Malaikat (bahasa Arab: المَلَائِكَة (jamak); tunggal: المَلَك atau المَلْأَك) menurut agama Islam adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah tidak makan dan tidak minum dan juga tidak mempunyai nafsu seperti manusia. Malaikat merupakan makhluk yang selalu taat kepada Allah dan tidak pernah membangkang kepadaNya. Malaikat selalu beribadah kepada Allah tiada henti dan mereka senang mencari dan mengelilingi majlis dzikir. Malaikat mempunyai kemampuan yang diberikan oleh Allah yaitu mereka dapat mengubah bentuknya seperti manusia. Malaikat makhluk surgawi yang diciptakan oleh Allah (Islam) dari cahaya untuk melakukan tugas-tugas tertentu yang diberikan kepadanya. Malaikat diciptakan oleh Allah dari cahaya (nur) berdasarkan hadist nabi Muhammad, “Malaikat telah diciptakan dari cahaya (Kemendikbud, 2013:91)”[1][2].
| Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Informasi lebih lanjut Islam ...
Tutup
Informasi lebih lanjut Rukun Iman, Allah ...
Tutup
Meyakini keberadaan malaikat merupakan salah satu dari enam Rukun iman dalam Islam, tepatnya rukun iman yang kedua.[3] Percaya kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun tidak terlihat, dan meyakini bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya serta tidak pernah berdosa. Tak seorang pun mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya.
Walaupun pada dasarnya manusia tidak dapat melihat malaikat tetapi jika Allah berkehendak maka malaikat dapat dilihat oleh manusia. Hal ini biasanya terjadi pada para nabi dan rasul. Malaikat selalu menampakkan diri dalam wujud laki-laki kepada para nabi dan rasul, seperti terjadi kepada Nabi Ibrahim.
Dalam bahasa arab, kata "malaikat atau malaikah" (ملائكة) adalah bentuk jamak atau plural. Bentuk tunggalnya adalah "malak" (ملك). Asal dari kata malak yaitu dari kata "alaka ya’luku alukatan" (ألك – يألك – ألوكة), artinya mengirim pesan atau mengutus, bentuk masdar(infinitif) mim-nya adalah ma’lak (مألك) yang artinya utusan.
Ada juga yang mengatakan, asalnya dari kata "la’aka yal’aku" (لأك – يلأك), yang juga memiliki arti mengirim atau mengutus. Sehingga bentuk masdar(infinitif) mim-nya adalah mal’ak (ملأك), yang berarti utusan.
Karena sulit diucapkan, hamzah yang terdapat di tengah harus dibuang kemudian harakat fathah dari huruf hamzah tersebut diberikan kepada huruf lam sehingga menjadi malak (ملك). Oleh sebab itu hamzah ini akan muncul lagi dalam bentuk jamaknya yakni mala’ikah (ملائكة).
- Mal’ak(مَلْأَك)→Malāk(مَلَاك)→Malak(مَلَك)
Kata mal’ak dalam bahasa Ibrani diucapkan dengan lafal mal’akh (מלאך) yang juga berarti "utusan". Bunyi huruf kaf dalam bahasa Ibrani lebih condong ke bunyi H serak, sementara dalam bahasa arab bunyi huruf Kaf cenderung lebih ke bunyi K namun dengan akhiran bocor seperti H sehingga terdengar "Ak*h".
Di antara para malaikat yang wajib setiap orang Islam ketahui sebagai salah satu Rukun Iman, berdasarkan Al Qur'an, hadits dan kitab-kitab. Nama (panggilan) beserta tugas-tugas mereka adalah sebagai berikut:
- Jibril
Pemimpin para malaikat, bertugas menyampaikan wahyu dan mengajarkannya kepada para nabi dan rasul.
- Mikail
Pemberi rezeki seluruh makhluk, ia memiliki pembantu-pembantu yang mengatur tanaman, hujan,[4][5] angin, jalannya matahari, bulan, dan bintang yang menyebabkan perputaran siang dan malam.
- Israfil
Peniup sangkakala pada hari kiamat dan hari kebangkitan (yaumul ba'ats).
- Munkar dan Nakir
Pemeriksa amal manusia di alam barzakh.
- Izrail
Pencabut nyawa seluruh makhluk, dibagi menjadi 2 jenis[6] yaitu:
- Para pencabut nyawa makhluk jahat dengan keras,
- Para pencabut nyawa makhluk baik dengan lembut.
- Ridwan
Penjaga pintu surga. Melayani para ahli surga.
- Malik
Pemimpin Malaikat Zabaniah dan penjaga pintu neraka.
- Zabaniah
19 malaikat penyiksa dalam neraka yang bengis dan kasar.[7]
- Harut dan Marut
Dua Malaikat yang turun di negeri Babil.[8]
- Malaikat disekitar Arsy
- Hamalat al-‘Arsy
Empat malaikat pembawa 'Arsy Allah, pada hari kiamat jumlahnya akan ditambah empat menjadi delapan.[9]
- Malaikat Haffun
Para malaikat yang melingkari Arsy sambil bertasbih.[10]
- Darda'il
Malaikat yang mencari orang yang berdo'a, bertaubat, minta ampun dan lainnya pada bulan Ramadan.[11]
- Hafazhah (Para Penjaga)[12][13]
- Kiraman Katibin
Para malaikat pencatat yang mulia, ditugaskan mencatat amal manusia[14][15][16] sewaktu manusia itu hidup di dunia hingga di alam barzakh,[17][18] kemudian malaikat tersebut menjadi saksi di sidang hisab di padang Mahsyar.[19]
- Mu’aqqibat
Para malaikat yang selalu memelihara (menjaga) manusia dari kematian sampai waktu yang telah ditetapkan yang datang silih berganti.[20][21][22][23]
- Qarin
Para malaikat pendamping manusia dari lahir hingga ajalnya, bertugas membisikkan hal-hal kebenaran dan kebaikan.[24]
- Arham
Malaikat yang diperintahkan untuk meniupkan ruh, menetapkan rizki, ajal, amal dan celaka atau bahagia pada 4 bulan kehamilan.[25]
- Jundallah
Para malaikat perang yang bertugas membantu nabi dalam peperangan.[26][27][28]
- As-Sijilli
Malaikat yang memberitahukan kepada Harut dan Marut tentang makhluk yang pernah membuat kerusakan dan pertumpahan darah di bumi.[29]
- Azh-Zhil
Malaikat yang mendampingi Nabi Ibrahim ketika berada dikobaran api.[30]
- Ad-Dam'u
Malaikat yang selalu menangis jika melihat kesalahan manusia.[31]
- An-Nuqmah
Malaikat yang selalu berurusan dengan unsur api dan duduk di singgasana berupa nayala api, ia memiliki wajah kuning tembaga.[31]
- Ahlul Adli
Malaikat besar yang melebihi besarnya bumi beserta isinya dikatakan ia memiliki 70 ribu kepala.[31]
- Malaikat berbadan api dan salju
Malaikat yang setengah badannya berupa api dan salju berukuran besar serta dikelilingi oleh sepasukan malaikat yang tidak pernah berhenti berzikir.[31]
- Ar-Ra'd
Malaikat pengatur awan dan hujan, ia mengaturnya dengan menggunakan petir sebagai cambuk.[32][33][34][35][36]
- Penjaga matahari
Sembilan Malaikat yang menghujani matahari dengan salju.[37][38]
- Malaikat pengendali air
Malaikat yang ingin membantu Nabi Ibrahim ketika berada dikobaran api.[39]
- Malaikat pengendali angin
Malaikat yang ingin membantu Nabi Ibrahim ketika berada dikobaran api.[39]
- Malaikat Rahmat
Para penyebar keberkahan, rahmat, permohonan ampun dan pembawa roh orang-orang shaleh, ia datang bersama dengan Malaikat Maut dan Malaikat `Adzab.[40]
- Malaikat `Azab
Para pembawa roh orang-orang kafir, zalim, munafik, ia datang bersama dengan Malaikat Maut dan Malaikat Rahmat.[41]
- Malaikat penggiring
