Loading AI tools
tim nasional sepak bola Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Tim nasional sepak bola Jerman (bahasa Jerman: Deutsche Fußballnationalmannschaft) adalah tim yang mewakili Jerman dalam kejuaraan sepak bola internasional Jerman memiliki catatan yang sangat mengesankan dalam setiap penyelenggaraan Piala Dunia. Catatan prestasi 4 kali juara dunia, hanya dikalahkan tim Brasil. Selain itu tim nasional sepak bola Jerman Timur juga pernah memenangkan Olimpiade.
Julukan | Nationalelf DFB-Elf Die Mannschaft[a] | ||
---|---|---|---|
Asosiasi | Deutscher Fußball-Bund (DFB) | ||
Konfederasi | UEFA (Eropa) | ||
Pelatih | Julian Nagelsmann | ||
Kapten | Joshua Kimmich | ||
Penampilan terbanyak | Lothar Matthäus (150) | ||
Pencetak gol terbanyak | Miroslav Klose (71) | ||
Kode FIFA | GER | ||
Peringkat FIFA | |||
Terkini | 11 2 (24 Oktober 2024)[3] | ||
Tertinggi | 1[4] (Desember 1992 – Agustus 1993, Desember 1993 – Maret 1994, Juni 1994, Juli 2014 – Juni 2015, Juli 2017, September 2017 – Juni 2018) | ||
Terendah | 22[4] (Maret 2006) | ||
Peringkat Elo | |||
Terkini | 13 4 (19 Januari 2024)[5] | ||
| |||
Pertandingan internasional pertama | |||
Swiss 5–3 Jerman (Basel, Swiss; 5 April 1908)[6] | |||
Kemenangan terbesar | |||
Jerman 16–0 Kekaisaran Rusia (Stockholm, Swedia; 1 Juli 1912)[7] | |||
Kekalahan terbesar | |||
Inggris Amatir 9–0 Jerman (Oxford, Britania Raya; 13 March 1909)[8][b] | |||
Piala Dunia | |||
Penampilan | 20 (Pertama kali pada 1934) | ||
Hasil terbaik | Juara (1954, 1974, 1990, 2014) | ||
Kejuaraan Eropa | |||
Penampilan | 14 (Pertama kali pada 1972) | ||
Hasil terbaik | Juara (1972, 1980, 1996) | ||
Piala Konfederasi | |||
Penampilan | 3 (Pertama kali pada 1999) | ||
Hasil terbaik | Juara (2017) |
Tim Jerman dikenal sebagai kesebelasan spesialis turnamen. Tim ini dinilai memiliki napas panjang yang sangat dibutuhkan sebuah kesebelasan dalam keikutsertaan dalam kejuaraan yang berlangsung lama. Kerap, di awal turnamen, tim Jerman belum menunjukkan kemampuan terbaiknya. Namun, setelah dua-tiga pertandingan, tim ini menjadi sangat hebat dan menakutkan lawan-lawannya. Itulah sebabnya, tim ini juga sering dijuluki mesin diesel, yang lambat panasnya.
Selain itu, tim Jerman dikenal dengan semangat juangnya yang pantang menyerah serta kekompakan timnya. Dalam setiap pertandingan yang dihadapinya, tim Jerman tak akan pernah menyerah sebelum peluit panjang berbunyi. Kerap pasukan Jerman ini mampu mengejar ketertinggalannya. Final 1986, di Meksiko, mereka tertinggal lebih dulu dari Argentina 0-2. Dengan semangat pantang menyerah mereka berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Walaupun akhirnya mereka kalah 2-3 karena terkena serangan balik. Pernah di 1994, di Amerika Serikat, mereka tertinggal lebih dulu dari Korea Selatan 0-2, tetapi di akhir pertandingan mereka justru memukul balik 3-2. Kekompakan tim mereka juga sulit ditandingi kesebelasan lain.
Sepanjang penyelenggaraan Piala Dunia, tim Jerman hampir mengikuti semuanya, kecuali pada tahun 1930 dan 1950.
