanius Djamin, Badar Kamil, BA dan Mas Sutarjo.

Dalam buku The History of Medan tulisan Tengku Luckman Sinar (1991), dituliskan bahwa menurut "Hikayat Aceh", Medan sebagai pelabuhan telah ada pada tahun 1590, dan sempat dihancurkan selama serangan Sultan Aceh Alauddin Saidi Mukammil kepada Raja Haru yang berkuasa di situ. Serangan serupa dilakukan Sultan Iskandar Muda tahun 1613, terhadap Kesultanan Deli. Sejak akhir abad ke-16, nama Haru berubah menjadi Ghuri, dan akhirnya pada awal abad ke-17 menjadi Deli. Pertempuran terus-menerus antara Haru dengan Aceh mengakibatkan penduduk Haru jauh berkurang. Sebagai daerah taklukan, banyak warganya yang dipindahkan ke Aceh untuk dijadikan pekerja kasar.

Selain dengan Aceh, Kerajaan Haru yang makmur ini juga tercatat sering terlibat pertempuran dengan Kerajaan Melayu di Semenanjung Malaka dan juga dengan kerajaan dari Jawa. Serangan dari Pulau Jawa ini antara lain tercatat dalam kitab Pararaton yang dikenal dengan Ekspedisi Pamalayu. Dalam Negarakertagama, Mpu Prapanca juga menuliskan bahwa selain Pane (Panai), Majapahit juga menaklukkan Kampe (Kampai) dan Harw (Haru). Berkurangnya penduduk daerah pantai timur Sumatra akibat berbagai perang ini, lalu diikuti dengan mulai mengalirnya etnis-etnis dari dataran tinggi pedalaman turun ke pesisir pantai timur Sumatra. Etnis Batak Karo bermigrasi ke daerah pantai Langkat, Serdang, dan Deli. Etnis Batak Simalungun ke daerah pantai Batu Bara dan Asahan, serta etnis Batak Mandailing ke daerah pantai Kualuh, Kota Pinang, Panai, dan Bilah di Labuhanbatu.[19]

Dalam Riwayat Hamparan Perak yang dokumen aslinya ditulis dalam huruf Karo pada rangkaian bilah bambu, tercatat Guru Patimpus Sembiring Pelawi, tokoh masyarakat Karo, sebagai orang yang pertama kali membuka "desa" yang diberi nama Medan. Namun, naskah asli Riwayat Hamparan Perak yang tersimpan di rumah Datuk Hamparan Perak terakhir telah hangus terbakar ketika terjadi "kerusuhan sosial", tepatnya tanggal 4 Maret 1946. Patimpus adalah anak Tuan Si Raja Hita, pemimpin Karo yang tinggal di Kampung Pekan (Pakan). Ia menolak menggantikan ayahnya dan lebih tertarik pada ilmu pengetahuan dan mistik, sehingga akhirnya dikenal sebagai Guru Patimpus. Antara tahun 1614-1630 Masehi, ia belajar agama Islam dan di-Islamkan oleh Datuk Kota Bangun, setelah kalah dalam adu kesaktian. Selanjutnya Guru Patimpus menikah dengan adik Tarigan, pemimpin daerah yang sekarang bernama Pulau Brayan dan membuka Desa Medan yang terletak di antara Sungai Babura dan Sungai Deli. Dia pun lalu memimpin desa tersebut.[19]

Guru Patimpus Sembiring Pelawi pada tahun 1590 kemudian dipandang sebagai pembuka sebuah kampung yang bernama Medan Puteri walaupun sangat minim data tentang Guru Patimpus sebagai pendiri Kota Medan. Karenanya hari jadi ditetapkan berdasarkan perkiraan tanggal 1 Juli 1590 dan diusulkan kepada Wali kota Medan untuk dijadikan sebagai hari jadi Medan dalam bentuk perkampungan, yang kemudian dibawa ke Sidang DPRD Tk.II Medan untuk disahkan. Berdasarkan Sidang DPRD tanggal 10 Januari 1973 ditetapkan bahwa usul tersebut dapat disempurnakan. Sesuai dengan sidang DPRD, Wali kotamadya Kepala Daerah Tingkat II Medan mengeluarkan Surat Keputusan No.74 tanggal 14 Februari 1973 agar Panitia Penyusun Sejarah Kota Medan melanjutkan kegiatannya untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurna. Berdasarkan perumusan yang dilakukan oleh Pansus Hari Jadi Kota Medan yang diketuai oleh M.A.Harahap bulan Maret 1975 tanggal 1 Juli 1590. Secara resmi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tk.II Medan menetapkan tanggal 1 Juli 1590 sebagai Hari Jadi Kota Medan dan mencabut Hari Ulang Tahun Kota Medan yang diperingati tanggal 1 April setiap tahunnya pada waktu sebelumnya.