Para malaikat yang menggiring manusia di Mahsyar, malaikat itu bersama dengan malaikat penyaksi (Kiraman Katibin).[19]
- Malaikat pegunungan
Malaikat yang menjaga pegunungan.[42]
- Malaikat Bayt al-Makmur
70 ribu malaikat yang setiap hari masuk ke Bayt al-Makmur.[43]
- Malaikat makmum
Para malaikat yang menjadi makmum ketika manusia salat.[44]
- Malaikat penyeru manusia dan jin
- Penyeru bulan Ramadan
Satu malaikat yang terus menerus memanggil manusia beriman untuk bergembira dan manusia jahat untuk menahan segala kejahatan ketika malam pertama bulan Ramadan hingga fajar.[45][46]
- Penyeru dari pintu-pintu Surga
Para malaikat yang berseru kepada orang beriman untuk memasuki pintu-pintu tertentu tergantung dari amal ibadahnya.[47]
- Penyeru kebaikan dan laknat
Dua malaikat yang setiap hari berseru yang didengar oleh seluruh makhluk-Nya kecuali manusia dan jin.[48]
- Malaikat Laylat al-Qadr
Jibril dan serombongan malaikat yang turun setiap Laylat al-Qadr pada bulan Ramadan.[49][50][51]
- Pengunjung manusia yang sedang sakit
Empat malaikat yang mengunjungi manusia ketika sakit.[52]
- Penjaga Mekkah dan Madinah
Para malaikat yang menjaga Kota Mekkah dan Madinah dari kedatangan Dajjal.[53]
- Pencari orang yang berzikir
Para malaikat yang mencari orang-orang yang berzikir kepada Allah.[54]
- Pencari majelis ilmu
Para malaikat yang mencari majelis-majelis ilmu.[55]
- Penganjur berbekam
Malaikat yang menganjurkan berbekam ketika Muhammad sedang mi'raj ke Sidratul Muntaha.[56][57]
- Pengendali tali Neraka Jahannam - 70 ribu malaikat yang mengendalikan tali kekang Neraka Jahannam.[58]
- Pendoa manusia yang mendoakan saudaranya
Para malaikat yang berkata, "Aamiin (Ya Allah, kabulkanlah do’anya bagi saudaranya) dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan", kepada orang yang mendoakan kebaikan saudaranya tanpa sepengetahuan mereka.[59]
- Penyampai doa pujian
Dua belas malaikat yang berebutan untuk menyampaikan doa pujian salah seorang sahabat nabi kepada Allah.[60]
- Penyaksi wafatnya sahabat nabi
70 ribu malaikat yang menyaksikan wafatnya Sa'ad bin Muadz.[61]
- Pelindung dan pemberi dukungan orang beriman
Para malaikat yang pelindung orang-orang beriman ketika hidup didunia dan akherat, ketika orang beriman dalam keadaan sekarat mereka akan memberikan dukungan.[62]
- Pembeda haq dan bathil
Para malaikat yang ditugaskan untuk membedakan antara yang benar dan salah kepada manusia dan jin.[63]
- Penentram hati - Para malaikat yang mendoakan seorang mukmin untuk meneguhkan pendirian sang mukmin tersebut.[64]
- Penjaga pintu langit
Tujuh malaikat yang menjaga tujuh pintu langit. Mereka diciptakan oleh Allah sebelum Dia menciptakan langit dan bumi.[65]
- Pemberi salam ahli surga
Para malaikat yang memberikan salam kepada para penghuni surga.[66]
- Pemohon kerahmatan (belas kasih)[67]
- Pemohon ampunan orang beriman
Para malaikat yang terdapat di sekeliling 'Arsy yang memohonkan ampunan bagi kaum yang beriman.[68]
- Pemohon ampunan manusia di bumi
Para malaikat yang bertasbih memuji Allah dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi.[69]
- Pemohon ampunan para lelaki yang salat di masjid
Para malaikat yang mendoakan ampunan bagi para lelaki yang ikhlas salat berjemaah di masjid.[70][71][72][73]
- Pemohon ampunan pembesuk orang sakit
70 ribu malaikat yang mengiringi dan mendoakan ampunan bagi umat muslim yang membesuk orang sakit.[74][75][76]
- Pemohon ampunan orang yang bershalawat kepada Nabi
Para malaikat yang mendoakan ampunan bagi orang-orang yang bershalawat kepada Nabi Muhammad.[77]
- Pemohon ampunan orang yang mengajarkan kebaikan
Para malaikat yang mendoakan ampunan bagi orang yang mengajarkan kebaikan kepada sesama manusia.[78]
- Pemohon ampunan orang tidur dalam keadaan suci
Para malaikat yang berada di dalam pakaian orang tidur dalam keadaan suci.[79]
- Penghormat penuntut ilmu
Para malaikat yang berhenti terbang karena ingin mendengarkan ilmu atau menghormati orang yang mencari ilmu pengetahuan.[80]
- Pengatur urusan dunia
Malaikat yang mengatur urusan manusia didunia.[81]
- Pendengar bacaan Qur'an
- Pendengar bacaan ketika manusia salat
Para malaikat yang mendengarkan dan menelan bacaan Qur'an ketika manusia salat.[82]
- Pendengar bacaan manusia
Malaikat yang mendengarkan bacaan Qu'ran manusia.[83][84]
- Pendo'a orang yang berinfaq dan orang kikir
Para malaikat yang berdoa setiap pagi dan sore untuk orang yang berinfaq dengan doa kebaikan dan penahan infaq dengan doa kehancuran.[85]
Nama Malaikat Maut dikatakan Izrail, tidak ditemukan sumbernya baik dalam Al Quran maupun Hadits. Kemungkinan nama malaikat Izrail didapat dari sumber Israiliyat. Dalam Al Qur'an dia hanya disebut Malak al-Maut atau Malaikat Maut.
Malaikat Jibril, walau namanya hanya disebut dua kali dalam Al Qur'an, ia juga disebut di banyak tempat dalam Al Qur'an dengan sebutan lain seperti Ruh al-Qudus, Ruh al-Amin dan lainnya.
Dari nama-nama malaikat di atas ada beberapa yang disebut namanya secara spesifik di dalam Al Qur'an, yaitu Jibril (Al Baqarah 2:97,98 dan At Tahrim 66:4), Mikail (Al Baqarah 2:98) dan Malik (Al-Hujurat) dan lain-lain. Sedangkan Israfil, Munkar dan Nakir disebut dalam Hadits.
Wujud para malaikat telah dijabarkan di dalam Al Qur'an; ada yang memiliki sayap sebanyak 2, 3 dan 4. surah Faathir 35:1 yang berbunyi:
Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Kemudian, dalam beberapa hadits dikatakan bahwa Jibril memiliki 600 sayap, Israfil memiliki 1200 sayap, di mana satu sayapnya menyamai 600 sayap Jibril dan yang terakhir dikatakan bahwa Hamalat al-'Arsy memiliki 2400 sayap di mana satu sayapnya menyamai 1200 sayap Israfil.
Wujud malaikat mustahil dapat dilihat dengan mata telanjang, karena mata manusia tercipta dari unsur dasar tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk[86] tidak akan mampu melihat wujud dari malaikat yang asalnya terdiri dari cahaya. Hanya Nabi Muhammad ﷺ yang mampu melihat wujud asli malaikat bahkan sampai dua kali.[87]
Mereka tidak bertambah tua ataupun bertambah muda, keadaan mereka sekarang sama persis ketika mereka diciptakan. Dalam ajaran Islam, ibadah manusia dan jin lebih disukai oleh Allah dibandingkan ibadah para malaikat, karena manusia dan jin bisa menentukan pilihannya sendiri berbeda dengan malaikat yang tidak memiliki pilihan lain. Malaikat mengemban tugas-tugas tertentu dalam mengelola alam semesta. Mereka dapat melintasi alam semesta secepat kilat atau bahkan lebih cepat lagi. Mereka tidak berjenis lelaki atau perempuan dan tidak berkeluarga.
