Loading AI tools
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Sastra Pali atau kepustakaan Pali terutama berkaitan dengan Buddhisme aliran Theravāda yang menggunakan bahasa Pali sebagai bahasa suci dan basantara tradisionalnya. Sastra Pali yang paling awal dan terpenting adalah Tripitaka Pali (Kanon Pali) sebagai kitab suci resmi aliran Theravāda.
Bagian dari seri tentang |
Buddhisme Theravāda |
---|
Buddhisme |
Sastra Pali mencakup banyak genre, termasuk Sutta (diskursus Buddhis), Vinaya (disiplin monastik), Abhidhamma (penjelasan kebenaran hakiki), kitab komentar (tafsir), kitab subkomentar (subtafsir), puisi, sejarah, filologi, hagiografi, eksegesis kitab suci, dan kitab petunjuk meditasi.
Bahasa Pali merupakan bahasa gabungan yang diturunkan dari berbagai bahasa Indo-Arya Pertengahan (Middle Indo-Aryan languages, bukan Central Indo-Aryan languages).[1]
Kebanyakan sastra Pali yang masih ada berasal dari Sri Lanka, yang menjadi pusat Theravāda selama berabad-abad. Sebagian besar sastra Pali yang masih ada ditulis dan dikomposisi di sana, meskipun beberapa juga ditulis lebih dahulu di India Selatan.[2] Sebagian besar koleksi sastra Pali tertua, Kanon Pali, ditulis di Sri Lanka sekitar abad pertama SM (meskipun memuat materi yang jauh lebih tua, kemungkinan berasal dari periode Buddhisme prasektarian).[3][4][5]
Pada awal era umum (masehi), beberapa komentar Pali dan panduan eksegetis paling awal (yang sekarang terkadang disertakan dalam Kanon Pali itu sendiri) ditulis, terutama Suttavibhaṅga, Niddesa, Nettipakaraṇa. dan Peṭakopadesa.[6] Karya-karya lain, seperti Cariyapiṭaka, Buddhavaṁsa, dan Apadāna mungkin juga termasuk dalam karya-karya yang ditulis pada masa periode pasca-Asoka.[7]
Selama milenium pertama, sastra Pali terdiri dari dua genre utama: sejarah (vaṁsa) dan komentar (aṭṭhakathā). Sastra bergenre sejarah tersebut termasuk Dīpavaṁsa dan Mahāvaṁsa, yang merupakan kronik syair agama Buddha di India dan Sri Lanka.[7]
Kitab-kitab komentar (tafsir) termasuk tulisan-tulisan Buddhaghosa (abad ke-4 atau ke-5 Masehi), yang juga menulis kitab risalah Visuddhimagga yang berpengaruh beserta berbagai komentar untuk Kanon Pali. Beberapa penafsir lain setelah Buddhaghosa adalah Buddhadatta (sekitar abad ke-5), Ananda (abad ke-6), Dhammapāla (pada suatu waktu sebelum abad ke-12), dan penafsir anonim lainnya yang tidak kita ketahui namanya.[7]
Periode reformasi antara abad ke-10 hingga ke-13 menyaksikan ledakan sastra Pali baru.[2] Salah satu dorongan di balik upaya sastra ini adalah ketakutan bahwa peperangan di pulau Sri Lanka dapat mengakibatkan kemunduran agama Buddha.[8] Sastra ini mencakup karya para biksu cendekiawan terkemuka Sri Lanka, seperti Anuruddha, Sumaṅgala, Siddhattha, Sāriputta Thera, Mahākassapa Thera dari Dimbulagala, dan Moggallana Thera.[9][10]
Para ahli kitab suci dan tafsir bekerja menyusun kitab subkomentar untuk Kanon Pali, tata bahasa, ringkasan, dan buku teks untuk Abhidhamma dan Vinaya. seperti Abhidhammattha-saṅgaha karya Anuruddha (biksu Sri Lanka) yang berpengaruh. Mereka juga menulis puisi Pali bergaya kāvya dan karya-karya filologi. Karya mereka banyak dipengaruhi oleh tata bahasa dan puisi Sanskerta, khususnya sebagaimana ditafsirkan oleh sarjana Sri Lanka Ratnamati. Selama periode ini, karya-karya doktrinal Pali baru ini juga menunjukkan peningkatan kesadaran akan topik-topik yang ditemukan dalam sastra Buddhisme aliran Mahayana berbahasa Sansekerta.[11]
Sejak abad ke-15 dan seterusnya, sastra Pali yang umum ditemui didominasi oleh edisi yang dilestarikan di Burma, meskipun beberapa juga ditulis dan dilestarikan di Thailand, Laos, dan Kamboja, serta Ceylon.[butuh rujukan] Sastra Burma pada gilirannya didominasi oleh tulisan-tulisan yang secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan Abhidhamma Pitaka,[butuh rujukan] bagian dari Kanon yang kadang-kadang digambarkan sebagai filsafat, psikologi, metafisika, dan lain-lain.
Sastra Pali yang paling awal dan terpenting adalah Tripitaka Pali (Kanon Pali), kumpulan kitab suci utama aliran Theravāda. Kitab-kitab ini berasal dari India dan ditulis pada masa pemerintahan Vattagamani Abhaya (29-17 SM) di Sri Lanka.[12]
Tripitaka ("Tiga Keranjang") Pali, juga dikenal sebagai Kanon Pali, dibagi menjadi tiga "keranjang" (Pali: piṭaka):[13]
Kitab-kitab parakanonika atau pascakanonis awal adalah karya-karya awal yang ditulis setelah penutupan kanon. Dua kitab pertama dari daftar ini terdapat dalam Khuddaka Nikāya dari Tipiṭaka edisi Burma dan Sri Lanka, tetapi tidak terdapat dalam Tipiṭaka edisi Thailand. Kitab ketiga hanya terdapat dalam edisi Burma. Kitab keempat hanya terdapat dalam edisi Sri Lanka. Kitab-kitab ini juga tidak disebutkan oleh Buddhaghosa sebagai bagian dari kanon.[15]
Dalam edisi umum yang dikenali dunia Buddhis modern, kitab Nettipakaraṇa, Peṭakopadesa, dan Milindapañha umumnya dianggap sebagai bagian dari Khuddaka Nikāya dalam Sutta Piṭaka.
Kumpulan kitab komentar yang disebut aṭṭhakathā ditulis di Sri Lanka oleh berbagai penulis (beberapa anonim), seperti Buddhaghosa, Dhammapāla, Mahanama, Upasena, dan Buddhadatta. Buddhaghosa menulis bahwa ia mendasarkan komentarnya pada karya-karya lama yang dibawa ke Sri Lanka ketika agama Buddha pertama kali tiba di sana, dan diterjemahkan ke dalam bahasa Sinhala. K.R. Norman telah menulis bahwa ada bukti bahwa beberapa bagian dari komentar tersebut sudah sangat tua.[16]
Kitab-kitab subkomentar yang disebut ṭīkā merupakan komentar sekunder, yaitu komentar untuk kitab komentar atau aṭṭhakathā. Dhammapāla adalah salah satu penulis awal ṭīkā.[17]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.