Betsaida (bahasa Yunani: Βηθσαΐδά bēthsaidá; bahasa Ibrani/Aramaik בית צידה beyt-tsaida (beyt: "rumah, bait (seperti Bait Allah)") "rumah nelayan"; bahasa Inggris: Bethsaida) adalah nama tempat yang disebutkan pada bagian Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Di sana tinggal murid-murid Yesus Kristus: Simon Petrus, Andreas, Filipus (Yohanes 1:44; Yohanes 12:21), mungkin juga Yakobus dan Yohanes. Rumah Petrus dan Andreas tampaknya tidak jauh dari sinagoge di Kapernaum[1] di pantai utara Danau Galilea. Rupanya Betsaida ini berdekatan dengan Kapernaum yang lebih besar. Masih diperdebatkan apakah Betsaida terletak di provinsi Galilea atau di wilayah Gaulanitis, sesuai catatan sejarawan Flavius Yosefus yang pernah memimpin pasukan di tempat itu.
Fakta Singkat Lokasi, Sejarah ...
Tutup
Sekarang tempat ini diduga berada di ‛Ain et-Ṭābigha, yang sampai sekarang menjadi tempat penangkapan ikan. Jika Kapernaum berada di Khān Minyeh, maka kedua tempat ini memang berdekatan.
Banyak sarjana menyatakan bahwa semua Referensi dalam Perjanjian Baru mengenai Betsaida, yaitu "Bethsaida Julias". Argumen-argumen yang mendukung maupun menentang dapat disarikan sebagai berikut:
- Galilea meliputi wilayah di sekeliling danau, termasuk sebagian besar pantai di sebelah timur danau. Jadi Gamala, di pantai timur Danau Galilea, berada di bawah yurisdiksi Flavius Yosefus, yang pernah menjadi komandan pasukan di Galilea.[2] Yudas dari Galilea dikatakan berasal dari Gamala (Antiquitates Iudaicae, XVIII, i, l) dan dalam bagian yang sama disebut sebagai "Yudas dari Galilea" (ibid., i, 6). Jika Gamala, jauh di sisi timur danau, dikatakan dalam wilayah Galilea, maka a fortiori Betsaida, sebuah kota yang terletak di muara sungai Yordan ke danau Galilea, dapat disebut berada dalam wilayah Galilea.
- Tetapi Yosefus jelas menulis bahwa Gamala, walaupun ditambahkan ke dalam wilayah yurisdiksinya, bukan dalam wilayah Galilea, melainkan dalam wilayah Gaulanitis (BJ, II, xx, 6). Meskipun Yudas lahir di Gamala, dan seharusnya disebut orang Gaulanit, ia dapat dikenal, sebagaimana banyak yang lain, dari provinsi tempat kehidupan aktifnya, seperti juga "Yesus orang Nazaret" sebenarnya lahir di Betlehem. Yosefus secara eksplisit menyebutkan bahwa Betsaida terletak di Gaulanitis Bawah (Lower Gaulanitis) (BJ, II, ix, 1). Lagi pula, Lukas menempatkan daerah Gerasa di seberang danau dari Galilea (Lukas 8:26) - antípera tḗs Galilaias ("di sisi seberang dari Galilea").
- "Pergi ke sisi lain (ke seberang)" - eis tó péran (Markus 6:45) - tidak harus menyiratkan perjalanan dari pantai timur ke pantai barat danau, karena Yosefus biasa menggunakan kata kerja diaperaióō untuk perjalanan dari kota Tiberias ke Tarichaeae (Vita, 59). Tetapi
- ini menyangkut perjalanan dari satu titik di barat ke satu titik di pantai selatan, "menyeberangi" dua teluk besar; sedangkan perahu yang bertolak dari titik manaupun di el-Baṭeiḥah, di mana dibatasi dengan kondisi "banyak rumput", dan dengan definisi daerah yang termasuk Betsaida, sekarang situs et-Tell, berkaitan dengan pelayaran perahu menyusuri pantai tidak lebih dari beberapa kilometer, bukan menyeberangi teluk apapun.