Pertemuan Muhammad dengan beberapa malaikat penting dalam perjalanannya melalui bidang surgawi, memainkan peran utama dalam narasi versi Ibn Abbas.[88][89] Banyak cendekiawan seperti Al-Tha`labi menarik penafsiran mereka di atas narasi ini, namun tidak dapat menghasilkan angelologi yang mapan yang dikenal dalam agama Kristen.
Informasi lebih lanjut surga pertama, surga kedua ...
surga pertama | surga kedua | surga ketiga | surga keempat | surga kelima | surga keenam | surga ketujuh |
Habib | Azrael | Maalik | Salsa'il | Kalqa'il | Mikha'il (Malaikat) | Israfil |
Malaikat Ayam | Malaikat maut | Malaikat tujuh puluh kepala | Malaikat matahari | - | Kerub im | Pembawa Tahta |
Ismail (malaikat) | Mika'il | Arina'il | - | - | Shamka'il | Afra'il |
Tutup
Sifat-sifat malaikat yang diyakini oleh umat Islam adalah sebagai berikut:
- Selalu bertasbih siang dan malam tidak pernah berhenti.[90]
- Suci dari sifat-sifat manusia dan jin, seperti hawa nafsu, lapar, sakit, makan, tidur, bercanda, berdebat, dan lainnya.
- Selalu takut dan taat kepada Allah.[91][92]
- Tidak pernah maksiat dan selalu mengamalkan apa saja yang diperintahkan-Nya.[93]
- Mempunyai sifat malu.[94]
- Bisa terganggu dengan bau tidak sedap, anjing dan patung.[95]
- Tidak makan dan minum.[96]
- Mampu mengubah wujudnya.[97]
- Memiliki kekuatan[98][99] dan kecepatan cahaya.[100]
Malaikat tidak pernah lelah dalam melaksanakan apa-apa yang diperintahkan kepada mereka. Sebagai makhluk ghaib, wujud Malaikat tidak dapat dilihat, didengar, diraba, dicium dan dirasakan oleh manusia, dengan kata lain tidak dapat dijangkau oleh panca indra, kecuali jika malaikat menampakkan diri dalam rupa tertentu, seperti rupa manusia. Ada pengecualian terhadap kisah Muhammad yang pernah bertemu dengan Jibril dengan menampakkan wujud aslinya, penampakkan yang ditunjukkan kepada Muhammad ini sebanyak 2 kali, yaitu pada saat menerima wahyu dan Isra dan Mi'raj.
Beberapa nabi dan rasul telah di tampakkan wujud malaikat yang berubah menjadi manusia, seperti dalam kisah Ibrahim, Luth, Maryam, Muhammad dan lainnya.
Berbeda dengan ajaran Kristen dan Yahudi, Islam tidak mengenal istilah "Malaikat Yang Terjatuh" (Fallen Angel). Azazil yang kemudian mendapatkan julukan Iblis, adalah nenek moyang Jin, seperti Adam nenek moyang Manusia. Jin adalah makhluk yang dicipta oleh Allah dari 'api yang tidak berasap', sedang malaikat dicipta dari cahaya.
Menurut syariat Islam ada beberapa tempat di mana para malaikat tidak akan mendatangi tempat (rumah) tersebut dan ada pendapat lain yang mengatakan adanya pengecualian terhadap malaikat-malaikat tertentu yang tetap akan mengunjungi tempat-tempat tersebut. Pendapat ini telah disampaikan oleh Ibnu Wadhoh, Imam Al-Khothobi, dan yang lainnya. Tempat atau rumah yang tidak dimasuki oleh malaikat itu di antara lain adalah:
- Tempat yang di dalamnya terdapat anjing, (kecuali anjing untuk kepentingan penjagaan keamanan, pertanian dan berburu);[101][102]
- Tempat yang terdapat patung (gambar);[103]
- Tempat yang di dalamnya ada seseorang muslim yang mengacungkan dengan senjata terhadap saudaranya sesama muslim;[104]
- Tempat yang memiliki bau tidak sedap atau menyengat.[105]
Kesemuanya itu berdasarkan dalil dari hadits shahih yang dicatat oleh para Imam, di antaranya adalah Ahmad, Bukhari, Tirmidzy, Muslim, dan lainnya. Tidak sedikit nash hadits yang menyatakan bahwa malaikat rahmat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan pahala pemilik anjing akan susut atau berkurang.[106]
Malaikat Rahmat pun tidak akan mendampingi suatu kaum yang terdiri atas orang-orang yang berteman dengan (memelihara) anjing.[107]
Hadits riwayat Imam Muslim.
Imam Ath Thobroni meriwayatkan tentang percakapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan malaikat Jibril, di antaranya, “Aku (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) bertanya, “Tentang apakah Mikail itu ditugaskan? Ia (yaitu Jibril) menjawab, “Ia ditugaskan mengurus tanaman dan hujan.” Kitab Al Mu’jam Al Kabir karya Imam Ath Thobroni. Ibnu Hajar dalam Fathul Bari mengatakan bahwa dalam sanad hadits ini terdapat Muhammad bin ‘Abdirrahman bin Abi Laila. Ia telah didha’ifkan (dilemahkan) karena jeleknya hafalan, namun ia tidak ditinggalkan.
Ibnu Katsir menjelaskan, “Mikail ditugaskan untuk mengurus hujan dan tumbuh-tumbuhan yang darinya berbagai rizki diciptakan di alam ini. Mikail memiliki beberapa pembantu. Mereka melaksanakan apa yang diperintahkan kepada mereka melalui Mikail berdasarkan perintah dari Allah. Mereka mengatur angin dan awan, sebagaimana yang dikehendaki oleh Rabb yang Maha Mulia. Sebagaimana pula telah kami riwayatkan bahwa tidak ada satu tetes pun air yang turun dari langit melainkan Mikail bersama malaikat lainnya menurunkannya di tempat tertentu di muka bumi ini.” Ibnu Katsir dalam Al Bidayah wan Nihayah.
Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras, dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut, (Surat An-Nāzi`āt 79 1-2).
"Tahukah kamu apakah (Neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia. Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga), dan tiada Kami jadikan penjaga Neraka itu melainkan malaikat." (Al-Muddatstsir: 27-30).
"Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya, dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah, dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui. (Al Baqarah 2:102)
"...dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit, dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka." (Al-Haaqqah 69:17)
"...dan kamu (Muhammad) akan melihat malaikat-malaikat berlingkar di sekeliling 'Arsy bertasbih sambil memuji Tuhannya; dan diberi putusan di antara hamba-hamba Allah dengan adil dan diucapkan: "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam"." (Az-Zumar 39:75)
"...dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya." (Al-An'am 6:61)
Gerak-gerik manusia dan perkataannya dicatat oleh para malaikat dalam Al Quran: "...dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya", "(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri". "Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir." (Qaaf 50:16-18.)
"Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu)", "yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu)." (Al-Infithaar 82:10-11)
"Apakah mereka mengira, bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami selalu mencatat di sisi mereka." (Az-Zukhruf 43: 80)
Dari Anas bahwa nabi bersabda: 'Sesungguhnya Allah telah menugaskan dua Malaikat untuk menulis segala apa yang dilakukan atau dituturkan oleh seseorang hamba-Nya (satu disebelah kanannya dan yang satu lagi disebelah kirinya); kemudian apabila orang itu mati.maka Tuhan perintahkan kedua malaikat itu dengan firman-Nya: 'Hendaklah kamu berdua tinggal tetap di kubur hamba-Ku itu serta hendaklah kamu mengucapkan tasbih, tahmid dan takbir hingga hari Kiamat dan hendaklah kamu menulis pahalanya untuk hamba-Ku itu,' dan pada satu atsar, ada disebutkan bahwa kedua malaikat itu melaknat si mati hingga ke hari Kiamat, jika ia seorang kafir.