Jerman sudah tampil di putaran final 19 kali, yaitu tahun 1934, 1938, 1954, 1958, 1962, 1966, 1970, 1974, 1978, 1982, 1986, 1990, 1994, 1998, 2002, 2006, 2010, 2014, dan 2018. Di 2006, Jerman bertindak sebagai tuan rumah. Prestasi terbaik mereka adalah saat menjadi juara pada Piala Dunia 1954, 1974, 1990, dan 2014.
Jerman telah meraih gelar juara pada 1954, 1974, 1990, dan 2014. Jerman juga sempat maju ke babak final pada 1966 (dikalahkan Inggris 2-4), 1982 (dikalahkan Italia 1-3), 1986 (dikalahkan Argentina 2-3), dan 2002 (ditundukkan Brasil 0-2).
Gelar juara ketiga diraih Jerman pada 1934, 1970, 2006, dan 2010. Pada 1934, gelar itu diperoleh Jerman lewat kemenangan atas Austria dengan skors 3-2 ketika kejuaraan akbar ini diselenggarakan di Italia. Di Meksiko, 1970, Jerman menang tipis 1-0 dari Uruguay di perebutan tempat ketiga. Sedangkan pada tahun 2006, Jerman kembali meraih juara ketiga setelah mengalahkan Portugal 3-1. Kemudian di 2010, Jerman kembali juara ketiga setelah mengalahkan Uruguay 3-2.
Gelar juara keempat mereka peroleh tahun 1958. Posisi tersebut diperoleh setelah mereka dikalahkan Prancis 3-6 dalam perebutan posisi ketiga, saat kejuaraan itu diadakan di Swedia.
Pada tahun 1938 dan 2018, Jerman tidak mampu lolos dari babak penyisihan. Sedangkan pada 1978, mereka hanya sampai putaran kedua. Sementara pada 1962, 1994, dan 1998, Jerman terhenti di perempat final.
Mereka pertama kali meraih gelar dengan mengalahkan Hungaria di babak final pada tahun 1954 yang berlangsung di Bern, Swiss, kala Jerman masih diperkuat nama-nama seperti Fritz Walter dan Helmut Rahn. Jerman menjadi juara setelah menundukkan Hungaria 3-2.
Gelar juara dunia mereka yang banyak dikenang penggemar sepak bola sejagat adalah yang diraih pada 1974 di Jerman. Kala itu, dengan diperkuat nama-nama pemain legendaris sang "Kaisar" Franz Beckenbauer, Paul Breitner, dan Gerd Muller, mereka mengalahkan Belanda yang sedang memukau dunia dengan Total Football-nya dengan pemain bintang Johan Cruyff, Arie Haan, dan Johan Neeskens. Di kandang sendiri, Jerman menang 2-1 atas Belanda.Kala itu singa kotak penalti Gerd Muller yang dijuluki "Der Bomber" tampil sebagai top skorer dengan 11 golnya, dan hanya kalah jumlah dari top skorer asal Prancis Just Fontaine (13 gol, tahun 1958).
Gelar ketiga pada 1990, di Italia, diraih ketika tim Jerman diasuh oleh Beckenbauer. Tim yang dipimpin kapten Lothar Matthäus dengan sejumlah bintang yang menjadi anggota skuat "Der Panzer"; Klaus Augenthaler, Guido Buchwald, Jurgen Kohler, Olaf Thon, Thomas Haessler, Andreas Moller, Andreas Brehme, Jurgen Klinsmann, Rudi Voeller, dan kiper Bodo Ilgner ini mengalahkan Argentina di final dengan satu gol penalti yang dicetak Andreas Brehme di menit-menit akhir.
Pada 2002 di Jepang dan Korea, Jerman ditangani Rudi Völler. Menjadi juara kedua setelah dikalahkan Brasil, 0-2, di final. Pada kesempatan ini dua gelar diraih oleh kiper sekaligus Kapten "Der Panzer" Oliver Kahn yaitu pemain terbaik dan kiper terbaik Piala Dunia 2002, gelar pemain terbaik kedua yang diraih oleh seorang kiper sepanjang Piala Dunia setelah Dino Zoff (1982) di Spanyol.
