Kabupaten Banjar adalah sebuah kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kecamatan Martapura. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 4.688,00 km² dan berpenduduk sebanyak 580.100 jiwa pada akhir tahun 2023.[1] Kabupaten Banjar termasuk dalam wilayah metropolitan Banjar Bakula.[3]

Fakta Singkat Transkripsi bahasa daerah, • Jawi ...
Kabupaten Banjar
Transkripsi bahasa daerah
  Jawiبنجر
Thumb
Thumb
Julukan: 
Melayu Martapura
Motto: 
Barakat
(Banjar) Berkah
Thumb
Peta
Thumb
Kabupaten Banjar
Kabupaten Banjar
Peta
Koordinat: 3.40813134°S 114.84854166°E / -3.40813134; 114.84854166
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Selatan
Tanggal berdiri14 Agustus 1950
Dasar hukumUU No. 27 Tahun 1959
Hari jadi14 Agustus 1950; 74 tahun lalu (1950-08-14)
Ibu kotaMartapura
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 20
  • Kelurahan: 13
  • Desa: 277
Pemerintahan
  BupatiSaidi Mansyur
  Wakil BupatiSaid Idrus Al-Habsyi
  Sekretaris DaerahMokhamad Hilman
Luas
  Total4.688,00 km2 (1,810,05 sq mi)
Populasi
 (31 Desember 2023)[1]
  Total580.100
  Kepadatan120/km2 (320/sq mi)
Demografi
  Agama
  • 99,25% Islam
  • 0,06% Buddha
  • 0,29% Hindu
  • 0,01% Lainnya[1]
  IPMKenaikan 70,72 (2022)
tinggi[2]
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
6303 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 511
Pelat kendaraanDA xxxx B**/Q*
Kode Kemendagri63.03 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 760.352.031.000,00- (2020)
Semboyan daerahBaiman bauntung batuah
Flora resmiKedayan
Situs webwww.banjarkab.go.id
Tutup

Sejarah

Thumb
Wilayah Kesultanan Banjar 1826-1860, dibagi dua wilayah regent (adipati) yaitu Martapoera dan Amonthaij
Thumb
Pangeran Suria Winata, regent (Bupati) Martapura ke-2 pada masa kolonial Hindia Belanda

Sejak tahun 1826, terdapat perjanjian perbatasan antara Sultan Adam dengan pemerintah Hindia Belanda. Pada tahun 1835, sewaktu pemerintahan Sultan Adam Alwasiqubillah telah dibuat untuk pertama kalinya ketetapan hukum tertulis dalam menerapkan hukum Islam di Kesultanan Banjar yang dikenal dengan Undang-Undang Sultan Adam.[4] Tahun 1855, daerah Kesultanan Banjarmasin merupakan sebagian dari De zuider-afdeeling van Borneo termasuk sebagian daerah Dusun (Tamiang Layang) dan sebagian Tanah Laut.[5]

Dari beberapa sumber disebutkan ada beberapa tempat yang menjadi kedudukan raja (keraton) setelah pindah ke Martapura, seperti Kayu Tangi, Karang Intan dan Sungai Mesa. Tetapi dalam beberapa perjanjian antara Sultan Banjar dan Belanda, penanda tanganan di Bumi Kencana. Begitu juga dalam surat menyurat ditujukan kepada Sultan di Bumi Kencana Martapura. Jadi Keraton Bumi Kencana Martapura adalah pusat pemerintahan (istana kenegaraan) untuk melakukan aktivitas kerajaan secara formal sampai dihapuskannya Kesultanan Banjar oleh Belanda pada tanggal 11 Juni 1860.[6]

Setelah jatuh menjadi daerah protektorat Hindia Belanda, Sultan Banjar dan mangkubumi cukup hanya menerima gaji tahunan dari Belanda. Di bawah mangkubumi yang dilantik Belanda, daerah protektorat Kesultanan Banjar dibagi menjadi dua divisi yaitu divisi Banua Lima di bawah regent Raden Adipati Danu Raja dan divisi Martapura di bawah regent Pangeran Jaya Pamenang. Divisi Martapura terbagi dalam 5 Distrik, yaitu Distrik Martapura, Distrik Riam Kanan, Distrik Riam Kiwa, Distrik Benua Empat dan Distrik Margasari. Regent Martapura terakhir adalah Pangeran Suria Winata. Jabatan regent dihapuskan pada tahun 1884.