Di Kota Medan juga menjadi pusat Kesultanan Melayu Deli, yang sebelumnya adalah Kerajaan Haru. Kesultanan Deli adalah sebuah kesultanan Melayu yang didirikan pada tahun 1632 oleh Tuanku Panglima Gocah Pahlawan di wilayah bernama Tanah Deli (kini Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, Indonesia).

Thumb
Lambang Medan pada zaman penjajahan Belanda.

John Anderson, orang Eropa asal Inggris yang mengunjungi Deli pada tahun 1833 menemukan sebuah kampung yang bernama Medan. Kampung ini berpenduduk 200 orang dan seorang pemimpin bernama Raja Pulau Berayan sudah sejak beberapa tahun bermukim disana untuk menarik pajak dari sampan-sampan pengangkut lada yang menuruni sungai. Pada tahun 1909, Medan secara resmi memperoleh status sebagai kotapraja (geemente), dan tahun berikutnya menjadi ibu kota Keresidenan Sumatra Timur sekaligus ibu kota Kesultanan Deli. Tahun 1909, Medan menjadi kota yang penting di luar Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran. Dewan kota yang pertama terdiri dari 12 anggota orang Eropa, dua orang bumiputra Melayu, dan seorang Tionghoa.

Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 terdapat dua gelombang migrasi besar ke Medan. Gelombang pertama berupa kedatangan orang Tionghoa dan Jawa sebagai kuli kontrak perkebunan. Tetapi setelah tahun 1880 perusahaan perkebunan berhenti mendatangkan orang Tionghoa, karena sebagian besar dari mereka lari meninggalkan kebun dan sering melakukan kerusuhan. Perusahaan kemudian sepenuhnya mendatangkan orang Jawa sebagai kuli perkebunan. Orang-orang Tionghoa bekas buruh perkebunan kemudian didorong untuk mengembangkan sektor perdagangan. Gelombang kedua ialah kedatangan orang Minangkabau, Mandailing, dan Aceh. Mereka datang ke Medan bukan untuk bekerja sebagai buruh perkebunan, tetapi untuk berdagang, menjadi guru, dan ulama.

Sejak tahun 1950, Medan telah beberapa kali melakukan perluasan areal, dari 1.853 ha menjadi 26.510 ha pada tahun 1974. Dengan demikian dalam tempo 25 tahun setelah penyerahan kedaulatan, kota Medan telah bertambah luas hampir delapan belas kali lipat.

Geografi

Ringkasan
Perspektif
Thumb
Peta kecamatan di Kota Medan.

Luas wilayah Kota Medan adalah 265,10 km2.[20] Persentase luasnya sama dengan 3,6% dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan kota/kabupaten lainya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar.[butuh rujukan] Wilayah Kota Medan berada pada 3° 27' – 3° 47' Lintang Utara dan 98° 35'–98° 44' Bujur Timur.[21] Topografi kota Medan cenderung miring ke utara. Ketinggian wilayahnya mulai dari 2,5–37,5 meter di atas permukaan laut.[22]

Batas wilayah

Secara administratif, batas wilayah Medan adalah sebagai berikut:

UtaraSelat Malaka
TimurKabupaten Deli Serdang
SelatanKabupaten Deli Serdang
BaratKabupaten Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah yang kaya dengan sumber daya alam (SDA), khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan. Karena secara geografis Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya sumber daya alam, seperti Deli Serdang, Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai, dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya.

