Partai Pribumi Bersatu Malaysia (disingkat: PPBM atau saat ini dikenali sebagai BERSATU),[5] adalah sebuah partai politik nasionalis di Malaysia yang dibentuk pada 8 September 2016.[1] Partai ini adalah partai komponen utama dari koalisi Perikatan Nasional yang dibentuk untuk menggantikan koalisi Pakatan Harapan sebagai koalisi pemerintahan akibat dari krisis politik Malaysia. Selain itu, partai ini telah memegang posisi Perdana Menteri serta mayoritas posisi di kabinet. Anggota pendiri partai berasal dari Kelompok Pemberontak Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) Gabungan Ketua Cawangan Malaysia.
Partai Pribumi Bersatu Malaysia | |
---|---|
Nama dalam bahasa Melayu | Parti Pribumi Bersatu Malaysia ڤرتي ڤريبومي برساتو مليسيا |
Nama dalam bahasa Tionghoa | 土著团结党 Tǔzhù tuánjié dǎng |
Nama dalam bahasa Tamil | பிபிபீஏம் (மலேசிய ஐக்கிய மக்கள் கட்சி) Malēciya aikkiya makkaḷ kaṭci |
Presiden | Datuk Seri Anwar Ibrahim |
Sekretaris Jenderal | Gobind Singh Deo |
Pendiri | Mahathir Mohamad |
Dibentuk | 8 September 2016[1][2] |
Dipisah dari | • UMNO • GRS (Sabah) • PBB (Sarawak) • PRS (Sarawak) |
Didahului oleh | Persatuan Pribumi Bersatu Malaysia |
Kantor pusat | Tingkat 8, Menara Yayasan Selangor, No 18A Jalan Persiaran Barat PJS 52 46200 Petaling Jaya, Selangor, Malaysia |
Surat kabar | MY BERSATU |
Wadah pemikir | Institut Masa Depan Malaysia |
Sayap pemuda | Armada BERSATU |
Sayap wanita | Srikandi BERSATU |
Ideologi | Nasionalisme melayu Progresivisme Konstitusionalisme Nasionalisme Demokrasi Islam Anti-korupsi |
Posisi politik | Tengah ke kanan tengah |
Agama | Sunni Islam |
Afiliasi nasional | Pakatan Harapan (2017–2020)[3] Perikatan Nasional (2020–sekarang)[4] Gabungan Rakyat Sabah (2020–sekarang) |
Afiliasi internasional | Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan |
Himne | Perjuangan Kita |
Dewan Negara: | 70 / 70 |
Dewan Rakyat: | 222 / 222 |
Dewan Undangan Negeri: | 592 / 592 |
Menteri Besar / Ketua Menteri / Perdana Menteri | 13 / 13 |
Lambang pemilu | |
kecuali Kelantan, Terengganu, dan Sabah khusus Kelantan dan Terengganu khusus Sabah | |
Bendera | |
Situs web | |
bersatu | |
Artikel ini adalah bagian dari seri Politik dan Ketatanegaraan Malaysia |
Portal Malaysia |
Keanggotaan penuh dalam partai terbatas hanya untuk kaum bumiputera. Non-bumiputera dapat bergabung dengan partai sebagai anggota asosiasi, meskipun mereka tidak berhak memberikan suara dan ikut serta dalam pemilihan partai.[6] Sementara itu, individu yang memenuhi syarat dapat diangkat ke posisi kunci tertentu di partai.
