Kabupaten Jepara

kabupaten di Indonesia, di pulau Jawa Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Kabupaten Jepara

Kabupaten Jepara (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦗꦼꦥꦫ, Pegon: جڤارا pengucapan bahasa Jawa: [d͡ʒəpɔrɔ]) adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ibu kotanya berada di kecamatan Jepara. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di bagian Barat dan Utara, Kabupaten Pati dan Kabupaten Kudus di bagian Timur, serta Kabupaten Demak di bagian Selatan. Wilayah kabupaten Jepara juga meliputi Karimunjawa, yang berada di Laut Jawa. Berjarak 567 km dari Jakarta, 70 km dari Kota Semarang & 45 km dari Kabupaten Demak.[6] Jumlah penduduk Jepara pada akhir tahun 2022 sebanyak 1.252.566 jiwa.[3]

Fakta Singkat Transkripsi bahasa daerah, • Hanacaraka ...
Kabupaten Jepara
Transkripsi bahasa daerah
  Hanacarakaꦗꦼꦥꦫ
  Pegonجڤارا
  Alfabet Jawad͡ʒəpɔrɔ
Thumb
Tugu Pancasila Jepara
Thumb
Kura-Kura Ocean Park
Thumb
Masjid Agung Baitul Makmur
Thumb
Julukan: 
  • Kota Ukir
  • Bumi Kartini
  • Scheveningen van Java
  • The World Woodcarving Centre
Motto: 
Trus karya tataning bumi
(Jawa) Terus bekerja keras membangun daerah
(1549 Masehi)
[1]
Thumb
Peta
Thumb
Kabupaten Jepara
Kabupaten Jepara
Peta
Thumb
Kabupaten Jepara
Kabupaten Jepara
Kabupaten Jepara (Indonesia)
Koordinat: 6.5333°S 110.6667°E / -6.5333; 110.6667
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Tanggal berdiri10 April 1549 (umur 475)
Dasar hukumUU No. 13 Tahun 1950
Ibu kotaJepara
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 16
  • Kelurahan: 11
  • Desa: 184
Pemerintahan
  BupatiEdy Supriyanta (Pj.)
  Wakil Bupatilowong
  Sekretaris DaerahEdy Sujatmiko
Luas
  Total1.057,10 km2 (408,15 sq mi)
Populasi
  Total1.275.182
  Kepadatan1,200/km2 (3,100/sq mi)
Demografi
  Agama
  • 96,88% Islam
  • 0,99% Buddha
  • 0,07% Hindu
  • 0,05% Lainnya[3][4]
  BahasaIndonesia, Jawa
  IPMKenaikan 73,15 (2022)
Tinggi[5]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
Kode BPS
3320 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 291 (daratan)
+62 297 (Karimunjawa)
Pelat kendaraanK xxxx
Kode Kemendagri33.20 Edit nilai pada Wikidata
Kode SNI 7657:2023JPA
DAURp 1.052.629.221.000,- (2020)
Flora resmiDurian petruk
Fauna resmiElang-laut dada-putih
Situs webjepara.go.id
Tutup
faviconfaviconfaviconfaviconfavicon
6 sources

Etimologi

Menurut sejarahwan Hindia Belanda Cornelis Lekkerkerker, nama Jepara berasal dari kata Ujungpara yang kemudian berubah menjadi kata Ujung Mara, Jumpara, dan akhirnya Jepara atau Japara. Kata Ujungpara berasal dari bahasa Jawa yang terdiri atas dua kata, yaitu Ujung dan Para. Kata Ujung berarti “bagian darat yang menjorok jauh ke laut”, sedangkan kata Para, berarti "menunjukkan arah”. Dengan demikian, kata Ujungpara berarti “suatu daerah yang letaknya menjorok jauh ke laut”. Dalam sumber lain, kata Para merupakan kependekan dari Pepara, yang artinya "bebakulan mrono mrene" (berdagang ke sana ke mari). Dengan artian ini, maka kata Ujungpara juga berarti "sebuah ujung tempat bermukimnya para pedagang dari berbagai daerah".[7]

favicon
1 sources

Geografis

Secara geografis Kabupaten Jepara terletak pada posisi 110°9'48,02" sampai 110°58'37,40" Bujur Timur dan 5°43'20,67" sampai 6°47'25,83" Lintang Selatan, sehingga merupakan daerah paling ujung sebelah utara dari Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Jepara terletak di Pantura Timur Jawa Tengah yang bagian barat dan utaranya dibatasi oleh laut. Bagian timur wilayah kabupaten ini merupakan daerah pegunungan. Luas wilayah daratan Kabupaten Jepara 1.004,132 km2 dengan panjang garis pantai 72 km. Wilayah tersempit adalah Kecamatan Kalinyamatan (24,179 km²) sedangkan wilayah terluas adalah Kecamatan Keling (231,758 km²).[8]

