Loading AI tools
Nama klan yang terletak di India dan Nepal Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Sakya (Sanskerta: Śākya, Devanagari: शाक्य, Pāli: Sākiya, Sakka, atau Sakya[1]) adalah suatu klan dari Periode Weda akhir (1000–500 SM) dan apa yang disebut "urbanisasi kedua" (sekitar 600 SM s.d. 200 SM) di India saat ini dan Nepal saat ini, dan dibuktikan dari kitab-kitab suci Buddhis pada Zaman Besi akhir (sekitar 600–300 SM). Klan ini menghuni wilayah Magadha, terletak di selatan Nepal dan utara India, dekat Pegunungan Himalaya.
Sakya | |
Agama | Agama Weda historis, Gerakan Śramaṇa |
Kasta | Ksatria |
Klan | Suryavansha |
Keturunan dari: | Ikswaku, cucu dari Vivasvan (Surya) |
Ibu kota | Kapilavastu |
Sakya membentuk sebuah negara republik oligarkis[note 1] merdeka yang dikenal sebagai Śākya Gaṇarājya.[2] Ibu kota Sakya adalah Kapilavastu, yang mungkin terletak di Tilaurakot, Nepal saat ini atau Piprahwa, India saat ini.[3][4][5]
Orang Sakya yang paling terkenal adalah Siddharta Gautama Sakya, yang merupakan pendiri Agama Buddha (sekitar abad ke-6 hingga ke-4 SM) dan kemudian dikenal sebagai Buddha Gautama.[note 2] Siddharta adalah putra dari Śuddhodana, pemimpin terpilih dari Śākya Gaṇarājya.
Orang-orang Sakya juga disebutkan dalam kitab-kitab Buddhis kemudian, termasuk Mahāvastu (sekitar akhir abad ke-2 SM), Buddhaghoṣa, dan Sumaṅgalavilāsinī, sebuah kitab komentar oleh Buddhaghoṣa mengenai Digha Nikaya (sekitar abad ke-5 M), sebagian besar dalam catatan mengenai kelahiran Buddha, sebagai bagian dari Adicchabandhu (kerabat surya)[8] atau Ādichcha dan sebagai keturunan dari raja legendaris Ikswaku:
Pada suatu ketika, di sana hidup seorang raja Śākya, seorang keturunan ras surya, yang bernama Suddhodana. Dia murni dalam perilaku, dan dicintai Śākya seperti bulan di musim gugur. DIa memiliki seorang istri, anggun, cantik, dan setia, yang bernama Maya Agung, karena kemiripannya dengan Maya sang Dewi.
— Buddhacarita of Aśvaghoṣa, I.1–2
Karya Buddhaghoṣa (II, 1–24) menelusuri asal-usul orang-orang Sakya kepada Raja Ikswaku dan memberikan silsilah mereka dari Maha Sammata, leluhur Ikswaku. Daftar ini terdiri dari nama sejumlah raja terkenal dari Dinasti Ikswaku, yang mencakup Mandhata dan Sagara.[8] Menurut kitab ini, Okkamukha adalah putra sulung Ikswaku. Sivisamjaya dan Sihassara adalah putra dan cucu laki-laki Okkamukha. Raja Sihassara memiliki delapan puluh dua ribu putra dan cucu laki-laki, yang bersama-sama dikenal sebagai orang-orang Sakya. Putra bungsu Sihassara adalah Jayasena. Jayasena memiliki seorang putra, Sihahanu, dan seorang putri, Yashodhara (jangan dikelirukan dengan istri pangeran Siddharta), yang menikah dengan Devadahasakka. Devadahasakka memiliki dua putri, Anjana dan Kaccana. Sihahanu menikahi Kaccana, dan mereka memiliki lima putra dan dua putri; Suddhodana adalah salah satunya. Suddhodana memiliki dua ratu, Maya dan Prajapati, keduanya adalah anak perempuan Anjana. Siddharta (Buddha Gautama) adalah putra Suddhodana dan Maya. Rahula adalah putra Siddharta dan Yashodara (juga dikenal sebagai Bhaddakaccana), putri dari Suppabuddha dan cucu perempuan Añjana.[9]
Kanon Pali menelusuri gotra (patrilineal) Gautama klan Sakya kepada orang bijak Rigweda Angirasa.[10][11]
Republik Sakya berjalan sebagai sebuah oligarki,[note 1] diperintah oleh sebuah dewan elite dari golongan prajurit dan menteri yang memilih pemimpinnya.[19][20][21][22]
Menurut Mahāvastu dan Sutra Lalitavistara, pusat administrasi pemerintahan Sakhya adalah santhagara ("balai pertemuan") di Kapilavastu. Sebuah bangunan baru untuk santhagara Sakya dibangun pada masa Buddha Gautama, yang diresmikan olehnya. Otoritas administrasi pemerintahan tertinggi adalah sidharth, yang terdiri dari 500 anggota, yang bertemu di santhagara untuk membahas dan menyelesaikan perkara penting. Shakya Parishad dipimpin oleh seorang raja terpilih, yang memimpin pertemuan tersebut.[8]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.