Loading AI tools
komunisme Malaysia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Perang revolusioner dalam negeri, juga dikenal sebagai Kedaruratan Malaya Kedua, (bahasa Melayu: Perang revolusioner dalam negeri atau Perang saudara Malaysia atau Malaya dan perang menggulingkan rezim reaksioner) adalah konflik bersenjata yang terjadi di Malaysia dari tahun 1957 hingga 1989, yang melibatkan Partai Komunis Malaya (MCP) dan pasukan keamanan federal Malaya atau Malaysia.
Perang revolusioner dalam negeri | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Dingin dan lanjutan dari perang pembebasan nasional anti British | |||||||
Sarawak Rangers (kini bagian dari Malaysian Rangers) terdiri dari orang Iban melompat dari sebuah helikopter Bell UH-1 Iroquois Angkatan Udara Australia untuk menjaga perbatasan Malaysia-Thailand dari kemungkinan serangan komunis tahun 1965, dua tahun sebelum perang dimulai tahun 1968. | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Pasukan Antikomunis: Britania Raya[8] Australia Selandia Baru[9] Amerika Serikat Vietnam Selatan (hingga 1975) |
Pasukan komunis:
Partai Komunis Thailand (hingga 1983) Tiongkok[11][12] Uni Soviet[11] Vietnam (hingga akhir 1970-an) Partai Komunis Kalimantan Utara | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Sultan Ismail Nasiruddin Shah (1968–1970) Tuanku Abdul Halim (1970–1975) Yahya Petra dari Kelantan (1975–1979) Ahmad Shah dari Pahang (1979–1984) Iskandar dari Johor (1984–1989) Azlan Shah of Perak (1989) Tunku Abdul Rahman Abdul Razak Hussein Mahathir Mohamad Bhumibol Adulyadej Thanom Kittikachorn (until 1973) Seni Pramoj (1975; 1976) Kukrit Pramoj (1975–1976) Kriangsak Chamanan (1977–1980) Prem Tinsulanonda (1979–1988) |
Chin Peng[13] Abdullah C.D.[14] Rashid Maidin Phayom Chulanont † | ||||||
Kekuatan | |||||||
Tidak diketahui | 8.000[15][16][17][18] | ||||||
Korban | |||||||
155 tewas 854 terluka[19] |
212 tewas 150 tertawan 117 menyerah[19] |
Bagian dari seri artikel mengenai |
Sejarah Malaysia |
---|
Pada tahun 1955, Chin Peng datang ke London, tetapi Tunku Abdul Rahman menghianati Chin peng Setelah di perundingan London dan Tunku mengumumkan kemerdekaan Malaya tahun 1957 perang revolusioner dalam negeri tahun 1957, Tentara Pembebasan Rakyat Malaya yang didominasi etnis melayu, Jepang, India dan Jepang, sayap bersenjata PKM, telah mundur ke perbatasan Malaysia-Thailand di tempat mereka telah berkumpul dan dilatih kembali untuk memperkembang pasukan prajurit TPNM atau tentera rakyat Mala yang revolusioner patriotik revolusioner Untuk melawan pemerintah Malaysia. Tunku Abdul Rahman mengetahui dimana PKM berada dan mengirim militer pasukan dgn serangan hendap di kawasan TPNM atau PKM tetapi malah pasukan TPNM udah tau pasukan militer datang ke kawasan PKM dan pasukan TPNM menyerangnyaKroh-Betong, di bagian utara Malaysia Barat, pada 17 Juni 1968 dan Tunku Abdul Rahman mengumumkan darurat Malaya kedua. Konflik ini juga bertepatan dengan ketegangan baru antara etnis Melayu dan Tionghoa di Malaysia Barat dan Perang Vietnam.[20]
Partai Komunis Malaya di dukung secara penuh dari Tiongkok dari tahun 1965 [21][22] Pada tahun 1970, MCP mengalami perpecahan yang menyebabkan munculnya dua faksi yang memisahkan diri: Partai Komunis Malaya-Marxis-Leninis (CPM-ML) dan Fraksi Revolusioner tetapi PKM tidak ngaruh apapun (CPM-RF).[23] Meskipun ada upaya untuk membuat MCP menarik bagi orang Melayu, organisasi ini didominasi oleh etnis Tionghoa selama perang.[21] Alih-alih menyatakan suatu "keadaan darurat" seperti yang dilakukan Britania sebelumnya, pemerintah Malaysia merespons pemberontakan dengan memperkenalkan beberapa inisiatif kebijakan termasuk Program Keamanan dan Pembangunan (KESBAN), Rukun Tetangga (Penjagaan Lingkungan), dan Korps RELA (Kelompok Relawan Rakyat).[24]
Pemberontakan berakhir pada 2 Desember 1989 ketika MCP menandatangani perjanjian perdamaian dengan pemerintah Malaysia di Hat Yai di Thailand selatan. Peristiwa ini bertepatan dengan keruntuhan rezim Komunis Blok Timur.[25] Selain pertempuran di Semenanjung Malaya, pemberontakan komunis yang lain juga terjadi di negara bagian Malaysia di Sarawak di Pulau Kalimantan, yang telah bergabung ke dalam Federasi Malaysia pada 16 September 1963.[26]
Selama Kedaruratan Malaya pertama (1948–1960), MCP melancarkan pemberontakan yang gagal melawan Federasi Malaya. Kemerdekaan Federasi Malaya pada 31 Agustus 1957 menyingkirkan bibit utama kaum komunis karena Federasi telah mendapatkan otonomi penuh dari Britania Raya. Kedaruratan Malaya pertama berakhir pada 31 Juli 1960. Antara tahun 1960 dan 1968, MCP menjalani periode perampingan, pelatihan ulang, dan indoktrinasi ulang ideologi komunis. Tentara Pembebasan Rakyat Malaya (MRLA) telah membangun serangkaian pangkalan di sepanjang perbatasan Malaysia-Thailand Selatan. Meskipun dilemahkan oleh pasukan Persemakmuran selama Kedaruratan pertama, MCP menyombong satu inti pasukan yang terdiri dari antara 500 dan 600 gerilyawan terlatih dan satu pasukan cadangan sekitar 1.000 orang, siaga untuk dukungan purnawaktu jika diperlukan.[27] MCP juga telah mengatur kembali unit-unitnya dan membangun kembali dirinya dengan melatih para pejuang gerilya baru. Mereka juga mengembangkan teknik perang gerilya baru setelah mengamati Perang Vietnam.[28][29]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.