Status Kesultanan Banjar setelah dihapuskan masuk ke dalam Karesidenan Afdeeling Selatan dan Timur Borneo. Daerah-daerah bekas Kesultanan Banjar digabungkan dengan daerah-daerah yang sudah menjadi milik Belanda sebelumnya.

Wilayah Kalimantan Selatan dibagi dalam 4 afdeeling, salah satunya adalah afdeeling Martapura. Selanjutnya terjadi perubahan dalam keorganisasian pemerintahan Hindia Belanda. Sejak 1898 di bawah Afdeeling terdapat Onderafdeeling dan distrik.

Pembagian administratif tahun 1898 menurut Staatblaad tahun 1898 no. 178, Afdeeling Martapoera dengan ibu kota Martapura terdiri dari:[7]

  1. Onderafdeeling Martapoera terdiri dari: Distrik Martapura.
  2. Onderafdeeling Riam Kiwa dan Riam Kanan terdiri dari:
    1. Distrik Riam Kiwa
    2. Distrik Riam Kanan
  3. Onderafdeeling Tanah Laoet terdiri dari:
    1. Distrik Pleihari
    2. Distrik Maluka
    3. Distrik Satui
Thumb
Mahligai Sultan Adam yang merupakan rumah dinas bupati Banjar.

Afdeeling Martapoera terdiri dari 3 onderafdeeling, salah satunya adalah onderafdeeling Martapura dengan distrik Martapura. Dalam tahun 1902, Afdeeling Martapura membawahi 3 onderafdeeling: Martapura, Pengaron dan Tanah Laut.[8] Perubahan selanjutnya Martapura menjadi onderafdeeling di bawah Afdeeling Banjarmasin. Afdeeling dipimpin oleh Controleur dan Kepala Distrik seorang Bumiputera dengan pangkat Kiai. Setelah kedaulatan diserahkan oleh pemerintah Belanda kepada Republik Indonesia tanggal 27 Desember 1949, ditetapkan daerah Otonomi Kabupaten Banjarmasin. Daerah otonom Kabupaten Banjarmasin meliputi 4 Kawedanan.

DPRDS pada tanggal 27 Februari 1952, mengusulkan perubahan nama Kabupaten Banjarmasin menjadi Kabupaten Banjar yang disetujui dengan Undang-undang Darurat 1953, kemudian dikukuhkan dengan Undang-undang No. 27 Tahun 1959.[9]

Pemerintahan

Daftar Bupati

Thumb
Kantor bupati Banjar.

Bupati yang menjabat di kabupaten Banjar saat ini ialah Saidi Mansyur dan didampingi wakil bupati, Said Idrus Al Habsyi. Saidi dan Idrus adalah pemenang pada pemilihan umum bupati Banjar 2020. Mereka dilantik oleh penjabar gubernur Kalimantan Selatan, Safrizal ZA atas nama Kementerian Dalam Negeri, Tito Karnavian, yang dilaksanakan di Gedung Mahligai Pancasila tanggal 26 Februari 2021.[10] Mereka menjabat untuk periode 2021-2024.

Informasi lebih lanjut No., Bupati ...
No. Bupati Awal Akhir Periode Wakil
17 Saidi Mansyur 26 Februari 2021 Petahana 19
(2020)
Said Idrus
Tutup

Dewan Perwakilan

Thumb
Gedung DPRD Kabupaten Banjar.

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Banjar dalam dua periode terakhir.

Informasi lebih lanjut Partai Politik, Jumlah Kursi dalam Periode ...
Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019[11] 2019-2024[12]
PKB 5 Steady 5
Gerindra 4 Kenaikan 8
PDI-P 3 Penurunan 2
Golkar 13 Penurunan 8
NasDem 3 Kenaikan 7
PKS 1 Kenaikan 2
PPP 7 Penurunan 5
PAN 1 Kenaikan 3
Hanura 1 Steady 1
Demokrat 4 Steady 4
PBB 2 Penurunan 0
PKPI 1 Penurunan 0
Jumlah Anggota 45 Steady 45
Jumlah Partai 12 Penurunan 10
Tutup
Informasi lebih lanjut Nomor, Ketua ...
Nomor Ketua Wakil Ketua Periode Keterangan
1 H. Rusli, S. AP, M.M. Siti Zulaikha, S. Ag.
M. Iqbal Khalilurrahman, S.H.
Saidan Pahmi, S. Pd.I.
2014 – 2019
Tutup

