Loading AI tools
wilayah administratif gereja di Brunei Darussalam Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Vikariat Apostolik Brunei Darussalam (bahasa Latin: Apostolicus Vicariatus Bruneiensis, bahasa Melayu: Kerasulan Vikariat Brunei) adalah sebuah yuridiksi gerejawi Katolik Roma yang meliputi kawasan Brunei dan dikepalai oleh vikaris apostolik, yang pernah dijabat oleh Uskup Cornelius Sim hingga Mei 2021.
Vikariat Apostolik Brunei Vicariatus Apostolicus Bruneiensis Kerasulan Vikariat Brunei (Melayu) | |
---|---|
Katolik | |
Lokasi | |
Negara | Brunei Darussalam |
Tunduk langsung pada Takhta Suci | |
Kantor pusat | 49 Jalan Lorong 1 Barat, Seria, Belait KB3533 |
Statistik | |
Luas | 5.765 km2 (2.226 sq mi) |
Populasi - Total - Katolik | (per 2017) 459.000 16,770 (3,7%) |
Paroki | 3 |
Sekolah | 3 |
Imam | 3 |
Informasi | |
Denominasi | Katolik Roma |
Gereja sui iuris | Gereja Latin |
Ritus | Ritus Roma |
Pendirian | 21 November 1997 (26 tahun yang lalu) |
Katedral | Katedral Santa Maria diangkat ke Surga, Bandar Seri Begawan |
Bahasa | Bahasa Melayu Brunei Bahasa Inggris Bahasa Latin Gerejawi |
Penanggalan | Kalender Gregorian |
Kepemimpinan kini | |
Paus | Fransiskus |
Vikaris Apostolik | sede vacante |
Administrator apostolik | Mgr Robert Leong[1] |
Ekonom | R.D. Paul Shie[2] |
Peta | |
Situs web | |
Situs web resmi |
Lembaran sejarah Vikariat Apostolik Brunei Darussalam dibuka pada tahun 1325.[3] Pada saat itu, Odorico da Pordenone, yang sempat menjelajahi India, mengunjungi Banjarmasin dan Brunei Darussalam sebelum ia bertolak ke Cina. Tahun 1587, dua misionaris Filipina berkebangsaan Spanyol dari ordo Fransiskan, Francesco de Santa Maria dan Miguel Juan de Plasencia, sempat singgah di Brunei Darussalam sebelum mereka membaptis Orang Dayak Kadazan di Sabah. Kehadiran umat Katolik di Brunei lalu dilanjutkan oleh para misionaris di Kongregasi Misionaris Santo Yosef.
Selama beberapa waktu, administrasi gereja di Brunei diurus sejumlah imam paroki yang Labuan, Kota Kinabalu, Kuching and Miri. Pemisahan wilayah Brunei pada Keuskupan Miri-Brunei dimulai pada November 1997 dengan penunjukan Mgr. Cornelius Sim sebagai prefek apostolik, yang sempat menjabat sebagai Vikar Jenderal Keuskupan Miri-Brunei. Pada 22 Februari 1998, Paus Yohanes Paulus II mengeluarkan bulla kepausan yang meresmikan Prefek Apostolik Brunei Darussalam dalam suatu upacara sumpah jabatan prefek apostolik. Pada 20 Oktober 2004, kurang dari tujuh tahun setelah pembentukan Prefek Apostolik Brunei Darusalam, status kemudian ditingkatkan menjadi suatu vikariat apostolik.
Diperkirakan, terdapat sekitar 21.000 umat Katolik Roma di Brunei.[4] Mayoritas umat Katolik yang mengikuti ibadat di Vikariat Apostolik Brunei Darussalam adalah pendatang yang berasal daripada Filipina; sebagian lainnya adalah Keturunan Tionghoa, Asia Selatan atau orang asli. Kevikaran ini terdiri dari 3 gereja paroki ditambah satu gereja stasi sebagai berikut:
Dalam vikariat ini, terdapat tiga imam diosesan yang ditahbiskan setelah Cornelius Sim menjabat sebagai Uskup di Vikariat Apostolik sebagai berikut:
Adapun sebagian imam-imam yang sempat bertugas di Vikariat Apostolik ini, sebelum Cornelius Sim ditunjuk sebagai Uskup, tertera sebagai berikut:
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.