Wilayah Kabupaten Jepara juga meliputi Kepulauan Karimunjawa, yakni gugusan pulau-pulau di Laut Jawa. Dua pulau terbesarnya adalah Pulau Karimunjawa dan Pulau Kemujan. Sebagian besar wilayah Karimunjawa dilindungi dalam Cagar Alam Laut Karimunjawa.

Batas Wilayah

Batas wilayah administrasi Kabupaten Jepara meliputi:

UtaraLaut Jawa
TimurKabupaten Pati dan Kabupaten Kudus
SelatanKabupaten Demak
BaratLaut Jawa

Topografi

Secara topografi, Kabupaten Jepara dapat dibagi dalam empat wilayah yaitu wilayah pantai di bagian pesisir Barat dan Utara, wilayah dataran rendah di bagian tengah dan Selatan, wilayah pegunungan di bagian Timur yang merupakan lereng Barat dari Gunung Muria dan wilayah perairan atau kepulauan di bagian utara merupakan serangkaian Kepulauan Karimunjawa.

Dengan kondisi topografi demikian, Kabupaten Jepara memiliki variasi ketinggian antara 0 m sampai dengan 1.301 mdpl (dari permukaan laut), daerah terendah adalah Kecamatan Kedung antara 0–2 mdpl yang merupakan dataran pantai, sedangkan daerah yang tertinggi adalah Kecamatan Keling antara 0-1.301 mdpl merupakan perbukitan. Variasi ketinggian tersebut menyebabkan Kabupaten Jepara terbagai dalam empat kemiringan lahan, yaitu datar 41.327,060 Ha, bergelombang 37.689,917 Ha, curam 10.776 Ha, dan sangat curam 10.620,212 Ha.[8]

Hidrologi

Daratan utama Kabupaten Jepara berdasarkan sistem hidrologi merupakan kawasan yang berada pada lereng Gunung Muria bagian barat yang mengalir sungai-sungai besar yang memiliki beberapa anak sungai. Sungai-sungai besar tersebut antara lain Sungai Gelis, Keling, Jarakan, Jinggotan, Banjaran, Mlonggo, Gung, Wiso, Pecangaan, Bakalan, Mayong, dan Tunggul. Berdasarkan karakteristik topografi wilayah, aliran sungai relatif dari daerah hulu di bagian timur (Gunung Muria) ke arah barat (barat daya, barat, dan barat laut) yaitu daerah hilir (laut Jawa).[8]

Geologi

Daratan utama Kabupaten Jepara memiliki beberapa jenis tanah, yang dapat diklasifikasikan menjadi 4 jenis tanah berikut Andosol coklat, terdapat diperbukitan bagian utara dan puncak Gunung Muria seluas 3.525,469 Ha, Regosol terdapat dibagian utara seluas 2.700,857 Ha, Alluvial terdapat di sepanjang pantai utara seluas 9.126,433 Ha, Asosiasi Mediterian terdapat di pantai barat seluas 19.400,458 Ha, dan Latosol yang merupakan jenis tanah paling dominan di Kabupaten Jepara terdapat di perbukitan Gunung Muria seluas 65.659,972 Ha.[8]

Iklim

Suhu udara di wilayah Jepara bervariasi antara 21°–34 °C dengan kelembapan nisbi sebesar ±81%. Iklim di wilayah Jepara adalah iklim tropis dengan tipe muson tropis (Am) yang memiliki dua musim yang dipengaruhi oleh pergerakan angin muson, yakni musim penghujan dan musim kemarau. Musim kemarau di wilayah Jepara berlangsung saat angin muson timur–tenggara yang bersifat kering dan dingin bertiup, yakni pada periode MeiOktober dengan bulan terkering adalah Agustus yang curah hujan bulanannya kurang dari 25 mm per bulan. Sementara itu, musim penghujan di Jepara berlangsung ketika periode bertiupnya angin muson barat daya–barat laut yang bersifat basah dan lembap, angin muson ini berlangsung pada periode NovemberApril dengan bulan terbasah adalah Januari yang curah hujan bulanannya lebih dari 500 mm per bulan. Curah hujan tahunan di wilayah Jepara berkisar antara 2.200–2.800 mm per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar antara 100–150 hari hujan per tahun.