Kecamatan

Kabupaten Banjar terdiri dari 20 kecamatan, 13 kelurahan, dan 277 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 542.204 jiwa dengan luas wilayah 4.668,00 km² dan sebaran penduduk 116 jiwa/km².[13][14]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Banjar, adalah sebagai berikut:

Informasi lebih lanjut Kode Kemendagri, Kecamatan ...
Kode
Kemendagri
KecamatanJumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
StatusDaftar
Desa/Kelurahan
63.03.01 Aluh Aluh 19Desa
63.03.11 Aranio 12Desa
63.03.07 Astambul 22Desa
63.03.13 Beruntung Baru 12Desa
63.03.20 Cintapuri Darussalam 11Desa
63.03.03 Gambut 212Desa
Kelurahan
63.03.06 Karang Intan 26Desa
63.03.02 Kertak Hanyar 310Desa
Kelurahan
63.03.12 Mataraman 15Desa
63.03.05 Martapura 719Desa
Kelurahan
63.03.14 Martapura Barat 13Desa
63.03.15 Martapura Timur 20Desa
63.03.17 Paramasan 4Desa
63.03.09 Pengaron 12Desa
63.03.16 Sambung Makmur 7Desa
63.03.08 Simpang Empat 15Desa
63.03.10 Sungai Pinang 11Desa
63.03.04 Sungai Tabuk 120Desa
Kelurahan
63.03.19 Tatah Makmur 13Desa
63.03.18 Telaga Bauntung 4Desa
TOTAL13277
Tutup

Pelayanan Publik

Ekonomi

Sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani dari perkebunan karet yang rata-rata adalah kebun perseorangan. Selain itu perkebunan jeruk menjadi penopang hidup sebagian masyarakat yang merupakan produk unggulan dari Kecamatan Astambul. Keberadaan perusahaan lokal, nasional dan asing yang bergerak dibidang Tambang Batubara turut memberikan andil besar terhadap perekonomian di Kabupaten Banjar.

Tambang Batubara di kabupaten ini dikelola oleh perusahaan seperti PT. Pamapersada Nusantara, PT. Kalimantan Prima Persada, PT. Pinang Coal Indonesia dan lain-lain yang diawasi oleh Perusahaan Daerah (PD. Baramarta).

Sosial Budaya

Suku Bangsa

Mayoritas penduduk Kabupaten Banjar berasal dari Suku Banjar sekitar 86,28%. Penduduk asli kabupaten Banjar berasal dari suku Banjar Kuala, namun banyak juga terdapat suku Banjar Hulu dan Banjar Batang Banyu yang berasal dari kawasan Banua Anam. Suku bangsa yang ada di Kabupaten Banjar antara lain:[15]

Informasi lebih lanjut No, Suku Bangsa ...
No Suku Bangsa  %
1 Banjar 86,28%
2 Jawa 7,83%
3 Madura 3,30%
4 Sunda 0,35%
5 Arab 0,24%
6 Bugis 0,21%
7 Suku-suku lainnya 1,79%
Jumlah 100%
Tutup

Agama

Mayoritas penduduk Kabupaten Banjar menganut agama Islam sekitar 99,25%. Agama Islam memberi pengaruh kuat pada kehidupan masyarakat Suku Banjar. Kota Martapura dikenal sebagai kota santri dan Serambi Mekkah, dimana terdapat masjid dan pesantren terbesar yaitu Masjid Agung Al-Karomah dan Pondok Pesantren Darussalam Martapura. Di Martapura setiap tahun juga diadakan acara Haul Guru Sekumpul yang diperkirakan merupakan haul terbesar di Indonesia.

Selain penganut agama Islam, penganut agama lain seperti Kristen dan Hindu) juga terdapat di Kabupaten Banjar, terutama di kecamatan Paramasan yang didiami Suku Dayak Meratus.

Lagu Daerah

Lagu-lagu daerah yang berasal dari wilayah ini adalah:

  1. Sungai Martapura
  2. Hura Ahui
  3. Kambang Barenteng

Galeri

Referensi

Pranala luar

Wikiwand in your browser!

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.

Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.