Loading AI tools
bandar udara di Afrika Selatan Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Bandar Udara Internasional OR Tambo (IATA: JNB, ICAO: FAJS) (ORTIA) adalah sebuah bandar udara besar di Kempton Park, Ekurhuleni, Gauteng, Afrika Selatan,[1] di dekat kota Johannesburg. Bandara ini menjadi bandara utama untuk penerbangan internasional dan domestik dari dan menuju Afrika Selatan dan merupakan bandara tersibuk di Afrika dengan kapasitas layanan hingga 28.000.000 penumpang setiap tahun.[2] Bandara ini menjadi hub bagi maskapai penerbangan domestik dan internasional terbesar di Afrika Selatan, South African Airways (SAA), dan sejumlah maskapai penerbangan lokal.
Informasi | |
---|---|
Jenis | Publik |
Pengelola | Airports Company South Africa |
Lokasi | Johannesburg |
Zona waktu | UTC+2 |
Koordinat | {{{coordinates}}} |
Bandara ini sebelumnya dikenal sebagai Bandar Udara Internasional Johannesburg dan sebelum itu dikenal sebagai Bandar Udara Internasional Jan Smuts[3] (di mana bandara memperoleh kode ICAO, FAJS) sesuai dengan nama seorang politikus internasional Afrika Selatan. Penggantian nama pertama dilakukan pada tahun 1994 saat pemerintah baru hasil reformasi Afrika Selatan membuat peraturan nasional untuk tidak menggunakan nama politisi untuk penamaan bandara. Peraturan tersebut kemudian diganti, dan nama bandara diganti kembali pada 27 Oktober 2006 dengan nama Oliver Tambo, mantan presiden dari African National Congress.[4]
Bandara ini didirikan pada tahun 1952 dengan nama "Bandar Udara Jan Smuts," dua tahun setelah kematiannya, di dekat kota Kempton Park di bagian East Rand. Bandara ini mengggantikan "Bandar Udara Internasional Palmietfontein", yang menangani penerbangan Eropa sejak tahun 1945. Pada awal masa penggunaan, bandara ini juga menjadi penanda peralihan masuknya masa jet, di mana penerbangan komersial pertama sebuah de Havilland Comet lepas landas dari Bandar Udara London Heathrow menuju Johannesburg.[5]
Bandara ini menjadi bandara ujicoba bagi Concorde pada tahun 1970an, untuk meneliti kemampuan pesawat saat lepas landas dan mendarat di ketinggian tinggi.[6] Pada tahun 1980an, banyak negara menghentikan perdagangan dengan Afrika Selatan karena sanksi ekonomi dari PBB yang dilakukan karena politik apartheid di Afrika Selatan, dan banyak maskapai penerbangan menghentikan penerbangan menuju bandara ini. Sanksi ini juga membuat South African Airways dilarang terbang di sebagian besar negara Afrika, dan sebagai tambahan, risiko terbang di dalam negara Afrika tersebut ditambah dengan insiden ditembak jatuhnya dua pesawat penumpang di atas wilayah Rhodesia,[7] memaksa mereka untuk terbang di luar daratan Afrika. Hal ini membuat mereka membutuhkan pesawat modifikasi khusus seperti Boeing 747-SP. Setelah akhir dari apartheid, nama bandara, bersama dengan nama bandara internasional lainnya di Afrika Selatan, diganti menjadi nama yang netral dan larangan tersebut dihentikan.
Bandara ini melewati Bandar Udara Internasional Kairo pada tahun 1996 sebagai bandara tersibuk di Afrika[8] dan menjadi bandara tersibuk kedua di wilayah Afrika-Timur Tengah setelah Bandar Udara Internasional Dubai. Bandara ini masuk dalan 100 bandara tersibuk di dunia.[9] Pada tahun fiskal 2010, bandara ini menangani keberangkatan 8,82 juta penumpang.[10]
Pada 26 November 2006, bandara ini menjadi bandara pertama di Afrika yang menangani Airbus A380.[11] Pesawat ini mendarat di Johannesburg dalam perjalanan menuju Sydney melalui Kutub Selatan dalam sebuah tes penerbangan.