Sebagai tuan rumah, Jerman langsung lolos ke putaran final 2006. Sungguh suatu prestasi menjadi Juara ke-3, karena di pertandingan uji coba Jerman sangat tidak meyakinkan untuk tampil sebagi tim yang layak tampil di Piala Dunia.
Pada edisi Piala Dunia FIFA 2010, Jerman kembali menjadi Juara ke-3 setelah mengalahkan Uruguay dengan skor 3-2 di pertandingan perebutan tempat ketiga. Sebelumnya di babak semi final, Jerman dikalahkan Spanyol 1-0. Satu gol tersebut dicetak oleh Carles Puyol.
Di babak kualifikasi Piala Dunia 2014, Jerman finis di posisi pertama Kualifikasi Grup C Zona Eropa dan lolos otomatis ke Piala Dunia. Pada Piala Dunia 2014, Jerman berada di Grup G bersama Portugal, Ghana dan Amerika Serikat. Mereka mengalahkan Portugal dengan 4-0, tiga gol di antaranya dicetak oleh Thomas Müller. Dalam pertandingan melawan Ghana, mereka memimpin pertandingan dengan gol Götze, tetapi kemudian Ghana membalikan keadaan lewat dua gol berturut-turut sebelum turun minum. Pada menit ke-71, Klose mencetak gol, membantu Jerman untuk bermain imbang 2-2 dengan Ghana. Dengan gol itu, Klose juga mencetak gol ke-15 Piala Dunia, menyamai rekor mantan striker Brasil, Ronaldo, di puncak pencetak gol Piala Dunia sepanjang sejarah. Jerman juga mengalahkan tim Amerika Serikat 1-0, mengamankan mereka tempat di babak enam belas besar melawan Aljazair yang tetap tanpa gol setelah 90 menit. Di menit 92 pada babak perpanjangan waktu 2x15 menit, André Schurrle berhasil memecah kebuntuan berkat umpan dari Müller, sementara Özil mencetak gol lagi di menit ke-119, mengamankan Jerman tempat di perempat final, meskipun Aljazair berhasil mencetak satu gol di injury time. Pada pertandingan perempat final melawan Prancis, Mats Hummels mencetak gol di menit ke-13 saat mereka menang 1-0 untuk maju ke rekor berturut-turut semifinal keempat.
Di semi-final melawan Brasil, Jerman menjadi tim pertama dalam sejarah yang mencetak 5 gol dalam 18 menit selama 45 menit. Miroslav Klose juga mencetak gol di Piala Dunia ke-16 di menit ke-23 untuk mengamankan tempatnya dalam sejarah sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang Piala Dunia yang telah diikutinya. Jerman kemudian mencetak dua gol di babak kedua dari permainan, untuk memecahkan rekor gol terbanyak mencetak gol melawan Brasil dalam satu pertandingan. Jerman menang 7-1.
Di final, akhirnya Jerman menjadi juara setelah pada pertandingan final yang digelar di stadion Maracana mengalahkan Argentina dengan skor 1-0 melalui gol semata wayang pemain muda Mario Gotze di menit ke 113 babak perpanjangan waktu.