Dari Anas, nabi bersabda: "Sesungguhnya Allah telah menugaskan dua Malaikat untuk menulis segala apa yang dilakukan atau dituturkan oleh seseorang hamba-Nya. Apabila orang itu mati, maka Tuhan perintahkan kedua Malaikat itu dengan firman-Nya: "Hendaklah kamu berdua tinggal tetap di kubur hamba-Ku itu serta hendaklah kamu mengucap tasbih, tahmid dan takbir hingga ke hari qiamat dan hendaklah kamu menulis pahalanya untuk hamba-Ku itu." (H.R. Thabrani)
"...dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat penggiring dan seorang malaikat penyaksi." (Surah Qaf 50:21)
Para malaikat yang ditugaskan menjaga seorang hamba dalam segala ihwalnya, tercantum dalam Al Qur'an: "Sama saja (bagi Tuhan), siapa di antaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi pada malam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah." (Ar-Ra’du 13: 10-11).
"...dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya." (Al-An'aam 6:61)
Dari Abu Hurairah, Para malaikat berkumpul pada saat salat shubuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu salat ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga salat ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, `Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?', Mereka menjawab,`Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan salat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan salat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat'" (Imam Ahmad dalam Al Musnad no. 9140)
Ibnu Abbas menjelaskan, “Mereka adalah para malaikat yang menjaga manusia dengan perintah Allah, jika ada takdir yang akan menimpanya maka malaikat ini menyingkir darinya” (Tafsir At-Thabari, no.20217) dan ahli tafsir dari kalangan Tabi’in yang bernama Imam Mujahid, menjelaskan ayat ini, “Pada masing-masing manusia ada seorang malaikat penjaga. Mereka menjaga orang tersebut dengan perintah Allah” (Tafsir Ath-Thabari, no. 20214)
Imam Ahmad dan Imam Muslim, Muhammad bersabda kepada Abdullah Mas'ud, "Setiap kamu ada Qarin dari bangsa jin, dan juga Qarin dari bangsa malaikat." Mereka bertanya: "Engkau juga ya rasulullah." Sabdanya: "Ya aku juga ada, tetapi Allah telah membantu aku sehingga Qarin itu dapat kuislamkan dan hanya menyuruh aku dalam hal kebajikan saja." (Hadits riwayat Ahmad dan Muslim).
Dari Abu ‘Abdir-Rahman ‘Abdullah bin Mas’ud, ia berkata, rasulullah ﷺ menuturkan kepada kami, dan dia adalah ash-Shadiqul Mashduq (orang yang benar lagi dibenarkan perkataannya), dia bersabda, "Sesungguhnya seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk nuthfah (bersatunya sperma dengan ovum), kemudian menjadi ‘alaqah (segumpal darah) seperti itu pula. Kemudian menjadi mudhghah (segumpal daging) seperti itu pula. Kemudian seorang malaikat diutus kepadanya untuk meniupkan ruh di dalamnya, dan diperintahkan untuk menulis empat hal, yaitu menuliskan rizkinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagianya. Maka demi Allah yang tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan Dia, sesungguhnya salah seorang dari kalian beramal dengan amalan ahli surga, sehingga jarak antara dirinya dengan surga hanya tinggal sehasta, tetapi catatan (takdir) mendahuluinya lalu ia beramal dengan amalan ahli neraka, maka dengan itu ia memasukinya, dan sesungguhnya salah seorang dari kalian beramal dengan amalan ahli neraka, sehingga jarak antara dirinya dengan neraka hanya tinggal sehasta, tetapi catatan (takdir) mendahuluinya lalu ia beramal dengan amalan ahli surga, maka dengan itu ia memasukinya". (Hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim).
"Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda." (Al Imran 3: 125)
"Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada rasulNya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah menurunkan bala tentara yang kamu tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada orang-orang yang kafir, dan demikianlah pembalasan kepada orang-orang yang kafir." (at-Taubah 9:26)
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Abu Ja’far al-Baqir. Kisah ini ditulis pada kitab ’’Qashash al-Anbiyaa’’ (Kisah Para Nabi dan Rasul), Kisah Penciptaan Adam, hal. 20. Karya Ibnu Katsir, tahqiq hadits Syekh Al-Albani.
As-Suddiy mengatakan: “Saat itu Ibrahim didampingi Malaikat azh-Zhil (Malaikat Pemberi Naungan), sehingga saat itu Ibrahim yang berada ditengah kobaran api, pada hakikatnya berada di taman hijau. Orang-orang melihatnya dan tidak mampu mencapai padanya dan ia pun tidak keluar untuk menemui mereka.” Kisah ini ditulis pada kitab ’’Qashash al-Anbiyaa’’ (Kisah Para Nabi dan Rasul), Kisah Nabi Ibrahim Al-Khalil, hal. 199. Karya Ibnu Katsir, tahqiq hadits Syekh Al-Albani.
Ketika ditanya tentang petir, Ibnu Taimiyyah mengatakan, “Dalam hadits marfu’ (sampai kepada Nabi Muhammad ﷺ) pada riwayat At-Tirmidzi dan selainnya, Nabi ﷺ ditanya tentang petir, lalu dia menjawab: “Petir adalah malaikat yang diberi tugas mengurus awan dan bersamanya pengoyak dari api yang memindahkan awan sesuai dengan kehendak Allah.’”
Ketika menafsirkan surat al-Baqarah, ayat 19, As-Suyuthi mengatakan bahwa petir adalah malaikat yang ditugasi mengatur awan. Ada juga yang berpendapat bahwa petir adalah suara malaikat. Sedangkan kilat (barq) adalah kilatan cahaya dari cambuk malaikat tersebut untuk menggiring mendung. (Lihat dalam Tafsir Jalalain)
Kisah dari Abu Hurairah dari Muhammad bersabda, "Tatkala seorang laki-laki berada di tanah lapang (gurun) dia mendengar suara di awan, ‘Siramilah kebun fulan’, maka menjauhlah awan tersebut kemudian menumpahkan air di suatu tanah berbatu hitam, maka saluran air di situ (dari saluran-saluran yang ada) telah memuat air seluruhnya." (Hadits riwayat Imam Muslim)
Malaikat ini bertugas mengatur awan. Ibnu Abbas berkata, "Orang-orang Yahudi datang menemui nabi, lalu mereka bertanya, "Wahai Abul Qasim, kami akan bertanya kepadamu tentang beberapa hal. Jika engkau menjawabnya maka kami akan mengikuti, mempercayai dan beriman kepadamu." Mereka bertanya, "Beritahukan kepada kami tentang ar Ra'd, apakah itu?" Dia menjawab, "Salah satu malaikat yang diserahi tugas untuk mengatur awan." (Hadits riwayat an Nasai, dihasankan oleh Syaikh al Albani dalam ash Shahihah no. 1872)
Dari ‘Ikrimah mengatakan bahwasanya Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma tatkala mendengar suara petir, beliau mengucapkan, ‘Subhanalladzi sabbahat lahu’, “Maha suci Allah yang petir bertasbih kepada-Nya.” Lalu beliau mengatakan, ”Sesungguhnya petir adalah malaikat yang meneriaki (membentak) untuk mengatur hujan sebagaimana pengembala ternak membentak hewannya.” (Lihat Adabul Mufrod no. 722, dihasankan oleh Syaikh Al Albani).
