Loading AI tools
purnawirawan polisi Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Komjen. Pol. (Purn.) Drs. H. Susno Duadji, S.H., M.Sc. (lahir 1 Juli 1954 ) adalah mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim Polri) yang menjabat sejak 24 Oktober 2008[2] hingga 24 November 2009.[3] Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Kapolda Jawa Barat.
Susno Duadji | |||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Kepala Badan Reserse Kriminal Polri | |||||||||||||||||||||||||
Masa jabatan 24 Oktober 2008 – 30 November 2009 | |||||||||||||||||||||||||
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono | ||||||||||||||||||||||||
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat | |||||||||||||||||||||||||
Masa jabatan 15 Januari 2008 – 24 Oktober 2008 | |||||||||||||||||||||||||
Pendahulu Soenarko Danu Ardanto | |||||||||||||||||||||||||
Informasi pribadi | |||||||||||||||||||||||||
Lahir | 1 Juli 1954 Pagar Alam, Sumatera Selatan, Indonesia | ||||||||||||||||||||||||
Partai politik | PKB (2023–2024) | ||||||||||||||||||||||||
Suami/istri | Herawati (m. 1979) | ||||||||||||||||||||||||
Anak | 2 | ||||||||||||||||||||||||
Orang tua |
| ||||||||||||||||||||||||
Almamater | Akademi Kepolisian (1977) | ||||||||||||||||||||||||
Pekerjaan | Petani | ||||||||||||||||||||||||
Profesi | Polisi | ||||||||||||||||||||||||
Karier militer | |||||||||||||||||||||||||
Pihak | Indonesia | ||||||||||||||||||||||||
Dinas/cabang | Kepolisian Negara Republik Indonesia | ||||||||||||||||||||||||
Masa dinas | 1977—2012 | ||||||||||||||||||||||||
Pangkat | Komisaris Jenderal Polisi | ||||||||||||||||||||||||
NRP | 54070359 | ||||||||||||||||||||||||
Satuan | Reserse | ||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||
Sunting kotak info • L • B |
Susno adalah anak kedua dari delapan bersaudara. Ayahnya bernama Duadji dan ibunya bernama Siti Amah. Ia adalah suami dari Herawati dan bapak dari dua orang putri.
Susno Duadji merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) dan mengenyam berbagai pendidikan antara lain Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), S-1 Hukum, S-2 Manajemen, dan Sespati Polri. Ia juga mendapat kursus dan pelatihan di antaranya Senior Investigator of Crime Course (1988), Hostage Negotiation Course (Antiteror) di Universitas Louisiana (2000), Studi Perbandingan Sistem Kriminal di Kuala Lumpur, Malaysia (2001), Studi Perbandingan Sistem Polisi di Seoul, Korea Selatan (2003), serta Training Anti Money Laundering Counterpart di Washington, D.C., Amerika Serikat.[4]
Lulus dari Akademi Kepolisian 1977, Susno yang menghabiskan sebagian kariernya sebagai perwira polisi lalu lintas, dan telah mengunjungi 90 negara untuk belajar menguak kasus korupsi. Kariernya mulai meningkat ketika ia dipercaya menjadi Wakapolres Yogyakarta, dan berturut-turut setelah itu Kapolres di Maluku Utara, Madiun, dan Malang. Susno mulai ditarik ke Jakarta, ketika ditugaskan menjadi kepala pelaksana hukum di Mabes Polri dan mewakili institusinya membentuk KPK pada tahun 2003. Tahun 2004 ia ditugaskan di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Sekitar tiga tahun di PPATK, Susno kemudian dilantik sebagai Kapolda Jabar dan sejak Januari 2008 menggantikan Soenarko Danu Ardanto. Ia menjadi Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri pada Oktober 2008 menggantikan Bambang Hendarso Danuri[5] yang telah dilantik sebagai Kapolri.
Susno Duadji sempat menyatakan mundur dari jabatannya pada tanggal 5 November 2009, akan tetapi pada 9 November 2009 ia aktif kembali sebagai Kabareskrim Polri.[6] Namun, pada 24 November 2009 Kapolri secara resmi mengumumkan pemberhentiannya dari jabatan tersebut.[3]
Kode sebutan (call sign) Susno sebagai "Truno 3" atau orang nomor tiga paling berpengaruh di Polri setelah Kapolri dan Wakapolri, menjadi populer di masyarakat umum setelah sering disebut-sebut terutama dalam pembahasan kasus kriminalisasi KPK. Meskipun demikian, kode resmi untuk Kabareskrim Polri sesungguhnya adalah "Tribrata 5" atau nomor 5 di Polri setelah Kapolri, Wakapolri, Irwasum Polri dan Kabaharkam Polri, sedangkan "Truno 3" adalah kode untuk Direktur III Tipikor (Tindak Pidana Korupsi) Bareskrim Polri. Adapun Direktur III/Tipidkor Bareskrim Polri saat itu adalah Yovianes Mahar yang saat itu menjabat sebagai Irwil II Itwasum Polri.
Riwayat karier Susno Duadji selama aktif berkarier di Polri, ialah sebagai berikut.
Adalah Susno orang yang pertama kali menciptakan istilah "Cicak vs Buaya". Ia menganalogikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai cicak kecil dan Polri sebagai buaya.[7] Hal ini ia cetuskan dalam suatu kesempatan wawancara dengan wartawan Tempo Anne L. Handayani, Ramidi, dan Wahyu Dhyatmika, dan menyulut reaksi keras publik terhadap Polri.[8][9]
Susno tersangkut kasus korupsi saat dirinya menjabat Kapolda Jawa Barat. Ia dinyatakan bersalah karena terbukti memerintahkan pemotongan dana pengamanan pemilihan Kapolda Jabar yang merugikan negara sebesar Rp 8,1 miliar. Ia divonis penjara 3,5 tahun dan denda Rp 4,2 miliar. Kasus ini juga membuat ia dicopot dari jabatannya sebagai jenderal bintang tiga. Susno menyelesaikan hukumannya pada 2015 setelah mendekam selama 3,5 tahun di LP Kelas II A Cibinong, Bogor, Jawa Barat.[10]
Pemilu | Lembaga legislatif | Dapil | Partai | Perolehan suara | Hasil | |
---|---|---|---|---|---|---|
2024 | Dewan Perwakilan Rakyat | Sumatera Selatan II | PKB | 44.785[11] | Tidak terpilih |
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.