Meskipun Jerman memenangkan semua pertandingan kualifikasi Piala Dunia dan Piala Konfederasi FIFA pada tahun sebelumnya, Jerman memulai pertandingan Piala Dunia FIFA 2018 dengan kekalahan mengejutkan dari Meksiko. Hal ini terjadi untuk pertama kalinya bahwa Jerman kalah pada pertandingan pertama sejak Piala Dunia FIFA 1982.[9] Pada pertandingan kedua Jerman berhasil mengalahkan Swedia dengan skor 2–1 berkat gol pada tambahan waktu yang dicetak oleh Toni Kroos, setelah itu Jerman tereliminasi setelah secara mengejutkan setelah kalah 2–0 atas Korea Selatan. Hal ini merupakan kegagalan mereka untuk pertama kalinya di babak pertama sejak Piala Dunia FIFA 1938 dan gugur di babak grup untuk pertama kalinya sejak format ini digunakan.[10][11]
Dalam Piala Dunia 2022, Jerman masuk ke dalam Grup E dengan Spanyol, Jepang dan Kosta Rika. Pertandingan dimulai dengan kekalahan yang memalukan 2-1 dari Jepang.[12] Jerman bermain imbang 1–1 dengan Spanyol,[13] dan kemudian tersingkir dari Piala Dunia di babak grup untuk turnamen kedua berturut-turut, meskipun menang 4-2 atas Kosta Rika, kehilangan tempat di babak sistem gugur karena selisih gol.[14] Hal ini merupakan kegagalan mereka untuk kedua kalinya di babak pertama sejak Piala Dunia FIFA 2018 dan gugur di babak grup untuk kedua kalinya sejak format ini digunakan.
Berikut ini jadwal pertandingan dan hasil berdasarkan situs web DFB,[15] UEFA[16] dan FIFA.[17]
27 Maret 2022 Persahabatan | Jerman | 2-0 | Israel | Sinsheim, Jerman |
---|---|---|---|---|
20:45 CEST (UTC+02:00) |
|
Report (DFB) | Stadion: Rhein-Neckar-Arena Penonton: 25.600 Wasit: - |
27 Maret 2018 Persahabatan | Jerman | 0–1 | Brasil | Berlin, Jerman |
---|---|---|---|---|
20:45 CEST (UTC+02:00) | Report (DFB) | Gabriel Jesus 37' | Stadion: Olympiastadion Penonton: 72.717 Wasit: Jonas Eriksson (Swedia) |
2 Juni 2018 Persahabatan | Austria | 2–1 | Jerman | Klagenfurt, Austria |
---|---|---|---|---|
18:00 CEST (UTC+02:00) |
|
Report (DFB) | Özil 11' | Stadion: Wörtherseestadion Penonton: 29.200 Wasit: Pavel Královec (Republik Ceko) |
8 Juni 2018 Persahabatan | Jerman | 2–1 | Arab Saudi | Leverkusen, Jerman |
---|---|---|---|---|
19:30 CEST (UTC+02:00) |
|
Report (DFB) | Al-Jassim 84' | Stadion: BayArena Penonton: 30.210 Wasit: Slavko Vinčić (Slovenia) |
17 Juni 2018 Piala Dunia 2018 | Jerman | 0–1 | Meksiko | Moscow, Rusia |
---|---|---|---|---|
18:00 MSK (UTC+03:00) | Laporan | Lozano 35' | Stadion: Luzhniki Stadium Penonton: 78.011 Wasit: Alireza Faghani (Iran) |
27 Juni 2018 Piala Dunia 2018 | Korea Selatan | 2–0 | Jerman | Kazan, Rusia |
---|---|---|---|---|
17:00 MSK (UTC+03:00) |
|
Laporan | Stadion: Kazan Arena Penonton: 41.835 Wasit: Mark Geiger (Amerika Serikat) |
6 September 2018 Liga Negara UEFA | Jerman | 0–0 | Prancis | Munich, Jerman |
---|---|---|---|---|
20:45 CEST (UTC+02:00) | Laporan | Stadion: Allianz Arena Penonton: 67.485 Wasit: Daniele Orsato (Italia) |
16 Oktober 2018 Liga Negara UEFA | Prancis | 2–1 | Jerman | Saint-Denis, Prancis |
---|---|---|---|---|
20:45 CEST (UTC+02:00) | Laporan | Stadion: Stade de France Penonton: 77.300 Wasit: Milorad Mažić (Serbia) |
19 November 2018 Liga Negara UEFA | Jerman | 2–2 | Belanda | Gelsenkirchen, Jerman |
---|---|---|---|---|
20:45 CET (UTC+01:00) | Laporan | Stadion: Veltins-Arena Penonton: 42.186 Wasit: Ovidiu Hațegan (Rumania) |
Jerman telah meraih gelar juara pada 1954, 1974, 1990, dan 2014.