Sejarah
Pembentukan Partai
Pada 10 Agustus 2016, mantan Wakil Presiden UMNO Muhyiddin Yassin mengajukan permohonan pendaftaran BERSATU. Kepemimpinan partai terdiri dari Muhyiddin sebagai presiden, Mukhriz Mahathir sebagai wakil presiden, dan Mahathir Mohamad sebagai ketua. Pembentukan BERSATU dilakukan oleh mantan anggota UMNO yang menentang Perdana Menteri saat itu Najib Razak.[7]
BERSATU kemudian bergabung dengan koalisi Pakatan Harapan yang terdiri dari Partai Keadilan Rakyat (PKR), Partai Tindakan Demokratik (DAP), dan Partai Amanah Negara (Amanah) pada 12 November 2016. Pakatan Harapan menunggu keputusan dari Partai Islam Se-Malaysia (PAS), yang merupakan bagian oposisi pemerintah.[8][9] Kemudian, pada 13 Desember, partai tersebut secara resmi bergabung dengan Pakatan Harapan dengan menandatangani Perjanjian Kerjasama dan Kerangka Umum.[10]
Pilihan Raya 2018
Pada 7 Januari 2018, Pakatan Harapan mengumumkan Mahathir Mohammad sebagai calon perdana menteri koalisi.[11] Pada 10 Mei 2018, satu hari setelah pemilu, Mahathir mengklaim kemenangan, mengakhiri kekuasaan Barisan Nasional dan UMNO atas negara tersebut. Partai-partai tersebut telah memerintah negara tersebut sejak kemerdekaannya, dan pada masa itu Mahathir pernah menjabat sebagai perdana menteri dari tahun 1981 hingga 2003.[12] Mahathir dilantik sebagai Perdana Menteri keempat Malaysia untuk kedua kalinya pada usia 93 tahun, menjadikannya kepala pemerintahan tertua di dunia.[13]
Setelah kemenangan BERSATU dan Pakatan Harapan, banyak anggota UMNO yang bergabung dalam BERSATU. Pada 18 Oktober 2018, elit partai UMNO Mustapa Mohamed meninggalkan UMNO, dengan alasan ketidaksepakatan dengan partai UMNO, dan kemudian bergabung dengan BERSATU pada 27 Oktober. Hal ini menandakan eksodus anggota UMNO, yang dimulai di Sabah UMNO pada tanggal 12 Desember, ketika sembilan dari sepuluh anggota dewan negara bagian, lima dari enam anggota parlemen, dan dua senator keluar untuk bergabung dengan BERSATU.[14] Pada 14 Desember 2018, enam anggota parlemen UMNO meninggalkan partai, termasuk mantan menteri Hamzah Zainudin, yang mengklaim bahwa 36 anggota parlemen Barisan Nasional lainnya telah menandatangani janji setia kepada Perdana Menteri Mahathir.[15] Keenam anggota parlemen tersebut tetap independen sebelum resmi bergabung dengan BERSATU pada 12 Februari 2019.[16]
Lengsernya Pemerintahan Pakatan Harapan
Pada 24 Februari 2020, Mahathir mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri. BERSATU, yang memiliki 26 anggota parlemen, menarik diri dari koalisi berkuasa Pakatan Harapan. Selain itu, 11 anggota parlemen dari Parti Keadilan Rakyat (PKR) mengundurkan diri dari partai tersebut untuk membentuk blok independen. Hal ini menyebabkan pemerintahan Pakatan Harapan tidak memiliki mayoritas di parlemen. Pengumuman mengejutkan ini muncul di tengah spekulasi bahwa Mahathir sedang berusaha membentuk koalisi pemerintahan baru yang akan mengecualikan penggantinya, Anwar Ibrahim.[17][18][19] Namun, Anwar memberi klarifikasi bahwa Mahathir tidak merencanakan hal tersebut.[20] Pada jam 9 malam, pimpinan BERSATU mengadakan pertemuan darurat di kantor pusatnya untuk membahas arah masa depan partai.[21] Anggota Bersatu menolak pengunduran diri Mahathir sebagai ketua partai dan berjanji mendukungnya menjadi perdana menteri. Sekretaris Jenderal partai tersebut Marzuki Yahya mengatakan anggota dewan tertinggi BERSATU sepakat mendukung Mahathir.[22] Partai-partai anggota Pakatan Harapan juga mengumumkan dukungan mereka terhadap Mahathir untuk tetap menjadi perdana menteri setelah pengunduran dirinya.
