Loading AI tools
wilayah metropolitan di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Kartamantul (bahasa Jawa: ꦏꦂꦠꦩꦤ꧀ꦠꦸꦭ꧀; atau akronim dari Yogyakarta-Sleman-Bantul; atau juga dikenal sebagai Yogyakarta Raya) adalah salah satu wilayah metropolitan yang meliputi Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.[1]
Kawasan Metropolitan Kota Yogyakarta
| |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Daerah Istimewa Yogyakarta |
Kota inti | Kota Yogyakarta |
Daerah penyangga | Sleman Bantul |
Dasar hukum | Surat Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta №163/KEP/2017 |
Luas | |
• Total | 1,114,15 km2 (430,18 sq mi) |
Populasi (2021) | |
• Total | 1.541.887 |
• Kepadatan | 1,400/km2 (3,600/sq mi) |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode area telepon | +62274 |
Kartamantul memiliki ketinggian dan karakter topografi yang beragam:
Adapun sungai-sungai yang melintasi Kartamantul antara lain adalah Sungai Bedog, Sungai Winongo, Sungak Boyong-Code, Sungai Gajahwong, Sungai Opak, dan Sungai Oya.
Secara geologis, Kartamantul merupakan salah satu wilayah di DIY yang rawan terhadap bencana alam. Potensi bencana alam yang berkaitan dengan bahaya geologi yang meliputi:
Kartamantul memiliki 14 kemantren, 34 kapanewon, 45 kelurahan, dan 161 kalurahan yang tersebar di tiga wilayah. Dengan luas wilayah total 1.114,15 km², wilayah ini memiliki jumlah penduduk 1.541.887.
Pengelolaan Kartamantul dilakukan dengan Sekretariat Bersama Kartamantul yang merupakan lembaga bersama pemerintah kota Yogyakarta, kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul dalam bidang pembangunan beberapa sektor sarana dan prasana yang meliputi persampahan, penanganan limbah air, ketersediaan air bersih, jalan, transportasi dan drainase.
No. | Kabupaten/kota | Hanacaraka | Transliterasi | Ibu kota | Bupati/wali kota | Luas wilayah (km2)[2] | Jumlah penduduk (2021)[2] | Kemantren/Kapanewon | Kelurahan/Kalurahan | Logo | Peta lokasi |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Kota Yogyakarta | ꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ | Ngayogyåkartå | - | Singgih Raharjo | 32,5 | 415.509 | 14/- | 45/- | ||
2 | Sleman | ꦱ꧀ꦭꦺꦩꦤ꧀ | Sléman | Kota Sleman | Kustini Sri Purnomo | 574,82 | 1.125.804 | -/17 | -/86 | ||
3 | Bantul | ꦧꦤ꧀ꦠꦸꦭ꧀ | Bantʊl | Kota Bantul | Abdul Halim Muslih | 506,86 | 985.770 | -/17 | -/75 |
Secara umum, wilayah Kartamantul mencakup tiga wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta diluar Kulon Progo dan Gunungkidul. Namun, poros pemukiman, pendidikan dan perekonomian berfokus pada:
Sejak dahulu wilayah Kartamantul saling terintegrasi dalam hal pendidikan. Kelima perguruan tinggi negeri di Yogyakarta berada di wilayah ini, empat di Sleman (UGM, UNY, UIN Sunan Kalijaga dan UPN "Veteran" Yogyakarta), dan satu di Bantul (ISI Yogyakarta).
Sebagai bagian dari Kesultanan Yogyakarta, kawasan Kartamantul telah terintegrasi satu sama lain dalam hal kebudayaan. Beberapa aset milik Keraton Yogyakarta dan peninggalan Kesultanan Mataram berada di wilayah ini, seperti Pesanggrahan Ambarketawang dan Ambarrukmo yang berada di Sleman, atau Makam Pajimatan Imogiri dan Kotagede yang berada di Bantul. Seluruh Masjid Pathok Negara kagungan dalem Keraton Yogyakarta juga berada di kawasan ini.