Muhammad bersabda: "Kepada matahari diutus sembilan Malaikat. Setiap harinya mereka menghujani matahari dengan salju. Seandainya tidaklah demikian niscaya tiada sesuatupun yang terkena sinar matahari melainkan pasti terbakar." (Hadits riwayat Thabrani melalui Abu Umamah)
Kitab Dalilul Falihin Li Thuruqi Riyadhus Sholihin, Penulis: Muhammad bin Allan As-Shodiqi Asy-Syafi'i.
"...dan (malaikat-malaikat) yang menyebarkan (rahmat Tuhannya) dengan seluas-luasnya." (Al Mursalaat 77:3)
Dikisahkan dari Aisyah, Ia bertanya kepada nabi, "Apakah engkau mengalami hari yang sulit pada Pertempuran Uhud? Nabi menjawab, "Suku-mu telah membuat saya banyak masalah, dan masalah yang lebih buruk ketika pada hari Aqabah, ketika saya memperkenalkan diri kepada Ibnu 'Abd-Yalail bin 'Abd-Kulal dan ia tidak menanggapi permintaan saya. Kemudian saya berangkat, dengan diliputi kesedihan yang berlebihan, saya tetap melanjutkan perjalanan, dan tidak bisa bersantai sampai saya menemukan diriku sedang berada di Qarn ath-Thaalib, ketika saya menengadahkan kepalaku ke langit untuk melihat awan yang membayangiku, secara tak terduga saat saya mendongak, melihat Jibril di atas awan. Kemudian Jibril berkata kepadaku, 'Allah telah mendengar apa yang telah dikatakan oleh umatmu, dan apa yang telah mereka katakan kepadamu, Allah telah mengutus Malaikat Pegunungan kepadamu, sehingga engkau bisa memerintahkan dia untuk melakukan apapun yang engkau inginkan terhadap orang-orang tersebut.' Kemudian Malaikat Pegunungan memanggil dan memberi hormat kepadaku, dan berkata, "Ya Muhammad! Perintahkan apa yang engkau mau, sesukamu, aku akan menimpakan Al-Akh-Shabain (dua gunung) kepada mereka." Nabi berkata, "Tidak! Tetapi saya berharap Allah akan membiarkan mereka melahirkan anak-anak yang akan menyembah Allah saja, dan tidak akan menyembah selain kepada-Nya. (Shahih al-Bukhari, Volume 4, Buku 54, Nomor 454).
“Sesungguhnya baitul makmur berada di langit yang ketujuh sejajar dengan Ka’bah di bumi, setiap hari ada 70 ribu malaikat yang salat di dalamnya kemudian apabila mereka telah keluar maka tidak akan kembali lagi.” (Hadits riwayat Bukhari, no.3207 dan Muslim, no. 259)
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id dari Sa'id bin Musayyab dia berkata, "Barangsiapa salat di sebidang tanah, niscaya malaikat salat di sebelah kanan dan kirinya. Jika ia mengumandangkan adzan dan iqamat, atau iqamat saja, niscaya para Malaikat salat di belakangnya seperti gunung." (Kitab Imam Malik Hadits No. 146.)
“Apabila tiba malam pertama Ramadan akan diikat (dirantai) segala syaitan dan jin-jin yang sesat, ditutup segala pintu neraka hingga tidak ada satu pintu pun yang dibuka, dibuka segala pintu syurga hingga tidak ada satu pintupun yang ditutup. Seorang penyeru (yakni Malaikat) akan berseru; “Wahai orang yang mengejar kebaikan! Tampillah kamu. Wahai orang yang ingin melakukan kejahatan! Undurlah kamu (yakni berhentilah dari melakukan kejahatan)”. Akan terdapat orang-orang yang bakal dibebaskan Allah dari api neraka. Hal demikian itu berlaku pada setiap malam (di sepanjang Ramadan)”. (Riwayat Imam at-Tirmizi, Baihaqi dan Ibnu Hibban dari Abu Hurairah)
“Apabila malam pertama bulan Ramadan tiba, maka syaithan-syaithan dan jin-jin Ifrit dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup sehingga tidak satupun darinya terbuka, dan pintu-pintu surga dibuka sehingga tidak satupun pintu yang tertutup. Kemudian ada seorang (malaikat) penyeru yang memanggil: “Wahai pencari kebaikan, bergembiralah! Wahai para pencari kejahatan, tahanlah!”. (HR. At-Tirmizi, Ibnu Majah dan Ibnu Khuzaimah).
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, nabi bersabda: "Barangsiapa yang melakukan dua atau lebih dari jenis-jenis amal kebajikan untuk mencapai keredhaan Allah, ia akan diseru oleh malaikat dari pintu-pintu Syurga, katanya: 'Wahai Hamba Allah! Pintu ini lebih baik bagimu memasukinya! Maka barangsiapa yang memperbanyak jenis salat: ia tetap diseru dari pintu salat, dan barangsiapa yang memperbanyak jenis perjuangan: ia tetap diseru dari pintu perjuangan, dan barangsiapa yang memperbanyak jenis puasa: ia tetap diseru dari pintu puasa yang bernama: Rayyan, dan barangsiapa yang memperbanyak jenis sedekah: ia tetap diseru dari pintu sedekah.' Mendengarkan yang demikian, Abu Bakar berkata: 'Ayah dan ibuku menjadi galang gantimu ya rasulullah! (dalam saat kecemasan) Tidaklah menjadi sebarang kesusahan kepada orang yang dijemput masuk dari setiap pintu itu bahkan satu kemuliaan kepadanya, maka adakah barangsiapa yang dijemput masuk dari semua pintu itu?' Nabi menjawab: 'Ya ada! dan aku harap engkau seorang dari mereka yang berbahagia itu'."
Hadis riwayat: Abu ad-Dardaa', nabi bersabda: "Tidak ada satu hari yang terbit mataharinya melainkan ada di kiri kanan matahari itu: dua malaikat yang menyerukan seruan yang didengari oleh semua makhluk Allah selain dari manusia dan jin, katanya: 'Wahai sekalian manusia! Marilah kamu semua berusaha mengerjakan amal bakti kepada Tuhan kamu, karena sesungguhnya pendapatan-pendapatan yang sedikit serta mencukupi keperluan hidup di dunia adalah lebih baik daripada pendapatan-pendapatan yang banyak serta melalaikan bekal akhirat'; dan tidak masuk matahari melainkan ada di kiri kanannya dua malaikat yang menyerukannya seruan yang didengarinya oleh semua makhluk Allah selain dari manusia dan jin, katanya: 'Ya Tuhan kami! Berikanlah ganti yang berganda-ganda kepada orang yang mencurahkan nikmat-nikmat yang dikurniakan kepadanya pada jalan yang diridhai Allah, dan timpakanlah kerugian yang besar ke atas orang yang menahan nikmat-nikmat Allah itu daripada mengeluarkannya pada jalan yang dituntut oleh Allah.'"
Anas bin Malik berkata, rasulullah bersabda: “Apabila datang malam Lailatul Qadar, maka turunlah Malaikat Jibril dengan rombongan malaikat. Mereka membacakan salawat dan salam atas setiap hamba yang berdiri atau duduk sambil berzikir kepada Allah Swt”.
Abu Hurairah berkata: “Malaikat–malaikat turun ke bumi pada pada malam Lailatul Qadar lebih banyak dari bilangan batu kerikil. Dibukalah pintu-pintu langit untuk turunnya malaikat itu sebagaimana riwayat yang datang dan bersinar teranglah beberapa nur serta terjadilah suatu pemunculan (tajalli) yang besar yaitu terbukanya sebagian alam malaikut. Manusia dalam hal ini sangat berbeda-beda. Di antara mereka ada yang dibukakan alam langit dan bumi kemudian terbukalah beberapa hijab yang menutup langit, lalu dia dapat menyaksikan malaikat-malaikat dalam bentuk aslinya, yaitu ada yang berdiri, ruku’, sujud, dzikir, bersyukur, membaca tasbih dan membaca tahlil. Di antaramanusia ada yang terbuka baginya sehingga tampak surga dengan apa yang ada di dalamnya.