Pada tanggal 26 Februari, Azmin Ali dan 10 anggota parlemen lainnya yang meninggalkan PKR mengumumkan bahwa mereka bergabung dengan Bersatu di tengah rumor bahwa anggota parlemen Pakatan Harapan akan meninggalkan dukungan untuk Mahathir. 10 anggota parlemen lainnya adalah Zuraida Kamaruddin, Saifuddin Abdullah, Baru Bian, Kamarudin Jaffar, Mansor Othman, Rashid Hasnon, Ali Biju, Willie Mongin dan Jonathan Yasin.[23]
Ideologi
Tujuan utama partai adalah:
- Islam akan tetap menjadi agama Federasi dan hak non-Muslim untuk memeluk dan menjalankan agama mereka dengan damai dan harmonis akan dihormati.
- Menjunjung tinggi martabat dan kedaulatan institusi Ketuanan Melayu (bahasa Indonesia: Nasionalisme Melayu).
- Mempertahankan posisi khusus orang Melayu dan penduduk asli Sabah dan Sarawak serta hak-hak sah semua komunitas.
- Memberdayakan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional dan melindungi hak semua orang untuk mempelajari bahasa ibu mereka.
- Menjunjung tinggi demokrasi parlementer dan doktrin pemisahan kekuasaan dengan memperkuat lembaga demokrasi melalui reformasi kelembagaan yang komprehensif.
- Memperkuat agenda pemberantasan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan untuk membangun praktik tata kelola yang baik, kejujuran dan integritas;
- Menjaga hak-hak dasar rakyat sebagaimana tertuang dalam Konstitusi Federal, menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan universal yang sejalan dengan agama Islam, dan menjunjung tinggi supremasi konstitusi, supremasi hukum, dan prinsip keadilan dan kesetaraan.
- Membentuk masyarakat Malaysia yang inklusif, progresif, dinamis dan ilmiah serta menghargai seni, budaya dan tradisi sebagai acuan untuk membangun negara yang sejahtera dan maju.
- Memperjuangkan keadilan sosial, pemerataan kekayaan nasional, kesejahteraan rakyat dan pemberantasan kemiskinan tanpa membedakan ras dan agama.
- Mendukung prinsip bahwa setiap warga negara berhak untuk berhasil memperoleh pendidikan yang berkualitas dan menyempurnakan diri melalui sistem pendidikan yang mengedepankan pengembangan bakat, kreativitas dan inovasi, serta mempraktikkan nilai-nilai serta melaksanakan kebijakan dan inisiatif yang selaras dengan menjembatani kesenjangan antara daerah perkotaan dan pedesaan.
- Membina persatuan dan kerukunan antarumat berbagai ras dan agama, menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional, serta memacu pembangunan ekonomi yang berkelanjutan untuk kepentingan rakyat dan negara.
- Menerapkan prinsip partai sebagai Prinsip Nasional dan mendukung Konstitusi Federal dan Konstitusi Negara.
Simbol partai
Bendera dan lambang yang digunakan sebagai simbol partai yang berbentuk persegi panjang berwarna merah dengan perbandingan 1:2 (lebar×panjang) dan di tengahnya terdapat grafik berbentuk bunga dengan lima kelopak berwarna putih.
Makna
- Lima kelopak bunga bermakna jumlah Rukun Islam secara keseluruhan sebagai simbol keagamaan yang diakui di federal dan lima dasar Rukun Negara.
- Kelima kelopak bunga yang dihubungkan secara seimbang dan merata melambangkan kesatuan masyarakat pribumi dan seluruh rakyat Malaysia yang hidup dalam kedamaian dan harmonis, serta mendapat pemerataan keadilan dalam masyarakat yang berbeda ras dan agama.
- Warna merah melambangkan keberanian, patriotisme, dan perjuangan yang kuat.
- Warna putih melambangkan kesucian, ketulusan, dan keluhuran dalam perjuangan, serta bersifat amanah, jujur, dan integritas yang harus dimiliki oleh setiap anggota partai.
