Urea adalah senyawa organik yang tersusun dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO.

Fakta Singkat Nama, Penanda ...
Urea
Thumb
Thumb
Thumb
Nama
Pelafalan urea /jʊəˈrə/, carbamide /ˈkɑːrbəmd/
Nama IUPAC (preferensi)
Urea[1]
Nama IUPAC (sistematis)
Carbonyl diamide[1]
Nama lain
Carbamide
Carbonic diamide
Carbonyldiamine
Diaminomethanal
Diaminomethanone
Penanda
Model 3D (JSmol)
3DMet {{{3DMet}}}
Referensi Beilstein 635724
ChEBI
ChEMBL
ChemSpider
DrugBank
Nomor EC
Referensi Gmelin 1378
IUPHAR/BPS
KEGG
Nomor RTECS {{{value}}}
UNII
  • InChI=1S/CH4N2O/c2-1(3)4/h(H4,2,3,4) Y
    Key: XSQUKJJJFZCRTK-UHFFFAOYSA-N Y
  • InChI=1/CH4N2O/c2-1(3)4/h(H4,2,3,4)
    Key: XSQUKJJJFZCRTK-UHFFFAOYAF
  • C(=O)(N)N
Sifat
CH4N2O
Massa molar 60,06 g·mol−1
Penampilan Padatan putih
Densitas 1,32 g/cm3
Titik lebur 133 hingga 135 °C (271 hingga 275 °F; 406 hingga 408 K)
1079 g/L (20 °C)
1670 g/L (40 °C)
2510 g/L (60 °C)
4000 g/L (80 °C)
Kelarutan 500 g/L glycerol[2]

50g/L ethanol
~4 g/L acetonitrile[3]

Kebasaan (pKb) 13,9[4]
-33,4·10−6 cm3/mol
Struktur
4,56 D
TermokimiaCRC Handbook
Entalpi pembentukan standarfHo) -79,634 kcal/mol
Energi bebas GibbsfG) -47,12 kcal/mol
Farmakologi
Kode ATC B05BC02
D02AE01
Bahaya
Lembar data keselamatan JT Baker
Piktogram GHS GHS07: Tanda Seru
Titik nyala Tak ternyalakan
Dosis atau konsentrasi letal (LD, LC):
8500 mg/kg (oral, rat)
Senyawa terkait
Related Urea
Thiourea
Hydroxycarbamide
Senyawa terkait
Carbamide peroxide
Urea phosphate
Aseton
Asam karbonat
Carbonyl fluoride
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
N verifikasi (apa ini YN ?)
Referensi
Tutup

Urea juga dikenal dengan nama carbamide yang terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah carbamide resin, isourea, carbonyl diamide, dan carbonyldiamine. Senyawa ini adalah senyawa organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik, yang akhirnya meruntuhkan konsep vitalisme.

Thumb

Penemuan

Urea ditemukan pertama kali oleh Hilaire Roulle pada tahun 1773. Senyawa ini merupakan senyawa organik pertama yang berhasil disintesis dari senyawa anorganik.

Biosintesis

Urea terbentuk melalui proses oksidasi yang terjadi pada hati. Eritrosit atau sel darah merah yang sudah rusak (120 hari) dirombak menjadi 'haemo' dan 'globin'. Selanjutnya 'haemo' akan diubah menjadi zat warna empedu yaitu bilirubin dan urobilin yang mengandung urea dan amonia yang akan keluar bersama urin dan feses.

Pupuk urea

Ringkasan
Perspektif

Sekitar 90% urea industri digunakan sebagai pupuk kimia. Urea dalam bentuk butiran curah (prill) digunakan dalam pertanian sebagai pupuk kimia pemasok unsur nitrogen. Di tanah, urea akan terhidrolisis dan melepaskan ion amonium. Kandungan N pada urea adalah 46%, tetapi yang tergunakan oleh tanaman biasanya separuhnya.

