Loading AI tools
universitas di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Universitas Katolik Parahyangan atau dikenal dengan singkatan (Unpar) adalah salah satu perguruan tinggi swasta yang terletak di Kota Bandung, Indonesia yang berbasis Katolik. Kampus utamanya terletak di Jalan Ciumbuleuit, dan kampus lainnya terletak di Jalan Merdeka, Jalan Aceh, dan Jalan Nias. Sebelum memiliki gedung sendiri di Jalan Merdeka, kegiatan akademis juga sempat menggunakan gedung "Panti Budaya" (sekarang menjadi Gedung Bank Indonesia yang baru). Unpar memiliki semboyan Bakuning Hyang Mrih Guna Santyaya Bhakti yang berarti "Berdasarkan Ke Tuhanan Menuntut Ilmu untuk Dibaktikan kepada Masyarakat".
Universitas Katolik Parahyangan Parahyangan Catholic University | |
---|---|
bahasa Latin: Universitas Catholicae Parahyanganensis
Informasi | |
Moto | Bakuning Hyang Mrih Guna Santyaya Bhakti Berdasarkan Ketuhanan Menuntut Ilmu untuk Dibaktikan Kepada Masyarakat |
Jenis | Perguruan Tinggi Swasta, Perguruan Tinggi Katolik Indonesia |
Didirikan | 17 Januari 1955[1] |
Afiliasi | Ordo Salib Suci Keuskupan Bandung |
Ketua | Prof. Dr. Ir. Judy Retti Witono, M.App.Sc. |
Rektor | Prof. Tri Basuki Joewono, Ph.D.'[2] |
Staf akademik | 511 (2024)[3]
|
Staf administrasi | 342 (2021) |
Jumlah mahasiswa | 10.445 (2024) |
Sarjana | 9.511[1] |
Magister | 293[1] |
Doktor | 75[1] |
Lokasi | , , 6°52′30″S 107°36′20″E |
Kampus | Urban, 7.6 Ha[4] |
Warna | Khaki dan Hijau |
Nama julukan | Unpar, Kampus Jingga |
Afiliasi | APTISI, APTIK, GEM, ACUCA, ASEACCU, INU, IFCU, TEFLIN, ACICIS, READI, ALN |
Situs web | unpar |
Universitas Katolik Parahyangan didirikan pada tahun 1955 oleh pimpinan Gereja Katolik di Jawa Barat, yakni Uskup Bandung Pierre Marin Arntz, O.S.C. dan Uskup Bogor Paternus Nicholas Joannes Cornelius Geise, O.F.M.. Hal ini sebagai jawaban atas kurangnya ahli berpendidikan tinggi untuk membangun Indonesia pasca Perang Kemerdekaan.[5]
Universitas Katolik Parahyangan didirikan pada tanggal 17 Januari 1955, dengan nama Akademi Perniagaan, sebagai buah kerjasama antara Uskup Bandung, Pierre Marin Arntz, O.S.C. dengan Uskup Bogor Prof. Dr. Paternus Nicholas Joannes Cornelius Geise, O.F.M.. Status akademi ditingkatkan menjadi Perguruan Tinggi Sosio-Ekonomi Parahyangan, yang kelak menjadi Fakultas Ekonomi. Pada 15 September 1958, Fakultas Hukum mulai dibuka dan sekaligus mengubah nama institusi menjadi Perguruan Tinggi Katolik Parahyangan. Yayayasan badan penyelenggara Perguruan Tinggi Katolik Parahyangan didirikan pada 31 Oktober.
Fakultas Teknik menjadi fakultas ketiga yang didirikan, setelah dibuka pada tahun 1960 dengan jurusan teknik sipil dan teknik arsitektur. Setahun kemudian, Fakultas Sosial Politik dibuka. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 tahun 1961 tentang Perguruan Tinggi, nama institusi kembali mengalami perubahan dan menjadi Universitas Katolik Parahyangan. Statusnya kemudian menjadi disamakan dengan perguruan tinggi negeri, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor 50 tahun 1962. Lembaga Penyelidikan Ilmiah Unpar didirikan pada tahun 1963 untuk mendukung peningkatan sarana dan prasarana ilmiah.
