Rupa (Buddhisme)
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Dalam Buddhisme, rupa (Pali: rūpa), juga dikenal sebagai materi, jasmani, dan badan, merujuk pada semua jenis objek dasar.
Definisi
Menurut Kamus Monier-Williams (2006), rūpa didefinisikan sebagai:
- ... setiap penampakan luar atau fenomena atau warna (sering kali jamak), bentuk (form), rupa (shape), figur (figure) RV. &c &c ...
- untuk mengasumsikan suatu bentuk; sering kali ifc. = "memiliki bentuk/rupa (form) atau penampilan atau warna seperti", "dibentuk atau tersusun (formed or composed) dari", "terdiri dari", "mirip dengan" ....[1]
Theravāda
Ringkasan
Perspektif
Figur 1: Lima Gugusan (pañcakkhandha) sesuai dengan Tripitaka Pali. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
→ ← ← |
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sumber: MN 109 (Thanissaro, 2001) | |
Figur 2: Enam Kelompok-Enam sesuai Tripitaka Pali: | |||||||||||||||
landasan indra (āyatana) | → |
perasaan ︵vedanā︶ |
→ |
nafsu ︵taṇhā︶ |
|||||||||||
organ indra "internal" |
<–> | objek indra "eksternal" |
|||||||||||||
↓ | ↓ | ||||||||||||||
↓ | kontak (phassa) | ||||||||||||||
↓ | ↑ | ||||||||||||||
kesadaran (viññāṇa) |
|||||||||||||||
| |||||||||||||||
Sumber: MN 148 (Thanissaro, 1998) |
Secara keseluruhan, rūpa adalah konsep Buddhis tentang bentuk materi, termasuk tubuh/jasmani dan materi eksternal. Lebih khusus lagi, dalam Tripitaka Pali, rūpa dikontekstualisasikan dalam tiga kerangka penting:[2]
- rūpa-khandha – "gugusan rupa/materi," salah satu dari lima gugusan (khandha) yang dengannya semua fenomena dapat dikategorikan (lihat Figur 1).
- rūpa-āyatana – "objek yang terlihat," objek indra eksternal mata, salah satu dari enam landasan indra eksternal (āyatana) yang dengannya dunia dapat dikenali (lihat Figur 2).
- nāma-rūpa – "batin dan rupa", "batin dan materi", "batin dan jasmani", atau "batin dan badan" yang dalam rantai Kemunculan Bersebab (paṭicca-samuppāda) muncul dari kesadaran (viññāṇa) dan mengarah pada munculnya landasan-landasan indra.
Selain itu, secara lebih umum, rūpa digunakan untuk menggambarkan patung (rupang) Sang Buddha, yang terkadang disebut Buddharūpa.
Rūpakkhandha
Kelompok | Pañcakkhandha (lima gugusan) |
Abhidhamma Theravāda | |||
---|---|---|---|---|---|
Paramattha-sacca (realitas hakiki) | |||||
rūpa (rupa) |
rūpakkhandha (gugusan rupa) |
28 rūpa (rupa) |
4 unsur pokok 24 unsur turunan | ||
nāma (batin) |
vedanākkhandha (gugusan perasaan) |
52 cetasika (cetasika) |
1 vedanācetasika (cetasika perasaan) | ||
saññākkhandha (gugusan persepsi) |
1 saññācetasika (cetasika persepsi) | ||||
saṅkhārakkhandha (gugusan formasi) |
50 lainnya | ||||
viññāṇakkhandha (gugusan kesadaran) |
89/121 citta (kesadaran) |
81 duniawi 8/40 adiduniawi | |||
- |
Nibbāna (Nirwana) | ||||
Catatan: | |||||
Empat unsur pokok
Rūpa yang ada terdiri dari empat unsur pokok atau yang tidak diturunkan (no-upādā):
- tanah (pathavī), atau kepadatan
- api (āpa), atau kepanasan
- air (teja), atau kohesi
- udara (vāyu), atau gerakan
Rupa turunan
Dalam Abhidhamma Piṭaka dan kepustakaan Pali belakangan,[3] rūpa dianalisis lebih lanjut dalam konteks sepuluh, dua puluh tiga, atau dua puluh empat jenis rupa sekunder atau turunan (upādā). Dalam daftar sepuluh jenis rupa turunan, berikut ini diidentifikasi:
- mata (cakkhu)
- telinga (sota)
- hidung (ghāna)
- lidah (jivhā)
- tubuh (kāya)[note 1]
- bentuk visual (rūpa) atau warna (vaṇṇa)
- suara (sadda)
- bau/ganda (gandha)
- rasa (rasa)
- sentuhan (phoṭṭhabba)[note 2]
Jika dua puluh empat jenis turunan disebutkan, maka lima belas jenis berikut ditambahkan ke dalam sembilan jenis pertama dari sepuluh jenis di atas:
- feminitas (itthibhāva / itthatta)
- maskulinitas (pumbhāva / purisatta)
- landasan jantung (hadayavatthu)[note 3]
- indra-nyawa (jīvitindriya)
- makanan/sari makanan (āhāra / ojā)
- isyarat tubuh (kāyaviññatti)
- isyarat lisan (vacīviññatti)
- elemen atau unsur angkasa (ākāsadhātu)
- keringanan materi (rūpassa lahutā)
- kelenturan materi (rūpassa mudutā)
- kecekatan materi (rūpassa kammaññatā)
- produksi materi (rūpassa upacaya)
- kesinambungan materi (rūpassa santati)
- kelapukan materi (rūpassa jaratā)
- ketidakkekalan materi (rūpassa aniccatā)
- makanan[note 4]
Daftar 23 jenis rupa turunan juga dapat ditemukan, misalnya, di kitab Dhammasaṅgaṇī (misalnya, Dhs. 596) dalam Abhidhamma Piṭaka, yang tidak mengikutsertakan "landasan jantung".[note 5]
Lihat pula
Catatan
- Sepuluh unsur-turunan pertama sama dengan lima landasan-indra (jasmaniah) pertama dan objek-objek indranya (misalnya, lihat Hamilton, 2001, hlm. 6-7).
- Menurut kitab Vsm. XIV, 60 (Buddhaghosa, 1999, hlm. 447), landasan-jantung menyediakan dukungan materi untuk batin (mano) dan kesadaran-batin. Dalam kitab-kitab di Sutta Pitaka, landasan materi dari batin (āyatana) tidak pernah disinggung.
- Daftar yang berisi 24 unsur turunan, misalnya, dapat ditemukan dalam kitab Visuddhimagga (Vsm. XIV, 36 ff.) (Buddhaghosa, 1999, hlm. 443 ff.; dan, Hamilton, 2001, hlm. 7).
Referensi
Daftar pustaka
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.