Di samping itu sebagai daerah pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, Medan memiliki posisi strategis sebagai gerbang (pintu masuk) kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun luar negeri (ekspor-impor). Posisi geografis Medan ini telah mendorong perkembangan kota dalam dua kutub pertumbuhan secara fisik, yaitu daerah Belawan dan pusat Kota Medan saat ini.

Sedikitnya ada sembilan sungai yang melintasi kota ini yakni Sungai Belawan, Sungai Badera, Sungai Sikambing, Sungai Putih, Sungai Babura, Sungai Deli, Sungai Sulang-Saling, Sungai Kera, dan Sungai Tuntungan. Pembenahan atau penataan sungai di Medan telah direncakan, untuk membentuk wisata heritage di kota Medan.[23] Selain itu, untuk mencegah banjir yang terus melanda beberapa wilayah Medan, pemerintah telah membuat sebuah proyek kanal besar yang lebih dikenal dengan nama Medan Kanal Timur.

Iklim

Berdasarkan klasifikasi iklim Köppen, Medan memiliki iklim hutan hujan tropis dengan musim kemarau yang tidak jelas.[24] Medan memiliki bulan-bulan yang lebih basah dan kering, dengan bulan terkering (Februari) rata-rata mengalami presipitasi sekitar sepertiga dari bulan terbasah (Oktober). Suhu di kota ini rata-rata sekitar 27 derajat Celsius sepanjang tahun. Presipitasi tahunan di Medan sekitar 2200 mm.

Informasi lebih lanjut Data iklim Medan, Sumatera Utara, Indonesia, Bulan ...
Data iklim Medan, Sumatera Utara, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rekor tertinggi °C (°F) 37
(99)
37
(99)
37
(99)
39
(102)
43
(109)
39
(102)
38
(100)
38
(100)
38
(100)
37
(99)
37
(99)
37
(99)
43
(109)
Rata-rata tertinggi °C (°F) 29.4
(84.9)
30.6
(87.1)
31.1
(88)
31.6
(88.9)
32
(90)
31.7
(89.1)
31.7
(89.1)
31.6
(88.9)
31.1
(88)
30
(86)
30
(86)
29.4
(84.9)
30.85
(87.58)
Rata-rata harian °C (°F) 25.6
(78.1)
26.1
(79)
26.7
(80.1)
27.2
(81)
27.3
(81.1)
27.1
(80.8)
27
(81)
26.9
(80.4)
26.6
(79.9)
26.1
(79)
26
(79)
25.8
(78.4)
26.53
(79.82)
Rata-rata terendah °C (°F) 21.6
(70.9)
21.7
(71.1)
22.2
(72)
23
(73)
22.8
(73)
22.6
(72.7)
22.3
(72.1)
22.2
(72)
22.2
(72)
22.2
(72)
22.1
(71.8)
22
(72)
22.24
(72.05)
Rekor terendah °C (°F) 18
(64)
18
(64)
18
(64)
19
(66)
18
(64)
17
(63)
16
(61)
18
(64)
19
(66)
18
(64)
15
(59)
17
(63)
15
(59)
Presipitasi mm (inci) 114
(4.49)
84
(3.31)
104
(4.09)
119
(4.69)
182
(7.17)
143
(5.63)
154
(6.06)
182
(7.17)
271
(10.67)
278
(10.94)
231
(9.09)
223
(8.78)
2.085
(82,09)
Rata-rata hari hujan 7 5 6 7 10 8 8 10 13 14 12 11 111
 % kelembapan 79 79 79 81 81 80 81 82 83 83 83 82 81.1
Rata-rata sinar matahari bulanan 165 178 166 158 127 156 157 151 125 108 114 128 1.733
Sumber #1: Sistema de Clasificación Bioclimática Mundial[25]& BMKG[26]
Sumber #2: Weatherbase & WeatherOnline[27][28]
Tutup

Pemerintahan

Ringkasan
Perspektif
Thumb
Kantor Gubernur Sumatera Utara.

Wali kota

Wali Kota Medan adalah pemimpin tertinggi di lingkungan Pemerintah Kota Medan. Wali kota Medan bertanggungjawab kepada Gubernur provinsi Sumatera Utara. Saat ini, wali kota atau kepala daerah yang menjabat di Kota Medan ialah Rico Waas, dengan wakil wali kota Zakiyuddin Harahap.[29] Mereka menang pada Pemilihan umum Wali Kota Medan 2024. Rico Waas merupakan wali kota Medan ke-19 pada era kemerdekaan.