Setelah berlakunya peraturan baru tentang akreditasi dan umur akreditasi di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1981, Universitas Katolik Parahyangan dikukuhkan menjadi perguruan tinggi swasta yang disamakan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Nomor 027/0/1981. Pada awal tahun 1983, Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Suryagung Bumi resmi bergabung ke dalam universitas dengan pengukuhan Surat Keputusan Kopertis Wilayah IV nomor 515/KOP/IV/Q/82 tertanggal 20 November 1982. Hal ini disusul dengan pengesahan Fakultas Filsafat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada 19 Oktober berdasarkan Surat Keputusan Menteri Nomor 0446/0/1983. Fakultas Filsafat memiliki jurusan Agama dengan status terdaftar sampai tingkat sarjana.
Pada 20 Januari 1985, Universitas Katolik Parahyangan dikukuhkan kembali sebagai Perguruan Tinggi Swasta yang disamakan untuk jangka waktu lima tahun, dengan Surat Keputusan Menteri Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 040/0/1985. Selaras dengan isi surat keputusan tersebut, Fakultas Sosial Politik disesuaikan namanya menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Demikian pula nama Lembaga Penyelidikan Ilmiah diubah menjadi Lembaga Penelitian, agar selaras dengan istilah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5 tahun 1980. Karena perubahan dalam hal sistem penyelenggaraan pendidikan secara nasional, pada 19 Mei 1986, status disamakan ditetapkan hanya untuk jangka waktu tiga tahun, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 380/0/1986. Tiga tahun kemudian pada 1 September 1989, status disamakan ditetapkan kembali untuk jangka waktu tiga tahun, dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0527/0/1989, diikuti dengan Surat Keputusan Mendikbud Republik Indonesia Nomor 0560/0/1989 tertanggal 6 September, di mana Fakultas Filsafat ditingkatkan menjadi diakui untuk jangka waktu 4 tahun.
Proyek NTA-58 yang merupakan proyek kerjasama antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Kerajaan Belgia diresmikan pada 23 November 1990. Pelaksanaan proyek ini melibatkan tiga universitas, yakni Universitas Indonesia, Katholieke Universiteit Leuven, dan Universitas Katolik Parahyangan. Proyek ini bertujuan untuk menyelenggarakan pendidikan Pascasarjana (Magister) dalam bidang studi Ilmu Administrasi dan Ekonomi Perencanaan. Pada tahun 1993, dua fakultas baru mulai dibuka pada tahun akademik 1993/1994 yaitu Fakultas Teknologi Industri dengan dua jurusan (jurusan Teknik Industri dan jurusan Teknik Kimia) dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan dua jurusan (jurusan Matematika dan jurusan Fisika). Status terdaftar untuk kedua fakultas baru ini diperoleh melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34/D/O/1993 tanggal 20 April 1993. Dengan berlakunya peraturan baru sejak 3 Februari 1994 bahwa Fakultas Hukum tidak lagi mengenal jurusan, tetapi lebih pada program kekhususan, maka dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62/DIKTI/Kep/1994 ditetapkan kembali status disamakan untuk program studi Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum UNPAR, yang berlaku untuk jangka waktu 3 tahun.
