Sofjar

perwira tinggi TNI-AD Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Brigadir Jenderal TNI (Purn.) Sofjar Datuk Maharajo Nan Tunggal (kadang ditulis Sofiar atau Sofyar; 1 April 1924  23 Juni 1973 ) adalah seorang purnawirawan perwira tinggi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD). Ia meninggal dunia sebelum pensiun dengan jabatan terakhir Kepala Staf Komando Cadangan Strategis AD (1972-1973).

Fakta Singkat Informasi pribadi, Lahir ...
Sofjar
Informasi pribadi
Lahir(1924-04-01)1 April 1924
Padang, Hindia Belanda
Meninggal23 Juni 1973(1973-06-23) (umur 49)
Jakarta
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas1945—1973
Pangkat Brigadir Jenderal TNI
SatuanInfanteri
Sunting kotak info L B
Tutup

Ia merupakan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan ASEAN Chamber of Commerce and Industry yang terpilih pada 1972 sampai wafat pada tahun 1973.

Kehidupan awal

Sofjar lahir pada 1 April 1924 sebagai anak tunggal dari Abdul Rauf. Ia pernah belajar di Adabiyah School, Padang dengan salah seorang gurunya, Anas Malik Sutan Masabumi.[1] Merantau ke Jakarta, ia mula-mula bekerja sebagai pedagang kaki lima di Pasar Senen.

Karier

Ringkasan
Perspektif

Pada 1964, ia lulus Sekolah Staf dan Komando AD. Sebelum memimpin Kostrad, ia pernah menjadi Kepala Staf Pasukan Garuda I United Nations Emergency Force (UNEF) di Mesir (1956), Asisten 7 Kepala Staf Kostrad, dan Wakil Kepala Staf Kostrad.[2]

Sofjar juga aktif di dunia bisnis dengan memimpin puluhan perusahaan swasta di antaranya yakni Garuda Mataram, Mandala Seulawah, Bank Windu Kencana, Bogasari, Super Putra, Super Bata, Rimba Kencana, dan Creative Advertising & Design.[3] Sebagian besar perusahaan tersebut merupakan milik Kostrad.[4][5] Sebelumnya, pada 1964, ia dipercaya Panglima Kostrad Soeharto memimpin Yayasan Dharma Putra Kostrad. Dalam kegiatannya, yayasan ini memiliki hubungan erat dengan Liem Sioe Liong, pengusaha keturunan Tionghoa yang telah dikenal dan bekerja sama dengan Soeharto sejak di Semarang.[6]

Sofjar terpilih sebagai Ketua Umum Kadin (didampingi Amaluddin Ganie sebagai Sekretaris Jenderal) hasil musyawarah nasional pada 27-28 Maret 1972. Masa kepemimpinannya ditandai dengan pertambahan cabang Kadin dari lima menjadi 27 serta kantor tetap di lantai 13 Gedung Sarinah. Karena alasan kesehatan, ia mengundurkan diri pada 12 Mei 1973. Meski jabatannya berlangsung singkat, ia banyak memberi usul dan tuntutan kepada pemerintah, termasuk kebijakan proteksi terhadap produksi dalam negeri.[3]

Dalam majalah Ekspres, ia dikenang sebagai "pembela pedagang kecil dan modal pribumi". Ia pernah berdebat dengan Menteri Perhubungan karena membela hak dan nasib penerbangan swasta. Sebelum wafat, ia memberikan tanggapan terkait rencana pemerintahan dalam penerbangan tunggal.[3]

Meninggal dunia

Sofjar wafat dalam usia 49 tahun setelah sebulan dirawat di RSPAD Gatot Soebroto pada 23 Juni 1973. Ia meninggalkan seorang istri bernama Kartini.[3] Anak mereka, Sofiatin Sofjar atau lebih dengan Opy merupakan musisi perempuan ternama.[7] Pada 1971, Opy menikah dengan Irawan Djajaatmaja (adik ipar Umar Wirahadikusumah).[8][9]

Referensi

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.