Informasi lebih lanjut No, Wali Kota ...
No Wali Kota Mulai jabatan Akhir jabatan Prd. Wakil
Wali Kota
19 Thumb Rico Waas 10 Februari 2025 petahana 24
(2024)
Zakiyuddin Harahap
Tutup

Dewan perwakilan

Fakta Singkat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Medan, Jenis ...
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kota Medan
Dewan Perwakilan Rakyat
Kota Medan
2024-2029
Jenis
Jenis
Jangka waktu
5 tahun
Sejarah
Sesi baru dimulai
17 September 2024
Pimpinan
Ketua
Wong Chun Sen Tarigan (PDI-P)
sejak 25 November 2024
Wakil Ketua I
H. Rajuddin Sagala, S.Pd.I. (PKS)
sejak 25 November 2024
Wakil Ketua II
H. Zulkarnaen, S.K.M. (Gerindra)
sejak 25 November 2024
Wakil Ketua III
Hadi Suhendra (Golkar)
sejak 25 November 2024
Komposisi
Anggota50
Thumb
Partai & kursi
Pemerintah (39)
  PKS (8)
  Gerindra (6)
  Golkar (6)
  NasDem (5)
  PSI (4)
  Demokrat (4)
  PAN (3)
  PKB (2)
  Perindo (1)

Oposisi (11)

  PDI-P (9)
  Hanura (2)
Pemilihan
Representasi Proposional
Pemilihan terakhir
14 Februari 2024
Tempat bersidang
Gedung DPRD Kota Medan
Jl. Kapten Maulana Lubis No. 1
Petisah Tengah, Medan Petisah, Kota Medan
Sumatera Utara, Indonesia
L B
Bantuan penggunaan templat ini
Tutup

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Medan (disingkat DPRD Kota Medan) adalah lembaga legislatif unikameral yang berkedudukan di Kota Medan, provinsi Sumatera Utara. DPRD Kota Medan memiliki 50 orang anggota yang tersebar di 10 partai politik, dengan perolehan suara mayoritas diraih oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Keadilan Sejahtera. Ketua DPRD Kota Medan kini dijabat oleh Wong Chun Sen Tarigan.[30][31]

DPRD Kota Medan merupakan lembaga perwakilan rakyat yang dipilih langsung oleh rakyat Kota Medan pada pemilihan umum legislatif setiap lima tahun sekali.

Pemilihan umum legislatif Indonesia 2024

Perolehan suara sah partai politik peserta Pemilu 2024 dari setiap daerah pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Medan adalah sebagai berikut.

Informasi lebih lanjut Hasil pemilihan umum 2024, Daerah pemilihan ...
Hasil pemilihan umum 2024
Daerah pemilihan PKB Gerindra PDI-P Golkar NasDem Buruh Gelora PKS PKN Hanura Garuda PAN PBB Demokrat PSI Perindo PPP Ummat Jumlah suara sah
Kota Medan 14.79926.85436.91315.22713.6411.13690534.2245637418735.6823728.22413.6903.0865.1122.779174.821
Kota Medan 211.31624.16020.57230.03420.6851.5482.90920.05183611.63516226.29451013.1147.6441.6493.6622.854199.635
Kota Medan 311.52057.54645.29124.67521.8461.5744.42335.0672.1313.33043323.09134414.86213.8752.5513.7743.815270.148
Kota Medan 46.32326.46150.98729.94423.5641.0221.21441.1791.4933.51126619.22260612.16913.0244.9934.1693.460243.607
Kota Medan 510.86929.35050.46538.64929.6572.4992.24246.4601.90711.28259310.84768211.39113.41118.3138.9554.098291.670
Jumlah 44.827 164.371 204.228 138.529 109.393 7.779 11.693 176.981 6.930 30.499 2.327 85.136 2.514 59.760 61.644 30.592 25.672 17.006 1.179.881
Sumber: Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia[32]
    Tutup

    Pimpinan

    Pimpinan DPRD Kota Medan terdiri atas satu orang ketua dan tiga orang wakil ketua yang berasal dari partai politik yang memiliki suara terbanyak di dewan.[33][30][31]