Pimpinan
Ketua Umum
Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Pribumi Bersatu Malaysia terakhir adalah Muhyiddin Yassin yang menjabat hingga 23 Agustus 2020. Berikut adalah daftar Ketua Umum Partai Pribumi Bersatu Malaysia.
No. | Potret | Ketua Umum | Awal Jabatan | Akhir Jabatan | Ket |
---|---|---|---|---|---|
1 | Mahathir Mohamad | 7 September 2016 | 24 Februari 2020 | ||
– | Muhyiddin Yassin | 24 Februari 2016 | 23 Agustus 2020 | [24] |
Presiden
Saat ini, Presiden Partai Pribumi Bersatu Malaysia adalah Muhyiddin Yassin sejak 7 September 2016. Berikut adalah daftar Presiden Partai Pribumi Bersatu Malaysia.
No. | Potret | Presiden | Awal Jabatan | Akhir Jabatan | Ket |
---|---|---|---|---|---|
1 | Muhyiddin Yassin | 7 September 2016 | Petahana |
Deputi Presiden
Saat ini, Deputi Presiden Partai Pribumi Bersatu Malaysia adalah Ahmad Faizal Azumu sejak 23 Agustus 2020. Berikut adalah daftar Deputi Presiden Partai Pribumi Bersatu Malaysia.
No. | Potret | Deputi Presiden | Awal Jabatan | Akhir Jabatan | Ket |
---|---|---|---|---|---|
1 | Mukhriz Mahathir | 3 November 2016 | 28 Mei 2020 | ||
2 | Ahmad Faizal Azumu | 23 Agustus 2020 | Petahana |
Sekretaris Jenderal
Berikut merupakan Sekretaris Jenderal Partai Pribumi Bersatu Malaysia.
Potret | Sekretaris Jenderal | Awal Jabatan | Akhir Jabatan | Ket | |
---|---|---|---|---|---|
Shahruddin Md Salleh | 7 September 2016 | 27 September 2018 | |||
Marzuki Yahya | 27 September 2018 | 18 Maret 2020 | |||
Hamzah Zainudin | 26 Maret 2020 | Petahana |
Struktur kepemimpinan
- Presiden:
- Wakil Presiden:
- Ketua Srikandi:
- Ketua Angkatan Bersatu Anak Muda:
- Wan Ahmad Fayhsal
- Ketua Srikandi Muda:
- Nurul Fadzilah Kamaluddin
- Ketua Sayap Bersekutu
- Chong Fat Full
- Sekretaris Jenderal:
- Bendahara Umum:
- Mohamed Salleh Bajuri
- Ketua Bidang Hubungan Masyarakat:
- Sekretaris Eksekutif:
- Muhammad Suhaimi Yahya
- Kepala Komite Pemilihan Partai:
- Kepala Komite Perubahan Konstitusi Partai:
- Kepala Seksi Disiplin:
- Megat Najmuddin Megat Khas
- Kepala Seksi Banding:
- Mohd Radzi Sheikh Ahmad
- Kepala Biro Politik:
- Kepala Biro Manajemen:
- Kepala Biro Pemilihan Umum dan Survei:
- Kepala Biro Pelatihan Kader:
- Ketua Biro Perekrutan Anggota dan Cabang:
- Lowong
- Kepala Biro Agama:
- Shabudin Yahaya
- Kepala Biro Ekonomi:
- Kepala Biro Internasional:
- Anggota Majelis Pimpinan Tinggi (terpilih):
- Ikmal Hisham Abdul Aziz
- Abdul Hakim Gulam Hassan
- Zainol Fadzi Paharudin
- Iskandar Dzulkarnain Abdul Khalid
- Razali Idris
- Eddin Syazlee Shith
- Mustapa Mohamed
- Wan Saiful Wan Jan
- Azlinda Abdul Latif
- Taufik Yaacob
- Mohd Rafiq Mohd Abdullah
- Suhaili Abdul Rahman
- Sahruddin Jamal
- Mohamed Farid Mohamed Zawawi
- Mohd Zulkifli Zakaria
- Mohd Yazid Mohd Yunus
- Shabudin Yahaya
- Rosol Wahid
- Shamsilah Siru
- Anggota Dewan Pimpinan Tinggi (ditunjuk):
