"Konya (raja Yehuda)" beralih ke halaman ini. Untuk kota dengan nama sama, lihat
Konya.
Yoyakhin (bahasa Ibrani: יְהֹויָכִין;bahasa Latin: Joachin; bahasa Inggris: Jehoiachin), juga dikenal sebagai Konya, Yekonya atau Yekhonya (bahasa Ibrani: יְכָנְיָה, artinya "Yahweh akan mengokohkan (umat-Nya))"; bahasa Yunani: Ιεχονιας; bahasa Inggris: Jeconiah), adalah raja Yehuda. Ayahnya adalah raja Yoyakim. Ibunya adalah Nehusta binti Elnatan, dari Yerusalem.[1][2]
Fakta Singkat Berkuasa, Penobatan ...
Tutup
Yoyakhin memerintah mulai usia 18 tahun, selama 3 bulan 10 hari,[3] mulai 9 Desember 598 SM sampai 15 atau 16 Maret 597 SM[4] Menurut catatan Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN tepat seperti yang dilakukan ayahnya.[5]
Pada waktu itu majulah orang-orang Nebukadnezar, raja Babel, menyerang Yerusalem dan kota itu dikepung, dipimpin sendiri oleh Nebukadnezar pada tahun yang ke-8 dari pemerintahannya. Lalu keluarlah Yoyakhin, raja Yehuda, mendapatkan raja Babel, ia sendiri, ibunya, pegawai-pegawainya, para pembesarnya dan pegawai-pegawai istananya. Raja Babel menangkap Yoyakhin, mengeluarkan dari sana segala barang perbendaharaan rumah TUHAN dan barang-barang perbendaharaan istana raja; juga dikeratnya emas dari segala perkakas emas yang dibuat oleh Salomo, raja Israel, di bait TUHAN seperti yang telah difirmankan TUHAN.[6]
Pada tanggal 15 atau 16 Maret 597 SM, Yoyakhin beserta seluruh keluarganya dan lebih dari 3000 orang terkemuka, dibawa ke dalam pembuangan ke Babel.[7] Nebukadnezar mengangkut seluruh penduduk Yerusalem ke dalam pembuangan, semua panglima dan semua pahlawan yang gagah perkasa, sepuluh ribu (10000) orang tawanan, juga semua tukang dan pandai besi; tidak ada yang ditinggalkan kecuali orang-orang lemah dari rakyat negeri.[8] Ia mengangkut Yoyakhin ke dalam pembuangan ke Babel, juga ibunda raja, isteri-isteri raja, pegawai-pegawai istananya dan orang-orang berkuasa di negeri itu dibawanya sebagai orang buangan dari Yerusalem ke Babel. Semua orang yang gagah perkasa, tujuh ribu (7000) orang banyaknya, para tukang dan para pandai besi, seribu (1000) orang banyaknya, sekalian pahlawan yang sanggup berperang, dibawa oleh raja Babel sebagai orang buangan ke Babel.[9] Termasuk di sini adalah imam Yehezkiel bin Busi.[10] Kemudian raja Babel mengangkat Matanya, paman Yoyakhin, menjadi raja menggantikan dia dan menukar namanya menjadi Zedekia.[11]
Dalam tahun ke-37 sesudah Yoyakhin, raja Yehuda dibuang, dalam bulan yang ke-12 (Adar), pada tanggal 25 bulan itu (menurut Kitab Yeremia; tanggal 27 menurut Kitab 2 Raja-raja), maka Ewil-Merodakh, raja Babel, dalam tahun ia menjadi raja, menunjukkan belas kasihannya kepada Yoyakhin, raja Yehuda, dengan melepaskannya dari penjara. Ewil-Merodakh berbicara baik-baik dengan dia dan memberi kedudukan kepadanya lebih tinggi daripada kedudukan raja-raja yang bersama-sama dengan dia di Babel. Yoyakhin boleh mengganti pakaian penjaranya dan boleh selalu makan roti di hadapan raja selama hidupnya. Dan tentang belanjanya, raja Babel selalu memberikannya kepadanya, sekadar yang perlu tiap-tiap hari, selama hidupnya sampai hari matinya.[12]
Nabi Yeremia menyampaikan firman Allah yang dicatat dalam Kitab Yeremia pasal 22:30 bahwa tidak ada lagi raja Yehuda yang dilahirkan dari keturunan Yoyakhin.
- Beginilah firman TUHAN [terhadap raja Konya, yaitu Yoyakhin]: "Catatlah orang ini sebagai orang yang tak punya anak, sebagai laki-laki yang tidak pernah berhasil dalam hidupnya; sebab seorangpun dari keturunannya tidak akan berhasil duduk di atas takhta Daud dan memerintah kembali di Yehuda."[13]
(sumber 1 Tawarikh 3:16–24)
Keturunan (penerus) Yoyakim ialah Yekhonya, anaknya itu, dan anak (penerus) orang ini ialah Zedekia.