Ketiga wilayah Kartamantul juga menjadi salah satu bagian dari Garis Imajiner Yogyakarta, dimana Gunung Merapi berada di wilayah Sleman, titik tengah berupa Tugu Yogyakarta di wilayah kota Yogyakarta, serta Panggung Krapyak dan Pantai Parangkusumo di wilayah Bantul.
Bus perkotaan di Kartamantul terbagi menjadi dua, antara lain Teman Bus Yogyakarta yang dikelola oleh Kementerian Perhubungan, dan Trans Jogja reguler yang dikelola oleh PT Jogja Tugu Trans (konsorsium empat koperasi angkutan Yogyakarta), Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta, dan PT Anindya Mitra Internasional (Badan Usaha Milik Daerah Istimewa Yogyakarta). Seluruh bus tersebut melayani Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul.
Kawasan Kartamantul melayani trayek bus antarkota menuju beberapa wilayah di Jawa, Bali dan Sumatra, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Ngawi, Surakarta, Semarang, Denpasar, Bandar Lampung, Palembang, dan lain sebagainya. Ada pula layanan trayek bus antarkota dalam provinsi menuju ke beberapa wilayah, seperti Kapanewon Tempel, Pantai Parangtritis, Kaliurang dan lain sebagainya.
Terminal Giwangan menjadi terminal terbesar di kawasan ini, yang terletak di perbatasan Kota Yogyakarta dengan Bantul. Selain itu tersedia pula terminal-terminal pendukung, seperti Terminal Jombor dan Terminal Condong Catur di Sleman, atau Terminal Palbapang dan Terminal Imogiri di Bantul.
Kawasan Kartamantul dilintasi jalur kereta api aktif Kutoarjo–Solo Balapan yang merupakan jalur kereta api utama lintas selatan dan tengah Jawa. Selain itu, jalur ini juga telah terelektrifikasi di wilayah Kota Yogyakarta dan Sleman.
Kota Yogyakarta memiliki Stasiun Yogyakarta, yang menjadi stasiun utama serta melayani kereta api kelas eksekutif dan campuran. Ada pula Stasiun Lempuyangan yang melayani kelas ekonomi dan sebagian kelas campuran. Sedangkan, Bantul hanya memiliki satu stasiun aktif namun saat ini tidak melayani naik turun penumpang, yaitu Stasiun Rewulu. Serta, Sleman memiliki dua stasiun aktif, namun hanya satu stasiun aktif yang masih melayani naik-turun penumpang hingga sekarang, yakni Stasiun Maguwo.
Lin Yogyakarta adalah layanan kereta rel listrik yang dioperasikan oleh KAI Commuter sebagai penghubung antar daerah Yogyakarta dan Solo Raya. Terdapat pula kereta api Prambanan Ekspres yang menjadi penghubung dengan wilayah barat seperti Kutoarjo, dan Kereta Ekspres Bandara Internasional Yogyakarta yang melayani rute menuju Bandar Udara Internasional Yogyakarta.
Bandar Udara Adisutjipto di Kapanewon Depok yang sebelumnya melayani penerbangan komersil, kini menjadi landasan udara milik TNI Angkatan Udara. Segala aktivitas penerbangan domestik dan internasional dipindah ke Bandar Udara Internasional Yogyakarta yang terletak di Kulon Progo mulai 2020.
Klitih merupakan salah satu fenomena kejahatan jalanan yang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya (terutama Klaten dan Magelang[3][4]). Umumnya, pelaku klitih adalah pelajar remaja.[5] Pada umumnya, pelaku klitih akan mengincar target yang dianggap masih SMA atau SMK di daerah yang sepi, kemudian melakukan perundungan (bullying) secara fisik terhadap korban.
Terkadang pelaku juga mengambil barang milik korban sehingga kejahatan ini termasuk perampokan.[3] Banyak korban klitih yang meninggal dunia akibat siksaan fisik yang cukup parah.[6] Klitih dulu sebetulnya hanya aktivitas orang keluar malam mencari kegiatan untuk mengatasi kepenatan. Sementara istilah nglitih digunakan untuk menggambarkan kegiatan jalan-jalan santai. Akan tetapi, makna klitih kemudian mengalami pergeseran dan menjadi identik dengan aksi kekerasan dengan senjata tajam.
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.