Codex Vaticanus (Vatikan, Bibl. Vat., Codex Vaticanus Graecus 1209 (Vat. gr. 1209); Gregory-Aland no. B atau 03, δ 1 von Soden) adalah salah satu naskah manuskrip Alkitab tertua yang masih ada. Naskah ini sedikit lebih tua daripada Codex Sinaiticus, keduanya kemungkinan disalin pada abad ke-4.[1][2] Codex Vaticanus ditulis dalam bahasa Yunani menggunakan perkamen dengan huruf kapital atau huruf besar Yunani (uncial).
Uncial 03 | |
---|---|
Nama | Vaticanus |
Tanda | B |
Teks | Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru |
Waktu | ~ 325–350 |
Aksara | bahasa Yunani |
Kini di | Vatican Library |
Kutipan | C. Vercellonis, J. Cozza, Bibliorum Sacrorum Graecus Codex Vaticanus, Roma 1868. |
Ukuran | 27 cm kali 27 cm |
Jenis | Teks Alexandria |
Kategori | I |
Catatan | sangat dekat dengan P66, P75, 0162 |
Codex Vaticanus semulanya memuat sebuah salinan lengkap Septuaginta dan Perjanjian Baru, tetapi halaman 1519-1536 yang memuat kitab Ibrani 9:14 sampai Kitab Wahyu hilang dan diganti dengan sebuah suplemen naskah abad ke-15 dalam huruf Yunani minuskul (no. 1957).
Naskah manuskrip ini telah disimpan di Perpustakaan Vatikan (didirikan oleh Paus Nikolas V pada 1448) sejak awal, dan sudah muncul pada katalogus paling awal pada tahun 1475.
Sejarah sebelumnya naskah ini tidaklah diketahui, tetapi ada beberapa pakar yang menduga bahwa Kardinal Bessarion dahulu adalah pemiliknya, karena teks suplemen dalam huruf minuskul ini mirip dengan salah satu naskah manuskrip milik Bessarion lainnya. T.C. Skeat, seorang ahli paleografi British Museum, menyatakan bahwa Codex Vaticanus adalah salah satu dari 50 Alkitab yang pernah dipesan Kaisar Romawi Konstantinus I dari Eusebius dari Kaisarea untuk menuliskannya. Namun, beberapa menyatakan bahwa naskah-naskah manuskrip Kaisar Konstantinus termasuk jenis teks Bizantin, yang menghilangkan kemungkinan seperti ini.
Codex Vaticanus adalah salah satu naskah manuskrip terpenting untuk merunut sejarah tekstual Alkitab dan merupakan anggota utama teks "tipe Alexandria".[3] Naskah ini digunakan secara intensif oleh Westcott dan Hort dalam edisi Yunani Perjanjian Baru mereka (1881).
Naskah ini mengandung titik ganda misterius (disebut "umlaut") yang terletak di marjin halaman Perjanjian Baru dan kelihatannya menunjukkan posisi varian-varian teks (variae lectionis). Namun pentarikhan titik-titik ganda ini masih diperdebatkan oleh para pakar. Lihat pranala di bawah ini untuk detailnya.
Isi
Codex Vaticanus diyakini asalnya memuat salinan lengkap Septuaginta ("LXX"), hanya tanpa memuat 1-4 Makabe dan Doa Manasye. Lembaran asli sejumlah 20 helai yang memuat Kitab Kejadian 1:1–46:28a (31 lembar) dan Kitab Mazmur 105:27–137:6b telah hilang dan diganti oleh lembaran-lembaran yang ditulis oleh jurutulis lain pada abad ke-15.[4] Kitab 2 Raja-raja 2:5–7, 10-13 juga hilang karena halaman-halaman yang memuatnya robek.[5]
Perjanjian Lama
Urutan kitab-kitab Perjanjian Lama dalam Codex ini adalah sebagai berikut:
- Kitab Kejadian sampai Kitab 2 Tawarikh seperti biasa;
- 1 Esdras; 2 Esdras (Ezra-Nehemia);
- Kitab Mazmur;
- Kitab Amsal;
- Kitab Pengkhotbah;
- Kidung Agung;
- Kitab Ayub;
- Kitab Kebijaksanaan;
- Bin Sirakh/Ben Sira/Ecclesiasticus;
- Kitab Ester;
- Kitab Yudit;
- Kitab Tobit;
- Kitab Nabi-nabi Kecil dari Kitab Hosea sampai Kitab Maleakhi;
- Kitab Yesaya;
- Kitab Yeremia;
- Kitab Barukh;
- Kitab Ratapan dan Surat Yeremia;
- Kitab Yehezkiel dan
- Kitab Daniel.