Anak-anak Yekhonya, orang kurungan itu:
- Sealtiel, anaknya
- Malkhiram
- Pedaya
- Syenasar
- Yekamya
- Hosama
- Nedabya.
Anak-anak Pedaya:
- Zerubabel
- Simei
Anak-anak Zerubabel:
- Mesulam
- Hananya;
- Selomit ialah saudara perempuan mereka;
- Hasuba, Ohel, Berekhya, Hasaja dan Yusab-Hesed, lima orang.
Anak-anak Hananya:
- Pelaca
- Yesaya; anak orang ini ialah Refaya; anak orang ini ialah Arnan; anak orang ini ialah Obaja, dan anak orang ini ialah Sekhanya.
Anak-anak Sekhanya:
- Semaya,
- Hatus[14]
- Yigal
- Bariah
- Nearya
- Safat
enam orang.
Anak-anak Nearya:
- Elyoenai, Hizkia, dan Azrikam, tiga orang.
Anak-anak Elyoenai:
- Hodawya, Elyasib, Pelaya, Akub, Yohanan, Delaya dan Anani, tujuh orang.
Penggalian arkeologis pada tahun 1899-1917 oleh Robert Koldeway di Babilon, sekarang Irak, menemukan tulisan tentang Yoyakhin, misalnya "Prasasti jatah makanan Yoyakhin", yang ditemukan di ruangan arsip raja Nebukadnezar dekat "Gerbang Ishtar" di Babel dan diperkirakan ditulis tahun 592 SM. Ditulis dalam huruf kuneiform, nama Yoyakhin ditulis Ia-'-ú-kinu. Tablet lempengan itu diterjemahkan pada tahun 1930-an oleh pakar Assyriolog Jerman, Ernst Weidner. Empat tablet berisi daftar pembagian jatah minyak dan gandum untuk sejumlah orang termasuk raja Yoyakhin. Diperkirakan paling awal dibuat pada tahun ke-5 setelah pembuangannya ke Babel.[15] Alfred J. Hoerth mencatat hal ini dalam bukunya "Archaeology and the Old Testament" dengan foto tablet kuneiform yang menyebut nama Yoyakhin.[16][17] Prasasti itu menuliskan bahwa ia dan 5 putranya adalah penerima jatah makanan di Babel.[18]
- Tablet "Babylon 28122" bertulisan: "...kepada Ia-'-u-kin, raja..."
- Tablet "Babylon 28178" bertulisan:
- "10 (sila minyak) untuk raja Yehuda, Yaukin; 2 1/2 sila (minyak) untuk keturunan raja Yehuda; 4 sila untuk delapan pria dari Yudea."
- Tablet "Babylon 28186" bertulisan:
- "10 (sila) untuk Ia-ku-u-ki-nu, putra raja Ia-ku-du, 2½ sila untuk 5 putra raja Ia-ku-du"
- Tablet lain bertulisan, “1 1/2 sila (minyak) untuk tiga orang tukan kayu dari Arvad, 1/2 masing-masing; 11 1/2 sila untuk delapan pengerja kayu dari Byblos. . .; 3 1/2 sila untuk tujuh pemahat Yunani, 1/2 sila masing-masing; 1/2 sila untuk tukang kayu, Nabuetir; 10 sila untuk Ia-ku-u-ki-nu, putra raja Yehuda; 2 1/2 sila untuk lima putra raja Yudea.”[15]
- Yoyakhin lahir ketika Yoyakim berusia 18 tahun,[19] dan Matanya/Zedekia berusia 2-3 tahun.[20]
- Yoyakhin menjadi raja ketika berusia 18 tahun dan memerintah 3 bulan 10 hari,[3] menurut salah satu perhitungan penanggalan mulai tanggal 9 Desember 598 SM sampai 15 atau 16 Maret 597 SM.[4] Saat itu Zedekia berusia 20-21 tahun.[20]
- Menurut catatan Babel, akhir masa pemerintahan raja Yoyakhin terjadi pada hari ke-2 bulan Adar dalam tahun ke-7 Nebukadnezar (BM 21946 verso, baris 12; lihat Wiseman 1956: 73; TCS 5, 102). Tanggal ini bertepatan dengan 15 atau 16 Maret (perhitungan hari Babel adalah dari matahari terbenam sampai matahari terbenam berikutnya, jadi meliputi 2 hari penanggalan Masehi) 597 SM.[4]
- Pada pergantian tahun (sekitar bulan Maret tahun Masehi) raja Nebukadnezar pada tahun ke-8 pemerintahannya,[21] menyuruh membawa Yoyakhin ke Babel beserta perkakas-perkakas yang indah-indah dari rumah TUHAN dan Zedekia, saudara ayah Yoyakhin, menjadi raja atas Yehuda dan Yerusalem.[22] Ini menjadi tahun pertama Yoyakhin dalam pembuangan ke Babel.