    Informasi lebih lanjut No, Jabatan ...
    No Jabatan Nama Partai Politik
    1 Ketua Drs. Wong Chun Sen, M.Pd.B. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
    2 Wakil Ketua I H. Rajudin Sagala, S.Pd.I. Partai Keadilan Sejahtera
    3 Wakil Ketua II H. Zulkarnaen, S.K.M. Partai Gerakan Indonesia Raya
    4 Wakil Ketua III Hadi Suhendra Partai Golongan Karya
    Tutup

    Komposisi anggota

    Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Medan dalam tiga periode terakhir.

    Informasi lebih lanjut Partai Politik, Jumlah Kursi dalam Periode ...
    Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
    2014–2019[34] 2019–2024[35] 2024–2029
    PKB 0 Steady 0 Kenaikan 2
    Gerindra 6 Kenaikan 10 Penurunan 6
    PDI-P 9 Kenaikan 10 Penurunan 9
    Golkar 7 Penurunan 4 Kenaikan 6
    NasDem (baru) 2 Kenaikan 4 Kenaikan 5
    PKS 5 Kenaikan 7 Kenaikan 8
    Hanura 4 Penurunan 2 Steady 2
    PAN 4 Kenaikan 6 Penurunan 3
    PBB 1 Penurunan 0 Steady 0
    Demokrat 5 Penurunan 4 Steady 4
    PSI (baru) 2 Kenaikan 4
    Perindo (baru) 0 Kenaikan 1
    PPP 5 Penurunan 1 Penurunan 0
    PKPI 2 Penurunan 0
    Jumlah Anggota 50 Steady 50 Steady 50
    Jumlah Partai 11 Penurunan 10 Kenaikan 11
    Tutup

    Daerah pemilihan

    Pada Pileg 2019,[36] pemilihan DPRD Kota Medan dibagi kedalam 5 daerah pemilihan (dapil) sebagai berikut:

    Informasi lebih lanjut Nama Dapil, Wilayah Dapil ...
    Tutup

    Pada Pileg 2024,[37] pemilihan DPRD Kota Medan dibagi kedalam 5 daerah pemilihan (dapil) sebagai berikut:

    Informasi lebih lanjut Nama Dapil, Wilayah Dapil ...
    Tutup
    Ringkasan
    Perspektif

    Periode 2019–2024

    Berikut adalah daftar anggota DPRD Kota Medan periode 2019–2024.[38]

    Informasi lebih lanjut Nama Anggota, Partai Politik ...
    Nama Anggota Partai Politik Daerah Pemilihan Suara Sah Keterangan
    Dame Duma Sari Hutagalung Gerindra
    KOTA MEDAN 1
    5.250
    H. Aulia Rachman, S.E.

    (2019–2020)

    Gerindra KOTA MEDAN 2 14.061 Mengundurkan diri karena mengikuti Pilwali Medan 2020.[39]
    Haris Kelana Damanik

    (2020–2024)

    Gerindra
    KOTA MEDAN 2
    5.029 PAW atas nama H. Aulia Rachman, S.E.[40]
    Surianto (Butong) Gerindra
    KOTA MEDAN 2
    9.325
    Siti Suciati, S.H.

    (2019–2022)

    Gerindra KOTA MEDAN 2 5.318 Diberhentikan oleh partai karena tersandung kasus asusila.
    Jaya Saputra Gerindra
    KOTA MEDAN 2
    - PAW atas nama Siti Suciati, S.H.[41]
    Ir. Sahat B. Simbolon

    (2019–2022)

    Gerindra KOTA MEDAN 3 7.681 Meninggal dunia pada 17 Oktober 2022
    R. Muhammad Khalil Prasetyo, S.TI., M.Kom.