Bandar Udara Internasional OR Tambo sering disebut sebagai bandara "panas dan tinggi". Berada di ketinggian hampir 1.700 meter (5.500 kaki) di atas pemukaan laut,[12] yang memiliki udara sangat tipis. Ketinggian seperti ini sangat berpengaruh terhadap performa pesawat terbang. Sebgai contoh, sebuah penerbangan dari Johannesburg menuju Washington, D.C., yang saat ini dioperasikan oleh sebuah Airbus A340-600, harus berhenti di Bandar Udara Internasional Dakar untuk mengisi bahan bakar, karena pesawat tidak dapat terbang dengan sekali pengisian bahan bakar. Hal ini terjadi karena penurunan performa saat pesawat lepas landas, di mana pesawat tidak dapat lepas landas dengan muatan penuh bahan bakar, kargo dan penumpang, dan harus menggunakan landasan pacu yang lebih panjang untuk mencapai kecepatan lepas landas. Kebalikannya, saat penerbangan kembali dari Washington menuju Johannesburg merupakan penerbangan non-stop selama 15 jam, dengan performa pesawat yang lebih baik di Bandar Udara Internasional Washington-Dulles yang berada di ketinggian 95 meter (313 kaki) di atas pemukaan laut. Penerbangan Washington-Johannesburg merupakan salah satu penerbangan komersial terjauh di dunia. Karena SAA melihat pangsa pasar di Afrika Barat, beberapa penerbangan antara Amerika Serikat dan Afrika Selatan sekarang berhenti di Dakar, Senegal, meskipun dengan arah dari AS menuju Afrika.
Bandar Udara Internasional OR Tambo merupakan satu dari sedikit bandara di dunia yang memiliki penerbangan non-stop menuju 6 benua berpenghuni di dunia; dengan bandara yang lain meliputi Bandar Udara Internasional Dubai dan Bandar Udara Internasional Doha.
Terdapat dua landasan pacu paralel arah utara dan selatan dan sebuah landasan pacu silang yang tidak dipakai. Landasan pacu di sebelah barat, 03L/21R, memiliki panjang lebih dari 4.400 m (14.000 kaki), membuatnya menjadi landasan pacu internasional terpanjang di dunia. Landasan ini dib uat karena pesawat dengan badan lebar membutuhkan jalur lepas landas lebih panjang untuk mencapai kecepatan lepas landas pada ketinggian ini. 3 dari 4 landasan pacu dilengkapi dengan Instrument Landing Systems (ILS) sedangkan landasan pacu 21R tidak menggunakan ILS namun menggunakan NDB untuk memandu pilot.
Saat jam sibuk, penerbangan keluar menggunakan landasan pacu barat untuk lepas landas, sedangkan kedatangan menggunakan landasan pacutimur untuk mendarat. Faktor angin dapat memberikan variasi arah lepas landas, namun di sebagian besar penerbangan lepas landas dilakukan menuju arah utara dan mendarat dari arah selatan.
Bandar Udara Internasional OR Tambo digunakan untuk mengakomodir adanya Museum South African Airways. Ruangan yang dipenuhi oleh memorabilia South African Airways ini dimulai oleh dua penggemar dari maskapai di sebuah tempat sementara hingga mereka dapat memperoleh tempat di Bandar Udara Internasional Jan Smuts pada tahun 1987. Museum ini kemudian dipindahkan ke Bandar Udara Rand (FAGM).
Airports Company South Africa (ACSA) melaporkan bahwa pengembangan besar akan dilakukan di bandara, untuk mempersiapkan diri menghadapi Piala Dunia FIFA 2010. Pengembangan ini meliputi perluasan terminal internasional, dengan bagian internasional baru, yang mampu menampung Airbus A380 dan meningkatkan kapasitas pada waktu yang sama. Bangunan terminal pusat yang baru, dirancang oleh Osmond Lange Architects and Planners, sedang dalam pembangunan. Sebuah gedung parkir dibangun dengan nilai R470 juta di balik Bangunan Terminal Pusat, demikian juga Terminal A ditingkatkan dan menambah jalan untuk memperluas ruang keberangkatan internasional.