- Pada tahun ke-5 sesudah raja Yoyakhin dibuang, tanggal lima bulan itu, datanglah firman TUHAN kepada imam Yehezkiel, anak Busi, di negeri orang Kasdim di tepi sungai Kebar, dan di sana kekuasaan TUHAN meliputi dia.[23] Sama dengan tahun ke-13 pemerintahan Nebukadnezar sebagai raja Babel, atau tahun ke-5 pemerintahan raja Zedekia di Yerusalem, 6 tahun sebelum Yerusalem dihancurkan. (~ 593 SM)
- Pada tahun ke-11 sesudah pembuangan Yoyakhin, dalam bulan yang ke-5 pada tanggal 7 bulan itu (menurut Kitab 2 Raja-raja; tanggal 10 menurut Kitab Yeremia) -- itulah tahun ke-19 zaman raja Nebukadnezar, raja Babel—datanglah Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, pegawai raja Babel, ke Yerusalem. Ia membakar rumah TUHAN, rumah raja dan semua rumah di Yerusalem; semua rumah orang-orang besar dibakarnya dengan api. Tembok sekeliling kota Yerusalem dirobohkan oleh semua tentara Kasdim yang ada bersama-sama dengan kepala pasukan pengawal itu. Sisa-sisa rakyat yang masih tinggal di kota itu dan para pembelot yang menyeberang ke pihak raja Babel dan sisa-sisa khalayak ramai diangkut ke dalam pembuangan oleh Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal itu.[24] (~ 586 SM)
- Dalam tahun ke-37 sesudah pembuangan Yoyakhin, raja Yehuda, ke Babel, dalam bulan yang ke-12, pada tanggal 25 bulan itu (menurut Kitab Yeremia; tanggal 27 menurut Kitab 2 Raja-raja), maka Ewil-Merodakh, raja Babel, dalam tahun ia menjadi raja, menunjukkan belas kasihannya kepada Yoyakhin, raja Yehuda, dengan melepaskannya dari penjara.[25] (~562 SM)
Saat itu Yoyakhin sudah berusia 55 tahun.
- Menurut catatan sejarah Babel kuno, antara lain Prasasti Adad-guppi, Nebukadnezar memerintah selama 43 tahun. Alkitab mencatat bahwa tahun Ewil-Merodakh menjadi raja Babel, yaitu dihitung setahun setelah mangkatnya Nebukadnezar, merupakan tahun ke-37 Yoyakhin dalam pembuangan, maka Yoyakhin benar mulai hidup dalam pembuangan pada tahun ke-7 raja Nebukadnezar.
Menurut perhitungan waktu pemerintahan raja Asa, Yosafat dan seterusnya, maka tahun-tahun kehidupan Yoyakhin dapat dihitung sejak berdirinya Kerajaan Yehuda (mulai dari pecahnya Kerajaan Israel).
Tahun Ke-323 (~ 609 SM)
Bersamaan dengan tahun ke-31 pemerintahan raja Yosia di Yerusalem
- Usia: Yosia 39 tahun, Yoyakim 25 tahun, Yoahas 23 tahun, Zedekia 10 tahun, Yoyakhin 7 tahun
- Raja Yosia wafat pada usia 39 tahun akibat luka yang dialaminya dalam pertempuran melawan pasukan Mesir di bawah Firaun Nekho II.[33] Ia digantikan oleh putranya, Yoahas (23 tahun) menjadi raja atas Kerajaan Yehuda.[30][31]
- Yoahas dipecat dari pemerintahannya di Yerusalem oleh Firaun Nekho II dan dikurung di Ribla, di tanah Hamat,[34] kemudian dibawa ke Mesir sampai mati di sana.[35]
- Elyakim bin Yosia, saudara Yoahas, diangkat oleh Firaun Nekho II menjadi raja atas Yehuda dan Yerusalem pada usia 25 tahun, dan menukar namanya dengan Yoyakim.[35] Ia memerintah 11 tahun lamanya di Yerusalem.[26][27]
Tahun ke-324 (tahun ke-1 Yoyakim, Yoyakim 27 tahun, Yoahas 25 tahun, Yehezkiel 16 tahun, Zedekia 12 tahun, Yoyakhin 9 tahun): (~ 608 SM)
Tahun ke-327 (~ 605 SM)
Bersamaan dengan tahun ke-3 pemerintahan raja Yoyakim di Yerusalem (mulai bulan Tisyri atau September 606 SM-Agustus 605 M)