- Mohd Redzuan Md Yusof
- Abdul Latiff Ahmad
- Mohamed Azmin Ali
- Abdul Rashid Asari
- Muhammad Faiz Na'man
- Ketua di Negara Bagian:
- Johor: Muhyiddin Yassin
- Kedah: Suhaimi Abdullah
- Kelantan: Kamarudin Mohd. Nor
- Melaka: Mohd Yadzil Yaakub
- Negeri Sembilan: Eddin Syazlee Shith
- Pahang: Saifuddin Abdullah
- Perak: Ahmad Faizal Azumu
- Perlis: Abu Bakar Hamzah
- Penang: Shabudin Yahaya
- Sarawak: Jaziri Alkaf Suffian
- Sabah: Hajiji Noor
- Selangor: Abdul Rashid Asari
- Terengganu: Razali Idris
- Wilayah Federal: Muhammad Suhaimi Yahya
Pemilihan umum
Hasil
Pemilihan | Jumlah kursi dimenangkan | Kursi diperebutkan | Jumlah suara | Presentase | Hasil akhir | Pemimpin |
---|---|---|---|---|---|---|
2018 | 13 / 222 |
52 | 718,648 | 5.95% | 13 kursi; Pro-pemerintah (Pakatan Harapan, kemudian Perikatan Nasional) |
Mahathir Mohamad |
2022 | 33 / 222 |
87 | 718,648 | 5.95% | 31 kursi; Pro-pemerintah (Perikatan Nasional) |
Muhyiddin Yassin |
Sejarah
Pemilihan umum 2018
Pada pemilihan umum Malaysia 2018 merupakan pertama kalinya PPBM bertanding secara demokratis setelah pembentukan partai pada 2016. Pada saat itu, PPBM bertanding atas tiket Pakatan Harapan (PH) dengan menggunakan logo Partai Keadilan Rakyat (PKR) sebagai strategi politik dalam pemilu 2018. Alhasil, PPBM menjadi partai politik dengan suara terbesar ketiga di koalisi PH dan Ketua Umum PPBM atau BERSATU Mahathir Mohamad menjadi Perdana Menteri Malaysia. Sedangkan presidennya, Muhyiddin Yassin dilantik menjadi Menteri Dalam Negeri Malaysia.
Pemilihan umum negara bagian Sabah 2020
Setelah keluar dari koalisi PH, PPBM bertanding atas tiket Perikatan Nasional (PN) dan PPBM menjadi partai komponen utama dalam koalisi tersebut. Kemudian, Ketua Menteri Sabah Shafie Apdal membubarkan parlemen Majelis Legislatif Negara Bagian Sabah pada Juli 2020. Perikatan Nasional (PN), Barisan Nasional (BN) dan Partai Bersatu Sabah (PBS) menyepakati sebuah koalisi baru di Sabah dengan nama Gabungan Rakyat Sabah (GRS). GRS menyepakati dua calon yang akan menjadi Ketua Menteri, yaitu Bung Moktar Radin dari BN dan Hajiji Noor dari PN. Pada akhirnya koalisi tersebut menyepakati untuk mengusung Hajiji sebagai Ketua Menteri Sabah.
GRS berhasil menaklukkan Partai Warisan Sabah yang menjadi penguasa pemerintahan. PPBM memperoleh suara terbesar kedua setelah Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) didalam koalisi GRS. PPBM juga bertanding dengan memakai logo Perikatan Nasional sebagai strategi politik dalam pemilu.
Pemerintahan negara bagian
Negara bagian | Jabatan | Pejabat | Partai | Daerah pemilihan negara bagian | |
---|---|---|---|---|---|
Sabah | Ketua Menteri | Hajiji Noor | BERSATU | Sulaman |
Galeri
- Kantor Partai Pribumi Bersatu Malaysia di Johor
Referensi
Pranala luar
Wikiwand in your browser!
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.