Pada 12 Mei 1995, Unpar membuka program Diploma III dengan status terdaftar diperoleh melalui Surat Keputusan Depdikbud No. 120/DIKTI/Kep/1995, dan disusul dengan pembukaan program Magister pada Program Pasca Sarjana di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan melalui Surat Keputusan Depdikbud No. 312/DIKTI/Kep/1995. Pada 8 Agustus 1996, berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi No. 420/DIKTI/Kep/1996, dibuka Jurusan/program Studi Ilmu Komputer untuk jenjang S1 di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan dengan status terdaftar. Pada 17 November 1997, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 78/D/O/1997, tentang Hasil Akreditasi Program Studi untuk Program Sarjana di Perguruan Tinggi, maka Program Studi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Akuntansi, Manajemen, Ilmu Hukum, Ilmu Administrasi Niaga, Ilmu Hubungan Internasional, Ilmu Administrasi Negara, Teknik Arsitektur dan Teknik Sipil mendapat status Terakreditasi.
Sembilan fakultas dalam Universitas Katolik Parahyangan membuka program studi untuk tingkat sarjana dan satu buah program studi yang diatur dalam 8 Fakultas dan 1 Program Vokasi dan Profesi.[6] Pada tahun 2018, Program Magister dan Doktor yang ada di Sekolah Pascasarjana diintegrasikan ke dalam Fakultas yang ada di lingkungan Unpar.[7]
Nomor | Nama Fakultas/Sekolah | Warna Fakultas | Tahun Pendirian | Jurusan | Program Studi |
---|---|---|---|---|---|
1 | Fakultas Ekonomi | Kuning | 1955 | Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan |
|
Jurusan Ilmu Manajemen |
| ||||
Jurusan Akuntasi |
| ||||
2 | Fakultas Hukum | Merah Marun | 1958 | Jurusan Ilmu Hukum |
|
3 | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik | Putih | 1961 | Jurusan Ilmu Administrasi Publik |
|
Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis | Program Sarjana Ilmu Administrasi Bisnis (S.AB.)
Program Magister Administrasi Bisnis (M.AB.) | ||||
Jurusan Ilmu Hubungan Internasional |
| ||||
Jurusan Ilmu Sosial | Program Magister Ilmu Sosial (M.Sos.) | ||||
4 | Fakultas Teknik | Biru Dongker | 1960 | Jurusan Teknik Sipil |
|
Jurusan Arsitektur |
| ||||
5 | Fakultas Filsafat | Abu-abu | 1983 | Jurusan Filsafat | Program Sarjana Ilmu Filsafat (S.Fil.)
Program Sarjana Studi Humanitas (S.S.H.) Program Magister Ilmu Teologi (M.Hum.) |
6 | Fakultas Teknologi Industri | Jingga | 1993 | Jurusan Teknik Industri |
|
Jurusan Teknik Kimia | Program Sarjana Teknik Kimia (S.T.)
Program Magister Teknik Kimia (M.T.) | ||||
Jurusan Teknik Mekatronika | Program Sarjana Teknik Mekatronika (S.T.) | ||||
7 | Fakultas Teknologi Informasi dan Sains | Biru Langit | 1993 | Jurusan Matematika | Program Sarjana Matematika (S.Si.)
|
Jurusan Fisika | Program Sarjana Fisika (S.Si.) | ||||
Jurusan Teknik Informatika | Program Sarjana Teknik Informatika (S.Kom.)
| ||||
8 | Program Vokasi dan Profesi | Ungu | 2020 | - | Program Diploma 3 Manajemen Perusahaan (A.Md.M.)