- Usia: Yoyakim 29 tahun, Yoahas 27 tahun, Zedekia 14 tahun, Yoyakhin 11 tahun
- Nebukadnezar, raja Babel, mengepung dan merebut Yerusalem antara bulan April dan Agustus 605 M,[36] kemudian membawa sebagian dari perkakas-perkakas di rumah Allah ke tanah Sinear, ke dalam perbendaharaan dewa Babel serta beberapa orang Israel, yang berasal dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan, untuk bekerja dalam istana raja, di antaranya: Daniel, Hananya, Misael dan Azarya.[37]
- Nabopolassar, raja Babel, ayah Nebukadnezar, mangkat di ibu kotanya, pada tanggal 8 Abu (bulan ke-5 Ab) = 15 Agustus 605 SM, setelah memerintah selama 21 tahun.[38]
- Nebukadnezar duduk di atas tahta di Babilon mulai tanggal 1 Ululu (Elul) = 7 September 605 SM. Pada tahun naik tahtanya itu Nebukadnezar kembali lagi ke tanah Hatti (= Suriah dan Palestina) sampai bulan Shabatu = bulan ke-11 Syeba (Januari-Februari).[38]
- Tahun ke-4 Yoyakim dimulai pada bulan Tisyri atau September 605 SM.
Tahun ke-328 (~ 604 SM)
Bersamaan dengan tahun ke-4 pemerintahan raja Yoyakim di Yerusalem (mulai bulan Tisyri atau September 605 SM-Agustus 604 M)
- Usia: Yoyakim 30 tahun, Yoahas 28 tahun, Yehezkiel 19 tahun, Zedekia 15 tahun, Yoyakhin 12 tahun)
- Tahun ke-1 Nebukadnezar, raja Babel, dimulai pada bulan Nisan atau Maret/April 604 SM.[36]
- Nabi Yeremia menerima Firman Tuhan mengenai penduduk Yerusalem antara bulan April dan Agustus 604 SM (tahun ke-4 Yoyakim, tahun ke-1 Nebukadnezar).[39]
- Penyusunan pertama Kitab Yeremia yang memuat semua nubuat yang diterima Yeremia dari Allah sejak zaman raja Yosia sampai saat itu. Jurutulis kitab itu adalah Barukh.[40]
- Tahun ke-5 Yoyakim dimulai pada bulan Tisyri atau September 604 SM
Tahun ke-329 (tahun ke-5 Yoyakim, Yoyakim 31 tahun, Yoahas 29 tahun, Yehezkiel 20 tahun, Zedekia 16 tahun, Yoyakhin 13 tahun): (~ 603 SM)
- Pada bulan ke-9 (Kislew; musim dingin; Desember 603 SM), pada hari puasa, Barukh bin Neria membacakan Kitab Yeremia yang memuat semua nubuat yang diterima Yeremia dari Allah sejak zaman raja Yosia sampai saat itu, tetapi gulungan itu kemudian dipotong-potong dan dibakar habis oleh raja Yoyakim, sehingga nabi Yeremia menyuruh Barukh membuat gulungan yang kedua.[41] Hari puasa ini mungkin berhubungan dengan peristiwa dihancurkannya Askelon oleh Nebukadnezar pada bulan yang sama tahun sebelumnya, menurut catatan Tawarikh Yerusalem yang dibuat oleh Kerajaan Babel.[42]
Tahun ke-334 (~ 598 SM)
Bersamaan dengan tahun ke-10 pemerintahan raja Yoyakim di Yerusalem (mulai bulan Tisyri atau September 599 SM-Agustus 598 SM)
- Usia: Yoyakim 36 tahun, Yoahas 34 tahun, Zedekia 21 tahun, Yoyakhin 18 tahun
- Tahun ke-7 Nebukadnezar, raja Babel, dimulai pada bulan Nisan atau Maret/April 598 SM.[36]
- Tahun ke-11 Yoyakim dimulai pada bulan Tisyri atau September 598 SM
- Sebanyak 3.023 orang Yehuda dibuang ke Babel.[43]
- Yerusalem mulai dikepung pada bulan November 598 SM.[36]
- Yoyakim ditangkap dan dibawa ke luar dari Yerusalem dengan dirantai pada bulan Kislew atau Desember 598 SM; mati pada usia 36 tahun,[26] digantikan oleh putranya, Yoyakhin menjadi raja atas Kerajaan Yehuda, yang saat itu berusia 18 tahun.[3][29]
