Loading AI tools
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Yohanes 2 (disingkat Yoh 2) adalah pasal kedua Injil Yohanes pada Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen, menurut kesaksian Yohanes, seorang dari Keduabelas Rasul pertama Yesus Kristus.[1][2]
Yohanes 2 | |
---|---|
Kitab | Injil Yohanes |
Kategori | Injil |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Baru |
Urutan dalam Kitab Kristen | 4 |
Terjemahan Baru (TB) membagi pasal ini (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
Peristiwa perkawinan di kota Kana ini terkenal di kalangan orang Kristen dan pakar Alkitab khususnya bagian Perjanjian Baru, karena di sini terjadi mujizat Yesus Kristus yang pertama.[3] Meskipun tidak dicatat di ketiga Injil yang lain, dalam Injil Yohanes, mujizat ini penting karena merupakan yang pertama dari tujuh tanda bahwa Yesus Kristus itu Anak Allah dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.[4] Ada perdebatan apakah kisah ini merupakan peristiwa nyata atau hanya suatu perumpamaan rohani (alegori). Sebagai alegori, hikmat dari kisah ini adalah pengharapan dan kabar sukacita seperti yang dikatakan oleh pemimpin pesta perkawinan kepada pengantin laki-laki pada ayat 10.
Juga dapat diartikan bahwa meskipun saat paling gelap adalah menjelang terbitnya fajar, hal yang baik akan datang. Makna yang lebih umum adalah kedatangan Yesus membawa harapan, dan dalam Injil ini di pasal 14 dikatakan Yesus adalah pokok anggur yang sejati.[5] Kehadiran Yesus dalam pesta perkawinan dan penggunaan kuasa ajaib untuk menyelamatkan pesta itu dari malapetaka (kehabisan minuman anggur) diartikan sebagai persetujuan Yesus akan institusi perkawinan, yang kemudian dibahas oleh rasul Paul dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus, pasal 7.[6] Juga digunakan sebagai argumen melawan ajaran yang melarang minum anggur (teetotalisme).[7]
Pada zaman itu, dalam budaya mayarakat semasa Maria dan Yesus Kristus menjalani hidup (roh, jiwa, sorgawi) dan menghayati kehidupan (daging, raga, duniawi) di dunia, anggur mempunyai nilai dan tempat tersendiri dibandingkan dengan anggur bagi kita zaman ini. Demikian halnya ketersediaan anggur di dalam perjamuan nikah kala itu jauh berbeda nilainya di dalam pesta nikah pada zaman sekarang.
Perikop "Perkawinan di Kana" dalam Injil dapat diaplikasikan dalam sebuah gambaran kehidupan yang penuh sukacita, di mana anggur merupakan salah satu hidangan utama. Coba tengok, apa yang akan diperbuat saat "hidangan" habis ditengah-tengah penyelenggaran sebuah pesta? Bagaimana pula jika peristiwa "kehabisan cita" dalam hidup pasangan suami-istri? Apa yang akan terjadi ketika "kehabisan" kasih, kejujuran, ketulusan, keadilan, kebenaran dan semacamnya dalam keluarga, komunitas, masyarakat, berbangsa, bernegara sampai pada perhelatan hidup beragama dan beriman?
Perkawinan di Kana terjadi pada hari ke-3 setelah pertemuan Yesus dengan Filipus dan Natanael.[9] (lihat "Kronologi" pada pasal 1)
Mujizat pengubahan air menjadi anggur yang diperbuat Yesus Kristus di kota Kana, Galilea, dicatat dalam Injil Yohanes "sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya".[15] Seluruhnya ada 7 tanda yang dikemukakan dalam Injil ini. Injil Yohanes menggunakan istilah bahasa Yunani semeion (="tanda"), atau juga ergon (="pekerjaan"), sedangkan Injil-injil sinoptik (Matius, Markus dan Lukas) lebih memakai istilah dynamis (="kuasa"), untuk "mujizat".[16]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.