Urutan ini berbeda dengan yang diikuti dalam Codex Alexandrinus.[6]
Perjanjian Baru
Bagian-bagian Perjanjian Baru yang terlestarikan dalam Codex Vaticanus memuat:
- kitab-kitab Injil
- Kisah Para Rasul
- Surat-surat Am
- Surat-surat Paulus, dan Surat Ibrani (sampai dengan Ibrani 9:14, καθα[ριει);
tidak memuat:
- Surat 1 dan 2 Timotius,
- Surat Titus,
- Surat Filemon, maupun
- Kitab Wahyu.
Lembaran-lembaran yang hilang digantikan oleh lembaran tulisan dengan gaya minuscule dari abad ke-15 (folios 760–768) dan dicatat dalam katalog terpisah sebagai minuscule Codex 1957.[1] Kemungkinan ada sejumlah kitab apokrif Perjanjian Baru disertakan di bagian akhir (sebagaimana pada Codex Sinaiticus dan Codex Alexandrinus),[1] juga mungkin tidak memuat Kitab Wahyu.[8][9]
Deskripsi
Naskah ini dalam volume kuarto, disusun dalam quires lima lembaran besar atau masing-masing sepuluh lembar, mirip dengan Codex Marchalianus atau Codex Rossanensis; tetapi tidak seperti Codex Sinaiticus yang pengaturannya terdiri dari tiga atau empat lembaran besar. Secara keseluruhan terdiri dari suatu volume kuarto tunggal dengan 759 lembaran halus dan rapuh.[3] Jumlah quire sering ditemukan pada marjin.[10] Asalnya diperkirakan terdiri dari 830 lembaran perkamen, tetapi tampaknya 71 lembaran telah hilang.[11] Yang terlestarikan sekarang adalah Perjanjian Lama, terdiri dari 617 lembaran, dan Perjanjian Baru, 142 lembaran. Kertas perkamen halus dan tipis. Ukuran halaman adalah 27 cm kali 27 cm;[1] meskipun aslinya dapat saja lebih besar. Kodeks ini ditulis dalam tiga kolom per halaman, dengan 40–44 baris per halaman, dan 16–18 huruf per baris. Dalam kitab-kitab puisi Perjanjian Lama, hanya ada dua kolom per halaman. Dalam Taurat, Yosua, Hakim-hakim, Rut, dan Kitab 1 Raja-raja 1:1–19:11 ada 44 baris per kolom; dalam Kitab 2 Tawarikh 10:16–26:13 ada 40 baris per kolom; dan dalam Perjanjian Baru selalu 42 baris per kolom.[12][13] Naskah ini adalah salah satu dari sangat sedikit naskah Perjanjian Baru yang ditulis dalam tiga kolom per halaman, yaitu selain Uncial 048 dan Uncial 053.