Tahun ke-335 (~ 597 SM)
Bersamaan dengan tahun ke-1 pemerintahan raja Yoyakhin di Yerusalem (mulai bulan Kislew atau Desember 598 SM)
- Tahun ke-8 Nebukadnezar, raja Babel, dimulai pada bulan Nisan atau 21 Maret 597 SM.[36]
- Setelah 3 bulan 10 hari memerintah di Yerusalem (sampai akhir Maret 597 SM), Yoyakhin ditawan oleh Nebukadnezar II dan setelah hari Paskah (15 Nisan; 5 April 597 SM) bersama-sama 7000 orang rakyatnya dibawa ke Babel sampai mati di sana.[44] Imam Yehezkiel (25 tahun) turut dibawa pergi ke Babel.[45]
- Matanya bin Yosia, paman Yoyakhin, diangkat oleh Nebukadnezar II menjadi raja atas Yehuda dan Yerusalem, dan menukar namanya menjadi Zedekia.[46] Ia memerintah 11 tahun lamanya di Yerusalem.[27][32]
- Tahun ke-1 pemerintahan Zedekia dan pembuangan Yoyakhin (juga Yehezkiel) dimulai pada bulan Tisyri atau September 597 SM.[36]
- Tahun ke-340 (tahun ke-5 Yoyakhin dalam pembuangan, Yoahas 39 tahun, Yehezkiel 30 tahun, Zedekia 26 tahun, Yoyakhin 23 tahun), sama dengan tahun ke-13 pemerintahan Nebukadnezar sebagai raja Babel, atau tahun ke-5 pemerintahan raja Zedekia di Yerusalem, 6 tahun sebelum Yerusalem dihancurkan: (~ 592 SM)
- Dalam bulan ke-4 tanggal 5 pertama kali firman TUHAN datang kepada imam Yehezkiel, anak Busi, di negeri orang Kasdim di Tel-Abib, di tepi sungai Kebar.[23]
- Dalam bulan ke-4 tanggal 12 TUHAN menetapkan Yehezkiel sebagai penjaga Israel.[47]
- Tahun ke-341 (tahun ke-6 Yoyakhin dalam pembuangan, Yoahas 40 tahun, Yehezkiel 31 tahun, Zedekia 27 tahun, Yoyakhin 24 tahun), sama dengan tahun ke-14 pemerintahan Nebukadnezar sebagai raja Babel, atau tahun ke-6 pemerintahan raja Zedekia di Yerusalem, 5 tahun sebelum Yerusalem dihancurkan: (~ 591 SM)
- Dalam bulan ke-6 tanggal 5 waktu Yehezkiel duduk di rumahnya berhadap-hadapan dengan para tua-tua Yehuda, ia mendapat penglihatan dan seperti dibawa ke Yerusalem untuk melihat berhala kekejian yang ada di dalam bait Allah.[48]
- Tahun ke-342 (tahun ke-7 Yoyakhin dalam pembuangan, Yoahas 41 tahun, Yehezkiel 32 tahun, Zedekia 28 tahun, Yoyakhin 25 tahun), sama dengan tahun ke-15 pemerintahan Nebukadnezar sebagai raja Babel, atau tahun ke-7 pemerintahan raja Zedekia di Yerusalem, 4 tahun sebelum Yerusalem dihancurkan: (~ 590 SM)
- Dalam bulan ke-5 tanggal 10 beberapa orang dari tua-tua Israel datang untuk meminta petunjuk daripada TUHAN dan duduk di hadapan Yehezkiel.[49]
Tahun ke-344 (~ 588 SM)
Bersamaan dengan tahun ke-9 pemerintahan raja Zedekia di Yerusalem dan pembuangan Yoyakhin (juga Yehezkiel) di Babel (mulai bulan Tisyri atau September 589 SM)[50]
- Usia: Zedekia 30 tahun, Yoyakhin 27 tahun, Yoahas 43 tahun, Yehezkiel 34 tahun
- Pada tanggal 10 Januari 588 SM, Nebukadnezar mulai mengepung Yerusalem (ada pakar yang berpendapat dimulai sejak akhir Desember 589 SM).[36]
- Tahun ke-17 Nebukadnezar, raja Babel, dimulai pada bulan Nisan atau Maret 588 SM.[36]
- Tahun ke-10 pemerintahan Zedekia dan pembuangan Yoyakhin (juga Yehezkiel) dimulai pada bulan Tisyri atau September 588 SM.[36]
Tahun ke-345 (~ 587 SM)
Bersamaan dengan tahun ke-10 pemerintahan raja Zedekia di Yerusalem dan pembuangan Yoyakhin (juga Yehezkiel) di Babel (mulai bulan Tisyri atau September 588 SM).