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam al-Qadar (kemuliaan), dan tahukah kamu apakah malam al-Qadar itu? Malam al-Qadar itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar”. (al-Qadr: 97:1-5)
Rasulullah bersabda: “Apabila seorang hamba mukmin sakit, maka Allah mengutus 4 malaikat untuk datang padanya.” Allah memerintahkan: Malaikat pertama untuk mengambil kekuatannya sehingga menjadi lemah. Malaikat kedua untuk mengambil rasa lazatnya makanan dari mulutnya. Malaikat ketiga untuk mengambil cahaya terang di wajahnya sehingga berubahlah wajah hamba yang sakit itu menjadi pucat pasi dan malaikat keempat untuk mengambil semua dosanya, maka jadilah hamba tersebut suci dari dosa.
Tatkala Allah akan menyembuhkan hamba mukmin itu, Allah memerintahkan kepada malaikat 1, 2 dan 3 untuk mengembalikan kekuatannya, rasa lazat, dan cahaya di wajah sang hamba. Namun untuk malaikat ke 4, Allah tidak memerintahkan untuk mengembalikan dosa-dosanya kepada hamba mukmin. Maka bersujudlah para malaikat itu kepada Allah seraya berkata: “Ya Allah mengapa dosa-dosa ini tidak Engkau kembalikan?” Allah menjawab: “Tidak baik bagi kemuliaan-Ku jika Aku mengembalikan dosa-dosanya setelah Aku menyulitkan keadaan dirinya ketika sakit. Pergilah dan buanglah dosa-dosa tersebut”. “Tiada seorang mu’min yang ditimpa oleh lelah atau penyakit, atau risau fikiran atau sedih hati, sampaipun jika terkena duri, melainkan semua penderitaan itu akan dijadikan penebus dosanya oleh Allah”. (HR Bukhari-Muslim)
Dalam sebuah hadits yang panjang dari Abu Umamah, ia berkata bahwa rosululloh bersabda: “Wahai manusia, sesungguhnya tidak ada fitnah di muka bumi ini semenjak Alloh menciptakan keturunan Adam yang lebih besar daripada fitnah ad-Dajjal, dan sungguh tidaklah Alloh mengutus seorang nabi melainkan dia memberi peringatan kepada umatnya tentang ad-Dajjal …. (hingga sabdanya):...dan tidak ada suatu tempat yang tersisa di muka bumi ini melainkan akan dikunjungi ad-Dajjal kecuali Mekkah dan Madinah, segala penjuru kotanya dijaga para malaikat yang menghunus pedang.” (Shohih al-Jami’ 7875)
Fudhail bin `Iyadh berkata, "Sesungguhnya Allah mempunyai malaikat yang mencari kumpulan orang yang berzikir kepada-Nya, maka perhatikanlah dengan siapa kamu bermajelis (duduk-duduk)..." (Syarh I'tiqad Ahlis Sunnah wal Jama'ah 1/156)
Nabi ﷺ bersabda: “Sesungguhnya Allah tabaraka wa ta’ala memiliki para malaikat khusus yang senantiasa berkeliling mencari di mana adanya majelis-majelis ilmu. Apabila mereka menemukan sebuah majelis yang padanya terdapat ilmu maka mereka pun duduk bersama orang-orang itu dan meliputi mereka satu sama lain dengan sayap-sayapnya sampai-sampai mereka memenuhi jarak antara orang-orang itu dengan langit terendah, kemudian apabila orang-orang itu telah bubar maka mereka pun naik menuju ke atas langit.” (HR. Muslim no. 2689)
Anas bin Malik berkata: Telah bersabda rasulullah: "Tidaklah aku melewati sekelompok malaikat pada malam aku diisra`kan kecuali mereka berkata, ‘Wahai Muhammad, suruhlah umatmu berbekam." (HR. Ibnu Majah, no. 3479)
Ibnu 'Abbas, bahwasanya rasulullah ﷺ telah bersabda: "Tidaklah aku melewati sekelompok malaikat pada malam aku diisra`kan kecuali tiap mereka berkata kepadaku, ‘Wajib bagimu wahai Muhammad untuk berbekam’." (HR. Ibnu Majah, no. 3477)
Abdullah bin Ma’ud meriwayatkan Nabi bersabda maksudnya, “Pada hari kiamat akan didatangkan Neraka Jahannam dengan 70.000 tali pengekang, setiap kekang ditarik oleh 70.000 malaikat.” (Riwayat al Bukhari & Muslim)
al-Imam Muslim dari Shafwan, ia adalah Ibnu ‘Abdillah bin Shafwan, dan ummu ad-Darda' di bawahnya, dia berkata: “Aku pergi ke Syam dan mendatangi Abud Darda’ di rumahnya, tetapi dia tidak ada di rumah, yang ada hanyalah Ummud Darda’, ia berkata: ‘Apakah tahun ini engkau akan pergi haji?’ ‘Ya,’ jawabku. Dia berkata: ‘Do’akan kami dengan kebaikan, karena nabi pernah bersabda: ‘Do’a seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang dido’akannya adalah do’a yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada malaikat yang menjadi wakil baginya. Setiap kali dia berdo’a untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata: ‘Aamiin dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan.’”
'Abdullah berkata: “Lalu aku pergi ke pasar dan bertemu dengan Abud Darda’, lalu dia mengucapkan kata-kata seperti itu yang diriwayatkan dari nabi.” Shahiih Muslim kitab adz-Dzikr wad Du’aa’ wat Taubah wal Istighfaar bab Fadhlud Du’aa’ lil Muslimiin bi Zhahril Ghaib (IV/ 2094 no. 2733 (88))
Seorang sahabat nabi yang membaca doa iftitah dengan bacaan, yang artinya "Segala puji bagi Allah dengan pujian yang sangat banyak, baik dan penuh berkah." Lalu nabi bersabda: "Aku melihat 12 orang malaikat berebutan untuk menyampaikannya kepada Allah. (Hadits riwayat Muslim dan Abu Uwanah. Sifat Salat Nabi. Doa-doa iftitah, hal. 124, karya Muhammad Nashrudin al-Albani.)
An-Nasa'i meriwayatkan dari Ibnu Umar dari rasulallah, dia bersabda, "Orang ini (Sa'ad bin Muadz) adalah orang yang mana 'Arsy bergetar karenanya dan pintu-pintu langit dibukakan untuknya, serta 70.000 malaikat menyaksikan hari wafatnya, tetapi juga dihimpit satu kali himpitan, kemudian setelah itu ia dibebaskan darinya. (Sunan an-Nasa'i, 4/100 dan lihat takhrij hadits ini dalam kitab as-Silsilah ash-Shahihah karya Syaikh al-Albani, 4/268 no.1695.)
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka (istiqamah), maka para malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan bergemberilah dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. Kami (para malaikat) adalah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat. (Fushshilat: 30-31)
"...dan (malaikat-malaikat) yang membedakan (antara yang hak dan yang bathil) dengan sejelas-jelasnya," (Al Mursalaat 77:4)
Malaikat penentram hati kaum mukminin: "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan Jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu." (Fushshilat 41:30)
Ibnu Mubarak mengatakan bahwa Khalid bin Ma'dan bertanya kepada Mu'adz bin Jabal, untuk menceritakan tetang hadits yang ia dengar dari Muhammad. Mu'adz berkata: "Hai Mu'adz! Allah menciptakan tujuh malaikat sebelum Dia menciptakan langit dan bumi. Pada setiap langit ada satu malaikat yang menjaga pintu, dan tiap-tiap pintu langit itu dijaga oleh malaikat penjaga pintu sesuai kadar pintu dan keagungannya."