Tahun | Putaran | Posisi | Mn | M | S | K | GM | GK |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1930 | Tidak ikut | |||||||
1934 | Peringkat ketiga | 3 | 4 | 3 | 0 | 1 | 11 | 8 |
1938 | Putaran 1 | 10 | 2 | 0 | 1 | 1 | 3 | 5 |
1950 | Tidak ikut | |||||||
1954 | Juara | 1 | 6 | 5 | 0 | 1 | 25 | 14 |
1958 | Peringkat keempat | 4 | 6 | 2 | 2 | 2 | 12 | 14 |
1962 | Perempat final | 7 | 4 | 2 | 1 | 1 | 4 | 2 |
1966 | Runner-up | 2 | 6 | 4 | 1 | 1 | 15 | 6 |
1970 | Peringkat ketiga | 3 | 6 | 5 | 0 | 1 | 17 | 10 |
1974 | Juara | 1 | 7 | 6 | 0 | 1 | 13 | 4 |
1978 | Grup Putaran 2 | 6 | 6 | 1 | 4 | 1 | 10 | 5 |
1982 | Runner-up | 2 | 7 | 3 | 2 | 2 | 12 | 10 |
1986 | Runner-up | 2 | 7 | 3 | 2 | 2 | 8 | 7 |
1990 | Juara | 1 | 7 | 5 | 2 | 0 | 15 | 5 |
1994 | Perempat final | 5 | 5 | 3 | 1 | 1 | 9 | 7 |
1998 | Perempat final | 7 | 5 | 3 | 1 | 1 | 8 | 6 |
2002 | Runner-up | 2 | 7 | 5 | 1 | 1 | 14 | 3 |
2006 | Peringkat ketiga | 3 | 7 | 5 | 1 | 1 | 14 | 6 |
2010 | Peringkat ketiga | 3 | 7 | 5 | 0 | 2 | 16 | 5 |
2014 | Juara | 1 | 7 | 6 | 1 | 0 | 18 | 4 |
2018 | Babak grup | 22 | 3 | 1 | 0 | 2 | 2 | 4 |
2022 | Babak grup | |||||||
2026 | Akan ditentukan | |||||||
Total | 4 Gelar | 20/22 | 109 | 67 | 20 | 22 | 226 | 125 |
Catatan:
Di kawasan Eropa, tim Jerman adalah juga tim papan atas. Mereka meraih tiga kali gelar Piala Eropa, yakni pada tahun 1972, 1980, dan 1996.
Tahun | Putaran | Posisi | Mn | M | S* | K | GM | GK |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1960 | Tidak lolos | |||||||
1964 | ||||||||
1968 | Tidak lolos | |||||||
1972 | Juara | 1 | 2 | 2 | 0 | 0 | 5 | 1 |
1976 | Runner-up | 2 | 2 | 1 | 1 | 0 | 6 | 4 |
1980 | Juara | 1 | 4 | 3 | 1 | 0 | 6 | 3 |
1984 | Babak grup | 5 | 3 | 1 | 1 | 1 | 2 | 2 |
1988 | Semifinal | 3 | 4 | 2 | 1 | 1 | 6 | 3 |
1992 | Runner-up | 2 | 5 | 2 | 1 | 2 | 7 | 8 |
1996 | Juara | 1 | 6 | 4 | 2 | 0 | 10 | 3 |
2000 | Babak grup | 15 | 3 | 0 | 1 | 2 | 1 | 5 |
2004 | Babak grup | 12 | 3 | 0 | 2 | 1 | 2 | 3 |
2008 | Runner-up | 2 | 6 | 4 | 0 | 2 | 10 | 6 |
2012 | Semifinal | 3 | 5 | 4 | 0 | 1 | 10 | 6 |
2016 | Semifinal | 3 | 6 | 3 | 2 | 1 | 7 | 3 |
2020 | 16 Besar | 15 | 4 | 1 | 1 | 2 | 6 | 7 |
2024 | Lolos sebagai tuan rumah | |||||||
Total | 3 Gelar | 14/17 | 53 | 27 | 13 | 13 | 78 | 54 |
Skuad berisi 26 pemain dipanggil untuk skuad akhir putaran final Kejuaraan Eropa UEFA 2024.[18]
Penampilan dan gol per 7 Juni 2024, setelah pertandingan melawan Yunani.