Informasi lebih lanjut Data iklim Jepara, Jawa Tengah, Indonesia, Bulan ...
Data iklim Jepara, Jawa Tengah, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 30.6
(87.1)
31.5
(88.7)
31.9
(89.4)
32.8
(91)
32.9
(91.2)
32.1
(89.8)
32.5
(90.5)
33.3
(91.9)
34.3
(93.7)
34.7
(94.5)
33.1
(91.6)
31.7
(89.1)
32.62
(90.71)
Rata-rata harian °C (°F) 26.4
(79.5)
26.9
(80.4)
27.5
(81.5)
27.2
(81)
27.1
(80.8)
26.8
(80.2)
26.5
(79.7)
26.9
(80.4)
27.7
(81.9)
28.5
(83.3)
27.8
(82)
26.9
(80.4)
27.18
(80.93)
Rata-rata terendah °C (°F) 22.2
(72)
22.3
(72.1)
23
(73)
22.6
(72.7)
22.4
(72.3)
21.5
(70.7)
20.6
(69.1)
20.6
(69.1)
21.3
(70.3)
22.2
(72)
22.6
(72.7)
22.2
(72)
21.96
(71.5)
Presipitasi mm (inci) 652
(25.67)
558
(21.97)
293
(11.54)
179
(7.05)
85
(3.35)
60
(2.36)
37
(1.46)
18
(0.71)
27
(1.06)
79
(3.11)
192
(7.56)
416
(16.38)
2.596
(102,22)
Rata-rata hari hujan 21 18 14 10 5 4 3 2 2 5 10 16 110
 % kelembapan 85 85 84 82 81 79 75 74 75 78 80 84 80.2
Rata-rata sinar matahari bulanan 165 163 195 216 239 245 272 294 273 264 226 191 2.743
Sumber #1: Climate-Data.org[9] & BMKG[10]
Sumber #2: Weatherbase[11]
Tutup
faviconfaviconfaviconfavicon
4 sources

Sejarah

Thumb
Pemandangan kota Jepara di sekitar tahun 1650, dengan latar belakang Gunung Muria.
Thumb
Gunung Muria pada pertengahan abad ke-16, ketika masih terpisah oleh Selat Muria
Thumb
Pengukir Jepara di zaman kolonial
Thumb
Rumah warga Jepara era Hindia Belanda.


Asal nama Jepara berasal dari perkataan Ujung Para, Ujung Mara, dan Jumpara yang kemudian menjadi Jepara, yang berarti sebuah tempat permukiman para pedagang yang berniaga ke berbagai daerah. Menurut buku “Sejarah Baru Dinasti Tang (618–906 M)” mencatat bahwa pada tahun 674 M seorang musafir Tionghoa bernama I-Tsing pernah mengunjungi negeri Holing atau Kaling atau Kalingga yang juga disebut Jawa atau Japa dan diyakini berlokasi di Keling, kawasan timur Jepara sekarang ini, serta dipimpin oleh seorang raja wanita bernama Ratu Shima yang dikenal sangat tegas.

Menurut seorang penulis Portugis bernama Tomé Pires dalam bukunya “Suma Oriental”, Jepara baru dikenal pada abad ke-XV (1470 M) sebagai bandar perdagangan yang kecil yang baru dihuni oleh 90–100 orang dan dipimpin oleh Aryo Timur dan berada di bawah pemerintahan Demak. Kemudian Aryo Timur digantikan oleh putranya yang bernama Pati Unus (1507–1521). Pati Unus mencoba untuk membangun Jepara menjadi kota niaga.

