Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. (TB)[6]
"Bakul" diterjemahkan dari bahasa Yunani κοφίνους, kofinous (ada versi yang memuat bentuk lain dari kata yang sama yaitu κοφίνων, kofinōn), yang dapat diartikan "keranjang tangan", dengan ukuran setengah dari "bakul" 'σπυριδας' (spyridas; bakul/keranjang besar) pada "pemberian makan 4000 orang" (Matius 15:37, Markus 8:8).[8]
Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki. (TB)[9]
Naskah tertua Injil Markus menurut Romo Jose O´Callaghan dalam karyanya ¿Papiros neotestamentarios en la cueva 7 de Qumrân? ("Papirus Perjanjian Baru di gua 7, Qumran?") tahun 1972 dan pakar Jerman, Carsten Peter Thiede dalam karyanya The Earliest Gospel Manuscript? ("Naskah Injil Tertua?") tahun 1982, merupakan potongan dari Markus 6:52–53 yang ditemukan di gua ke-7 komunitas Qumran, di Laut Mati dalam bentuk fragmen 7Q5 di antara Naskah Laut Mati. Mayoritas pakar masih mempertanyakan bukti yang dipaparkan oleh O'Callaghan dan Thiede.[10][11][12][13]
Ke manapun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh. (TB)[14]
Orang-orang yang sakit itu percaya bahwa dengan hanya menjamah "jumbai" jubah YesusKristus saja mereka menjadi sembuh, dan iman mereka itu diterima oleh Yesus, sehingga mereka benar-benar sembuh. Kata "jumbai" ini diterjemahkan dari bahasa Yunani "kraspedon" yang merupakan terjemahan dari bahasa Ibrani "tzitzit" yang wajib dipakai oleh setiap orang Israel menurut perintah Allah dalam Taurat.[15]
Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
Joseph S. Exell; Henry Donald Maurice Spence-Jones (Editors). On "Mark 8". In: The Pulpit Commentary. 23 volumes. First publication: 1890. Diakses 24 April 2018. Artikel ini memuat teks dari sumber tersebut, yang berada dalam ranah publik.
Millard, A. R. (2000). Reading and Writing in the Time of Jesus. NYU Press. hlm.56. ISBN0-8147-5637-9. C.P. Thiede drew on papyrology, statistics and forensic microscopy to try to prove O'Callaghan's case, yet without convincing the majority of leading specialists.
McCready, Wayne O. (1997). "The Historical Jesus and the Dead Sea Scrolls". Dalam Arnal, William E.; Desjardins, Michael. Whose Historical Jesus?. Waterloo, ON: Wilfrid Laurier University Press. hlm.193. ISBN0-88920-295-8.. "Secara umum, tesis O'Callaghan disambut dengan skeptik karena fragmen ini kecil dan hampir tak terbaca, dan sulit dicocokkan dengan versi Injil Markus yang ada."
"... Qumran ms. 7Q5 ... is captioned as if it contains a fragment of Mark: it was of course O’Callaghan who made that controversial — and now virtually universally rejected - identication of this Dead Sea text as a piece of the New Testament ..." Elliot (2004), JK, Book Notes, Novum Testamentum, Volume 45, Number 2, 2003, pp. 203.
Gundry, Robert H. (1999). "No NU in Line 2 of 7Q5: A Final Disidentification of 7Q5 With Mark 6:52-53". Journal of Biblical Literature. The Society of Biblical Literature. 118 (4): 698–707. doi:10.2307/3268112. JSTOR3268112., p.698