# | Pos. | Nama Pemain | Tanggal lahir (umur) | Tampil | Gol | Klub |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | GK | Manuel Neuer | 27 Maret 1986 | 119 | 0 | Bayern München |
2 | DF | Antonio Rüdiger | 3 Maret 1993 | 69 | 3 | Real Madrid |
3 | DF | David Raum | 22 April 1998 | 21 | 0 | RB Leipzig |
4 | DF | Jonathan Tah | 11 Februari 1996 | 25 | 0 | Bayer Leverkusen |
5 | MF | Pascal Groß | 15 Juni 1991 | 7 | 1 | Brighton & Hove Albion |
6 | DF | Joshua Kimmich | 8 Februari 1995 | 86 | 6 | Bayern München |
7 | FW | Kai Havertz | 11 Juni 1999 | 46 | 16 | Arsenal |
8 | MF | Toni Kroos | 4 Januari 1990 | 109 | 17 | Real Madrid |
9 | FW | Niclas Füllkrug | 9 Februari 1993 | 16 | 11 | Borussia Dortmund |
10 | MF | Jamal Musiala | 26 Februari 2003 | 29 | 2 | Bayern München |
11 | MF | Chris Führich | 9 Januari 1998 | 4 | 0 | VfB Stuttgart |
12 | GK | Oliver Baumann | 2 Juni 1990 | 0 | 0 | TSG Hoffenheim |
13 | FW | Thomas Müller | 13 September 1989 | 129 | 45 | Bayern München |
14 | FW | Maximilian Beier | 17 Oktober 2002 | 1 | 0 | TSG Hoffenheim |
15 | DF | Nico Schlotterbeck | 1 Desember 1999 | 12 | 0 | Borussia Dortmund |
16 | DF | Waldemar Anton | 20 Juli 1996 | 2 | 0 | VfB Stuttgart |
17 | MF | Florian Wirtz | 3 Mei 2003 | 18 | 1 | Bayer Leverkusen |
18 | DF | Maximilian Mittelstädt | 18 Maret 1997 | 4 | 1 | VfB Stuttgart |
19 | MF | Leroy Sané | 11 Januari 1996 | 60 | 13 | Bayern München |
20 | DF | Benjamin Henrichs | 23 Februari 1997 | 15 | 0 | RB Leipzig |
21 | MF | İlkay Gündoğan | 24 Oktober 1990 | 77 | 18 | Barcelona |
22 | GK | Marc-André ter Stegen | 30 April 1992 (umur 32) | 40 | 0 | Barcelona |
23 | MF | Robert Andrich | 22 September 1994 | 5 | 0 | Bayer Leverkusen |
24 | DF | Robin Koch | 17 Juli 1996 | 9 | 0 | Eintracht Frankfurt |
25 | MF | Aleksandar Pavlović | 3 Mei 2004 | 1 | 0 | Bayern München |
26 | FW | Deniz Undav | 19 Juli 1996 | 2 | 0 | VfB Stuttgart |
Para pemain berikut juga pernah dipanggil ke skuad dalam 12 bulan terakhir.