- Usia: Zedekia 31 tahun, Yoyakhin 28 tahun, Yoahas 44 tahun, Yehezkiel 35 tahun
- Tahun ke-18 Nebukadnezar, raja Babel, dimulai pada bulan Nisan atau Maret 587 SM.[36]
- Sebanyak 823 orang Yehuda dibuang ke Babel.[51]
- Tahun ke-11 Zedekia dan pembuangan Yoyakhin (juga Yehezkiel) di Babel dimulai pada bulan Tisyri atau September 587 SM.[36]
- Dalam bulan ke-10 tanggal 12 TUHAN berfirman kepada Yehezkiel perihal nubuat melawan Firaun, raja Mesir, dan seluruh Mesir.[52]
Tahun ke-346 (~ 586 SM)
Bersamaan dengan tahun ke-11 pemerintahan raja Zedekia di Yerusalem dan pembuangan Yoyakhin (juga Yehezkiel) di Babel (mulai bulan Tisyri atau September 587 SM).
- Usia: Zedekia 32 tahun, Yoyakhin 29 tahun, Yoahas 45 tahun, Yehezkiel 36 tahun
- Tahun ke-19 Nebukadnezar, raja Babel, dimulai pada bulan Nisan atau Maret 586 SM.[36]
- Tahun ke-12 pembuangan Yoyakhin dan Yehezkiel dimulai pada bulan Nisan atau Maret 586 SM.
Dalam bulan ke-1 tanggal 1 TUHAN berfirman kepada Yehezkiel perihal kehancuran kota Tirus.[53]
- Dalam bulan ke-1 tanggal 7 TUHAN berfirman kepada Yehezkiel bahwa Firaun, raja Mesir, akan dipatahkan dan orang Mesir diserakkan, sedangkan raja Babel menjadi kuat.[54]
- Dalam bulan ke-3 tanggal 1 TUHAN berfirman kepada Yehezkiel perihal Firaun, raja Mesir, dan khalayak ramai di Mesir.[55]
- Dalam bulan ke-5 (bulan Ab atau Juli/Agustus 586 SM) tanggal 7 (menurut Kitab 2 Raja-raja; tanggal 10 menurut Kitab Yeremia) -- itulah tahun ke-19 zaman raja Nebukadnezar, raja Babel—Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, pegawai raja Babel, datang ke Yerusalem membakar rumah TUHAN, rumah raja dan semua rumah di Yerusalem; semua rumah orang-orang besar dibakarnya dengan api. Tembok sekeliling kota Yerusalem dirobohkan oleh semua tentara Kasdim yang ada bersama-sama dengan kepala pasukan pengawal itu. Sisa-sisa rakyat yang masih tinggal di kota itu dan para pembelot yang menyeberang ke pihak raja Babel dan sisa-sisa khalayak ramai diangkut ke dalam pembuangan oleh Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal itu.[24]
- Zedekia mencoba melarikan diri dari Yerusalem, tertangkap oleh tentara Babel (bulan Agustus 586 SM), ditawan, dibuatkan matanya, dan dibawa dengan rantai ke Babel, hingga mati di sana.
Tahun ke-347 (~ 585 SM)
- Usia: Yoyakhin 30 tahun, Yehezkiel 37 tahun, kalau masih hidup: Yoahas 46 tahun, Zedekia 33 tahun
- Dalam bulan yang ke-10 (Januari 585 SM) pada hari ke-5 seorang yang terluput dari Yerusalem sampai kepada Yehezkiel, di tepi sungai Kebar di Babel, dan berkata: "Kota itu sudah ditaklukkan!"[56]
- Tahun ke-20 Nebukadnezar, raja Babel, dimulai pada bulan Nisan 585 SM.[36]
- Tahun ke-13 pembuangan Yoyakhin dan Yehezkiel dimulai pada bulan Nisan atau April 585 SM.
- Dalam bulan ke-1 (~April) 585 SM tanggal 15 TUHAN berfirman kepada Yehezkiel perihal suatu ratapan mengenai khalayak ramai di Mesir.[57]
Tahun ke-348 (~ 584 SM)
- Usia: Yoyakhin 31 tahun, Yehezkiel 38 tahun, kalau masih hidup: Yoahas 47 tahun, Zedekia 34 tahun
- Dalam bulan ke-12 (Maret 584 SM) tanggal 1, TUHAN berfirman kepada Yehezkiel perihal suatu ratapan mengenai Firaun, raja Mesir.[58]
- Tahun ke-21 Nebukadnezar, raja Babel, dimulai pada bulan Nisan 584 SM.[36]
- Tahun ke-14 pembuangan Yoyakhin dan Yehezkiel dimulai pada bulan Nisan atau April 584 SM.
