Garuda TV
Jaringan televisi digital di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Garuda TV (dahulu bernama Digdaya TV) adalah sebuah jaringan televisi swasta di Indonesia yang dimiliki oleh PT Digdaya Media Nusantara, yang terafiliasi dengan Presiden Prabowo Subianto.[1]
Garuda TV | |
---|---|
![]() Logo saat ini sejak 1 Januari 2025 | |
Jenis | Jaringan televisi |
Negara | Indonesia |
Wilayah siaran | Nasional |
Kantor pusat | Gedung Ratu Prabu 1 Lt. 9, Jl. Letjen T.B. Simatupang Kav 20, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Indonesia |
Slogan | Bersama Anda Untuk Indonesia |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Pemilik | PT Digdaya Media Nusantara |
Diluncurkan | 23 Agustus 2018 10 November 2021 (sebagai Garuda TV) | (sebagai Digdaya TV)
Pendiri | Prabowo Subianto |
Nama sebelumnya | Digdaya TV (2018–2021) |
Media streaming | |
Vidio | Tonton langsung |
www |
Sejarah
Ringkasan
Perspektif
Pada April 2018, keberadaan siaran televisi ini muncul secara "misterius" di satelit Palapa D, dengan masih dalam tahap ujicoba siaran dan pada saat itu belum mempunyai nama saluran. Dalam ujicobanya, siaran ini memutarkan sejumlah video klip milik Sabyan Gambus, seperti Ya Habibal Qolbi, Deen Assalam, Ya Asyiqol Musthofa dan Rohman Ya Rohman yang didapatkan dari kanal YouTube resmi Sabyan Gambus. Pada pertengahan 2018, selama masa ujicoba, sempat ada wacana untuk menamakan siaran ini sebagai Kita Indonesia TV yang dimaksudkan untuk menyiarkan sejumlah siaran langsung Pesta Olahraga Asia 2018, meskipun urung terwujud hingga pada akhirnya hak siar ajang tersebut dimiliki oleh Emtek secara resmi.
Sebagai gantinya, siaran ini diberikan nama Digdaya TV saat ujicoba siaran sedang berlangsung. Setelah sekitar 4 bulan ujicoba siaran, pada 23 Agustus 2018 barulah bersiaran resmi. Pendiriannya diklaim sebagai "media alternatif sebagai jalan keluar atas kurangnya keadilan informasi di media arus utama, sekaligus menjadi media rujukan informasi yang akurat dan hiburan yang bermartabat". Meskipun demikian, program Digdaya TV sesungguhnya tidak terlalu berbeda dengan stasiun televisi biasa, dengan adanya acara berita, hiburan, wisata, kuliner dan lainnya. Digdaya TV berkeinginan menghadirkan program yang berimbang, bukan hanya dalam konsep berita maupun hiburan, maupun kepada segala lapisan masyarakat baik di kota maupun di desa dan semua generasi.[2]
Sejak 10 November 2021, Digdaya TV berganti nama menjadi Garuda TV, yang diklaim seiring dengan keinginan memberikan porsi yang lebih besar bagi program-program pendidikan dan menjaga semangat nasionalisme, terutama untuk masyarakat daerah.[3] Sejak 5 Agustus 2023, Garuda TV memperluas siarannya di televisi satelit parabola ke televisi terestrial. Dibandingkan pemain-pemain baru di industri penyiaran, upaya ekspansi ini dilakukan dengan mantap, terlihat dari cepatnya Garuda TV bersiaran di banyak daerah, ditambah menghadirkan program-program yang pengisinya sudah dikenal luas. Namun tentu saja, dari segi pemberitaan, Garuda TV cenderung lebih menyorot kinerja sang presiden.[4]
Meskipun didirikan oleh Prabowo Subianto, secara resmi yang dikreditkan sebagai founder dan CEO-nya adalah Sudaryono, kader Gerindra yang kini menjabat Wakil Menteri Pertanian, dan juga orang kepercayaan Prabowo sejak lama.[5] Menurutnya, Garuda TV bukan sekadar TV berita, tetapi juga media edukasi yang kreatif.[6] Secara politis, saluran ini masih berelasi dengan Sin Po TV.[7][8]
Jaringan siaran