"...(yaitu) Syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu, (sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum", maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu." (Ar Ra'd 13:23-24)
"Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang), dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman." (Al-Ahzab 33:43)
"(Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala," (Al Mu'min 40:7)
"Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atas (karena kebesaran Tuhan) dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Tuhannya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Penyayang." (Asy-Syuura 42:5)
Dari Abu Hurayrah, katanya: Rasulallah bersabda, "Salatnya seorang lelaki dengan berjamaah itu melebihi salatnya di pasar atau rumahnya (secara sendirian atau munfarid) dengan dua puluh lebih (tiga sampai sembilan tingkat derajatnya). Yang sedemikian itu ialah karena apabila seorang itu berwudhu dan memperbaguskan cara wudhunya, kemudian mendatangi masjid, tidak menghendaki ke masjid itu melainkan hendak bersalat, tidak pula ada yang menggerakkan kepergiannya ke masjid itu kecuali hendak salat, maka tidaklah ia melangkahkan kakinya selangkah kecuali ia dinaikkan tingkatnya sederajat dan karena itu pula dileburlah satu kesalahan daripadanya (yakni tiap langkah tadi) sehingga ia masuk masjid.
Apabila ia telah masuk ke dalam masjid, maka ia memperoleh pahala seperti dalam keadaan salat, selama memang salat itu yang menyebabkan ia bertahan di dalam masjid tadi, juga para malaikat mendoakan untuk mendapatkan kerahmatan Tuhan pada seorang dari engkau semua, selama masih berada di tempat yang ia bersalat disitu. Para malaikat itu berkata: "Ya Allah, kasihanilah orang ini, wahai Allah, ampunilah ia, ya Allah, terimalah taubatnya."
Hal sedemikian ini selama orang tersebut tidak berbuat buruk (berkata-kata soal keduniaan, mengumpat orang lain, memukul dan lain-lain) dan juga selama ia tidak berhadats (tidak batal wudhunya)." (Muttafaq'alaih, Riyadush Shalihin Bab 1. Keikhlasan dan Menghadirkan Niat dalam Segala Perbuatan, Ucapan dan Keadaan yang Nyata dan yang Samar - Hadits No.10)
Rasul bersabda: "Sesungguhnya malaikat mendoakan orang yang berada di tempat duduknya (untuk menunggu datangnya salat berjemaah) selama belum berhadats (batal wudhunya) dan malaikat berdoa: "Ya Allah, ampunilah segala dosanya ya Allah, sayangilah dia"." (Hadits riwayat Muslim no. 469)
Rasul bersabda: "Sesungguhnya Allah bersama malaikat mendoakan kepada orang-orang yang salat di shaf (barisan) pertama." (Hadits riwayat Abu Dawud)
Rasul bersabda: "Sesungguhnya Allah dan malaikatNya mendoakan orang-orang yang merapatkan barisan salat. Barangsiapa yang menutup (merapatkan) barisan yang renggang, maka Allah akan mengangkat derajatnya." (Hadits riwayat Ibnu Majah)
"Tiada seorang muslim pun yang membesuk saudaranya yang sakit, melainkan Allah mengutus baginya 70.000 malaikat agar mendoakannya kapan pun di siang hari hingga sore harinya, dan kapan pun di sore hari hingga pagi harinya." (Musnad Ahmad 2/110, Syaikh Ahmad Syakir mengatakan bahwa sanadnya shahih)
"Siapa yang membesuk orang sakit di pagi hari akan diiring oleh 70.000 malaikat, semuanya memohonkan ampun untuknya hingga sore hari, dan ia mendapat taman di jannah. Jika ia membesuknya di sore hari, ia akan diiring oleh 70.000 malaikat yang semuanya memintakan ampun untuknya hingga pagi, dan ia mendapat taman di jannah." (Musnad Ahmad 2/206, hadits 975. Syaikh Ahmad Syakir menilai hadits ini shahih)
Rasulallah bersabda: "Tidak ada seorang laki-laki pun yang menjenguk atau mengunjungi orang sakit pada sore hari, kecuali ia disertai oleh 70 ribu malaikat yang memohonkan ampun atas dosa-dosanya sehingga waktu pagi hari tiba, dan ia akan diberi musim yang sejuk kelak pada hari kiamat, dan barang siapa yang menjenguk orang yang sakit pada pagi hari, maka ia akan diiringi oleh 70 ribu malaikat yang memohonkan ampun atas segala dosa-dosanya sehingga waktu sore tiba, dan kelak di surga ia akan diberi musim yang sangat sejuk." (Hadits riwayat Abu Dawud)
Rasulallah bersabda: "Tidak ada seorang hamba yang mengucapkan shalawat kepadaku, kecuali akan didoakan oleh malaikat, selama ia bershalawat kepadaku. Maka hendaklah si hamba memperbanyak atau menyedikitkan shalawat tersebut (semakin banyak shalawat, maka semakin banyak dan besar doa dari malaikat itu. Sebaliknya makin sedikit, sedikit pula doa dari malaikat)" (Hadits riwayat Ahmad)
Rasul bersabda: "Sesungguhnya Allah, malaikatNya, penghuni langit dan bumi bahkan semut yang berada di sarangnya juga ikan-ikan, akan selalu mendoakan kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia." (Hadits riwayat Imam Turmudzi dari Abi Amamah)
Rasulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa `Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci'" (H.R. Ibnu Hibban hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dlm Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)
Dari Zir bin Hubaisy, katanya: "Saya mendatangi Shafwan bin 'Assal perlu menanyakan soal mengusap dua buah sepatu khuf (bot). Shafwan berkata, "Apakah yang menyebabkan engkau datang ini, hai Zir?" Saya menjawab, "Karena ingin mencari ilmu pengetahuan." Ia berkata lagi, "Sesungguhnya para malaikat itu sama meletakkan sayap-sayapnya (yakni berhenti terbang dan ingin pula mendengarkan ilmu atau karena tunduk menghormat) kepada orang yang menuntut ilmu, karena ridha dengan apa yang dicarinya."
Saya berkata, "Sebenarnya saya sudah tergerak dalam hatiku akan mengusap di atas dua buah sepatu khuf itu sehabis buang air besar atau kecil. Engkau adalah termasuk salah seorang sahabat nabi, maka dari itu saya datang ini untuk menanyakannya kepadamu. Apakah engkau pernah mendengar dia menyebutkan persoalan mengusap sepatu khuf itu darinya?" Shafwan menjawab, "Ya pernah. Rasulallah menyuruh kita semua, jikalau kita sedang dalam bepergian, supaya kita jangan melepaskan sepatu khuf kita selama tiga hari dengan malamnya sekali, kecuali jikalau kita terkena janabah, tetapi kalau hanya membuang air besar atau kecil atau karena sehabis tidur, tidak perlu dilepaskan."...(masih panjang kisahnya). (Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan lain-lainnya dan Imam Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini adalah hasan shahih. Riyadush Shalihin Bab 2. Taubat Hadits No.19)
"...dan (malaikat-malaikat) yang mengatur urusan (dunia)." (An Naazi´aat 79:5)
Dari Ali bin Abi Thalib, Rasulallah bersabda, "Sesungguhnya seorang hamba bila bersiwak lalu berdiri mengerjakan salat, maka berdirilah seorang malaikat di belakangnya lalu mendengarkan bacaannya dengan seksama kemudian dia mendekatinya (atau dia mengucapkan kalimat seperti itu) hingga malaikat itu meletakkan mulutnya di atas mulut orang yang membaca al-Qur'an, maka tidaklah keluar dari mulutnya bacaan al-Qur'an itu melainkan langsung ke perut malaikat, oleh sebab itu bersihkanlah mulut-mulut kalian untuk membaca al-Qur'an. (Dikeluarkan oleh Abdullah bin al-Mubarak dalam kitabnya az-Zuhd no. 1211, al-Mundziri dalam at-Targhiib dan at-Tarhiib dan al-Albani berkata: Hasan shahih, Shahih at-Tarhiib no. 215).