Pos. | Nama pemain | Tanggal lahir (usia) | Tampil | Gol | Klub | Panggilan terakhir |
---|---|---|---|---|---|---|
GK | Alexander Nübel | 30 September 1996 | 0 | 0 | VfB Stuttgart | Kejuaraan Eropa UEFA 2024 PRE |
GK | Bernd Leno | 4 Maret 1992 | 9 | 0 | Fulham | v. Belanda, 26 Maret 2024 |
GK | Kevin Trapp | 8 Juli 1990 | 9 | 0 | Eintracht Frankfurt | v. Austria, 21 November 2023 |
GK | Janis Blaswich | 2 Mei 1991 | 0 | 0 | RB Leipzig | v. Austria, 21 November 2023 |
DF | Jan-Niklas Beste | 4 Januari 1999 | 0 | 0 | 1. FC Heidenheim | v. Prancis, 23 Maret 2024 INJ |
DF | Mats Hummels | 16 Desember 1988 | 78 | 5 | Borussia Dortmund | v. Austria, 21 November 2023 |
DF | Niklas Süle | 3 September 1995 | 49 | 1 | Borussia Dortmund | v. Austria, 21 November 2023 |
DF | Robin Gosens | 5 Juli 1994 | 20 | 2 | Union Berlin | v. Turki, 18 November 2023 |
DF | Malick Thiaw | 8 Agustus 2001 | 3 | 0 | Milan | v. Turki, 18 November 2023 |
DF | Matthias Ginter | 19 Januari 1994 | 51 | 2 | SC Freiburg | v. Kolombia, 20 Juni 2023 |
DF | Thilo Kehrer | 21 September 1996 | 27 | 0 | Monaco | v. Kolombia, 20 Juni 2023 |
DF | Marius Wolf | 27 Mei 1995 | 5 | 0 | Borussia Dortmund | v. Kolombia, 20 Juni 2023 |
DF | Lukas Klostermann | 3 Juni 1996 | 22 | 0 | RB Leipzig | v. Polandia, 16 Juni 2023 |
MF | Rocco Reitz | 29 Mei 2002 | 0 | 0 | Borussia Mönchengladbach | v. Ukraina, 3 Juni 2024 |
MF | Leon Goretzka | 6 Februari 1995 | 57 | 14 | Bayern München | v. Austria, 21 November 2023 |
MF | Julian Brandt | 2 Mei 1996 | 47 | 3 | Borussia Dortmund | v. Austria, 21 November 2023 |
MF | Jonas Hofmann | 14 Juli 1992 | 23 | 4 | Bayer Leverkusen | v. Austria, 21 November 2023 |
MF | Grischa Prömel | 9 Januari 1995 | 0 | 0 | TSG Hoffenheim | v. Austria, 21 November 2023 |
MF | Felix Nmecha | 10 Oktober 2000 | 1 | 0 | Borussia Dortmund | v. Turki, 18 November 2023 INJ |
MF | Emre Can | 12 Januari 1994 | 43 | 1 | Borussia Dortmund | v. Prancis, 12 September 2023 |
FW | Brajan Gruda | 31 Mei 2004 | 0 | 0 | Mainz 05 | v. Ukraina, 3 Juni 2024 |
FW | Serge Gnabry | 14 Juli 1995 | 45 | 22 | Bayern München | v. Austria, 21 November 2023 |
FW | Marvin Ducksch | 7 Maret 1994 | 2 | 0 | Werder Bremen | v. Austria, 21 November 2023 |
FW | Kevin Behrens | 3 Februari 1991 | 1 | 0 | VfL Wolfsburg | v. Meksiko, 18 Oktober 2023 |
FW | Kevin Schade | 27 November 2001 | 3 | 0 | Brentford | v. Prancis, 12 September 2023 |
FW | Timo Werner | 6 Maret 1996 | 57 | 24 | Tottenham Hotspur | v. Polandia, 16 Juni 2023 |
INJ Mundur karena cedera |
|
|
Posisi | Staf |
---|---|
Pelatih kepala | Julian Nagelsmann |
Asisten pelatih | Mads Buttgereit Benjamin Glück Sandro Wagner |