Pati Unus dikenal sangat gigih melawan penjajahan Portugis di Malaka yang menjadi mata rantai perdagangan nusantara. Setelah Pati Unus wafat digantikan oleh ipar Faletehan /Fatahillah yang berkuasa (1521–1536). Kemudian pada tahun 1536 oleh penguasa Demak yaitu Sultan Trenggono, Jepara diserahkan kepada anak dan menantunya yaitu Ratu Retno Kencono dan Pangeran Hadirin, suaminya. Namun setelah tewasnya Sultan Trenggono dalam Ekspedisi Militer di Panarukan Jawa Timur pada tahun 1546, timbulnya geger perebutan takhta kerajaan Demak yang berakhir dengan tewasnya Pangeran Hadiri oleh Aryo Penangsang pada tahun 1549.

Kematian orang-orang yang dikasihi membuat Ratu Retno Kencono sangat berduka dan meninggalkan kehidupan istana untuk bertapa di Bukit Danaraja. Setelah terbunuhnya Aryo Penangsang oleh Sutowijoyo, Ratu Retno Kencono bersedia turun dari pertapaan dan dilantik menjadi penguasa Jepara dengan gelar Nimas Ratu Kalinyamat.

Pada masa pemerintahan Ratu Kalinyamat (1549–1579), Jepara berkembang pesat menjadi Bandar Niaga utama di Pulau Jawa, yang melayani ekspor-impor. Di samping itu juga menjadi Pangkalan Angkatan Laut yang telah dirintis sejak masa Kerajaan Demak.

Sebagai seorang penguasa Jepara, yang gemah ripah loh jinawi karena keberadaan Jepara kala itu sebagai Bandar Niaga yang ramai, Ratu Kalinyamat dikenal mempunyai jiwa patriotisme anti penjajahan. Hal ini dibuktikan dengan pengiriman armada perangnya ke Malaka guna menggempur Portugis pada tahun 1551 dan tahun 1574. Adalah tidak berlebihan jika orang Portugis saat itu menyebut sang Ratu sebagai Rainha de Jepara Senora de Rica, yang artinya Raja Jepara seorang wanita yang sangat berkuasa dan kaya raya.

Serangan sang Ratu yang gagah berani ini melibatkan hampir 40 buah kapal yang berisikan lebih kurang 5.000 orang prajurit. Namun, serangan ini gagal, ketika prajurit Kalinyamat ini melakukan serangan darat dalam upaya mengepung benteng pertahanan Portugis di Malaka, tentara Portugis dengan persenjataan lengkap berhasil mematahkan kepungan tentara Kalinyamat.

Namun semangat Patriotisme sang Ratu tidak pernah luntur dan gentar menghadapi penjajah bangsa Portugis, yang pada abad 16 itu sedang dalam puncak kejayaan dan diakui sebagai bangsa pemberani di Dunia.

Dua puluh empat tahun kemudian atau tepatnya Oktober 1574, sang Ratu Kalinyamat mengirimkan armada militernya yang lebih besar di Malaka. Ekspedisi militer kedua ini melibatkan 300 buah kapal di antaranya 80 buah kapal jung besar berawak 15.000 orang prajurit pilihan. Pengiriman armada militer kedua ini di pimpin oleh panglima terpenting dalam kerajaan yang disebut orang Portugis sebagai Quilimo.

Walaupun demikian, akhirnya perang kedua ini yang berlangsung berbulan-bulan tentara Kalinyamat juga tidak berhasil mengusir Portugis dari Malaka. Namun, hal tersebut telah membuat Portugis takut dan jera berhadapan dengan Raja Jepara ini, terbukti dengan bebasnya Pulau Jawa dari Penjajahan Portugis pada abad 16 itu.

Sebagai peninggalan sejarah dari perang besar antara Jepara dan Portugis, sampai sekarang masih terdapat di Malaka komplek kuburan yang disebut sebagai Makam Tentara Jawa. Selain itu, tokoh Ratu Kalinyamat ini juga sangat berjasa dalam membudayakan seni ukir yang sekarang ini jadi andalan utama ekonomi Jepara yaitu perpaduan seni ukir Majapahit dengan seni ukir Patih Badarduwung yang berasal dari Negeri Cina.

Menurut catatan sejarah, Ratu Kalinyamat wafat pada tahun 1579 dan dimakamkan di Desa Mantingan Jepara, di sebelah makam suaminya Pangeran Hadirin. Mengacu pada semua aspek positif yang telah dibuktikan oleh Ratu Kalinyamat sehingga Jepara menjadi negeri yang makmur, kuat, dan mashur maka penetapan Hari Jadi Jepara yang mengambil waktu dia dinobatkan sebagai penguasa Jepara atau yang bertepatan dengan tanggal 10 April 1549 ini telah ditandai dengan Candra Sengkala Trus Karya Tataning Bumi atau terus bekerja keras membangun daerah.