Program Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Pangan (S.Tr.T.P.) Program Sarjana Terapan Bisnis Kreatif (S.Tr. Bns.) |
Program Profesi Insinyur | Program Profesi Insinyur (Ir.) | ||||
9 | Fakultas Kedokteran | Hijau | 2023 | Jurusan Kedoktean | Program Sarjana Kedokteran (S.Ked)
Program Profesi Dokter (dr.) |
Penelitian yang dilakukan di Universitas Katolik Parahyangan difasilitasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)[8] yang menaungi beberapa pusat Studi tingkat universitas seperti:
Sementara itu untuk Pusat studi tingkat Fakultas dan Jurusan adalah:[9]
Menurut survey lokal HukumOnline.com pada tahun 2018, kampus hukum terfavorit berdasarkan survey 34 firma hukum di Indonesia, Fakultas Hukum Unpar menjadi Fakultas Hukum terfavorit ke-tiga di Indonesia setelah Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran.[16] Unpar juga dipercaya oleh Pemerintah Indonesia melalui Kerjasama dengan Kementrian Pekerjaan Umum untuk menyelenggarakan satu satunya Program Magister Hukum Konstruksi di Indonesia yang ditujukan untuk Karyawan Kementerian PUPR.[17]
Menurut survey yang dilakukan Tempo pada tahun 2010, untuk Jurusan Arsitektur, Program Studi Arsitektur adalah jurusan Arsitektur terbaik di Indonesia. Hal ini diperkuat dengan prestasi civitas akademi di berbagai sayembara nasional maupun internasional seperti Juara 1 Futurach 2018, Sayembara SinarMas Land dan Archprix International 2016.[18]
Sementara itu pada Program studi Hubungan Internasional Unpar adalah salah satu pionir di Indonesia untuk Model United Nations, Sebuah simulasi sidang PBB untuk Pelajar dan Mahasiswa. Unpar adalah satu satunya Universitas dari Indonesia yang pernah memperoleh gelar Outstanding Delegation di acara Harvard National Model United Nations (HNMUN) 2009, sebuah prestasi yang belum bisa disamai oleh Universitas lainnya dari Indonesia.[19]
Berdiri pada lahan dengan total luas 7.6 Hektar, Universitas Katolik Parahyangan memiliki 4 Lokasi kampus yang tersebar di kota bandung yaitu kampus Jl. Merdeka, Kampus Jl. Ciumbuleuit, Kampus Jl. Nias dan Kampus Jl. Aceh.[20]
Kampus Merdeka awalnya dibangun di area seluas 3000 m2 pada tahun 1961, untuk memfasilitasi proses belajar mengajar untuk Fakultas ISIP dan Fakultas Teknik yang baru dibentuk. Kampus ini juga digunakan untuk memfasilitasi Fakultas Ekonomi dan Hukum yang proses belajar mengajarnya dipindahkan dari gedung Panti Budaya. Setelah gedung gedung baru dibangun di kampus Ciumbuleuit, semua proses Pembelajaran dipindahkan ke kampus Ciumbuleuit.
Berlokasi di tengah kota bandung (Jalan Merdeka), Kampus Merdeka berada di depan Kantor Wali kota Bandung. Saat ini Kampus Merdeka digunakan untuk proses belajar mengajar program pascasarjana (10 program magister dan 4 program doktor) yang dilakukan di dalam Gedung 1, Gedung bertingkat 3 yang dilengkapi dengan Aula yang sering digunakan sebagai lokasi ujian, seminar atau konferensi oleh mahasiswa Pascasarjana maupun mahasiswa sarjana.
Gedung 11 mulai digunakan pada tahun 1968 ketika Fakultas Ekonomi dipindahkan dari Kampus Merdeka. Semenjak Gedung 9 di Kampus Ciumbuleuit pada tahun 2000 selesai dibangun, semua proses perkuliahan dan administrasi untuk jenjang pendidikan S1. Saat ini Kampus Aceh hanya digunakan oleh Program Diploma 3 Manajemen Perusahaan.
Berlokasi di tengah kota, Kampus Aceh dekat dengan banyak fasilitas seperti pusat perbelanjaan, toko buku, dan Gereja Katedral Bandung. Jarak ke Kampus Merdeka pun tidak jauh.
Gedung 6 di jalan Nias awalnya merupakan gedung Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Suryagung Bumi. Semenjak penggabungan kedalam Unpar, gedung ini menjadi lokasi perkuliahan Fakultas Filsafat Unpar. Gedung ini memiliki perpustakaan Khusus filsafat dengan koleksi 19.942 buku dan 2 Jurnal terakreditasi. Di Gedung ini juga memiliki ruang audio visual yang disebut Sinesofia yang dipakai mahasiswa Fakultas Filsafat untuk mereview dan diskusi film.
