Loading AI tools
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Letnan Jenderal TNI (Purn.) Sugiono[1] (lahir 10 September 1948 ) adalah seorang mantan perwira tinggi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan dari 1999 hingga 2001, Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia pada 1999, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat dari 1998 sampai 1999, Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat pada 1997 sampai 1998, dan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden dari 1995 hingga 1997.
Sugiono | |
---|---|
Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan | |
Masa jabatan 29 November 1999 – 13 Februari 2001 | |
Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia | |
Masa jabatan 26 Januari 1999 – 3 Desember 1999 | |
Pendahulu Fachrul Razi | |
Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat | |
Masa jabatan 17 Maret 1998 – 18 Januari 1999 | |
Pengganti Johny Lumintang | |
Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat | |
Masa jabatan 20 Juni 1997 – 20 Maret 1998 | |
Komandan Pasukan Pengamanan Presiden | |
Masa jabatan 14 Juli 1995 – 4 Juli 1997 | |
Pendahulu Sirajuddin Paiyoi | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 10 September 1948 Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia |
Almamater | Akademi Militer (1971) |
Pekerjaan | Tentara |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1971–2003 |
Pangkat | Letnan Jenderal |
Komando | |
Pertempuran/perang | Operasi Seroja |
Sunting kotak info • L • B |
Sugiono lahir di Cilacap, Jawa Tengah pada 10 September 1948.[2] Ia merupakan anak angkat dari Pahlawan Revolusi, Letnan Jenderal TNI Anumerta Siswondo Parman.[3][4]
Pada 1968, ia diterima sebagai taruna di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Bagian Umum dan Darat (Akabri Udarat, kini bernama Akademi Militer), dan akhirnya lulus dari sana pada tahun 1971 dengan menyandang pangkat letnan dua infanteri.[5]
Sebagai perwira infanteri, Sugiono pernah menduduki berbagai macam jabatan mulai dari menjadi komandan pleton, kompi hingga batalyon serta perwira staf, khususnya di lingkungan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Pada 2 Januari 1986, Sugiono dilantik menjadi Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 501/Bajra Yudha. Selama penugasannya di Madiun ini, ia berpangkat letnan kolonel dan menjabat hingga 7 Juni 1988.
Pada 1992, Sugiono tercatat mulai menjabat sebagai Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 17/Kujang I yang bermarkas di kawasan Cijantung, Jakarta. Berpangkat kolonel, ia mempimpin brigade yang berada dibawah Kostrad tersebut selama kurang lebih setahun hingga akhirnya digantikan oleh Letnan Kolonel Infanteri Susilo Bambang Yudhoyono.[6]
Pada 1993, ia dimutasikan menjadi salah satu Ajudan Presiden Soeharto yang berasal dari TNI Angkatan Darat[7] menggantikan Wiranto yang mendapatkan promosi sebagai Kepala Staf Komando Daerah Militer Jaya. Kurang lebih dua tahun lamanya ia menjadi ajudan presiden hingga akhirnya mendapatkan promosi jabatan menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Ia dilantik menjadi Komandan Paspampres pada 14 Juli 1995, ia pun mendapat kenaikan pangkat menjadi mayor jenderal.[8]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.