Ringkasan
Perspektif
Pada Agustus 2021, Digdaya TV mengakuisisi sebuah stasiun televisi lokal di Banten bernama CNTV (PT Dimensi Global Televisi) sebesar 80% dari sahamnya.[9] CNTV (atau dahulu Warna TV) memiliki izin siaran (IPP Tetap) di Pandeglang sejak 2016,[10] pada 58 UHF analog namun sudah lama tidak bersiaran. Izin tersebut, nampaknya kemudian digunakan oleh Garuda TV untuk bersiaran secara digital di Serang sejak 26 April 2022, pada kanal 36 UHF (kini 44 UHF).[11][12][13] Stasiun televisi ini diberi nama Garuda TV Banten.[14] Garuda TV Banten merupakan jaringan terestrial pertama dari Garuda TV. Sementara itu, di Jabodetabek dan Jawa Timur, siaran terestrial Garuda TV diperluas pada pertengahan 2023 dengan pengakuisisian jaringan televisi lokal BBS TV.[15][16] Saat ini, Garuda TV telah mengudara di kota-kota berikut:
- Jabodetabek – 31 UHF
- Bandung – 44 UHF
- Garut – 28 UHF
- Cianjur – 27 UHF
- Tasikmalaya – 42 UHF
- Purwakarta – 36 UHF
- Semarang dan Magelang – 43 UHF
- Blora – 34 UHF
- Yogyakarta dan Surakarta – 29 UHF[17]
- Balikpapan – 29 UHF
- Sukabumi – 32 UHF
- Purwokerto dan Banyumas – 34 UHF
- Cirebon dan Kuningan – 41 UHF
- Surabaya dan sekitarnya – 38 UHF
- Bojonegoro – 47 UHF
- Jember – 46 UHF
- Situbondo – 38 UHF
- Banyuwangi – 34 UHF
- Pamekasan, Sumenep – 39 UHF
- Madiun – 34 UHF
- Kediri – 36 UHF
- Pacitan – 39 UHF
- Malang – 34 UHF
- Serang dan Cilegon – 44 UHF
- Medan, Deli Serdang – 37 UHF
- Kota Denpasar dan Singaraja – 30 UHF
- Purworejo – 39 UHF
- Sumedang dan Majalengka – 37 UHF
- Tegal – 39 UHF
- Sidikalang dan Sibolga – 42 UHF
- Padang dan Bukittinggi – 42 UHF
- Palembang – 32 UHF
- Banjarmasin – 45 UHF
- Samarinda – 43 UHF
- Tanah Grogot – 40 UHF
- Tanjung Redeb – 38 UHF
- Sendawar – 45 UHF
- Jepara – 35 UHF
- Pematangsiantar – 44 UHF
- Labuhanbatu – 30 UHF
- Padangsidempuan – 41 UHF
- Panyabungan – 48 UHF
- Toba, Samosir – 48 UHF
- Gunungsitoli – 41 UHF
- Pelaihari – 45 UHF
- Pandeglang – 28 UHF
- Lebak – 33 UHF
- Banda Aceh – 41 UHF[a]
- Bandar Lampung – 39 UHF[a]
- Manado – 38 UHF[a]
- Mataram – 35 UHF [a]
- Makassar – 34 UHF[b]
- Bengkulu – 34 UHF
- Pekanbaru – 39 UHF
- Kendari – 30 UHF
- Jayapura – 43 UHF
Catatan
- Garuda TV sementara bersiaran melalui Magna Channel.
- Garuda TV sementara bersiaran melalui BN Channel di Makassar.
Televisi satelit dan berlangganan
Awalnya, Garuda/Digdaya TV hanya bisa dinikmati secara streaming lewat internet, namun beberapa saat setelah diresmikan, siarannya bisa diterima lewat televisi satelit.[18] Satelit yang ditempati saat itu adalah Palapa D.[19] Kini setelah berubah nama, GarudaTV disiarkan dari Satelit Telkom-4 (Merah Putih) Frekuensi 4080 Mhz, Symbol Rate 32677, Polarisasi Horisontal, dan SID 008.[20]
Penyiar
Acara
Direksi
Nama | Jabatan |
---|---|
Fahmi Muhamad Anwari | Presiden Direktur |
Elly Husin | Direktur Pemberitaan |
Pemimpin Redaksi |
Identitas
Galeri logo
- Logo Digdaya TV di pakai 23 Agustus 2018 sampai 10 November 2021 sebelum berganti nama menjadi Garuda TV
- Logo Garuda TV dipakai dari 10 November 2021 sampai 10 Maret 2023
- Logo Garuda TV dipakai dari 10 Maret 2023 sampai 6 Mei 2023
- Logo Garuda TV digunakan sejak 6 Mei 2023 sampai 1 Januari 2025
- Logo Garuda TV digunakan sejak 1 Januari 2025 - sekarang
Slogan
- Sebagai Digdaya TV
- Menjangkau dengan Jernih (2017-2021)
- Sebagai Garuda TV
- Menyatukan Keragaman (2021-2023)
- Bersama Anda Untuk Indonesia (2023-sekarang)
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.