Natrium iodida
senyawa kimia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Natrium iodida (rumus kimia NaI) adalah sebuah senyawa ionik yang terbentuk dari reaksi kimia antara logam natrium dan iodin. Dalam kondisi standar, senyawa ini merupakan padatan berwarna putih yang dapat larut dalam air yang terdiri atas campuran kation natrium (Na+) dan anion iodida (I−) dengan perbandingan 1:1 dalam sebuah kisi kristal. Senyawa ini digunakan terutama sebagai suplemen nutrisi dan dalam kimia organik. NaI diproduksi secara industri sebagai garam yang terbentuk ketika suatu senyawa iodida asam bereaksi dengan natrium hidroksida.[11] NaI adalah garam kaotropik.
| |||
![]() Sintilator NaI(Tl) | |||
Penanda | |||
---|---|---|---|
| |||
Model 3D (JSmol) |
|||
3DMet | {{{3DMet}}} | ||
ChEBI | |||
ChEMBL | |||
ChemSpider | |||
Nomor EC | |||
PubChem CID |
|||
Nomor RTECS | {{{value}}} | ||
UNII | |||
CompTox Dashboard (EPA) |
|||
| |||
| |||
Sifat | |||
NaI | |||
Massa molar | 149,894[1] | ||
Penampilan | Padatan putih delikuesen[1] | ||
Bau | Nirbau | ||
Densitas | 3,67 g cm−3[1] | ||
Titik lebur | 661 °C (1.222 °F; 934 K)[1] | ||
Titik didih | 1.304 °C (2.379 °F; 1.577 K)[1] | ||
1587 g/L (0 °C) 1842 g/L (25 °C) 2278 g/L (50 °C) 2940 g/L (70 °C) 3020 g/L (100 °C)[2][3] | |||
Kelarutan | Etanol, aseton[1] | ||
Celah pita | 5,89 eV[4][5] | ||
−57×10−6 cm3 mol−1[6] | |||
Indeks bias (nD) | 1,93 (300 nm) 1,774 (589 nm) 1,71 (10 μm)[7] | ||
Struktur[8] | |||
Halit, cF8 | |||
Fm3m, No. 225 | |||
a = 0,6462 nm | |||
Satuan formula (Z) |
4 | ||
Oktahedral | |||
Termokimia[9] | |||
Kapasitas kalor (C) | 52,1 J mol−1 K−1 | ||
Entropi molar standar (S |
98,5 J mol−1 K−1 | ||
Entalpi pembentukan standar (ΔfH |
−287,8 kJ mol−1 | ||
Bahaya | |||
Bahaya utama | Iritan, dapat membahayakan janin | ||
Lembar data keselamatan | |||
Piktogram GHS | ![]() ![]() | ||
Keterangan bahaya GHS | {{{value}}} | ||
H315, H319, H400 | |||
P273, P305+351+338[10] | |||
Titik nyala | Tak mudah terbakar | ||
Senyawa terkait | |||
Anion lain |
Natrium fluorida Natrium klorida Natrium bromida Natrium astatida | ||
Kation lainnya |
Litium iodida Kalium iodida Rubidium iodida Sesium iodida Fransium iodida | ||
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |||
verifikasi (apa ini ?) | |||
Referensi | |||
Kegunaan
Ringkasan
Perspektif
Suplemen makanan
Natrium iodida, serta kalium iodida, biasanya digunakan untuk mencegah dan mengobati kekurangan iodin. Garam meja beriodin mengandung 10 ppm iodida.[11]
Sintesis organik

Natrium iodida digunakan untuk mengubah alkil klorida menjadi alkil iodida. Metode ini, yang juga disebut reaksi Finkelstein,[13] bergantung pada ketidaklarutan natrium klorida dalam aseton untuk mendorong reaksi:[14]
- R–Cl + NaI → R–I + NaCl
Kedokteran nuklir
Beberapa garam natrium iodida radioaktif, seperti Na125I dan Na131I, memiliki kegunaan radiofarmasi untuk kanker tiroid dan hipertiroidisme atau sebagai pelacak radioaktif dalam pencitraan (lihat Isotop iodin > Radioiodin I-123, I-124, I-125, dan I-131 dalam bidang kedokteran dan biologi).
Sintilator NaI(Tl) yang didoping talium
Ketika terkena radiasi pengion, natrium iodida yang diaktifkan dengan talium, NaI(Tl), akan memancarkan foton (bersintilasi) dan digunakan dalam detektor sintilasi, yang secara tradisional digunakan dalam kedokteran nuklir, fisika nuklir, geofisika, dan pengukuran lingkungan. NaI(Tl) adalah bahan detektor sintilasi yang paling banyak digunakan. Kristal biasanya digabungkan dengan tabung fotopengganda, dalam rakitan yang tertutup rapat, karena natrium iodida bersifat higroskopis. Penyetelan beberapa parameter (misalnya kekerasan radiasi, afterglow, transparansi) dapat dicapai dengan memvariasikan kondisi pertumbuhan kristal. Kristal dengan tingkat doping yang lebih tinggi digunakan dalam detektor sinar-X dengan kualitas spektrometrik yang tinggi. Natrium iodida dapat digunakan baik sebagai kristal tunggal maupun polikristal untuk tujuan ini. Panjang gelombang emisi maksimumnya adalah 415 nm.[15]
Radiokontras
António E. Moniz ingin mencari suatu agen radiokontras untuk angiografi otak.[16] Setelah melakukan beberapa percobaan pada kelinci dan anjing, dia memilih natrium iodida sebagai media terbaik.[16]
Data kelarutan
Natrium iodida menunjukkan kelarutan yang tinggi dalam beberapa pelarut organik, tidak seperti natrium klorida atau bahkan natrium bromida:
Pelarut | Kelarutan NaI (g NaI/kg pelarut pada suhu 25 °C)[17] |
---|---|
H2O | 1842 |
Amonia cair | 1620 |
Belerang dioksida cair | 150 |
Metanol | 625–830 |
Asam format | 618 |
Asetonitril | 249 |
Aseton | 504 |
Formamida | 570–850 |
Asetamida | 323 (41,5 °C) |
Dimetilformamida | 37–64 |
Diklorometana | 0,09[18] |
Stabilitas
Senyawa iodida (termasuk natrium iodida) dapat teroksidasi oleh oksigen atmosfer (O2) menjadi iodin molekuler (I2). I2 dan I− berkompleks untuk membentuk kompleks triiodida, yang memiliki warna kuning, tidak seperti warna putih dari natrium iodida. Air akan mempercepat proses oksidasi ini, dan iodida juga dapat menghasilkan I2 melalui fotooksidasi. Oleh karena itu, untuk stabilitas maksimum, natrium iodida harus disimpan dalam kondisi gelap, serta dengan suhu dan kelembapan rendah.
Lihat pula
- Pencacah sintilasi
- Spektroskopi gama
- Teratologi
Referensi
Sumber terkutip
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.