Karena penting dalam pembangunan pertanian, pupuk urea sering kali disubsidi oleh pemerintah suatu negara, termasuk Indonesia. Di pasaran Indonesia, pupuk urea dipasarkan dalam dua bentuk: bersubsidi (berwarna merah muda, digunakan untuk bantuan pembangunan) dan tidak bersubsidi (berwarna putih, untuk dipasarkan secara komersial).

Pupuk urea dihasilkan sebagai produk samping pengolahan gas alam atau pembakaran batu bara. Karbon dioksida yang dihasilkan dari kegiatan industri tersebut lalu dicampur dengan amonia melalui proses Bosch-Meiser. Dalam suhu rendah, amonia cair dicampur dengan es kering (karbondioksida) menghasilkan amonium karbamat. Selanjutnya, amonium karbamat dicampur dengan air ditambah energi untuk menghasilkan urea dan air.

Efek negatif

Penggunaan urea yang berlebihan atau secara jangka panjang dapat memiliki efek negatif pada tanah dan kesehatan. Penggunaan urea secara berlebihan dan terus-menerus dapat merusak struktur tanah, menurunkan pH tanah, mempengaruhi kelembabab udara dan mengurangi aktivitas mikroorganisme tanah. Tanah yang masam akibat penggunaan urea dapat menyebabkan penyerapan unsur hara tertentu terhambat. Penggunaan urea secara berlebihan dapat menyebabkan produksi pertanian memiliki kualitas yang rendah karena bisa mengandung residu dari pupuk urea. Selain itu, pemberian pupuk urea yang terlalu pekat dapat membuat tanaman layu dan berakibat pada pertumbuhan tunas muda, pembungaan dan akar. Penggunaan urea secara jangka panjang dapat menyebabkan perubahan elektrolit darah yang dapat menyebabkan gangguan fungsi jantung, kelemahan otot, kerusakan hati, dan efek berbahaya lainnya.

Untuk menghindari efek samping penggunaan pupuk urea, petani dapat: Menerapkan pupuk urea pada sore hari, Menghindari penerapan pupuk urea saat cuaca mendung atau hujan, Mengimbangi pemakaian pupuk urea dengan pupuk lain, seperti pupuk organik atau pupuk majemuk (NPK) maupun kapur prtanian dolomit, Menerapkan pupuk kandang 10 hari sebelum menerapkan pupuk urea.

Urea merupakan senyawa organik yang terbentuk dari reaksi antara amonia (NH3) dan karbon dioksida (CO2). Rumus kimia urea adalah (NH2)2CO atau CH4N2O. Urea merupakan pupuk nitrogen yang mudah larut dalam air dan bersifat higroskopis. Urea dapat menguap jika suhu terlalu tinggi dan cenderung berbentuk gas karena terbentuk dari reaksi gas CO2. Menyublim adalah proses perubahan wujud benda padat menjadi gas yang terjadi karena adanya peningkatan suhu.

Tiourea

Tiourea adalah senyawa organosulfur dengan rumus SC(NH
2
)
2
dan struktur H
2
N–C(=S)–NH
2
. Secara struktural, senyawa ini mirip dengan urea (H2N−C(=O)−NH2), kecuali bahwa atom oksigen digantikan oleh atom sulfur (seperti yang tersirat dari awalan thio-); namun, sifat urea dan tiourea berbeda secara signifikan. Tiourea adalah reagen dalam sintesis organik. Tiourea adalah golongan senyawa yang luas dengan struktur umum R2N−C(=S)−NR2.

Baru-baru ini, tiourea telah diteliti karena berbagai sifat yang diinginkan sebagai pupuk, terutama dalam kondisi stres lingkungan. Pemanfaatan dapat dilakukan dalam berbagai kapasitas, seperti praperlakuan benih (untuk pemupukan), penyemprotan daun, atau suplementasi media.

Referensi

Pranala luar

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.