Bentuk-bentuk huruf dalam kodeks ini berukuran kecil dan rapi, tanpa ornamentasi (hiasan huruf) atau kapital (huruf yang berukuran besar).[14] Naskah bahasa Yunani ditulis bersambungan dalam tulisan kecil dan rapi; semua huruf berjarak sama satu sama lain (equidistant); tidak ada pemisahan kata-kata; setiap baris tampak seperti satu kata yang panjang.[15] Tanda baca jarang ditemukan (tanda aksen dan tanda napas ditambahkan oleh juru tulis kemudian) kecuali sejumlah spasi kosong, diaeresis pada inisial iota dan upsilon, singkatan-singkatan nomina sacra dan tanda-tanda kutipan PL. Kutipan-kutipan PL ditandai dengan suatu "koma terbalik" (>; inverted comma), sebagaimana pada Alexandrinus. Tidak ada inisial yang berukuran besar, tidak ada tanda stop atau aksen; tidak ada pembagian bab atau bagian-bagian seperti naskah-naskah yang kemudian.[16]
Teks Injil tidak dibagi menurut Pembagian Ammonius yang biasanya merujuk kepada Kanon Eusebius, melainkan dibagi menjadi bagian-bagian yang diberi nomor unik: Matius mempunyai 170, Markus 61, Lukas 152, dan Yohanes 80. Sistem penomoran ini hanya ditemmukan dalam dua naskah lain: Codex Zacynthius dan Minuscule 579.[12] Ada dua sistem pembagian dalam Kisah Para Rasul dan Surat-surat Am yang berbeda dari Aparatus Euthalius. Dalam Kisah Para Rasul ada 36 bagian (sistem yang sama dengan Codex Sinaiticus, Codex Amiatinus, dan Codex Fuldensis) sedangkan sistem lain biasanya 69 bagian. Bab-bab dalam surat-surat Paulus diberi nomor berurutan seperti menganggap seluruh surat-surat itu sebagai satu kitab.
Jenis teks
Dalam Perjanjian Lama, jenis teksnya berbeda-beda, dengan teks yang diterima dalam Kitab Yehezkiel dan teks yang ditolak dalam Kitab Yesaya.[12] Dalam Kitab Hakim-hakim, teks berbeda secara substansial dengan mayoritas naskah, tetapi bersesuaian dengan Vetus Latina dan versi Sahidik serta tulisan Sirilus dari Aleksandria. Dalam Kitab Ayub memuat tambahan 400 setengah-ayat dari Theodotion, yang tidak ditemukan dalam Vetus Latina maupun versi Sahidik.[12] Teks Perjanjian Lama oleh para kritikus, seperti Hort dan Cornill, dianggap secara substansial mendasari edisi Heksapla karya Origenes, yang diselesaikannya di Kaisarea dan diterbitkan sebagai suatu karya independen (terpisah dari versi-versi lain yang dikaitkan dengan Origenes) oleh Eusebius dan Pamphilus.[17]
Dalam Perjanjian Baru, teks bahasa Yunani kodeks ini tergolong jenis teks Alexandria. Aland menempatkannya dalam Kategori I.[1] Dalam Injil Lukas dan Yohanes, didapati kesesuaian erat degnan teks Bodmer 75, yang diberi tarikh pada permulaan abad ke-3 sehingga paling sedikit 100 tahun lebih tua daripada Codex Vaticanus. Ini mengindikasikan (sesuai dugaan adanya naskah lebih kuno yang menurunkan baik P75 dan B) bahwa Codex Vaticanus merupakan salinan dari suatu teks lebih kuno dari dua kitab tersebut. Juga mendukung pendapat kuat bahwa naskah itu disalin di Mesir.[18] Dalam surat-surat Paulus, teks secara khusus memuat unsur jenis teks Western element.[12]
Bacaan-bacaan terkemuka
- Hakim–hakim 18:30 memuat υἱὸς Μανασση (putra Manasye), sedangkan Alexandrinus memuat υἱοῦ Μωυσῆ (putra Musa);[19]
- Ezra 10:22 (9:22 LXX) memuat Ωκαιληδος (Alexandrinus – Ωκειδηλος) untuk Jozabad;[20]
- Matius 5:22 — tidak memuat kata εικη (tanpa alasan), yang didukung oleh 67, Sinaiticus, 2174, sjeumlah naskah Vulgata, dan versi Etiopia;[21]