Pelatih penjaga gawang | Michael Fuchs Andreas Kronenberg |
Pelatih kebugaran | Nicklas Dietrich |
Pelatih atletik | Krunoslav Banovcic |
Dokter | Tim Meyer |
Direktur olahraga | Rudi Völler |
Peringkat | Pemain | Penampilan | Gol | Karier pemain |
---|---|---|---|---|
1 | Lothar Matthäus | 150 | 23 | 1980-2000 |
2 | Miroslav Klose | 137 | 71 | 2001-2014 |
3 | Lukas Podolski | 130 | 49 | 2004-2017 |
4 | Thomas Müller | 126 | 45 | 2010–sekarang |
5 | Bastian Schweinsteiger | 121 | 24 | 2004-2016 |
6 | Manuel Neuer | 117 | 0 | 2009–sekarang |
7 | Philipp Lahm | 113 | 5 | 2004–2014 |
8 | Jürgen Klinsmann | 108 | 47 | 1987–1998 |
9 | Toni Kroos | 106 | 17 | 2010–sekarang |
10 | Jürgen Kohler | 105 | 2 | 1986–1998 |
# | Pemain | Gol | Penampilan | Rata-rata | Karier pemain |
---|---|---|---|---|---|
1 | Miroslav Klose | 71 | 137 | 0.52 | 2001–2014 |
2 | Gerd Müller | 68 | 62 | 1.1 | 1966–1974 |
3 | Lukas Podolski | 49 | 130 | 0.38 | 2004–2017 |
4 | Rudi Völler | 47 | 90 | 0.52 | 1982–1994 |
Jürgen Klinsmann | 108 | 0.44 | 1987–1998 | ||
6 | Karl-Heinz Rummenigge | 45 | 95 | 0.47 | 1976–1986 |
Thomas Müller | 126 | 0.36 | 2010–sekarang | ||
8 | Uwe Seeler | 43 | 72 | 0.6 | 1954–1970 |
9 | Michael Ballack | 42 | 98 | 0.43 | 1999–2010 |
10 | Oliver Bierhoff | 37 | 70 | 0.53 | 1996–2002 |
Nama | Periode | Catatan |
---|---|---|
Fritz Szepan | 1934–1939 | |
Paul Janes | 1939–1942 | |
Fritz Walter | 1951–1956 | Kapten resmi pertama tim sepak bola nasional Jerman Barat Kapten tim pemenang Piala Dunia (1954) |
Hans Schäfer | 1956–1958 | |
Helmut Rahn | 1958–1959 | |
Herbert Erhardt | 1959–1962 | |
Hans Schäfer | 1962 | |
Uwe Seeler | 1962–1970 | |
Wolfgang Overath | 1970–1972 | |
Franz Beckenbauer | 1972–1977 | Kapten tim pemenang Kejuaraan Eropa (1972) Kapten tim pemenang Piala Dunia (1974) |
Berti Vogts | 1977–1978 | |
Sepp Maier | 1978–1979 | |
Bernard Dietz | 1979–1981 | Kapten tim pemenang Kejuaraan Eropa (1980) |
Karl-Heinz Rummenigge | 1981–1986 | |
Harald Schumacher | 1986 | |
Klaus Allofs | 1986–1987 | |
Lothar Matthäus | 1988–1994 | Kapten tim pemenang Piala Dunia (1990) Kapten pertama tim sepak bola nasional Jerman unifikasi |
Jürgen Klinsmann | 1994–1998 | Kapten tim pemenang Kejuaraan Eropa (1996) |
Oliver Bierhoff | 1998–2001 | |
Oliver Kahn | 2001–2004 | |
Michael Ballack | 2004–2010 | |
Philipp Lahm | 2010–2014 | Kapten tim pemenang Piala Dunia (2014) |
Bastian Schweinsteiger | 2014–2016 | |
Manuel Neuer | 2016–2017, 2017–2023 | |
Julian Draxler | 2017 | Kapten tim pemenang Piala Konfederasi (2017) |
İlkay Gündoğan | 2023–sekarang |
Pelatih dengan penampilan terbanyak
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.