Usaid bin Hudhair duduk di beranda belakang rumahnya. Putranya, Yahya, yang masih balita sudah lama terlelap di sampingnya. Tidak jauh dari tempatnya duduk, seekor kuda tertambat. Sehingga bila sewaktu-waktu ada perintah perang fisabilillah dari rasulullah keluar, dia dapat dengan sigap menunggangnya. Di keheningan malam itu, Usaid membaca Al-Qur an dengan khusyuk dan penuh penghayatan. Ayat demi ayat dia lantunkan dengan suara merdu. Ia membaca surah al-Baqarah ayat 1-4. Ketika melantunkan ayat-ayat suci tersebut, kudanya lari berputar-putar hampir memutuskan tali pengikatnya. Sampai di ujung ayat keempat al-Baqarah tersebut, Usaid menghentikan bacaannya, ingin tahu apa yang terjadi pada kudanya. Usaid tidak melihat apa pun.
Bersamaan dengan berhentinya Usaid melantunkan ayat-ayat suci, kudanya kembali tenang. Usaid kembali melanjutkan bacaannya. “Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka dan merekalah orang-orang yang beruntung.” (al-Baqarah: 5).
Kudanya kembali meronta, berputar-putar lebih hebat dari yang pertama. Usaid pun kembali menghentikan bacaannya. Kudanya kembali diam. Demikianlah terjadi berulang-ulang. Setiap kali Usaid membaca Alquran kudanya meronta, setiap kali Usaid diam kudanya juga diam.
Khawatir dengan keselamatan anaknya, Usaid membangunkan anaknya. Ketika itulah dia melihat ke langit, terlihat awan seperti payung yang mengagumkan, belum pernah dia lihat sebelumnya. Esok paginya, hal itu dia ceritakan kepada rasulullah. Rasul bersabda, yang artinya “Hai Usaid, itu malaikat yang turun mendengarkan engkau membaca Al-Quran. Seandainya engkau teruskan bacaanmu, pastilah banyak orang akan melihatnya pula. Pemandangan itu tidak akan tertutup bagi mereka.” (Hadits riwayat Muslim no. 1327)
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha meriwayatkan bahwa rasulullah ﷺ bersabda: “Seorang yang lancar membaca Al Quran akan bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al Quran dan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua pahala” (HR. Muslim no. 798).
Abu Hurayrah berkata, Nabi bersabda, "Setiap pagi ada dua malaikat yang datang kepada seseorang, yang satu berdoa: "Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang menafkahkan hartanya," dan yang lain berdoa: "Ya Allah, binasakanlah harta orang yang kikir." (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim, Kitab Riyadush Shalihin Bab Memberi Nafkah Terhadap Keluarga).
Hajjah Amina Adil (2012). "Ezra". Muhammad the Messenger of Islam: His life & prophecy. BookBaby. ISBN 978-1-618-42913-1.
Mereka (malaikat) selalu bertasbih (beribadah kepada Allah) pada waktu malam dan siang hari tiada henti-hentinya. (Al-Anbiya 21:20)
Mereka (malaikat) takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka)". (An-Nahl: 50)
Dan mereka berkata, 'Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai anak)'. Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. Allah mengetahui segala apa yang ada dihadapan mereka (malaikat) dan yang ada di belakang mereka,dan mereka tiada memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridhai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya". (Al-Anbiya: 26-28)
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (At-Tahriim 66:6)
Nabi Muhammad bersabda "Bagaimana aku tidak malu terhadap seorang laki-laki yang malaikat pun malu terhadapnya". Hadits riwayat Muslim.
Nabi Muhammad bersabda "Barang siapa makan bawang putih, bawang merah, dan bawang bakung janganlah mendekati masjid kami, karena malaikat merasa sakit (terganggu) dengan hal-hal yang membuat manusia pun merasa sakit". Hadits riwayat Muslim.
Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata, “Silakan Anda makan.” (Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata, “Janganlah kamu takut.” Dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishak). (Adz-Dzaariyaat 27-28)
...Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al-Quran, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, Maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu kami mengutus roh Kami (Jibril) kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. (Maryam 16-17)
Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan malaikat menjunjung ‘Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka. (Al-Haaqqah: 17)
“Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan, red.), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi. (Hud 82)
Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun. (Al-Ma’arij 4). Petunjuk dalam ayat tersebut sangat jelas bahwa perbandingan kecepatan terbang malaikat adalah dalam sehari kadarnya 50.000 tahun. Berdasarkan metode penghitungan yang dilakukan DR. Mansour Hassab El Naby seperti dalam tulisannya bahwa untuk satu hari yang berkadar 1.000 tahun sama dengan kecepatan cahaya (299.792,4989 km/detik). Berdasar rumus-rumus dan cara yang sama untuk perbandingan sehari sama dengan 50.000 tahun dapat diperoleh hasil perhitungan sama dengan 50 kali kecepatan cahaya (14.989.624,9442 km/detik). Kesimpulannya adalah berdasarkan informasi dari Al Qur'an dapat dihitung kecepatan terbang malaikat dan Jibril yaitu 50 kali kecepatan cahaya!
“Siapa yang menjadikan anjing – kecuali anjing penjaga ternak, atau anjing pemburu, atau anjing penjaga tanaman- niscaya berkuranglah satu qirath pahalanya setiap hari” Hadits riwayat Al-Bukhari dengan seumpamanya dalam Adz-Dzba’ih dan Ash-Shaid (5480-5482), Muslim dalam Al-Musaqat (1574)
Abu Haurairah mengatakan bahwa Muhammad bersabda: “Malaikat tidak akan menemani kelompok manusia yang di tengah-tengah mereka terdapat anjing.” Hadits riwayat Muslim
Muhammad bersabda: “Malaikat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan juga tidak memasuki rumah yang di dalamnya terdapat gambar (patung)"Hadits riwayat Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu Majah
Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa mengarahkan (mengancam) saudaranya (muslim) dengan benda besi (pisau misalnya), maka orang itu dilaknat oleh malaikat, sekalipun orang itu adalah saudara kandungnya sendiri.”Hadits riwayat Muslim.
Muhammad bersabda, “Barangsiapa yang memakan bawang putih, bawang merah, dan makanan tidak sedap lainnya, maka jangan sekali-kali ia mendekati (memasuki) masjid kami, oleh karena sesungguhnya para malaikat terganggu dari apa-apa yang mengganggu manusia.” Hadits riwayat Bukhari dan Muslim.
Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu 'anha mengatakan bahwa rasulullah ﷺ telah mengadakan perjanjian dengan Jibril bahwa Jibril akan datang. Ketika waktu pertemuan itu tiba, ternyata Jibril tidak datang. Sambil melepaskan tongkat yang dipegangnya, rasulullah ﷺ bersabda: "Allah tidak mungkin mengingkari janjinya, tetapi mengapa Jibril belum datang?" Ketika rasulullah ﷺ menoleh, ternyata dia melihat seekor anak anjing di bawah tempat tidur. "Kapan anjing ini masuk?" tanya dia. Aku (Aisyah) menyahut: "Entahlah". Setelah anjing itu dikeluarkan, masuklah malaikat Jibril. "Mengapa engkau terlambat? tanya rasulullah ﷺ kepada Jibril. Jibril menjawab: "Karena tadi di rumahmu ada anjing. Ketahuilah, kami tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan gambar (patung)." Hadits riwayat Muslim.
Abu Haurairah mengatakan bahwa rasulullah bersabda: “Malaikat tidak akan menemani kelompok manusia yang di tengah-tengah mereka terdapat anjing". Hadits riwayat Muslim