- Matius 17:23 — memuat bacaan unik τη τριημερα (hari ketiga) bukannya τη τριτη ημερα (hari ketiga);[22]
- Matius 21:31 — memuat bacaan unik ὁ ὕστερος (yang terakhir) bukannya ὁ πρῶτος (yang pertama), ὁ ἔσχατος (yang terakhir), atau ὁ δεύτερος (yang kedua);[23][24]
- Matius 23:38 — tidak memuat kata ερημος (padang gurun), sebagaimana pada Codex Regius, Corbeiensis II, Syriac Sinaiticus, copsa, bo;[25]
- Lukas 4:17 — memuat καὶ ἀνοίξας τὸ βιβλίον (dan membuka buku) sebagaimana naskah-naskah A, L, W, Ξ, 33, 892, 1195, 1241, ℓ 547, syrs, h, pal, copsa, bo, bukannya καὶ ἀναπτύξας τὸ βιβλίον (dan membuka gulungan kitab) yang didukung oleh א, Dc, K, Δ, Θ, Π, Ψ, f1, f13, 28, 565, 700, 1009, 1010 dan banyak naskah lainnya.[26][27]
- Lukas 6:2 — οὐκ ἔξεστιν (tidak halal) bukannya οὐκ ἔξεστιν ποιεῖν (tidak halal melakukan); bacaan itu hanya didukung oleh 4, (Codex Bezae), Codex Nitriensis, 700, lat, copsa, copbo, arm, geo;[28]
- Lukas 10:42 — ολιγων δε χρεια εστιν η ενος (sedikit yang diperlukan, atau hanya satu) for ενος δε εστιν χρεια (satu hal yang diperlukanone thing is needfull);[29]
- Yohanes 12:28 — ada varian tekstual unik δοξασον μου το ονομα. Varian ini tidak didukung oleh semua naskah lain. Mayoritas naskah memuat δοξασον σου το ονομα; sejumlah naskah memuat: δοξασον σου τον υιον (L, X, f1, f13, 33, 1241, pc, vg, syh mg, copbo).[30]
- Yohanes 16:27 — memuat πατρος (Bapa) bukannya θεου (Allah);[31]
- Kisah Para Rasul 27:16 — καυδα (Kauda; nama pulau), didukung oleh 74, Minuscule 1175, Vetus Latina, Vulgata, dan Pesyita.[32][n 1]
- Roma 15:31 — δωροφορια for διακονια; bacaan ini didukung oleh D dan Ggr.[33]
- Efesus 2:1 — αμαρτιαις ] επιθυμιαις.[34]
- Ibrani 1:3 — memuat bacaan unik φανερων τε τα παντα τω ρηματι της δυναμεως αυτου (menyatakan alam semesta melalui firman kuasanya); semua naskah lain memuat φερων τε τα παντα τω ρηματι της δυναμεως αυτου (mendukung alam semesta melalui firman kuasanya).[35]
Asal usul
Asal usul dan sejarah awal kodeks ini tidak dapat dipastikan;[1] Roma (Hort), Italia selatan, Aleksandria (Kenyon,[36] Burkitt[37]), dan Kaisarea (T. C. Skeat) telah diusulkan sebagai tempat asalnya.
Argumen Hort untuk Roma terutama didasarkan pada ejaan nama, misalnya Ισακ dan Ιστραηλ, yang menunjukkan pengaruh Western atau Latin. Argumen kedua adalah pembagian bab Kisah Para Rasul, menunjukkan kemiripan dengan Codex Sinaiticus, tapi tidak ditemukan dalam naskah Yunani lain, meskipun ditemukan dalam beberapa naskah bahasa Latin Vulgata.[38] Robinson membantah argumen ini karena sistem pembagian bab itu diperkenalkan ke dalam Vulgata oleh Hieronimus sendiri, sebagai hasil penelitiannya di Kaisarea.[39] Menurut Hort, naskah ini disalin dari suatu manuskrip yang panjang barisnya 12–14 huruf per baris, karena di mana juru tulis Codex Vaticanus membuat beberapa kesalahan melompati sejumlah baris dalam penyalinan, umumnya panjangnya 12–14 huruf.[40] Kenyon mengusulkan manuskrip it berasal dari Aleksandria: "Berharga untuk dicatat bahwa bagian penomoran Surat-surat Paulus dalam B (=Codex Vaticanus) disalin dari suatu naskah dimana Surat Ibrani ditempatkan di antara Surat Galatia dan Surat Efesus — suatu pengaturan yang di tempat lain hanya ditemukan dalam versi Sahidik."