Kampus Ciumbuleuit merupakan kampus utama dimana sebagian besar kegiatan perkuliahan dilakukan. Karena berada di daerah perbukitan Ciumbuleit dan kontur tanah yang tidak rata, sebagian besar bangunan memiliki level lantai dasar yang berbeda. Jalan Ciumbuleuit di sebelah barat kampus memiliki elevasi permukaan yang jauh lebih tinggi dibandingkan Jalan Bukit Jarian di sebelah timur kampus.
Gaya Arsitektur sebagian besar gedung memiliki gaya khas yang sama dimana gedung gedung berorientasi utara-selatan dengan dinding berwarna jingga di sisi timur-barat bangunan.
Di sisi depan atau barat kampus terdapat Gedung 0 (Gedung Rektorat) yang menjadi pusat administrasi universitas. Kantor kantor pendukung lainnya seperti Kantor Bank, Kantor Pos juga berlokasi di gedung ini. Gedung Yayasan Universitas berada di sisi kiri akses masuk utama dan bersebelahan dengan kantor Koperasi Keluarga Besar Mahasiswa Unpar (KKBM Unpar).
Lebih ke utara terdapat Pusat kegiatan Mahasiswa seperti Unpar Radio Station, Mahitala dan kantor Lembaga Kepresidenan Mahasiswa. Di Gedung yang sama terdapat Lembaga Kajian Humaniora serta kelas kelas Mata Kuliah Umum dilaksanakan.
Gedung-gedung ilmu sosial dan humaniora berada di sisi utara kampus. Gedung 2 digunakan Fakultas Hukum, Gedung 3 oleh FISIP dan Gedung 9 oleh Fakultas Ekonomi. Taman Fisip di depan Gedung 3 menjadi lokasi yang sering digunakan mahasiswa untuk berbagai kegiatan.
Fakultas Teknologi Industri, menempati Gedung 7 dan Gedung 8 di sisi selatan kampus dimana sebagian besar laboratorium berada di Gedung 7.
Fakultas Teknologi Informasi dan Sains menempati sisi timur Gedung 9 dan lantai 3 Gedung 10. Gedung 10 juga digunakan Oleh Program Studi Mekatronika.
Gedung Pusat Pembelajaran Arntz-Geise (PPAG), Bangunan 2 tower masing masing 17 dan 14 lantai yang sedang dibangun di tengah kampus direncanakan akan digunakan program program studi baru bersama dengan Fakultas Teknik. Gedung PPAG didesain oleh Budiman Sumaatmadja, Alumnus Fakultas Teknik tahun 1984 dan dirancang agar menjadi bangunan yang ramah lingkungan dengan banyaknya ruang terbuka hijau. Fakultas Teknik saat ini menempati Gedung tahap 1 PPAG, bangunan 5 lantai di sisi timur Rektorat setelah Gedung 4 dan 5 dirubuhkan. Menara air berwarna jingga yang merupakan ikon Fakultas Teknik tetap dipertahankan dan diintegrasikan kedalam fasad gedung baru.[21]
Di dalam kawasan kampus Ciumbuleuit juga terdapat bangunan Unpar Press, sebuah badan penerbitan dibawah yayasan Unpar. Selain itu juga terdapat Klinik Unpar, sebuah balai pengobatan kerjasama dengan Rumah Sakit Santo Borromeus di jalan Menjangan yang juga dapat diakses dari kampus Ciumbuleuit.
500 meter dari Kampus Ciumbuleuit terdapat Fasilitas Parahyangan Reksa Raga, sebuah fasilitas olahraga yang selesai dibangun pada tahun 2013. Memiliki lapangan futsal, tennis, basket, volly, serta fasilitas untuk jogging dan panjat tebing.