    (2023–2024)

    Gerindra
    KOTA MEDAN 3
    - PAW atas nama Ir. Sahat B. Simbolon[42]
    Netty Yuniati SRG Gerindra
    KOTA MEDAN 3
    5.120
    H. Ihwan Ritonga, S.E., M.M. Gerindra
    KOTA MEDAN 4
    22.306 Wakil Ketua DPRD
    Dedy Aksyari Nasution, S.T. Gerindra
    KOTA MEDAN 4
    2.926
    Mulia Syahputra Nasution, S.H. Gerindra
    KOTA MEDAN 5
    4.741
    D. Edy Eka Suranta S. Meliala

    (2019–2023)

    Gerindra KOTA MEDAN 5 4.703 Mengundurkan diri dari jabatannya lantaran akan mencalonkan diri sebagai anggota DPRD dari partai politik yang berbeda dari sebelumnya.
    Abdullah Roni

    (2023–2024)

    Gerindra
    KOTA MEDAN 5
    - PAW atas nama D. Edy Eka Suranta S. Meliala[41]
    Edward Hutabarat PDI-P
    KOTA MEDAN 1
    9.176
    Robi, S.E. PDI-P
    KOTA MEDAN 1
    7.745
    Margaret M.S. PDI-P
    KOTA MEDAN 2
    8.737
    Paul Mei Anton Simanjuntak, S.H. PDI-P
    KOTA MEDAN 3
    9.482
    Drs. Wong Chun Sen, M.Pd.B. PDI-P
    KOTA MEDAN 3
    8.753
    Hasyim, S.E. PDI-P
    KOTA MEDAN 4
    16.376 Ketua DPRD
    David Roni Ganda Sinaga, S.E. PDI-P
    KOTA MEDAN 4
    7.912
    Drs. Daniel Pinem PDI-P
    KOTA MEDAN 5
    11.710
    Johannes Haratua Hutagalung, S.Sos. PDI-P
    KOTA MEDAN 5
    8.395
    Hendri Duin PDI-P
    KOTA MEDAN 5
    4.522
    Mulia Asri Rambe (Bayek), S.H. Golkar
    KOTA MEDAN 2
    7.195
    Modesta Marpaung, Am.Keb., SKM. Golkar
    KOTA MEDAN 3
    6.622
    M. Rizki Nugraha, S.E. Golkar
    KOTA MEDAN 4
    6.397
    Muhammad Afri Rizki Lubis, S.M., M.IP.

    (2019–2023)

    Golkar KOTA MEDAN 5 8.550 Mengundurkan diri dari jabatannya lantaran akan mencalonkan diri sebagai anggota DPRD dari partai politik yang berbeda dari sebelumnya.
    H. Ilhamsyah, S.H.

    (2023–2024)

    Golkar
    KOTA MEDAN 5
    - PAW atas nama Muhammad Afri Rizki Lubis, S.M., M.IP.[41]
    Antonius Devolis Tumanggor, S.Sos. NasDem
    KOTA MEDAN 1
    2.832
    T. Edriansyah Rendy, S.H. NasDem
    KOTA MEDAN 2
    8.619
    Afif Abdillah NasDem
    KOTA MEDAN 4
    3.555
    Habiburrahman Sinuraya NasDem
    KOTA MEDAN 5
    4.906
    H. Rajuddin Sagala, S.Pd.I. PKS
    KOTA MEDAN 1
    12.694 Wakil Ketua DPRD
    Rudiawan Sitorus, S.Fil.I., M.Pem.I. PKS
    KOTA MEDAN 1
    4.954
    Abdul Latif Lubis, M.Pd. PKS
    KOTA MEDAN 2
    4.875
    Irwansyah, S.Ag., S.H.

    (2019–2023)

    PKS KOTA MEDAN 3 8.553 Mengundurkan diri dari jabatannya lantaran akan mencalonkan diri sebagai anggota DPRD dari partai politik yang berbeda dari sebelumnya.
    Bukhari, S.E.

    (2023–2024)

