Namakkāra
salah satu praktik untuk menghormati objek penghormatan dalam Buddhisme / From Wikipedia, the free encyclopedia
Namakkāra (Pali; Sanskerta: namaskāra atau namaḥkāra; Tionghoa: 禮拜 li-pai; Romaji: raihai), paṇipāta, atau sujud (bahasa Indonesia) merupakan gerakan yang dipraktikan dalam Buddhisme untuk menghormati Tiga Permata, yakni Buddha, Dhamma, dan Saṅgha; atau suatu objek penghormatan lainnya.
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/5b/Sujud_Theravada.png/640px-Sujud_Theravada.png)
Dalam Buddhisme Theravāda, sujud dipraktikkan dengan lima titik (pañca-patiṭṭhita), yaitu kaki, lutut, siku, kedua telapak tangan, dan kening/dahi menyentuh permukaan. Sebelum tersentuhnya lima titik tersebut, dilakukan pembacaan syair-syair persujudan yang dilanjut dengan diangkatnya tangan ke depan kepala (paggahetvā).
Di kalangan umat Buddha, sujud diyakini bermanfaat bagi praktisi karena beberapa alasan, termasuk:
- pengalaman memberi atau penghormatan
- suatu tindakan untuk memurnikan kekotoran batin, terutama kesombongan
- praktik persiapan untuk meditasi
- suatu tindakan yang mengumpulkan kebajikan
Dalam Buddhisme Barat kontemporer, beberapa guru menggunakan sujud sebagai praktik tersendiri,[2] sementara guru-guru lain menganggap sujud sebagai ritual liturgi adat, sebagai pelengkap meditasi.[3]