Unpar juga masih memiliki Lahan seluas 85 ha di kawasan Cikamuning Padalarang, Bandung Barat yang akan dipergunakan untuk pengembangan kampus di masa yang akan datang. Universitas juga masih memiliki lahan di Jalan Ciloa, lokasi yang berdekatan dengan area Kampus Ciumbuleuit.
Himpunan seluruh Organisasi Kemahasiswaan yang berada di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan bernama Persatuan Mahasiswa Unpar (selanjutnya disingkat "PM UNPAR"). Pada tanggal 18 Juni 1972, PM UNPAR didirikan sebagai Organisasi Kemahasiswaan yang jangka waktunya tidak ditentukan dan Organisasi ini merupakan bentuk penyempurnaan dari Organisasi sebelumnya, yaitu Keluarga Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan yang didirikan pada tanggal 5 Maret 1960. PM UNPAR adalah satu-satunya Organisasi Kemahasiswaan yang diakui secara formal dan legal oleh pihak Universitas untuk menghimpun mahasiswa UNPAR dan pengurusnya dibentuk atas dasar pemilihan. PM UNPAR berbentuk himpunan yang terdiri dari beberapa lembaga yang bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing, yaitu:
Badan Eksekutif Mahasiswa atau biasa disingkat dengan BEM adalah Organisasi Kemahasiswaan di tingkat Universitas yang memiliki fungsi eksekutif.
Senat Mahasiswa atau biasa disingkat dengan SM adalah Organisasi Kemahasiswaan di tingkat Universitas yang memiliki fungsi legislatif.
Badan Pemeriksa adalah Organisasi Kemahasiswaan di tingkat Universitas yang memiliki fungsi semi-yudikatif.
Himpunan Mahasiswa Program Studi atau biasa disingkat dengan HMPS adalah Organisasi Kemahasiswaan di tingkat Program Studi yang memiliki fungsi eksekutif.
Terdapat 17 Himpunan Mahasiswa Program Studi yang berada di Universitas Katolik Parahyangan:
Unit Kegiatan Mahasiswa atau biasa disingkat UKM adalah Organisasi Kemahasiswaan yang berkedudukan di tingkat Universitas yang menjadi wadah pengembangan minat, bakat, potensi, dan kemampuan mahasiswa serta dalam menjalankan kegiatannya selaras dengan visi dan misi Universitas.
Terdapat 25 Unit Kegiatan Mahasiswa yang berada di Universitas Katolik Parahyangan:
UKM Wadah Khusus
Universitas Katolik Parahyangan merupakan anggota dari organisasi nasional dan internasional:
No | Nama | Masa Jabatan |
---|---|---|
1 | Prof. Dr. Paternus Nicholas Joannes Cornelius Geise, O.F.M. | 1955—1978 |
2 | Dr. Aloysius Koesdarminta | 1979—1989 |
3 | Dr. Pande Radja Silalahi | 1990—1993 |
4 | A.P. Sugiarto, S.H | 1994—1998 |
5 | Prof. Dr. B. Suprapto Brotosiswojo | 1998—2002 |
6 | Pius Suratman Kartasasmita, Ph.D | 2002—2006 |
7 | Dr. Ir. Cecilia Lauw Giok Swan, M.Sc. | 2006—2011 |
8 | Prof. Ir. Robertus Wahyudi Triweko, M.Eng., Ph.D. | 2011—2015 |
9 | Mangadar Situmorang, Ph.D. | 2015—2023 |
10 | Prof. Tri Basuki Joewono, Ph.D. | 2023—Sekarang |
Sejak didirikan tahun 1955 jumlah alumni Unpar sudah mencapai 54.000 Alumnus yang tersebar di seluruh indonesia dan dunia.[22]
Untuk mengakomodasi para alumnus universitas, alumni membentuk beberapa organisasi alumni seperti
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.