[41] Suatu kaitan dengan Mesir diindikasikan, menurut Kenyon, selain dari urutan surat-surat Paulus, juga dari fakta, sebagaimana pada Codex Alexandrinus, judul-judul sejumlah kitab memuat huruf-huruf khas Abjad Koptik, terutama huruf mu Koptik, yang digunakan tidak hanya dalam judul tetapi sering di akhir baris di mana ruang penulisan harus diirit.[41] Menurut Metzger, "kemiripan teksnya dalam bagian-bagian signifikan kedua Perjanjian dengan versi Koptik dan papirus bahasa Yunani, serta gaya penulisan (terutama bentuk-bentuk Koptik dalam sejumlah judul) lebih menunjuk kepada Mesir dan Aleksandria".[12]
Pernah diduga bahwa pada suatu waktu naskah itu dimiliki oleh Kardinal Bessarion, karena suplemen dalam tulisan minuscule memuat teks yang mirip dengan salah satu manuskrip Bessarion. T. C. Skeat percaya bahwa mentor dari Bessarion, patriarchal notary di Konstantinopel, John Chortasmenos, membawa kodeks itu ke Roma dari Konstantinopel sekitar waktu jatuhnya Kekaisaran Bizantin.[42] Menurut Paul Canart, huruf awal (inisial) berhias telah ditambahkan ke dalam naskah itu pada Abad Pertengahan mengingatkan pada dekorasi Konstantinopolitan pada abad ke-10, tetapi pembuatannya yang burut memberi kesan ditambahkan pada abad ke-11 atau ke-12, dan tampaknya tidak sebelum abad ke-12 dari cara kemunculannya terkait catatan dengan tulisan tangan minuscule pada permulaan Kitab Daniel.[43] [T. C. Skeat, yang adalah seorang paleografer pada British Museum, pertama kali berargumen bahwa Codex Vaticanus mungkin saja salah satu dari 50 Alkitab yang dipesan oleh Kaisar Konstantinus I dari Eusebius dari Kaisarea.[44] Namun, kemiripan teks dengan papirus dan versi Koptik (termasuk bentuk-bentuk huruf), dan paralel dengan kanon Athanasius tahun 367 menunjukkan asal usul Mesir atau Aleksandria.
Naskah ini diberi tarikh pada paruh pertama abad ke-4 dan tampaknya sedikit lebih tua daripada Codex Sinaiticus, yang juga diberi tarikh abad ke-4. Satu argumen yang mendukung adalah bahwa Sinaiticus sudah memuat apa yang saat itu merupakan tabel Kanon Eusebius yang lebih baru, sedangkan Vaticanus tidak. Argumen lain adalah gaya penulisan pada Vaticanus yang lebih tua, dan ketiadaan ornamen atau hiasan.[45]
Juru tulis dan korektor
Menurut Tischendorf naskah ini ditulis oleh tiga juru tulis (A, B, C), dua di antaranya telah menulis Perjanjian Lama dan satu orang menulis seluruh Perjanjian Baru.[46]
Dalam Perpustakaan Vatikan
Edisi tekstual
Pada tahun 1809 Napoleon membawa naskah ini sebagai tropi kemenangan ke Paris, tetapi pada tahun 1815 dikembalikan ke Perpustakaan Vatikan. Hingga 2015[update], suatu salinan digital kodeks ini tersedia secara online dari Perpustakaan Vatikan.[47]
Foto
- The Great Hall, Perpustakaan Vatikan Library, difoto oleh William H. Rau
- Codex Vaticanus, edisi facsimile (1868), memuat Matius 1:22–2:18
- Codex Vaticanus, bagian akhir Injil Lukas dan permulaan Injil Yohanes pada halaman yang sama
- Codex Vaticanus, Surat 2 Yohanes
- Codex Vaticanus, 2 Tesalonika 3,11-18, Ibrani 1,1-2,2. Pada halaman 1512, di dekat ayat Ibrani 1:3 ada catatan di samping berbunyi: "Si bodoh dan anak-anak, biarkan bacaan yang lama dan jangan mengubahnya!"
Lihat pula
Catatan
- Untuk varian tekstual lebih detail, lihat: Varian tekstual dalam Kisah Para Rasul.
Referensi
Daftar pustaka
Pranala luar
Wikiwand in your browser!
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.