    PKS
    KOTA MEDAN 3
    - PAW atas nama Irwansyah, S.Ag., S.H.[41]
    Rudiyanto, S.Pd.I. PKS
    KOTA MEDAN 4
    5.442
    Dhiyaul Hayati, S.Ag., M.Pd. PKS
    KOTA MEDAN 5
    8.843
    Syaiful Ramadhan PKS
    KOTA MEDAN 5
    4.108
    Abdul Rani, S.H. PPP
    KOTA MEDAN 2
    4.813
    Renville Pandapotan Napitupulu, S.T. PSI
    KOTA MEDAN 1
    2.716
    Erwin Siahaan PSI
    KOTA MEDAN 5
    2.038
    Abdul Rahman Nasution, S.H. PAN
    KOTA MEDAN 1
    3.412
    H. T. Bahrumsyah, S.H., M.H. PAN
    KOTA MEDAN 2
    12.551 Wakil Ketua DPRD
    Sudari, S.T. PAN
    KOTA MEDAN 2
    3.129
    Edwin Sugesti Nasution, S.E., M.M. PAN
    KOTA MEDAN 3
    4.999
    Edi Saputra, S.T. PAN
    KOTA MEDAN 4
    4.929
    Sukamto, S.E. PAN
    KOTA MEDAN 5
    6.546
    Janses Simbolon Hanura
    KOTA MEDAN 2
    4.971
    Drs. H. Hendra D.S. Hanura
    KOTA MEDAN 4
    5.130
    Ishaq Abrar Mustafa Tarigan, S.I.P. Demokrat
    KOTA MEDAN 2
    3.584
    Parlindungan, S.H., M.H. Demokrat
    KOTA MEDAN 3
    2.182
    Dodi Robert Simangunsong, S.H. Demokrat
    KOTA MEDAN 4
    6.057
    Burhanuddin Sitepu, S.H. Demokrat
    KOTA MEDAN 5
    4.114
    Tutup

    Galeri

    Lihat pula

    Referensi

    1. "Medan Paris-nya Sumatra". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-18. Diakses tanggal 2022-10-18.
    2. Arofani, Prila (2020-09-26). "20 Julukan Unik Kota-kota di Indonesia, Sarat Makna dan Sejarah". IDN Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-18. Diakses tanggal 2022-10-18.
    3. "Lambang Kota Medan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-18. Diakses tanggal 2022-10-18.
    4. "Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2024 tentang Kota Medan di Provinsi Sumatera Utara" (PDF). Lembaran Negara Republik Indonesia. 2024-07-02. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2024-07-15. Diakses tanggal 2024-07-15.
    5. "Kota Medan Dalam Angka 2023" (pdf). BPS Medan. 28 Februari 2023. hlm. 56. Diakses tanggal 15 April 2023.
    6. "Kota Medan Dalam Angka 2019" (pdf). BPS Kota Medan. hlm. 179. Diakses tanggal 15 April 2023.
    7. "Postur APBD Kota Medan Tahun 2024". djpk.kemenkeu.go.id. (2024). Diakses tanggal 23 November 2024.
    8. "Rincian Dana Transfer Umum T.A 2024 Menurut Provinsi/Kabupaten/Kota" (PDF). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2024). Diakses tanggal 23 November 2024.
    9. "Buku Alokasi dan Rangkuman Kebijakan Transfer Ke Daerah T.A 2024 Provinsi Sumatera Utara". djpk.kemenkeu.go.id. (2024). hlm. II-37. Diakses tanggal 23 November 2024.
    10. "Pemko Medan - Lambang Kota Medan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-07-18. Diakses tanggal 2010-05-28.
    11. Peraturan Wali Kota Medan No. 16 Tahun 2013 (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-06-24. Diakses tanggal 2022-08-05.
    12. "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2022" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 2 Februari 2022.
    13. Otto, Ben (5 Januari 2014). "Indonesian Volcano Erupts 77 Times in 24 Hours". The Wall Street Journal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Maret 2016. ((Perlu berlangganan (help)).
    14. Gunawan, Apriadi (1 April 2014). "Medan offers historical and religious tourist sites". The Jakarta Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Maret 2016. Diakses tanggal 12 September 2016.
    15. "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-05. Diakses tanggal 2019-05-16.
    16. Geografi. Grasindo. ISBN 978-979-759-619-4. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-26. Diakses tanggal 2019-05-16.
    17. "Asal Muasal Nama Medan". Media Indonesia. 9 Oktober 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-18. Diakses tanggal 18 Oktober 2022.
    18. "Sejarah Kota Medan Sejarah Multi Kebudayaan". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-08-25. Diakses tanggal 25 Agustus 2018.
    19. Kota Medan Dalam Angka 2023. BPS Kota Medan. 2023. hlm. 3. ISSN 2302-2396.
    20. Kota Medan Dalam Angka 2019 (PDF). BPS Kota Medan. 2019. hlm. 3. ISBN 978-602-405-123-5.
    21. Sirait, R., Parinduri, S. H., dan Sirait, M. F. (2022). Kota Medan Dalam Angka 2022. BPS Kota Medan. hlm. 3. ISSN 2302-2396.
    22. "2023, Sungai Ditata Jadi Wisata Heritage". sumutpos.jawapos.com. Diakses tanggal 17 Juli 2023.
    23. "Medan, Indonesia Köppen Climate Classification (Weatherbase)". Weatherbase. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-30. Diakses tanggal 4 Juli 2015.
    24. "INDONESIA - Polonia". Centro de Investigaciones Fitosociológicas. Diakses tanggal 3 Oktober 2020.
    25. "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 66 & 131. Diakses tanggal 3 Oktober 2024.
    26. "Medan, Indonesia". Weatherbase. Diakses tanggal 3 Oktober 2020.
    27. "Total Hours of Sunshine, Medan, Indonesia". WeatherOnline. Diakses tanggal 3 Oktober 2020.
    28. Aldi, Nizar. "4 Pimpinan DPRD Medan Periode 2024-2029 Ditetapkan". detiksumut. Diakses tanggal 2024-11-17.
    29. Aldi, Nizar. "4 Pimpinan DPRD Medan Periode 2024-2029 Resmi Dilantik". detiksumut. Diakses tanggal 2025-04-22.
    30. "Keputusan KPU Kota Medan Nomor 868 Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Medan Tahun 2024" (PDF). KPU RI. 20-03-2024. Diakses tanggal 05-05-2024.
    31. Arfah, Ahmad. "Duet dengan Mantu Jokowi di Pilkada, Aulia Bakal Mundur dari DPRD Medan". detiknews. Diakses tanggal 2022-02-08.
    32. Gultom, Jones (12-12-2023). Ramita Harja, ed. "Empat PAW Anggota DPRD Medan Dilantik". medanbisnisdaily.com. Diakses tanggal 01-05-2024.
    33. Purba, Andreas (14-02-2023). Dewi Sukhrani, ed. "Raden Muhammad Resmi Jadi PAW Anggota DPRD Medan". rri.co.id. Diakses tanggal 01-05-2024.
    34. Aldi, Nizar (28-05-2024). "KPU Tetapkan 50 Anggota DPRD Medan Periode 2024-2029, Ini Daftarnya". detik.com. Diakses tanggal 24-06-2024.