Tahun ke-350 (~ 582 SM)
- Usia: Yoyakhin 33 tahun, Yehezkiel 40 tahun, kalau masih hidup: Yoahas 49 tahun, Zedekia 36 tahun
- Tahun ke-23 Nebukadnezar, raja Babel, dimulai pada bulan Nisan 582 SM.[36]
- Tahun ke-16 pembuangan Yoyakhin dan Yehezkiel dimulai pada bulan Nisan atau April 582 SM.
- Dalam bulan ke-7 (Tisyri; ~September-Oktober) tanggal 1[59] 582 SM Gedalya bin Ahikam bin Safan, yang diangkat oleh raja Babel untuk menjadi walinegeri atas negeri Yehuda, dibunuh oleh Ismael bin Netanya bin Elisama. Juga Ismael dan 10 pengikutnya membunuh semua orang Yehuda yang ada bersama-sama dengan Gedalya di Mizpa dan orang-orang Kasdim, yakni prajurit, yang terdapat di sana dipukul mati oleh Ismael.[60] Keesokan harinya, Ismael dan para pengikutnya membunuh sejumlah peziarah yang kebetulan datang ke Mizpa. Selanjutnya Ismael dan 8 pengikutnya melarikan diri ke Amon, setelah usahanya membawa tawanan dari Mizpa untuk dibawa ke Amon digagalkan oleh Yohanan bin Kareah serta semua perwira tentara yang bersamanya.[61] Rupanya inilah alasan kedatangan kembali Nebuzaradan ke tanah Yehuda, yaitu untuk menghukum pembunuh Gedalya, namun akhirnya ia pergi membawa sisa orang Yehuda yang masih tinggal.[62]
- Yohanan bin Kareah dan Azarya bin Hosaya serta semua perwira tentara yang bersama-sama dengan dia mengumpulkan seluruh sisa-sisa rakyat Yehuda: laki-laki, prajurit-prajurit, perempuan, anak-anak dan pegawai-pegawai istana yang dibawa kembali dari Gibeon, kemudian mereka berjalan terus dan berhenti di tempat penginapan milik Kimham dekat Betlehem, dengan maksud berjalan terus menuju Mesir, untuk mengelakkan orang-orang Kasdim, yang ditakuti mereka.[63] Mereka membawa juga nabi Yeremia dan Barukh bin Neria, maka sampailah mereka di Tahpanhes,[64] kota perbatasan Mesir[65][66] dekat cabang paling timur sungai Nil yang bermuara di Pelusium, di mana para pengungsi harus menunggu sampai pemerintah Mesir memutuskan untuk menerima mereka atau tidak.[62]
- Sebanyak 745 orang Yehuda, penduduk terakhir yang tersisa, dibuang ke Babel oleh Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal.[67]
Tahun ke-360 (~ 572 SM)
- Usia: Yoyakhin 42 tahun, Yehezkiel 49 tahun, kalau masih hidup: Yoahas 58 tahun, Zedekia 45 tahun
- Tahun ke-32 Nebukadnezar, raja Babel, dimulai pada bulan Nisan 572 SM.[36]
- Tahun ke-25 pembuangan Yoyakhin dan Yehezkiel dimulai pada bulan Nisan atau April 572 SM.
- Pada permulaan tahun (bulan Nisan), pada hari ke-10 (tahun ke-14 sesudah Yerusalem ditaklukkan) Yehezkiel mendapat penglihatan mengenai Bait Allah yang baru.[68]
Tahun ke-362 (~ 570 SM)
- Usia: Yoyakhin 44 tahun, Yehezkiel 51 tahun, kalau masih hidup: Yoahas 60 tahun, Zedekia 47 tahun
- Tahun ke-34 Nebukadnezar, raja Babel, dimulai pada bulan Nisan 570 SM.[36]
- Tahun ke-27 pembuangan Yoyakhin dan Yehezkiel dimulai pada bulan Nisan atau April 570 SM.
- Dalam bulan ke-1 tanggal 1 TUHAN berfirman kepada Yehezkiel perihal Mesir menjadi upah Nebukadnezar.[69]
Tahun ke-365 (~ 567 SM)
- Usia: Yoyakhin 47 tahun, Yehezkiel 54 tahun, kalau masih hidup: Yoahas 63 tahun, Zedekia 50 tahun
- Tahun ke-37 Nebukadnezar, raja Babel, dimulai pada bulan Nisan 567 SM.[36]
- Tahun ke-30 pembuangan Yoyakhin dan Yehezkiel dimulai pada bulan Nisan atau April 567 SM.