Bangunan Terminal Pusat (biaya: R2 miliar) akan meningkatkan kapasitas banguan terminal dalam 3 tingkat, juga memungkinkan akses langsung dari terminal domestik dan internasional. Korsel bagasi baru ditambahkan untuk mengakomodir Airbus A380. Kedatangan akan ditangani pada lantai satu, dengan keberangkatan di lantai tiga, lantai kedua akan mengakomodir aktivitas ritel dan komersial. Stasiun Angkutan cepat Gautrain berada di bagian atas terminal.
Pengembangan bagian internasional baru (biaya: R535 juta) akan meningkatkan kapasitas kedatangan dan keberangkatan internasional di dalam struktur dua lantai dengan tambahan sembilan bagian yang berhubungan dengan pesawat, di mana empat diantaranya mampu menampung Airbus A380. Garbarata terdapat di tempat tersebut dan toko bebas pajak diperbesar hingga daerah ini. Ruang tunggu penumpang akan ditambahkan di lantai kedua.
Terminal kedua antara kedua landasan pacu juga telah dibangun, dan direncanakan selesai pada tahun 2012. Terminal ini akan memiliki fasilitas cek in domestik dan internasional sendiri, stand kontak, toko, dan ruang tunggu, dan diperlirakan akan menghabiskan dana R8 miliar. Pertumbuhan penumpang di bandara diperkirakan mencapai 24 juta penumpang per tahun pada tahun 2015.
Pada bulan November 2009 Air France mengumumkan penerbangan berjadwal mereka dengan menggunakan Airbus A380 menuju Bandar Udara Internasional O.R. Tambo.[13][14] Air France memulai penerbangan A380 menuju Johannesburg pada 17 Februari 2010, pada awalnya tiga kali seminggu, dan sekarang menjadi penerbangan harian. Lufthansa memulai penerbangan dua kali seminggu dengan A380 menuju Johannesburg pada 12 September 2010.[15] Luthansa sekarang mengoperasikan penerbangan harian dengan A380 menuju Johannesburg. Emirates Airlines juga berencana memulai operasi A380 menuju Johannesburg mulai 1 Oktober 2011, menggantikan satu dari tiga penerbangan harian dengan menggunakan 777-300ER.
Saat ini terdapat enam terminal bandara, namun semuanya dapat dibagi dalam tiga wilayah utama: terminal internasional; terminal domestik; dan terminal transit. Terminal transit menggunakan bagian terminal domestik lama yang tidak dipakai. Bagian ini sebagian besar telah diruntuhkan untuk membangun terminal pusat baru yang akan menyediakan penghubung dalam ruangan antara terminal domestik dan internasional, dan juga pusat wilayah cek in penumpang dan gerbang tambahan. Bagian ini dibagun untuk menyambut Piala Dunia FIFA 2010. Terminal A1 dan A2 menampung penumpang internasional, sedangkan dua terminal lainnya menangani penumpang domestik. Karena pengaruh rancangan bandara, terminal kedatangan dan keberangkatan dibuat terpisah. Terminal pusat diberi nama Terminal A3 dan digunakan untuk penumpang domestik dan internasional.[butuh rujukan] Maskapai Mango memiliki kantor pusat di bagian teras di terminal keberangkatan domestik.[16]
Dua terminal A dan B telah direstrukturisasi. Beberapa maskapai sekarang menggunakan terminal B untuk semua aktivitas cek-in, baik untuk penerbangan nasional maupun internasional. Maskapai yang dipindahkan ke terminal B meliputi SAA, SA Airlink, SA Express, Air Zimbabwe, Air Mauritius dan Qantas.[17]
Maskapai | Tujuan | Terminal |