    Kecamatan

    Kota Medan terdiri dari 21 kecamatan dan 151 kelurahan dengan luas wilayah mencapai 265,00 km² dan jumlah penduduk sekitar 2.478.145 jiwa (2017) dengan kepadatan penduduk 9.352 jiwa/km².[1][2]

    Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Medan, adalah sebagai berikut:

    Informasi lebih lanjut Kode Kemendagri, Kecamatan ...
    Kode
    Kemendagri
    KecamatanJumlah
    Kelurahan
    Daftar
    Kelurahan
    12.71.09 Medan Amplas7
    12.71.10 Medan Area12
    12.71.05 Medan Barat6
    12.71.17 Medan Baru6
    12.71.08 Medan Belawan6
    12.71.06 Medan Deli6
    12.71.04 Medan Denai6
    12.71.03 Medan Helvetia7
    12.71.11 Medan Johor6
    12.71.01 Medan Kota12
    12.71.13 Medan Labuhan6
    12.71.15 Medan Maimun6
    12.71.12 Medan Marelan5
    12.71.18 Medan Perjuangan9
    12.71.19 Medan Petisah7
    12.71.16 Medan Polonia5
    12.71.02 Medan Sunggal6
    12.71.21 Medan Selayang6
    12.71.14 Medan Tembung7
    12.71.07 Medan Tuntungan9
    12.71.20 Medan Timur11
    TOTAL151
    Tutup

    Demografi

    Kulinari

    Kehidupan sosial

    Ekonomi

    Transportasi

    Olahraga

    Kota kembar

    Lihat pula

    Referensi

    Pranala luar

    Loading related searches...

    Wikiwand - on

    Seamless Wikipedia browsing. On steroids.