- Menurut Tawarikh Babel, Nebukadnezar tahun ini menyerang Mesir. Tidak diketahui apakan ini penyerangan pertama atau bukan. Nebukadnezar dilaporkan menerima kekayaan Mesir sebagai balasan tindakan militernya untuk memenuhi penghakiman Allah terhadap Tirus, yang melawan umat Allah.[70] Menurut sejarawan Yahudi-Romawi, Flavius Yosefus, sewaktu telah merebut Mesir, Nebukadnezar membunuh sejumlah orang Yahudi dan menawan sisanya ke dalam pembuangan di Babel, tepat seperti nubuatan Yeremia.[71]
Tahun ke-370 (~ 562 SM)
- Usia: Yoyakhin 53 tahun, kalau masih hidup: Yehezkiel 58 tahun, Yoahas 69 tahun, Zedekia 56 tahun
- Tahun ke-43 Nebukadnezar, raja Babel, dimulai pada bulan Nisan 562 SM.[36]
- Tahun ke-36 pembuangan Yoyakhin dan Yehezkiel dimulai pada bulan Nisan atau April 562 SM.
- Nebukadnezar mangkat pada tahun ke-43 pemerintahannya, digantikan oleh Ewil-Merodakh menjadi raja Babel.
- Tahun ini adalah tahun naiknya Ewil-Merodakh menjadi raja.
Tahun ke-371 (~ 561 SM)
- Usia: Yoyakhin 54 tahun, kalau masih hidup: Yehezkiel 59 tahun, Yoahas 70 tahun, Zedekia 57 tahun
- Dalam bulan yang ke-12 (Maret 561 SM), pada tanggal 25 bulan itu (menurut Kitab Yeremia; tanggal 27 menurut Kitab 2 Raja-raja), maka Ewil-Merodakh, raja Babel, dalam tahun ia menjadi raja, menunjukkan belas kasihannya kepada Yoyakhin, raja Yehuda, dengan melepaskannya dari penjara.[25]
- Tahun ke-1 Ewil-Merodakh, raja Babel, dimulai pada bulan Nisan 561 SM.[36]
- Tahun ke-37 pembuangan Yoyakhin dan Yehezkiel dimulai pada bulan Nisan atau April 561 SM.[72]
- Tahun Yobel dimulai pada tanggal 10 bulan Tisyri atau September 561 SM.[36]
Tahun ke-393 (tahun ke-59 Yoyakhin dalam pembuangan, kalau masih hidup: Yoyakhin 76 tahun, Yoahas 92 tahun, Yehezkiel 81 tahun, Zedekia 79 tahun): (~ 539 SM)
- Koresh Agung merebut dan menguasai Kerajaan Babel dan mengeluarkan perintah agar orang Yahudi diizinkan kembali ke tanah Israel dan Yerusalem.
Kematian Yoyakhin tidak tercatat dalam Alkitab.
Informasi lebih lanjut Gelar ...
Tutup
"Jehoiachin". Eerdmans Dictionary of the Bible, 2000. (ISBN 90-5356-503-5, 9789053565032), halaman 678 Anchor Bible Dictionary New York: Doubleday 1997, 1992. "Sekarang diketahui bahwa akhir masa pemerintahan raja Yoyakhin terjadi pada hari ke-2 bulan Adar dalam tahun ke-7 Nebukadnezar (Tawarikh Yerusalem, BM 21946 verso, baris 12; lihat Wiseman 1956: 73; TCS 5, 102). Tanggal ini bertepatan dengan 15 atau 16 Maret (perhitungan hari Babel adalah dari matahari terbenam sampai matahari terbenam berikutnya, jadi meliputi 2 hari penanggalan Masehi) 597 SM. Edwin Thiele, The Mysterious Numbers of the Hebrew Kings, (1st ed.; New York: Macmillan, 1951; 2d ed.; Grand Rapids: Eerdmans, 1965; 3rd ed.; Grand Rapids: Zondervan/Kregel, 1983). (ISBN 0-8254-3825-X, 9780825438257), 217. Hoerth, Alfred J. (1998), Archaeology and the Old Testament (Grand Rapids, MI: Baker). Halaman 378-379.
James B. Pritchard, ed., Ancient Near Eastern Texts Relating to the Old Testament (Princeton, NJ: Princeton University Press, 1969) 308.
Orang Yahudi memperingati kematian Gedalya dengan mengadakan "Puasa Gedalya" sehari penuh yang dilakukan setiap tanggal 3 Tisyri agar tidak bersamaan dengan perayaan Tahun Baru Rosh Hashanah. The Pulpit Commentary, disunting oleh H.D.M. Spence dan Joseph S. Exell, 1890.
Dalam bahasa Mesir nama kota "Tahpanhes" ini adalah "Tahapanes". Dalam bahasa Yunani "Daphnae" ("Daphnae Pelusiae", Herod., 2:20), atau "Taphnae" (terjemahan Septuaginta untuk ayat ini.