Untuk Tahun 2010 ini, Jepara telah mendapatkan sertifikasi Indikasi Geografis terhadap produk ukirnya yang sangat khas.[12]

Kerajaan

di Jepara terdapat beberapa Kerajaan pada masanya, yaitu:

favicon
1 sources

Pemerintahan

Bupati

Thumb
Kantor bupati Jepara tahun 2011

Bupati yang menjabat di kabupaten Jepara saat ini ialah Edy Supriyanta, yang bertugas sebagai penjabat bupati. Sebelumnya, posisi bupati Jepara dijabat oleh Ahmad Marzuqi sebagai pemenang dalam Pemilihan umum Bupati Jepara 2017, bersama wakil bupati terpilih, Dian Kristiandi. Bagi Ahmad, jabatan tersebut merupakan jabatan periode kedua sebagai bupati Jepara. Namun pada 13 Mei 2019, Ahmad Marzuqi ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi atas kasus suap Hakim Pengadilan Negeri Semarang dan divonis tiga tahun penjara pada 2019.[13] Pelaksana tugas bupati kemudian dijabat oleh Dian Kristiandi. Setelah menjabat selama kurang lebih setahun, ia dilantik sebagi bupati Jepara, pada 2 Juni 2020.[14] Selanjutnya, setelah masa tugas Dian sebagai bupati berakhir, jabatan bupati sebagai penjabat bupati diserahkan kepada Edy Supriyanta, sejak 22 Mei 2022. Edy sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah.[15]

Informasi lebih lanjut Foto, Bupati ...
Foto Bupati Mulai Jabatan Akhir Jabatan Wakil Bupati
Edy Supriyanta
(penjabat)
2022 Petahana Lowong
Tutup

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Jepara dalam empat periode terakhir.

Informasi lebih lanjut Partai Politik, Jumlah Kursi dalam Periode ...
Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2009–2014 2014–2019[16] 2019–2024[17] 2024–2029[18]
PKB 4 Kenaikan 5 Kenaikan 6 Kenaikan 7
Gerindra (baru) 6 Kenaikan 8 Penurunan 5 Kenaikan 8
PDI-P 9 Kenaikan 10 Penurunan 8 Steady 8
Golkar 6 Penurunan 5 Penurunan 4 Steady 4
NasDem (baru) 5 Kenaikan 7 Steady 7
PKS 2 Steady 2 Steady 2 Steady 2
Hanura (baru) 3 Penurunan 1 Steady 1 Penurunan 0
PAN 3 Steady 3 Penurunan 2 Steady 2
Demokrat 5 Penurunan 2 Steady 2 Steady 2
Perindo (baru) 2 Penurunan 0
PPP 10 Penurunan 9 Kenaikan 10 Steady 10
PKNU 1
Barnas 1
Berkarya (baru) 1
Jumlah Anggota 50 Steady 50 Steady 50 Steady 50
Jumlah Partai 11 Penurunan 10 Kenaikan 12 Penurunan 9
Tutup

Kecamatan

Informasi lebih lanjut Kode Kemendagri, Kecamatan ...
Kode
Kemendagri
KecamatanJumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Kodepos[19]StatusDaftar
Desa/Kelurahan
33.20.08 Bangsri 1259453Desa
33.20.05 Batealit 1159461Desa
33.20.16 Donorojo 859458Desa
33.20.06 Jepara 11559411-59419Desa
Kelurahan
33.20.13 Kalinyamatan 1259467Desa
33.20.10 Karimunjawa 459455Desa
33.20.01 Kedung 1859463Desa
33.20.09 Keling 1259454Desa
33.20.14 Kembang 1159457Desa
33.20.04 Mayong 1859465Desa
33.20.07 Mlonggo 859452Desa
33.20.12 Nalumsari 659466Desa
33.20.15 Pakis Aji 859456Desa
33.20.02 Pecangaan 1259462Desa
33.20.11 Tahunan 1559451Desa
33.20.03 Welahan 1559464Desa
TOTAL11184
Tutup
faviconfaviconfaviconfaviconfavicon
5 sources

Referensi

Pranala luar

Wikiwand in your browser!

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.

Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.