---|---|---|
1Time | Livingstone, Maputo, Zanzibar | A |
1Time | Cape Town, Durban, East London, George, Port Elizabeth | B |
Afriqiyah Airways | Tripoli | A |
Air Austral | St. Denis de la Réunion | A |
Air Botswana | Gaborone, Maun, Kasane, Francistown | A |
Air France | Paris-Charles de Gaulle | A |
Air Madagascar | Antananarivo, Fort Dauphin | A |
Air Malawi | Blantyre, Lilongwe | A |
Air Mauritius | Mauritius | A |
Air Namibia | Accra, Lusaka, Windhoek, Walvis Bay | A |
Air Seychelles | Mahé | A |
Air Zimbabwe | Bulawayo, Harare | A |
Airlink | Antananarivo, Beira, Bulawayo, Harare, Lusaka, Manzini, Maseru, Ndola, Pemba, Tete | A |
Airlink | George, Margate, Mafikeng, Mala Mala, Nelspruit, Phalaborwa, Pietermaritzburg, Polokwane, Umtata, Upington | B |
Arik Air | Lagos | A |
British Airways | London-Heathrow | A |
British Airways diperasikan oleh Comair | Harare, Livingstone, Mauritius, Victoria Falls, Windhoek Musiman: Dar es Salaam | A |
British Airways dioperasikan oleh Comair | Cape Town, Durban, Port Elizabeth | B |
Cathay Pacific | Hong Kong | A |
Delta Air Lines | Atlanta | A |
EgyptAir | Cairo | A |
El Al | Tel Aviv | A |
Emirates | Dubai | A |
Ethiopian Airlines | Addis Ababa | A |
Etihad Airways | Abu Dhabi | A |
Gabon Airlines | Libreville, Pointe Noire | A |
Hellenic Imperial Airways | Musiman: Athens | A |
Hewa Bora Airways | Kinshasa, Lubumbashi | A |
Iberia | Madrid | A |
Interair South Africa | Brazzaville, Bamako, Cotonou, Ponte-Noire, St-Denis de la Reunion | A |
Kenya Airways | Nairobi | A |
KLM | Amsterdam | A |
Kulula.com | Cape Town, Durban, George | B |
LAM Mozambique Airlines | Beira, Inhambane, Maputo, Pemba, Quelimane, Tete, Vilanculos | A |
Lufthansa | Frankfurt | A |
Malaysia Airlines | Kuala Lumpur | A |
Mango | Cape Town, Durban | B |
Pelican Air Services | Vilanculos | A |
Pelican Air Services | Nelspruit | B |
Precision Air | Dar es Salaam | A |
Qantas | Sydney | A |
Qatar Airways | Doha | A |
RwandAir | Kigali | A |
Saudi Arabian Airlines | Jeddah | A |
Singapore Airlines | Singapore | A |
South African Airways | Accra, Blantyre, Buenos Aires-Ezeiza, Cape Town, Dakar, Dar es Salaam, Douala, Durban, East London, Entebbe, Frankfurt, Gaborone, Harare, Hong Kong, Kinshasa, Lagos, Libreville, Lilongwe, Livingstone, London-Heathrow, Luanda, Lusaka, Maputo, Mauritius, Mumbai, Munich, Nairobi, New York–JFK, Perth, Port Elizabeth, São Paulo-Guarulhos, Victoria Falls, Washington-Dulles, Windhoek | B |
South African Express | Gaborone, Lubumbashi, Walvis Bay, Windhoek | A |
South African Express | Bloemfontein, Durban, East London, George, Hoedspruit, Kimberley, Nelspruit, Richard's Bay | B |
Swiss International Air Lines | Zürich | A |
TAAG Angola Airlines | Luanda | A |
TAP Portugal | Lisbon, Maputo | A |
Thai Airways International | Bangkok-Suvarnabhumi | B |
Turkish Airlines | Istanbul-Atatürk | A |
Velvet Sky | Cape Town, Durban | B |
Virgin Atlantic Airways | London-Heathrow | A |
Zambezi Airlines | Harare, Lusaka, Ndola | A |
Maskapai | Tujuan |
---|---|
Air Cargo Germany | |
Atlas Air | |
British Airways World Cargo | London-Heatrow |
Cargolux | Luxembourg |
Emirates SkyCargo | Dubai London Heathrow |
