Tugu Yogyakarta
monumen di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
monumen di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Tugu Yogyakarta (bahasa Jawa: ꦡꦸꦒꦸꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ, translit. Tugu Ngayogyåkartå) adalah sebuah tugu atau monumen yang sering dipakai sebagai simbol atau lambang dari Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tugu yang terletak di perempatan Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Margo Utomo ini, mempunyai nilai simbolis yang merupakan garis yang bersifat magis yang menghubungkan Pantai Parangtritis dan Panggung Krapyak di Kabupaten Bantul, Keraton Yogyakarta di Kota Yogyakarta dan Gunung Merapi di Kabupaten Sleman.
Tugu Yogyakarta | |
---|---|
Letak | Gowongan, Jetis, Yogyakarta |
Koordinat | 7.782920627825076°S 110.3670853697517°E |
Tinggi | 15 m (49 ft) |
Dibangun | 1775 |
Arsitektur | Arsitektur Jawa |
Tugu ini sekarang merupakan salah satu objek pariwisata Yogyakarta, dan sering dikenal dengan istilah “Tugu Pal Putih” (pal juga berarti tugu), karena warna cat yang digunakan sejak dulu adalah warna putih. Tugu pal ini berbentuk bulat panjang dengan bola kecil dan ujung yang runcing di bagian atasnya.
Monumen ini dibangun oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I pada tahun 1755. Dikenal sebagai Tugu Golong-Gilig, dan dibangun dalam semangat persatuan rakyat. Di puncak tugu berbentuk bulat (golong) dan tiangnya berbentuk silindris (gilig), demikianlah namanya. Ketinggian monumen tersebut adalah 25 meter. Dibangun di Garis Imajiner Yogyakarta yang menghubungkan laut selatan, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dan Gunung Merapi. Pada saat bertapa, konon Sultan Yogyakarta saat itu menggunakan tugu ini sebagai patokan untuk menghadap ke puncak Gunung Merapi.[1]
Monumen ini runtuh saat gempa bumi besar yang terjadi pada 10 Juni 1867. Pada tahun 1889, pemerintah kolonial Hindia Belanda merenovasi monumen dengan bentuk persegi. Bagian atas monumen dibangun dengan bentuk kerucut, bukan berbentuk bulat seperti sebelumnya, dengan bola kecil di ujungnya. Ketinggian monumennya juga berkurang dari 25 meter menjadi 15 meter. Sejak itu, monumen ini juga dikenal pada saat itu sebagai De Witte Paal (Monumen Putih).
Di tahun 2012, renovasi tugu telah selesai dilakukan. Pengecatan sebagian ornamen tugu juga selesai dilakukan dengan warna kuning yang mengandung emas 22 karat. Sebuah taman kecil juga telah dibuat di sekitar tugu.[butuh rujukan]
Sisi | Tulisan | Transliterasi | Terjemahan |
---|---|---|---|
Barat | ꧋ꦪꦱꦤ꧀ꦢꦊꦩ꧀ | Yasan dalem | |
ꦲꦶꦁꦏꦁꦯꦶꦟꦸꦲꦸꦤ꧀ | ingkang Sinuhun | ||
ꦑꦁꦗꦼꦁꦯꦸꦭ꧀ꦡꦤ꧀ | Kanjeng Sultan | ||
ꦲꦩꦼꦁꦑꦸꦨꦸꦮꦟ | Hamengkubuwana | ||
ꦲꦶꦁꦏꦁꦏꦥꦶꦁ꧇꧗꧉ | ingkang kaping pitu | ||
Timur | ꧋ꦲꦶꦁꦏꦁꦩꦔꦪꦸꦧꦒꦾ
ꦏꦂꦱꦢꦊꦩ꧀꧇ ꦑꦁꦗꦼꦁꦡꦸꦮꦤ꧀ꦫꦺꦣꦺꦤ꧀ ꦪꦺ꧈ꦩꦸꦭ꧀ꦭꦼꦩꦺꦱ꧀ꦡꦼꦂ꧉ |
Ingkang mangayubagya
karsa dalem Kanjeng Tuwan Residen Y. Mullemester |
|
Utara | ꧋ꦥꦏꦂꦪꦤ꧀ꦤꦶꦥꦸꦤ꧀
ꦱꦶꦤꦩ꧀ꦧꦢꦤ꧀ ꦥꦠꦶꦃꦢꦊꦩ꧀ ꦑꦁꦗꦼꦁꦫꦢꦺꦤ꧀ꦲꦢꦶꦦꦡꦶ ꦢꦟꦸꦉꦗꦲꦶꦁꦏꦁ꧇꧕꧈ ꦏꦲꦸꦟ꧀ꦝꦒꦺꦤ꧀ꦤꦤ꧀ꦢꦺꦤꦤꦶꦁ ꦡꦸꦮꦤ꧀ ꦪꦺ꧈ꦥꦺ꧈ꦌꦥ꦳꧀ ꦦ꦳ꦤ꧀ ꦨꦿꦸꦱ꧀ꦱꦼꦭ꧀ ꦎꦥ꧀ꦱꦶꦃꦠꦼꦂꦮꦠꦼꦂꦱ꧀ꦠꦠ꧀꧉ |
pakaryanipun
sinambadan patih dalem kanjeng raden adipati danureja ingkang kaping V kaundhagen dening Tuwan YPF van Brussel opsihter waterstaat |
|
Selatan | ꧋ꦮꦶꦮꦫꦲꦂꦗꦩꦁꦒꦭꦥꦿꦗ꧈
ꦏꦥꦶꦁ꧇꧗꧇ꦱꦥꦂ꧇ꦄꦭꦶꦥ꧀꧈ ꧑꧘꧑꧙꧉ |
wiwara harja manggala praja
kaping 7 sapar alip 1819 |
Sejumlah tugu yang merupakan replika dari Tugu Yogyakarta dibangun di berbagai tempat di Indonesia. Di DIY, beberapa di antaranya ialah:
Di luar DIY, replika tugu ini juga terdapat pada:
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.