- Tidak ada kasus yang dapat dikutip di mana frasa eis to peran bermakna lain dari "pergi ke seberang".
- Injil Markus mencatat bahwa perahu itu bertolak ke seberang ke Betsaida, sedangkan Injil Yohanes, yang memberi arah "menyeberangi danau ke Kapernaum" (Yohanes 6:17). Kedua kota itu berarti berada dalam satu jalur garis perjalanan. Tidak diragukan bahwa Kapernaum terletak "di sisi seberang", juga tidak dikatakan perahu itu bergeser arah pelayarannya; dan jelas bahwa berlayar ke Kapernaum, apakah itu situs Tell Ḥūm atau situs Khān Minyeh, tidak akan mencapai Bethsaida Julius.
- Perkataan dalam Injil Markus (Markus 6:45) tampaknya ditafsirkan terlalu kaku: Injil Markus mungkin ditulis di kota Roma, penulisnya (Markus) adalah orang Yahudi, bukan dari Galilea, tetapi dari Yerusalem. Kurang tepatnya penempatan topografi tidaklah mengherankan. Tetapi seperti disebut di atas, "kekurangtepatan" juga harus diragukan bagi penulis Yohanes 6:17. Kesesuaian dari kedua hal ini mendukung penafsiran kaku. Lagipula, jika Injil Markus merupakan kumpulan perkataan dari ingatan Simon Petrus, sukar dicari otoritas yang lebih tepercaya mengenai detail topografi danau Galilea, daripada bekas nelayan seperti Petrus yang melewatkan hidupnya di daerah itu.[3]
- Teori "satu kota" didukung pula oleh argumen berikut:
- Yesus menyingkir ke Betsaida karena berada dalam yurisdiksi Filipus, ketika Ia mendengar kabar kematian Yohanes Pembaptis yang dibunuh atas perintah Herodes Antipas, dan tidak akan kembali lagi ke wilayah kekuasaan Antipas segera setelah meninggalkannya.
- Karya-karya abad pertengahan mengenai riwayat perjalanan hanya menyebut satu Betsaida.
- Pantai timur danau jelas termasuk wilayah Galilea pada tahun 84 M. Ptolemy (~ 140) menempatkan Julius di Galilea. Jadi penting dicatat bahwa hanya Injil Yohanes yang menyebutkan "Betsaida di Galilea".
- Sukar dipercaya ada dua kota bernama Betsaida yang terletak sangat berdekatan.
- Tetapi:
- Tidak dikatakan bahwa Yesus pergi ke sini untuk menyingkir dari wilayah Herodes Antipas ke wilayah tetrark Filipus; juga Markus 6:30 maupun Lukas 9:10 tidak memuat makna yang tersirat dari Matius 14:13, bahwa Yesus berniat demikian.
- Betsaida yang disebut oleh para penulis abad pertengahan rupanya berada di sebelah barat sungai Yordan. Jika terletak di sisi timur, aneh rasanya bahwa tidak ada satupun yang menyebutkan sungai ini dalam hubungan dengan kota tersebut.
- Jika Injil Yohanes baru ditulis pada abad ke-2, maka sang rasul Yohanes bukanlah penulisnya; tetapi ini asumsi yang tidak berdasar. Kalau Yohanes menulisnya setelah tahun 84, ia tidak akan memakai frasa "Bethsaida di Galilea" untuk tempat yang tidak lama berselang dimasukkan ke dalam wilayah provinsi Galilea, apalagi ia menulis jauh dari tempat itu dan masih mengingat keadaan lama yang dikenalnya dengan baik.
- Mengenai penamaan yang sama di wilayah Palestina, kedekatan dua kota bernama Betsaida bukanlah masalah. Banyaknya ikan di masing-masing tempat memberikan alasan kuat untuk pemberian nama yang sama.
Flavius Yosefus. Peperangan Yahudi, II, xx, 4.
William Sanday, Sacred Sites of the Gospels, 42.
Bethsaida, a City by the Northern Shores of the Sea of Galilee, Volumes 1, 2 and 3 co-edited with Dr. Richard Freund (Harry Truman Univ. Press, 2004).
32.910°N 35.631°E / 32.910; 35.631