FedEx Express | |
KLM Cargo | Amsterdam |
Lufthansa Cargo | Frankfurt |
Martinair Cargo | Amsterdam |
Qatar Airways Cargo | Doha |
Safair | |
Saudia Cargo | Jeddah |
Singapore Airlines Cargo | Singapore |
South African Cargo | Cape Town, Durban, Port Elizabeth |
Wimbi Dira Airways |
South African Airways berkantor pusat di Airways Park di dalam wilayah Bandar Udara Internasional OR Tambo.[1][18][19] Bangunan ini dikembangkan oleh Stauch Vorster Architects.[20] Airways Park selesai pada bulan Maret 1997 dengan biaya pembangunan 70,000,000 Rand.[21] Lantai keempat di bagian Sayap Barat di wilayah samping OR Tambo terdapat kantor pusat dari SA Express.[22][23][24] Federal Air memiliki kantor pusat di Hangar 14.[25]
Pada akhir tahun 2005, penggantian nama diusulkan untuk bandara menjadi "O.R. Tambo International," sesuai anam mantan presiden ANC dan aktivis anti apartheid Oliver Tambo, sebuah usaha penggantian nama bandara yang sebelumnya netral. Penggantian nama ini secara resmi diumumkan pada 30 Juni 2006, memberikan jeda waktu 30 hari kepada masyarakat untuk mengajukan keberatan. Penggantian nama diterapkan secara penuh pada 27 Oktober 2006 dengan pembukaan penanda baru bandara.
Kritikus memberikan catatan mengenai kemungkinan permasalahan akibat penggantian nama bandara, dan pemberian nama politikus dapat membuat beberapa pihak merasa diserang.[26]
O.R. Tambo juga merupakan nama suatu daerah di wilayah Eastern Cape, yang terletak di Mthatha. WIlayah ini juga memiliki sebuah bandara internasional dengan nama Bandar Udara K. D. Matanzima atau Bandara Mthatha, yang diberi nama setelah Kaiser Matanzima.
Terminal transit baru di antara terminal domestik dan internasional sedang dalam pembangunan, yang juga menjadi stasiun Gautrain yang menghubungkan bandara dengan Sandton, salah satu pusat bisnis dan wilayah wisata utama di Wilayah Metropolitan Johannesburg.
Pada bulan September 2006 Provinsi Gauteng mengontrak Bombardier Transportation untuk membuat jaringan kereta api yang menghubungkan Johannesburg, Pretoria, dan bandara, dengan pembangunan yang segera dimulai.[27] Bagian yang menghubungkan bandara dengan Sandton di Johannesburg diselesaikan pada 8 Juni 2010 tepat pada saat piala dunia. Kereta melakukan 90 perjalanan setiap hari dan mengangkut sekitar 8000 penumpang setiap hari.[28]
Bandara dapat dengan mudah diakses menggunakan mobil dan lokasi akses berada di timur laut Johannesburg di jalan bebas hambatan bandara R24, yang dapat diakses dari jalan raya N3 Eastern Bypass dan R21. Jalan raya ini melewati terminal Bandara, memisahkannya dari gedung parkir, namun bercabang ke dua arah: Keberangkatan dan kedatangan, dan kemudian bergabung kembali di wilayah persimpangan. Terdapat 6 perusahaan persewaan kendaraan besar melayani bandara, dengan lokasi persewaan di dalam dan luar bandara.
Terdapat lima jalur bus kota, dioperasikan oleh Metrobus dan Putco, yang melewati badnara dua kali sehari. Bus dapat dicapai pada pagi hari dan sore hari, di mana terjadi puncak kedatangan dan keberangkatan. Terdapat juga bus swasta yang mengoperasikan jalur cepat menuju CBD dari Johannesburg, dan wilayah lain.
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.